Anda di halaman 1dari 21

BUKU PANDUAN

PRAKTIK PRE KLINIK


KEPERAWATAN DASAR II

PENYUSUN
TIM KEPERAWATAN DASAR

FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2019
BUKU PANDUAN
PRAKTIK PRE KLINIK
KEPERAWATAN DASAR II

PENYUSUN
Riri Novayelinda, MNg
Ns. Bayhakki, M.Kep., Sp. KMB., PhD
Ns. Yufitriana Amir, M. Sc., PhD
Ns. Yulia Irvani Dewi, M.Kep., Sp.Mat
Widia Lestari, S.Kp., M.Kep
Ns. Wice Purwani Suci., M. Kep
Ns. Yulia Rizka., M. Kep

FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi Mata Ajar

Praktek Pre Klinik Keperawatan dasar bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa


mengenai pemberian asuhan keperawatan terkait pemenuhan kebutuhan dasar manusia
dengan mengaplikasikan konsep manusia, konsep dasar keperawatan, konsep
transkultural dan keselamatan klien dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.

Pada kegiatan pre klinik ini mahasiswa akan di perkenalkan dengan pelaksanaan tindakan
keperawatan di rumah sakit dan mengidentifikasi masalah pemenuhan kebutuhan dasar
pada tatanan klinik. Mahasiswa juga akan belajar untuk melakukan pengkajian,
merumuskan diagnosa keperawatan dan mengidentifikasi intervensi keperawatan yang
dilakukan berdasarkan kebutuhan dasar klien. Proses pembelajaran meliputi pre dan post
conference, bed side teaching penugasan mandiri, dan laporan.

Dalam proses praktek keperawatan mahasiswa di harapkan mampu untuk melakukan


pengkajian, pemeriksaan fisik, menegakkan diagnosa keperawatan dan merencanakan
intervensi keperawatan dasar berdasarkan hasil pengkajian pada tatanan klinik.
Mahasiswa juga di harapkan mendapatkan pengalaman klinik dalam mengobservasi
pelaksanaan praktek profesi keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar klien.

B. Tujuan
Buku panduan ini bertujuan untuk memberikan arahan bagi mahasiswa agar dapat
melakukan praktik pre klinik dan dapat mengasah kemampuan berfikir kritis untuk
pencapaian kompetensi. Buku ini sekaligus bertujuan menjadi panduan bagi pembimbing
dalam melakukan proses bimbingan klinik selama praktik pre klinik keperawatan dasar
BAB II
KOMPETENSI MATA AJAR

A. Kompetensi
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa selama mengikuti Praktik Pre
Klinik Keperawatan Dasar II adalah melakukan observasi dan asistensi terhadap
pemberian tindakan pemenuhan kebutuhan dasar pada tatanan klinik, melakukan
pengkajian, analisa dan merumuskan diagnosa keperawatan terkait kebutuhan dasar
berdasarkan kondisi klien.

Adapun target pencapaian kompetensi pada setiap ruangan yang harus dikuasai oleh
mahasiswa selama melakukan kegiatan pre klinik adalah
No Kegiatan Observasi Asistensi Mandiri
1 Memandikan pasien/ Perawatan kuku x x
2 Keramas x x
3 Oral hygiene x x
4 Perineal hygiene x x
5 Mengganti alat tenun x x x
6 Membantu pasien BAB/ BAK x x
7 Pemberian Posisi x x
8 Membantu klien menggunakan alat x x
bantu gerak
9 Pemberian terapi oksigen tekanan x x
rendah
10 Pemberian makanan lewat NGT/ OGT x x
11 Tata laksana nyeri non farmakologi x x
12 Penghitungan dan penggantiang x x
tetesan infus
13 Penggantian balutan x x
14 Cuci tangan dan memakai sarung x x x
tangan
15 Pemeriksaan fisik x x x
16 Mengukur tanda tanda vital x x x
17 Pemberian obat oral x x
18 Pemberian obat tetes mata & Telinga x x
19 Pemberian obat injeksi/ parenteral x x
20 Pemakaian pakaian operasi
21 Perawatan Luka x x
22 Persiapan pemeriksaan radiologi x x
23 Persiapan pemeriksaan lab x x
24 Safety x x x
25 Pembuatan diagnosa keperawatan x x x
26 Perumusan intervensi keperawatan x x x
27 Dokumentasi keperawatan x x
B. Bahan Kajian
Selama mengikuti pre klinik mahasiswa harus membekali diri dengan keterampilan klinis
dan pemahaman yang mendalam tentang teori dan konsep keperawatan dasar. Beberapa
materi yang harus dikuasai mahasiswa adalah:
1. Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan;
2. Pemenuhan kebutuhan oksigenasi;
3. Pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan keseimbangan cairan-elektrolit;
4. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
5. Pemenuhan kebutuhan nutrisi;
6. Pemenuhan kebutuhan eliminasi;
7. Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan aman;
8. Pemenuhan kebutuhan kebersihan dan perawatan diri.
9. Konsep dasar medikasi
10. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
11. Konsep dasar perawatan luka
BAB III
PROSES PEMBELAJARAN

A. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan menekankan pada pengembangan kemandirian
dan tanggung jawab mahasiswa. Metode yang digunakan pada Praktik Pre Klinik adalah:
1. Konferensi klinik (pra dan pasca konferensi)
2. Pengkajian kasus/klien, Pembuatan diagnosa, dan Perencanaan
3. Bed side teaching
4. Belajar mandiri
5. Diskusi
6. Presentasi/seminar

Table 3.1.
Deskripsi Tujuan dan Tahapan Prosedur pada Metoda Pembelajaran Klinik yang
digunakan Pre Klinik

Metode Deskripsi Tujuan Tahapan Prosedur


Pembelajaran
Konferensi Konferensi klinik Pre-konferensi: diskusi untuk  Sebelum melakukan
klinik adalah diskusi mengetahui kesiapan konferens, mahasiswa harus
(pra dan paska kelompok untuk mahasiswa dan rencana mempelajari hal yang akan
konferensi) membahas aspek-aspek kegiatan setiap harinya didiskusikan.
praktik klinik serta Post konferensi: diskusi untuk  Pembimbing klinik (PK)
bahan bacaan yang mengevaluasi kegiatan asuhan berperan sebagai fasilitator
dikumpulkan keperawatan, evaluasi diri dan narasumber.
mahasiswa mahasiswa, peer review,  Mahasiswa atau PK
rencana kegiatan selanjutnya menyampaikan kesimpulan
konferensi
Pengelolaan Merupakan tugas Memperdalam pemahaman  Pembuatan kasus kelolaan
kasus/klien individu yang dibuat mahasiswa tentang satu kasus berdasarkan kebutuhan
selama dinas di terkait pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang
ruangan meliputi dasar klien terganggu
pengkajian, pembuatan
diagnosa dan
perencanaan
Bed side Merupakan Agar pembimbing klinik dapat  Mendapatkan kasus yang
teaching pembelajaran praktek mengajarkan dan mendidik sesuai.
kepada mahasiswa mahasiswa untuk menguasai  Koordinasi dengan staf di
yang dilakukan keterampilan prosedural, klinik agar tidak
disamping tempat tidur menumbuhkan sikap mengganggu jalannya
klien. profesional, mempelajari rutinitas perawatan klien.
perkembangan biologis/fisik,  Melengkapi peralatan/
melakukan komunikasi fasilitas yang akan
melalui pengamatan langsung. digunakan
Mandiri dan Proses belajar klinik Mengajarkan mahasiswa untuk  Mahasiswa menentukan
diskusi dimana mahasiswa bisa mengambil keputusan dan tujuan belajar mandiri setiap
kelompok melakukan pemberian melakukan tindakan mandiri harinya.
asuhan keperawatan sebagai seorang profesional  Mahasiswa dapat meminta
atau melakukan dan menambah umpan balik dari PK
observasi klinik tanpa perbendaharaan ilmu sebagai terhadap pengalaman belajar
kehadiran pembimbing. seorang perawat mandiri
Presentasi/ Seminar merupakan Memberikan kesempatan Presentasi dilakukan secara
seminar kegiatan mahasiswa kepada mahasiswa untuk berkelompok sebelum adatau
secara kelompok dengan berbagi pengalaman dan ilmu setelah kegiatan praktek di
menampilkan satu dalam melakukan asuhan rumah sakit
prosedur pemenuhan keperawatan
kebutuhan dasar klian

B. Tata Tertib Praktik Pre Klinik


Tata tertib yang harus dipatuhi oleh mahasiswa selama mengikuti tahap Pre Klinik
adalah:
1. Memakai seragam Praktik Pre Klinik dan nametag
2. Seragam Praktik Pre Klinik dipakai hanya selama jam praktek dan selama berada
di lingkungan rumah sakit
3. Tidak diperkenankan memakai cincin dan perhiasan berharga lainnya
4. Membawa peralatan praktik (nursing kit)
5. Mengisi absensi mahasiswa dan mengerjakan semua penugasan pembelajaran
klinik yang diberikan.
6. Membawa absensi dan memberikan absensi setiap kali pembimbing datang.
7. Jadwal dinas: Pagi jam 07.30 - 14.30 WIB
Siang jam 14.00 - 21.00 WIB
8. Bagi mahasiswa yang terlambat hadir lebih dari 30 menit dianggap alfa.
9. Izin untuk tidak hadir hanya diberikan oleh koordinator dengan melampirkan surat
izin atau bukti keterangan sakit dari dokter RS Pemerintah atau Puskesmas.
Mahasiswa wajib mengganti dinas sesuai dengan jumlah hari ketidakhadiran.
10. Ketidakhadiran tanpa pemberitahuan, wajib mengganti dinas sebanyak 3 x jumlah
hari alfa.
11. Bila mahasiswa tidak hadir selama 5 hari maka mahasiswa dianggap gagal dalam
mata kuliah ini dan wajib mengulang program ini pada periode berikutnya.
12. Penggantian hari praktik harus diketahui oleh kepala ruangan, pembimbing klinik
dan koordinator dengan melampirkan surat keterangan sudah mengganti praktik
klinik yang ditandatangani oleh perawat penanggung jawab, kepala ruangan dan
diserahkan kepada koordinator.
13. Mahasiswa wajib mematuhi segala peraturan yang berlaku di lahan praktik

C. Tempat Praktik
Kegiatan Pre Klinik dilakukan di 2 tempat, yaitu di Kampus Fakultas Keperawatan
Universitas Riau dan RSUD Arifin Achmad
BAB IV

PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Pelaksanaan Praktik Pre Klinik


Pelaksanaan Praktik Pre Klinik diselenggarakan melalui keterlibatan aktif antara
mahasiswa dan pembimbing klinik. Interaksi keduanya senantiasa dibina melalui saling
pengertian, saling menghormati, serta menghargai hak-hak dan kewajiban masing-
masing.

Kegiatan Praktik Pre Klinik dilakukan selama 2 minggu (6 Mei 2019 – 18 Mei 2019),
kegiatan persiapan klinik dan evaluasi.
1. Proses kegiatan praktik di Rumah Sakit selama 3 hari pada masing-masing ruangan
a. Hari I
1) Orientasi dan pengenalan rumah sakit
2) Penjelasan tentang penanganan infeksi, safety dan aturan rumah sakit
3) Persiapan pembuatan LP

b. Hari II
1. Pre Conference terkait Laporan penduhuluan (prosedur tindakan
pemenuhan kebutuhan dasar)
2. Orientasi ruangan
3. Pengkajian dan pemeriksaan fisik klien
4. Bed site teaching
5. Observasi tindakan keperawatan
6. Post Conference (Hasil pengkajian dan pemeriksaan fisik, hasil observasi
tindakan keperawatan)

c. Hari III
1) Pre conference (Diagnosa dan rencana asuhan keperawatan klien)
2) Observasi dan asistensi tindakan keperawatan
3) Pemeriksaan fisik pasien
4) Bed site teaching
5) Melakukan terminasi (pada klien ruang rawat)
6) Post Conference

B. Keterlibatan Mahasiswa di Lahan Praktik


Selama melakukan praktik Pre Klinik di rumah sakit, mahasiswa tetap berperan
sepenuhnya sebagai mahasiswa. Seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa
senantiasa diinformasikan kepada pembimbing klinik agar mendapat perhatian dan
bimbingan dari pembimbing klinik
C. Keterlibatan Pembimbing Klinik
Pembimbing klinik, baik yang berasal dari pendidikan maupun rumah sakit berperan
sebagai fasilitator, motivator, evaluator, role model dan narasumber sesuai dengan bidang
keahliannya. Semua pembimbing klinik senantiasa melakukan fungsi bimbingannya
secara aktif sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa.

D. Laporan Pendahuluan (LP)


1. Disesuaikan dengan kasus yang ada diruangan dan didapatkan sebelum hari pertama
praktik
2. Isi Laporan pendahuluan meliputi:
a) Definisi kasus
b) Etiologi
c) Patofisiologi
d) Manifestasi klinis
e) Pemeriksaan diagnostik
f) Komplikasi
g) Asuhan keperawatan
3. Laporan kelolaan kasus meliputi :
a) Format pengkajian
b) Analisa data
c) Rencana asuhan keperawatan (NOC)
d) Rencana tindakan/intervensi (NIC)
4. Pelajari dan pahami bahan bacaan dan diskusikan dengan pembimbing klinik saat Pre
Conference
5. Bahan laporan pendahuluan di buat berdasarkan bahan bacaan pada buku fundamental
of nursing yang terdapat pada perpustakaan Fakultas Keperawatan Universitas Riau

E. Laporan Kasus (LK)


1. Dibuat setiap hari pada pasien yang menjadi kelolaan
2. Format laporan meliputi : Ringkasan kasus, analisa kebutuhan tindakan , diagnosa
keperawatan terkait tindakan , tujuan tindakan dan kriteria hasil yang diharapkan,
prosedur tindakan/intervensi keperawatan

F. Penugasan Klinik
Penugasan klinik yang harus dipenuhi oleh mahasiswa selama melakukan praktik pre
klinik

No Jenis Penugasan Jumlah Pengumpulan

1. Laporan Pendahuluan 1 laporan Hari pertama masuk ruangan

2. Laporan Tindakan 1 laporan 1 Hari setelah praktik berakhir di ruangan


tersebut
3. Laporan Kasus / 1 tindakan Hari terkahir praktik di ruangan
Resume Pasien

4. Target kompetensi Lihat daftar Hari terkahir praktik di ruangan


klinik target

G. Peralatan Praktik yang Dibutuhkan


Selama praktik Pre Klinik, mahasiswa harus membawa alat-alat sebagai berikut:
1. Nursing kits:
a) Termometer aksila
b) Spignomanometer
c) Meteran
d) Senter kecil (pen light)
e) Perkusi Hammer
f) Pinset anatomis 2
g) Gunting
2. Handscoen bersih 2 pasang
3. Jam detik
4. Alat tulis (buku target kompetensi, pena, note book)

H. Sumber Belajar
1) Daniels. 2010. Nursing Fundamental: Caring & Clinical Decision Making. New
York. Delmar Cengage Learning
2) Derrickson B. 2013. Essentials of Anotomy Physiology. Singapore. John Willey &
Sons,Inc.
3) Douglas G., Nicol F., Robertson C., Rudijanto A. (2014). Pemeriksaan Klinis
Macleod (dengan 28 online video). Edisi Bahasa Indonesia 13. Churchill Livingstone:
Elsevier (Singapore) Pte. Ltd.
4) Kozier, Barbara. 2008. Fundamentals of Nursing: Concepts, Process and Practice.
8th ed. New Jersey. Pearson Education Kozier, B., Erb, G.,Berwan, A.J., & Burke,K.
(2008). Fundamentals of Nursing:Concepts, Process, and Practice. New Jersey:
Prentice Hall Health.
5) Lynn, P (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed. Wolter Kluwer,
Lippincott Williams & Wilkins.Philadelphia.
6) Mosby. (2014). Mosby’s Nursing Video Skills DVD Package: Basic, intermediate and
advanced. 4th Edition. Mosby: Elsevier Inc.
7) Perry A.G., Potter P.A., Ostendorf W. (2014). Clinical Nursing Skills and Techniques.
8th edition. Mosby: Elsevier Inc.
8) Potter, P.A. & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-vol set). Edisi
Bahasa Indonesia 7.Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
9) Potter, P.A.,Perry, A.G., Stockert P., Hall A. (2014). Essentials for Nursing Practice.
8th Ed. St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier.
10) Rebeiro G., Jack L., Scully N., Wilson D., Novieastari E., Supartini Y. (2015).
Keperawatan Dasar: Manual Keterampilan Klinis. Edisi Indonesia. Elsevier
(Singapore) Pte Ltd. 94 Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2016
11) Waugh A., Grant A. (2014). Buku Kerja Anatomi dan Fisiologi Ross and Wilson.
Edisi Bahasa Indonesia 3. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
BAB V
EVALUASI

A. Tujuan Evaluasi
Evaluasi praktik pre klinik keperawatan dasar bertujuan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik selama proses pembelajaran klinik.

B. Cakupan dan Bobot Evaluasi


Cakupan dan bobot evaluasi pada praktik profesi ners keperawatan anak terdiri dari
beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:

Tabel 5.1
Cakupan dan bobot evaluasi praktik profesi ners keperawatan anak
Cakupan Bahan yang Pembobotan Waktu pelaksanaan
evaluasi dievaluasi

Evaluasi Laporan Pendahuluan 25 % Hari 1 dinas di tiap ruangan


proses Laporan Kasus 25 % 1 hari setelah praktek

Resume pasien 25 % Dinilai pada hari terakhir praktek


Soft Skill 25 % Ditentukan pembimbing
Catatan: instrument evaluasi lihat pada lampiran

C. Prosedur Evaluasi
Proses pelaksanaan evaluasi mengikuti prosedur berikut ini:
1. Laporan Pendahuluan
a) Laporan pendahuluan dievaluasi pada hari pertama praktik klinik oleh
pembimbing masing-masing ruangan.
b) Pembimbing klinik dapat meminta mahasiswa untuk membaca kembali, jika
diperlukan.
2. Laporan Kasus
Dinilai berdasarkan pemahaman mahasiswa tentang analisa masalah klien,
diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, dan rencana intervensi pada klien.
3. Resume pasien
Dinilai berdasarkan kemampuan pemeriksaan fisik dan merumuskan diagnosa
keperawatan berdasarkan kondisi pasien
4. Soft skill
Format penilaian soft skill terlampir

D. Kriteria Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus jika :
a) Mendapat nilai minimal 65 pada setiap item penilaian evaluasi
b) Memenuhi kehadiran 100%
c) Mematuhi semua tata tertib praktik pre klinik.
BAB VI
PENUTUP

Praktik pre klinik keperawatan dasar merupakan salah satu bagian mata ajar keperawatan
dasar II pada tahap akademik. Selama mengikuti mata ajar ini, mahasiswa dituntut agar
dapat menjalani proses pembelajaran dengan serius dan sungguh-sungguh serta
mengikuti aturan/tatatertib yang telah ditetapkan. Pembimbing sebagai fasilitator dan
motivator diharapkan dapat membantu memfasilitasi dan mendorong mahasiswa untuk
dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.

Demikian buku panduan praktik pre klinik keperawatan dasar ini disusun. Semoga buku
panduan ini bermanfaat bagi mahasiswa dan pembimbing dalam menjalankan peran
selama proses pembelajaran berlangsung.
Format Penilaian Soft Skills

FAKULTAS KEPERAWATAM
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PRAKTIK PRE KLINIK KEPERAWATAN DASAR
FORMAT PENILAIAN SOFT SKILLS

Mahasiswa : .................... N I M : .....................

NO KOMPONEN PENILAIAN NILAI


1 2 3 4
1 Disiplin
 Datang dan pulang tepat waktu
 Tidak meninggalkan tugas tanpa izin
dosen/CI
 Berpakaian seragam lengkap
 Kebersihan dan kerapian diri
 Mematuhi semua tata tertib
2 Komunikasi
 Berbicara santun
 Jelas dan sistematis
 Mengikuti instruksi
 Berkolaborasi
 Tulisan informatif
3 Tanggung jawab
 Jujur, ikhlas dan bertanggungjawab
terhadap segala tindakan yang
dilakukan.
 Melakukan tugas yang diberikan.
 Pengumpulan tugas tepat waktu.
 Merujuk bila diperlukan
4 Etika dan moral
 Mempertimbangkan faktor etik
 Menghargai privacy klien
 Menjunjung moral akademik
 Tidak membeda-bedakan klien
5 Caring
 Memperhatikan kebutuhan klien
 Tanggap terhadap respon klien
 Memenuhi kebutuhan klien
 Mendukung program perawaran
6 Kerjasama tim
 Kejelasan pembagian tugas
 Informasi terbuka
 Saling menghargai peran anggota tim
7 Kreatif dan inovatif
 Peka terhadap permasalahan
 Menyampaikan ide berupa solusi
 Memperhatikan efektifitas dan efisiensi
 Terbuka terhadap saran
8 Berfikir kritis
 Menganalisa data dan fenomena
 Memprioritaskan masalah
 Mengaitkan berbagai informasi
9 Kepemimpinan
 Memimpin dan membuat keputusan
yang tepat dan cepat.
Jumlah

Keterangan:
1 = kurang N = Skore X 100
2 = cukup 84
3 = baik
4 = baik sekali

Pekanbaru, …………………….
Pembimbing,

( ………………………………. )
Format Pencapaian Kompetensi Klinik

FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PRAKTIK PRE KLINIK KEPERAWATAN DASAR

Mahasiswa : ........................ N I M : ...............................


Petunjuk pengisian:
1. Kolom tanggal : Tanggal melakukan kegiatan

2. Kolom Kegiatan : O (observasi), jika hanya melihat

A (asisten), jika sebagai asisten/hanya membantu

M (mandiri), jika melakukan sendiri/bukan sebagai


asisten

3. Kolom paraf CI : Diisi oleh CI/pembimbing yang mendampingi /


mengetahui saat melakukan tindakan

No Kompetensi Pencapaian Kompetensi

Tgl Kegiatan Ttd


CI/pembimbing

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.
9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.
CONTOH

LAPORAN KASUS KELOLAAN

NAMA MHS : -----------------------


NIM : _________________
RUANGAN : _____________
TGL PRAKTEK : ________________

An. T (12 tahun) merupakan pasien rujukan dari kota dumai, An. T dirawat karena mengalami
kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kepalanya terbentur keras pada jalan dan berdarah.
Karena belum sadar-sadar pasien dilarikan ke RSUD Arfin Achmad setelah di rawat 5 hari di
RS kota dumai.

Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan kepalanya terkadang nyeri hebat dan berdenyut
setidaknya 5 kali dalam sehari, saat di lakukan pengkajian nyeri dengan skala angka pasien
menyebutkan bahwa nyerinya berada pada intensistas antara 8 dan 9 pasien juga tidak nafsu
makan. Ayah pasien menambahkan kalau setiap kali makan anaknya selalu muntah dan sangat
banyak sekali muntah, muntahnya berupa makanan yang telah di konsumsi bercampur air
sekitar ±300 cc sekali muntah.

An. T hanya bisa bebaring di tempat tidur saat di tanya ia menjawab jika duduk kepalanya
terasa pusing dan ingin muntah, pola tidur pasien jauh berubah ia hanya dapat tidur jika nyeri
kepalanya reda dan pada malam hari nyeri kepala yang dirasakannya semakin meningkat yang
menyebabkan pasien jarang tidur malam dan terlihat pasien sesekali menguap saat di tanya.
Pola makan klien juga jauh berubah, ayah klien mengatakan sebelum sakit An. T sangat lahap
jika makan dan menyukai semua makanan . tidak ada perubahan dalam pola eliminasi klien
hanya saja saat ke toilet klien tak bisa berjalan sendiri sehingga harus di gendong oleh ayahnya.
Perilaku pasien juga berubah dimana sebelum sakit pasien sangat aktif bermain diluar dan
jarang berada di rumah dan saat sakit pasien hanya berbaring sepanjang hari.

Hasil pengukuran TTV :


TD : 110/70
HR : 60x/menit (teraba kuat
RR : 22x/menit
T : 37,3 oC
BB : 38 Kg
TB : 150 cm

Hasil pemeriksaan fisik ditemukan adanya bekas luka pada bagian kepala depan sebelah kiri
tepatnya diatas alis, ditemukan luka jahitan pada bagian dada dan keadaan umum An.T sakit
sedang.
Hasil photo thoraks dan CT Scan pasien dinyatakan normal, namun dokter meminta agar
dilakukan MRI dan EEG. Hasil pemeriksaan Lab Hb: 15,2 gr/dl, Ht: 45,2%, leukosit : 9700/uL,
Trombosit : 289.000/uL. Pasien mendapat Ranitidine 2x20mg dan piracetam 3x500mg.

Analisa Data

Data Etiologi MK

DS: Cidera kepala Gangguan Rasa


-An.T mengatakan kepalanya sering terasa Nyaman : Nyeri
Inflamasi
nyeri dan berdenyut.
-An.T mengatakan skala nyeri yang Peningkatan TIK
dirasankannya 8-9
Pengeluaran media
-ayah Pasien mengatakan jika nyeri
kimia
anaknya datang anaknya meringis dan
menarik-narik rambutnya Rangsangan nosireseptor

Apinal cord
DO:
-pasien terlihat sesekali meringis Informasi cortex cerebri
-pasien hanya bebaring
Nyeri
-denyut nadi yang teraba kuat
DS: Cedera kepala Gangguan pemenuhan
-An. T mengatakan tidak nafsu makan kebutuhan Nutirisi
Cidera otak primer kurang dari kebutuhan
-ayah pasien mengatakan anaknya selalu
tubuh
muntah jika di beri makan. Kerusakan sel otak

Stress
DO:
-makanan klien terlihat masih banyak Peningkatan katekolamin
-klien terlihat lemah dan sekresi asam
lambung
-pasien muntah saat pengkajian.

Mual, muntah,
Anoreksia
Gangguan pemenuhan
kebutuhan Nutrisi
DS: Cidera kepala Intoleransi aktivitas
-An. T mengatakan mual dan nyeri kepala
Inflamasi
jika ia duduk
-ayah pasien mengatakan Pasien harus di Pengeluaran media
gendong jika ingin ke toilet kimia

Rangsangan nosireseptor
DO:
-pasien terlihat hanya berbaring di tempat Apinal cord
tidur
Informasi cortex cerebri
-pasien terlihat duduk sesekali dan
kemudian berbaring kembali. Nyeri
-pasien terlihat lemas
Nyeri meningkat saat
duduk atau berdiri

Intoleransi aktivitas
DS : Cidera kepala Gangguan pola istirahat
-Ayah pasien mengatakan semenjak di tidur
Inflamasi
rawat anaknya tidak pernah tidur pada
malam hari Pengeluaran media
-ayah pasien mengatakan nyeri anaknya kimia

semakin sering pada malam hari


Rangsangan nosireseptor

DO : Apinal cord
-Pasien sering menguap saat di tanya
Informasi cortex cerebri
-Pasien sering tertidur pada siang hari.
-Klien tampak tidak segar Nyeri yg timbul pada
malam hari

Gangguap pola istirahat :


tidur
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan Tekanan
intrakranial
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual, muntah, Anoreksia
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan ambang nyeri ketika
melakukan mobilitas fisik
4. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan nyeri.

Tujuan Keperawatan (NOC)

Intervensi Keperawatan (NIC) :………………………………………………………………..


FORMAT PENILAIAN PRAKTEK PRE-KLINIK
KEPERAWATAN DASAR II
FKP UNIVERSITAS RIAU

RUANGAN :
NO NAMA MAHASISWA LP LAP. SOFT Resume TOTAL
KASUS SKILL Pasien

PEMBIMBING

( )

Anda mungkin juga menyukai