Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN &

INVESTASI
PENILAIAN OBLIGASI

Didukung

Gedung Bursa Efek Indonesia , Tower II Lantai 1, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53,
Jakarta Selatan 12190 | Telp (021) 515 0 515 ext. 8102, 8103
www.ticmi.co.id

www.ticmi.co.id
Modul WPPE | AEKPI

DAFTAR ISI

PENILAIAN OBLIGASI ..................................................................................................................... 1

I. BEBERAPA ISTILAH DALAM VALUASI OBLIGASI .............................................................. 1

II. METODE VALUASI OBLIGASI ................................................................................................ 2

II.1. Yield To Maturity ................................................................................. 3


II.2. Zero Coupon Bond .............................................................................. 4

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 i


Modul WPPE | AEKPI

PENILAIAN OBLIGASI

Learning objectives:

Diharapkan peserta dapat memahami istilah-istilah dan metode valuasi obligasi.

I. BEBERAPA ISTILAH DALAM VALUASI OBLIGASI


Pengetahuan mengenai efek bersifat hutang seperti obligasi beserta metode valuasinya
tidak dapat dipisahkan dari beberapa istilah yang sering digunakan di dalamnya, antara
lain:

 Nilai Buku (Book Value): adalah nilai yang ditunjukkan pada laporan neraca
perusahaan. Nilai ini menggambarkan biaya historis dari aset, bukan dari yang
sedang berlangsung.

 Nilai Likuiditas: adalah sejumlah uang yang dapat direalisasikan jika asset dijual
secara individual dan bukan sebagai bagian dari keseluruhan perusahaan.
Contohnya, jika operasional perusahaan dijual, dan asetnya dibagi serta dijual,
maka harga jual tersebut lah yang dimaksud dengan nilai likuiditas asset.

 Harga Pasar: adalah nilai yang teramati atas aset yang ada di pasar. Nilai ini
ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjual
yang sepakat.

 Nilai Intrinsik: atau nilai ekonomi adalah nilai sekarang dari arus kas masa depan
yang diharapkan. Mencakup faktor risiko, kewajiban, jangka waktu, dan arus kas
di masa yang akan datang.

 Kupon: prinsipnya sama seperti bunga pada deposito, yang dibayarkan oleh
penerbit obligasi (obligor) kepada investornya dengan jumlah dan pada periode
yang telah ditentukan sebelumnya. Beberapa obligor menerapkan nilai kupon
tetap sampai jatuh tempo, namun ada juga yang menerapkan nilai kupon
mengambang (floating) dengan acuan tertentu.

 Nilai Par: adalah harga dasar pada saat obligasi dijual di pasar perdana, biasanya
100 atau 1000. Namun ada juga beberapa tipe obligasi tertentu yang dijual pada
harga diskon atau premium di pasar perdana.

 Harga Diskon: adalah apabila Harga Pasar < Nilai Par atau Nilai Intrinsik nya.

 Harga Premium: adalah apabila Harga Pasar > Nilai Par atau Nilai Intrinsik nya.

Dalam menghitung nilai intrinsik saham dan obligasi, kita akan menggunakan konsep
nilai waktu dari uang (time value of money). Nilai intrinsik dari saham dan obligasi sama
dengan nilai sekarang dari sejumlah arus kas yang diharapkan akan diterima oleh
investor dari saham dan obligasi tersebut.

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 1


Modul WPPE | AEKPI

II. METODE VALUASI OBLIGASI


Obligasi (bond) adalah surat hutang, atau kesanggupan jangka panjang dengan janji
untuk membayar kepada pemegangnya berupa sejumlah uang yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam jumlah yang tetap pada setiap periodenya (bisa tahunan, kuartalan,
semesteran, dll) sampai jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo, nilai pokok (principal) dari
obligasi akan dibayarkan kepada pemegang obligasi.

Perjanjian kontrak dari sebuah obligasi secara spesifik menjelaskan tingkat bunga kupon
yang dinyatakan baik dalam persentase dari nilai par atau jumlah bunga yang tetap di
mana perusahaan peminjam berjanji untuk membayarkan kepada pemegang obligasi
setiap tahun. Misalkan obligasi dengan nilai par 1.000, tingkat bunga kupon 9%, artinya
pembayaran bunga tahunan adalah sebesar 90.

Obligasi membayar kupon/bunga yang tetap (fixed coupon/ interest) dalam interval
waktu yang tetap (biasanya tiap enam bulan atau satu tahun) dan membayar par value
(nilai par/nominal) pada saat jatuh tempo.

Secara umum, nilai intrinsik dari sebuah aset sama dengan present value dari sejumlah
arus kas yang diharapkan/perkirakan yaitu coupon dan hutang pokok dengan required
rate of return (tingkat pengembalian yang diinginkan) tertentu. Jadi nilai obligasi
merupakan fungsi dari:
1. Jumlah dan waktu penerimaan dari arus kas.
2. Required rate of return dari investor dalam melakukan investasi.

Nilai dari sebuah aset dapat diperoleh dengan menghitung present value dari seluruh
arus kas yang diharapkan akan diperoleh di masa depan. Penilaian ini dapat dinyatakan
dalam persamaan umum present value.

Untuk penilaian obligasi, diskontokan arus kas yang diperoleh dari obligasi yang
bersangkutan pada required rate of return investor. Arus kas dari obligasi berupa:

1. The coupon payment (tahunan/tengah tahunan/3 bulanan)


2. The par value payment (satu kali pada saat jatuh tempo)
𝑛
𝐶𝑡 𝑃𝑟𝑖𝑛𝑐𝑖𝑝𝑎𝑙
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎𝑂𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖(𝑉𝐵 ) = ∑ 𝑡
+
(1 + 𝑖) (1 + 𝑖)𝑛
𝑡=1

Dimana:
𝑉𝐵 = harga obligasi (nilai intrinsik obligasi)
𝐶𝑡 = coupon (kupon obligasi)
i = tingkat bunga
n = jangka waktu

Contoh:
PT. Kencana memiliki obligasi dengan nominal Rp. 1 juta, coupon rate 12%, dan umur 5
tahun. Apabila tingkat return yang diminta investor sebesar 10%, maka berapakah nilai
intrinsik dari obligasi tersebut?

Jawab:
Nilai intrinsik dari obligasi dapat dihitung sebagai berikut:
5
12% x 1 juta 1 𝑗𝑢𝑡𝑎
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑛𝑡𝑟𝑖𝑛𝑠𝑖𝑘 𝑜𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖(𝑉𝐵 ) = ∑ 𝑡
+
(1 + 10%) (1 + 10%)5
𝑡=1
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑛𝑡𝑟𝑖𝑛𝑠𝑖𝑘 𝑜𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 (𝑉𝐵 )
120.000 120.000 120.000 120.000 120.000 1.000.000
= 1
+ 2
+ 3
+ 4
+ 5
+
(1 + 10%) (1 + 10%) (1 + 10%) (1 + 10%) (1 + 10%) (1 + 10%)5

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 2


Modul WPPE | AEKPI

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑛𝑡𝑟𝑖𝑛𝑠𝑖𝑘 𝑜𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 (𝑉𝐵 ) = 109,090 + 99,174 + 90,158 + 81,962 + 74,511 + 620,921
= 𝑅𝑝 1075,816

Bila investor menginginkan return 10% maka ia harus mendapatkan obligasi tersebut
maksimal seharga Rp 1.075.816,-

Latihan Soal:

1. PT. Jayabaya mengeluarkan obligasi Rp. 1.000.000,-, coupon rate 12%, dan
umur 5 tahun. Apabila tingkat return yang diminta investor 12%, maka
hitunglah nilai intrinsik dari obligasi tersebut!

2. PT. Indah Sentosa mengeluarkan obligasi Rp. 1.000.000, coupon rate 12%, dan
umur 5 tahun. Apabila tingkat return yang diminta investor 14%, maka
hitunglah nilai intrinsik dari obligasi tersebut!

3. PT. Raharja mengeluarkan obligasi Rp. 1.000.000,- coupon rate 12%, dan umur
4 tahun. Apabila tingkat return yang diminta investor 12%, maka hitunglah nilai
intrinsik dari obligasi tersebut!

II.1. Yield To Maturity


Dapat juga dikatakan sebagai expected rate of return (tingkat pengembalian yang
diharapkan dari obligasi). Kita menghitung expected rate of return dengan mencari
discount rate yang menghasilkan present value dari seluruh pembayaran kupon
dan prinsipal sama dengan harga pasar obligasi saat ini.

Return (YTM) ini akan diperoleh jika obligasi dipegang oleh investor sampai dengan
jatuh tempo dengan cacatan perusahaan yang mengeluarkan tidak mengalami
kegagalan pembayaran (default).
𝑛
𝐶𝑡 𝑃𝑟𝑖𝑛𝑐𝑖𝑝𝑎𝑙
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎𝑂𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖(𝑉𝐵 ) = ∑ +
(1 + YTM)𝑡 (1 + YTM)𝑛
𝑡=1

Dimana:
𝑉𝐵 = harga obligasi (nilai intrinsik obligasi)
𝐶𝑡 = coupon (kupon obligasi)
YTM = tingkat bunga
n = jangka waktu
Contoh:
Sebuah obligasi memiliki nilai par sebesar Rp 1000 dengan kupon sebesar 6% yang
dibayarkan setiap 6 bulan dan jangka waktu tempo adalah 3 tahun. Hitunglah
wajar nilai obligasi ketika YTM nya sebesar 3%, 6%, dan 12%!

Jawab:
Ketika YTM = 3%

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 3


Modul WPPE | AEKPI

6 6%
𝑥 𝑅𝑝 1000 𝑅𝑝 1000
𝑃𝑏 = ∑ 2 + = 1085,458
3% 𝑡 3% 6
𝑡=1 (1 + ) (1 + )
2 2

Ketika YTM = 6%,


6 6%
𝑥𝑅𝑝 1000 𝑅𝑝 1000
𝑃𝑏 = ∑ 2 + = 1000
6% 𝑡 6% 6
𝑡=1 (1 + ) (1 + )
2 2
Ketika YTM = 12%
6%
6
𝑥 𝑅𝑝 1000 𝑅𝑝 1000
𝑃𝑏 = ∑ 2 + = 852,480
12% 𝑡 12% 6
𝑡=1 (1 + ) (1 + )
2 2

Berdasarkan hasil di atas, diketahui bahwa ketika YTM sama dengan kupon, maka
nilai obligasi sama dengan nilai par. Jika YTM lebih besar (kecil) dari kupon, maka
obligasi diperdagangkan pada diskon (premium) terhadap nilai par.

Premium: C > YTM


Par: C = YTM
Discount: C < YTM

C: Coupon

II.2. Zero Coupon Bond


Zero coupon bond adalah tipe obligasi di mana:
1. Tidak ada pembayaran kupon.
2. Return investor ditentukan seluruhnya dari diskon harga obligasi.

Valuasi nilai intrinsik dari obligasi tanpa bunga adalah sebagai berikut:

𝑃𝑟𝑖𝑛𝑐𝑖𝑝𝑎𝑙
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎𝑂𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖(𝑉𝐵 ) =
(1 + 𝑖)𝑛

Dimana:
𝑉𝐵 = harga obligasi (nilai intrinsik obligasi)
i = tingkat bunga
n = jangka waktu

Contoh:
Sebuah obligasi tak berbunga yang bernilai nominal Rp 500.000.000 jatuh tempo
dalam 4 tahun. Tentukan nilai intrinsik dari obligasi tersebut jika investor
mengharapkan yield 12% per tahun!

Jawab:

500.000.000
H𝑎𝑟𝑔𝑎𝑂𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖(𝑉𝐵 ) = = 317.759.039,2
(1+12%)4

Bila investor menginginkan return 12% per tahun selama 4 th ke depan, maka ia
harus mendapatkan obligasi tanpa bunga tersebut pada saat ini maksimal seharga
Rp 317.759.039,-

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 4


Modul WPPE | AEKPI

Latihan Soal:

1. PT. Sinar Terang menerbitkan sebuah obligasi tanpa bunga


dengan principal sebesar Rp100.000.000 yang jatuh tempo
dalam 5 tahun. Tentukanlah nilai intrinsik dari obligasi
tersebut jika tingkat bunga pasar adalah sebesar 10%!

2. Latinka ditawarkan sebuah obligasi tanpa bunga PT. Marga


Sarana seharga Rp35.421.260,55. Jika obligasi tersebut
memiliki principal sebesar Rp50.000.000 dan jatuh tempo
dalam jangka waktu 4 tahun, maka berapakah tingkat suku
bunga saat ini?

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 5

Anda mungkin juga menyukai