Analisis Kadar Air Dan Kadar Abu Total
Analisis Kadar Air Dan Kadar Abu Total
ABSTRACT
On this planet, water is the only substance that occurs abundantly in all three physical
states. The purpose of moisture content analysis to measure how much water in a sample.
The principle used is that the water have steam point of 100OC. Samples heated to 105OC
in the oven until the weights are constants. The wet basis moisture contents of biscuit,
infant’s porridge, corn peas, peanuts, onion cracker, corn starch, banana starch, rasi
powder, and tapioka powder consicutively are: 4,72; 1,43; 5,76; 1,45; 2,62; 10,25;
10,25; 12,53; 10,88. The dry basises are 4,95; 1,45; 6,11; 1,45 ;2,70; 11,42; 11,42;
14,30; 24,41. Ash is an inorganic residue from combustion or oxidation of organic
components of foodstuffs. The ash contents of infant’s porridge, corn peas, peanuts, onion
cracker, corn starch, banana starch, rasi powder, and tapioka powder consicutively are:
4,95; 1,45; 6,11; 1,45 ;2,70; 11,42; 11,42; 14,30; 24,41.
Berikut adalah analisis kadar abu Kadar air yang didapat dari sampel
pada delapan macam sampel: tepung maizena berlebih kemungkinan
akibat adanya debu pada cawan yang
Tabel 4. Analisis Kadar Abu digunakan. Pengarangan yang tidak
% Kadar Abu Rata-
Sampel
1 2 3 rata
sempurna juga bisa menyebabkan berat
Bubur abu lebih tinggi. Pengabuan yang akurat
0,10 4,07 - 2,09
Bayi seharusnya tidak membentuk asap.
Jagung
Pipil
5,66 0,35 - 3,01 Pembentukan asap atau pembakaran
Kacang 3,55 3,30 - 3,43 mungkin terjadi pada pengabuan sampel
Keripik
1,98 2,01 2,03 2,01 keju, makanan laut, dan rempah-rempah.
Bawang
Tepung
Akumulasi asap yang terbentuk dapat
8,87 4,57 - 6,72 dihindari dengan cara membuka pintu
Maizena
Tepung
1,88 1,42 - 1,65 tanur untuk sementara sampai produksi
Pisang
Tepung
asap terhenti. Sampel sebaiknya
0,66 0,65 - 0,66 diabukan setelah dikeringkan dan
Rasi
Tepung
0,25 0,18 - 0,22 diekstrak lemaknya. (Andarwulan et. al.,
Tapioka
2011).
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Menurut Andarwulan et. al. (2011),
Analisis kadar abu pada delapan Tahap persiapan sampel untuk analisis
macam sampel didasarkan pada standar pengabuan harus dilakukan dengan
mutu SNI. Berikut adalah beberapa cermat agar tidak terjadi kontaminasi
standar kadar abu berdasarkan SNI: selama proses persiapan. Kontaminasi
Tabel 5. SNI Kadar Abu: terutama harus dicegah dalam analisis
Standar mineral-mineral mikro (trace element).
Sampel Nomor SNI Kontaminasi dapat ditimbulkan oleh
Kadar Abu
01-7111.1- berbagai sebab misalnya penggunaan
Bubur Bayi <3.5% alat-alat dari logam seperti blender atau
2005
01-3920- Tidak diatur ayakan dari logam. Kontaminasi dapat
Jagung Pipil
1995 dalam SNI dicegah dengan menggunakan mortar
01-3921- Tidak diatur porselen sebagai alat penggiling sampel
Kacang
1995 dalam SNI dan ayakan nilon atau plastik untuk
Keripik Tidak diatur Tidak diatur mengayak sampel. Proses pengeringan
Bawang dalam SNI dalam SNI dengan menggunakan oven pada
Tepung 01-3727- persiapan sampel juga dapat
<1.5%
Maizena 1995
menyebabkan kontaminasi. Korosi yang
Tepung 01-3841- Tidak diatur
Pisang 1995 dalam SNI
terjadi pada oven dan rak-rak di
Tidak diatur Tidak diatur dalamnya sangat berpotensi sebagai
Tepung Rasi sumber kontaminasi.
dalam SNI dalam SNI
Tepung
3451:2011 <0,5% KESIMPULAN
Tapioka
(Sumber: Badan Standardisasi Nasional)
Kadar air wet basis untuk sampel
Berdasarkan tabel 5, terlihat hanya biskuit, bubur bayi, jagung pipil, kacang,
sampel bubur bayi, tepung jagung keripik bawang, tepung maizena, tepung
(maizena), dan tepung tapioka yang pisang, tepung rasi, dan tepung tapioka
kadar abunya diatur dalam SNI. Dengan berturut-turut adalah: 4,72; 1,43; 5,76;
membandingkan tabel 4 dan 5 terlihat 1,45; 2,62; 10,25; 10,25; 12,53; 10,88.
bahwa sampel bubur bayi dan tepung Kadar air dry basis nya berturut-turut
tapioka kadar abunya memenuhi SNI adalah: 4,95; 1,45; 6,11; 1,45 ;2,70;
sementara tepung maizena tidak. 11,42; 11,42; 14,30; 24,41.
Tanggal Praktikum : 9 Maret 2018
Tanggal Pengumpulan : 16 Maret 2018
Nama Asisten : Vina Fitriani P
DAFTAR PUSTAKA
------------------------------------. SNI
7111.1-2005. Diakses pada 17
Maret 2018.
------------------------------------. SNI
2973:2011. Diakses pada 17
Maret 2018.
------------------------------------. SNI
3451:2011. Diakses pada 17
Maret 2018.