NATA DE COCO
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Praktikum Teknologi Fermentasi
Disusun oleh:
Deliza Dona 132 172 5004
Kelompok 1
Dasar Teori
Air Kelapa
Air kelapa adalah air alamiah yang steril dan mengandung kadar kalium, khlor, serta klorin
yang tinggi. Air kelapa merupakan cairan bening di dalam kelapa (buah dari pohon kelapa).
Sebagai buah yang matang, air kelapa secara bertahap diganti dengan daging kelapa dan udara.
Air kelapa mempunyai potensi yang baik untuk dibuat menjadi produk fermentasi karena
kandungan zat gizinya. Air kelapa kaya akan nutrisi yaitu gula, protein, dan lemak sehingga sangat
baik untuk pertumbuhan bakteri penghasil produk pangan. Air kelapa merupakan 25% dari
komponen buah kelapa.Air Kelapa yang dihasilkan dari kelapa tua akan memberikan pertumbuhan
bakteri yang lebih cepat bila dibandingkan dengan kelapa muda.
Kualitas produk air kelapa sangat ditentukan oleh kualitas kelapa itu sendiri, kualitas
kelapa sangat ditentukan oleh jenis kelapa, lokasi penanaman dan usia kelapa yang dipanen, bila
kelapa terlalu tua (dipetik melebihi masa panennya) maka kadar minyaknya akan menurun, dan
apabila diperam setelah dipetik akan mengurangi tingkat kesegaran dari kelapa terutama airnya.
Prosedur
Pembuatan cairan fermentasi diambil1000ml air kelapa disaring kemudian ditambahkan
70g gula pasir dan 5 gr Za, semua bahan dicampur rata, 100 ml dipindahkan ke erlenmeyer 250ml
untuk di sterilisasi pada suhu 1210C, tekana 1 Atm selama 15 menit dan 900 ml sisanya direbus
selama 20-30 menit dengan suhu 800C, dicek pH menggunakan indikator universal dan sesuaikan
pH nya 4-4,5 dengan penambahan asam asetat glasial, setelah itu dipindahkan ke loyang steril
secara aseptis, kemudian dinginkan suhu ruang. Air kelapa 100ml diinokulasi dengan biakan murni
Acetobacter xylinum (sebagai Starter) kemudian inkubasi suhu kamar selama 48 jam. Air kelapa
900ml diinokulasi dengan starter 150 ml secara aseptis, kemudian inkubasi selama ± 10 hari.
Recovery nata de coco, lapisan bening yang terbentuk selama fermentasi pada loyang
diangkat dan dipindahkan secara aseptis kedalam loyang, cairan yang tertinggal pada loyang jika
tidak terkontaminasi dapat digunakan lagi sebagai starter berikutnya, nata yang terdapat pada
loyang di iris dadu, kemudian direbus mendidih sehingga semua asam menguap selama ± 20 menit.
Data dan Hasil
Tabel 1 Pengamatan Nata de coco
Kelompok Warna Aroma Ketebalan Berat Rendemen
(mm) (gram) (%)
I Putih Asam <1 230 20
Kekuningan
II Krim Pucat Asam 6 785 68
II - - - - -
IV Putih Krim Asam 8 700 58.55
V Putih Asam 6.8 590 65.55
Kekuningan
VI Putih Asam 9.8 790 63.2
Kekuningan
Keterangan:
Kelompok Volume Media +
Starter (ml)
I 1150
II 1150
III -
IV 1200
V 900
VI 1250
Contoh perhitungan:
Berat nata
Rendemen nata (%b/v) = Volume x 100
media
230 gram
= 1150ml
x 100
= 20 %
Pembahasan
Nata dibuat dengan memenfaatkan limbah air kelapa unutk difermentasi secara aerob
dengan bantuan bakteri asam laktat. Nata merupakan lembaran gel di permukaan substrat berupa
selulosa hasil fermentasi bakteri Acetobacter Xylinum. Lembaran tersebut mengandung selulosa
35-62% selulosa. Komponen utama nata adalah selulosa yang mampu mengikat air sebesar 95%
dalam bentuk gel sehingga nata bersifat empuk.