Anda di halaman 1dari 125

PENGARUH PERCEIVED OF QUALITY, PERCEIVED OF RISK DAN

INTERNET KNOWLEDGE TERHADAP ONLINE PURCHASE INTENTION


“The Influence of Perceived of Quality, Perceived of Risk and Internet Knowledge
on Online Purchase Itention”
(Studi kasus KLIK Indomaret di Purwakarta)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Manajemen Pada Program Manajemen Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi (STIE)

Dr. Khez Muttaqien Purwakarta

Oleh :
Asep Jeni
NIM : 030214449
Program Studi Manajemen

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
DR. KHEZ. MUTTAQIEN
PURWAKARTA
2018
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Asep Jeni

NIM : 030214449

Program Studi : Manajemen

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Karya tulis saya, skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik sarjana, baik di STIE Dr. KH.EZ Muttaqien
maupun di perguruan tinggi lainnya.
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai bahan acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.

Purwakarta, 25 Agustus 2018

Yang membuat pernyataan,

( Asep Jeni )

NIM. 030214439
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

PERSETUJUAN

Skripsi berjudul : PENGARUH PERCEIVED OF QUALITY,


PERCEIVED OF RISK, DAN INTERNET
KNOWLEDGE TERHADAP ONLINE
PURCHASE INTENTION (Studi Kasus Pada
KLIK Indomaret di Purwakarta)

Oleh :

Nama : Asep Jeni

NIM : 030214449

Program Studi : Manajemen

Dinyatakan telah melakukan bimbingan dan memenuhi syarat untuk diujikan


dalam sidang skripsi.

Purwakarta, 25 Agustus 2018


Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II

( Indra Maulana, SE., MM ) ( Novian Mardani, ST., MT )

Mengetahui :

Ketua Program Studi Manajemen

( Indra Maulana, SE., MM )


MOTO DAN PERSEMBAHAN

Moto :

“ Stand Up and Fight !!! “

“Berdiri dan berjuanglah untuk cinta, kasih, kebebasan,

kesukesan, hidup dan matimu”

( Ajeni )

Karya ini dipersembahkan kepada :

Ibunda tercinta yang telah berjuang membesarkan saya seorang diri hingga saya
bisa seperti sekarang, adik dan keluarga tercinta yang selalu support dan
mendoakan saya untuk segala kesuksesan saya.

Dan untuk orang-orang yang berjasa dalam proses perjalanan perkuliahan hingga
penyelesaian skripsi ini (sahabat, dosen, seseorang), saya ucapkan terima kasih atas
support, motivasi, waktu, kesabaran dan doanya.

Kasih sayang tiada henti saya teruntuk kalian semua.


ABSTRAK

Saat ini belanja online menjadi salah satu trend di msyarakat dalam transaksi jual
beli, salah satu layanan online shop di Indonesia adalah KLIK Indomaret. Namun
pencapaian layanan berbasis online KLIK Indomaret belum sebaik pencapaian
layanan offline nya yang memiliki banyak konsumen dan penjualan bagus.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Perceived of Quality, Perceived


of Risk, dan Internet Knowledge baik secara parsial dan simultan terhadap Online
Purchase Intention pada konsumen KLIK Indomaret di Purwakarta.

Penelitian ini menggunakan sumber data primer yang didapat langsung dari
responden melalui angket, dari jumlah populasi sebanyak 718 didapat 100 orang
yang menjadi sampel dengan tingkat error 5% menggunakan teknik nonprobability
sampling. Metode uji secara statistik menggunakan regresi linier berganda.

Hasil dari penelitian menunjukan bahwa secara parsial Perceived of Quality,


Perceived of Risk dan Internet Knowledge secara positif dan signifikan terhadap
Online Purchase Intention dengan tingkat signifikansi < 0,05. Secara simultan
Perceived of Quality, Perceived of Risk dan Internet Knowledge berpengaruh
terhadap Online Purchase Intention secara positif dan signifikan. Kemudian dapat
diketahui bahwa secara perhitungan koefisien determinasi antara Perceived of
Quality, Perceived of Risk dan Internet Knowledge mempengaruhi Online Purchase
Intention sebesar 89% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 11% yang
tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Kata kunci : perceived of quality, perceived of risk, internet knowledge,


purchase intention
ABSTRACT

Nowadays online shopping has become one of the trends in the community in buying
and selling transactions, one of the online shop services in Indonesia is KLIK
Indomaret. However, the achievement of KLIK Indomaret's online-based services
is not as good as the achievement of its offline services which have many consumers
and good sales.

The study was conducted to determine the effect of Perceived of Quality, Perceived
of Risk, and Internet Knowledge both partially and simultaneously on Online
Purchase Intention on consumers of Indomaret CLIK in Purwakarta.

This study uses primary data sources obtained directly from respondents through
questionnaires, from a total population of 718 obtained 100 people who became the
sample with a 5% error rate using nonprobability sampling technique. Statistical
test method uses multiple linear regression.

The results of the study showed that partially Perceived of Quality, Perceived of
Risk and Internet Knowledge were positive and significant towards Online
Purchase Intention with a significance level of <0.05. Simultaneously Perceived of
Quality, Perceived of Risk and Internet Knowledge influence positively and
significantly on Online Purchase Intention. Then it can be seen that the calculation
of the coefficient of determination between Perceived of Quality, Perceived of Risk
and Internet Knowledge affects Online Purchase Intention of 89% and the rest is
influenced by other factors by 11% which is not explained in this study.

keywords : perceived of quality, perceived of risk, internet knowledge,


purchase intention
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Rabb Semesta Alam, kepada-Nya kita berbakti dan

kepada-Nya pula kita memohon ampun atas segala dosa dan alpa kita. Sholawat

serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada Rasulullah SAW, kepada para

sahabat, para tabi’in dan para penerus perjuangan mereka. Atas karunia dan nikmat

yang melimpah ruah dari Allah AWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

Proposal Skripsi ini dengan judul “PENGARUH PERCEIVED OF QUALITY,

PERCEIVED OF RISK, DAN INTERNET KNOWLEDGE TERHADAP

ONLINE PURCHASE INTENTION (Studi kasus Pada KLIK Indomaret di

Idm Veteran 162 Purwakarta)”.

Proposal Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat melanjutkan penelitian

dalam rangka penulisan Skripsi pada Program Studi Manajemen STIE DR.KHEZ

MUTTAQIEN PURWAKARTA. Atas terwujudnya karya ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua Orang tuaku tercinta, Ayahanda Agus E. (Alm.) dan Ibunda Yanti atas

cinta, kasih sayang, dukungan, pelajaran hidup, doa yang tiada henti dan

semua yang telah diberikan kepada penulis.

2. Bapak Drs. H. Suherman Saleh, AK., M.Sc., CA. Selaku Ketua STIE DR.

KHEZ Muttaqien Purwakarta.

3. Bapak Iman Sidik Nusannas, S.S., M.E. Selaku Pembantu Ketua (PK) 1 STIE.

DR.KHEZ Muttaqien Purwakarta.


4. Bapak Dean Subhan Saleh, S.E., M.M. Selaku pembantu ketua (PK) 2 STIE.

DR. KHEZ Muttaqien Purwakarta.

5. Bapak Indra Maulana., SE., MM. Selaku ketua Program Studi Manajemen

STIE. DR. KHEZ Muttaqien Purwakarta, sekaligus pembimbing satu yang

telah memberikan arahan materi dalam penyusunan Proposal Skripsi ini.

6. Bapak Novian Mardani., ST., MT selaku pembimbing dua yang telah

memberikan arahan materi dalam penyusunan proposal ini.

7. Bapak Panji Agustin, S.E. selaku Ketua Program Studi Akuntansi STIE. DR.

KHEZ Muttaqien Purwakarta.

8. Para dosen di STIE DR.KHEZ Muttaqien Purwakarta, terima kaish atas

bimbingan, nasehat, waktu, dan ilmu pengetahuan yang telah diberikan.

9. Teman-teman Seperjuanganku Bayu Permadi, Maman Hidayat, Rama R.

Raharja, Hamdan Fadly, M Ridho Al-baehaqi, Fitria, Siti Hapsoh M, Tanti

Susanti, Elza Shafira A, Nuni Nurhalimah dan Nunu Nurhasanah (kucrit),

atas kerja sama, doa dan dukungan selama ini.

10. Sahabat-sahabat tercintaku yang selalu memberikan doa, dukungan dan

semangat selama ini.

11. Para senior yang telah memberikan dukungan dan arahan dalam penyusunan

proposal skripsi ini.

12. Teman-teman mahasiswa STIE DR.KHEZ Muttaqien Purwakarta terima

kasih atas kerja sama dan kebersamaan yang terjalin selama ini.

13. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan proposal ini yang tidak dapat

penulis sebutkan namanya satu persatu.


Apabila Allah SWT mengizinkan, semoga segala kebaikan dan bantuan yang

telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari-Nya. Amin Ya Robbal

Alamin.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan demi perbaikan-perbaikan kedepan.

Purwakarta, 21 April 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i


Daftar Tabel........................................................................................................... vi
Daftar Gambar ..................................................................................................... vii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 12
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12
BAB II .................................................................................................................. 14
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ......... 14
A. Kajian Pustaka ............................................................................................ 14
1. E-commerce ....................................................................................... 14
2. Perceived quality ............................................................................... 17
3. Perceived risk ..................................................................................... 19
4. Internet knowledege .......................................................................... 24
5. Purchase Intention ............................................................................ 26
B. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 31
C. Hipotesis ...................................................................................................... 35
BAB III ................................................................................................................. 36
OBJEK DAN METODE PENELITIAN ........................................................... 36
A. Objek Penelitian ......................................................................................... 36
B. Metode Penelitian ....................................................................................... 36
1. Operasional Variabel .............................................................................. 37
2. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 41
C. Metode Analisis Data ................................................................................. 45
1. Pengujian Data ............................................Error! Bookmark not defined.
2. Pengujian Data ............................................Error! Bookmark not defined.

iv
3. Pengujian Hipotesis .....................................Error! Bookmark not defined.
4. Korelasi Ganda ............................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 56
Daftar Tabel

Tabel 3. 1 Operasional Variabel ........................................................................... 37

Tabel 3. 2 Pedoman memilih teknik korelasi dalam pengujian hipotesis ....... Error!

Bookmark not defined.


Daftar Gambar

Gambar 1. 1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2008 -

2017 ......................................................................................................................... 2

Gambar 1. 2 Aktivitas Pengguna Internet di Indonesia November 2016 .............. 4

Gambar 1. 3 Tampilan Website Interface KLIK Indomaret .................................. 5

Gambar 1. 4 Data Penjualan Indomaret Veteran 162 Purwakarta 2017 ................ 6

Gambar 1. 5 List Chart Penjualan Indomaret Veteran 162 Purwakarta ................ 6


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi komunikasi dan komputerisasi menyebabkan

terjadinya perubahan kultur dalam kehidupan sehari-hari, dalam era yang

semakin maju ini media elektronik menjadi salah satu media andalan untuk

melakukan komunikasi dan bisnis. Penggunaan internet yang terus berkembang

membuat banyak perusahaan di dunia berkeinginan untuk mengubah menjadi

pelopor bisnis global dari berbagai investasi besar dalam e-business, e-

commerce, dan usaha Teknologi Informasi (TI) lainnya.

Dahulu jika kita ingin membeli suatu barang atau jasa, antara pembeli

dan penjual harus bertemu bertatap muka hingga terjadinya suatu kesepakatan

untuk bertransaksi jual beli, jangkauan antara penjual dan pembeli sangat

terbatas dan terkadang mengalami kesulitan. Namun seiring pesatnya

perkembangan teknologi dan informasi khususnya internet, keterbatasan jarak,

waktu, dan biaya dapat teratasi. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam

hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan

menggunakan Electronic Commerce (E-Commerce) untuk memasarkan dan

membeli berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun

digital (Almilia, 2007; dalam Ni Nyoman Alit Triani, 2012).

Melalui jaringan internet setiap pelaku usaha baik perusahaan kecil,

menengah atau besar dapat menyajikan informasi produk, harga, syarat

1
2

pembelian, cara pemesanan dan pembayaran, serta pengiriman barang kepada

pelanggan, calon pembeli, dan mitra usaha yang jangkauannya sangat luas

bahkan bisa mencapai ke seluruh dunia.

Berikut merupakan grafik yang menggambarkan jumlah dan penetrasi

pengguna internet di Indonesia dari tahun 2008-2017 yang merupakan hasil

survei dari APJII.

Gambar 1. 1
Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2008 -2017

400,000,000 40.0
350,000,000 35.0
300,000,000 30.0
250,000,000 25.0
200,000,000 20.0
150,000,000 15.0
100,000,000 10.0
50,000,000 5.0
0 0.0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Penduduk Indonesia Jumlah Pengguna Internet


Penetrasi Pengguna Internet

Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (Marius dan Anggoro, 2017)

Berdasarkan hasil survei di atas menunjukan bahwa pengguna internet

di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya yang menjadi sebuah

fenomena dimana masyarakat Indonesia memiliki tingkat konsumtif yang tinggi

dalam penggunaan internet, yang mendorong perilaku suatu kegiatan

mengakses baik untuk mencari informasi atau berita, hiburan, relationship

networking, social media, online shopping, dll. Hal ini menunjukan bahwa
3

tanpa disadari penggunaan internet sudah menjadi bagian dari aktifitas dalam

kehidupan sehari-hari.

Meningkatnya penggunaan internet yang pesat juga didorong oleh

semakin banyaknya kemudahan para penggunaannya, biaya akses dan

telekomunikasi yang murah dan cepat, bahkan sekarang ini sudah bisa diakses

melalui smartphone sehingga memudahkan masyarakat untuk mengakses

internet dimana saja. Menjadikannya sebagai masyarakat millennial atau

generasi era digital, dimana aktivitas sehari-hari tidak terlepas dari penggunaan

smartphone dan internet, salah satunya yaitu aktivitas berbelanja online.

Saat ini belanja online merupakan salah satu cara berbelanja yang

sedang marak digunakan oleh masyarakat dalam transaksi jual beli. Toko online

juga merupakan bentuk jual beli melalui alat komunikasi elektronik atau

jejaring sosial dimana pembeli tidak perlu susah payah datang ke toko untuk

melihat dan membeli apa yang mereka cari karena dengan adanya belanja online

mereka hanya tinggal melihat barang yang diinginkan di internet kemudian

memesan barang sesuai pilihan dan mentransfer uangnya lalu barang dikirim

oleh toko online dan sampai kerumah (Meskaran et al, 2013; dalam Ni Made

Purnami, 2015).

Meningkatnya pengguna internet di Indonesia membuat aktivitas

belanja online menjadikannya sebagai aktivitas yang cukup banyak dilakukan

oleh para pengguna internet, seperti yang dinyatakan oleh Asosiasi

Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Indonesia dalam survey aktivitas

pengguna Internet di Indonesia pada November 2016.


4

Tabel 1.1
Aktivitas Pengguna Internet di Indonesia November 2016

No. Aktifitas Pengguna Internet Persentase (%) Populasi


1. Media sosial 97,4 % 129,2 juta
2. Hiburan (film, musik, video) 96,8 % 128,4 juta
3. Berita dan Informasi 96,4 % 127,9 juta
4. Pendidikan 93,8 % 124,4 juta
5. Komersial (belanja online) 93,1 % 123,5 juta
6. Layanan publik 91,6 % 121,5 juta

Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2016)

Berdasarkan hasil survey diatas menurut jenis konten internet yang

diakses, media sosial menduduki peringkat pertama dengan 97,4% populasi

129,2 juta jiwa. Sementara untuk komersial (belanja online) menempati urutan

kelima dengan 93,1% populasi 123,5 juta jiwa, meski demikian jumlah

persentase dan populasinya tidak jauh berbeda dari posisi diatasnya. Hal ini

menunjukan bahwa pengguna internet yang digunakan untuk mengakses

aktivitas komersial (online shoping) terbilang tinggi.

Seiring dengan semakin banyaknya online shop di Indonesia maka

semakin ketat persaingan online shop, oleh karena itu dibutuhkan strategi untuk

menarik minat konsumen berblanja online. Salah satunya dengan memberi

layanan online shopping dan juga delivery agar konsumen mudah berbelanja.

Mengacu kepada (www.similarweb.com, 2016) setidaknya terdapat 50

website e-commerce kategori shopping di Indonesia. Salah satunya yaitu Klik

Indomaret, adalah aplikasi toko online milik PT. Indomarco Prismatama yang
5

dibentuk tahun 2015. Salah satu inovasi dari Indomaret berupa one stop online

store yang menyediakan berbagai macam produk dalam satu situs untuk

memenuhi kebutuhan konsumen.

Gambar 1. 2
Tampilan Website Interface KLIK Indomaret

Sumber : www.klikindomaret.com, 2018

Gerai Indomaret yang menggunakan aplikasi Klik Indomaret di

Purwakarta salah satunya adalah toko Indomaret Veteran 162 yang sejak

Januari 2016 telah menerapkan aplikasi Klik Indomaret dengan baik dalam

promosi dan juga delivery produk ke tempat konsumen yang tidak sempat pergi

ke toko Indomaret Veteran 162. Hal tersebut merupakan strategi pemasaran

yang kreatif karena dapat memanfaatkan media sosial dan website untuk

meningkatkan minat beli konsumen dan profit bagi perusahaan (Sumber :

Wawancara Area Manager, 2018).


6

Berikut tabel komparasi penjualan IDM Veteran 162 Purwakarta 2017:

Tabel 1.2
Data Penjualan Indomaret Veteran 162 Purwakarta 2017

No. Bulan Tahun Sales Offline STD E- Sales E-


commerce commerce
1. Januari 2017 577,877,355 113 19,899,956
2. Februari 2017 529,900,376 84 7,873,934
3. Maret 2017 659,303,777 98 9,755,609
4. April 2017 685,955,868 90 8,335,237
5. Mei 2017 703,188,898 102 9,114,291
6. Juni 2017 941,351,867 83 7,293,459
7. Juli 2017 910,611,494 87 7,414,051
8. Agustus 2017 810,955,438 81 7,940,462
9. September 2017 786,499,381 92 8,461,420
10. Oktober 2017 821,189,175 98 9,276,408
11. November 2017 796,751,954 82 8,477,191
12. Desember 2017 843,467,843 104 10,106,940
Sumber : Data Internal PT Indomarco Prismatama (T7UC IDM VETERAN 162, 2017)
Gambar 1.3
List Chart Penjualan Indomaret Veteran 162 Purwakarta

Trend Sales Indomaret Veteran 162 Purwakarta 2017


1,000,000,000 25,000,000
900,000,000
Sales E-commerce

800,000,000 20,000,000
Sales Offline

700,000,000
600,000,000 15,000,000
500,000,000
400,000,000 10,000,000
300,000,000
200,000,000 5,000,000
100,000,000
- -

Sales Offline Sales E-commerce

Sumber : Data Internal PT Indomarco Prismatama (T7UC IDM VETERAN 162, 2017)
7

Dari tabel 1.5 Trend Penjualan diatas dapat dilihat bahwa sales offline

toko T7UC Idm Veteran 162 selama tahun 2017 sangat tinggi, bahkan di bulan

Juni saat event puasa dan lebaran hampir mencapai 1 milyar. Sementara untuk

sales e-commerce KLIK Indomaret Veteran 162, menunjukan bahwa total sales

antara 5-20 juta setiap bulannya, dengan radius konsumen kurang lebih 1km

dari area toko indomaret Veteran 162.

Sales yang diterima mengalami peningkatan dan penurunan yang

sifatnya fluktuatif atau berubah-ubah setiap bulannya, angka ini sangat jauh jika

dibandingkan dengan sales offline yang tinggi. Perubahan nilai penjualan dan

transaksi e-commerce tersebut dikarenakan adanya persepsi konsumen

mengenai layanan online shop KLIK Indomaret yang mempengaruhi minat beli

berbelanja secara online.

Minat beli yang muncul menciptakan suatu motivasi yang terus terekam

dalam benaknya, pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi

kebutuhannya, mereka akan mengaktualisasikan apa yang ada dalam benaknya

tersebut. Minat membeli sebagai suatu kekuatan pendorong atau sebagai motif

yang bersifat intrinsik yang mampu mendorong seseorang untuk menaruh

perhatian secara spontan, wajar, mudah, tanpa paksaan dan selektif pada suatu

produk untuk kemudian mengambil keputusan membeli (Engel et al., 2010;

dalam Rosian Anwar dan Wijaya adidarma, 2016).

Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari

konsumen yang mengimplementasikan motivasi dan rencana pembelian

sejumlah produk terhadap merek dan tempat pembelian tertentu.


8

Hasil studi yang dilakukan oleh Kim dkk (2008) dalam Rosian Anwar

dan Wijaya Adidarma (2016) menemukan bahwa terdapat hubungan antara

minat dan perilaku konsumen. Lebih lanjut hubungan tersebut didasarkan pada

bahwa manusia selalu berusaha untuk membuat keputusan yang rasional

berdasarkan informasi yang tersedia bagi mereka. Dengan demikian, minat

seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan adalah penentu

langsung dari tindakan aktual yang dilakukan oleh orang tersebut.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen untuk

berbelanja online diantaranya yaitu persepsi kualitas (Perceived of Quality).

Menurut (Aaker, 1997: 125; dalam Kristyatmoko, 2013) mendefinisikan

persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau

keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang

diharapkan. Dengan kata lain persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan

terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa

dibandingkan dengan alternatif dan dalam kaitannya dengan tujuan yang

dimaksudkan.

Minat belanja akan dipengaruhi oleh salah satunya yaitu persepsi

pelanggan terhadap suatu produk atau jasa. Minat berbelanja secara online

didorong oleh perceived quality yang positif. Karena perceived quality

merupakan persepsi konsumen, maka dapat diramalkan jika perceived quality

pelanggan negatif, produk tidak akan disukai dan tidak akan bertahan lama di

pasar. Sebaliknya, jika perceived quality pelanggan positif, produk akan

disukai.
9

Sebaik apapun sistem e-commerce pasti masih mengandung risiko.

Karena sifatnya yang tidak bertemu langsung antara pembeli dan penjual, dalam

transaksi e-commerce akan memunculkan persepsi risiko yang berbeda-beda

bagi setiap orang. Kekhawatiran ini biasa terjadi dalam bentuk risiko kehilangan

uang, faktor waktu pengiriman produk, dan kualitas produk itu sendiri.

Kenyataan ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap minat konsumen untuk

berbelanja melalui layanan e-commerce, hal ini karena banyaknya risiko yang

akan dihadapi dalam proses ini.

Menurut (Schiffman dan Kanuk, 2000; dalam Imam Suryadi, 2014)

risiko didefinisikan sebagai ketidakpastian yang dihadapi para konsumen jika

mereka tidak dapat meramalkan konsekuensi keputusan pembelian mereka.

Tingginya resiko yang dipersepsikan konsumen diduga menyebabkan krisis

kepercayaan konsumen terhadap vendor online sehingga dapat mengurangi

keputusan pembelian mereka secara online. Persepsi resiko juga diartikan

sebagai penilaian subjektif oleh seseorang terhadap kemungkinan dari sebuah

kecelakaan pada barang dan seberapa khawatir individu dengan konsekuensi

atau dampak yang ditimbulkan kejadian tersebut.

Kim dkk (2008) dalam Rosian dan Wijaya (2016) menyatakan bahwa

faktor risiko yang dirasakan konsumen adalah keyakinan konsumen mengenai

adanya potensi hasil negatif dari ketidakpastian dalam melakukan pembelian

secara online, hal tersebut menjadi suatu cara konsumen dalam

mempersepsikan kemungkinan kerugian yang akan diperoleh dari

keputusannya dikarenakan ketidakpastian dari hal yang diputuskan tersebut.


10

Kemudian faktor lain yang mempengaruhi minat belanja online adlah

Internet knowledge (pengetahuan internet). Pengetahuan tekhnologi internet

yang dimiliki oleh konsumen juga memiliki peran terhadap motif belanja secara

online.

Aplikasi internet merupakan teknologi yang cukup kompleks, agar

pengguna dapat menggunakan aplikasi internet membutuhkan pelatihan dan

pembelajaran (Compeau and Higgins, 1995a; Davis et all, 1989; dalam Chrisna

Yosefa Setya Ardi, 2016). Dengan pembelajaran dan pelatihan mengenai

aplikasi internet, pengguna dapat menegerti tentang apa yang diharapkan

nantinya. Pembelajaran tersebut diantaranya seperti bagaimana agar dapat

terhubung dengan internet, pencarian informasi dalam internet, dll.

Menurut (Oliver dan Shapiro, 1993; dalam Chrisna Yosefa Setya Ardi,

2016) menyatakan bahwa semakin kuat Pengetahuan Teknologi yang dimiliki

seseorang (pembeli), semakin besar kepercayaan pengguna dan kemungkinan

dalam memperoleh hasil yang diinginkan dalam penggunaan teknologi digital.

Dalam konteks ini penguasaan teknologi internet berhubungan secara positif

terhadap hasil dari pengguna internet, seperti belanja secara online (Online

Shopping).

Realisasi potensi yang luar biasa dari aktifitas internet adalah

bergantung pada kesediaan konsumen menggunakan website untuk bertransaksi

dalam bisnis pribadi, mengumpulkan informasi atau belanja. Namun, cukup

bukti bahwa pengguna internet memahami risiko ketidakpastian dalam

berinteraksi dengan vendor berbasis web.


11

Karena kenyataannya fasilitas ini tidak sepenuhnya digunakan oleh

masyarakat Indonesia, yang masih banyak menyukai untuk bertransaksi secara

tradisional atau face to face. Tidak sedikit konsumen yang kurang

pengetahuannya mengenai suatu layanan belanja berbasis web online, dan

masih berpikir bahwa online shop tidak jelas keberadaannya, sehingga

menimbulkan risiko jika membeli berbelanja secara online. Persepsi tersebut

menimbulkan kekhawatiran dan rasa takut konsumen.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang telah diuraikan diatas,

dari tinjauan atas kutipan yang dikemukakan oleh para ahli serta penelitian

terdahulu, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

‘‘PENGARUH PERCEIVED OF QUALITY, PERCEIVED OF RISK DAN

INTERNET KNOWLEDGE TERHADAP ONLINE PURCHASE

INTENTION (Studi Kasus Pada KLIK Indomaret di Purwakarta)’’.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh perceived quality terhadap online purchase intention?

2. Bagaimana pengaruh perceived of risk terhadap online purchase intention?

3. Bagaimana pengaruh internet knowledge terhadap online purchase

intention?

4. Bagaimana pengaruh perceived quality, perceived of risk dan internet

knowledge terhadap online purchase intention?


12

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka yang

menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perceived of quality terhadap

online purchase intention.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perceived of risk terhadap online

purchase intention.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh internet knowledge terhadap online

purchase intention.

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perceived of quality, perceived of

risk dan internet knowledge terhadap online purchase intention.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis.

a. Bagi penulis.

Penelitian ini bermanfaat untuk menguji faktor–faktor yang

mempengaruhi minat belanja online, terutama mengenai pengaruh

perceived of quality, perceived of risk dan internet knowledge terhadap

online purchase intention. Selain itu untuk mengetahui pengaruh

dimensi perceived of quality, perceived of risk dan internet knowledge

terhadap online purchase intention.


13

b. Bagi STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan

menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya terutama

menyangkut variabel perceived of quality, perceived of risk dan internet

knowledge terhadap online purchase intention.

2. Manfaat praktis

a. Bagi toko online.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bahwa bisnis

secara online merupakan sebuah bisnis yang menjanjikan apabila dilihat

dari peningkatan jumlah pengguna internet dan minat orang yang ingin

berbelanja lebih praktis melalui media online.

b. Bagi konsumen online.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para

konsumen belanja online bahwa lebih di pertimbangkan dalam hal

perceived of quality, perceived of risk dan internet knowledge terhadap

minat berbelanja suatu produk sebelum terjadi pembelian secara online.


14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka
a. E-commerce

a. Pengertian e-commerce

Menurut (Laudon & Laudon, 1998; dalam Septi Mauludiyahwati,

2017), “e-commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-

produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke

perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis”. E-

commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen,

manufaktur, service providers dan pedagang perantara dengan

menggunakan jaringan-jaringan komputer yaitu internet.

Saluran elektronik merupakan saluran terbaru dari pemasaran

langsung (direct marketing), yang menggambarkan satu varietas luas dari

perangkat lunak atau sistem komputer elektronik, seperti pengiriman

pesanan pembelian kepada pemasok melalui electronic data interchange

(EDI), penggunaan fax dan e-mail untuk melakukan transaksi,

penggunaan ATM, kartu kredit, e-banking untuk memudahkan

pembayaran, mendapatkan uang tunai secara digital, dan penggunaan

internet dan layanan online (Kotler dan Keller, 2009).

Dengan mengambil bentuk-bentuk tradisional dari proses bisnis

dan memanfaatkan jejaring sosial melalui internet, strategi bisnis dapat

berhasil jika dilakukan dengan benar, yang akhirnya menghasilkan

peningkatan pelanggan, kesadaran merek dan pendapatan. Keputusan


15

pembelian pelanggan dikarenakan adanya minat beli yang dipengaruhi

oleh persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap dan keyakinan. Persepsi

mendorong suatu pemikiran ke pada bagaimana pelanggan memilih,

mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk

pengetahuan. Persepsi membentuk motivasi yang tercermin menjadi

sebuah minat pelanggan untuk membeli atau memenuhi kebutuhan

mereka sendiri.

Kalakota dan Whinston (1997) dalam Septi Mauludiyahwati

(2017), meninjau pengertian e-commerce dari empat perspektif, yaitu :

1) Perspektif komunikasi, e-commerce adalah pengiriman barang,

layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau

melalui peralatan elektronik lainnya.

2) Perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi dari teknologi

yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.

3) Perspektif layanan, e-commerce merupakan suatu alat yang

memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk

memangkas biaya layanan ketika meningkatkan kualitas barang dan

meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.

4) Perspektif online, e-commerce menyediakan kemampuan untuk

membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan

sarana online lainnya.

Seluruh definisi yang dijelaskan di atas pada dasarnya memiliki

kesamaan yang mencakup komponen transaksi (pembeli, penjual,


16

barang, jasa dan informasi), subyek dan obyek yang terlibat, serta media

yang digunakan dalam hal ini adalah internet.

b. Manfaat e-commerce

E-commerce menurut (Suyanto, 2009: 63) dibagi menjadi tiga

bagian sebagai berikut:

1) Manfaat bagi organisasi

a) Memperluas marketplace hingga ke pasar nasional dan

international.

b) Menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian,

penyimpanan dan pencarian informasi yang menggunakan

kertas.

2) Manfaat bagi konsumen

a) Memungkinkan kita mendapatkan akses informasi lebih cepat.

b) Memungkinkan pelanggan untuk dapat berbelanja atau

melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun

dari hampir tiap lokasi dengan menggunakan fasilitas Wi-Fi.

3) Manfaat bagi masyarakat

a) Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak

harus keluar rumah untuk berbelanja. Ini berhubungan secara

langsung dengan penurunan arus kepadatan lalu lintas dijalan

serta mengurangi polusi udara.

b) Memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga

lebih rendah.
17

b. Perceived Of Quality

c. Pengertian perceived of quality (persepsi kualitas)

Menurut (Aaker, David A. 1997:125) mendefinisikan: “Persepsi

kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau

keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud

yang diharapkan. Perceived quality meliputi segala sesuatu yang

berkaitan dengan bagaimana suatu merek dipersepsikan sehingga dengan

diketahuinya persepsi kualitas dari merek yang dimiliki, maka badan

usaha dapat menentukan langkah apa yang dapat diambil guna

memperkuat persepsi pelanggannya terhadap suatu produk atau jasa.

Persepsi kualitas merek bukan sebuah kualitas nyata dari sebuah

merek namun, hanya sebuah evaluasi subjektif konsumen terhadap merek

yang di konsumsi (Zeithaml, et al., 2013; dalam Putu Ratih Arta Eliasari, I

Putu Gde Sukaatmadja, 2017). Mencapai tingkat kualitas yang memuaskan

dirasakan menjadi semakin sulit sebagai produk perbaikan terus-menerus

selama bertahun-tahun telah menimbulkan harapan konsumen meningkat.

Dengan kata lain persepsi kualitas adalah adalah persepsi

pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk

atau jasa, dibandingkan dengan alternatif dan dalam kaitannya dengan

tujuan yang dimaksudkan.

d. Dimensi perceived of quality

Menurut (Aaker, David A. 1997:133) menyatakan dimensi

persepsi kualitas namun dengan beberapa penyesuaian dan perbedaan


18

penggunaan dimensi, sehingga menurut Aaker terdapat tujuh dimensi

disertai dengan contoh pernyataan pengukurnya yaitu:

1. Kinerja, melibatkan berbagai karakteristik operasional utama.

Pengukuran dapat berupa pernyataan seperti: seberapa efektifkah

sebuah mesin cuci dalam membersihkan pakaian

2. Fitur atau bagian-bagian tambahan dari suatu produk. Merupakan

tambahan elemen kegunaan suatu produk,. Pengukuran dapat berupa

pernyataan seperti: apakah suatu pasta gigi memiliki tube yang

praktis.

3. Keandalan, adalah konsistensi kinerja dari satu pembelian hingga

pembelian berikutnya, dan persentase waktu yang dimiliki produk

untuk berfungsi sebagaimana mestinya. Pengukuran dapat berupa

pernyataan seperti: bisakah suatu mesin pemotong rumput bekerja

dengan semestinya setiap kali dipakai.

4. Ketahanan, mencerminkan kehidupan ekonomis produk tertentu.

Pengukuran dapat berupa pernyataan seperti: berapa lama mesin

pemotong rumput bekerja dengan semestinya setiap kali dipakai.

5. Pelayanan, mencerminkan kemampuan memberi pelayanan pada

produk tersebut. Pengukuran dapat berupa pernyataan seperti: apakah

sistem pelayanannya efisien, kompeten, dan nyaman.

6. Hasil akhir, yang menunjukkan pada munculnya atau dirasakannya

kualitas. Pengukuran dapat berupa pernyataan seperti: apakah produk

tersebut tampak dan terkesan seperti produk yang berkualitas.


19

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka untuk

mengukur persepsi kualitas dalam penelitian ini penulis menggunakan

pendapat dari Aaker (1997:133-134) dan mengolahnya di dalam

penelitian ini yaitu ; (1) kinerja (2) fitur (3) kesesuaian dengan spesifikasi

(4) keandalan (5) ketahanan (6) pelayanan (7) hasil akhir.

c. Perceived Of Risk

e. Pengertian perceived of risk (persepsi risiko)

Persepsi risiko adalah penyebab utama mengapa orang enggan

berbelanja online. Karena sifatnya yang tidak bertemu secara langsung

antara pembeli dan penjual, e-commerce memunculkan persepsi risiko

yang berbeda beda. Ada yang menghawatirkan kehilangan uang, ada

yang menghawatirkan faktor waktu pengiriman, ada juga yang

mempertimbangkan faktor security dan privacy, semakin besar persepsi

risiko semakin besar pula kemungkinan keterlibatan konsumen pada

pembelian (Engel et.al., 1995:162; dalam Yunita Fitri Wahyunnigtyas,

Dyah Ayu Widiastuti, 2015). Ketika persepsi risiko tinggi, konsumen

mempunyai pilihan apakah akan menghindari pembelian dan

penggunaan atau meminimumkan risiko melalui pencarian dan evaluasi

alternatif pra-pembelian dalam tahap pengambilan keputusan.

Kondisi ini menghasilkan pengambilan keputusan yang

kompleks. Konsumen mungkin akan mengevaluasi merek secara detail.

Informasi mengenai produk sangat dibutuhkan dan konsumen mencoba


20

mengevaluasi berbagai merek. Proses pengambilan keputusan tersebut

menggambarkan adanya keterlibatan konsumen dengan suatu produk.

Adanya risiko yang dirasakan konsumen dalam melakukan

transaksi online membuat mereka menjadi segan atau merasa keberatan

dalam melakukan transaksi online. Ketidakmampuan situs belanja online

untuk membuat konsumen dapat menyentuh, merasakan, atau mencoba

produk sebelum membeli membuat persepsi risiko konsumen meningkat.

Konsumen juga harus memberikan beberapa informasi pribadi

substansial seperti alamat rumah, nomor telepon, nomor kartu kredit.

Kim dkk (2008) dalam Devi Sutomo (2016), menyatakan bahwa

konsumen memerhatikan risiko yang dihadapi ketika berniat melakukan

transaksi secara online, sehingga akan berpengaruh negatif pada minat

belanja online.

Ketika dihadapkan pada pembelian produk dengan risiko yang

tinggi, maka persepsi risiko menjadi lebih tinggi ketika :

1) Sedikit tersedia informasi mengenai produk.

2) Produk tersebut merupakan produk baru.

3) Produk tersebut memiliki produk yang kompleks.

4) Rendahnya kepercayaan diri konsumen untuk mengevaluasi merek.

5) Tingginya harga produk.

6) Produk tersebut penting bagi konsumen.

Ketika persepsi risiko menjadi tinggi, ada motivasi apakah akan

menghindari menggunakan produk/jasa atau meminimumkan risiko


21

melalaui pencarian dan evaluasi alternatif pra-pembelian dalam tahap

pengambilan keputusan. Risiko adalah suatu konsekuensi negatif yang

harus diterima akibat dari ketidakpastian dalam mengambil keputusan,

jadi persepsi terhadap risiko adalah suatu cara kosumen mempersepsikan

kemungkinan kerugian yang akan diperoleh dari keputusannya

dikarenakan ketidakpastian dari hal yang diputuskan tersebut.

f. Indikator perceived of risk

Menurut (Pavlou, 2003; dalam Singgih Priambodo, Bulan

Prabawani, 2015), Perceived of Risk diukur dengan indikator sebagai

berikut :

1) Ada risiko tertentu

Ada risiko tertentu adalah risiko yang jelas didapat oleh

pengguna online shopping.

2) Mengalami kerugian

Mengalami kerugian adalah suatu kejadian ketika sudah

menggunakan online shopping pengguna mengalami kerugian.

3) Pemikiran bahwa berisiko

Pemikiran bahwa berisiko yaitu pengguna memikirkan suatu

risiko yang belum terjadi saat akan melakukan transaksi jual beli

melalui online shopping.

g. Dimensi perceived of risk

Menurut (Liau Xio, 2004; dalam Yusnidar, Samsir, Sri Restuti,

2014) adalah sebagai berikut :


22

1) Financial Risk / Risiko Keuangan

Risiko ini berhubungan secara finansial yang mungkin

dialami sebagai konsekuensi dari pembelian suatu produk. Resiko

finansial dapat dialami ketika kondisi keuangan konsumen

memburuk akibat suatu pembelian, misalnya mengalami penipuan

ketika melakukan transaksi.

2) Performance Risk / Risiko Fungsional

Risiko ini berhubungan dengan kekhawatiran apakah suatu

produk akan berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau apakah

suatu merek yang berbeda justru akan memberikan kinerja yang

lebih baik, misalnya apakah produk yang dipesan seuai dengan

gambar di situs web dari toko yang bersangkutan atau malah

sebaliknya. Risiko tentang fungsi juga berkaitan dengan dampak

negatif yang akan timbul apabila konsumen mengetahui dan

memahami banyak produk yang akan dibeli tersebut mengandung

sejumlah keburukan apabila dibeli dan dikonsumsi.

3) Psychal Risk / Risiko Fisik

Risiko fisik ini berhubungan dengan kekhawatiran

kemungkinan hilangnya citra diri (self Image) akibat pembelian atau

pemakaian suatu produk akibat tidak sesuainya produk dengan

kepribadian konsumen atau dengan bagaimana konsumen

mempersepsikan dirinya, dan juga dengan kekhawatiran konsumen

bahwa suatu produk dapat menyebabkan suatu bahaya fisik tertentu.


23

4) Social Risk / Risiko Sosial

Risiko ini terkait dengan dampak negatif yang datang dari

lingkungannya apabila ia membeli dan mengkonsumsi barang

tersebut. Risiko sosial juga berhubungan dengan kekhawatiran

konsumen akan seperti apa pendapat orang atas pembelian suatu

produk yang telah dilakukan. Misalnya seseorang memakai pakaian

dengan model yang sudah tidak trendy lagi, maka kekhawatiran akan

kemudian dijauhi oleh kelompok pergaulan menjadi resiko sosial.

Secara umum penilaian negatif diri konsumen oleh kalangan

sosialnya sebagai akibat dari suatu keputusan pembelian

menerangkan resiko sosial.

5) Psychological Risk / Risiko Psikologi

Berhubungan dengan kekhawatiran kemungkina hilangnya

citra diri (self Image) akibat pembelian atau pemakaian suatu produk

akibat tidak sesuainya produk dengan kepribadian konsumen atau

dengan bagaimana konsumen mempersepsikan dirinya.

6) Time and Convenience Risk / Risiko Waktu

Berhubungan dengan kekhawatiran atas kerugian kehilangan

atau tersia-sianya waktu akibat pembelian suatu produk. Sebagai

contoh, waktu yang diperlukan untuk melakukan pembelian,

menunggu pengiriman, atau tersia-siakan karena harus

mengembalikan atau menukar barang.


24

Berdasarkan beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh para

ahli diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi risiko adalah suatu

pemikiran yang menjadi petimbangan konsumen dalam melakukan

proses keputusan pembelian, risiko yang ada pada pembelian atau

pemakaian suatu produk akan menentukan apakah konsumen akan

melakukan pembelian atau menghindari pembelian terhadapa produk

tersebut. Dan semakin tinggi risiko yang dirasakan maka akan semakin

kompleks pertimbangan konsumen dalam membuat keputusan

pembelian.

d. Internet knowledege

a. Pengertian internet knowledge

Aplikasi internet merupakan teknologi yang cukup komplek,

pengguna aplikasi internet membutuhkan pelatihan dan pembelajaran

(Compeau, D., dan Higgins, Christopher A, 1995; dalam Noorlaily

Fitdiarini, 2015). Dengan pembelajaran dan pelatihan mengenai aplikasi

internet pengguna dapat mengerti tentang apa yang diharapkan nantinya.

Pembelajaran tersebut antara lain seperti bagaimana agar dapat

terhubungan dengan internet, pencarian informasi dalam internet,

pertukaran informasi melalui internet, dan sebagainya.

Pengetahuan teknologi internet sangat berpengaruh terhadap

hasil yang diharapkan pengguna dalam bertransaksi melalui WebSite.

Faktor pendorong lainnya, misalnya penguasaan (familierity) terhadap

teknologi internet. Oliver dan Shapiro (1993) dalam dalam Noorlaily


25

Fitdiarini (2015), menyatakan bahwa semakin kuat Pengetahuan

Teknologi yang dimiliki seseorang (pembeli), semakin besar

kepercayaan pengguna dan kemungkinan dalam memperoleh hasil yang

diinginkan dalam penggunaan teknologi digital.

Dalam konteks ini Penguasaan Teknologi Internet berhubungan

secara positif terhadap hasil dari penggunaan internet, seperti minat

belanja secara online (Online Shoping). Hal-hal tersebut yang dimaksud

seperti, dasar-dasar dari internet, melakukan pencarian informasi,

pertukaran informasi, dan sebagainya.

b. Indikator internet knowledge

Menurut (Hsu, M.H and Chiu, C.M, 2004; dalam Trecya Gita

Maya Kartika, 2014), indikator dari variabel pengetahuan teknologi

internet adalah :

1) Penguasaan teknologi internet.

2) Pengalaman menggunakan internet.

3) Pengalaman online shopping.

4) Kualitas website.

Kemajuan teknologi dan minat yang tinggi akan informasi

menjadikan pengetahuan teknologi internet dengan mudah. Pengetahuan

tentang internet mempengaruhi kepercayaan dan harapan akan hasil yang

didapat atas penggunaan komputer untuk bekerja dan menggunakan

komputer secara pribadi. Dengan memiliki pengetahuan tentang

teknologi internet, kepercayaan pelanggan akan meningkat dan dapat


26

dapat dengan leluasa dalam menggunakan aplikasi internet (Hsu, M.H

and Chiu, C.M, 2004; dalam Trecya Gita maya Kartika, 2014).

Hal ini sangat penting untuk website yang inovatif, yang

bertujuan untuk memudahkan dan menyenangkan konsumen. Pelanggan

terhubung dalam berbagai cara-cara yang tidak tersedia di masa lalu,

termasuk melalui sosial situs jaringan, blog, wiki, dan situs rekomendasi.

Maka dapat disimpulkan bahwa dengan memiliki pengetahuan

tentang teknologi internet, kepercayaan pelanggan akan meningkat dan

dapat dapat dengan leluasa dalam menggunakan aplikasi internet.

e. Purchase Intention

a. Pengertian purchase intention (minat beli)

Minat beli adalah perilaku konsumen dimana konsumen

mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk,

berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan

mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk (Kotler dan

Keller, 2007). Minat membeli adalah merupakan bagian dari komponen

perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan

responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar

dilaksanakan.

Minat digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum

melakukan tindakan yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi

perilaku atau tindakan tersebut, minat beli merupakan sesuatu yang

berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu,


27

serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu

(Sumarwan, 2004; dalam Yulius Wasis, Anik Lestari, 2013). Minat beli

adalah tindakan yang akan dilakukan oleh konsumen terhadap

kemungkinan dimana konsumen tersebut akan membeli suatu produk,

dengan mempelajari lebih jauh tentang produk, meyakini bahwa produk

tepat baginya dan mungkin akan membeli produk tersebut.

Jadi, dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan

mental dari diri konsumen yang merefleksikan rencana pembelian

sejumlah produk dengan merek dan tempat tertentu.

b. Faktor yang mempengaruhi purchase intention (minat beli)

Beberapa faktor yang membentuk minat beli konsumen, menurut

(Kotler, 2007) adalah sebagai berikut :

1) Sikap orang lain

Sebelum menentukan minat beli, sikap orang lain akan

mengurangi alternatif produk yang disukai oleh konsumen.

Konsumen akan bergantung pada dua hal, yang pertama yaitu

intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif produk yang

disukai oleh konsumen, dan yang kedua adalah motivasi konsumen

untuk menuruti keinginan orang lain mengenai suatu produk. Jika

motivasi yang dimiliki oleh konsumen untuk membeli suatu produk

rendah, maka biasanya konsumen tersebut akan menuruti keinginan

orang lain untuk tidak melakukan pembelian terhadap produk yang

disukainya.
28

2) Faktor Situasi Yang Tidak Terantisipasi

Faktor ini nantinya akan dapat mengubah pendirian

konsumen dalam melakukan pembelian. Hal tersebut tergantung

dari pemikiran konsumen sendiri, apakah dia percaya diri dalam

memutuskan akan membeli suatu barang atau tidak.

Sedangkan Menurut (Rodoula Tsiotsou, 2006; dalam Nilla

Wijasari, 2018) faktor minat pembelian adalah sebagai berikut :

1) Involvement

Keterlibatan telah menjadi pada dunia marketing dan telah

menjadi topik yang menarik dalam perilaku konsumen dan riset

iklan. Terjadinya keterlibata terhadap suatu produk yang dirasakan

oleh konsumen dikarenakan melekatnya kebutuhan, kepentingan

dan nilai-nilai suatu produk tersebut di benak konsumen. Setelah

diikthisarkan akibat dari adanya suatu keterlibatan terhadap produk

yaitu meningkatnya motivasi, adanya gairah yang tinggi terhadap

pembelian dan meningkatnya elaborasi kognitif.

2) Satisfaction

Kepuasan konsumen telah dipelajari secara ekstensif dalam

pemasaran selama beberapa dekade terakhir. Kepuasan menjadi

salah satu tujuan utama dari pemasaran. Kepuasan memerankan

peran penting dalam pemasaran karena kepuasan menjadi prediksi


29

yang baik dalam menilai perilaku konsumen. Begitu juga terhadap

loyalitas pelanggan.

3) Values

Telah dikemukakan bahwa nilai-nilai dapat menjadi

prediktor yang signifikan terhadap banyaknya sikap sosial dan

perilaku seperti perilaku konsumen. Beberapa peniliti telah

menyambungkan antara nilai terhadap perilaku konsumsi dan efek

komunikasi. Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Sherell et al (1984) hubungan antara nilai dan atribut merek dan

minat pembelian. Mereka menyarankan bahwa sistem nilai

pengaruh masing-masing perilaku individual terhadap persuasive

communications.

4) Perceived quality

Persepsi kualitas sudah diartikan menjadi penilaian

konsumen terhadap keseluruahan produk. Dalam beberapa

penelitian, persepsi kualitas telah ditemukan memiliki efek langsung

yang positif terhadap minat pembelian. Selain itu, belum ada

kesepakatan apakah ada interaksi pengaruh antara persepsi kualitas

dan kepuasan konsumen terhadap minat pembelian. Persepsi

kualitas dianggap sebagai konsep yang lebih spesifik yang

didasarkan pada produk dan layanan fitur sementara kepuasan dapat

menjadi hasil dari segala dimensi.


30

c. Indikator purchase intention (minat beli)

Menurut (Suwandari, 2008; dalam Lolianda, 2016)

mengungkapkan beberapa indikator minat beli seorang calon konsumen

adalah sebagai berikut :

1) Attention

Dalam tahap ini konsumen pernah mendengar mengenai

perusahaan atau produk. Dalam tahap ini konsumen mengenal

produk karena sudah mengetahui promosi yang dilakukan

perusahaan. Tahap ini ditandai dengan perhatian konsumen ketika

melihat atau mendengar promosi tersebut pertama kalinya.

2) Interest

Minat konsumen timbul setelah mendapatkan dasar

informasi yang lebih terperinci mengenai perusahaan atau produk.

Dalam tahap ini konsumen tertarik pada produk yang ditawarkan

karena promosi yang dilakukan berhasil diterima konsumen.

3) Desire

Konsumen mempelajari, memikirkan serta berdiskusi, yang

menyebabkan keinginan dan hasrat untuk membeli produk tersebut

bertambah. ada tahap ini ditandai dengan hasrat yang kuat dari

konsumen untuk membeli dan mencoba produk.

4) Action

Dalam tahapan ini para calon konsumen melakukan

pembelian terhadap produk yang ditawarkan.


31

d. Dimensi purchase intention (minat beli)

Menurut (Ferdinand, 2002; dalam Wahyuni Setianingsih, 2016),

dimensi minat beli sebagai berikut :

1) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli

produk.

2) Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk

mereferensikan produk kepada orang lain.

3) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku

seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut.

4) Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang

selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan

mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk

tersebut, serta mereferensikan produk kepada orang lain.

B. Kerangka Pemikiran
Penelitian yang menguji pengaruh perceived of quality, perceived of

risk, dan internet knowledge terhadap online purchase intention telah banyak

dilakukan. Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu terhadap variabel di

atas :

1. I Wayan Hendrayana, I Wayan Santika (2015), dalam penelitiannya yang

berjudul, “Pengaruh Kualitas Laman Persepsi Kepercayaan Dan Persepsi

Kualitas Produk Terhadap Niat Membeli Secara Online Pada Situs Belanja

Online Zalora Di Denpasar”, menyatakan bahwa variabel persepsi kualitas

produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat membeli secara


32

online. Hasil serupa yang dilakukan oleh sarini (2013), Rodoula (2006), dan

Kuang Chi (2009) dalam penelitiannya menemukan persepsi kualitas

produk memiliki pengaruh positifdan signifikan terhadap niat membeli.

2. Devi Sutomo (2012), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Perceived of Use, Perceived Usefulness, Dan Perceived Risk Terhadap

Intention To Transact Pada Toko Online Di Surabaya”, menyatakan bahwa

perceived risk berpengaruh signifikan positif terhadap Intention To

Transact secara online. Dan perceived risk mempunyai hubungan secara

langsung meskipun secara negatif. Sehingga disimpulkan bahwa tinggi

rendahnya perceived risk menentukan kuat lemahnya intention to transact.

3. Noorlaily Fitdiarini (2015), dalam penelitiannya yang berjudul

“Kepercayaan Pelanggan Untuk Melakukan Online Shopping Dan

Dampaknya Terhadap Minat Beli”, variabel (X1) Pengetahuan Teknologi

Internet, (X2) Kepercayaan, dan (X3) Mutu Perusahaan. Menyatakan

Pengetahuan Teknologi Internet berpengaruh signifikan positif terhadap

minat beli secara online. Pengetahuan Teknologi Internet sangat

berpengaruh terhadap hasil yang diharapkan pengguna dalam bertransaksi

melalui WebSite. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang

dikemukakan.

Jika penguasaan teknologi internet pelanggan atau pengalamannya

menggunakan internet tinggi, maka pelanggan tidak akan ragu dan segan

untuk melakukan transaksi pembelian secara online, karena pelanggan

memiliki kepercayaan terhadap apa yang akan dilakukannya dengan baik.


33

Sebaliknya, jika pengetahuan teknologi internet pelanggan rendah,

membuat pelanggan tidak percaya terhadap penggunaan web site sebagai

sarana belanja.

Berdasarkan uraian teori-teori dari beberapa para ahli dan hasil

penelitian yang dikemukakan diatas, bahwa perceived of quality, perceived

risk, dan internet knowledge berhubungan dengan online purchase

intention. Oleh karena itu diperlukan kerangka pemikiran, dimana kerangka

berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor.

Maka kerangka pemikiran penelitian digambarkan sebagai berikut :


34

Gambar 2. 1
Kerangka Pemikiran

MANAJEMEN PEMASARAN
Grand Theory
Kotler dan Keller (2009:5)

PERSEPSI KONSUMEN
Middle Range 1. Perceived Of Quality ( Aaker, David A. 1997 )
Theory 2. Perceived Risk (Schiffman & Kanuk, 2000; dalam Yunita F, 2015)
3. Internet Knowledge (Miarso, 2007; dalam Christiawan H., 2015)

Aplication Theory
ONLINE PURCHASE INTENTION
Kotler dan Keller (2007), Sumarwan (2004); dalam Yulius Wasis,
Anik Lestari (2013)

Fenomenal Situasional
Fenomena Teoritis/Kondisional
Faktor persepsi kualitas
R Penelitian Sebelumnya : Online shopping intention (Minat bisa berpengaruh
e belanja online) dipengaruhi oleh positif/negatif terhadap
1. I Wayan Hendrayana, I
faktor Perceived of quality minat belanja online,
Wayan Santika (2015) faktor persepsi resiko
(persepsi kualitas), Perceived of
2. Devi Sutomo (2012) dapat berpengaruh
Risk (persepsi resiko), dan Internet positif/negatif terhadap
T 3. Noor;aily Fitdiariny (2015) knowledge (pengetahuan internet). minat belanja online,
h dan faktor pengetahuan
internet dapat
e berpengaruh
o Variabel Dependen : positif/negatif terhadap
r Pengaruh Perceived of quality, minat belanja online.
Online Purchase Intention Perceived of risk dan Internet
y knowledge terhadap Online
(Y)
purchase intention.

Proses Deduktif:
Variabel Independen : Identifikasi Masalah,
Kajian Pustaka,
- Perceived of Quality(X1) Hipotesis
Deduksi, Hipotesis,
- Perceived of Risk (X2)
Proses Induktif: Verifikatif
- Internet Knowledge (X3)
Studi Empirik pada
KLIK Indomaret di
IDM Veteran 162

Hasil
 Penelitian berupa pengaruh Perceived of quality (Persepsi kualitas), Perceived of risk
(Persepsi resiko), dan Internet knowledge (Pengetahuan internet) terhadap Online purchase

intention (Minat belanja online).


35

C. Hipotesis
Berdasarkan kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan penelitian

terdahulu yang sudah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik hipotesis atau

dugaan sementara sebagai berikut :

1. Diduga perceived of quality berpengaruh signifikan terhadap online

purchase intention pada konsumen KLIK Indomaret di Idm Veteran 162.

2. Diduga perceived of risk berpengaruh signifikan terhadap online purchase

intention pada konsumen KLIK Indomaret di Idm Veteran 162.

3. Diduga internet knowledge berpengaruh signifikan terhadap online

purchase intention pada konsumen KLIK Indomaret di Idm Veteran 162.

4. Diduga perceived of quality, perceived of risk, dan internet knowledge

berpengaruh signifikan terhadap online purchase intention pada konsumen

KLIK Indomaret di Idm Veteran 162.


36

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah variabel bebas

(independent variable) yang terdiri dari perceived of quality, perceived of risk,

dan internet knowledge. Kemudian variabel terikat (dependen variabel) adalah

online purchase intention. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen

KLIK Indomaret di IDM Veteran 162. Dari keempat variabel tersebut maka

akan diteliti mengenai pengaruh perceived of quality, perceived of risk, dan

internet knowledge terhadap online purchase intention pada KLIK Indomaret

di IDM Veteran 162 Purwakarta.

B. Metode Penelitian
Metode Penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan

untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan

tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2017:03) yang mengungkapkan bahwa

metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah yang dilakukan untuk

mendapatkan data yang objektif, valid dan reliable.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Sugiyono (2017:25) metode

penelitian kuantitatif adalah metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagi

metode penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

36
37

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Menurut Sugiyono (2017:29) metode deskriptif adalah suatu metode

yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian

tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

Dapat dsimpulkan bahwa penelitian deskriptif yakni suatu bentuk

penelitian yang berdasarkan data yang dikumpulkan selama penelitian secara

sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari objek yang diteliti dengan

menggabungkan hubungan antar variabel yang terlibat di dalamnya.

1. Operasional Variabel

Operasional variabel merupakan faktor-faktor yang berperan dalam

peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Dalam penelitian ini variabel yang

diteliti adalah :

a. Variabel Bebas (independen variable)

Dalam penelitian ini variabel bebas (independen variable) yang

berkaitan dengan masalah yang akan diteliti adalah Perceived of Quality

(X1), Perceived of Risk (X2) dan Internet Knowledge (X3).

b. Variabel Terikat (dependen variable)

Dalam penelitian ini variabel terikat adalah Purchase Intention

(Y) pada KLIK Indomaret di Idm Veteran 162 Purwakarta.

Adapun Operasional Variabel dalam penelitian ini yaitu :


38

Tabel 3. 1
Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator No Skala Sumber

Perceived of Quality (X1) Kinerja  Efisiensi waktu 1 Interval Kuisioner


 Kualitas yang
Aaker, David A., (1997) ditampilkan 2
“Persepsi kualitas adalah
Fitur  Manfaat layanan 3 Interval Kuisioner
persepsi pelanggan 4
tambahan
terhadap keseluruhan  Nilai praktis
kualitas atau keunggulan tambahan
suatu produk atau jasa
layanan berkenaan Keandalan  Konsistensi 5 Interval Kuisioner
kinerja
dengan maksud yang
diharapkan.” Ketahanan  Nilai ekonomis 6 Interval Kuisioner

Pelayanan  Kemampuan 7 Interval Kuisioner


pelayanan
produk

Hasil akhir  Kesan nilai 8 Interval Kuisioner


produk nampak
berkualitas
Perceived of Risk (X2) Financial risk  Risiko 9 Interval Kuisioner
kehilangan uang
/ Risiko
Engel et. Al., (1995) akibat barang 10
keuangan tidak dikirim
dalam Yunita, Dyah
 Biaya tambahan
(2015)
ongkos kirim
“Karena sifatnya yang barang
tidak bertemu secara
langsung antara pembeli Performance  Kesesuaian 11 Interval Kuisioner
dan penjual, e-commerce Produk
risk / risiko
memunculkan persepsi fungsional
risiko yang berbeda beda.
Ada yang Physical risk  Kenyamanan 12 Interval Kuisioner
menghawatirkan / risiko fisik produk
kehilangan uang, ada
yang menghawatirkan
39

faktor waktu pengiriman,  Keamanan 13


ada juga yang produk
mempertimbangkan
faktor security dan Social risk /  Prestigous 14 Interval Kuisioner
privacy, semakin besar resiko siosial
persepsi risiko semakin
besar pula kemungkinan Psychcologic  Resiko 15 Interval Kuisioner
keterlibatan konsumen al risk / risiko kepribadian
pada pembelian.” psikologis pengguna

Time and  Resiko ketepatan 16 Interval Kuisioner


convinience waktu
risk / risiko
waktu

Internet Knowledge (X3) Kemampuan  Kemampuan 17 Interval Kuisioner


pengetahuan
Compeau, D., dan penggunaan
internet 18
Higgins, Christopher A. internet  Penguasaan
(1995) dalam Noorlaily penggunaan
internet
F. (2015)
Pengalaman  Pengalaman 19 Interval Kuisioner
“Pembelajaran dan menggunakan
penggunaan
pelatihan mengenai internet internet 20
 Pengalaman
aplikasi internet menggunakan
pengguna dapat mengerti layanan olshop
tentang apa yang Pengalaman  pengalaman 21 Interval Kuisioner
berbelanja secara
diharapkan nantinya. belanja online
online
Pembelajaran tersebut
Konten objek  Konten tampilan 22 Interval Kuisioner
antara lain seperti  Risiko kualitas 23
bagaimana agar dapat website
terhubungan dengan
internet, pencarian
informasi dan
sebagainya.”
40

Purchase Intention (Y) Minat  Kecenderungan 24 Interval Kuisioner


transaksional membeli produk
Kotler dan Keller (2007)
karena kebutuhan 25
“Minat beli adalah  Kecenderungan
perilaku konsumen membeli karena
loyalitas
dimana konsumen konsumen
mempunyai keinginan
Minat  Kecenderungan 26 Interval Kuisioner
dalam membeli
atau referensial mereferensikan
memilih suatu produk, produk kepada
orang lain 27
berdasarkan pengalaman  Ketertarikan atas
dalam memilih, referensi dari
orang lain
menggunakan dan
mengkonsumsi atau Minat  Perilaku 28 Interval Kuisioner
preferensial preferensi utama
bahkan menginginkan produk 29
suatu produk.”  Perilaku
preferensi tempat
belanja

Minat  Perilaku 30 Interval Kusioner


Eksploratif eksploratif
produk
41

2. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Untuk lebih memahami fenomena yang di amati, jenis data yang

digunakan yaitu data kuantitatif melalui metode deskriptif.

b. Sumber Data

1) Data primer

Data primer merupakan data yang dihasilkan peneliti secara

langsung dari objek penelitian yang berupa hasil kuisioner kepada

responden yang menjadi sampel untuk mengetahui tanggapan

tentang penelitian yang sedang di teliti yang selanjutnya diolah

menjadi data statistik.

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang yang diperlukan untuk

mendukung hasil penelitian. Data sekunder yang penulis gunakan

bersumber dari studi literatur yang mencakup sumber tertulis yang

diantaranya buku-buku, hasil penelitian, jurnal, skripsi yang relevan

yang berkaitan dengan variabel perceived of quality, perceived of

risk, internet quality, dan online purchase intention.

3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2017:119) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai


42

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan data yang diperoleh langsung dari Idm Veteran 162

Purwakarta yang terdapat di gambar 1.4 pada bab 1, maka yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah konsumen KLIK Indomaret di

Purwakarta pada tahun 2017 sebanyak 718 orang.

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2017:120) sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling

yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling,

yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang /

kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel. Dengan melihat karakteristik populasi yang ada dan

tujuan penelitian ini, maka penentuan responden yang dijadikan sampel

dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sampling insidental,

yakni teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja

yang secara cocok dengan sumber data.

Dalam menentukan jumlah sampel digunakan rumus

pengambilan sampel dari Slovin.


43

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = persentasi kelonggaran kelebihan karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih bisa di tolerir atau

diinginkan (e = 10%)

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dihitung jumlah sampel

(n), yaitu sebagai berikut :

718
n=
1 + 718 x 0,12

718
n=
7,19

n = 99,86 ⟶ 100

Berdasarkan perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang

diteliti yaitu sebanyak 100 responden dari konsumen pengguna KLIK

Indomaret di Purwakarta.

4. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

a. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2013) kuisioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan

seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawab.
44

Dapat disimpulkan bahwa kuisioner yaitu pengumpulan data

dengan cara menyebarkan angket kepada objek penelitian yang berisi

sejumlah pernyataan tertulis untuk memperoleh informasi dari

responden yang akan disebarkan.

b. Wawancara

Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan langsung kepada objek penelitian. Dalam penelitian ini

dengan melakukan tanya jawab dengan responden yang merupakan

konsumen KLIK Indomaret di Purwakarta.

c. Studi literatur

Pengumpulan data dengan studi literatur, yaitu penelitian

kepustakaan yang digunakan untuk mendapatkan data atau informasi

dengan mempelajari beberapa sumber tertulis yang diantaranya buku-

buku, hasil penelitian, jurnal, skripsi yang relevan yang berkaitan

dengan variabel yang akan diteliti.

5. Skala Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap responden menggunakan

skala likert. Setiap pertanyaan diberikan 5 pilihan jawaban. Pilihan

terhadap masing-masing jawaban untuk tanggapan responden atas

perceived of quality (X1) perceived of risk (X2) internet knowledge (X3) dan

online purchase intenion (Y).

Dengan skor sebagai berikut :


45

Tabel 3.2
Skor Penilaian

JAWABAN SKOR
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tidak Setuju (TS) 2

Ragu-Ragu (R) 3

Setuju (S) 4

Sangat Setuju (SS) 5


Sumber: Sugiyono (2017)

6. Metode Analisis Data

a. Metode Analisis

Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Uji Validitas Data

Uji Validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data atauu mengukur kevalidan data. Valid berarti

bahwa instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen

(dalam hal ini kuisioner) dilakukan dengan cara melakukan korelasi

antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu

variabel (pertanyaan) dikatakan valid bila skor variabel tersebut

berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya. Dalam penelitian

ini menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment yaitu untuk

melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi pengukuran, dengan rumus sebagai berikut:


46

N(∑XY) − (∑X). (∑Y)


𝑅𝑥𝑦 =
√(N. ∑X 2 − (∑X 2 ). N. ∑Y 2 − (∑Y)2

Keterangan :

Rxy=Korelasi antara instrumen pertanyaan secara keseluruhan

∑X =Jumlah jawaban responden untuk keseluruhan instrumen

∑Y=Jumlah responden untuk instrumen ke-i

∑X2=Jumlah jawaban keseluruhan instrumen yang dikuadratkan.

∑Y2 =Jumlah responden untuk instrumen ke-i yang dikuadratkan.

Sumber:(Agus Riyanto,2009)

Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat dari hasil output

statistical product and service solution (SPSS) pada tabel dengan

judul item total statistics. Menilai masing-masing butir pertanyaan

dapat dilihat dari nilai corrected item-total correlation masing-masing

butir pertanyaan. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai

rhitung yang merupakan nilai corrected item total correlation > dari

rtabel. Dengan menggunakan jumlah responden, maka nilai rtabel dapat

diperoleh melalui df(degree of freedom) = n-k merupakan jumlah butir

pertanyaan dalam suatu variabel dengan taraf signifikan 5%.

- Jika Signifikansi < 0.05 atau nilai r-hitung > r-tabel maka item

pertanyaan Valid.

- Jika Signifikansi > 0.05 maka r-hitung < r-tabel item pertanyaan

tidak Valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas berdasarkan hasil

kuesioner :
47

Tabel 3.3

Hasil perhitungan instrumen variabel

Butir R
Variabel Dimensi R tabel Keterangan
Pertanyaan hitung

1 0,704 0,195 Valid


Kinerja
2 0,653 0,195 Valid
3 0,711 0,195 Valid
Perceived Fitur
4 0,693 0,195 Valid
of Quality
(X1) 5 Keandalan 0,659 0,195 Valid
6 Ketahanan 0,745 0,195 Valid
7 Pelayanan 0,672 0,195 Valid
8 Hasil Akhir 0,704 0,195 Valid
9 0,941 0,195 Valid
Financial Risk
10 0,867 0,195 Valid
11 Performance Risk 0,807 0,195 Valid
Perceived 12 0,873 0,195 Valid
of Risk Physical Risk
13 0,842 0,195 Valid
(X2)
14 Social Risk 0,784 0,195 Valid
15 Physicological Risk 0,811 0,195 Valid
Time and Conviniece
16 Risk 0,876 0,195 Valid
17 Kemampuan 0,851 0,195 Valid
18 pengguanan Internet 0,933 0,195 Valid
19 Pengalaman 0,833 0,195 Valid
Interenet
20 pengguanan Internet 0,862 0,195 Valid
Knowledge
(X3) Pengalaman belanja
21 online 0,926 0,195 Valid
22 0,873 0,195 Valid
Konten objek
23 0,761 0,195 Valid
24 0,71 0,195 Valid
Minat Transaksial
25 0,708 0,195 Valid
Purchase 26 0,789 0,195 Valid
Minat Referensial
Intention 27 0,843 0,195 Valid
(Y)
28 0,790 0,195 Valid
Minat Freferensial
29 0,779 0,195 Valid
30 Minat Eksploratif 0,86 0,195 Valid
48

2) Uji Reliabilitas

Kuesioner dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil

relatif sama pada saat dilakukan pengukuran kembali pada objek yang

berlainan pada waktu yang berbeda atau memberikan hasil yang tetap.

Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan

menggunakan metode alpha Cronbach. Menurut Ghozali (Devi

Sutomo, 2012) menyebutkan jika nilai Cronbach alpha lebih besar

dari 0,60 maka kuisoner dinyatakan reliabel.

a) Hasil Perhitungan Perceived of Quality (X1)

Tabel 3.4
Reliability Statistics
Perceived of quality

Cronbach's N of Items
Alpha
,877 8

Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Dari hasil uji reliabilitas pada tabel di atas, dapat dilihat

bahwa nilai Cronbach's Alpha pada variabel perceived of quality

(X1) adalah 0,877 dengan nilai lebih besar dari 0,60, sehingga

dapat dikatakan item pernyataan pada variabel tersebut adalah

Reliabel.
49

b) Hasil Perhitungan Perceived of Risk (X2)

Tabel 3.5
Reliability Statistics
Perceived of risk

Cronbach's N of Items
Alpha
,945 8

Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Dari hasil uji reliabilitas pada tabel di atas, dapat dilihat

bahwa nilai Cronbach's Alpha pada variabel perceived of risk

(X2) adalah 0,945 dengan nilai lebih besar dari 0,60, sehingga

dapat dikatakan item pernyataan pada variabel tersebut adalah

Reliabel.

c) Hasil Perhitungan Internet Knowledge (X3)

Tabel 3.6
Reliability Statistics
Internet knowledge

Cronbach's N of Items
Alpha
,940 7

Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Dari hasil uji reliabilitas pada tabel di atas, dapat dilihat

bahwa nilai Cronbach's Alpha pada variabel X3 adalah 0,940

dengan nilai lebih besar dari 0,60, sehingga dapat dikatakan item

pernyataan pada variabel tersebut adalah Reliabel.


50

d) Hasil Perhitungan Purchase Intention (Y)

Tabel 3.7
Reliability Statistics
Purchase intention

Cronbach's N of Items
Alpha
,887 7

Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Dari hasil uji reliabilitas pada tabel di atas, dapat dilihat

bahwa nilai Cronbach's Alpha pada variabel Y adalah 0,887

dengan nilai lebih besar dari 0,60, sehingga dapat dikatakan item

pernyataan pada variabel tersebut adalah Reliabel.

3) Uji Asumsi Klasik

Tujuan pengujian asumsi klasik iniadalah untuk memberikan

kepastian bahwa persaman regresi yang didapatkan memiliki

ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. Maka perlu

dilakukan pengujian gejala penyimpangan asumsi model klasik. Data

yang digunakan pada penelitian ini adalah data cross section dimana

data yang diambil adalah data yang ada pada saat kuesioner yang

disebar.

a) Uji Normalitas

Pengujian asumsi normalitas untuk menguji data variabel

bebas (X) dan variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang

dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak


51

normal. Jika distribusi data normal, maka analisis data dan

pengujian hipotesis digunakan statistik parametrik. Pengujian

normalitas data menggunakan uji kolmogorov-smirnov one

sampel test. Dengan ketentuan, apabila hasil uji menghasilkan

nilai signifikan yang lebih besar dari 0,05 maka dapat dinyatakan

bahwa residual berdistribusi normal.

b. Rancangan Uji

Rancangan pengujian hipotesis yang digunakan penulis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Analisis Regresi

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan Perceived

of Quality (X1), Perceived of Risk (X2) dan Internet Knowledge (X3)

sebagai variabel bebas serta Purchase Intention (Y) sebagai variabel

terikat.

Adapun rumus regresi adalah sebagai berikut :

Y = β0 + β1X1+ β 2X2+ β 3X3 + e

Keterangan :

Y : Pembelian Tak Terencana

β1X1 : Psikologis Konsumen

β 2X2 : Faktor-faktor Lingkungan Toko

β 3X3 : Karakteristik Situasional

e : error term
52

2) Analisis korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya

hubungan linier antara dua variabel serta mengukur keeratan

hubungan dari kedua variabel tersebut. Kriteria tingkat kekuatan

korelasi antara dua variabel sebagai berikut.

Tabel 3.8
Interprestasi koefisien korelasi nilai korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,80 - 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Sumber: Agus Rianto (2009)

3) Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2012:97) koefisien determinasi (R2) atau

R Square merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pada regresi

linear sering diartikan sebagai seberapa besar kemampuan semua

variabel bebas dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya.

Secara sederhana koefisien determinasi dihitung dengan

mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R).

Nilai koefisien determinasi (R2) dapat dipakai untuk

memprediksi seberapa besar kontribusi pengaruh variabel bebas (X)


53

terhadap variabel terikat (Y) dengan syarat hasil uji F dalam analisis

regresi bernilai signifikan.

4) Pengujian Hipotesis

Pengujian terhadap masing-masing hipotesis dilakuan

dengan cara uji signifikan (pengaruh nyata) variabel indepeden (Y)

baik secara parsial maupun secara bersama-sama (stimultan) dan

dilakukan dengan uji statistik t (t-test) dan uji F (F – test ) pada level

5% (α = 0,05).

a) Uji Parsial (Uji T)

Pengujian ini digunakan untuk menguji signifikan atau

tidaknya antara hubungan variabel bebas (X) terhadap variabel

terikat (Y). Apakah variabel bebas (X) berpengaruh secara

parsial terhadap variabel terikat (Y), dalam hal ini digunakan uji

T (Ttest) dengan rumus:

b
Thitung = sb

Dimana:

T = Thitung

b = koefisien regresi

sb = standar error dari perceived of quality, perceived of risk,

dan internet knowledge (X1 ,X2dan X3)

Uji t digunakan untuk menguji rumusan hipotesis :

H0: β1, β2,β3 = 0; masing-masing variabel X tidak memiliki

pengaruh terhadap Y
54

H1: β1,β2, β3 ≠ 0; masing-masing variabel X memiliki pengaruh

terhadap Y

Untuk menguji rumusan hipotesis tersebut dengan

membandingkan nilai t hitung dari persamaan regresi dengan

nilai kritis dari t tabel pada tingkat kepercayaan tertentu.

b) Kriteria Uji T

Demikian kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis

adalah sebagai berikut:

(1) Jika t hitung> t tabel, maka H0 ditolak atau H1 diterima,

artinya ada pengaruh antara perceived of quality terhadap

online purchase intention.

(2) Jika t hitung ≤, t tabel, maka H0 di terima atau H1 ditolak

artinya tidak ada pengaruh perceived of quality terhadap

online purchase intention.

(3) Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak atau H2diterima,

artinya ada pengaruh antara perceived of risk terhadap online

purchase intention.

(4) Jika t hitung ≤ t tabel, maka H0 di terima atau H2ditolak

artinya tidak ada pengaruh perceived of risk terhadap online

purchase intention.

(5) Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak atau H3diterima,

artinya ada pengaruh antara internet knowledge terhadap

online purchase intention.


55

(6) Jika t hitung ≤ t tabel, maka H0 di terima atau H3ditolak

artinya tidak ada pengaruh internet knowledge terhadap

online purchase intention.

c) Uji Simultan (Uji F)

Bertujuan untuk menguji signifikan atau tidaknya

pengaruhnya perceived of quality, perceived of risk, dan internet

knowledge (X1 X2 dan X3) terhadap online purchase intention

(Y) secara Simultan, dalam hal ini digunakan uji F (F test ) dengan

rumus :

R2 /K
F statistic= (1−R2)/(n−k−1)

Dimana:

F = ukuran signifikan dari koefisien regresi berganda secara

keseluruhan (simultan)

K = jumlah variabel bebas

n = jumlah sampel

R² = koefisien determinasi

d) Kriteria Uji F

(1) Jika Fhitung > Ftabel, maka H0di tolak atau H1 diterima,

artinya ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y

(2) Jika Fhitung ≤ F tabel, maka H0 diterima atau H1 ditolak,

artinya tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y


56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh faktor perceived of quality, perceived of risk dan internet

knowledge terhadap online purchase intention. Dalam hal ini penelitian

dilakukan pada pengguna KLIK Indomaret di Purwakarta.

2. Gambaran Umum Variabel Penelitian

Data yang penulis dapatkan dalam penelitian ini berupa data tentang

variabel (X1) Perceived of Quality (X2) Perceived of Risk (X3) Internet

Knowledge serta variabel (Y) Online Purchase intention, dengan

menyebarkan kuisioner kepada 100 responden, dalam hal ini adalah

pengguna KLIK Indomaret di Purwakarta.

Karakteristik dari objek penelitian yang dilakukan dapat

dikelompokan kedalam beberapa aspek, peneliti akan mendeskripsikan

data responden berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan dan pekerjaan

dari tiap responden.

a. Karakteristik Responden Penelitian

Pada penelitian ini gambaran umum responden atau karakteristik

responden dibagi ke dalam beberapa bagian distribusi di antaranya

sebagai berikut :
57

1) Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin

Data yang diperoleh dari hasil penelitian berdasarkan jenis

kelamin responden dapat di klasifikasikan pada tabel berikut :

Tabel 4.1
Distribusi berdasarkan Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-laki 26 26,0 26,0 26,0
Perempuan 74 74,0 74,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.1 diatas diketahui bahwa komposisi

jumlah responden berdasarkan jenis kelamin, yaitu jenis kelamin

Perempuan merupakan responden terbanyak dengan jumlah 74

orang pada penelitian ini, sedangkan laki-laki sebanyak 26 orang.

Hal ini menunjukan bahwa perempuan lebih mendominasi

dibandingkan dengan laki-laki.

2) Distribusi Berdasarkan Usia

Data yang diperoleh dari hasil penelitian berdasarkan usia

responden dapat diklasifikasikan pada tabel berikut :


58

Tabel 4.2
Distribusi berdasarkan Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid < 17 tahun 11 11,0 11,0 11,0
17 - 22 tahun 26 26,0 26,0 37,0
23 - 30 tahun 36 36,0 36,0 73,0
31 - 45 tahun 23 23,0 23,0 96,0
> 45 tahun 4 4,0 4,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa sebagian besar

responden dalan penelitian berusia 23-30 tahun yaitu sebanyak 36

orang, kemudian disusul dengan usia 17-22 tahun sebanyak 26

orang, responden yang berusia 31-45 tahun sebanyak 23 orang,

responden yang berusia < 17 tahun 11 orang, sedangkan jumlah

responden terkecil berumur > 45 tahun yaitu sebanyak 4 orang. Data

ini menunjukan bahwa mayoritas responden berusia 23-30 tahun.

3) Distribusi Berdasarkan Pendidikan

Data yang diperoleh dari hasil penelitian berdasarkan usia

responden dapat diklasifikasikan pada tabel berikut :

Tabel 4.3
Distribusi berdasarkan Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMP 2 2,0 2,0 2,0
SMA 51 51,0 51,0 53,0
D1/D2/D3 33 33,0 33,0 86,0
Sarjana 14 14,0 14,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
59

Berdasarkan tabel 4.3 di atas diketahui bahwa responden

terbanyak mempunyai pendididkan SMA yaitu sebanyak 51 orang,

disusul dengan responden yang pendidikan Diploma sebanyak 33

orang, kemudian Sarjana sebanyak 14 orang dan responden

berpendidikan SMP sebanyak 2 orang. Data ini menunjukan bahwa

mayoritas tingkat pendidikan responden yaitu SMA.

4) Distribusi Berdasarkan Pekerjaan

Data yang diperoleh dari hasil penelitian berdasarkan

pekerjaan responden dapat diklasifikasikan pada tabel berikut :

Tabel 4.4
Distribusi berdasarkan Pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Pelajar 9 9,0 9,0 9,0
Mahasiswa 23 23,0 23,0 32,0
PNS 4 4,0 4,0 36,0
Swasta 43 43,0 43,0 79,0
Ibu Rumah Tangga 21 21,0 21,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar

responden adalah Pegawai Swasta yaitu sebanyak 43 orang, disusul

oleh responden Mahasiswa sebanyak 23 orang, kemudian responden

Ibu Rumah Tangga sebanyak 21 orang, lalu responden Pelajar

sebanyak 9 orang dan responden PNS sebanyak 4 orang. Data

penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas responden adalah

Pegawai Swasta.
60

b. Deskripsi Variabel Penelitian

Analisis deskripsi ini merupakan analisis terhadap variabel

perceived of quality, perceived of risk, internet knowledge dan online

purcahse intention dimana analisisnya dilakukan berdasarkan dari hasil

pernyataan responden pada masing-masing pernyataan disetiap

indikator atau item variabel. Analisis deskripsi variabel ini

menggunakan nilai indeks yaitu dengan menentukan besarnya nilai skor

sebagai berikut :

Nilai Maksimum: 5 dan Nilai Minimum: 1

Rentang skala : (5-1)/5=0,8

Tabel 4.5
Skor penilaian deskripsi variabel

Rentang Skala Kategori

1,0 – 1,80 Sangat Buruk


1,81 – 2,61 Buruk
2,62 – 3,42 Cukup
3,43 – 4,23 Baik
4,24 – 5,00 Sangat Baik
Sumber: Sugiono (2011)

1) Distribusi Frekuensi Variabel Perceived of Quality

Analisis deskripsi variabel perceived of quality dilakukan

dari hasil jawaban kuisioner yang diberikan pada responden yang

berjumlah 100 orang responden. Adapun hasil analisis deskripsi

variabel perceived of quality adalah sebagai berikut :


61

Tabel 4.6
Tanggapan responden terhadap konsumen tertarik
menggunakan KLIK Indomaret karena memberikan layanan
berbelanja secara online tanpa harus datang langsung ke toko

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 28 28,0 28,0 28,0
S 51 51,0 51,0 79,0
SS 21 21,0 21,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 51 orang

atau 51% menyatakan setuju terhadap pernyataan 1 dalam kuisioner.

Dengan banyaknya responden yang merasa setuju terhadap

konsumen tertarik menggunakan KLIK Indomaret karena

memberikan layanan berbelanja secara online tanpa harus datang

langsung ke toko, mengindikasikan bahwa kinerja dari layanan yang

efisien menarik minat untuk berbelanja secara online.

Tabel 4.7
Tanggapan responden terhadap konsumen tertarik untuk
berbelanja secara online ketika melihat kualitas produk yang
ditawarkan KLIK Indomaret

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 21 21,0 21,0 21,0
S 52 52,0 52,0 73,0
SS 27 27,0 27,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)
62

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 52 orang

atau 52% menyatakan setuju terhadap pernyataan 2 dalam kuisioner.

Tabel 4.8
Tanggapan responden terhadap layanan tambahan
memudahkan konsumen dalam mendapatkan manfaat lebih
dari KLIK Indomaret

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 41 41,0 41,0 41,0
S 45 45,0 45,0 86,0
SS 14 14,0 14,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 45 orang

atau 45% menyatakan setuju terhadap pernyataan 3 dalam kuisioner.

Tabel 4.9
Tanggapan responden terhadap nilai praktis layanan
tambahan memudahkan konsumen mendapat informasi
mengenai produk

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 40 40,0 40,0 40,0
S 45 45,0 45,0 85,0
SS 15 15,0 15,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)
63

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 45 orang

atau 45% menyatakan setuju terhadap pernyataan 4 dalam

kuisioner. Hal ini menujukan bahwa kemudahan konsumen dalam

mendapatkan manfaat mengenai produk menarik minat untuk

berbelanja secara online.

Tabel 4.10
Tanggapan responden terhadap konsumen tertarik untuk
berbelanja secara online setelah melihat komentar pengguna
akan konsistensi kinerja KLIK Indomaret

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 22 22,0 22,0 22,0
S 60 60,0 60,0 82,0
SS 18 18,0 18,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu 60 orang atau 60%

menyatakan setuju terhadap pernyataan 5 dalam kuisioner. Dengan

demikian komentar pengguna akan konsistensi kinerja

mempengaruhi minat berbelanja secara online.


64

Tabel 4.11
Tanggapan responden terhadap nilai ekonomis layanan KLIK
Indomaret meningkatkan kesadaran konsumen akan
kemudahan berbelanja secara online

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TS 6 6,0 6,0 6,0
R 38 38,0 38,0 44,0
S 47 47,0 47,0 91,0
SS 9 9,0 9,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 47 orang

atau 47% menyatakan setuju terhadap pernyataan 6 dalam

kuisioner. Dengan demikian nilai ekonomis suatu layanan yang

dirasakan konsumen mepengaruhi kesadaran konsumen akan

kemudahan berbelanja secara online.

Tabel 4.12
Tanggapan responden terhadap konsumen tertarik
berbelanja secara online setelah melihat komentar pengguna
mengenai kepuasan akan layanan yang diberikan KLIK
Indomaret

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TS 2 2,0 2,0 2,0
R 25 25,0 25,0 27,0
S 54 54,0 54,0 81,0
SS 19 19,0 19,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data diolah peneliti (2018)


65

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 54 orang

atau 54% menyatakan setuju terhadap pernyataan 7 dalam

kuisioner. Hal tersebut menyatakan bahwa komentar pengguna

mengenai kepuasan akan layanan yang dirasakan dapat menarik

minat untuk berbelanja secara online.

Tabel 4.13
Tanggapan responden terhadap layanan KLIK Indomaret
memberikan kesan baik dalam menawarkan produk yang
berkualitas bagi konsumen dalam berbelanja secara online

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TS 8 8,0 8,0 8,0
R 41 41,0 41,0 49,0
S 40 40,0 40,0 89,0
SS 11 11,0 11,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 3 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 41 orang

atau 41% menyatakan ragu terhadap pernyataan 8 dalam kuisioner.

Hal ini menunjukan bahwa kesan baik yang dimunculkan oleh

layanan KLIK Indomaret dalam menawarkan produk yang

berkualitas belum dapat menarik minat konsumen untuk berbelanja

secara onlline.
66

Tabel 4.14
Akumulasi jawaban variabel perceived of risk

Item Alternatif Jawaban Skor


Dimensi Jumlah
Pernyataan Total
STS TS R S SS
1 0 2 84 204 105 395 39,5
Kinerja
2 0 0 63 208 135 406 40,6
3 0 0 123 180 70 373 37,3
Fitur
4 0 0 120 180 75 375 37,5
5 Keandalan 0 0 66 240 90 396 39,6
6 Ketahanan 0 12 114 188 45 359 35,9
7 Pelayanan 0 4 75 216 95 390 39
8 Hasil Akhir 0 16 123 160 55 354 35,4
Jumlah Skor Total 2,73
Kriteria Cukup
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui besarnya nilai indeks

variabel perceived of risk adalah sebesar 2,73 dengan kriteria cukup.

2) Distribusi Frekuensi Variabel Perceived of Risk

Analisis deskripsi variabel Perceived of Risk ini dilakukan

dari hasil jawaban kuisioner yang diberikan pada responden yang

berjumlah 100 orang responden. Adapun hasil analisis deskripsi

variabel Perceived of Risk adalah sebagai berikut :

Tabel 4.15
Tanggapan responden terhadap komentar pengguna KLIK
Indomaret atas kepastian barang yang diterima mengurangi
kekhawatiran konsumen dalam berbelanja secara online
Frequency Percent Valid Percent Cumulative %
Valid R 29 29,0 29,0 29,0
S 40 40,0 40,0 69,0
SS 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
67

Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 40 orang

atau 40% menyatakan setuju terhadap pernyataan 9 dalam kuisioner.

Tabel 4.16
Tanggapan responden terhadap layanan ekonomis yang
diberikan KLIK Indomaret berupa gratis ongkos kirim
barang mengurangi kekhawatiran konsumen dalam
berbelanja secara online

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid R 15 15,0 15,0 15,0
S 49 49,0 49,0 64,0
SS 36 36,0 36,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 49 orang

atau 49% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan 10 dalam

kuisioner.

Tabel 4.17
Tanggapan responden terhadap orisinalitas produk yang
ditawarkan KLIK Indomaret mengurangi kekhawatiran
konsumen dalam berbelanja secara online

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid R 21 21,0 21,0 21,0
S 61 61,0 61,0 82,0
SS 18 18,0 18,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)
68

Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 61 orang

atau 61% menyatakan setuju terhadap pernyataan 11 dalam

kuisioner.

Tabel 4.18
Tanggapan responden terhadap komentar pengguna atas
kenyamanan menggunakan layanan KLIK Indomaret
mengurangi kekhawatiran konsumen dalam berbelanja
secara online

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid R 46 46,0 46,0 46,0
S 36 36,0 36,0 82,0
SS 18 18,0 18,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 3 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 46 orang

atau 46% menyatakan ragu terhadap pernyataan 12 dalam kuisioner.

Hal ini disebabkan karena menurut pengunjung pernyataan

“komentar pengguna atas kenyamanan menggunakan layanan KLK

Indomaret mengurangi kekhawatiran konsumen dalam berbelanja

secara online” bukan menjadi alasannya dan merasa tidak

terpengaruhi dengan adanya komentar itu, maka dalam hal ini

kebanyakan responden menjawab ragu-ragu.


69

Tabel 4.19
Tanggapan responden terhadap komentar pengguna atas
keamanan menggunakan layanan KLIK Indomaret
mengurangi kekhawatiran konsumen dalam berbelanja
secara online
Frequency Percent Valid Percent Cumulative %
Valid TS 5 5,0 5,0 5,0
R 33 33,0 33,0 38,0
S 50 50,0 50,0 88,0
SS 12 12,0 12,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 50 orang

atau 50% menyatakan setuju terhadap pernyataan 13 dalam

kuisioner.

Tabel 4.20
Tanggapan responden terhadap KLIK Indomaret
menawarkan produk yang up to date sehingga mengurangi
kekhawatiran konsumen dalam berbelanja secara online

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TS 8 8,0 8,0 8,0
R 35 35,0 35,0 43,0
S 55 55,0 55,0 98,0
SS 2 2,0 2,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 55 orang

atau 55% menyatakan setuju terhadap pernyataan 14 dalam

kuisioner.
70

Tabel 4.21
Tanggapan responden terhadap KLIK Indomaret menawarkan
produk sesuai segmen pelanggan sehingga mengurangi
kekhawatiran konsumen dalam berbelanja secara online

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid TS 12 12,0 12,0 12,0
R 38 38,0 38,0 50,0
S 50 50,0 50,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 5 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 50 orang

atau 50% menyatakan setuju terhadap pernyataan 15 dalam

kuisioner.

Tabel 4.22
Tanggapan responden terhadap KLIK Indomaret memberi
kepastian waktu penerimaan barang sehingga mengurangi
kekhawatiran konsumen dalam berbelanja secara online

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid TS 6 6,0 6,0 6,0
R 41 41,0 41,0 47,0
S 53 53,0 53,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 5 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 53 orang

atau 53% menyatakan setuju terhadap pernyataan 16 dalam

kuisioner.
71

Tabel 4.23

Akumulasi jawaban variabel perceived of risk

Item Alternatif Jawaban Skor


Dimensi Jumlah
Pernyataan STS TS R S SS Total
1 0 0 87 160 155 402 40,2
Financial Risk
2 0 0 45 196 180 421 42,1
Performance
3 Risk 0 0 63 244 90 397 39,7
4 0 0 138 144 90 372 37,2
Physical Risk
5 0 10 99 200 60 369 36,9
6 Social Risk 0 16 105 220 10 351 35,1
Phsycoligical
7 Risk 0 24 114 200 0 338 33,8
Time and
Convinience
8 Risk 0 12 123 212 0 347 34,7
Jumlah Skor Total 2,68
Kriteria Cukup
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.23 dapat diketahui besarnya nilai indeks

variabel perceived of risk sebesar 2,68 dengan kriteria cukup.

3) Distribusi Frekuensi Variabel Internet Knowledge

Analisis deskripsi variabel Internet Knowledge ini

dilakukan dari hasil jawaban kuisioner yang diberikan pada

responden yang berjumlah 100 orang responden. Adapun hasil

analisis deskripsi variabel Internet Knowlegde adalah sebagai

berikut :
72

Tabel 4.24
Tanggapan responden terhadap kemampuan pengetahuan
penggunaan internet membantu mengerti mengenai fitur pada
layanan belanja secara online

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid R 14 14,0 14,0 14,0
S 44 44,0 44,0 58,0
SS 42 42,0 42,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.24 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 42 orang

atau 42% menyatakan setuju terhadap pernyataan 17 dalam

kuisioner.

Tabel 4.25
Tanggapan responden terhadap pengetahuan penggunaan
internet membantu dalam penggunaan layanan KLIK
Indomaret

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid R 30 30,0 30,0 30,0
S 37 37,0 37,0 67,0
SS 33 33,0 33,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.25 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 37 orang

atau 37% menyatakan setuju terhadap pernyataan 18 dalam

kuisioner.
73

Tabel 4.26
Tanggapan responden terhadap pengalaman menggunakan
internet menimbulkan rasa keinginan untuk berbelanja secara
online

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid R 44 44,0 44,0 44,0
S 36 36,0 36,0 80,0
SS 20 20,0 20,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.26 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 3 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 44 orang

atau 44% menyatakan ragu terhadap pernyataan 19 dalam kuisioner.

Hal ini disebabkan karena menurut pengunjung pernyataan

“pengalaman menggunakan internet menimbulkan rasa keinginan

untuk berbelanja secara online” bukan menjadi alasannya, maka

kebanyakan responden menjawab ragu-ragu.

Tabel 4.27
Tanggapan responden terhadap pengalaman menggunakan
internet menambah dorongan untuk memakai layanan KLIK
Indomaret

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid TS 1 1,0 1,0 1,0
R 36 36,0 36,0 37,0
S 54 54,0 54,0 91,0
SS 9 9,0 9,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.27 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 54 orang


74

atau 54% menyatakan setuju terhadap pernyataan 20 dalam

kuisioner.

Tabel 4.28
Tanggapan responden terhadap pengalaman belanja online
sebelumnya menambah dorongan untuk menggunakan
layanan KLIK Indomaret

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid TS 8 8,0 8,0 8,0
R 19 19,0 19,0 27,0
S 52 52,0 52,0 79,0
SS 21 21,0 21,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.28 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 52 orang

atau 52% menyatakan setuju terhadap pernyataan 21 dalam

kuisioner.

Tabel 2.29
Tanggapan responden terhadap konten yang ditampilkan
layanan KLIK Indomaret menarik minat untuk berbelanja
secara online

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid TS 1 1,0 1,0 1,0
R 48 48,0 48,0 49,0
S 36 36,0 36,0 85,0
SS 15 15,0 15,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.29 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 52 orang


75

atau 52% menyatakan setuju terhadap pernyataan 22 dalam

kuisioner.

Tabel 2.30
Tanggapan responden terhadap Kualitas website KLIK
Indomaret menjaga data pribadi konsumen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid R 23 23,0 23,0 23,0
S 77 77,0 77,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.30 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 77 orang

atau 77% menyatakan setuju terhadap pernyataan 23 dalam

kuisioner.

Tabel 4.31
Akumulasi jawaban variabel faktor-faktor lingkungan toko

Item Alternatif Jawaban Skor


Dimensi Jumlah
Pernyataan STS TS R S SS Total
1 Kemampuan 0 0 42 176 210 428 42,8
Penggunaan
2 Internet 0 0 90 148 165 403 40,3
3 Pengalaman 0 0 132 144 100 376 37,6
Penggunaan
4 Internet 0 2 108 216 45 371 37,1
Pengalaman
5 Belanja Online 0 16 57 208 105 386 38,6
6 0 2 144 144 75 365 36,5
Konten Objek
7 0 0 69 308 0 377 37,7
Jumlah Skor Total 2,71
Kriteria Cukup
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.31 dapat diketahui besarnya nilai indeks

variabel Internet knowledge sebesar 2,71 dengan kriteria cukup.


76

4) Distribusi Frekuensi Variabel Purchase Intention

Analisis deskripsi variabel Purchase Intention ini dilakukan

dari hasil jawaban kuisioner yang diberikan pada responden yang

berjumlah 100 orang responden. Adapun hasil analisis deskripsi

variabel Purchase Intention adalah sebagai berikut :

Tabel 4.32
Tanggapan responden terhadap konsumen tertarik
menggunakan layanan KLIK Indomaret karena menawarkan
berbagai macam produk konsumsi pelanggan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid R 14 14,0 14,0 14,0
S 44 44,0 44,0 58,0
SS 42 42,0 42,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.32 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 44 orang

atau 44% menyatakan setuju terhadap pernyataan 24 dalam

kuisioner.

Tabel 4.33
Tanggapan responden terhadap konsumen tertarik
menggunakan layanan KLIK Indomaret karena Indomaret
menjadi pilihan utama konsumen saat membeli kebutuhan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid R 30 30,0 30,0 30,0
S 37 37,0 37,0 67,0
SS 33 33,0 33,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)
77

Berdasarkan tabel 4.33 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 37 orang

atau 37% menyatakan setuju terhadap pernyataan 25 dalam

kuisioner.

Tabel 4.34
Tanggapan responden terhadap konsumen tertarik
menggunakan layanan KLIK Indomaret karena produk yang
ditawarkan layak untuk direferensikan kepada orang lain

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid R 44 44,0 44,0 44,0
S 36 36,0 36,0 80,0
SS 20 20,0 20,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.34 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 3 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 44 orang

atau 44% menyatakan ragu terhadap pernyataan 26 dalam kuisioner.

Pada pernyataan “konsumen tertarik menggunakan layanan KLIK

Indomaret karena produk yang ditawarkan layak untuk

direferensikan kepada orang lain” responden cenderung menjawab

ragu-ragu, dikarenakan responden merasa mempertimbangkan

produk pembanding yang tidak ada di Indomaret.


78

Tabel 4.35
Tanggapan responden terhadap konsumen tertarik
menggunakan layanan KLIK Indomaret karena mendapat
referensi dari teman, kerabat dan orang lain

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid TS 1 1,0 1,0 1,0
R 36 36,0 36,0 37,0
S 54 54,0 54,0 91,0
SS 9 9,0 9,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.35 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 54 orang

atau 54% menyatakan ragu terhadap pernyataan 27 dalam kuisioner.

Tabel 4.36
Tanggapan responden terhadap konsumen tertarik
menggunakan layanan KLIK Indomaret karena menyediakan
kebutuhan dengan preferensi utama produk sesuai setiap
segmen pelanggan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid TS 8 8,0 8,0 8,0
R 19 19,0 19,0 27,0
S 52 52,0 52,0 79,0
SS 21 21,0 21,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.36 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 52 orang

atau 52% menyatakan ragu terhadap pernyataan 28 dalam kuisioner.


79

Tabel 4.37
Tanggapan responden terhadap konsumen tertarik
menggunakan layanan KLIK Indomaret karena menjadi
preferensi utama untuk berbelanja disebabkan seringnya
membeli kebutuhan di Indomaret

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid TS 1 1,0 1,0 1,0
R 48 48,0 48,0 49,0
S 36 36,0 36,0 85,0
SS 15 15,0 15,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.37 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 3 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 48 orang

atau 48% menyatakan ragu terhadap pernyataan 29 dalam kuisioner.

Pada pernyataan “konsumen tertarik menggunakan layanan KLIK

Indomaret karena menjadi preferensi utama untuk berbelanja

disebabkan seringnya membeli kebutuhan di Indomaret” responden

cenderung menjawab ragu-ragu, dikarenakan sebagian responden

melakukan pembelian secara spontanitas.

Tabel 4.38
Tanggapan responden terhadap Konsumen tertarik
menggunakan layanan KLIK Indomaret karena memberikan
layanan informasi tentang produk yang dimiddnati yang
kemudian layak untuk direferensikan kepada orang lain

Frequency Percent Valid Percent Cumulative %


Valid R 23 23,0 23,0 23,0
S 77 77,0 77,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data diolah peneliti (2018)
80

Berdasarkan tabel 4.38 dapat diketahui bahwa jawaban yang

bernilai 4 memiliki frekuensi terbanyak yaitu sebanyak 77 orang

atau 77% menyatakan setuju terhadap pernyataan 30 dalam

kuisioner.

Tabel 4.39
Akumulasi jawaban variabel pembelian tak terencana

Item Alternatif Jawaban Skor


Dimensi Jumlah
Pernyataan STS TS R S SS Total
1 Minat 0 0 114 100 185 399 39,9
2 Transaksional 0 0 63 204 140 407 40,7
3 Minat 0 0 84 148 175 407 40,7
4 Referensial 0 0 105 144 145 394 39,4
5 Minat 0 0 96 224 60 380 38
6 Preferensial 0 0 93 164 140 397 39,7
Minat
7 Eksploratif 0 8 177 148 0 333 33,3
Jumlah Skor Total 2,72
Kriteria Cukup
Sumber: Data diolah peneliti (2018)

Berdasarkan tabel 4.39 dapat diketahui besarnya nilai indeks

variabel Purchase Intention sebesar 2,72 dengan kriteria cukup.

3. Estimasi Model Penelitian

a. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan

digunakan untuk analisis statistik dengan teknik regresi ganda harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) Uji Normalitas

Digunakan untuk melihat apakah data yang dipakai dalam

penelitian ini terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi


81

yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal.

Kriteria pengambilan keputusan dengan analisis grafik

(normal probability), yaitu sebagai berikut :

 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi

tidak memenuhi asumsi normalitas.

a) Plot Standar Residual

Gambar 4.1
Hasil uji asumsi klasik normalitas

Sumber: Output SPSS 24 (2018)

Diagram P-P Plot adalah salah satu alat yang digunakan

untuk pemeriksaan kenormalan data. Distribusi normal akan

membentuk garis lurus diagonal, dan plotting data akan


82

dibandingkan dengan garis diagonal. Dari gambar diatas dapat

dilihat bahwa plotting data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi

normal.

Untuk lebih meyakinkan, mendeteksi normalitas data dapat

dilakukan dengan uji K-S. Pengujian normalitas data menggunakan

Kolmogrov smirnov caranya adalah dengan menentukan terlebih

dahulu hipotesis pengujian. Dalam penelitian ini, hipotesis yang

dimaksud adalah Hipotesis Nol (H0) yaitu data terdistribusi normal.

H0 diterima bila nilai dari uji K-S lebih besar dari probabilitas

signifikansi pada α = 5%.

Hipotesis:

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Kriteria pengambilan keputusan dengan uji statistik

Kolmogorov Smirnov yaitu :

 Jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal.

 Jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.


83

b) Tabel hasil uji asumsi klasik normalitas Kolmogrov-Smirnov

Tabel 4.40
Hasil uji asumsi klasik normalitas Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,42084729
Most Extreme Differences Absolute ,102
Positive ,102
Negative -,087
Test Statistic ,102
Asymp. Sig. (2-tailed) ,012c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Output SPSS 24 (2018)

Dari hasil di atas, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov

adalah sebesar 0,102 dengan signifikansi sebesar 0,012. Karena

nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov 0,012 > 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Analisis Korelasi

Berikut adalah hasil perhitungan koefisien korelasi berdasarkan

data hasil kuesioner yang diperoleh dan diolah menggunakan SPSS 24.
84

Tabel 4.41
Correlations
Perceived of Perceived Internet Purchase
Quality of Risk Knowledge Intention
Perceived of Pearson 1 ,992** ,985** ,990**
Quality Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
Perceived of Pearson ,992** 1 ,989** ,992**
Risk Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
Internet Pearson ,985** ,989** 1 ,991**
Knowledge Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
Purchase Pearson ,990** ,992** ,991** 1
Intention Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Output SPSS 24 (2018)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa nilai

signifikasi dari korelasi antara Perceived of Quality dengan Purcahse

Intention adalah 0,000 yang bernilai kurang dari taraf signifikansi 5%

(0,05), sehingga keputusan adalah tolak H0, yang berarti terdapat

hubungan yang signifikan antara Perceived of Quality dengan Purcahse

Intention. Dari uji korelasi pearson di atas, memiliki korelasi positif

dengan nilai Pearson Correlation adalah sebesar 0,990 yang tergolong

sangat tinggi.
85

Nilai koefisien korelasi yang bertanda positif menunjukan

bahwa hubungan antara variabel Perceived of Quality dengan Purcahse

Intention adalah memiliki hubungan searah.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa nilai

signifikasi dari korelasi antara Perceived of Risk dengan Purcahse

Intention adalah 0,000 yang bernilai kurang dari taraf signifikansi 5%

(0,05), sehingga keputusan adalah tolak H0, yang berarti terdapat

hubungan yang signifikan antara Perceived of Risk dengan Purcahse

Intention. Dari uji korelasi pearson di atas, memiliki korelasi positif

dengan nilai Pearson Correlation adalah sebesar 0,992 yang tergolong

sangat tinggi.

Nilai koefisien korelasi yang bertanda positif menunjukan

bahwa hubungan antara variabel Perceived of Risk dengan Purcahse

Intention adalah memiliki hubungan searah.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa nilai

signifikasi dari korelasi antara Internet Knowledge dengan Purcahse

Intention adalah 0,000 yang bernilai kurang dari taraf signifikansi 5%

(0,05), sehingga keputusan adalah tolak H0, yang berarti terdapat

hubungan yang signifikan antara Internet Knowledge dengan Purcahse

Intention. Dari uji korelasi pearson di atas, memiliki korelasi positif

dengan nilai Pearson Correlation adalah sebesar 0,991 yang tergolong

sangat tinggi.
86

Nilai koefisien korelasi yang bertanda positif menunjukan

bahwa hubungan antara variabel Internet Knowledge dengan Purcahse

Intention adalah memiliki hubungan searah.

c. Analisis Model Regresi

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan Perceived of

Quality (X1), Perceived of Risk (X2), dan Internet Knowledge (X3)

sebagai variabel bebas, serta Purchase Intention (Y) sebagai variabel

terikat.

Tabel 4.42
Hasil analisis regresi linier Perceived of Quality, Perceived of Risk, dan
Internet Knowledge terhadap Online Purchase Intention
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1,049 ,455 2,306 ,023
Perceived of Quality ,256 ,085 ,269 3,021 ,003
Perceived of Risk ,265 ,087 ,316 3,053 ,003
Internet Knowledge ,384 ,069 ,413 5,549 ,000
a. Dependent Variable: Purchase Intention
Sumber: Output SPSS 24 (2018)

Berdasarkan tabel 4.42, maka dapat dibuat model persamaan

analisis regresi sebagai berikut :

Y = 1,049 + 0,256X1 + 0,265X2 + 0,384X3

Dari persamaan regresi linier berganda diatas dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1) Koefisien regresi variabel Perceived of Quality X1 adalah sebesar

0,256, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai
87

dari Perceived of Quality mengalami kenaikan 1 poin, maka nilai

dari Purchase Intention akan mengalami kenaikan sebesar 0,256

poin. Begitu pula sebaliknya, jika variabel independen lain nilainya

tetap dan nilai dari Perceived of Quality mengalami penurunan

sebesar 0,256 poin. Dalam hal ini pengaruh dari variabel

independen Perceived of Quality adalah berbanding lurus dengan

Purchase Intention, artinya semakin meningkat Perceived of

Quality, maka nilai dari Purchase Intention juga akan semakin

meningkat, begitu pula sebaliknya.

2) Koefisien regresi variabel Perceived of Risk X2 adalah sebesar

0,265, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai

dari Perceived of Risk mengalami kenaikan 1 poin, maka nilai dari

Purchase Intention akan mengalami kenaikan sebesar 0,265 poin.

Begitu pula sebaliknya, jika variabel independen lain nilainya tetap

dan nilai dari Perceived of Risk mengalami penurunan sebesar

0,265 poin. Dalam hal ini pengaruh dari variabel independen

Perceived of Risk adalah berbanding lurus dengan Purchase

Intention, artinya semakin meningkat Perceived of Risk, maka nilai

dari Purchase Intention juga akan semakin meningkat, begitu pula

sebaliknya.

3) Koefisien regresi variabel Internet Knowledge X3 adalah sebesar

0,384, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai

dari Internet Knowledge mengalami kenaikan 1 poin, maka nilai


88

dari Purchase Intention akan mengalami kenaikan sebesar 0,384

poin. Begitu pula sebaliknya, jika variabel independen lain nilainya

tetap dan nilai dari Internet Knowledge mengalami penurunan

sebesar 0,384 poin. Dalam hal ini pengaruh dari variabel

independen Internet Knowledge adalah berbanding lurus dengan

Purchase Intention, artinya semakin meningkat Internet

Knowledge, maka nilai dari Purchase Intention juga akan semakin

meningkat, begitu pula sebaliknya.

d. Pengujian Hipotesis

Pengujian Terhadap masing-masing hipotesis dilakukan dengan

cara uji signifikansi (pengaruh nyata) variabel independen (Y) baik

secara parsial maupun secara bersama-sama (stimultan) dan dilakukan

dengan uji statistik T (T-test) dan uji F (F – test ) pada level 5% (α =

0,05).

1) Uji T

Uji T ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh

parsial atau individu dari masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan ini yaitu

jika nilai signifikansi < 0,05 atau t hitung > t tabel, maka terdapat

pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Dan begitu sebaliknya,

jika nilai signifikansi > 0,05 atau t htiung < t tabel, maka tidak

terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y.


89

Tabel 4.43
Hasil perhitungan uji parsial dengan dependen variabel Purcahase intention
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,049 ,455 2,306 ,023
Perceived of Quality ,256 ,085 ,269 3,021 ,003
Perceived of Risk ,265 ,087 ,316 3,053 ,003
Internet Knowledge ,384 ,069 ,413 5,549 ,000
a. Dependent Variable: Purchase Intention
Sumber: Output SPSS 24 (2018)

a) Dari tabel di atas dapat diketahui nilai siginifikansi untuk

variabel Perceived of Quality (X1) tehadap Purchase Intention

(Y) menunjukan nilai signifikansi 0,003 < 0,05 dan nilai t

hitung 3,021 > t tabel 1,660, serta 1 0,269, sehingga dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak H1 diterima, artinya ada

pengaruh antara Perceived of Quality terhadap Purchase

Intention.

Keputusan: Terdapat pengaruh antara Perceived of Quality

(X1) terhadap Purchase Intention (Y) (p-value 0,003 < 0,005)

Tolak Ho

b) Dari tabel di atas dapat diketahui nilai siginifikansi untuk

variabel Perceived of Risk (X2) tehadap Purchase Intention (Y)

menunjukan nilai signifikansi 0,003 < 0,05 dan nilai t hitung

3,053 > t tabel 1,660, serta 1 0,316, sehingga dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak H1 diterima, artinya ada

pengaruh antara Perceived of Risk terhadap Purchase Intention.


90

Keputusan: Terdapat pengaruh antara Perceived of Risk (X2)

terhadap Purchase Intention (Y) (p-value 0,003 < 0,05)

Tolak Ho

c) Dari tabel di atas dapat diketahui nilai siginifikansi untuk

variabel Internet Knowledge (X3) tehadap Purchase Intention

(Y) menunjukan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai t

hitung 5,549 > t tabel 1,660, serta 1 0,413, sehingga dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak H1 diterima, artinya ada

pengaruh antara Internet Knowledge terhadap Purchase

Intention.

Keputusan: Terdapat pengaruh antara Internet Knowledge (X3)

terhadap Purchase Intention (Y) (p-value 0,000 < 0,05)

Tolak Ho

2) Uji F

Uji F ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh

secara bersama-sama (simultan) dari masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen Dasar pengambilan

keputusan ini yaitu jika nilai signifikansi < 0,05 atau F hitung > F

tabel, maka terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

Dan begitu sebaliknya, jika nilai signifikansi > 0,05 atau F

htiung < F tabel, maka tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap

variabel Y.
91

Tabel 4.44
Hasil perhitungan uji simultan dengan dependen variabel Purchase
Intention
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 547,226 3 215,742 9,706 ,000b
Residual 117,534 96 ,183
Total 1564,760 99
a. Dependent Variable: Purchase Intention
b. Predictors: (Constant), Internet Knowledge, Perceived of Quality, Perceived
of Risk
Sumber: Output SPSS 24 (2018)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai signifikansi

untuk pengaruh variabel Perceived of Quality, Perceived of Risk,

dan Internet Knowledge terhadap Purchase Intention sebesar 0,000

< 0,05 dan nilai F hitung 9,706 > F tabel 3,94. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak H1 diterima, yang artinya secara

simultan Perceived of Quality (X1), Perceived of Risk (X2), dan

Internet Knowledge (X3) berpengaruh signifikan terhadap Online

Purchase Intention (Y).

e. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa baik garis regresi sesuai dengan data aktualnya (goodness of

fit). Koefisien determinasi ini mengukur presentase total variasi

variabel dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen di dalam

garis regresi.
92

Tabel 4.45
Hasil perhitungan koefisien determinasi dengan
variabel dependen Purchase intention
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 ,894 ,889 ,887 ,427
a. Predictors: (Constant), Internet Knowledge, Perceived of
Quality, Perceived of Risk
b. Dependent Variable: Purchase Intention
Sumber: Output SPSS 24 (2018)

Dari tabel di atas diperoleh koefisien determinasi atau R square

adalah 0,889 artinya menunjukan bahwa pengaruh variabel perceived

of quality, perceived of risk, dan internet knowledge terhadap purchase

intention secara simultan adalah 88,9% dan sisanya sebesar 11,1%

dipengaruhi variabel lain.

B. Pembahasan

Berdasarkan dari sebuah hipotesis dan tujuan penelitian yang hendak

ingin dicapai, dan untuk membuktikan serta mengetahui kebenaran hipotesis

ini dilakukan empat cara pengujian data. Pertama uji validitas data, dalam

pengujian ini telah dilakukan bahwa r hitung > r tabel. Kedua adalah uji

reliabilitas dimana pengujian ini telah dilakukan dan hasilnya r alpha > r tabel.

Maka dari kedua pengujian data tersebut dapat dikatakan instrumen ini valid

dan reliabel.

Pengujian ketiga yaitu uji normalitas. Dalam pengujian ini dibuktikan

dalam bentuk gambar standar plot residual. Plot tersebut membuktikan titik-

titik plot berada pada garis diagonal dan penyeberannya mengikuti arah garis
93

diagonal. Kedua, yaitu tabel Kolmogorov-Smirnov (K-S). Ouput ini

membuktikan bahwa nilai signifikansi hitung > 0,05, maka dapat dikatakan

hasil jawaban responden atas kuesioner berdistribusi normal.

Pengujian keempat yaitu uji korelasi. Dimana dalam pengujian ini

membuktikan bahwa nilai signifikan dari variabel faktor perceived of quality

0,000 < 0,05 dan perceived of risk 0,000 < 0,05 dan internet knowledge 0,000

< 0,05, yang artinya ketiga variabel tersebut memiliki hubungan yang

signifikan dengan purchase intention.

Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis tersebut maka dapat

diketahui sesuai dengan tujuan peneliti mengenai pengaruh perceived of

quality, perceived of risk dan internet knowedge terhadap online purchase

intention, studi kasus pada KLIK Indomaret di Purwakarta sebagai berikut :

1. Pengaruh Perceived of Quality Terhadap Online Purchase intention

pada KLIK Indomaret di Purwakarta

Berdasarkan uji t yang telah dilakukan diketahui nilai t hitung untuk

variabel Perceived of Quality (X1) adalah sebesar 3,021 didukung dengan

nilai siginifikan 0,003 yang lebih kecil dari 0,05 atau 5%, maka H0 ditolak

H1 diterima, sehingga dapat dikatakan variabel Perceived of Risk (X1)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Purchase Intention (Y).

Aaker, David A. (1997:125) mengatakan bahwa persepsi kualitas

adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan

suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan.

Perceived quality meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan bagaimana


94

suatu merek dipersepsikan sehingga dengan diketahuinya persepsi kualitas

dari merek yang dimiliki, maka badan usaha dapat menentukan langkah apa

yang dapat diambil guna memperkuat persepsi pelanggannya terhadap suatu

produk atau jasa.

Perceived of quality menjadi salah satu variabel yang menyebabkan

terjadinya online purchase intention. Faktor kinerja, fitur, keandalan,

ketahanan, pelayanan, dan hasil akhir mempengaruhi minat pembelian

secara online. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh I Wayan

Hendrayana, I Wayan Santika (2015) bahwa perceived of quality memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli secara online.

Konsumen melakukan online purchase intention karena faktor

perceived of quality, meliputi kinerja, fitur, keandalan, ketahanan,

pelayanan, dan hasil akhir. Hasil penelitian didukung oleh mayoritas

responden yang cenderung setuju bahwa yang mempengaruhi online

purcahse intention pada KLIK Indomaret di Purwakarta disebakan oleh

faktor perceived of quality.

2. Pengaruh Perceived of Risk Terhadap Online Purchase intention pada

KLIK Indomaret di Purwakarta

Berdasarkan uji t yang telah dilakukan diketahui nilai t hitung untuk

variabel Perceived of Risk (X2) adalah sebesar 3,053 didukung dengan nilai

siginifikan 0,003 yang lebih kecil dari 0,05 atau 5%, maka H0 ditolak H1

diterima, sehingga dapat dikatakan variabel Perceived of Risk (X2)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Purchase Intention (Y).


95

Engel et.al., (Yunita Fitri Wahyunnigtyas, Dyah Ayu Widiastuti,

2015) bahwa persepsi risiko adalah penyebab utama mengapa orang enggan

berbelanja online. Karena sifatnya yang tidak bertemu secara langsung

antara pembeli dan penjual, e-commerce memunculkan persepsi risiko yang

berbeda beda. Ada yang menghawatirkan kehilangan uang, ada yang

menghawatirkan faktor waktu pengiriman, ada juga yang

mempertimbangkan faktor security dan privacy, semakin besar persepsi

risiko semakin besar pula kemungkinan keterlibatan konsumen pada

pembelian.

Adanya risiko yang dirasakan konsumen dalam melakukan

pembelian secara online membuat mereka menjadi segan atau merasa

keberatan dalam melakukan transaksi online, karena konsumen tidak dapat

menyentuh, merasakan, atau mencoba produk sebelum membeli dan

konsumen juga harus memberikan beberapa informasi pribadi seperti

alamat rumah, nomor telepon, dll. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Devi Sutomo (2012) menyatakan bahwa perceived risk berpengaruh

signifikan positif terhadap pembelian secara online.

Konsumen akan memperhatikan risiko yang dihadapi ketika berniat

melakukan transaksi secara online, seperti financial risk, performance risk,

phsycal risk, social risk, psychological risk, dan time and convinience risk.

Konsumen mempunyai pilihan apakah akan menghindari pembelian atau

meminimumkan risiko melalui pencarian dan evaluasi alternatif pra-

pembelian dalam tahap pengambilan keputusan, sehingga disimpulkan


96

bahwa tinggi rendahnya perceived risk menentukan kuat lemahnya online

purchase intention.

Hasil penelitian ini didukung oleh mayoritas responden yang

cenderung setuju bahwa perceived of risk mempengaruhi terhadap online

purchase intention pada KLIK Indomaret di Purwakarta.

3. Pengaruh Internet Knowledge Terhadap Online Purchase intention

pada KLIK Indomaret di Purwakarta

Berdasarkan uji t yang telah dilakukan diketahui nilai t hitung untuk

variabel Internet Knowledge (X3) adalah sebesar 5,549 didukung dengan

nilai siginifikan 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 atau 5%, maka H0 ditolak

H1 diterima, sehingga dapat dikatakan variabel Internet Knowledge (X3)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Purchase Intention (Y).

Menurut Compeau, D., dan Higgins, Christopher A. (Noorlaily

Fitdiarini, 2015) menyatakan bahwa aplikasi internet merupakan teknologi

yang cukup komplek, pengguna aplikasi internet membutuhkan pelatihan

dan pembelajaran. Dengan pembelajaran dan pelatihan mengenai aplikasi

internet pengguna dapat mengerti tentang apa yang diharapkan nantinya.

Pembelajaran tersebut antara lain seperti bagaimana agar dapat terhubungan

dengan internet, pencarian informasi dalam internet, pertukaran informasi

melalui internet, dan sebagainya. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Noorlaily Fitdiarini (2015) menyatakan Internet Knowledge

berpengaruh signifikan positif terhadap minat beli secara online.


97

Penelitian ini juga didukung oleh mayoritas responden yang

cenderung setuju bahwa internet knowledge mempengaruhi terhadap online

purchase intention pada KLIK Indomaret di Purwakarta.

Jadi, semakin konsumen memiliki pengetahuan, kemampuan dan

pengalaman menggunakan internet dan pengalaman berbelanja online

sebelumnya, maka semakin besar kemungkinan terjadinya konsumen

melakukan online purchase intention.

4. Pengaruh Perceived of Quality, Perceived of Risk, dan Internet

Knowledge Terhadap Online Purchase intention pada KLIK Indomaret

di Purwakarta

Berdasarkan data primer (kuisioner) yang telah diolah oleh peneliti

dengan bantuan SPSS 24, hasil penelitian ini menunjukan bahwa Perceived

of Quality, Perceived of Risk dan Internet Knowledge secara bersama-sama

(simultan) mempengaruhi Online Purchase Intention dimana diketahui nilai

koefisien regresi masing-masing variabel bebas memiliki tanda positif, hasil

uji hipotesis dari uji F menunjukan F hitung sebesar 9,706 dengan taraf

signifikan 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 atau 5%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara simultan Perceived of Quality (X1), Perceived of

Risk (X2) dan Internet Knowledge (X3) berpengaruh signifikan terhadap

Online Purchase Intention (Y).

Dalam penelitian ini baik secara parsial maupun simultan Perceived

of Quality (X1), Perceived of Risk (X2) dan Internet Knowledge (X3)

berpengaruh signifikan positif terhadap Online Purchase Intention (Y).


98

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

sebelumnya dengan berdasar pada masalah yang telah dirumuskan pada bab

pendahuluan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perceived of Quality secara nyata memberikan kontribusi terhadap

Online Purchase Intention pada layanan KLIK Indomaret di

Purwakarta.

2. Perceived of Risk secara nyata memberikan kontribusi terhadap Online

Purchase Intention pada layanan KLIK Indomaret di Purwakarta.

3. Internet Knowledge secara nyata memberikan kontribusi terhadap

Online Purchase Intention pada layanan KLIK Indomaret di

Purwakarta.

4. Perceived of Quality, Perceived of Risk, dan Internet Knowledge secara

simultan berpengaruh positif terhadap Online Purchase Intention pada

layanan KLIK Indomaret di Purwakarta.

B. SARAN

Berdasarkan pemaparan kesimpulan diatas maka disampaikan saran

sebagai berikut :

1. Diharapkan pihak ritel dapat meningkatkan kualitas layanan tidak

hanya secara offline akan tetapi secara online juga, mengingat trend
99

berbelanja online semakin meningkat, sehingga konsumen tidak merasa

ragu atau khawatir untuk melakukan transaksi secara online.

2. Dan berkaitan dengan variabel Internet knowledge, perlu diperhatikan

jika membuat website online shop yang terlalu sulit dipahami

konsumen, maka akan membuat suatu kendala pada konsumen yang

memiliki pengetahuan teknologi internet yang terbatas, sehingga

diharapkan agar dapat membuat website online shop yang sederhana dan

mudah bagi konsumen.

3. Bagi peneliti selanjutnya, semoga penelitian ini bisa menjadi referensi

dan diharapkan dapat menambah jumlah objek penelitian, sampel

penelitian, serta variabel yang lainnya, agar didapat hasil yang lebih

beragam dan lebih valid.


100

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Edisi Terjemahan. Terjemahan

oleh Aris Ananda. 1997. Jakarta: Penerbit Mitra Utama dibawah nama

SPEKTRUM.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua

belas. Jilid 2. Terjemahan oleh Benyamin Molan. Jakarta: PT Indeks.

Kotler, Philip dan Keleer, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga

Belas Jilid1.Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suyanto, A. H. (2009). Step by Step Web Design: Theory and Practices.

Yogyakarta: Andi Offset.

Ana Trihastuti. 2013. Pengaruh Dimensi-Dimensi Persepsi ResikoPembelian

Online Terhadap Keputusan Pembelian. E-jurnal Manajemen

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, November 2013.

Devi Sutomo. 2012. Pengaruh Perceived of Use, Perceived Usefulness, Dan

Perceived Risk Terhadap Intention To Transact Pada Toko Online Di

Surabaya. E-Jurnal Manajemen, Vol. 1, No. 1 : 46-50.

Chrisna Yosefa Setya Ardi. 2016. Analisis Faktro-Faktor Yang Mempengaruhi

Motif Belanja Secara Online. E-jurnal Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah, Vol. 1.

I Wayan Hendrayana, I Wayan Santika. 2015. Pengaruh Kualitas Laman Persepsi

Kepercayaan Dan Persepsi Kualitas Produk Terhadap Niat Membeli


101

Secara Online Pada Situs Belanja Online Zalora Di Denpasar. E-

Jurnal Manajemen Universitas Udayana, Vol. 4, No. 2.

Lolianda. 2016. Email Marketing dan Harga Terhadap Minat Pembelian Online. E-

jurnal Imu Adminitrasi Bisnis Universitas Lampung, Vol.1, No,2.

Mona Windie Fransiske, Christiawan Hendratmoko, Ida Ayu Kade Rachmawati

Kusasih. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motif

Belanja Secara Online Dikalangan Mahasiswa di Kota Solo. E-jurnal

Manajemen STIE Surakarta, Vol. 34, No. 2, November 2015, ISSN

2088-6594.

Ni Made Purnami. 2015. Pengaruh Perspsi Harga, Kepercayaan, Dan Orientasi

Belanja Terhadap Niat Beli Secara Online (Studi pada Produk

Fashion Online di Kota Denpasar). E-jurnal Manajemen Unud, Vol.

4, No. 8, 2015: 2380-2406; e-ISSN: 2302-8912

Ni Nyoman Alit Triani. 2012. Penerapan Strategi IT E-commerce Sebagai

Peningkatan Persaingan Bisnis Perusahaan. E-jurnal Akuntansi Unsu,

No. 3 (2), 2012: 209-2224; e-ISSN: 2502-6380

Nilla Wijayasari. 2018. Perngaruh Brand Image, Kualitas, Persepsi Harga, Dan

Variasi Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Sarung Gajah Duduk

Di Kabupaten Pekalongan. E-jurnal Manajemen Undip, Vol. 7, No.2,

2018: 1-9; e-ISSN: 2337-3792

Noorlaily Fitdiarini. 2015. Kepercayaan Pelanggan Melakukan Online Shopping

Dan Dampaknya Terhadap Minat Beli. E-Jurnal Manajemen

Airlangga (JEBA), No. P-ISSN : 2338-2686; e-ISSN : 2597-4564.


102

Putu Ratih Arta Eliasari, I Putu Gde Sukaatmadja. 2017. Pengaruh Brand

Awareness Terhadap Purchase Intention Dimediasi Oleh Perceived

Quality Dan Brand Loyalty. E-jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No.

12, 2017: 6620-6650, ISSN : 2302-8912.

Rosian Anwar, Wijaya Adidarma. 2016. Pengaruh Kepercayaan dan Risiko Pada

Minat Belanja Online. E-jurnal Manajemen Universitas Bakrie.

Singgih Priambodo, Bulan Prabawani. 2015. Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi

kemudahan Penggunaan, Dan Perspsi Resiko Terhadapa Minat

Menggunakan Layanan Uang Elektronik (Studi Kasus Pada

Masyarakat di Kota Semarang). E-jurnal Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Diponegoro, Vol. 1, No. 2.

Septi Mauludiyahwati. 2017. Pengaruh Kepercayaan, Keamanan, Kualitas

Pelayanan, Dan Persepsi Resiko Menggunakan E-commerce

Terhadap Keputusan Pembelian Online. E-jurnal Manajemen

Universitas Negeri Yogyakarta, Vol.2, No,8.

Trecya Gita Maya Kartika. 2014. Pengaruh Kualitas Produk, Kepercayaan

Konsumen Dan Pengetahuan Tentang Media Sosial Internet Terhadap

Minat Beli Konsumen Online. E-jurnal Manajemen Universitas

Bengkulu, Vol.3 No.5.

Wahyuni Setianingsih. 2016. Pengaruh Country Of Origin, Brand Image, Dan

Persepsi Kualitas Terhadap Minat Beli Oppo Smartphone. E-jurnal

Ekonomi Universitas Negeri yogyakarta, 2016.


103

Yulius Wasis, Anik Lestari. 2013. Pengaruh Perspsi Kualitas Dan harga Terhadap

Minat Beli Tablet Samsung Galaxy TAB. E-jurnal Manajemen, Vol.1,

No. 3, Mei 2013.

Yunita Fitri Wahyuningtyas, Dyah Ayu Widiastuti. 2015. Analisis Pengaruh

Persepsi Resiko, Kemudahan Dan Manfaat Terhadap Keputusan

Pembelian Secara Online (Studi Kasus Konsumen Barang Fashion di

Facebook). E-jurnal Kajian Bisnis, VoL. 23, No. 2. 2015, 112-120.

Yusnidar, Samsir, Sri Restuti. 2014. Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Resiko

Terhadap Minat Beli Dan Keputusan Pembelian Produk Fashion

Secara Online di Kota Pekanbaru. E-jurnal Sosial Ekonomi

Pembangunan, No. 12, Juli 2014 : 311-329, ISSN : 2087-4502.

https://apjii.or.id/downfile/file/Penetrasi+Pengguna+Internet+Indonesia+2018-

2017. Diakses pada November 2017

www.klikindomaret.com, 2018. Diakses pada Januari 2018.

www.indomaret.com, 2018. Diakses pada Januari 2018.

www.similarweb.com, 2016. Diakses pada Januari 2018.


104

Lampiran 1
Surat Pengantar

Yang Terhormat,
Bapak/Ibu/Saudara/i Responden
Di
Tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan adanya kegiatan penelitian yang peneliti lakukan, maka


dengan ini peneliti memohon ketersediaan saudara/i agar sudi kiranya meluangkan
waktu untuk membaca dan kemudian mengisi daftar pertanyaan yang peneliti
lampirkan :

Adapun daftar pertanyaan ini peneliti akan ajukan guna membantu peneliti
dalam memperoleh data-data mengenai “Perceived Of Quality, Perceived Of Risk,
Dan Internet Knowledge Terhadap Online Purchase Intention (Studi Kasus
pada KLIK Indomaret di Purwakarta)” Data-data yang diperoleh tersebut
kemudian akan peneliti gunakan untuk keperluan penyusunan skripsi, dan tanpa ada
tujuan lain yang dapat merugikan pihak-pihak tertentu.

Demikian peneliti sampaikan, dan atas perhatian dan kesediaan


Bapak/Ibu.Saudara/i peneliti ucapkan terimakasih.

Purwakarta, Juli 2018


Peneliti

Asep Jeni
105

Lampiran 2
Instrumen penelitian
Kuisoner Mengenai :

“Perceived Of Quality, Perceived Of Risk, Dan Internet Knowledge Terhadap


Online Purchase Intention (Studi Kasus pada KLIK Indomaret di
Purwakarta)”

Petunjuk Pengisian Jawaban Kuisoner :

Kuisoner terdiri dari sejumlah pertanyaan dan pernyataan yang bertujuan


untuk mendapatkan gambaran mengenai profil Perceived Of Quality, Perceived Of
Risk, Dan Internet Knowledge Terhadap Online Purchase Intention.

Bapak/Ibu/Sdr/i yang terhormat

Kami mohon untuk menjawab setiap pertanyaan dari setiap pernyataan


dalam kuisoner ini dengan memberikan tanda ceklis (√ ) pada salah satu jawaban
yang dipilih. Setiap jawaban yang anda berikan akan sangat berarti dan berguna
bagi tercapainya tujuan yang dimaksud. Oleh karena itu kegunaan maksimal dari
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut hanya diperoleh bilamana
Bapak/Ibu/Sdr/i mengisi kuisoner ini seluruhnya.

1. Kerahasiaan identitas dan jawaban Bapak/Ibu/Sdr/i dijamin sepenuhnya


2. Atas kerjasama dan kesediaan anda untuk mengisi kuisoner ini, diucapkan
terima kasih.

Hormat Saya,

Penyusun
106

BAGIAN I IDENTITAS RESPONDEN

1. Jenis Kelamin : □ Pria □ Wanita


2. Umur : □ <17 Tahun □ 17-22 Tahun □23-30 Tahun
□ 31-45 Tahun □>45 Tahun
3. Pendidikan : □ SLTP/Sederajat □ SLTA/Sederajat
□ Diploma (D1/D2/D3) □ Sarjana

4. Pekerjaan : □ Pelajar □ Mahasiswa □PNS

□Swasta □Lain-lain
107

Lampiran 3

Kuesioner Variabel

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda ceklist ( X ) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan anda.

SS : Sangat Setuju, dengan pernyataan tersebut

S : Setuju, dengan pernyataan tersebut

KS : Kurang Setuju, dengan pernyataan tersebut

TS : Tidak Setuju, dengan pernyataan tersebut

STS : Sangat Tidak Setuju, dengan pernyataan tersebut

No PERNYATAAN STS TS KS S SS

PERCEIVED OF QUALITY ( X1 )

Kinerja

1. Konsumen tertarik menggunakan KLIK


Indomaret karena memberikan layanan berbelanja
secara online tanpa harus datang langsung ke
toko.

2. Konsumen tertarik untuk berbelanja secara online


ketika melihat kualitas produk yang ditawarkan
KLIK Indomaret.

Fitur

3. Layanan tambahan memudahkan konsumen


dalam mendapatkan manfaat lebih dari KLIK
Indomaret.

4. Nilai praktis layanan tambahan memudahkan


konsumen mendapat informasi mengenai produk
108

Keandalan

5. Konsumen tertarik untuk berbelanja secara online


setelah melihat komentar pengguna akan
konsistensi kinerja KLIK Indomaret.

Ketahanan

6. Nilai ekonomis layanan KLIK Indomaret


meningkatkan kesadaran konsumen akan
kemudahan berbelanja secara online

Pelayanan

7. Konsumen tertarik berbelanja secara online


setelah melihat komentar pengguna mengenai
kepuasan akan layanan yang diberikan KLIK
Indomaret.
Hasil Akhir

8. Layanan KLIK Indomaret memberikan kesan


baik dalam menawarkan produk yang berkualitas
bagi konsumen dalam berbelanja secara online.

PERCEIVED OF RISK ( X2 )

Financial Risk / Risiko Keuangan

9. Komentar pengguna KLIK Indomaret atas


kepastian barang yang diterima mengurangi
kekhawatiran konsumen dalam berbelanja secara
online.
10. Layanan ekonomis yang diberikan KLIK
Indomaret berupa gratis ongkos kirim barang
mengurangi kekhawatiran konsumen dalam
berbelanja secara online.
Performance Risk / Risiko Fungsional

11. Orisinalitas produk yang ditawarkan KLIK


Indomaret mengurangi kekhawatiran konsumen
dalam berbelanja secara online.
109

Physical Risk / Risiko Fisik

12. Komentar pengguna atas kenyamanan


menggunakan layanan KLIK Indomaret
mengurangi kekhawatiran konsumen dalam
berbelanja secara online.

13 Komentar pengguna atas keamanan


menggunakan layanan KLIK Indomaret
mengurangi kekhawatiran konsumen dalam
berbelanja secara online.

Social Risk / Risiko Sosial

14. KLIK Indomaret menawarkan produk yang up to


date sehingga mengurangi kekhawatiran
konsumen dalam berbelanja secara online melalui
layanan KLIK Indomaret.
Phsycoligical Risk / Risiko Psikologis
15. KLIK Indomaret menawarkan produk sesuai
segmen pelanggan sehingga mengurangi
kekhawatiran konsumen dalam berbelanja secara
online.
Time and Convinience Risk / Risiko Waktu
16. KLIK Indomaret memberi kepastian waktu
penerimaan barang sehingga mengurangi
kekhawatiran konsumen dalam berbelanja secara
online.
INTERNET KNOWLEDGE ( X3 )

Kemampuan Penggunaan Internet

17. Kemampuan pengetahuan penggunaan internet


membantu mengerti mengenai fitur pada layanan
belanja secara online.

18. Pengetahuan penggunaan internet membantu


dalam penggunaan layanan KLIK Indomaret.
110

Pengalaman Penggunaan Internet

19. Pengalaman menggunakan internet menimbulkan


rasa keinginan untuk berbelanja secara online.

20. Pengalaman menggunakan internet menambah


dorongan untuk memakai layanan KLIK
Indomaret.

Pengalaman Belanja Online

21. Pengalaman belanja online sebelumnya


menambah dorongan untuk menggunakan
layanan KLIK Indomaret.

Konten Objek

22. Konten yang ditampilkan layanan KLIK


Indomaret menarik minat untuk berbelanja secara
online.

23. Kualitas website KLIK Indomaret menjaga data


pribadi konsumen.

PURCHASE INTENTION ( Y )

Minat Transaksional

24. Konsumen tertarik menggunakan layanan KLIK


Indomaret karena menawarkan berbagai macam
produk konsumsi pelanggan.

25. Konsumen tertarik menggunakan layanan KLIK


Indomaret karena Indomaret menjadi pilihan
utama konsumen saat membeli kebutuhan.

Minat Referensial
111

26. Konsumen tertarik menggunakan layanan KLIK


Indomaret karena produk yang ditawarkan layak
untuk direferensikan kepada orang lain

27. Konsumen tertarik menggunakan layanan KLIK


Indomaret karena mendapat referensi dari teman,
kerabat dan orang lain.
Minat Preferensial
28. Konsumen tertarik menggunakan layanan KLIK
Indomaret karena menyediakan kebutuhan
dengan preferensi utama produk sesuai setiap
segmen pelanggan.

29. Konsumen tertarik menggunakan layanan KLIK


Indomaret karena menjadi preferensi utama untuk
berbelanja disebabkan seringnya membeli
kebutuhan di Indomaret.
Minat Eksploratif
30. Konsumen tertarik menggunakan layanan KLIK
Indomaret karena memberikan layanan informasi
tentang produk yang dimiddnati yang kemudian
layak untuk direferensikan kepada orang lain.
3

Anda mungkin juga menyukai