ID Kajian Retorika Untuk Pengembangan Penge PDF
ID Kajian Retorika Untuk Pengembangan Penge PDF
Abstract
Rhetoric is one of traditions in communication sciences. The scientists in communication science
should be mastering in theoretical and practical knowledge in rhetoric, including the ability in speech
skills. Therefore we need to be more inquiries and research on the rhetoric. The study was conducted
to obtain a deep understanding of the theory of rhetoric. The informative, persuasive and recreative
messages in which have a rhetoric domain should be mastered by students of communication sciences
involving the capability and skills to discuss, debate, negotiate, present, interview and so on. The
results showed that the theory of rhetoric from Aristotle and Cicero to be reference in developing
the knowledge and skills of speech communications. In the Aristotle’s theory, there are five stages of
speech preparation (intentio, dispositio, elucotio, memoria, and pronuntiatio). The duty of orator in
Ciceros rethorical theories are : teaching, encouraging and moving. The conclusion is the application
of the Aristotle and Cicero’s rhetoric theory can be improve the quality and enhance the knowledge
and skills of communication speech.
Abstrak
Retorika adalah salah satu tradisi dalam ilmu komunikasi.Para ilmuwan komunikasi seharusnya
menguasai segi praktis dan teoritik dalam ilmu komunikasi termasuk dalam bidang retorika-
kemampuan berpidato. Karena itu diperlukan kajian dan riset yang lebih banyak lagi pada bidang
retorika. Pesan informatif, persuasif dan pesan-pesan kreatif yang menjadi domain kajian retorika
seharusnya dikuasai mahasiswa ilmu komunikasi yang mencakup kemampuan berdiskusi, berdebat,
bernegosiasi, presentasi, interview dan seterusnya. Hasilnya menunjukkan bahwa teori retorika dari
Aristoteles dan Cicero menjadi rujukan di dalam mengembangkan kemampuan dan ketrampilan
berpidato. Dalam teori retorika Aristoteles, terdapat lima tahap dalam melakukan persiapan pidato:
invensio, disposisi, elokusio, memoria dan pronounsiasi. Sementara dalam teori retorika Cicero
mencakup tahapan pengajaran, menggugah dan berlangsung. Simpulannya, penerapan terhadap teori
retorika Aristoteles dan Cicero dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi khususnya dalam
berpidato.
Kata kunci: Teori retorika, pidato informatif, pidato kreatif dan pidato persuasif
Isbandi Sutrisno dan Ida Wiendijarti, Kajian Retorika Untuk Pengembangan Pengetahuan... 71
India, Persia, Indonesia, dan lain-lain. Retorika Aliran pertama Retorika dalam masa
mulai berkembang pada zaman Socrates, modern, yang menekankan proses psikologis,
Plato, dan Aristoteles. Selanjutnya, Retorika dikenal sebagai aliran epistemologis.
berkembang menjadi suatu ilmu pengetahuan Epistemologi membahas “teori pengetahuan”;
dan yang dianggap sebagai guru pertama dalam asal-usul, sifat, metode, dan batas-batas
ilmu Retorika adalah Georgias (480–370 S.M.). pengetahuan manusia. Para pemikir
Uraian sistematis Retorika pertama kali epistemologis berusaha mengkaji Retorika klasik
diletakkan oleh orang Syracuse, sebuah koloni dalam sorotan perkembangan psikologi kognitif
Yunani di Pulau Sicilia. Bertahun-tahun koloni itu (membahas proses mental). George Campbell
diperintah para tiran. Tiran, di mana pun dan pada (1719-1796), dalam bukunya The Philosophy of
zaman apa pun, senang menggusur tanah rakyat. Rhetoric, menelaah tulisan Aristoteles, Cicero,
Kira-kira tahun 465 S.M., rakyat melancarkan dan Quintillianus dengan pendekatan psikologi
revolusi. Diktator ditumbangkan dan demokrasi fakultas (bukan fakultas psikologi). Psikologi
ditegakkan. Pemerintah mengembalikan lagi fakultas berusaha menjelaskan sebab-musabab
tanah rakyat kepada pemiliknya yang sah. Untuk perilaku manusia pada kemampuan jiwa manusia:
mengambil haknya, pemilik tanah harus sanggup pemahaman, memori, imajinasi, perasaan dan
meyakinkan dewan juri di pengadilan. kemauan. Retorika, menurut definisi Campbell,
Waktu itu, tidak ada pengacara dan haruslah diarahkan kepada upaya “mencerahkan
tidak ada sertifikat tanah. Setiap orang harus pemahaman, menyenangkan imajinasi,
meyakinkan mahkamah dengan pembicaraan menggerakkan perasaan, dan mempengaruhi
saja. Sering orang tidak berhasil memperoleh kemauan”.
kembali tanahnya, hanya karena ia tidak pandai Aliran Retorika modern kedua dikenal
bicara. Untuk membantu orang memenangkan sebagai gerakan belles lettres (bahasa Prancis:
haknya di pengadilan, Corax menulis makalah tulisan yang indah). Retorika belletris sangat
Retorika, yang diberi nama Techne Logon (seni mengutamakan keindahan bahasa, segi-segi estetis
kata-kata). Walaupun makalah ini sudah tidak pesan, kadang-kadang dengan mengabaikan segi
ada, dari para penulis sezaman, kita mengetahui informatifnya. Hugh Blair (1718-1800) menulis
bahwa dalam makalah itu ia berbicara tentang Lectures on Rhetoric and Belles Lettres. Di sini
teknik kemungkinan. Bila kita tidak dapat ia menjelaskan hubungan antara Retorika, sastra,
memastikan sesuatu, mulailah dari kemungkinan dan kritik. Ia memperkenalkan fakultas citarasa
umum. (taste), yaitu kemampuan untuk memperoleh
Tokoh-tokoh Retorika klasik yang kenikmatan dari pertemuan dengan apa pun
menonjol antara lain adalah Georgias, Lycias, yang indah. Pada abad kedua puluh, Retorika
Phidias, Protogoras, dan Isocrates. Kelompok ini mengambil manfaat dari perkembangan ilmu
menyebut aliran Retorika mereka sebagai kaum pengetahuan modern, khususnya ilmu-ilmu
Sofis. Menurut aliran ini Retorika merupakan alat perilaku seperti psikologi dan sosiologi. Istilah
untuk memenangkan suatu kasus lewat bertutur Retorika pun mulai digeser oleh speech, speech
seperti kepandaian memainkan ulasan, kefasihan communication, atau oral communication, atau
berbahasa, pemanfaatan emosi penanggap tutur, public speaking.
dan keseluruhan tutur harus ditujukan untuk Robert T. Craig dalam Rahardjo (2005
mencapai kemenangan. Aristoteles memberikan : 232) menyatakan bahwa di dalam teori
pengertian yang berbeda dan berlawanan komunikasi terdapat tujuh tradisi pemikiran,
dengan kaum Sofis. Menurut filsuf terkenal ini, yaitu: retorika, semiotika, fenomenologi,
Retorika adalah ilmu yang mengajarkan orang sibernetika, sosiopsikologi, sosiokultural dan
keterampilan menemukan secara persuasif dan kritikal. Gagasan ringkas mengenai tradisi
objektif. pemikiran tersebut dapat dilacak pada Littlejohn
Isbandi Sutrisno dan Ida Wiendijarti, Kajian Retorika Untuk Pengembangan Pengetahuan... 73
(2007) dan Griffin (2000) dalam Rahardjo yang yaitu cara persuasi, ethos, pathos dan logos.
melihat Rhetorical (teori-teori retorika) dimana 3). Kanon retorika, yakni prinsip-prinsip yang
komunikasi sebagai pidato publik yang indah, harus diikuti pembicara, yakni: Penemuan
komunikasi sebagai seni praktis (practical art). (invention), Pengaturan (arrangement),
Dalam pemikiran ini retorika sering menentang Gaya (style), Penyampaian (delivery), dan
pandangan yang mengatakan bahwa kata-kata Ingatan (memory).
bukanlah tindakan, penampakan bukanlah Menurut Richard (2008), terdapat tiga jenis
realitas, gaya bukanlah hal yang pokok, dan Retorika dalam doktrin Aristoteles, yakni:
opini bukanlah kebenaran. 1). Retorika Forensik, berfokus pada sifat
Menelusuri sejarah retorika, menurut De yuridis dan mempersoalkan masa lalu untuk
Vito (1989 : 3) dalam Suhandang (2009:3), Teori- menentukan benar atau salah.
teori retorika mulai dikenal pada tahun 3000-an 2). Retorika Demonstratif, berfokus pada
S.M, yakni dengan adanya sebuah esai yang berisi Epikdeiktik, berkaitan dengan wacana
saran atau anjuran mendasar untuk berbicara yang pujian dan tuduhan untuk memperkuat sifat
efektif kepada para Fira’un (penguasa Mesir). baik atau buruk seseorang, lembaga maupun
Menurut Suhandang (2009:35), Retorika dikenal gagasan. Pidato jenis ini bertujuan memuji,
sejak tahun 465 SM melalui makalah Corax menghormati atau bahkan sebaliknya.
yang berjudul “Techne Lagon (Seni kata-kata), 3). Retorika Deliberativ, yang bermaksud
dimana pada waktu itu seni berbicara atau ilmu untuk menentukan tindakan yang harus
berbicara hanya digunakan untuk membela diri atau tidak boleh dilakukan khalayak. Dapat
dan mempengaruhi orang lain. disimpulkan bahwa pada teori Retorika
Dengan kata lain pada waktu itu retorika klasik, kemampuan retorika lebih banyak
atau ilmu komunikasi digunakan untuk membela dipraktekkan pada bidang hukum serta
diri yang berhubungan dengan kepentingan kepentingan politik.
sesaat dan praktis (http://nesaci.com/pengertian- Jika kita telusuri teori-teori Retorika
dan -prinsip dasar retorika).Teori Retorika yang dari sumber internet, penulis menarik sebuah
masih banyak dipelajari hingga saat ini berpusat rumusan bahwa Retorika yang dikaji hingga
pada pemikiran Aristoteles tentang retorika saat ini sebagian besar merujuk pada pemikiran
sebagai alat persuasi. Aristoteles, dan menyebutnya sebagai Teori
Seorang pembicara dalam membujuk Retorika Klasik. Salah satunya dari http://
khalayak harus mempertimbangkan tiga bukti id.m.wikipedia sebagai sumber referensi bebas,
retoris : logika (logos), emosi (pathos) dan etika/ yang mengartikan retorika sebagai sebuah
kredibilitas (ethos). Teori Retorika adalah teori teknik pembujuk-rayuan secara persuasif
yang memberi petunjuk untuk menyusun sebuah untuk menghasilkan bujukan melalui karakter
pidato atau presentasi yang efektif dengan pembicara, emosi khalayak dan argumen
menggunakan alat-alat persuasi yang tersedia. sebagaimana diajarkan oleh Aristoteles.
Beberapa asumsinya adalah: Menurut Kenneth Burke (1969) dalam
1). Pembicara yang efektif harus Suhandang (2009: 17) teori Aristoteles yang
mempertimbangkan khalayak, dalam hal sudah berabad-abad usianya, hingga kini
ini terjadi komunikasi transaksional dimana sudah berkembang jauh sebagai bahan studi
agar pidato dapat efektif, perlu dilakukan di universitas. Dikenal retorika klasik hingga
analisis khalayak sehingga pidato dapat retorika modern dan praktek retorika kontemporer
disusun sedemikian rupa agar pendengar yang di dalamnya termasuk analisis atas teks
memberi respon seperti yang diharapkan. tertulis dan visual. Teori retorika tidak sekedar
2). Pembicara yang efektif menggunakan dipraktekkan dalam bidang hukum dan politik,
beberapa bukti dalam presentasi mereka, namun juga menarik perhatian bagi ilmuwan
74 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 12, Nomor 1, Januari- April 2014, halaman 70-84
dan dalam konteks apa) dan sasaran (pada siapa). menggunakan analisis interaktif. Teknik analisis
Masing-masing faktor ini dapat mempengaruhi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan komunikasi penerima pesan. Model Analisis Interaktif. Tiga komponen pokok
analisis (reduksi data, sajian data dan penarikan
Metode Penelitian simpulan) aktivitasnya dapat dilakukan dengan
Pendekatan yang akan digunakan dalam cara interaksi, baik antar komponennya, maupun
penelitian ini adalah studi deskriptif kualitatif. dengan proses pengumpulan data, dalam proses
Menurut Sutopo (2002:34) pendekatan seperti yang berbentuk siklus. (Sutopo, 2002 : 35).
ini tidak bermaksud menguji hipotesis, namun Untuk menjamin dan mengembangkan
memberi penjelasan komprehensif dan mendalam validitas data, digunakan teknik trianggulasi
mengenai hasil penelitian. Penelitian ini data/sumber yaitu mengumpulkan data sejenis
termasuk jenis penelitian kualitatif, di mana data dari beberapa sumber data yang berbeda, dan
dan temuan disajikan dalam bentuk uraian atau trianggulasi peneliti, yaitu mendiskusikan
deskripsi kata-kata, bukan diuji atau dianalisis data yang diperoleh dengan beberapa orang
dengan angka-angka statistik atau matematika. yang cukup memahami penelitian.Penggunaan
Obyek dikaji melalui penelusuran pustaka, triangulasi data/sumber seperti ini, diharapkan
observasi dan pemanfaatan dokumentasi tertulis, semakin meningkatkan kesahihan atau
arsip atau rekaman pidato dari para retor ulung validitasnya (Harahap, 2003 : 50).
seperti : Presiden Ir. Soekarno, Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, Presiden Barack Obama, Hasil dan Pembahasan
dan lain-lain. Teori Retorika Aristoteles dan Cicero
Data dikumpulkan melalui beberapa teknik Retorika adalah suatu gaya atau seni berbicara,
pengumpulan data, yakni : baik yang dicapai berdasarkan bakat alami
1). Kajian Pustaka. Hal ini dilakukan dengan (talenta) maupun melalui keterampilan teknis.
memperbanyak sumber referensi dan bahan Seni berbicara ini bukan hanya berarti berbicara
pustaka, memungkinkan untuk terkumpul secara lancar tanpa jalan pikiran yang jelas dan
dan teridentifikasinya lebih banyak teori tanpa isi, melainkan suatu kemampuan untuk
tentang retorika, bahkan pada tataran praktis berbicara dan berpidato secara singkat, jelas,
yakni berpidato. padat dan mengesankan.
2). Observasi, untuk mengamati rekaman Retorika modern mencakup ingatan yang kuat,
pidato beberapa tokoh atau ahli berpidato. daya kreasi dan fantasi yang tinggi, teknik
Teknik observasi lazim digunakan untuk pengungkapan yang tepat dan daya pembuktian
menggali data dari sumber data yang berupa serta penilaian yang tepat. Beretorika juga harus
peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta dapat dipertanggungjawabkan disertai pemilihan
rekaman gambar (Sutopo, 2002 : 28). Dalam kata dan nada bicara yang sesuai dengan tujuan,
menjaga reliabilitas observasi dilakukan ruang, waktu, situasi, dan siapa lawan bicara
beberapa kali. yang dihadapi. Jika kembali menilik sejarah
3). Dokumentasi dalam bentuk rekaman audio retorika, banyak ahli atau tokoh-tokoh retorika
visual dapat diunduh melalui sumber internet yang hingga kini pemikirannya mengenai seni
(YouTube), serta dokumentasi ceramah atau berbicara ini masih sering diperbincangkan dan
pidato pada media VCD. Ini juga mencakup menjadi referensi teoritis. Berikut ini adalah
rekaman pidato atau presentasi sebagai bahan deskripsi dan gambar Arisoteles dan Cicero,
evaluasi bagi mahasiswa yang sedang belajar yang ajarannya selalu diperbincangkan.
berpidato dalam mata kuliah Retorika atau
Public Speaking.
Data yang dikumpulkan dianalisis dengan
76 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 12, Nomor 1, Januari- April 2014, halaman 70-84
sini muncul kata hipokrit). Pembicara harus bertujuan untuk mempengaruhi pendengar
memperhatikan olah suara (vocis) dan gerakan- dengan membujuk pendengar agar mengubah
gerakan, anggota badan (gestus moderatio cum pilihan atau sikapnya. Pidato ini ditujukan agar
venustate). orang mempercayai sesuatu, melakukannya
dengan rasa antusias. Keyakinan dan
Objek studi Retorika sudah berusia tindakan semangat adalah bentuk reaksi yang
setua kehidupan manusia. Setiap orang tentu diharapkan.
memanfaatkan Retorika menurut kemampuannya 3. Pidato Rekreatif.
masing-masing. Khusus dalam bidang Merupakan pidato yang tujuan utamanya
pendidikan, para pendidik dalam tugasnya sadar adalah menyenangkan atau menghibur
atau tidak telah memanfaatkan Retorika. orang lain. Reaksi yang diinginkan adalah
Analisis Konsep, Teori Retorika terhiburnya pendengar sehingga muncul suatu
dan Pidato para Retor / Orator. kegembiraan. Pidato rekreatif ini biasanya
Berdasarkan isi pesan dan tujuannya, terdapat dalam jamuan-jamuan, pesta-pesta,
pidato dapat dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu dan perayaan-perayaan. Adapun contoh pidato
pidato informatif, pidato persuasif dan pidato rekreatif adalah pidato Presiden Amerika
rekreatif. Serikat Barack Obama saat berkunjung
1. Pidato Informatif ke Jakarta. Pidato Barack Obama tersebut
Pidato informatif ditujukan untuk sungguh menghibur dan mampu mengundang
menambah pengetahuan pendengar. tawa pendengar karena saat berpidato, Barack
Komunikan diharapkan mendapatkan Obama mengucapkan beberapa kalimat
penjelasan, menaruh minat dan memiliki menggunakan bahasa Indonesia seperti
pengertian tentang persoalan yang dibicarakan. “Selamat pagi, assalamualaikum, salam
Jenis-jenis pidato informatif: sejahtera”, “Pulang kampung, nih.” Selain
a. Kuliah, yakni cara menyajikan biasanya itu Barack Obama juga menirukan suara
dengan membaca teks yang sudah saat memanggil tukang sate yang sering dia
dipersiapkan lakukan waktu kecil saat bertempat tinggal di
b. Ceramah. Ceramah harus menampilkan Jakarta dulu. Hal itu pun lantas mengundang
disposisi yang jelas, bahasa yang padat dan kekaguman dan gelak tawa bagi para hadirin
berisi. di tempat Barack Obama pidato tersebut.
c. Referat/makalah atau pengantar singkat.
Referat dapat dibawakan di konperensi.
Pada dasarnya referat dibatasi uraiannya
pada hal-hal yang esensial, sehingga
lebih mengenai budi dan bukan perasaan
manusia.
d. Pengajaran, uraian yang di susun secara
pedagogis, bentuk penyampaian bermacam-
macam sehingga tidak membosankan.
e. Wejangan Informatif, ceramah santai
di depan sekelompok pendengar dalam
jumlah kecil, bentuk penyampaian sering
menggunakan slide. Pidato Persuasif Ir. Soekarno
2. Pidato Persuasif.
Pidato persuasif merupakan pidato yang
Isbandi Sutrisno dan Ida Wiendijarti, Kajian Retorika Untuk Pengembangan Pengetahuan... 79