Anda di halaman 1dari 73

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah Sakit di Indonesia sudah melakukan kegiatan pencatatan semenjak

masa pra kemerdekaan, hanya saja belum dilaksanakan dengan baik dan belum

adanya ketentuan yang mengatur penyelenggaraan rekam medis di setiap rumah

sakit.

Berdasarkan SK. MenKes. RI No. 034/Birhup/1972 ada kejelasan bagi

rumah sakit menyangkut kewajiban untuk menyelenggarakan medical record. Bab I

pasal 3 menyatakan bahwa guna menunjang terselenggaranya rencana induk (master

plan) yang baik maka setiap rumah sakit :

1. Mempunyai dan merawat statistik yang up to date

2. Membuat medical record yang berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah

ditetapkan.

Maksud dan tujuan dari peraturan tersebut adalah agar di institusi pelayanan

kesehatan termasuk rumah sakit penyelenggaraan rekam medis dapat berjalan

dengan baik.

RSUD. Lakipadada Tana Toraja, penyelenggaraan Rekam Medis dilaksanakan oleh

seksi rekam medis di RSUD Lakipadada da program berdasarkan SK Gubernur No.

11 Tahun 2001 tentang pembentukan organisasi dan Tata Kerja Dinas Pelaksana

Teknis Dinas (UPTD) Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada Tana Toraja.

Untuk mencapai keseragaman sistem kerja pengisian/pengelolaan data rekam

medis di RSUD Lakipadada Tana Toraja, maka perlu disusun pedoman sehingga

dapat dihasilkan suatu data rekam medis yang lengkap dan benar serta tepat waktu

dalam menunjang peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Tujuan penyusunan Buku Pedoman rekam Medis adalah :

1. Meningkatkan kinerja Rekam Medis untuk menghasilkan data yang lengkap,

teliti, dapat dipercayadan up to date.

2. Untuk mendapatkan data dengan mudah dan cepat dalam meningkatkan

pelayanan medis di rumah sakit.

1
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petugas yang

berhubungan dengan rekam medis.

2
BAB II

FALSAFAH, PENGERTIAN DAN TUJUAN

FALSAFAH REKAM MEDIS

Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang proses pelayanan yang

diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien. Proses pelayanan

yang diawali dengan identifikasi pasien baik jati diri, maupun perjalanan penyakit,

pemeriksaan, pengobatan dan tindakan medis yang lainnya direkam medis dengan

baik, benar, dan tepat serta akurat dalam rekam medis pasien. Untuk itu falsafah

rekam medis mencantumkan nilai Administrasi, Legal, Finansial,Riset,

Edukasi,Dokumen, Akurat, Informatif dan dapat dippertanggungjawabkan.

Unit Rekam Medis RSUD. Lakipadada Tana Toraja sendiri merupakan

bagian dari Seksi Rekam Medis dan Program yang mempunyai tugas melakukan

pengolahan data dan memantau pelaksanaan rekam medis.

A. PENGERTIAN REKAM MEDIS

Rekam medis biasanya diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis

maupun yang terekam tentang identitas, anamnese, penentuan fisik laboratorium,

diagnosa segala pelayanan dan tindakan medis yang diberkan kepada pasien, dan

pengobatan baik yang dirawat nginap, rawat jalan maupun yang mendapatkan

palayanan gawat darurat.

Kalau diartikan secara dangkal, rekam medis seakan-akan hanya merupakan

catatan dan dokumen tentang keadaan pasien, namun kalau dikaji lebih dalam rekam

medis mempunyai makna yang lebih luas karena di dalam catatan tersebut sudah

tercermin segala informasi menyangkut seorang pasien yang akan dijadikan dasar

didalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan

medis lainnya yang diberikan kepada seorang pasien yang datangn ke rumah sakit.

Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas, tidak hanya sekedar

kegiatan pencatatan, akan tetapi mempunyai salah satu sistem penyelenggaraan

rekam medis. Sedangkan kegiatan pencatatannya sendiri hanya merupakan salah

satu kegiatan dari pada penyelenggaraan rekam medis.

3
Penyelenggaraan rekam medis adalah merupakan proses kegiatan yang

dimulai pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan

data medik pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medik di rumah sakit

dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi

penyelenggaraan penyimpanan serta pengambilan kembali berkas rekam medis

apabila dibutuhkan.

B. TUJUAN

1. Tujuan rekam Medis

Tujuan rekam medis adalah penunjang tercapainya tertib administrasi

dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

2. Kegunaan Rekam Medis

Secara umum kegunaan rekam medis adalah :

a. Sebagai alat komunikasi antar dokter dengan tenaga ahli lainnya yang

ikut ambil bagian didalam memberikan pelayanan, pengobatan, dan

perawatan kepada pasien.

b. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus

diberikan kepada seorang pasien.

c. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan

penyakit, dan pengobatan selama pasien berkunjung/dirawat di rumah

sakit.

d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian dan evaluasi

terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.

e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun

dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

f. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan

penelitan dan pendidikan.

g. Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan

medik kepada pasien.

h. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan, serta sebagai

bahan pertanggungjawaban dan laporan.

4
Kegunaan rekam medis dapat pula dilihat dari beberapa aspek,

antara lain :

- Aspek Administrasi

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena

isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung

jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai

tujuan pelayanan kesehatan.

- Aspek Medis

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan

tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan

pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada seorang

pasien.

- Aspek Hukum

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya

menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar

keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta

penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.

- Aspek Keuangan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya

mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai

aspek keuangan.

- aspek Penelitian

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena

isinya menyangkut data/informasi yang dapat dipergunakan untuk

penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang

kesehatan.

- Aspek Pendidikan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena

isinya menyangkut data/informasi tentang perkembangnan

kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang diberikaan kepada

5
pasien. Informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai

bahan/referensi pengajaran dibidang profesi si pemakai.

- Aspek Dokumentasi

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena

isinya menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan

dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan

rumah sakit.

6
STRUKTUR ORGANISASI SEKSI REKAM MEDIS DAN

PROGRAM

RSUD. LAKIPADADA TANA TORAJA

SUB. BIDANG PENYUSUSUNAN PROGRAM

PENANGGUNG JAWAB REKAM MEDIS

PENCABUTAN DAN TP2RI TP2RJ KODING ASSEMBLING PELAPORAN


PENYIMPANAN DAN INDEX

7
BAB III

PENGORGANISASIAN REKAM MEDIS

BAGAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS


RSUD. LAKIPADADA TANA TORAJA

SUB BAGIAN PERENCANAAN

PENANGGUNG JAWAB
REKAM MEDIS

TEMPAT ASSEMBLING
KODING
INDEXING PENERIMAAN PELAPORAN FILING ASSEMBLING KODING
PASIEN

8
ALUR REKAM MEDIS RAWAT JALAN

IRD
PENOMORAN
REKAM MEDIS TP2RI

R
E
K
A
M

TEMPAT M
PENYIMPANAN E
REKAM MEDIS D
REKAM MEDIS +KARTU BEROBAT I
S

CEK POLIKLINIK
EKSPEDISI
REKAM MEDIS

9
ALUR PASIEN RAWAT JALAN

PASIEN

 Datang sendiri Loket (Tempat


 Dokter praktek penerimaan Pasien rawat
 Rujukan PKM Jalan)
 Rujukan RS

Dirawat Dirujuk ke
(opname) POLIKLINIK RS Lain

Diberi resep,
Dapat diambil di apotek RS
Atau di Luar RS

Ruang
Perawatan
Pulang

10
11
ALUR PASIEN RAWAT INAP

PASIEN

 Poliklinik Tempat Penerimaan


 UGD pasien rawat inap
 Rujukan dari (Rekam Medis)
RS lain/dokter
praktek

PULANG

Pernah Tidak
Nomor
Berobat Regiater
Keuangan

Sembuh
/tidak APOTIK
sembuh Ruang Perawatan

Kamar Hidup
Mayat
Tidak
Ya (Hasil) Ruang Pemeriksaan ( diberi Resep)
Penunjang Medis

Rujuk
RS Lain

12
ALUR REKAM MEDIS RAWAT INAP

Poliklinik &
UGD

Rekam Medis (TP2RI)


 Regiatrasi Pasien dan Status
Ruang
 Status Perawataq

Sensus Harian Rawat Inap

Pengelola Sensus Status Pasien Keluar


Harian

Status tdk Lengkap


Assembling
(Kelengkapan) Status Lengkap Coding (Pemberian
kode ICD X)

Pengolahan Data :
1. RL 1, 2a,2b, 3, 4,
dan 5.
2. BOR
3. Laporan Lainnya Indexing
(Pemberian
Index)

Status Masuk
Gudang
Penanggung Jawab
Penyimpanan
Rekam Medis

13
TUGAS DAN FUNGSI

Tugas

Bagian Rekam Medis mempunyai tugas melakukan penyusunan, pengelolaan

dan memantau pelaksanaan rekam medis.

Funsi

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut diatas, Bagian Rekam Medis

mempunyai fungsi :

a. Membantu Kepala Badan melalui kepala bagian perencanaan dan rekam

medis dalam didang perencanaan, pengaturan, pelaporan dan pengawasan

terhadap kelancaran rekam medis rawat jalan, rawat nginap dan rawat

darurat.

b. Mengkoordinir pengumpulan data pengolahan data yang berhubungnan

dengan pelayanan medis dan perawatan yang diberikan rumah sakit.

c. Mengkoordinir penyelenggaraan, pengadaan dan penyimpanan rekam medis

Rawat Jalan, Rawat Inap dan Rawat Darurat.

d. Membantu pelaksanaan tugas bagian lain dilingkukngan Rumah Sakik dalam

kegiatan pendidikan, penelitian yang berhubungan yang telah ditetapkan oleh

Direktur Rumah Sakit.

e. Bertanggungn jawab atas terselenggaranya pengadaan, penyediaan dan

ketertiban serta menjaga keamanan Rekam Medis.

SUB BAGIAN REKAM MEDIS, TERBAGI ATAS :

1. Urusan Rekam Medis Rawat Jalan terdiri dari :

a. Urusan penerimaan pasien Rawat Jalan : Mempunyai tugas

menyelenggarakan pencatatan pendaftaran pasien yang berobat jalan, baru

atau pasien lama.

b. Urusan Pengelolaan Rekam Medis Rawat Darurat.

Mempunyai tugas mengelola Rekam Medis Rawat Darurat.

c. Urusan Pengelolaan Rekam Media Rawat Jalan

Mempunyai tugas mengelola Rekam Medis Rawat Jalan serta membuat

laporan-laporan yang berkenaan dengan pasien rawat jalan.

14
d. Urusan pelayanan Rekam Medis Rawat Jalan

Mempunyai tugas mengantarkan rekam medis rawat jalan, menyusun dan

melayani peminjaman rekam medis pasien rawat jalan serta membuat

laporan-laporan yang berkenaan dengan perawatan pasien rawat jalan.

2. Urusan Rekam Medis Rawat Inap terdiri dari :

a. Urusan Penerimaan Pasien Rawat Inap

Mempunyai tugas, meyelenggarakan pencatatan dan pendaftaran pasien

rawat inap dan memantau jumlah tempat tidur yang belum terisi.

b Urusan pengelolaan Rekam Medis rawat Inap. Mempunyai tugas

menyelenggarakan pengelolaan rekam medis rawat inap serta membuat

laporan-laporan yang berkenan dengan perawatan pasien rawat inap.

c. Urusan pelayanan Rekam Medis Rawat Inap.

Mempunyai tugas menyusun dan melayani peminjaman rekam medis

rawat inap.

e. Urusan Laporan.

Mempunyai tugas menyusun dan mempersiapkan laporan sesuai dengan

ketentuan yang telah ditetapkan.

3. Urusan Administrasi

Mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi umum dan pengadaan

perlengkapan kebutuhan rekam medis, baik alat tulis menulis maupun

komponen-komponen rekam medis serta menyusun lembaran-lembaran sesuai

dengan kebutuhan.

PENGELOLAAN REKAM MEDIS

Penyelenggaraan rekam medis merupakan proses kegiatan yang dimulai pada

saat diterimanya pasien di rumah sakit diteruskan dengan kegiatan pencatatan data

(sosial dan medis) sampai pasien ini mendapatkan pelayanan, dilanjutkan dengnan

penanganan-penanganan berkas rekam medis.

Kegiatan Penyelenggaraan Rekam Medis :

1. Penerimaan pasien

2. Pencatatn/pengelolaan rekam medis

15
3. Pengelolaan Data Medis

4. Penyimpanan Rekam Medis

5. Pengambilan kembali rekam medis (Retrivel)

A. PENERIMAANPASIEN

Pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di rumah

sakit adalah ditempat penerimaan pasien baik rawat jalan maupun rawat inap.

Dan di dalam tata cara penerimaan inilah seorang pasien mendapatkan kesan

baik atau tidaknya pelayanan di rumah sakit. Oleh karena itu dalam melayani

pasien, petugas hendaknya bersifat ramah, sopan, tertib dan penuh tanggung

jawab.

B. PENCATATAN

Pencatatan disini dimaksudkan pendokumentasian segala informasi medis

seorang pasien kedalam berkas rekam medis dengan mengisi data sosial dan

data medis dengan ketentuan :

 Mencatat secara up to date

 Cermat dan lengkap

 Dapat dipercaya dan menurut kenyataan

 Berkaitan dengan masalah dan pokok perihalnya

 Bersifat objektif sehingga menimbulkan kesan jelas

Bentuk catatan dapat berupa :

a. Catatan yang bersifat kolektif

 Buku Register Penerimaan Pasien

 Buku Register Pelayanan Pasien

 Buku Register Persalinan/Abortus

 Buku Register Pemeriksaan Laboratorium

Buku register tersebut dikerjakan oleh petugas di masing-masing unit

pelayanan

b. Catatan yang bersifat individual

Mendokumen segala tindakan medis yang diberikan kepada seorang

pasien ke dalam lembaran rekam medis oleh petugas kesehatan yang

16
memberikan pelayanan/tindakan kepada pasien yaitu dokter, perawat,

bidan dan tenaga kesehatan lainnya yang memberikan pelayanan medis

serta petugas pencatatan dinas.

FORMULIR REKAM MEDIS INI TERDIRI ATAS :

a. Formulir Rekam Medis Rawat Jalan

Berisikan data rekam medis rawat jala yaitu :

OPD 1 : Ringkasan riwayat poliklinik antara lain : Nama, alamat, tanggal

lahir, umur, jenis kelamin, agama, dan pekerjaan. juga

dilengkapi dengan cara kunjungan (apakah ada pengantar dari

dokter praktek, rujukan PKM), intansi lain, kasus polisi atau dengan

cara datang sendiri.

OPD 2 : Berisi lembaran poliklinik

OPD 4 : Berisi hasil laboratorium serta hasil penunjang lan misalnya X-rey,

EEG,

ECG, dan lain-lain.

OPD 5 : Berisi lembaran copy resep obat pasien.

b. Formulir Rekam Medis Rawat Inap

Berisikan data-data rekam medis diantaranya :

MR 1 : Ringkasan masuk dan keluar

MR1a : Lembaran sebab kematian yang ditandatangani oleh dokter yang

merawat.

MR 2 : Lembaran resume berisikan riwayat keluar pasien.

MR2/1 : Berisi lembaran anamnese terpimpin sesuai dengan klasifikasi/bagian

penyakit.

MR 3 : Berisi pemeriksaan fisis sesuai dedngan klasifikasi penyakit

MR 4 : Lembaran instruksi yang diisi oleh dokter lembaran pengobatan,

diet serta catatan yang didisi oleh perawat.

MR 5 : Lembaran grafik yang diisi suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah

dan intake dan output cairan

MR 6 : Lembaran hasil pemeriksaan laboratorium

17
MR 7 : Lembaran laporan operasi

MR 8 : Lembaran hasil pemeriksaan rontgen

MR 9 : Lembaran konsultasi

MR 11 : Lembaran kontrol istimewa

MR 12 : Lembaran asuhan gizi ( untuk pasien tertentu )

MR 13 : Lemaran persetujuan tindakan medis.

c. Formulir Rekam Medis Rawat darurat ;

 Identitas penderita

 Anamnese

 Pemeriksaan fisik

C. PENYIMPANAN REKAM MEDIS

1. CARA PENYIMPANAN

Cara penyimpanan secara desentralisasi dimana adanya pemisahan antara rekam

medis rawat inap dan rawat jalan

2. SISTEM PENYIMPANAN MENURUT NOMOR ;

a. Rawat Jalan : penyimpanan dengan system nomor langsung (Straight

numerical filling system) yaitu penyimpanan rekam medis dalam rak

penyimpanan secara berurutan sesuai dengan nomor urutnya masing-masng.

b. Rawat inap : Menggunakan system nomor langsung yaitu penyimpanan

rekam medis dalam rak penyimpanan secara berurutan sesuai nomor urut.

3. FASILITAS FISIK RUANGAN PENYIMPANAN :

Alat penyimpanan rekam medis yang digunakan adalah :

 Rak terbuka untuk rekam medis rawat jalan

 Rak terbuka untuk rekam medis rawat inap

Berkas rekam medis rawat inap ini ditempatkan/disimpan dalam suatu ruangan

penyimpanan dengan sistem nomor langsung dan terjaga kerahasiaannya.

18
4. SAMPUL PELINDUNG REKAM MEDIS

Untuk memelihara keutuhan lembaran rekam medis dan mencegah agar

terjaga keutuhan rekam medis, maka lembaran rekam medis diletakkan dalam

map dengan ketentuan :

 Rawat Inap :

- Map warna kuning untuk pasien anak

- Map warna biru untuk pasien interna

- Map warna merah untuk pasien bedah

- Map warna putih untuk bayi.

 Rawat Jalan :

- Kartu kuning untuk pasien Askes

- Kartu Biru untuk pasien umum

5. KETENTUAN KERJA PENYIMPANAN

 Adanya tangga anti tergelincir

 Setiap sekat diberi nomor sesuai dengan dengan nomor berkas rekam medis yang

ada di rak tersebut

 Adanya penerangan yang memadai

 Ventilasi ruang/pertukaran udara yang cukup

D.PENGOLAHAN DATA MEDIS

1. Semua bentuk catatan dari rekapitulasi harian maupun dari lembaran

formulir rekam medis diteliti kelengkapannya baik isinya yang benar

maupun kelengkapan jumlahnya

2. Rekapitulasi dari sensus harian diolah untuk bahan laporan yang menyangkut

kegiatan laporan rumah sakit.

3. Dari formulir rekam medis diolah untuk menyiapkan laporan keadaan

morbiditas dan mortabilitas

Kegiatan pengelolahan yang dilakukan di sub bagian rekam medis antara lain :

1. Coding yaitu membuat code atas diagnosis penyakit berdasarkan ICD X

2. INDEXING yaitu pembuatan index-index antara lain :

a. Index pasien rawat jalan ( tidak ada )

19
b. Index pasien rawat inap

c. Index pasien jenis penyakit

E. PENGAMBILAN KEMBALI REKAM MEDIS

Permintaan rutin rekam medis yang datang dari rekam medis, dokter yang

memerlukan data (penelitian) harus diajukan ke bagian rekam medis dengan

sepengetahuan kepala bagian perencanaan dasn rekam medis.

Permintaan/peminjaman rekam medis yang tidak rutin misalnya untuk kontrol, untuk

pertolongan gawat darurat harus dipenuhi segera mungkin dengan catatan dengan

catatan semua peminjaman rekam medis dicatata dalam buku peminjaman status

dengan mencantumkan identitas lengkap berupa :

1. Nama dan nomor register pasien

2. Nama unit kerja peminjam

3. Tujuan peminjaman

4. Tanggal dan tanda tangan peminjam

5. Tanggal dan tanda tangan pengembalian, paling lama 2 x 24 jam kecuali

pasien ulangan.

6. Khusus bagi mahasiswa penelitian, pengabilan data dilakukan di ruang

rekam medis dan tidak diperkenankan status rekam medis dari rumah sakit

kecuali atas permintaan pengadilan secara tertulis. Pada setiap pengeluaran

berkas rekam medis dari rak, hendaknya diadakan ”petunjuk keluar” yang

diletakkan sebagai pengganti pada tempat map rekam medis yang

dikeluarkan dari rak penyimpanan. Petunjuka keluar ini harus tetap berada di

rak sampai map rekam medis yang diambil di keluarkan.

Ketentuan pengambilan kembali/peminjaman rekam medis :

1. Berkas rekam medis tidak boleh keluar dari ruang penyimpanan tanpa tanda

keluar/permintaan, peraturan ini berlaku bagi semua orang termasuk petugas

rumah sakit dan petugas rekam medis sendiri.

2. Setiap peminjaman rekam medis harus mengembalikan rekam medis tepat

pada waktunya.

3. Rekam medis tidak dibenarkan dibawah keluar dari rumah sakit kecuali atas

izin pimpinan rumah sakit.

20
4. Dokter atau pegawai rumah sakit yang berkepentungan dapat meminjam

rekam medis untuk di bawa keruang kerjanya, setelah mendapat izin dari

kepala seksi rekam medis.

5. Bagi yang memrlukan rekam medis untuk bahan pendidikan atau penelitian

da[pat meminjam rekam medis dengan seizin kepala seksi rekam medis dan

perencanaan, tetapi tidak dibenarkan dibawaw pulang.

6. Pengambilan dan penyususnan rekam medis dari tempat penyimpanan hanya

boleh dilakukan oleh petugas rekam medis yang telah ditentukan

7. Petugas yang mengepalai kegiatan penyimpanan dan peminjaman harus

membuat laporan kegiatan :

a. Jumlah rekam medis yang dikeluarkan setiap hari dari rak

penyimpanan.

b. Jumlah permintaan darurat

c. Jumlah penelitian

F. PERENCANAAN TERHADAP REKAM MEDIS YANG TIDAK AKTIF

Suatu berkas rekam medis dinyatakan aktif bila keadaannya tidak lebih dari lima

tahun, rekam medis in aktif disimpan untuk :

 Rawat Jalan selama 2 tahun

 Rawat Inap selama 2 tahun

Selama masa in aktif ini diadakan retensi rekam medis yaitu dengan memilah-milah

data yang harus tetap disimpan sebagai bahan dokumentasi.

G. PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP REKAM MEDIS

1. Tanggung jawab dokter yang merawat

Data yang terdapat sidalam formulir-fomulir rekam medis harus di[elajari

kembali dan dikoreksi kebenarannya kemudia di tanda tangani oleh dokter

y6ang merawat

2. Tanggung jawab petugas Rekam Medis

Petugas rekam medis membantu dokter untuk menganalisis kelengkapan

rekam medis. Penganalisaan ini harus dilaksanakan pada keesokan harinya

21
setelah pasien dipulangkan atau meninggal sehingga data yang kurang

ataupun diragukan bisa dibetulkan sebelum fakta pasien terlupakan.

Dalam evaluasi kualitas rekam medis harus berpegang pada pedoman :

a. Semua diagnosa ditulis dengan benar pada lembaran masuk keluar

sesuai dengan istilah terminologi yang dipergunakan

b. Semua diognosa serta tindakan pembedahan yang dilakukan harus

dicatat pada lembaran yang tersedeia

c. Simbol dan singkatan jangan digunakan kecuali untuk singkatan yang

telah disepakati oleh panitia rekam medis

d. Dokter yang merawat menulis tanggal dan tanda tangannya pada

formulir yang telah disediakan yang berisi riwayat penyakit,

pemeriksaan fisik dan resumenya.

e. Semua data penemuan baik positif maupun negatif harus termuat

dalam laporan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik secara lengkap

dan benar.

f. Catatan perkembangan memberikan gambaran kronologis dan analisa

khusus keadaan pasien, frekwensi catatan ditentukan oleh keadaan

pasien.

g. Hasil laboratorium dan radiologi dicatat tanggalnya dan

ditandatangani oleh pemriksa.

h. Semua pemberian pengobatan atau tindakan pembedahan harus

mencantumkan tanggal serta ditandatangani oleh dokter penanggung

jawab.

i. Semua konsultasi yang dilakukan harus sesuai dengan peraturan staf

medik dan harus dicatat secara lengkap serta ditandatangani oleh

konsulen untuk pemeriksaan fisik pendapat dan rekomendasinya.

j. Pada kasus observasi catatan pre natal dan persalinan dicatat secara

lengkap mencakup hasil test dan semua pemeriksaan pada saat pre

natal sampai masuk rumah sakit, jalannya persalinan dan kelahiran

sejak pasien masuk rumah sakit juga harus dicatat secara lengkap dan

benar.

22
k. Catatan perawat dan catatan lainnya tentang observasi dan

pengobatan yang diberikan harus lengkap dan benar disertai dengan

penulisan tanggal dan tandatangan.

l. Resume harus segera ditulis saat pasien pulang, yang berisi ringkasan

tentang kejadian penting selama pasien dirawat, keadaan waktu

pulang, saran dan rencana pengobatan selanjutnya.

m. Bila dilakukan otopsi maka diagnosa sementara/diagnosa anatomi

dicatat segera dalam waktu kurang dari 72 jam. Keterangan yang

lengkap harus dibuat dan digabungkan dengan rekam medis.

3. Tanggung Jawab Pimpinan Rumah Sakit

Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab menyediakan fasilitas unit rekam

medis yang meliputi ruangan, peralatan dan tenaga yang memadai. Dengan

demikian tenaga di ruang rekam medis dapat bekerja secara efektif

memeriksa kembali, membuat index, penyimpanan dari semua rekam medis

dalam waktu singkat. Ruangan untuk memeriksa berkas rekam medis harus

cukup untuk mencatat, melengkapi, mengulangi kembali, tanda tangan dan

nama dokter yang jelas.

4. Tanggung Jawab Staf Medis

Staf rekam medis mempunyai peranan penting di rumah sakit dan

pengorganisasiannya melalui komite medik yang melibatkan satuan medis

fungsional yang ada di rumah sakit.

Salah satu bagian dari Komite Medis yang bertanggung jawab terhadap

rekam medis adalah Panitia Rekam Medis.

H. PANITIA REKAM MEDIS DAN PENGAWAS REKAM MEDIS

1. Panitia Rekam Medis

Panitia rekam medis yang akan mencerminkan mutu pelayanan medis yang

diberikan kepada seorang pasien. Untuk membantu terselenggaranya

pengeloloaan rekam medis diperlukan tenaga medis, para medis dan tenaga

kesehatan lainnya harus ambil bagian dalam panitia rekam medis dan

pengawas rekam medis.

23
a. Keanggotaan

Panitia rekam medis terdiri dari dokter senior yang berfungsi sebagai

ketua dan wakil ketua.

Sekretaris adalah kepala Sub Bagian Rekam Medis dan anggota-

anggotanya diambil dari instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap,

bagian perawatan dan sub bagian Program dan Laporan.

b. Tugas dan Wewenang Panitia Rekam Medis

 Menjamin bahwa semua informasi dicatat sebaik-baiknya

sehingga ada yang diperlukan untuk menilai pelayanan yang

diberikan kepada seorang pasien.

 Membuat dan memperbaharui kebijakan, peraturan, prosedur

yang berhubungan dengan rekam medis

 Mengajukan usul kepada Kepala Badan Pengelola tentang

perubahan dalam isi ukuran rekam medis

 Membina kerjasama dengan Sub Bagian Hukum Rumah Sakit

c. Tata Kerja

 Mengadakan pertemuan minimal sekali setiap bulan

 Menilai rekam medis pasien yang pulang terutama pada kasus

tanpa diagnosa, perbedaan pendapattentang diagnosa dan

sebab-sebab kematian

 Membuat jadwal penelitian rutin yang harus benar-benar

ditaati. Penelitian khusus secara teratur terhadap rekam medis

Instalasi Gawat Darurat

 Panitia rekam medis bertanggung jawab kepada Kepala badan

Pengelola RSUD. Lakipadada Tana Toraja malalui komite

medik.

 Masa Kerja Panitia Rekam Medis adalah tiga tahun.

2. Pengawas rekam Medis

a. Keanggotaan

 Terdiri dari semua wakil SMF di lingkungan RSUD. Lakipadada Tana

Toraja

24
 Keanggotaan diusulkan oleh kepala SMF dan diangkat oleh Ka. Badan

Pengelola RSUD. Lakipadada untuk jangka waktu tiga tahun.

 Pengawas rekam medis bertanggung jawab secara fungsional kepada

Panitia Rekam Medis dan struktural kepada SMF masing-masing

b. Tugas dan Wewenang

 Mengawasi pengisian dan menilai/mengoreksi bila diperlukan berkas rekam

medis disetiap unit masing-masing, sehingga dapat dibuat laporan yang tepat

waktu, relevan dan berdaya guna dan berhasil guna.

 Menghubungi dokter yang mengisi rekam medis yang dibuatnya apabila

terdapat kekeliruan. Mengawasi pelaksanaan kebijakan, peraturan, prosedur

yang dibuat Panitia Rekam Medis dari unit kerja masing-masing.

25
BAB IV

FASILITAS DAN PERALATAN

A. FASILITAS GEDUNG REKAM MEDIS

1. RAWAT JALAN

a. Tempat penerimaan Pasien Rawat Jalan (TP2RJ)

Ukuran :

- Panjang :

- Lebar :

b. Gudang Penyimpanan

Ukuran :

- Panjang :

- Lebar :

2. RAWAT INAP

a. Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap (TP2RI)

Ukuran :

- Panjang :

- Lebar :

b. Pengelolaan Rekam Medis Rawat Inap

Ukuran :

- Panjang :

- Lebar :

Ruang Ppengelolaan Rekam Medis Rawat Inap berisi :

 Kepala Unit Rekam Medis

 Ruang Staf Pengolahan Data :

- Assembling

- Coding

- Indexing

- Sensus

- Pengolahan data morbiditas

c. Ruang Penyimpanan :

26
 Ruang Penyimpanan Aktif

Ukuran

- Panjang :

- Lebar :

 Ruang Penyimpanan In Aktif :

- Panjang :

- Lebar :

B. PERALATAN

a. Alat Kantor

 Meja Tulis = 7 buah

 Kursi = 3 buah

 Lemari buku = 2 buah

 Lemari Cabinet = buah

 Komputer = buah

 Masin Ketik = 1 buah

 Rak Penyimpanan Rawat Jalan = buah

 Rak Penyimpanan Rawat Inap = buah

b. Formulir Rekam Medis/Laporan

 Map status Rawat Jalan = buah

 Map status Rawat Inap = buah

 Formulir-formulir laporan = buah

 Kartu kontrol = buah

27
BAB V

KEBIJAKSANAAN DAN PROSEDUR

KEBIJAKSANAAN

Pelaksanaan Medikal Record di RSUD. Lakipadada Tana Toraja berdasarkan

pada :

1. Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :

749a/MenKes/Per/1989 tentang Rekam Medis/Medical Record.

2. Keputusan Dirjen Pelayanan Medis Nomor :

78/Yanmed/RS.Umum.DIK/YMU/I/91 tentang petunjuk pelaksanaan

Penyelengngaraan Rekam Medis/Medical Record di Rumah Sakit.

3. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan No.2 Tahun

1996 tentang Organisasi dan Tatakerja Rumah Sakit Umum Daerah

Lakipadada Tana Toraja.

4. Keputusan Directory Jenderal Pelayanan Medis No. HK.00.06.1.4.00744

tentang Penggunaan International Classification Disease (ICD-X) di RS.

5. Surat Keputusan Ka. Badan Pengelola RSUD Lakipadada Tana Toraja

No………..tentang Metode Rekam Medis yang digunakan di RSUD

Lakipadada Tana Toraja

6. Surat Keputusan Ka. Badan Pengelola RSUD Lakipadada Tana Toraja

No…………..tentang Pemberlakuan Formulir Rekam Medis.

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan :

1. Setiap pasien Rawat Jalan, Pasien Rawat Inap dan Pasien Gawat Darurat

harus melalui unit rekam medis yaitu pada Tempat Penerimaan Pasien Rawat

Jalan (TP2RJ) maupun Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap (TP2RI).

2. Pencatatan atas segala tindakan kepada pasien dilakukan dengan cermat,

lengkap dan tepat waktu

28
3. rekam Medis pasien rawat jalan yang telah lengkap oleh dokter yang

memeriksa harus segera dikkirim ke unit rekam medis sebelum berakhir jam

kerja.

4. Rekam Medis pasien rawat inap setelah pasien keluar dari rumah sakit 2 x 24

jam, harus sudah diterima Unit Rekam Medis.

5. Rekam medis yang belum lengkap dikembalikan ke ruang rawat inap melalui

instalasi rawat inap untuk segera dilengkapi.

6. Rekam Medis disimpan sebaik mungkin sehingga apabila diperlukan dapat

diterima dengan cepat.

7. Rekam Medis tidak boleh dilihat/diketahui oleh orang yang tidak

berwewenang serta tidak boleh keluar dari rumah sakit, kecuali atas

permintaan pengadilan.

PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

A. PASIEN BARU

 Setiap pasien baru diterima di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan

(TP2RJ) dicatat dan diberi kartu dengan nomor yang akan digunakan

sebagai tanda pengenal dan harus dibawa pada setiap kunjungan ke rumah

sakit umum daerah Laski[padada Tana Toraja.

 Setelah itu pasien diwawancarai oleh petugas rekam medis untuk

mendapatkan data yang akan diisikan pada ringkasan riwayat kklien antara

lain :

- Nama Pasien

- Jenis Kelamin

- Pendidikan

- Pekerjaan

- Alamat

- Agama

- Status Keluarga

- Cara Masuk

29
 Semua ini diisi pada lembaran kartu pasien baru dengan berkas rekam medis

dikirim ke poliklinik yang dikehendaki dan setelah mendapatkan pelayanan

dari poliklinik kemungkinannya :

- Pasien langsung pulang

- Pasien disuruh datang kembali

- Pasien dirujuk ke rumah sakit lain

- Pasien harus dirawat

 Semua berkas rekam medis pasien poliklinik disimpan kembali ke rekam

medis dan bagi pasien yang harus dirawat maka diambilkan lagi rekam medis

pada tempat pendaftaran inap (TP2RI)

B. PASIEN LAMA

Bagi pasien lama mendaftar di TP2RJ dengan memperhatikan kartu kontrol

untuk dicarikan berkas rekam medisnya dan selanjutnya pasien dan berkas

rekam medisnya dikirim ke polklinik yang dikehendaki.

C. PASIEN RAWAT DARURAT

Istalasi Gawat Darurat RSUD Lakipadada Tana Toraja melayani 24 jam, pasien

yang masuk gawat darurat ditolong terlebih dahulu baru menyelesaikan

administrasinya dan kemungkinannya :

 Pasien bisa langsung pulang

 Pasien dirujuk/dikirim ke rumah sakit lain

 Pasien harus dirawat

Untuk pasien gawat darurat yang harus dirawat maka pasien didaftar dibuku

Register Induk TP2RJ dan memperoleh rekam medis rawat inap.

PENERIMAAN PASIEN RAWAT DARURAT

1. Pasien yang masuk ke instalasi Rawat Darurat harus segera diberi pelayanan

terlbih dahulu kemudian administrasinya.

2. Pasien yang telah mendapatkan pelayanan ataupun yang mengantar dapat

diwawancarai oleh petugas untuk mendapatkan keterangan identitas

selengkapnya.

30
3. Apabila Pasien memerlukan perawatan lanjutan maka petugas tempat

pendaftaran rawat inap menghubungi ruang perawatan yang bersangkutan untuk

mengetahui apakah ada ruang tersedia atau tempat tidur tersedia.

4. Apabila tidak ada tempat tidur yang tersedia maka pasien dapat dititipkan di

perwatan lain bila memungkinkan, sambil menunggu tempat tidur yang kosong

dari ruangan perawatan yang dikehendaki atau di rujuk ke rumah sakit lain.

5. Petugas TP2RI mengecek data identitas pasien ke Bagian Rekam Medis untuk

mengetahui apabila pasien pernah dirawat sebelumnya dan bila pernah maka

berkas rekam medisnya bisa dikirim ke ruang apabila ada permintaan dari dokter

yang merawatnya.

PENGISIAN REKAM MEDIS

Setiap rumah sakit wajib menyiapkan formulir rekam medis yang

jumlahnya disesuaikan dengan tingkat kemampuan rumah sakit di dalam melakukan

tindakan kepada pasien khususnya pelayanan spesialistik dan sub spesialis.

A. FORMULIR REKAM MEDIS

1. Formulir Rekam Medis Dasar :

 Ringkasan Masuk dan Keluar

 Anamnese dan pemeriksaan fisik

 Lembaran Grafik

 Perjalanan perkembangan penyakit dan instruksi dokter dan

pengobatan

 Catatan perawat / bidan

 Hasil pemeriksaan laboratorium, rontgen

 Ringkasan keluar (resume)

2. Lembaran-lembaran Khusus :

 Lembaran kontrol istimewa

 Lembaran operasional

 Laporan anastesi

 Riwayat kehamilan

 Catatan persalinan

31
 Laporan persalinan

 Identitas bayi

 Lembaran kosultasi

 Index ringkasan diagnosis

 Catatan poliklinik

 Hasil laboratorium/X-Ray/ECG

 Salinan resep

 Lembaran Obstetri

 Masuk Darurat

B. KETENTUAN PENGISIAN REKAM MEDIS

1. Rekam Medis harus berisi cukup informasi untuk mengidentifikasi pasien secara

jelas,

mengetahui diagnosa serta pengobatannya dan segala sesuatu yang terjadi

sesudahnya.

a. Memberi keterangan yang diperlukan oleh dokter yang merawat guna

melanjutkan perawatan pasien tersebut secara efektif.

b. Memberikan keterangan yang diperlukan oleh konsulen, sehingga dapat

memberikan pendapatnya setelah memeriksa pasien tersebut.

c. Memberikan cukup keterangan kepada dokter lain untuk melanjutkan

perawatan pasien tersebut pada waktu kapan saja.

2. Semua tanda atau simbol serta singkatan tidak dibenarkan bila belum dilakukan.

3. Semua data yang ditulis dalam lembaran-lembaran rekam medis harus :

a. Bersifat pribadi

b. Dapat dipercaya

c. Autentik

d. Up to date

e. Teliti dan rapi

f. Lengkap

g. Dapat dibaca

32
4. Setiap tindakan yang dilakukan terhadap pasien, selambat-lambatnya dalam

waktu1 x

24 jam harus ditulis dalam lembaran rekam medis

5. Diagnosa masuk dan utama serta diagnosa akhir harus ditulis secara penuh bukan

singkatan atau tanda/simbol dan harus ditulis dengan huruf balok

6. Semua pencatatan harus ditandatangani oleh dokter tenaga tenaga kesehatan

lainnya sesuai dengan kewenangannya disertai nama jelas dan tanggainya.

7. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran dan masalah lainnya harus

ditandatangani dan menjadi tanggung jawab dokter yang merawat atau dokter

pembimbingnya.

8. Pencatatan yang dibuat oleh residen harus diketahui dokter pembimbingnya.

9. Dokter yang merawat dapat memperbaiki kesalahan penulisan dan

melakukannya pada saat itu juga serta dibubuhi paraf

10. Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan.

PETUGAS YANG MENGISI REKAM MEDIS

Tenaga yang berhak mengisi lembaran rekam medis ini di RSUD Lakipadada Tana

Toraja adalah :

1. Dokter Umum, Dokter Spesialis/Sub Spesialis, Dokter Gigi dan Dokter Spsialis

Gigi

2. Residen yang sedang melaksanakan kepentingan klinik di RS

3. Tenaga Para Medis perawatan dan paramedis non perawatan yang langsung

terlibat di dalam pelayanan-pelayanan kepada pasien di RS meliputi antara lain

perawat, perawat gigi, bidan, Tenaga laboratorium, ahli gizi, Anastesi, penata

rontgen dan fisioterapist dan lain sebagainya.

PROSEDUR PENGISIAN REKAM MEDIS

1. Berkas rekam medis rawat jalan

Rekam medis yangn digunakan berbentuk lembaran-lembaran : Out Patient

Departemen (OPD 1 s/d OPD 6) yang berisi informasi mengenai :

 Identitas pasien

33
 Diagnosis

 Tindskan yang dilakukan disertai tanda tangan dokter yang memeriksa.

Identitas pasien berisi :

Nama :

Nama pasien ditambah dengan nama keluarga. Untuk wanita yang telah

kawin maka nama pasien ditambah nama suami. Menuliskan nama harus

sesuai dengan yang tercantum dalam kartu penduduk, kartu askes atau tanda

pengenal lainnya dan ditulis dengan huruf cetak.

Pengisian OPD 1

Nama, alamat, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, agama, pekerjaan, dokter

yang mengirim diisi oleh petugas rekam medis. Tanggal kunjungan

poliklinik yang dituju dapat diisi oleh petugas poliklinik. Dokter menuliskan

diagnosa, tndakan, operasi kemudian membubuhkan tanda tangan.

2. Pengisian RekamMedisTawat Darurat

Rekam medis yang digunakan sama dengan rekam medis rawat jalan yang berisi

informasi mengenai identitas pasien yang perlu diisi oleh petugas antara lain :

nama pasien, umur, pendidikan, pekerjaan, alamat, dokter menulis anamnese

pemeriksaan fisik, terapi, diagnosa dan mencantumkan nama dan tanda

tangannya.

REKAM MEDIS DASAR

Terdiri dari beberapa formulir yaitu : MR 1, MR 2, MR 3, dan seterusnya.

Cara pengisiannya sebagai berikut :

 Nama : ditulis sesuai dengan nama yang tercantum di dalam kartu identitas

misalnya nama pasien ditambah dengan nama orang tua/keluarga atau nama

suami bagi wanita yang telah kawin.

 Tanggal lahir ditulis : tanggal, bulan dan tahun kelahiran. Bila tidak

diketahui, maka tulis umur, hari/bulan atau tahun.

 Pendidikan : pendidikan terakhir pasien yang ditulis

34
 Pekerjaan: tulislah pekerjaan penderita misalnya : Guru, PNS, pedagang,

karyawan perusahaan, dsb. Bagi pasien yang masih tanggungan orang tua

tulislah pekerjaan orang tua atau wali.

 Alamat : ditulis jalan apa ? nomor rumah RT, RW, Kecamatan DSB.

 Pemberian nomor : ditulis dengan cara unit yang terdiri dari enam digit

dibagi tiga kelompok.

 Agama :diisi sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut oleh pasien.

 Peserta ASKES : ditulis nomor peserta Askes

 Asuransi Lain : ditulis nama asuransi (asuransi apa)

 Cara Penerimaan : dilingkari dari tempat nama pasien diterima

 Status Perkawinan : diberi lingkaran pada tempat yang sesuai

 Cara Masuk dikirim oleh : ditulis sesuai dengan dokter yang mengirim

pasien

 Penanggung jawab/pembayaran : tulislah nama yang menanggung

pembayaran pada pasien tersebut dan nama keluarga terdekat, ditulis dengan

jelas.

 Bagian : dimana pasien mau dirawat (bagian apa/spesialis).

 Ruang rawat : pasien dirawat diruang perawatan mana.

 Kelas : apakah VIP, kelas I, kelas II, kelas III.

 Tanggal masuk : untuk pasien umum, jam masuk ditulis waktu mendaftar

pasien. Pada pasien rawat darurat, jam masuk ditulis waktu pasien masuk di

Instalasi Rawat Darurat.

 Tanggal Keluar : ditulis pada saat pasien terseut meninggalkan ruang

perawatan, kecuali untuk pasien yang meninggal, ditulis pada waktu ia

meninggal.

 Lama dirawat : ditulis oleh petugas ruangan yang mulai dihitung pada saat

hari pasien masuk, sedang hari pulang tidak dihitung. Contoh :

Pasien masuk tanggal 15-09-1997 jam 20.00. Pulang tanggal 20-09-

1997 jam 13.00, maka jumlah hari rawat adalah tanggal 15,16,17,18,

dan 19 = 5 hari, perhitungan hari dimulai jam 00.00.

35
 Diagnosa masuk : yang ditulis disini adalah diagnosa dari dokter RSUD

Lakipadada Tana Toraja yang menyetujui pasien yang dirawat, diagnosa ini

dapat diperoleh dari poliklinik, Rawat Darurat, atau dokter lain yang

mengirim pasien yang disetujui oleh dokter poliklinik/Rawat Darurat

tersebut.

 Diagnosa akhir dan kode : diagnosa utama diisi oleh dokter yang merawat

pada saat pasien pulang/meninggal, ditulis dengan huruf cetak dengan jelas

dan mudah dibaca. Pengisian nomor kode disesuaikan dengan ICD X.

 Diagnosa utama : adlah diagnosa sesuai penyakit selama dirawat yang

membutuhkan rawat lama/lebih intensif/lebih membutuhkan biaya. Petugas

hanya dibenarkan menulis suatu penyakit dan sebaiknya tidak menulis

symtom, sign sebagai diagnosa utama. Bila gejala-gejala dari diagnosa utama

perlu dicatat, tulislah dalam tanda kurung dibelakang diagnosa utama.

Contoh : Gastro Enteritis Akuta (dehidrasi, asidosis).

KOMPLIKASI

Ditulis komplikasi dari penyakit utama ataupun diagnosa penyakit lain yang

dijumpai pada penderita.

 Penyebab luar : Ditulis apa cedera, keracunan, ataupun morfologi neoplasma.

 Nama operasi/tindakan : Ditulis apakah sesuai dengan golongan operasi.

 Golongan operasi, ditulis apakah operasi kecil, sedang, dan besar.

 Jenis anastesi : Ditulis tanggal, nomor kode, ditulis dengan jelas.

 Infeksi nosokomial dan penyebab infeksi ditulis apabila terjadi infeksi

nosokomial selama pasien dirawat.

 Imunisasi yang pernah didapat diberi lingkaran pada kolom yang terseedia/

 Pengobatan radioterapi/kedokteran nuklir yang dilakukan.

 Transfusi darah : Harus ditulis berapa CC yang masuk (digunakan).

 Keadaan Keluar : Harus dilengkapi sesuai dengan keadaan pasien.

 Cara keluar : Harus diberi lingkaran yang sesuai dengan cara keluar pasien.

 Dokter yang merawat : Namanya harus ditulis dengan jelas dan harus

menandatangani ringkasan masuk dan keluar pada kolom yang terseedia.

36
SEBAB KEMATIAN

Yang terpenting dicatat adalah dasar sebab kematian, apabila hanya satu

masukan (penyakit tindakan) maka masukan yang menjadi dasar sebab kematian dan

masukan ini berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga akhirnya

menyebabkan kematian, ditulis huruf lajur dibawahnya.

Maka ditulis :

I. a. Penyakit atau keadaan a. Heart Infark Lamanya (kira-kiramulai

langsung menyebabkan Sakit hingga meninggal

kematian. dunia).

b/c. Penyakit/bila ada yang b. Atherosclerosis .....................

menjadi lantaran c. Diabetes Mellitus .....................

timbulnya sebab kematian

tersebut pada dengan

menjadipenyakit yang pokok

pangkal terakhir.

II. Penyakit lain yang berarti dan mempengaruhi kematian, ditulis pada kolom tetapi

tidak berhubungan langsung dengan kematian.

Keterangan Khusus Masuk :

Mati karena rudapaksa, kelahiran mati, persalinan, kehamilan, ooperasi diisi sesuai

dengan keadaan.

Keterangan sebab kematian itu ditulis dengan mengisi : tempat tinggal, bulan, tahun

berapa, yang memberi keterangan sebab kematian ditulis nama yang jelas, identitas

dan tanda tangan dokter.

MR 2 : RESUME

Resume akhkir pelayanan diisi oleh dokter pada kolom yang tersedia disesuaikan

dengan keadaan pasien. Hasil-hasil pemeriksaan, pengobatan atau tindakan yang

37
diberikan selam perawatan. Pada lembaran ini dicantumkan tempat tinggal, bulan,

tahun dan nama dokter yang merawat ditulis dengan jelas disertai tanda tangan.

MR ini terdiri dari beberapa lembaran yang ditentukan dengan jenis pelayanan

masing-masing pasien yaitu :

Bagian Penyakit Dalam : MR 2/1, MR 3 /1

Bagian Ginaekologi : MR 2a/II

Bagian Kebidanan : MR2/II, MR2.1/II, MR3/III,

MR6/II

Bagian ilmu kesehatan Anak : MR2/III, MR3/III

Bayi : MR2.1/III

Bagian Bedah : MR2/3 IV

Bagian Syaraf : MR/ Syaraf

THT : MR2/3 THT, MR2/3 THT.1

MR 3 : ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK

Pengisiannya desesuaikan dengan tempat, dimana pasien mendapat pelayanan secara

umum.

Formulir ini diisi dengan ANAMNESE antara lain :

 Diisi tanggal mengambil data/anamnese.

 Anamnese didapat dari orang sakit, orang tua, suami, istri, ataupun keluarga

yang mengantar pasien.

 Keluhan utama : Diisi keluhan yang membuat pasien datang ke rumah sakit.

 Riwayat penyakit dahulu : Sebutkan penyakit-penyakit yang pernah diderita,

(tanggal,bulan,tahun) dan berilah tanda pada penyakit yang sesuai.

 Riwayat penyakit pada keluarga : Tulislah penyakit yang ada dalam keluarga dan

kerabat dekat untuk mengetahui hubungan dengan penyakit yang sekarang

diderita.

 Anamnese lanjutan : Catatan ke kolom yang lain diisi pada kolom yang tersedia,

disertai dengan bagian/spesialisasi dimana pasien dilayani.

38
PEMERIKSAAN FISIK

Diisi nama, umur, ruangan, tanggal,dan jam pemeriksaan.

 Diperiksa dan dicatat tanda-tanda vital, keadaan umum.

 Tulislah urutan pemeriksaan fisik mulai dari kepala sampai anggota gerak.

 Kelainan-kelainan yang didapat agar digambar pada tempat yang telah

tersedia.

 Diagnosa banding : ditulis menurut urutan kemungkinan

 Diagnosa kerja : ditulis salh satu dari diagnosa banding yang paling mungkin

 Rencana pemeriksaan : pemeriksaan selanjutnya dilakukan pada penderita

 Tanda tangan dan nama jelas : diisi oleh dokter yang mengisi rekam medis

 Pengisian lembaran-lembaran rekam medis ini disesuaikan dengan bagian /

spesialisasi di mana pasien dirawat

MR 4 : PERJALANAN PENYAKIT / INSTRUKSI DOKTER (Diisi oleh

asisten)

Ditylis nama, umur, ruangan tempat dirawat dan nomor rekam medis.

Catatlah tanggal dan dan jam dengan jelas.

Perjalanan penyakit, tindakan yang dilaksanakan diisi pada kolom yang

terseedia.

Harus dicatat tanggal jam pemberian instruksi dokter dan masukannya harus

ditulis dengan jelas (Pemeriksaan laboratorium, Radiologi, Pemberian

obat, dan lain sebagainya).

Pada kolom tanda tangan harus dicantumkan nama dan tanda tangan dokter

atau perawat yang menerima instruksi.

Apabila instruksi dokter melalui telepon,harus ditilis oleh perawat yang

menerima instruksi tersebut.

Untuk lembaran : rekam medis khusus pengisiannya desesuaikan dengan

kebutuhan SMF masing-masing.

MR 5 : CATATAN PERAWAT DAN BIDAN

 Diisi oleh paramedik.

39
 Dicatat nama, umu, ruangan, dan nomor rekam medis.

 Tanggal dan jam waktu mencatat harus ditulis antara lain :

1. Pengobatan dan diet yang diberikan.

2. Catatan :

 Keadaan pasien selama perawatan

 Perawatan yang diberikan misalnya pemberian oksigen, posisi

pasien, pengisapan lendir, napas buatan, dsb.

 Instruksi doter yang telah dilaksanakan.

 Tanda tangan dan nama jelas dicantumkan pada setiap catatan.

MR 6 : GRAFIK

 Diisi oleh paramedic

 Tulis nama, ruangan, dan nomor rekam medis pada formulir grafik (suhu,

nadi digambarkan) suhu badan digambar dengan pensil tinta biru, nadi

digambar dengan pisil tinta merah.

 Pernapasan : dihitung berapa kali permenit

 Tekanan Darah : Systole dan Dyastole diisi pada kolom yang terseedia.

 Intake ( masuk) : dicatat jumlah cairan yang masuk peroral, parental.

 OUTput (keluar) : dicatat jumlah cairan yang keluar ( faeces, urine, muntah)

 Defekasi : buang air besar dicatat frekwensinya selama 24 jam.

 Catatan : pada kolom ini diisi dengan hal-hal yang dirasa perlu untuk dicatat.

MR 7 : CATATAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

 Tulislah nama, ruangan, umur dan nomor rekam medis

 Catatlah tanggal hasil pemeriksaan yang diterima

 Hasil pemeriksaan dicatat pada kolom yang tersedia.

MR 8 : HASIL PEMERIKSAAN RONGEN

 Tulislah nama, ruangan, umur dan nomor rekam medis.

 Catatlah tanggal hasil pemeriksaan yang diterima.

 Hasil pemeriksaan yang dicatat/ditempel pada kolom yang tersedia

40
MR 11 : LEMBARAN KONSULTASI

 Lembaran ini dikirim tanpa status

 Tulislah nama, ruangan, umur dan nomor rekam medis.

 Ikhtiar klinik : data yang diperlukan konsulen untuk menegakkan diagnosa

dan terapi harus ditulis dengan lengkap oleh yang meminta konsul

(anamnese, pemeriksaan jasmani, laboratorium singkat dan sebagainya).

 Konsul yang diminta dituliskan permasalahan yang diajukan.

 Yang meminta dan menjawab konsul, bebas menulis dengan gaya sendiri tapi

harus lengkap dan to the point.

 Sebaiknya dokter pengawas ikut membaca permintaan konsul tersebut dan

setelah itu menandatanganinya disertai dengan nama yang jelas dan

tanggalnya.

 Jawaban konsul :

o Ditulis pada kolom yang tersedia

o Jawaban konsul hendaknya dari dokter ahlinya ataupun bila dokter

asisten senior maka harus diketahui oleh dokter ahlinya.

o Tanggal jawaban konsul harus dituliskan disertai tanda tangan dan

nama jelas.

MR 12 : KONTROL ISTIMEWA

 Diisi oleh asisten atau paramedis dibawah pengawasan dokter asisten ahli.

 Tulislah dahulu tanggal, nama, umur, ruangnan, dan nomor rekam medis.

 Digunakan pada kasus-kasus yang membutuhkan perhatian khusus.

REKAM MEDIS KHUSUS

MR.2.1/II IDENTITAS BAYI

 Tulislah nama ibu dan ayah bayi serta nomor rekam medisnya.

 Nama bayi ditulis apabila sudah mempunyai nama.

 Tulis nama Dokter/Bidan penolong dan rekam medis bayi.

41
 Catat nomor/tanda pengenal serta nama pemberi tanda pengenal serta tanda

tangannya.

MR.2/1, MR.3/I PENYAKIT DALAM

Anamnese

 Tulislah nama,umur, ruangan, dan nomor rekam medisnya.

 Tanggal pada waktu anamnese diambil, dari siapa anamnese tersebut diambil,

dan tulislah keluhan utama ; keluhan yang membawa pasien beribat ke

rumah sakit.

 Riwayat penyakit sekarang diisi selengkap mungkin sesuai dengan

penyakitnya.

 Penyakit dahulu dan tahun berapa terjadi, berikan tanda pada penyakit yang

pernah diderita.

 Riwayat keluarga adalah keluarga yang menderita diisi pada kolom yang

tersedia, untuk mengetahui hubungan dengan penyakit yang sekarang sedang

diderita.

 Anamnese menurut (sistem). Dicatat keluhan-keluhan yang ada disetiap

sistem dan keluhan tambahannya yang dirasakan.

Pemeriksaan Fisik (MR.3/1)

 Diisi nama, umur, nomor rekam medis, ruangan.

 Tulis tanggal dan jam pemeriksaan.

 Tanda-tanda vital, keadaan umum, kesadaran dan sebagainya diikuti sesuai

dengan yang ditentukan.

 Tulis urutan pemeriksaan fisik sesuai dengan urutan mulai dari kulit sampai

extremitas dan kelainan-kelainan yang didapat, ditulis pada kolom yang

tersedia.

 Dokter yang bertanggung jawab membuat rekam medis harus membutuhkan

tanda tangan dan nama jelas.

SMF/BAGIAN BEDAH (MR.2/3/IV)

 Termasuk disub bagian apa kasus ini, tulislah bagian bedah…( misalnya

ortopedi, orologi, dan sebagainya)

42
Anamnese

 Tulislah nama,umur, ruangan, dan nomor rekam medisnya.

 Tanggal pada waktu anamnese diambil, dari siapa anamnese tersebut diambil,

dan tulislah keluhan utama ; keluhan yang membawa pasien beribat ke

rumah sakit.

 Riwayat penyakit sekarang diisi selengkap mungkin sesuai dengan

penyakitnya.

Pemeriksaan Fisik

 Dilakukan tanggal berapa.

 Status generalis diisi secara singkat tapi jelas.

 Tulislah pada tempat yang tersedia apa-apa yang ditemukan pada pasien dan

kalau tidak cukup ditulis t.a.k.

 Nadi : Tuliskan juga kualitasnya (reguler, dalam, dsb).

 Dada : Tuliskan symetris/tidak, gerakan pada pernafasan.

 Jantung/paru : dituliskan batas-batasnya dan bunyinya.

 Perut : lemas, tegang, buncit dan sebagainya.

 Hati/limpa : apakah teraba, berapa besar, dan sifatnya tajam/tumpul.

 Kemaluan/extremitas : tulislah bila ada kelainan.

 Bila ada pemeriksaan laboratorium tulis dikolom yang tersedia.

 Status lokalis diisi secara lengkap dan jelas sesuai dengan penyakitnya dan

bila perlu dengan gambar sketsa.

 Kemudian tulislah resume (ringtkasan) dengan mencantumkan hal-hal yang

diperlukan untuk menyingkirkan huruf diferensial diagnosa dan menegakkan

diagnosa kerja.

 Untuk menegakkan diagnosa yang defenitif tuliskanlah rencana pemeriksaan

apa saja yang akan dilakukan.

 Yang membuat rekam medis dan dokter yang memeriksanya harus

mencantumkan tanda tangan disertai nama jekas (dr. Co-as).

SMF/OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Bagian Ilmu Penyakit Kebidanan dan Kandungan/Klinik Ginekologi (MR.2a/II)

43
 Tulislah data sosial pasien secara lengkap

 Catat tanggal dan jam masuk rumah sakit

 Dikirim oleh siapa, bidan atau dokter.

Anamnese

 Keluhan sekarang yaitu keluhan yang mendorong pasien datang ke rumah

sakit.

 Ditulis nomor urut kehamilannya, grafid.........serta pernah.............................

 Riwayat haid

 Keterangan yang lain ditulis pada kolom yang sesuai.

Pemeriksaan Fisik

 Tulislah keadaan umum.

 Bentuk badan, tinggi badan serta berat badan.

 Tanda-tanda vital

Pemeriksaan Fisik Gynekologi

Abdomen

Ditlus secara lengkap dan terperinci kelainan yang dijumpai, kalau perlu

dengan gambar kalau ada kelainan harus disebutkan ada tidaknya ascites.

Vulva

Ditulis dengan jelas secara lengkap kelainan yang dijumpai (Pemeriksaan

Dalam)

 Ditulis dilakukan oleh siapa.

 Jam berapa.

 Hasil pemeriksaan bimanual untuk mengetahui kelainan genetalia interna dan

kelainan dalam panggul.

 Ditulis secara lengkap dan jenis kelainan yang didapatkan.

 Bila perlu dilakukan pemeriksaan rectal, vaginal, toucher atau rectal touchor.

Pemeriksaan Inspekulo

 Ditulis apa yang dilihat.

 Bila tidak ada kelainan ditulis t.a.k.

Pemeriksaan Laboratorium

44
 Cantumkan tanggal dan jamnya.

 Hasil pemeriksaan dicatat pada kolom tersdia.

 Setelah selesai pemeriksaan maka ditulis diagnosa apa atau differensial

diagnosa.

KLINIK KEBIDANAN (MR. 2/II)

 Tulis dahulu status social pasien.

 Catat tanggal masuk dan jamnya.

Anamnese Klinik

 Riwayat obstetri tanggal berapa dan oleh siapa.

 Ditlus nomor urut kehamilannya, ditolong oleh siapa, kapan, jenis persalinan

apakah spontan, ekstraksi, forcep, operasi kalau abortus, dikuret atau tidak.

 Berilah tanda apakah ada penyakit pada persalinan.

 Apakah pernah operasi, tahun dan tempat operasi dilaksanakan.

 Penyakit lain ditulis sesuai yang pernah diderita.

 Keluarga berencana :

o Ditulis kontrasepsi yang terakhir digunakan dan sejak kapan.

 Riwayat Kehamilan

o Isilah kolom yang tersedia dan catatlah keluhan-keluhan yang

sekarang dirasakan oleh pasien.

STATUS OBSTETRI DI RUANGAN (MR.2.1/II)

 Tulislah kembali nama ibu, dan nomor rekam medisnya.

Kehamilan sekarang Gravid.................P..................A

Pemeriksaan Antenatal

 Terdaftar atau tidak terdaftar di rumah sakit.

 Pemeriksaan teratur atau tidak teratur.

 Hari pertama haid terakhir ditulis serta tagsiran partusnya.

 Tulislah penyakit-penyakit selama hamil.

 Apakah ada kompilkasi kehamilan.

 Pemeriksaan teratur waktu hamil.

45
 Catat berat badan ibu, tingginya.

 Persalinan dipimpin oleh siapa (dokter, bidan, dan lainnya)

 Jenis persalinan : apakah spontan, ekstraksi, dan lain-lain.

 Indikasi : ditulis bila dilakukan persalinan buatan.

 Lamanya : berapa lama persalinan berlangsung.

 Kala I.............jam

 Kala II............jam

 Komplikasi persalinan tulislah bila ada, baik pada ibu maupun foetus.

 Medikasi pada waktu persalinan, dicatat apa yang digunakan dan catat jam

pemberiannya.

 Ketuban :

o Lamanya ketuban pecah

o Kondisi air ketuban

o Volume air ketuban

PERSALINAN (MR.3/II)

 Tulislah kembali nama, umur, ruangan dan nomor rekam medis.

 Tanggal masuk....................................., jam................

 Ibu masuk karena apa.

 His masuk sejak kapan, tiap berapa menit timbulnya, lamanya his

berlangsung dan kuat tidaknya.

 Lendir dan darah apa ada.

 Ketuban pecah atau belum.

 Kesehatan umum perlu dicatat juga jika ada kelainan jantung atau paru-paru.

 Pemeriksaan luar oleh siapa :

o Fundus Uteri : ditulis tinggi fundus uterinya

o Situs anak bagian paling depan ditulis

 Kep = bila letak kepala

 Su = bila letak sungsang atau bokong

 Li = bila letak lintang

46
o Posisi punggung

 Puka = bila punggung kanan

 Puki = bila punggung kiri

o D.D.A

Ditulis frekuensinya permenit teratur atau tidak

o Kehamilan tunggal atau gemelli

o Gerakan anak ada atau tidak

Laporan persalinan

Dicatat tanggal dan jam pada setiap kalau dan berapa lama, siapa

pimpinannya dan apa terapinya.

Pada setiap ditulis, apakah ditemukan kelainan-kelainan dan bagaimana

pengembangannya.

Tulislah nama yang menolong persalinan.

MASA NIFAS (MR.6/II)

Diisi oleh bidan

Tulislah nama, ruangan dan nomor rekam medis.

Catatlah tanggal dan hari keberapa.

Buatlah grafik nadi dan suhu

Catatlah obat-obat yang diberikan dan keadaan-keadaan yang ditemukan pada

pasien selama masa nifas.

SMF/BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK (MR.2/III)

o Tulislah nama, alamat, tanggal lahir dan riwayat kelahiran.

o Bila dikirim dari luar tulislah dikirim dan nama dan apa diagnosa masuk.

o Tulislah anak keberapa disertai dengan data dari saudaranya yang lain sesuai

kolom yang disediakan.

o Riwayat penyakit diberikan oleh siapa (ayah, ibu, dsb)

o Anamnese kepandaian dan pertumbuhan diisi pada umur berapa kepandaian /

pertumbuhan tersebut muncul untuk pertama kalinya.

47
o Status imunisasi ditulis yang pernah diberikan pada anak tersebut.

o Penyakit yang pernah diderita, ditulis yang sesuai.

PEMERIKSAAN FISIK (MR.3/III)

o Tulislah kembali nama, ruangan dan nomor rekam medisnya, umur.

o Catat berapa berat badan dan panjang badannya.

o Tulislah bagaimana keadaan umumnya dari pemeriksaan fisik yang lain

pada tempat yang tersedia.

o Tulislah diagnosa kerja atau differensial diagnosa.

SMF/BAGIAN THT (MR2/3/THT)

Anamnese

Berikan tanda (x/v) pada kolom-kolom keluhan yang sudah tersedia OTORRHOE,

OTALGIA, GATAL, HEARING IMPAIRMENT, TINNITUS, VERTIGO.

Bila tidak ada keluhan yang terdapat dalam kolom-kolom tersebut / tulis keluhan

tersebut misalnya : rasa tersebut pada telinga atau pendengaran berkurang. Lamanya

bisa disebutkan hari, bulan atau tahun. Sifatnya : misalnya terus-menerus, hilang

timbul.

Pemeriksaan Telinga

Tulislah hasil pemeriksaan pada telinga kiri dan kanan

 Aurikulum

 Normal

 Bila terdapat penyimpangan tulis pada kolom yang sesuai misalnya

”cauli flower”, kelainan kongenital dan lain-lain.

 Meatus Eksternal

 Normal

 Bila terdapat penyimpangan misalnya atresia kongenital, penyimpangan

karena radang dan lain-lain.

 Sekret

 Beri tanda X bila ada dan sebutkan jenis mukosanya dan mucous.

 Membran tympani

48
 Sebutkan intake atau ada perforasi pada warna, bila intake sebutkan

warnanya, hyperemesis, putih atau abu-abu.

 Bila terdapat perforasi maka beri tanda pada kolom-kolom yang

ditemukan pada mukosa.

PERPANJANGAN SINGKATAN

NY.TR : Hypertropy

A.TR : Atropy

HY.AE : Hyperemia

GRAN : Granulasi

CHOL : Choleskatomi

GAMBAR MEMBRANA TYMPANI

 Gambar bentuk perforasi kalau ada

 Sesuaikan dengan kwadran membrane tympani

 Pre / Retrotaric

 Normal

 Bila ada kelainan tuliskan misalnya : Fistula preauricularis congenital,

fistula retroauricularis akibat mastoiditis, abses retrauricularis, abses

retroauricularis dan lain-lain.

 Suara bisik

 Sebutkan hasil tala test bisik pada V

 Garpu tala

 Tulis hasil pemeriksaan dengan garpu tala R, W dan S dan sesuaikan

untuk telinga kiri atau telinga kanan.

 Audiogram

 Tuliskan kesimpulan dari pemeriksaan audiometri

 Vestubulogram

 Tuliskan kesimpulan dari pemeriksaan vestibulometri

Catatan

Tuliskan bila ada tambahan.

49
ANAMNESIS

Beri tanda (X/V) pada kolom yang tersedia semua keluhannya.

Bila tidak tercantum pada kolom-kolom tersebut keluhannya diberi tanda pada

kolom lainnya dan tuliskan keluhan tersebut misalnya rasa pedis, rasa gatal dihidung

dan lain-lain.

Kepanjangan singkatan dalam kolom ;

 OBSTRA. N : Obstruksi nasi

 RHINOORRH : Rhinoohoe

 POST/NAS : Post Nasal Drip

 CEPHALG : Shepalgia

 ANOSMI : Anosmia

 EPIST : Epistaxis

 RHINOLAL : Rhinolalia

Pemeriksaan Hidung

Tulis hasil pemeriksaan pada kilom hidung kiri atau kanan.

 EXTERNAL : Tulislah normal atau terdapat penyimpangan misalnya

depormitas,

”saddle nose” dan lainnya.

 SEKRET :Sebutkan jenisnya apakah ada warna kemerahan akibat adanya

perdarahan dan tidaknya bau busuk.

 COCNH.INF : Bentuknya normal ataukah ”mulberry like appearance”,

hypertropy mudah tidaknya berdarah dan lainnya.

 CONC.MED : Bentuk normal atau ada edematous, polylous dan lain-lain.

 MEAT N. MED : Ada tidaknya nanah atau polyp, tumor dan lainnya.

 SEPTUM NASI : Ada tidaknya deviasi, bentuk deviasi, daerah deviasi.

 SINUS PARANASALIS : Isi dengan hasil pemeriksaan melalui

transiluminasi.

 NASO PHARYNX : Cantumkan hasil pemeriksaan melalui rhinoscopi

posterior

 Fosa Rossenmulleri : Normal atau adanya pendangkalan/tumor

50
 Osti Tubae : Terlihat jelas normal atau tertutup oleh tumor

 Mukos : Warna normal atau dapat ditemukan adanya

krusta

 Adenoit : Masih ada atau sudah atroopy

 LYMPH N. COLLI : Tuliskan ada tidaknya pembesaran kelenjar leher,

ukuran, mobilitas dan warna kulit diatasnya dan ada tidaknya perlengketan

terhadap kulit.

 X FOTO : cantumkan jennis foto yang diminta misalnya foto thorax, sinus

paranasalis.

 CYTOLOGI : cantumkan nomor pemeriksaan, tanggal pemeriksaan dan

hasilnya.

 BIOPSI : cantumkan nomor pemeriksaan, tanggal pemeriksaan dan hasilnya

 BACTERIOLOGI : cantumkan nomor pemeriksaan, tanggal pemeriksaan

dan hasilnya

Anamnese

 Berilah tanda (X/V) pada kolom-kolom yang tersedia.

 Bila tidak ada keluhan yang terdapat pada kolom-kolom tersebut, beri tanda pada

kolom lain-lain dan sebutkan keluhan tersebut misalnya rasa ada lendir, rasa

mengumpal dan lainnya.

Kepanjangan singkatan dalam kolom

 SKT.K : Sakit kerongkongan

 ODYPHON : Odynophagia

 GATAL : Gatal kerongkongan

 Lamanya : Dalam hari, bulan dan tahun

 Sifatnya : Terus menerus atau hilang timbul

Pemeriksaan Oropharinx :

Cantumkan hasil pemeriksaan pada kolom kiri

Acc. Ant/post : Intek/normal, adanya pendekatan atau perlekatan, warnanya

Dinding Post : - Permukaan licin, rata, adanya penonjolan

: - Warna Permukaannya

51
: - Kalau ada fluktuasi

Dall Molle : - apakah pergerakannya simetris ka-ki

: - apakah ada pergerakan atau tidak (+/-)

Tonsil : - Deskripsi hasil pemeriksaan pada kolom-kolom kanan dan

kiri

: - Secara skematis lukiskan hasil pemeriksaan tersebut

Kepanjangan singkatan dalam kolom

 HYTR : Hypertophy

 ATR : Atrophy

 HYA : Hyperemia

 Oed : Oedema

 EXSD : Exsudat

 CICTR : Cicatryx

LARYNX

Hasil pemeriksaan larynx melalui laringoskopi aidirekta (menggunakan

cermin larynx) diisikan ke dalam isian yang telah disediakan.

Yang perlu dicantumkan/diisikan adalah : ada tidaknya massa/tumor, bentuk dari

tumor, sifat permukaan tumor, warna permukaannya.

Yang harus dicantumkan hasil pemeriksaannya ialah :

 Hypophar : Hypopharynx

 Epiglotis

 Aryhenrid

 PI Ventric : Plika ventricularis

 PI Vocalis : Plika vocalis

 Subglottis

 Trachea

 Kel. Motoris : Kelainan motorik, yaitu gerakan plika vokalis

52
SYMPH NODES :

Dicantumkan hasil pemeriksaan ada/tidaknya pembesaran kelenjar servikal,

pertracheal.

ENDOSKOPI

Isikan disini hasil pemeriksaan larynx melalui endoskopi/laryngoskopi direkta.

LAIN-LAIN

Yang diisikan hasil pemeriksaan, yang lain misalnya CT SCAN, Biopsy dan lainnya.

DIAGNOSIS KERJA

Sebagai kesimpulan dari hasil pemeriksaan dan anamnesisnya.

SMF/BAGIAN PENYAKIT SARAF (MR.2/SARAF)

 Tulislah nama, umur, nomor registrasi dan ruangan pada setiap lembaran

status.

 Kaluhan utama : keluhan yang menjadi penyebab datang berobat.

 Anamnese terpimpin

- Hal-hal yang berhubungan dengan keluhan utama misalnya waktu

terjadinya keluhan/serangan, sifat dan hebatnya keluhan,

lokalisasi dan penyebarannya, keluhan-keluhan lain yang

menyertai, pengobatan yang telah diberikan dan hasil pengobatan.

- Riwayat penyakit dahulu adalah kejadian yang diperkirakan ada

hubungan dengan penyakit sekarang.

- Riwayat penyakit dalam keluarga lebih jelas bila penyakit pasien

diduga bersifat herediter.

- Riwayat sosial : perlu diperhatikan perkembangan kepribadian

pasien dan reaki-reaksinya terhadap keadaan lingkungan.

- Kebiasaan / Gizi : penyakit-penyakit yang mungkin berhubungan

dengan kebiasaan pasien sehari-hari, hobi, obat-obatan yang

selalu diminum, merokok, alcohol, nilai gizi makanan.

53
1. Mental Stage

- Orientasi : Waktu, tempat, diri

- Intelegensia : Baik, cukup, kurang

- Effektifitas

2. Pemeriksaan Internis

- Kesan : Kompos mentis/inkompos mentis

- Kesadaran : GCS

- Gizi : Baik,sedang, buruk

- Thorax : COR : bunyi jantung regular/Irregular,

pulmo-pelmo bunyi pernapasan vesiculer/bronchovesikuler.

- Abdomen : Hepar : teraba/tidak teraba

Lien : teraba/tidak teraba

- Tensi, nadi, suhu : jelas

- Anemia : positif/negatif

- Ikterus : positif/negatif

- Sianosis : positif/negatif

Status Neurologis

1. Kepala

- Posisi : jelas

- Bentuk : jelas

- Penonjolan : ada/tidak

- Auskultasi : bising positif/negative

2. Leher

- Ringkasan Meninx

Kaku kuduk : ada/tidak ada

Kernig Sign : ka-ki ada/tidak ada

Lain-lain jelas

- Kelenjar Lympe : ada/tidak pembesaran

- Arteri Karotis

Palpasi : teraba/tidak teraba

54
Auskultasi : bising ada/tidak ada

- Struma : ada/tidak ada

3. Kolumna Vertebra/Badan

- Inspeksi : ada/tidak ada penonjolan/gibbus

- Pergerakan : jelas

- Palpasi : jelas

- Perkusi : jelas

- Reflex : kulit dinding perut : jelas

4. Nervi craniales

- NI : penghidu : normosmia/hiposmia/anosmia

- N II

 Penglihatan dekat : jelas/kurang

 Penglihatan jauh : normal, 1/60, 1/300, 1/tak terhingga

 Lapangan penglihatan : test konfrontasi

 Funduskopi : jelas

 Penglihatan warna : jelas

- N III/IV/VI

a. Ptosis : ada/tidak

b. Posisi bola mata : sentral

c. Nistagmus : ada/tidak dan jenisnya

d. Pupil :

 Lebarnya : Ukuran ki-ka

 Isokar/Anisokar : jelas

 Refleksi cahaya langsung : positif/negative

 Refleksi cahaya tak langsung : positif/negative

e. Pergerakan bola mata : jelas

- NV

 Sensibilitas

N VI

N V2 Normal, paraestesi, hipoestesi, anaestesi

N V3

55
 Motorik : otot pengunyah

 Reflek dagu : positif/negative

 Reflek kornea : positif/negative

- N VII

a. Motorik : jelas

b. Sensorik : jelas

- N VIII

a. Pendengaran : ketajaman pendengaran, test rinne, weber,

Schwabach

b. Fungsi vestibularis : keseimbangan

- N IX/X

 Penglihatan dekat : jelas/kurang

 Penglihatan jauh : normal, 1/60, 1/300, 1/tak terhingga

- N XI

 Penglihatan dekat : jelas/kurang

 Penglihatan jauh : normal, 1/60, 1/300, 1/tak terhingga

5. Ekstremitas Superior

1. Motorik

 Pergerakan : Normal/menurun ka-ki

 Kekuatan : 0-5 ( jelas )

2. Tonus : Normal/menigkat/menurun ka-ki

3. Refleks Fisiologi

 Biseps

 Triseps
Normal/meningkat/negatif ka-ki
 Radius

 Ulna

4. Refleks Patologis

 Hoffman Tromner : positif/negatif ka-ki

5. Sensibilita

 Nyeri/temperatur : jelas

 Taktil : jelas

56
6. Atropi : ada/tidak

7. Gangguan Tropik : ada/tidak

6. Ekstremitas Inferior

a) Motorik

 Pergerakan : normal menurun ka-ki

 Kekuatan : 0-5 (jelas) ka-ki

b) Tonus : normal/meningkat/menurun/negatif ka-ki

c) Refleks Fisiologi

 Lutut : normal/meningkat/menurun/negatif ka-ki

 Kekuatan : 0-5 (jelas) ka-ki

d) Reefleks Patologis

 Babinsky

 Chaddock
Positif,negatif kanan-kiri
 Giardion

 Oppenhein

e) Sensibilitas

 Nyeri/Temp

 Taktil
Jelas
 Diskriminasi

 Porprioseptik

f) Atropi : ada/tidak

g) Gangguan tropik : ada/tidak

h) Gait : cara belajar jelas

i) Pergerakan abnormal yang spontan : jika didapatkan

j) Gannguan koordinasi

 Test rombeng

 Test jari hidung

 Test tumit lutut

 Test pegang jari

k) Pemeriksaan lain : jika perlu

l) Diagnosis jelas

57
 Klinis

 Topis Jelas

 Etiologis

m) DD : jelas

n) Terapi : jelas

o) Prognosis :

 Gua ad Vitam : jelas

 Gua ad sanationem : jelas

p) Anjuran

 Pemeriksaan penunjang

 Konsultasi

RINGKASAN

Resume dari gejala-gejala yang positif mulai dari pemeriksaan anamnesis hingga

pemeriksaan laboratorium yang mendukung kearah diagnosis yang tepat.

DIAGNOSA DIFERENSIAL

Dibuat bila sulit ditegakkan adanya suatu diagnosis yang tepat

KESAN/DIAGNOSA KERJA

Diagnosa tepat yang ditegakkan berdasarkan adanya gejala-gejala yang positif untuk

suatu kelainan/penyakit.

PROSEDUR PENGELOLAAN REKAM MEDIS

A. Penerimaan, penyyusunan dan penyimpanan Rekam Medis

1. Rawat Jalan

- Rekam medis yang telah dikembalikan, dicek kemudian disusun menurut

nomor rekam medis setiap hari.

- Rekam medis disimpan dalam rak penyimpanan menurut urutan nomornya

di poliklinik masing-masing.

2. Rawat Inap

58
- Rekam medis dari pasien yang telah pulang diterima di sub bagian rekam

medis.

- Memeriksa kelengkapan rekam medis yang diterima, apakah isinya

lengkap, ditandatangani dokter yang merawat.

- Menyusun/menyortir kembali lembaran-lembaran rekam medis sesuai

dengan urutan nomor formulir rekam medis yang telah ditentukan.

- Rekam medis yang tidak lengkap dikembalikan ke SMF masing-masing

untuk dilengkapi dan diterima kembali oleh Sub Bagian Rekam Medis

dalam waktu 14 hari setelah pasien pulang.

B. Pengolahan Data

1. Statistik Pasien Rawat Inap

- Menerima data sensus harian dan mengecek kelengkapan sensus

harian.

- Membuat statistik pasien rawat inap.

2. Pelayanan Medis

- Semua bentuk catatan, baik hasil rekapitulasi harian maupun

lembaran formulir rekam medis diolah di Sub Bagian Rekam

Medis.

- Rekam medis yang telah dianggap lengkap oleh petugas

assembling kemudian di coding sesuai dengan ICD X.

- Setelah coding kemudian dilakukan indexing dan dibuat

rekapitulasi morbiditas dan mortalitas masing-masing SMF.

- Membuat laporan bulanan morbiditas dan mortalitas secara

keseluruhan dan selanjutnya diarahkan ke Sub Bagian PPL.

59
BAB VI

EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU

Untuk meningkatkan mutu pelayanan di RSUD. Lakipadada Tana Toraja

salah satu dari kegiatannya, Rekam Medis yang dalam pelaksanaannya memerlukan

evaluasi dan pengendalian mutu untuk melihat sudah seberapa jauh kegiatan yang

dilaksanakan.

Salah satu tujuan dari pembentukan panitia dan pengawas Rekam Medis

adalah membantu Seksi Rekam Medis dan program dalam evaluasi dan

pengendalian mutu.

HUBUNGAN SEKSI REKAM MEDIS DAN PROGRAM DENGAN PANITIA

REKAM MEDIS.

 Panitia RekamMedis mengawasi dan menilai adalah tim dari RSUD. Lakipadada

Tana Toraja yang merencanakan dan menentukan kebijakan tentang Rekam

Medis atas persetujuan Kapala Badan Pengelola RSUD. Lakipadada.

 Panitia Rekam Medis bekerja sama dengan seksi Rekam Medis.

 Demi kelancaran kerja, maka Tim Pengawas Rekam Medis berada dalam

kepanitiaan rekam medis.

 Tim anggota pengawas rekam medis bertanggung jawab secara struktural kepada

kepala SMF masing-masing dan secara fungsional bertanggungjawab kepada

Kepala Badan Pengelola RSUD Lakipadada.

TATA CARA EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU REKAM MEDIS

A. Pengendalian mutu kepala seksi rekam medis dan program.

 Mengupayakan agar formulir-formulir rekam medis tersedia dalam jumlah

yang tersedia dalam jumlah yang disertakan dengan kebutuhan.

 Mengawasi dan menilai pelaksanaan pengolahan data dalam seksi rekam

medis.

 Mengupayakan agar isi rekam medis sesuai dengan kebutuhan masing-

masing SMF.

60
B. Pengendalian Mutu oleh Panitia Rekam Medis

1. Cara kerja rutin dan pengawas rekam medis

 Mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan, untuk

membicarakan tugas yang telah dilaksanakan dan apa yang telah

direncanakan.

 Sekretaris dalam hal ini, Kepala Seksi Rekam Medis dan Program perlu

menyiapkan bahan rapat selengkapnya sehingga anggota panitia dapat

mencurahkan perhatiannya kepada penilaian isi rekam medis dalam hal-hal

yang pokok.

 Setiap anggota panitia dan pengawas rekam medis dapat mengemukakan

masalah-masalah yang ditemukan dan mengupayakan

penyelesaiannya/pemecahannya.

 Sebaiknya panitia rekam medis meneliti semua rekam medis baik pasien

rawat inap maupun pasien rawat jalan.

2. Cara Menilai Struktur Rekam Medis

Terlebih dahulu harus ditentukan suatu pola cara menilai suatu rekam

medis yang akan digunakan sebagai pedoman dalam penilaianmutu rekam medis.

Pola ini menjadi pegangan tata kerja yang diikuti secara rutin (selama pola yang

baik belum ada), sebagai berikut :

a. Diagnosis

 Apakah diagnosis cocok dengan hasil pemeriksaan perjalanan penyakit

dan apakah istilah yang dipakai, sesuai dengan kesepakatan penemuan

klinis dan hasil laboratorium dan diagnosa akhir.

 Fakta-fakta yang ditulis disesuaikan dengan gawatnya penyakit.

 Kelainan yang penting dibidang radiology dan laboratorium sudah

tercatat dan rekam medis.

 Apakah diagnosa masuk, cocok dengan diagnosa akhir.

 Diagnosa patologi anatomi, apakah sesuai dengan hasil pemeriksaan

klinis.

 Diagnosa disesuaikan dengan ICD X.

b. Catatan Perjalanan Penyakit

61
 Apakah isinya cukup baik sehingga semuanya terekam dalam berkas

rekam medis.

 Pelayanan, tercatat pada setiap kolom yangn tersedia, apakah

pemeriksaan fisik diagnostic lengkap pada waktu pasien masuk.

 Untuk kasus yang gawat sekurang-kurangnya setiap hari harus tercatat

hasil-hasil pemeriksaan.

 Hasil pemeriksaan laboratorium, radiology, ECG dan lain-lain harus

dilampirkan atau distempel pada lembaran rekam medis yang tersedia.

 Apakah ada tanda tangan dan nama dokter yang jelas.

 Apakah ada laporan / tindakan yang dilaksanakan yang ditandatangani

dokter disertai nama yang jelas.

c. Terapi

 Apakah terapi yang diberikan diterima atau meragukan.

 Apakah cara pengobatan dapat dinilai dari data yang tertulis.

d. Penilaian Bagian Akhir

 Apakah hasil terakhir sesuai sifat kasus dan prognosanya ?

 Kalau pasien meninggal, apakah ini telah diduga, dapat dimengerti atau

tidak.

 Apakah diadakan otopsi atau tidak.

 Apakah komplikas-komplikas yang terjadi dapat diterima atau

dihindarkan.

e. Konsultasi

 Apakah kasus ini memerlukan konsultasi menurut peraturan yang ada di

rumah sakit.

 Apakah konsultasi ini diminta atau apakah jawaban konsultasi

mencukupi atau tercatat dengan baik.

 Apakah dokter yang meminta konsul dan yang menjawab konsul telah

sesuai.

f. Kasus Emergency

62
Rekam Medis harus lengkap berisi identitas riwayat penyakit/cedera kelainan

fisik, pemeriksaan laboratorium, radiology diagnosis, terapi, tindakan dan

tanda tangan desertai nama jelas dokter yang merawat.

 Apakah ada izin dari keluarga untuk tindakan yang dilakukan.

 Untuk pasien korban kecelakaan, korban kerusuhan, bencana alam,

harus ada keterangan tentang :

1. Macam/jenis luka

2. Penyebab cedera

3. Dari mana penderita diambil

4. Cara mengangkut ke rumah sakit

5. Keadaan pasien waktu ditemukan

6. tanda-tanda intoksikasi

7. Dan lain-lain yang perlu dicatat

3. Prosedur Penilaian

 Penilaian Rekam Medis mengadakan pertemuan untuk menentukan variabel

apa yang akan dinilai.

 Rekam Medis yang akan diteliti diambil secara sampling dari setiap SMF

yang dilakukan secara acak.

 Rekam medis yang sudah diambil diserahkan kepada tim pengawas dari

masing-masing SMF untuk dinilai bersama dengan panitia rekam medis.

 Hasil penilaian dilaporkan ke masing-masing SMF dan ke Kepala Badan

Pengelola RSUD Lakipadada Tana Toraja.

63
STRUKTUR ORGANISASI SEKSI REKAM MEDIS DAN

PROGRAM

RSUD. LAKIPADADA TANA TORAJA

SUB. BIDANG PENYUSUSUNAN PROGRAM

PENANGGUNG JAWAB REKAM MEDIS

PENCABUTAN DAN TP2RI TP2RJ KODING ASSEMBLING PELAPORAN


PENYIMPANAN DAN INDEX

64
ALUR REKAM MEDIS RAWAT JALAN

IRD
PENOMORAN
REKAM MEDIS TP2RI

R
E
K
A
M

TEMPAT M
PENYIMPANAN E
REKAM MEDIS D
REKAM MEDIS +KARTU BEROBAT I
S

CEK POLIKLINIK
EKSPEDISI
REKAM MEDIS

65
ALUR PASIEN RAWAT JALAN

PASIEN

 Datang sendiri Loket (Tempat


 Dokter praktek penerimaan Pasien rawat
 Rujukan PKM Jalan)
 Rujukan RS

Dirawat Dirujuk ke
(opname) POLIKLINIK RS Lain

Diberi resep,
Dapat diambil di apotek RS
Atau di Luar RS

Ruang
Perawatan Pulang

66
ALUR PASIEN RAWAT INAP

PASIEN

 Poliklinik Tempat Penerimaan


 UGD pasien rawat inap
 Rujukan dari (Rekam Medis)
RS lain/dokter
praktek

PULANG

Pernah Tidak
Nomor
Berobat Regiater
Keuangan

Sembuh
/tidak APOTIK
sembuh Ruang Perawatan

Kamar Hidup
Mayat
Tidak
Ya (Hasil) Ruang Pemeriksaan ( diberi Resep)
Penunjang Medis

Rujuk
RS Lain

67
ALUR REKAM MEDIS RAWAT INAP

Poliklinik &
UGD

Rekam Medis (TP2RI)


 Regiatrasi Pasien dan Status
Ruang
 Status Perawataq

Sensus Harian Rawat Inap

Pengelola Sensus Status Pasien Keluar


Harian

Status tdk Lengkap


Assembling
(Kelengkapan) Status Lengkap Coding (Pemberian
kode ICD X)

Pengolahan Data :
4. RL 1, 2a,2b, 3, 4,
dan 5.
5. BOR
6. Laporan Lainnya Indexing
(Pemberian
Index)

Status Masuk
Gudang
Penanggung Jawab
Penyimpanan
Rekam Medis

68
CARA PEMBUATAN KARTU INDEKS UTAMA PASIEN (KIUP)

Kartu Indeks Utama Pasien adalah salah satu cara untuk menunjang

kelancaran pelayanan terhadap pasien, karena apabila seorang pasien lupa membawa

kartu berobat maka KIUP akan membantu untuk mencarikan data pasien yang

diperlukan. KIUP merupakan kunci utama bagi setiap pasien untuk dirawat. KIUP

suatu kartu tanda pengenal setiap pasien baru yang disimpan selamanya pada

instansi bersangkutan. KIUP dibuat berdasarkan ringkasan riwayat klinik yang

diperoleh dari tempat penerimaan pasien. Karena KIUP merupakan sumber data

yang selamanaya harus disimpan, maka harus dibuat selengkap dan sejelas mungkin.

Dalam KIUP memuat data identitas pasien yang harus dibuat secara terperinci dan

lengkap, antara lain :

- Nomor Rekam Medis - Pekerjaan

- Nama lengkap - Status perkawinan

- Alamat - Agama

- Nama Ibu - Jenis Kelamin

- Nama Ayah - No.Telepon

- Orang yang dihubungi bila terjadi sesuatu

- Tanggal kunjungan Pertama

Bila setelah menikah pasien pindah alamat, maka alamat pertama dicoret dan

dicantumkan alamat baru pada tempat yang kosong dan tanda tangan berobat

dibalikkartu tersebut untuk memudahakan pencarian alamat terakhir. Karena KIUP

harud senantiasa memiliki data yang terbaru untuk setiap penggunaan, maka akan

sering dipergunakan sehingga harus diusahakan memakai kertas tebal. Gunakan

kertas berwarna putih serta harus diperhatikan pula standart ukurannya yaitu 12.5 x

7.5 cm.

Cara Penyimpanan

- Kartu indeks disusun alpabet seperti susunan kata-katadalam kamus

- Jika seorang pasien datang kembali dengan mengatakan bahwa dia telah

bersuami, kartunya yang sekarang harus dibuat catatan penunjuk (tanda

lihat atau tanda X) dengan kartunya yang dulu dan sebaliknya.

69
- Untuk mempercepat dan mempermudah pengambilan kartu indeks nama

jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Penyimpanan kartu indeks harus diberi

petunjuk maksimum hanya diletakkan 20 kartu saja.

- Pengecekan terhadap penyimpanan kartu-kartu harus dilakukan secara

periodik untuk memperbaiki kekeliruan yang mungkin terjadi.

- Untuk negara yang maju, data penderita dimasukkan kedalam komputer

Lamanaya Penyimpanan

Lamanya penyimpanan kartu indeks penderita sama dengan lama penyimpanan

berkas rekam medis.

Alat Penyimpanan

- Menggunakan lemari 8 laci dengan 3 kotak pada setiap laci. Rata-rata 100 kartu

dapat diletakkan pada setiap 2.5 cm, sehingga satu lemari besi 8 laci 3 kotak

tersebut dapat menyimpan 63.000 kartu.

- Menggunakan kata yang berkotak-kotak yang dapat diputar (register kosong

indeks file).

70
71
72
73

Anda mungkin juga menyukai