Anda di halaman 1dari 5

BAB 6.

PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dalam praktikum pengolahan minimal pada buah
nangka diantranya sebagai berikut :

1. Penyimpanan buah nangka dengan perlakuan suhu rendah tidak banyak


berpengaruh dalam menghambat proses pematangan pada buah nangka.
Karena buah nangka merupakan buah klimakterik yang mengandung
etilen sangat tinggi sehingga kematangan tetap berjalan, meskipun
berjalan sedikit lambat.
2. Pencampuran larutan asam askorbat, larutan agar, dan larutan sorbitol
kedalam buah nangka juga sedikit berpengaruh terhadap proses
kematangan buah. Seharusnya tingkat kematangan buah nangka dalam
jangka 4 hari itu tinggi, tetapi karena adanya larutan-larutan tersebut
kematangan buah nangka sedikit terhambat.

6.2 Saran

Adapaun saran yang dapat disampaikan untuk praktikum selanjutnya


diantaranya sebagai berikut :

1. Lebih berhati-hati dan teliti ketika memberi kode sampel pada plastik atau
bahan agar tidak terjadi kesalahan dalam penuangan larutan.
2. Membuat kesepakatan kode sampel dengan masing-masing anak dalam
satu acara agar dalam penyusunan data pengamatan tidak terjadi
kebingungan.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, M. 1984. Kimia dan Teknologi Pengolahan Air Susu. Yogyakarta: Andi
Offset.

Amalia, Rizki. 2012. Kajian Karakteristik Fisiokimia dan Organoleptik Snack


Bars dengan Bahan Dasar Tepung Tempe dan Buah Nangka Kering
sebagai Alternatif Pangan CFGF (Casein Free Gluten Free ). Surakarta:
Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Badan Standardisasi Nasional. Susu Segar. 1998. SNI 01-3141-1998. Jakarta.


Buckle, K.A. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Charley, H. 1982. Food Science. New York : John Wiley and Sons, Inc.

Chavan, R.S., Shraddha R. C., Chandrashekar D.K., and Atanu H.J. ( 2011). UHT
Milk Processing and Effect of Plasmin Activity on Shelf Life: A Review.
Institute of Food Technologists. Comprehensive Reviews in Food
Science and Food Safety. Vol. 10: 251-268.
Codex Alimentarius Commission. 2007. Standar Codex untuk Susu. United
Nation.: Organisasi Pangan dan Pertanian.
Darkuni, N. 2001. Mikrobiologi. Malang: JICA

Departemen Pertanian. 1999. Pakan Sapi Perah. Ungaran: BP3-BPTP.

Gorris, L. G. M. 2005. Food safety objective: an integral part of food chain


management. J food.
Hadiwiyoto, S. 1994. Teori dan Prosedur Pengujian Mutu Susu dan Hasil
Olahannya. Jakarta: Liberty.
Jawetz, E., J.L Melnick, dan E.A. Adelberg. 1982. Tinjauan Mikrobiologi Medis,
ed 16, Publikasi Medis Lange. California: 117 - 234.
Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Susu. Jurnal e-Book Pangan. 27 hal

Mastuti, Firda, Muhammad Saifi dan Devi Farah Azizah. 2007. Altman Z-Score
Sebagai Salah Satu Metode Dalam Menganalisis Estimasi Kebangkrutan
Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Plastik dan Kemasan yang Terdaftar
(Listing) di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 sampai dengan
2012). Malang: Universitas Brawijaya.
Muharastri, Y. 2008. Analisis Kepuasan Konsumen Susu UHT Merek Real Good
di Kota Bogor. Skripsi. Bogor: Departemen Ilmu Sosial Ekonomi
Pertanian, Fakultas Pertanian IPB
Muhammad, Z. 2002. Model Pengembangan Kerbau Perah. Jakarta: Direktorat
Budidaya Peternakan.
Mulyantini, N.G.A. 2010. Ilmu Manajemen Ternak Unggas. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Murti, T. 2014. Pangan, Gizi, dan Teknologi Susu. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.
Nugraha, B.A , K . Widayaka , N . Iriyanti. 2013. Penggunaan berbagai jenis
probiotik terhadap haugh unit dan volume telur ayam arab. Jurnal Ilmiah
Peternakan 1 (2) : 606—612.
Panda, P.C. 1996. Text Book on Egg and Poultry Technology. Hisar: Vikas
Publishing House Pvt. Ltd.
Powrie, W. D., H. Little and N. A. Lopez. 1996. Gelation of Egg Yolk. Journal
Food Science: 38.
Rahayu. W. 2003. Tekhnologi Fermentasi PusatAntar Universitas Pangan Dan
Gizi. Bogor: IPB
Rahmawati. 2014. Pengelolaan Produksi Telur. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Rasyaf, Muhammad. 1990. Pengelolaan peternakan unggas pedaging.


Yogyakarta: Kanisius
Rizky. 2011. Sifat Fisik dan Kualitas Telur. Jakarta: CV Simpleks

Romanoff. A. L. and A. J. Romanoff. 1963. 2nd. Ed. The Avian Egg. New York:
John Wiley and Sons.
Saleh, E. 2004. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Program Studi
Produksi Ternak. Sumatera Utara: Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara.
Sarwono, Bambang. 1995. Pengawetan dan Pemanfaatan Telur. Jakarta: Swadaya.

Sarwono, Bambang. 1994. Pengawetan dan Pemanfaatan Telur. Jakarta: Penebar


Swadaya
Singh, J., A. Khanna, and H. Chander. 1980. Effect of incubation temperature and
heat treatment of milk from cow and buffalo on acid and flavor
production by S. thermophillus and L. bulgaricus. J. Food Protection 43
(12):399-400.
Sirait, C. H. 1987. Telur dan Pengolahannya. Bogor: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan.
Soejoedono, R. R. 2002. Higiene Pangan Asal Hewan, Telur. Pelatihan Penerapan
HACCP Industri Pangan Asal Hewan. Fakultas Kedokteran Hewan.
Bogor: IPB.
Sudaryani, T. 2003. Kualitas telur. Jakarta: Penebar Swadaya.

Supardi, imam dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan


Keamanan Pangan. Bandung: Penerbit Alumni.
Sutardi. 1971. Biokimia Dan Teknologi Pascapanen. Pusat Antar.Universitas
Pangan Dan Gizi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Suyono. 2012. Kiat Sukses Berbinis Ayam. Bandung: Universitas Padjajaran

Utami, K.B., Radiati, L.E. dan Surjowardojo,. P. 2011. Kajian Kualitas Susu Sapi
Perah PFH. Malang: 24(2),pp. 58-56
Warner, J.N. 1976. Principle of dairy processing. New York: Willey Eastern
Limited.
Whitaker, J.R. and S.R. Tannenbaum. 1977. Food Protein. Westport, Connecticut:
AVI Publishing Compani, inc.
Widodo. 2002. Bioteknologi Fermentasi Susu. Malang: Pusat Pengembangan
Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Widodo. 2003. Bioteknologi Pengolahan Susu. Cetakan 1. Yogyakarta: Lacticia
Press.
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Winamo, F. G dan Koswara, S. 2002. Telur, Komposisi, Penanganan dan
Pengolahan. MBrio Press. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai