Anda di halaman 1dari 6

LOMPAT GALAH

Lompat galah atau yang biasa disebut dengan pole vault adalah olahraga sudah cukup
terkenal di Indonesia maupun dunia. Olahraga ini tidak di praktekkan disekolah -
sekolah karena terlalu beresiko mengalami cedera.

Kurang afdol jika anda hanya mengetahui segitu saja mengenai lompat galah, karena
olahraga yang satu ini memiliki sejarah dan teknik - teknik dasar dalam melakukannya.

 Pengertian Lompat Galah

Beberapa informasi yang kami dapatkan dari berbagai referensi, dapat kami simpulkan
pengertian lompat galah secara umum adalah:

Lompat Galah adalah salah satu cabang olahraga dari atletik dengan cara melompat
setinggi – tingginya dengan sebuah alat berupa tongkat. Tujuan dari olahraga ini
memenangkan pertandingan dengan melakukan lompatan melewati pembatas atau
mistar.

Lompat galah juga memiliki sejarah penting untuk anda ketahui. Ingin tahu lebih
lengkapnya tentang sejarah lompat galah? Berikut penjelasannya.
 Sejarah Lompat Galah

Tidak banyak yang diketahui dari sejarah lompat galah. Tapi, dari beberapa sumber –
sumber dan informasi yang kami dapatkan, para pakar olahraga mengungkap secara
jelas tentang sejarah lompat galah.

Sudah dipastikan bahwa olahraga lompat galah berasal dari benua Eropa, tepatnya di
sebuah negara yang memiliki julukan Negeri Tulip, yaitu Belanda. Olahraga ini berawal
sejak abad ke – 13 yang pada saat itu, masyarakat menyeberangi parit – parit besar
dengan menggunakan sebuah bambu atau kayu.

Kemudian, cara menyeberangi seperti itu mulai jarang bahkan tidak pernah digunakan
lagi oleh penduduk Negeri Kincir Angin tersebut. Pada tahun 1843, pertandingan lompat
galah diadakan di negara Inggris. Tidak diketahui siapa nama peserta yang meraih
juara dipertandingan tersebut, tapi rekor lompatan terjauh pada saat itu adalah 3, 3
meter.

Dipertandingan itu, para peserta menggunakan alat berupa bambu dan juga kayu
dengan ujung yang dipertajam agar bisa menancap pada tanah. Kompetisi lompat
galah itu diadakan di lapangan sepak bola agar mengurangi resiko cedera karena
mendarat di tempat berumput.

Seiring berjalannya waktu, zaman pun semakin canggih. Pada tahun 1896, lompat
galah resmi masuk pada kompetisi olimpiade atletik. Alat yang digunakan pun tidak lagi
menggunakan bambu, namun terbuat dari fiberglass atau serat karbon.

 Teknik Dasar Lompat Galah

1. Teknik Memegang Galah

 Letakkan tangan kiri anda di depan dengan punggung telapak tangan mengarah
ke atas. Letakkan jari tangan disamping kanan bagian kanan, kecuali jari jempol.
Jari jempol diletakkan di bagian bawah.

 Melipat siku tangan kanan sekitar 90 derajat dan letakkan tangan kanan di
belakang badan.

 Pegang erat galah tapi dengan kondisi tangan rileks.

 Tekan galah ke bawah dengan memakai tangan kanan sampai posisi tangan
kanan lebih rendah dari pada tangan kiri.
 Pegang galah setinggi pinggang, yaitu berada pada posisi diantara pegangan
tangan kiri dan tangan kanan.

 Badan harus dicondongkan ke arah depan dan sikap bahu datar.

2. Teknik Awalan

 Jika anda masih pemula atau baru mencoba olahraga ini, kami sarankan tidak
terlalu memaksakan. Jarak awalan yang cocok adalah 25 meter hingga 30
meter.

 Dalam melakukan awalan, tidak perlu tergersa – gesa, harus dilakukan secara
bertahap serta diikuti dengan gerakan free wheeling sebelum menancapkan
galah.

 Pegang dengan erat dan galah diharuskan untuk tenang dan tidak bergerak
pada saat anda sedang berlari.

 Pandangan harus fokus ke mistar dan galah diposisikan lurus ke arah depan
dengan tinggi ujung galah melebihi tinggi kepala.

 Rendahkan galah secara bertahap kemudian tusuk ujung galah pada lubang
yang telah disiakan oleh juri.

3. Teknik Menancapkan dan Bertumpu

 Pegang galah dengan kedua tangan dan tancapkan di lubang yang telah
disiapkan. Pada saat ujung galah sudah ada di dalam lubang, gerakkan tangan
kiri ke arah genggaman tangan kanan.

 Angkat kaki sebelah kanan dan arah kan kedua tangan ke atas dengan menolak
dengan kuat kaki kiri pada papan yang telah disediakan.

 Luruskan tangan kanan pada saat kaki sudah tidak menyentuh tanah.

4. Teknik Melewati Mistar

 Lakukan pijakan menggunakan kaki kiri yang disertai dengan tangan pada galah
supaya badan bisa terangkat ke atas.

 Apabila setengah tubuh anda sudah melewati mistar, lepaskan galah yang anda
pegang dengan diawali melepas tangan kiri terlebih dahulu, kemudian tangan
kanan.

5. Teknik Pendaratan
Teknik ini sebenarnya tidak terlalu susah dilakukan, banyak atlet yang melakukan
pendaratan dengan duduk, dan tidak sedikit pula dengan keadaan terlentang. Agar
mengurangi resiko cedera, pendaratan dilakukan dengan menggunakan kasur dari
bahan spon. Tapi terkadang ada juga yang menggunakan pasir.

Setiap cabang olahraga pasti mempunyai peraturan yang perlu diikuti oleh setiap
kompetitor, di mana pada setiap cabang olahraga memiliki peraturan yang berbeda satu
sama lain, sesuai dengan gerakan dan kebutuhan masing-masing. Begitu juga dengan
olahraga lompat galah ini.

Berikut adalah 10 aturan dasar dalam lompat galah yang perlu diperhatikan.

1. Berat Badan

Berat badan dari masing-masing peserta, diverifikasi oleh pelatih, dicatat dalam bentuk
penilaian di samping nama peserta.

2. Aturan Percobaan

Masing-masin peserta lompat galah maksimal melakukan tiga kali percobaan pada
ketinggian yang berbeda.

3. Sistem Eliminasi

Peserta akan langsung tereliminasi jika mengalami kegagalan dalam tiga percobaan
berturut-turut seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya.

4. Ketinggian pada Setiap Percobaan

Peserta lompat galah harus mengambil percobaan yang kedua pada ketinggian yang
sama ( apabila pada percobaan yang pertama gagal) secepatnya setelah percobaan
pertama dilakukan. Pilihan juga tersedia jika akan melakukan kesempatan yang ketiga (
pada kasus ini jika percobaan yang kedua gagal atau miss) secepatnya setelah
percobaan kedua tersebut. Sebagai catatan, pengambilan keputusan untuk pass harus
disampaikan pada juri secepatnya setelah lompatan tersebut miss.

5. Aturan Pemanasan

Peserta yang telah dapat melewati tiga ketinggian setelah pertandingan dimulai, maka
peserta tersebut boleh meelakukan pemanasan tanpa menggunakan bar mistar.
Pemanasan boleh dilakukan sebelum masuk ke pertandingan dengan ketinggian yang
telah ditetapkan.

6. Batas Waktu Percobaan


Terdapat dua poin utama pada aturan dasar pada batas waktu percobaan yaitu :

 Seorang atlet harus tampil dalam waktu dua menit setelah namanya dipanggil.
 Jika ada tiga peserta, jeda empat menit diperbolehkan dan jika ada satu yang
tersisa, jeda minimum enam menit dapat dialokasikan untuk melakukan
pertandingan.

Sebagai catatan,j ika dua orang mempunyai ketinggian yang sama, maka atlet yang
memiliki sedikit jumlah percobaan dinyatakan sebagai pemenang.

Nama : Najla Damayanti/27

Kelas : VIII-H
OLAHRAGA

KELOMPOK : 5

ANGGOTA :

Anda mungkin juga menyukai