Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan Individu
Manajemen Keperawatan di Ruang IRNA II Rumah Sakit Umum Daerah LOMBOK
BARAT” dapat terselesaikan.
Laporan Individu ini disusun sebagai salah satu persyaratan Akademik dalam
menyelesaikan pendidikan S1 KEPERAWATAN Stase Manajemen Keperawatan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram tahun akademik 2018/2019.
Dalam penyusunan Proposal ini, penulis banyak mendapat dukungan, bimbingan
dan motivasi dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
terutama kepada:
1. H. Hadi Suryatno, S.E.,M.Kes. Ketua Yayasan Al-Amin Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKES) Mataram sekaligus penanggung jawab mata kuliah Manajemen keperawatan
yang telah banyak meluangkan waktunya dalam pemberian bimbingan dan pengarahan
dalam penyusunan laporan Individu ini.
2. Ns.Dina fithriana,M.Si,Med dan Ns.Ageng Abdi Putra.,S.kep selaku pembimbing
akademilk yang telah banyak meluangkan waktunya dalam pemberian bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan laporan Individu ini.
3. Mahendrawati Ningsih S.KEP selaku pembimbing lahan yang telah banyak meluangkan
waktunya dalam pemberian bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan laporan
Individu ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan individu ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan proposal ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .
Proses manajemen berlaku untuk semua orang yang mencari cara untuk
mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Proses ini dilakukan
dengan menggunakan pendekatan proses manajemen dengan melibatkan semua anggota
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keperawatan sebagai salah satu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari
upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, pelayanan keperawatan merupakan
faktor penentu baik buruknya mutu dan citra dari rumah sakit, oleh karena itu kualitas
pelayanan keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan hingga tercapai hasil yang
optimal.
Dengan memperhatikan hal tersebut, proses manajemen yang baik perlu diterapkan
dalam memberikan asuhan keperawatan sehingga dicapai suatu asuhan keperawatan yang
memenuhi standar profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan asuhan
keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, efektif, aman bagi pasien dan tenaga
keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta aspek sosial, ekonomi,
budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati. Manajemen
keperawatan merupakan suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Gillies, 1986).
Hal tersebut berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap
perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi (Nursalam, 2002). Rumah sakit merupakan
organisasi yang sangat kompleks dan sangat penting dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat Indonesia. Rumah sakit sebagai salah satu penyelenggara pelayanan
kesehatan, salah satunya adalah penyelenggara pelayanan asuhan keperawatan senantiasa
memberikan pelayanan yang memuaskan kepada klien maupun keluarganya (Depkes, 1987).
Oleh karena itu, diperlukan cara pengelolaan pelayanan keperawatan yang mengikuti prinsip-
prinsip manajemen.
Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju Gerung Lombok Barat sebagai salah
satu penyelenggara pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian serta usaha lain di bidang
kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi
kepada kepentingan masyarakat, maka rumah sakit perlu didukung dengan adanya organisasi
yang mantap dan manajemen yang baik dengan berorientasi pada mutu pelayanan bagi
masyarakat. Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk
memiliki kemampuan manajerial yang tangguh sehingga pelayanan yang diberikan mampu
memuaskan kebutuhan klien. Kemampuan manajerial yang dimiliki perawat dapat dicapai
melalui banyak cara. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan ketrampilan manajerial yang
handal selain didapatkan di bangku kuliah juga harus melalui pembelajaran di lahan praktik.
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan dari STIKES Mataram dituntut untuk dapat
mengaplikasikan langsung pengetahuan manajerialnya di Ruang IRNA II yang berlangsung
selama 2 minggu yaitu tanggal 4 Februari 2019 – 16 Februari 2019 dengan arahan dari
pembimbing lapangan maupun dari pembimbing pendidikan yang intensif. Adanya praktik
manajemen ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat dan mengelola
ruang perawatan dengan pendekatan proses manajemen yang sudah dipelajari di kampus .
B. PROGRAM KEGIATAN
2. Melakukan Pengkajian Ruangan ,di ruang IRNA II RSUD PATUT PATUH PATJU ,
Gerung Lombok barat.
3. Penyusunan laporan kelompok, BAB 1,2,3 diskusi dan kosultasi dengan pembimbing lahan
dan pembibing akademik .
7. Evaluasi kegiatan
1 2 3 5 7
Orientasi pasien
KARU /
Organization KATIM / PA
Actuating KARU /
KATIM / PA
KARU /
Control KATIM / PA
Kepuasan PASIEN
pasien
(Supervisi)
Role Play
(Ronde
Keperawatan)
8 Desim Mempresentasikan
inasi laporan kelompok
9 Konsu
ltasi
dan
lapora
n akhir
10 Pengu
mpula
n
lapora
n
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Secara kelompok dan individu mahasiswa dapat menunjukkan kemampuan dalam hal
manajemen keperawatan baik pengelolaan sarana maupun kegiatan keperawatan dalam
tatanan klinik. Kemampuan managemen diantaranya meliputi :
A. PELAKSANAAN.
9) Mengikuti serah terima tugas yang dipimpin oleh penanggung jawab / Ka Tim
10) Melaksanakan tugas sore, malam dan hari libur secara bergilir sesuai dengan
jadwal yang dibuat oleh Kepala Ruang / Ka Tim.
13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan
kegiatan di ruang keperawatan.
a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai
kebutuhan.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lainsesuai
kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga lain
yang akan bekerja diruang rawat.
i. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan lain yang
diperlukan diruang rawat
p. Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan
pelayanan perawatan berlangsung.
t. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang lain, seluruh kepala
bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS.
u. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien
dan keluarganya, sehingga memberikan ketenangan.
3. MINGGUI II , KATIM II
B. EVALUASI.
5) Koordinasi dengan ketua tim dan anggota tim lainnya berjalan dengan baik dan lancar
6) Pembagian tugas oleh katim kepada anggota tim terorganisir dengan baik, semua
pasien mendapatkan asuhan keperawatan sesuai kebutuhannya
8) Pada akhir jam dinas pagi, dilakukan post conference sebagai bentuk evaluasi kepada
semua tim yang dipimpin oleh Kepala Ruangan.
yakni :
1) Telah dilakukan Penerimaan dan pengkajian kebutuhan pasien oleh katim dan pre
conference sebelum memulai aktivitas / pemberian asuhan keperawatan kepada klien
yang dipimpin oleh Kepala Ruangan .
4) Telah dilakukan tindakan keperawatan dengan baik dan dicatat dan dokumentasikan
dalam asuhan keperawatan
6) Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai
dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
12) Pada akhir jam dinas pagi, dilakukan post conference sebagai bentuk evaluasi kepada
semua tim yang dipimpin oleh Kepala Ruangan.
C. FAKTOR PENDUKUNG .
D. KENDALA .
Terdapat beberapa aspek yang menjadi kendala dalam penerapan SIM di Indonesia.
1. Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen berbasis komputer
ke dalam sistem praktek keperawatan di Indonesia tidak terlalu mudah. Hal ini
karena pihak manajemen harus memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur
organisasi keperawatan di Indonesia, sebagai contoh pengambil
keputusan/kebijakan bukan dari profesi perawat, sehingga seringkali keputusan
tentang pelaksanaan SIM yang sudah disepakati oleh tim keperawatan
dimentahkan lagi karena tidak sesuai dengan keinginan pengambil kebijakan.
Pihak manajemen rumah sakit masih banyak yang mempertanyakan apakah SIM
keperawatan ini akan berdampak langsung terhadap kualitas pelayanan
keperawatan dan kualitas pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.
2. Sumber daya manusia di institusi pelayanan kesehatan yang belum siap
menghadapi sistem komputerisasi, hal ini dapat disebabkan karena ketidaktahuan
dan ketidakmampuan mereka terhadap sistem informasi teknologi yang sedang
berkembang. Pemahaman yang kurang tentang manfaat SIM menjadi salah satu
faktor penyebab ketidaksiapan SDM keperawatan.
3. Sumber dana. Sebagaimana kita tahu bahwa untuk mendapatkan sistem informasi
manajemen keperawatan yang sudah siap diterapkan di rumah sakit,
membutuhkan biaya yang cukup besar, tidak setiap rumah sakit memiliki dana
operasional yang cukup besar, sehingga seringkali SIM keperawatan gagal
diterapkan karena tidak ada sumber dana yang cukup.
Kurangnya fasilitas Information technology yang mendukung. Pelaksanaan
SIM keperawatan tentunya membutuhkan banyak perangkat keras atau unit komputer
untuk mengimplementasikan program tersebut
E. KESINAMBUNGAN .
Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan empat unsur,
yakni: standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, dan sistem MAKP.
Definisi tersebut berdasarkan prinsipprinsip nilai yang diyakini dan akan
menentukan kualitas produksi/jasa layanan keperawatan. Jika perawat tidak
memiliki nilai-nilai tersebut sebagai suatu pengambilan keputusan yang
independen, maka tujuan pelayanan kesehatan/keperawatan dalam memenuhi
kepuasan pasien tidak akan dapat terwujud (Nursalam, 2011).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Model yang digunakan dalam asuhan keperawatan memakai model modifikasi TIM
dan Primer dengan pembagian tim menjadi 2 kelompok besar yang diketuai oleh
kepala tim dan bertindak sebagai perawat primer
4. Kegiatan evaluasi untuk kegiatan manajemen dengan beberapa standart antara lain
BOR mengalami peningkatan sebesar , ALOS , TOI: turn over interval, Kejadian
infeksi nosokomial tidak terjadi, angka cedera 0 % dan kepuasan pasien meningkat
dari rata-rata 75 % menjadi 85 % pasien puas.
5. Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-
hal yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan (Siagian, 1990).
B. SARAN
1. Pimpinan / kepala
a) Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai khususnya note book dan
penyediaan format asuhan keperawatan yang telah diuji cobakan, bagi
terselenggaranya ruang MPKP.
b) Memberikan dukungan dan kesempatan serta kemudahan bagi profesi keperawatan
untuk mengembangkan karir dan pendidikan berkelanjutan ke D3 dan S1
Keperawatan yang diperlukan diruang MPKP.
a) Kepala ruangan dan ketua tim hendaknya melakukan bimbingan kepada perawat
pelaksana untuk pembuatan rencana harian dan dokumentasi asuhan keperawatan.
b) Melakukan audit keperawatan secara berkala pada pasien yang akan pulang atau
dalam proses perawatan.
c) Melakukan supervisi tingkat ruang sesuai dengan acuan yang ada yang telah
ditentukan oleh direksi Rumah Sakit.
1. Perawat Pelaksana
a) Membudayakan kegiatan yang telah ajarkan dan menjadikan suatu rutinitas kegiatan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
NO KEGIATAN PERAN
PP KARU KATIM
MINGGU I MINGGU II MINGGU III
I Melakukan pengkajian √ √ √
Mengidentifikasi masalah terkait
masalah di ruangan dan
merencanakan kegiatan yang terkait
dengan masalah yang teridentifikasi
II MELAKSANAKAN MPKP
A. MANAJEMEN APPROACH
(PENDEKATAN MANAJEMEN)
1. PERENCANAAN
a. Menyusun Rencana Jangka √ √ √
Pendek
2. Pengorganisasian
a. Menyusun struktur organisasi. - - √
b. Menyusun Jadwal Dinas - √ √
c. Menyusun Daftar Pasien - √ √
3. PENGARAHAN
a. Melakukan Operan √ - √
b. Melakukan Pre Confrence - √ √
c. Melakukan Post Confrence - √ √
d. Membudayakan Iklim Motivasi √ √ √
e. Melakukan pendelegasian - √ √
f. Melakukan Supervisi - √ √
4. PENGENDALIAN
a. Menghitung Indikator - - √
b. Melakukan audit Dokumen - - √
c. Melakukna survey Kepuasan - - √
d. Melakukan Survey masalah - - √
kesehatan/keperawatan
B. COMPENSANTORY
REWARD (PENGHARGAAN)
1. Melakukan Penilaian kinerja - √ √
C. PROFESIONAL
RELATIONSHIP (HUBUNGAN
PROFESIONAL)
1.Melakukan Rapat Keperawatan - - √
2. Melakukan Konfrensi Kasus - √ √
3. Melakukan rapat tim kesehatan - - √
4.Mengikuti visit dokter √ √ -
D. PATIENT CARE DELIVERY √ √ √
(ASUHAN KEPERAWATAN )
III MELAKUKAN EVALUASI √ √ √
TERHADAP KEGIATAN YANG
TELAH DILAKSANAKAN
1. ASUHAN KEPERAWATAN
SELASA 12,FEBRUARI,2019
RABU 13,FEBRUARI,2019
RABU 13,FEBRUARI,2019