DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : 1 (SATU)
ANGGOTA : ABRAR ROSYAD PRADIPTA
AHMAD HARIS
DELIA INDAH PARAMITHA
PUTRI SURYANI
KELAS : XI IPA 2
GURU PEMBIMBING : SRI MURYANTI, S.Pd.I.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “( َكانَََ َوا َ ْخ َوات ُ َهاkanna wa akhwaatuhaa)”.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri
Muryanti, S.Pd.I. yang telah membimbing kami dalam proses penulisan makalah ini.
Juga ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselesainya
penulisan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
tentang kanna wa akhwattuha ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1.1Latar Belakang
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang sangat penting guna memahami Al-
Quran dan Hadits yang menjadi pedoman hidup bagi Umat Islam di dunia. Ilmu
nahwu merupakan salah satu ilmu yang bisa memahamkan kita dalam berbahasa
Arab serta memahami Al-Quran dan Hadits. Apabila tidak tahu tentang ilmu nahwu,
maka kita tidak akan bisa memahami Al-Quran dan Hadits secara baik dan benar.
Maka dari itu ilmu nahwu memiliki peran yang sangat penting.
Makalah ini akan menjelaskan sebagian kecil dari ilmu nahwu, yaitu tentang
“ َكانَََ َوا َ ْخ َوات ُ َهاKaana Wa Akhwaatuhaa”.
2.2 Pembahasan
2.2.1 Fungsi َوا َ ْخ َوات ُ َها
َ َ(َ َكانKaana wa Akhwaatuhaa)
Kaana wa akhwaatuhaa berfungsi mengawali jumlah ismiyyah lalu
menjadikan isimnya (mubtada) berbunyi rafa, dan khabar-nya berbunyi
nashab. Contoh :
Sebelum dimasuki kaana ع ِل ْي َُم
َ َُهللا
َ ََُكانَََهللا
Setelahَdimasukiَkaanaَع ِلَْي ًما
Setelah kalimat tsb. dimasuki kaana, mubtada tetap berharakat dammah,
namun khobar berubah dari dommah menjadi fathatain.2)
َ (َكKaana)
2.2.2 َان
Kaana ( ََ ) َكانbermakna menunjukkan keadaan sesuai konteks yang
dibutuhkan, antara lain memiliki arti ‘menjadi’, ‘senantiasa’, ‘dahulu’.
1)
Ryper. 2009. Bahasa Arab 24 : Isim Kaana dan Saudara-Saudaranya.
http://ryper.blogspot.co.id/2009/12/bahasa-arab-24-isim-dan-saudara.html?m=1. 1 Mei 2017.
2)
Nashiruddin Cholid. 2014. Kana Wa Akhwaruha.
http://nashiruddin-cholid.blogspot.co.id/2014/06/kana-wa-akhwatuha.html?m=1. 1 Mei 2017.
3)
Bahasa Arab Oke. 2011. Kaana Wa Akhwatuha.
http://bahasaaraboke.blogspot.co.id/2011/10/kaana-wa-akhwatuha.html?m=1. 1 Mei 2017.
e. Waktu Malam : ات
ََ َب
1)
Bahasa Arab Oke. 2011. Kaana Wa Akhwatuha.
http://bahasaaraboke.blogspot.co.id/2011/10/kaana-wa-akhwatuha.html?m=1. 1 Mei 2017.
2)
Fisal. 2012. Kana and Sisters ; Verb Types
http://blogs.transparent.com/arabic/kana-and-sisters-verb-types/. 2 Mei 2017
Berikut tabel penggunaan ‘ َكانَََ َوا َ ْخ َوات ُ َهاkaana wa akhwaatuhaa’:
Kata Kerja Kata Kerja Kata Kerja
Terjemah
Perintah Sekarang Lampau
ا َ ْل َ ْمر ضارعَ ا ْل ُم ا ْل َماضي
Adalah َْ َُكـ
ن َُ ََيـ َُك
ون ََََكان
Subuh َصـَِبـ ْح
َْ أ ِـح
َ صــَِب
َْ يَـ ُـ َصـََبـ َح
َْ أ
ِح
َ ضـَْ أ حى ََ ضـَْ َُي حى
ََ ض
َْ أ
Dhuha
Siang َْ ظ
ـل ََ ََ َيـ َـ
َظـل ََ
َظـل
Sore َـــس
ِ أم َْ سـى
َِ يَـ ُ َْمــ ـسـ َى
َ أمَْ
Malam ْ َِب
َـت َُيــَــبَََْيـت َات
َ َ َبـ
Menjadi َـر
ْ صَِ َـر
ُ ـصـَْي
َ ِ َ َيـ َـار
َ ص ََ
Tidak - - َـس
َ َلـ ََْي
Senantiasa - َاَيـ َــزََا ُل
َ ََم َمـ َاَزََا َل
َ
Senantiasa - َـر َح
َِ َ ــبـ
َ َ ََماَ َيـ َاَبـ َ َِر َح
َ َ مـ
َ
Senantiasa - َُاَيـ َـَْنفََـك
َ ََم َََمـاَاَْنـفََـك
Senantiasa - َ ََماَيََـَْفـَت َـَأ َ مـ َاَفََـتَِـ
َئ َ
Selama - - َام
َ َََماَ َد
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa hanya 7 awalan ‘ َكانَََ َوا َ ْخ َوات ُ َهاkanaa
wa akhwaatuhaa’ yang bisa digunakan di semua kata kerja, dalam hal ini
fi’il madhi, fi’il mdhari, dan fi’il amr. Sedangkan ada 4 ا َ ْخ َوات ُ َها
‘akhwaatuhaa’ yang hanya bisa dipakai di fi’il madhi dan mudhari. Adapun
2 ‘ َكانَََ َوا َ ْخ َوات ُ َهاakhwaatuhaa’ yang hanya bisa dalam bentuk fi’il madhi.
Contoh :
1. Kemarin sore hari hujan (Madhi) = َـراـمـطَ أ َـسـ َىَ َْال أ
َْ ج ُـوَ ُم َ ال أ َْم
َْ
2. Hari ini (Sore) sedang hujan (Mudhari) = َـرا
ـمـطَ أ َسـىَ َْال أ
َْ ج ُـوَ ُم َِ َْاليَـ ُ َْمــ
3. Berbuat baiklah pada sesama (Amr) = ـنَلَ ِطففَاًَ َم َعَاآلخ ََريْن َْ َُك
Setelah kalimat dimasuki oleh ‘ َكانَََ َوا َ ْخ َوات ُ َهاkaana wa akhwaatuhaa’, terlihat
bahwa susunan kalimat berubah dimana mubtada tetap berharokat dammah
sedangkan khobar berubah menjadi harakat fathah. 1)
Sebelum : َـمَـطَـر ُ َْال أج
ْ َـوََ ُم
Khobar
Mubtada
Sesudah : ََـرا
َـوََ ُم ْـمَـط أ َْ َ َمَـسـ
ُ َىَال أج ْ ْال أ
Khobar
Mubtada
1)
Fisal. 2012. Kana and Sisters ; Verb Types
http://blogs.transparent.com/arabic/kana-and-sisters-verb-types/. 2 Mei 2017.
2.2.5 Aturan Penulisan َان َوا َ ْخ َوات ُ َها
َ ( كKaana Wa Akhwaatuhaa)
1. Perubahan bunyi akhir khobar menjadi harokat fathah terjadi saat
dimasuki ‘ َكانَََ َوا َ ْخ َوات ُ َهاkana wa akhwaatuhaa’,
2. Jika mubtada berupa isim muannas maka ‘ َكانَََ َوا َ ْخ َوات ُ َهاkaana wa
akhwatuha’ juga berbentuk muannas.
Contoh : ًَح َة َ ََُشة
َ صا ِل َ ِعائ ْ َ َكان1)
َ َََت
Mubtada
berbentuk Kaana
Muannas juga
Muannas
1)
Ryper. 2009. Bahasa Arab 24 : Isim Kaana dan Saudara-Saudaranya.
http://ryper.blogspot.co.id/2009/12/bahasa-arab-24-isim-dan-saudara.html?m=1َ. 2 Mei 2017.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
‘ َكانََ َ َوا َ ْخ َوات ُ َهاKaana wa akhwaatuhaa’ adalah suatu fi’il, dimana saat masuk
pada jumlah ismiyyah akan menyebabkan marfu-nya mubtada (berharakat dammah)
dan manshub-nya khobar (berharakat fathah). Kaana memiliki 3 arti sesuai dengan
penggunaannya, yaitu senantiasa, dahulu dan menjadi. Sedangkan akhwaatuhaa
dapat bermakna :
1. Sebagai fungsi waktu
2. Sebagai fungsi untuk meniadakan
3. Sebagai fungsi perubahan
4. Sebagai fungsi terus menerus
5. Sebagai fungsi jeda waktu
3.2 Saran
Dalam upaya untuk memahami Al-Quran dan Hadits sebagai pedoman hidup,
sebaiknya kita memahami beberapa ilmu agar dapat mendapatkan makna yang
benar. Salah satunya ‘ َكانَََ َواَ ْخ َوات ُ َهاkaana wa akhwaatuhaa’ yang merupakan bagian
dari ilmu nahwu.
DAFTAR PUSTAKA