Anda di halaman 1dari 32

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan Individu
Manajemen Keperawatan di Ruang IRNA II Rumah Sakit Umum Daerah LOMBOK
BARAT” dapat terselesaikan.

Laporan Individu ini disusun sebagai salah satu persyaratan Akademik dalam
menyelesaikan pendidikan S1 KEPERAWATAN Stase Manajemen Keperawatan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram tahun akademik 2018/2019.
Dalam penyusunan Proposal ini, penulis banyak mendapat dukungan, bimbingan
dan motivasi dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
terutama kepada:
1. H. Hadi Suryatno, S.E.,M.Kes. Ketua Yayasan Al-Amin Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKES) Mataram sekaligus penanggung jawab mata kuliah Manajemen keperawatan
yang telah banyak meluangkan waktunya dalam pemberian bimbingan dan pengarahan
dalam penyusunan laporan Individu ini.
2. Ns.Dina fithriana,M.Si,Med dan Ns.Ageng Abdi Putra.,S.kep selaku pembimbing
akademilk yang telah banyak meluangkan waktunya dalam pemberian bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan laporan Individu ini.
3. Mahendrawati Ningsih S.KEP selaku pembimbing lahan yang telah banyak meluangkan
waktunya dalam pemberian bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan laporan
Individu ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan individu ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan proposal ini.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG .

Proses manajemen berlaku untuk semua orang yang mencari cara untuk
mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Proses ini dilakukan
dengan menggunakan pendekatan proses manajemen dengan melibatkan semua anggota
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keperawatan sebagai salah satu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari
upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, pelayanan keperawatan merupakan
faktor penentu baik buruknya mutu dan citra dari rumah sakit, oleh karena itu kualitas
pelayanan keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan hingga tercapai hasil yang
optimal.

Dengan memperhatikan hal tersebut, proses manajemen yang baik perlu diterapkan
dalam memberikan asuhan keperawatan sehingga dicapai suatu asuhan keperawatan yang
memenuhi standar profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan asuhan
keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, efektif, aman bagi pasien dan tenaga
keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta aspek sosial, ekonomi,
budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati. Manajemen
keperawatan merupakan suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Gillies, 1986).

Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan profesional dimana tim


keperawatan dikelola dengan menjalankan empat fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, motivasi dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut saling terkait serta
saling berhubungan dan memerlukan ketrampilan-ketrampilan teknis, hubungan antar
manusia dan konseptual yang mendukung tercapainya asuhan keperawatan yang bermutu,
berdaya guna dan berhasil guna kepada klien. Dengan alasan tersebut, manajemen
keperawatan perlu mendapat perhatian dan prioritas utama dalam pengembangan
keperawatan di masa depan.

Hal tersebut berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap
perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi (Nursalam, 2002). Rumah sakit merupakan
organisasi yang sangat kompleks dan sangat penting dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat Indonesia. Rumah sakit sebagai salah satu penyelenggara pelayanan
kesehatan, salah satunya adalah penyelenggara pelayanan asuhan keperawatan senantiasa
memberikan pelayanan yang memuaskan kepada klien maupun keluarganya (Depkes, 1987).
Oleh karena itu, diperlukan cara pengelolaan pelayanan keperawatan yang mengikuti prinsip-
prinsip manajemen.

Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju Gerung Lombok Barat sebagai salah
satu penyelenggara pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian serta usaha lain di bidang
kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi
kepada kepentingan masyarakat, maka rumah sakit perlu didukung dengan adanya organisasi
yang mantap dan manajemen yang baik dengan berorientasi pada mutu pelayanan bagi
masyarakat. Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk
memiliki kemampuan manajerial yang tangguh sehingga pelayanan yang diberikan mampu
memuaskan kebutuhan klien. Kemampuan manajerial yang dimiliki perawat dapat dicapai
melalui banyak cara. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan ketrampilan manajerial yang
handal selain didapatkan di bangku kuliah juga harus melalui pembelajaran di lahan praktik.
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan dari STIKES Mataram dituntut untuk dapat
mengaplikasikan langsung pengetahuan manajerialnya di Ruang IRNA II yang berlangsung
selama 2 minggu yaitu tanggal 4 Februari 2019 – 16 Februari 2019 dengan arahan dari
pembimbing lapangan maupun dari pembimbing pendidikan yang intensif. Adanya praktik
manajemen ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat dan mengelola
ruang perawatan dengan pendekatan proses manajemen yang sudah dipelajari di kampus .

B. PROGRAM KEGIATAN

1. Melakukan orientasi Rumah sakit dan orientasi ruangan

2. Melakukan Pengkajian Ruangan ,di ruang IRNA II RSUD PATUT PATUH PATJU ,
Gerung Lombok barat.

3. Penyusunan laporan kelompok, BAB 1,2,3 diskusi dan kosultasi dengan pembimbing lahan
dan pembibing akademik .

4. Membuat tabel analisa SWOT dan Membuat Prioritas MAsalah


5. Membuat Rencana Kegiatan .

6. ROLE PLAY Pelaksanaan manajemen pelayanan dan asuhan keperawatan

7. Evaluasi kegiatan

8. Presentasi akhi dan pengumpulan Laporan .


No Kegiat Uraian Kegiatan Subjek Hari/Tanggal Penanggung jawab
an 04 0 06 0 0 0 10 11 1 1 14
5 7 8 9 2 3

1 2 3 5 7

1 Orient Orientasi Rumah Sakit KARU / Tim Rumah Sak


asi KATIM /
Umum MAHASISWA

2 Orient Orientasi Ruangan KARU / Tim Rumah Sakit , Ma


asi KATIM /
Orientasi Alat
Khusu MAHASISW
s Orientasi jenis penyakit

Orientasi pasien

3 Ni Made Febri Suard

Diskus Penyusunan laporan kelompok, BAB


i, 1,2,3
konsul
tasi
dan

4 Mengk Mengkaji profil/ gambaran umum Mahasiswa


aji ruangan
manaj Mengkaji unsur Man (M1) KARU/KATI Muhammad Asnul H
emen input M/PA
ruanga
Material (M2) KARU/KATI
n
M/ PA

Method (M3) KARU/


KATIM/PA

Money (M4) KARU


/KATIM/PA

Marketing (M5) KARU/


KATIM/ PA

Mengkaji unsur KARU / Nunung Safitr


proses Planning KATIM / PA

KARU /

Organization KATIM / PA

Actuating KARU /
KATIM / PA
KARU /

Control KATIM / PA

Mengkaji unsur KARU /


Efektifitas dan
output KATIM / PA
efisiensi

Kepuasan PASIEN
pasien

5 Diskus 1. Membuat tabel


i analisa SWOT
2. Membuat
diagram analisa
SWOT
3. Menentukan
prioritas masalah
6 Konsu 1. Melakukan
ltasi konsultasi hasil
dan pengkajian
Revisi manajemen
ruangan praktek
2. Melakukan
Revisi hasil
konsultasi

7 Role 1. Menjadi kepala Role Play Muhammad Arif Su


play ruangan
(Timbang
2. Menjadi perawat
Terima)
primer
3. Menjadi perawat
asosiet
Role Play

(Supervisi)
Role Play

(Ronde
Keperawatan)

8 Desim Mempresentasikan
inasi laporan kelompok

9 Konsu
ltasi
dan
lapora
n akhir
10 Pengu
mpula
n
lapora
n
C. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan selama 2 minggu di Ruang IRNA II


RSUD PATUT PATUH PATJU GERUNG Lombok Barat, mahasiswa mampu memahami
manajemen keperawatan baik pengelolaan sarana maupun kegiatan keperawatan dalam
tatanan klinik

b. Tujuan Khusus

Secara kelompok dan individu mahasiswa dapat menunjukkan kemampuan dalam hal
manajemen keperawatan baik pengelolaan sarana maupun kegiatan keperawatan dalam
tatanan klinik. Kemampuan managemen diantaranya meliputi :

1) Mempelajari profil rumah sakit.

2) Menganalisa situasi manajemen dari Rumah Sakit .

3) Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah layanan kesehatan yang terkait dengan


manajemen keperawatan berdasarkan analisa situasi nyata di Rumah Sakit .

4) Mengaplikasikan keterampilan dalam mengorganisasi dan mengkoordinasi kegiatan-


kegiatan keperawatan secara efektif dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen.

5) Menjalin kerjasama yang baik dalam tim.

6) Menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat, pendekatan dan strategi untuk


mempengaruhi individu atau kelompok untuk melakukan perubahan yang positif dan
pencapaian tujuan.

7) Menggunakan metode pendekatan pemecahan masalah yang efektif dan konstruktif.


BAB II

PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. PELAKSANAAN.

1. MINGGU I (PERAWAT PELAKSANA)

1) Melaksanakan rencana keperawatan yang sudah dibuat oleh penanggung jawab /


Ka Tim

2) Dalam keadaan insidentil membuat pengkajian, diagnose dan perencanaan


keperawatan yang kemudian disyahkan oleh penanggung jawab / Ka Tim

3) Memberikan perawatan paripurna pada sejumlah pasien yang sudah didelegasikan


oleh penanggung jawab / Ka Tim

4) Melakukan kerjasama dan berkonsultasi kepada penanggung jawab / Ka Tim bila


terjadi masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan asuhan
keperawatan

5) Mengambil keputusan bila terjadi masalah-masalah yang berhubungan dalam


pelaksanaan asuhan keperawatan pada waktu dinas sore, malam dan hari libur dan
melapor pada Kepala Ruang / Ka Tim.

6) Menata ruangan perawatan dengan mengawasi kebersihan, kelengkapan peralatan


dan mebelair untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan pasien.

7) Memberikan bimbingan kepada pasien atau keluarga tentang penggunaan obat,


kebersihan perorangan, makanan dan cara hidup sehat serta memberi motivasi
dalam rangka memberikan pelayanan pada pasien.

8) Menghadiri konferensi keperawatan, tim kesehatan lain untuk membicarakan dan


membahas kasus-kasus untuk mendapatkan cara pemecahan masalah dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan pada pasien.

9) Mengikuti serah terima tugas yang dipimpin oleh penanggung jawab / Ka Tim
10) Melaksanakan tugas sore, malam dan hari libur secara bergilir sesuai dengan
jadwal yang dibuat oleh Kepala Ruang / Ka Tim.

11) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang keperawatan dengan


mengikuti pertemuan ilmiah atau rapat-rapat khusus.

12) Melakukan kegiatan penunjang sesuai dengan juknis jabatan fungsional


keperawatan.

13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan
kegiatan di ruang keperawatan.

2. MINGGU KE III , SEBAGAI KEPALA RUANGAN (KARU)

Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan Keperawatan di ruang rawat yang


berada di wilayah tanggung jawabnya.Uraian Tugas

1) Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :

a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai
kebutuhan.

b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai


kebutuhan.

c. Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan yangakan


diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.

2) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :

a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat.

b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lainsesuai
kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku

c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga lain
yang akan bekerja diruang rawat.

d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk


melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan
berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.

f. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga lain


yang berada diwilayah tanggug jawabnya.

g. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan antara lain


melalui pertemuan ilmiah.

h. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan


pengadaannya sesuai kebuthan pasien agar tercapai pelayanan yang optimal.

i. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan lain yang
diperlukan diruang rawat

j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam


keadaan siap pakai.

k. Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan.

l. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya, meliputi


penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada
cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.

m. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk


pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan, serta menyampikan kepada
staf untuk melaksanakannya.

n. Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat menurut


tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk memudahkan pemberian
asuhan keperawatan.

o. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui


keadaanya dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang
dihadapinya.

p. Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan
pelayanan perawatan berlangsung.

q. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga dalam batas


kewenangan
r. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan
pelayanan perawatan berlangsung.

s. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan


keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar. Untuk
tindakan perawatan selanjutnya.

t. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang lain, seluruh kepala
bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS.

u. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien
dan keluarganya, sehingga memberikan ketenangan.

v. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.

w. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan berdasarkan


macam dan jenis makanan pasien, kemudian memeriksa.

3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi

a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan.

b. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan


ketrampilan di bidang perawatan.

c. Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-


obatan secara efektif dan efisien,

d. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan


keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat

3. MINGGUI II , KATIM II

1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.

2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan.

3) Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas

4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh


disiplin ilmu lain maupun perawat lain.

5) Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.


6) Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai
dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.

7) Mengikuti timbang terima.

8) Menerima dan menyesuaikan rencana.

9) Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.

10) Mendampingi visite.

11) Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan

B. EVALUASI.

1. MINGGU 1 , PERAWAR PELAKSANA

1) Telah dilakukan pre conference sebelum memulai aktivitas / pemberian asuhan


keperawatan kepada klien yang dipimpin oleh Kepala Ruangan .

2) Telah dilakukan operan kepada pasien sesuai ruang kelolaan

3) Pasien berjumlah 3 Orang di kamar 3,4,9,10 (TIM I)

4) Telah dilakukan komunikasikan dan koordinasikan pelayanan yang diberikan oleh


disiplin ilmu lain maupun perawat lain

5) Koordinasi dengan ketua tim dan anggota tim lainnya berjalan dengan baik dan lancar

6) Pembagian tugas oleh katim kepada anggota tim terorganisir dengan baik, semua
pasien mendapatkan asuhan keperawatan sesuai kebutuhannya

7) Dilakukan operan kepada tim yang dinas siang

8) Pada akhir jam dinas pagi, dilakukan post conference sebagai bentuk evaluasi kepada
semua tim yang dipimpin oleh Kepala Ruangan.

2. MINGGU KE II , SEBAGAI KEPALA RUANGAN (KARU)

Dalam menjalankan peran sebagai Kepala Ruangan, ditemukan beberapa masalah,

yakni :

a. Tekhnik pendokumentasian masih belum lengkap

b. Pembagian jam dinas menjadi tidak imbang karena keterbatasan tenaga


c. Kepatuhan cuci tangan (Five mment’s) belum optimal

d. Pengggunaan APD bagi perawat di ruangan belum terlaksana optimal

3. MINGGU III , KATIM II

1) Telah dilakukan Penerimaan dan pengkajian kebutuhan pasien oleh katim dan pre
conference sebelum memulai aktivitas / pemberian asuhan keperawatan kepada klien
yang dipimpin oleh Kepala Ruangan .

2) Telah membuat tujuan dan perencanaan keperawatan

3) Pasien berjumlah 5 Orang di kamar 3,4,9,10 (TIM II)

4) Telah dilakukan tindakan keperawatan dengan baik dan dicatat dan dokumentasikan
dalam asuhan keperawatan

5) Telah dilakukan evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.

6) Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai
dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.

7) Melakukan timbang terima pada tim yang bertugas di shift berikutnya

8) Melakukan peenerimaan dan menyesuaikan rencana.

9) Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.

10) Melakukan pedampingngan visite.

11) Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan

12) Pada akhir jam dinas pagi, dilakukan post conference sebagai bentuk evaluasi kepada
semua tim yang dipimpin oleh Kepala Ruangan.

C. FAKTOR PENDUKUNG .

Hal – hal yang perlu diperhatikan manajer dalam fungsi penggerakan.

a. Manajer harus bekerja lebih produktif

b. Manajer perlu memahami ilmu psikologi, komunikasi, kepemimpinan dan


sosiologi
c. Manajer harus mempunyai tekat untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap
lingkungan

d. Manajer harus bersikap obyektif

Faktor Pendukung Pelaksanaan SIM Keperawatan di Indonesia yaitu :


a. Adanya perusahaan (yang dikelola oleh profesi keperawatan) yang
menawarkan produk SIM keperawatan yang siap pakai untuk diterapkan di
Rumah Sakit. Sekalipun memiliki harga yang cukup tinggi tetapi keberadaan
perusahaan ini dapat mendukung pelaksanaan SIM keperawatan di beberapa
rumah sakit yang memiliki dana cukup untuk membeli produk tersebut.
b. Adanya UU No 8 tahun 1997 yang mengatur tentang keamanan terhadap
dokumentasi yang berupa lembaran kertas. Undang-undang ini merupakan bentuk
perlindungan hukum atas dokumen yang dimiliki pusat pelayanan kesehatan,
perusahaan atau organisasi.
c. Aspek etik karena sistem ini semaksimal mungkin dirancang untuk
menjaga kerahasiaan data pasien. Hanya orang-orang tertentu saja yang boleh
mengakses data melalui SIM ini, misalnya dokter, perawat, pasien sendiri.

D. KENDALA .

Kegagalan manajer dalam menumbuhkan motivasi stafnya, hal ini terjadi


karena manajer kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan antar manusia.
Seperti konsep perilaku manusia yang dikemukakan oleh Maslow, dinegara
berkembang yang menjadi prioritas adalah kebutuhan fisik, rasa aman, dan diterima
oleh lingkungan sedangkan dinegara maju kebutuhan yang menonjol adalah
aktualisasi diri dan self esteem. Perbedaan tersebut juga akan mempengaruhi etos
kerja dan produktifitas kerja.

Terdapat beberapa aspek yang menjadi kendala dalam penerapan SIM di Indonesia.
1. Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen berbasis komputer
ke dalam sistem praktek keperawatan di Indonesia tidak terlalu mudah. Hal ini
karena pihak manajemen harus memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur
organisasi keperawatan di Indonesia, sebagai contoh pengambil
keputusan/kebijakan bukan dari profesi perawat, sehingga seringkali keputusan
tentang pelaksanaan SIM yang sudah disepakati oleh tim keperawatan
dimentahkan lagi karena tidak sesuai dengan keinginan pengambil kebijakan.
Pihak manajemen rumah sakit masih banyak yang mempertanyakan apakah SIM
keperawatan ini akan berdampak langsung terhadap kualitas pelayanan
keperawatan dan kualitas pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.
2. Sumber daya manusia di institusi pelayanan kesehatan yang belum siap
menghadapi sistem komputerisasi, hal ini dapat disebabkan karena ketidaktahuan
dan ketidakmampuan mereka terhadap sistem informasi teknologi yang sedang
berkembang. Pemahaman yang kurang tentang manfaat SIM menjadi salah satu
faktor penyebab ketidaksiapan SDM keperawatan.
3. Sumber dana. Sebagaimana kita tahu bahwa untuk mendapatkan sistem informasi
manajemen keperawatan yang sudah siap diterapkan di rumah sakit,
membutuhkan biaya yang cukup besar, tidak setiap rumah sakit memiliki dana
operasional yang cukup besar, sehingga seringkali SIM keperawatan gagal
diterapkan karena tidak ada sumber dana yang cukup.
Kurangnya fasilitas Information technology yang mendukung. Pelaksanaan
SIM keperawatan tentunya membutuhkan banyak perangkat keras atau unit komputer
untuk mengimplementasikan program tersebut

E. KESINAMBUNGAN .

Dalam menjalankan rencana kegiatan yang dilakukan di minggu pertama


sudah cukup baik, sehingga masih perlukan kembali peningkatan di minggu-minggu
selanjutnya . Agar penerapan rencaana kegiatan dapat dilakukan secara kontinyu dan
berkelanjutan pada KARU , KATIM, dan PP dimingggu selanjutnya sesuai dengan
rencana kegiatan yatu pembuatan aturan tertulis untuk lebih menjaga disiplin dari
perawat-perawat yang bertugas di IRNA II serta untuk Penrerapan MPKP yang lebih
baik lagi sebelumnya . MPKP terdiri dari lima subsistem, yaitu:

1) Nilai-nilai profesional meliputi ekonomi, kesinambungan asuhan, dan belajar


sepanjang hayat untuk menopang praktik ilmu yang bermutu.

2) Pendekatan manajemen menunjukkan bahwa pada MPKP, pembuat keputusan


untuk pasien ada pada manajer asuhan klinik atau Perawat Primer. Kepala
ruangan rawat berperan sebagai fasilitator atau mentor.

3) Pemebrian asuhan keperawatan pada umumnya menggunakan metode


keperawatan primer.
4) Hubungan profesional memungkinkan adanya hubungan kolaborasi,
konsultasi antar tim, dan koferens antar tim serta konferens untuk
penyelesaian konflik.

5) Sistem kompensasi dan penghargaan memungkinkan perawat mendapatkan


kompensasi dan penghargaan sesuai dengan sifat layanannya yang profesional.
Penghargaan dapat juga berupa keberadaan perawat sebagai seorang ahli atau
spesialis.

Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan empat unsur,
yakni: standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, dan sistem MAKP.
Definisi tersebut berdasarkan prinsipprinsip nilai yang diyakini dan akan
menentukan kualitas produksi/jasa layanan keperawatan. Jika perawat tidak
memiliki nilai-nilai tersebut sebagai suatu pengambilan keputusan yang
independen, maka tujuan pelayanan kesehatan/keperawatan dalam memenuhi
kepuasan pasien tidak akan dapat terwujud (Nursalam, 2011).

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

1. Manajemen keperawatan adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan melalui


perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dengan menggunakan
sumber daya secara efektif, efisien dan rasional dalam memberikan pelayanan bio-
psiko-sosial-spiritual yang komprehensif pada individu, keluarga, dan masyarakat,
baik yang sakit maupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan (Asmuji, 2012)

2. Model Praktik Keperawatan Profesional merupakan penataan struktur dan proses


sistem pemberian asuhan keperawatan pada tingkat ruang rawat sehingga
memungkinkan pemberian asuhan keperawatan profesional (Ratna Sitorus dan
Rumondang Panjaitan, 2011).

Model yang digunakan dalam asuhan keperawatan memakai model modifikasi TIM
dan Primer dengan pembagian tim menjadi 2 kelompok besar yang diketuai oleh
kepala tim dan bertindak sebagai perawat primer

3. Kegiatan manajemen dilakukan dengan mengikuti standart operasional prosedur


dengan rutinitas kegiatan antara lain Operan, Prekonference, Post konference,
Supervisi Keperawatan, dan Dokumentasi Keperawatan.

4. Kegiatan evaluasi untuk kegiatan manajemen dengan beberapa standart antara lain
BOR mengalami peningkatan sebesar , ALOS , TOI: turn over interval, Kejadian
infeksi nosokomial tidak terjadi, angka cedera 0 % dan kepuasan pasien meningkat
dari rata-rata 75 % menjadi 85 % pasien puas.

5. Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-
hal yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan (Siagian, 1990).

B. SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, disarankan kepada :

1. Pimpinan / kepala

a) Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai khususnya note book dan
penyediaan format asuhan keperawatan yang telah diuji cobakan, bagi
terselenggaranya ruang MPKP.
b) Memberikan dukungan dan kesempatan serta kemudahan bagi profesi keperawatan
untuk mengembangkan karir dan pendidikan berkelanjutan ke D3 dan S1
Keperawatan yang diperlukan diruang MPKP.

1. Sub departemen Keperawatan

a) Melakukan supervisi secara teratur ke ruangan agar kemampuan yang sudah


terbentuk menjadi budaya kerja yang terus dipertahankan dan ditingkatkan, memberi
pujian terhadap hasil yang telah dicapai untuk meningkatkan motivasi dan kualitas
kerja perawat.

b) Memberikan pengkayaan fungsi manajerial bagi kepala ruangan terutama pada


fungsi pengawasan.

c) Menggunakan format asuhan keperawatan dan rencana asuhan keperawatan yang


telah diuji cobakan diruang irna 1 b.

1. Kepala Ruangan dan Ketua Tim

a) Kepala ruangan dan ketua tim hendaknya melakukan bimbingan kepada perawat
pelaksana untuk pembuatan rencana harian dan dokumentasi asuhan keperawatan.

b) Melakukan audit keperawatan secara berkala pada pasien yang akan pulang atau
dalam proses perawatan.

c) Melakukan supervisi tingkat ruang sesuai dengan acuan yang ada yang telah
ditentukan oleh direksi Rumah Sakit.

1. Perawat Pelaksana

a) Membudayakan kegiatan yang telah ajarkan dan menjadikan suatu rutinitas kegiatan.

b) Membudayakan membaca dan menulis asuhan keperawatan pasien

c) Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan untuk menunjang profesionalisme


perawat.

1. Mahasiswa praktek yang akan datang

Diharapkan dapat memantau hasil residensi terdahulu khususnya di ruang


percontohan MPKP dan menambah kegiatan lain yang belum dapat dilaksanakan
seperti: rencana mingguan, bulanan, dan ronde keperawatan dan menyempurnakan
format pengkajian dan rencana intervensi yang sudah ada

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR KOMPETENSI MANAJEMEN KEPERAWATAN

NO KEGIATAN PERAN
PP KARU KATIM
MINGGU I MINGGU II MINGGU III
I Melakukan pengkajian √ √ √
Mengidentifikasi masalah terkait
masalah di ruangan dan
merencanakan kegiatan yang terkait
dengan masalah yang teridentifikasi
II MELAKSANAKAN MPKP
A. MANAJEMEN APPROACH
(PENDEKATAN MANAJEMEN)
1. PERENCANAAN
a. Menyusun Rencana Jangka √ √ √
Pendek
2. Pengorganisasian
a. Menyusun struktur organisasi. - - √
b. Menyusun Jadwal Dinas - √ √
c. Menyusun Daftar Pasien - √ √

3. PENGARAHAN
a. Melakukan Operan √ - √
b. Melakukan Pre Confrence - √ √
c. Melakukan Post Confrence - √ √
d. Membudayakan Iklim Motivasi √ √ √
e. Melakukan pendelegasian - √ √
f. Melakukan Supervisi - √ √
4. PENGENDALIAN
a. Menghitung Indikator - - √
b. Melakukan audit Dokumen - - √
c. Melakukna survey Kepuasan - - √
d. Melakukan Survey masalah - - √
kesehatan/keperawatan
B. COMPENSANTORY
REWARD (PENGHARGAAN)
1. Melakukan Penilaian kinerja - √ √
C. PROFESIONAL
RELATIONSHIP (HUBUNGAN
PROFESIONAL)
1.Melakukan Rapat Keperawatan - - √
2. Melakukan Konfrensi Kasus - √ √
3. Melakukan rapat tim kesehatan - - √
4.Mengikuti visit dokter √ √ -
D. PATIENT CARE DELIVERY √ √ √
(ASUHAN KEPERAWATAN )
III MELAKUKAN EVALUASI √ √ √
TERHADAP KEGIATAN YANG
TELAH DILAKSANAKAN

A. RENCANA HARIAN KEPALA RUANGAN :

1. ASUHAN KEPERAWATAN

SENIN, 11, FEBRUARI 2019

NO NAMA PASIEN HAL YANG DIPERHATIKAN EVALUASI


1 M. andrean 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan kompres air biasa bila
demam
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
2. Ny Sapinah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan posisi untuk miring
kanan dan miring kiri.
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
3. Ny Hj Faridah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan untuk kompres bila
demam
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
4 Ria Jelita 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan untuk nafas dalam
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
5. Mukiah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan untuk nafas dalam
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
6. By Ny Khusnul 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan kompres jika demam
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
7 An Risya awalia 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan posisi setengah duduk
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
8 An M japran 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan ibu untuk menyusui
dengan posisi setengah duduk atau
duduk
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
9 By Ny melisa 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan ibu untuk memberi ASI
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
10 An Fatah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
11 An M Fatir 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
12 Marhamah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkn Nafas dalam
4. Anjurkan posisi setengah duduk
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
13 Aq Nurah Pasien Baru Sudah dilaksanakan

14 Ny Marianah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan


2. Observasi keadaan umum
4. Anjurkan posisi setengah duduk
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman

SELASA 12,FEBRUARI,2019

NO NAMA PASIEN HAL YANG DIPERHATIKAN EVALUASI


1 M. andrean 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan kompres air biasa bila
demam
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
2. Ny Sapinah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan posisi untuk miring
kanan dan miring kiri.
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
3. Ny Hj Faridah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan untuk kompres bila
demam
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
4 Ria Jelita 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan untuk nafas dalam
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
5. Mukiah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan untuk nafas dalam
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
6. By Ny Khusnul 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan kompres jika demam
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
7 An Risya awalia 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan posisi setengah duduk
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
8 An M japran 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan ibu untuk menyusui
dengan posisi setengah duduk atau
duduk
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
9 By Ny melisa 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan ibu untuk memberi ASI
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
10 An Fatah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
11 An M Fatir 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
12 Marhamah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkn Nafas dalam
4. Anjurkan posisi setengah duduk
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
13 Aq Nurah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkn Nafas dalam.
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
14 Ny Marianah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
4. Anjurkan posisi setengah duduk
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman

RABU 13,FEBRUARI,2019

NO NAMA PASIEN HAL YANG DIPERHATIKAN EVALUASI


1 M. andrean 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan kompres air biasa bila
demam
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
2. Ny Sapinah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan posisi untuk miring
kanan dan miring kiri.
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
3. Ny Hj Faridah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan untuk kompres bila
demam
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
4 Ria Jelita 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan untuk nafas dalam
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
5. Mukiah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan untuk nafas dalam
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
6. By Ny Khusnul 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan kompres jika demam
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
7 An Risya awalia 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan posisi setengah duduk
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
8 An M japran 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan ibu untuk menyusui
dengan posisi setengah duduk atau
duduk
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
9 By Ny melisa 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan ibu untuk memberi ASI
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
10 An Fatah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
11 An M Fatir 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
12 Marhamah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkn Nafas dalam
4. Anjurkan posisi setengah duduk
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
13 Aq Nurah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkn Nafas dalam.
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
14 Ny Marianah 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
4. Anjurkan posisi setengah duduk
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
15 Kasim Kani 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkn Nafas dalam.
4. Berikan posisi nyaman
5. Berikan lingkungan yang nyaman
14 Sari Baul masni 1. Observasi TTV Sudah dilaksanakan
2. Observasi keadaan umum
3. Anjurkan posisi setengah duduk
4. Anjurkan Kompres Bila demam
5. Berikan posisi nyaman
6. Berikan lingkungan yang nyaman

B. SUPERVISI KEPALA RUANGAN :

SENIN 11, FEBRUARI ,2019

MASALAH TUJUAN SASARAN WAKTU EVALUASI


1. Penggunaan 1. Untuk Perawat 10:30 Sudah
APD perlindungan pelaksana dilaksanakan
diri dari
tindakan-
tindakan yang
akan dilakukan
diruangan
2. Penggunaan 2. Untuk Perawat 11.30 Sudah
Handscoon 1 mencegah pelaksana dilaksanakan
pasang 1 pasien penularan
penyakit dari
pasien
3. Mengikut 3. Mengethaui KATIM 14:00 Sudah
Timbang tindakan- dilaksanakan
Terima tindakan yang
akan dilakukan
SELASA 12, FEBRUARI ,2019
MASALAH TUJUAN SASARAN WAKTU EVALUASI
1. Penggunaan 1. Untuk Perawat 09:30 Sudah
APD perlindungan pelaksana dilaksanakan
diri dari
tindakan-
tindakan yang
akan dilakukan
diruangan
2. Penggunaan 2. Untuk Perawat 11.30 Sudah
Handscoon 1 mencegah pelaksana dilaksanakan
pasang 1 pasien penularan
penyakit dari
pasien
3. Mengikut 3. Mengethaui KATIM 14:00 Sudah
Timbang tindakan- dilaksanakan
Terima tindakan yang
akan dilakukan

RABU 13,FEBRUARI,2019

MASALAH TUJUAN SASARAN WAKTU EVALUASI


1. Penggunaan 1. Untuk Perawat 10:30 Sudah
APD perlindungan pelaksana dilaksanakan
diri dari
tindakan-
tindakan yang
akan dilakukan
diruangan
2. Penggunaan 2. Untuk Perawat 11.30 Sudah
Handscoon 1 mencegah pelaksana dilaksanakan
pasang 1 pasien penularan
penyakit dari
pasien
3. Mengikut 3. Mengethaui KATIM 14:00 Sudah
Timbang tindakan- dilaksanakan
Terima tindakan yang
akan dilakukan

Anda mungkin juga menyukai