DISUSUN OLEH :
Bahan :
Pear Nanas pisang
Anggur Jeruk jahe.
Semangka Bengkuang
Buncis buah naga
V. Hasil
Keteranga anggur pear semangka buncis nanas jeruk bengkuan Buah pisang Jahe
n g naga
Berat 0,4 gr 0,4 gr 0,4 gr 0,4 gr 0,4 gr 0,4 gr 0,4 gr 0,4 gr 0,4 gr 0,4
kertas gr
kosong
Berat 5,4 gr 5,4 gr 5,4 gr 5,4 gr 5,4 gr 5,4 gr 5,4 gr 5,4 gr 5,4 gr 5,4
kertas + gr
sampel
Berat awal 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr
sampel
Berat 1,2 gr 0,7 gr 0,7 gr 0,97 gr 1 gr 1 gr 1 gr 1,1 gr 1,4 gr 1 gr
kertas +
sampel
kering
Berat yang 4,2 gr 4,7 gr 4,7 gr 4,43 gr 4,4 gr 4,4 gr 4,4 gr 4,3 gr 4 gr 4,4
hilang gr
VI. Pembahasan
pada praktikum kali ini dilakukan penentuan kadar air terhadap beberapa sampel
makanan, adapun jenis sampel nya yaitu: anggur, pear, semangka, buncis, nanas, jeruk,
bengkoang, buah naga, pisang,dan jahe. Dimana, pengujian dalam menentukan kadar air dalam
suatu sampel tersebut menggunakan metode pengeringan (thermogravimetri), metode ini
merupakan metode yang dilakukan dengan dengan pengeringan menggunakan bantuan alat yang
disebut dengan oven dan tingkat suhu yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebesar 110̊ C.
hal ini dilakukan karena dianggap air yang terkandung didalam sampel akan menguap
bila dipanaskan pada suhu 110̊ C, selama beberapa waktu dan tekanan udara. Perlakuan
pennetuan kadar air tersebut dilakukan denggan mennghaluskan jenis buah terlebih dahulu agar
tidak menimbulkan komposisi yang berlebihan. Setelah bahan dihaluskan, bahan dimasukkan ke
dalam cawan yang telah diketahui beratnya. Cawan yang digunakan adalah cawan porselen.
Cawan porselen digunakan karena beratnya yang relaif konstan setelah pemanasan berulang-
ulang dan harganya yang murah.
Cawan yang sudah dimasuki sampel kemudian dikeringkan didalam oven selama
beberapa selang waktu tertentu dengan suhu 110̊ C sampai diperoleh berat konstan yaitu selisish
berat dan hasil pemanasan dengan berat awal adalah minimal 0,02 gr. Jika beratnya belum
mencapai 0,02 gr maka akan dilakukan penglangan pemanasan dengan menggunakan desikator
agar berat nya konstan karena desikator terdapat zat penyerap air. Alas an setelah pengovenen
sampel dimasukkan desikator adalah karena bahan yang telah mengalami pengeringan bersifat
higroskopis dari pada bahan asalnya.
setelah mendapatkan analisis kadar air dengan metode oven yang didasarkan berat air
yang hilang didapatkan kadar air nya dengan menggunakan rumus:
w1
Kadar air = x 100%
w
Didapatkan ahasil analisis nya:
Anggur 84 % Jeruk 88 %
Pear 94 % Bengkoang 88 %
Semangka 94 % Buah naga 86 %
Buncis 88,6 % Pisang 80 %
Nanas 88 % Jahe 88 %
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa sampel yang
memiliki kadar air yang paling tinggi ada pada buah pear dan semangka. Secara umum
kandungan kadar air hasil analisa pada praktikum ini mendekati tepat dengan berbagai sumber
yang menyatakan bahwa kandungan kadar air buah dan sayur segar mencapai 90%. Berarti pear
dan semangka memiliki kandungan air yang tinggi,sehingga dia bersifat lebih cepat rusak karena
semakin banyak fasilitas mikroba yang dapat tumbuh. Dan kandungan air yang paling rendah
adalah pisang sehingga dibanding sampel lainya, kentang yang paling lama masa simpannya.
Dalam praktikum ini memerlukan waktu pengovenan yang lama ,agar tercapai berat sampel
yang konstan sehingga dapat dipastikan didalam sampel tidak terdapat kandungan air lagi.
Sampel yang memiliki tekstur yang lunak dan banyak airnya,sehingga ketika dihaluskan dengan
mortar hasilnya lebih halus dibanding sampel lainya. Seperti yang kita ketahui bahwa semakin
luas permukaan bahan yang dikeringkan, maka akan semakin cepat bahan menjadi kering.
Perbedaan kadar air dalam suatu bahan disebabkan karena perbedaan bahan, metode dan suhu
serta proses penyimpanannya. Selain itu perbedaan ini dapat disebabkan karena pengaruh alat-
alatnya seperti timbangan analitik yang sulit stabil dan karena bahan yang digunakan sudah
terkontaminasi dengan bahan lain ketika penyimpanan atau ketika berada dalam desikator.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada 2 golongan, yaitu:
Faktor yang berhubungan dengan udara pengering
Yang termasuk golongan ini adalah: Suhu (Makin tinggi suhu udara maka pengeringan
akan semakin cepat), Kecepatan aliran udara pengering (Semakin cepat udara maka
pengeringan akan semakin cepat), Kelembaban udara (Makin lembab udara, proses
pengeringan akan semakin lambat), Arah aliran udara (Makin kecil sudut arah udara
terhadap posisi bahan, maka bahan semakin cepat kering)
Faktor yang berhubungan dengan sifat bahan
Yang termasuk golongan ini adalah: Ukuran bahan (Makin kecil ukuran benda,
pengeringan akan makin cepat), Kadar air (Makin sedikit air yang dikandung,
pengeringan akan makin cepat).
VII. Kesimpulan
Pada praktikum analisis kadar air penentuan kadar air dengan metode oven dilakukan
dengan cara mengeluarkan air dari bahan dengan bantuan panas yang disebut proses
pengeringan. Pengeringan dilakukan sampai mendapatkan berat yang konstan. Pada praktikum
kali ini di dapatkan hasil analisa kadar air nya pada berbagai jenis buah adalah : amggur 84%,
pear 94%. Semangka 94%, buncis 88,6 %, nanas 88%, jeruk 88%, bengkoang 88%, buah naga
86%, pisang 80%, jahe 88%. Hal ini didapat melalui persamaan:
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟=𝑊1𝑊×100%
Dimana sampel dengan kadar air tertinggi adalah pear dan semangka, sedangkan kadar air
terendah berada pada pisang.
Daftar Pustaka
Aventi, A. (2016, April). Penelitian Pengukuran Kadar Air Buah. In prosiding seminar nasional
cendekiawan. https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/semnas/article/view/108
Daud, A., Suriati, S., & Nuzulyanti, N. (2019). Kajian Penerapan Faktor yang Mempengaruhi
Akurasi Penentuan Kadar Air Metode Thermogravimetri. Lutjanus, 24(2), 11-16. https://ppnp.e-
journal.id/lutjanus_PPNP/article/view/79
Hariyadi, T., Witono, J. R., & Santoso, H. (2017). Pengaruh Kondisi Operasi dan Foaming
Agent Terhadap Kualitas Serbuk Tomat Pada Pengeringan Menggunakan Tray Dryer. Prosiding
Semnastek. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/1950
Jawaban Pertanyaan
a. anggur f. jeruk
4,2 4,4
kadar air = x 100% = 84 % kadar air = x 100% = 88 %
5 5
b. pear g. bengkoang
4,7 4,4
kadar air = x 100% = 94 % kadar air = x 100% = 88 %
5 5
c. semangka h. buah naga
4,7 4,3
kadar air = x 100% = 94 % kadar air = x 100% = 86 %
5 5
d. buncis i. pisang
4,43 4
kadar air = x 100% = 88,6 % kadar air = x 100% = 80 %
5 5
e. nanas j. jahe
4,4 4,4
kadar air = x 100% = 88 % kadar air = x 100% = 88 %
5 5
2) Apakah jenis metode penentuan kadar air yang digunakan pada percobaan ini?Jelaskan!
Jawab:
metode pengeringan( thermogravimeri ), Prinsip pada metode ini adalah menguapkan air
yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan. Kemudian menimbang bahan sampai berat
konstan yang berarti semua air sudah diuapkan.Secara umum proses thermogravimetri
dilakukan dengan perlakuan yang mencakup penimbangan, pengovenan, pendinginan hingga
diperoleh berat konstan.
3) Jelaskan kelemahan metode penentuan kadar air yang digunakan dalam percobaan ini!
Jawab:
Adapun sisi kelemahan dari metode ini antara lain adalah :
Bahan lain di samping air juga ikut menguap dan ikut hilang bersama dengan uap air,
misalnya senyawa yang terdapat dalam sampel
Dapat menghasilkan reaksi selama pemanasan yang menghasilkan air atau zat mudah
menguap lain.
Bahan yang mengandung bahan yang dapat mengikat air secara kuat sulit melepaskan
airnya meskipun sudah dipanaskan.
2. Perhitungan
Diketahui : berat awal sampel = 5 gr
Berat yang hilang:
w1
Kadar air = x 100%
w
a. anggur f. jeruk
4,2 4,4
kadar air = x 100% = 84 % kadar air = x 100% = 88 %
5 5
b. pear g. bengkoang
4,7 4,4
kadar air = x 100% = 94 % kadar air = x 100% = 88 %
5 5
c. semangka h. buah naga
4,7 4,3
kadar air = x 100% = 94 % kadar air = x 100% = 86 %
5 5
d. buncis i. pisang
4,43 4
kadar air = x 100% = 88,6 % kadar air = x 100% = 80 %
5 5
e. nanas j. jahe
4,4 4,4
kadar air = x 100% = 88 % kadar air = x 100% = 88 %
5 5
3. Foto Percobaan
4. Gambar Alat
LAPORAN SEMENTARA
Kadar Air
Nama Kelompok : 1. Ronawati Silaban (A1F017018)
2. Edwin Saputra (A1F017042)
3. Mantiko Parbo Maulana (A1F017022)
4. Ica Nur Azizah (A1F017002)
5. Muhammad Iqbal (A1F017046)
6. Anisa Putri (A1F017012)
7. Tsamara Salsabila (A1F017048)
8. Dina Maharani Nasution (A1F017050)
Keteranga anggur pear semangka buncis nanas jeruk bengkuan Buah pisang Jahe
n g naga
Berat 0,4 gr 0,4 gr 0,4 gr 0,4 gr 0,4 gr 0,4 gr 0,4 gr 0,4 gr 0,4 gr 0,4
kertas gr
kosong
Berat 5,4 gr 5,4 gr 5,4 gr 5,4 gr 5,4 gr 5,4 gr 5,4 gr 5,4 gr 5,4 gr 5,4
kertas + gr
sampel
Berat awal 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr
sampel
Berat 1,2 gr 0,7 gr 0,7 gr 0,97 gr 1 gr 1 gr 1 gr 1,1 gr 1,4 gr 1 gr
kertas +
sampel
kering
Berat yang 4,2 gr 4,7 gr 4,7 gr 4,43 gr 4,4 gr 4,4 gr 4,4 gr 4,3 gr 4 gr 4,4
hilang gr
Asisten Praktikum
Bukti Pustaka