Anda di halaman 1dari 1

1.

Studi Kohort
Definisi
Penelitian kohort merupakan bagian dari penelitian epidemiologi observasional yang
merupakan pengamatan epidemiologis untuk mempelajari hubungan serta bersarnya risiko,
antara tingkat keterpaparan dengan kejadian penyakit.
Kelebihan
 Tepat untuk mempelajari efek dari eksposure atau paparan yang jarang
 Dapat mempelajari beberapa efek dari suatu paparan
 Dapat menerangkan “temporal relationship” antara paparan dan outcome
(penyakit)
 Dapat menghitung laju insiden & perjalanan penyakit
 Desain terbaik dlm menentukan insidens & perjalanan penyakit/efek yg diteliti
 Terbaik dlm menerangkan hubungan dinamika fc. risiko & efek secara temporal
 Terbaik utk kasus fatal & progresif
 Dapat meneliti beberapa efek sekaligus dari faktor risiko tertentu
 Karena pengamatan kontinu & longitudinal, memiliki kekuatan yg andal utk meneliti
masalah kesehatan yg makin meningkat
Kekurangan
 Pada kohort prospektif dapat sangat lama dan mahal
 Pada kohort retrospective perlu sumber data yang lengkap dan handal
 Tidak efisien untuk mempelajari penyakit yang jarang
 Mempunyai risiko untuk “loss to follow up”
 Biasanya memerlukan waktu yang lama
 Sarana & biaya biasanya mahal
 Seringkali rumit
 Kurang efisien utk kasus yg jarang terjadi
 Ancaman d.o. atau terjadi perubahan intensitas pajanan atau faktor risiko dpt
mengganggu analisis hasil
 Masalah etika – membiarkan terpajan
2. Studi Cross Sectional
Studi cross sectional (potong lintang) disebut juga survei sampel, sering digunakan untuk
memperkirakan prevalensi penyakit atau faktor resiko disuatu populasi. Kelebihan :
 Relatif cepat dan murah untuk memperoleh gambaran atau indikasi masalah kesmas
 Dapat memprakirakan adanya hubungan causal
 Menyusun hipotesis untuk studi lebih lanjut
 Dapat digunakan untuk menyusun perencanaan yankes yang dibutuhkan masyarakat
Kekurangan :

 Tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan-perubahan yang terjadi dengan


berjalannya waktu
 Informasi yg diperoleh tdk mendalam
 Sering terjadi laporan yg kurang atau berlebihan
 Variabel yang dikumpulkan terlalu banyak

Perbedaan studi cross sectional dan cohort adalah masalah waktu. Studi cross sectional hanya
memerlukan suatu waktu (suatu saat), sedangkan pada studi cohort masing-masing kelompok
diikuti (follow up) sangat lama, bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.

Anda mungkin juga menyukai