Telur merupakan bahan pangan yang padat gizi dan enak rasanya, mudah diolah serta harganya
relatif murah jika dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. Bagi anak-anak, remaja
maupun dewasa, telur merupakan makanan ideal dan sangat mudah didapatkan.
Telur Olahan:
1. Diasap
Pengasapan telur dilakukan secepat mungkin setelah telur selesai direbus atau kukus. Bisa juga telur
asin diasap. Bahan pembuat asap bisa serabut kelapa atau kayu jati.
2. Telur Asin
Prinsipnya adalah dengan membungkus atau merendam material adonan yang asin selama waktu
tertentu. Bahan yang biasa digunakan adalah serbuk batu bata merah dan garam serta ditambahkan
sedikit air hangat.
3. Acar telur
Telur dimasak terlebih dahulu kemudian dikupas, lalu direndam dalamlarutan asam cuka dengan
konsentrasi 1,2 – 6%.
4. Pindang telur
Telur direbus dalam air garam dengan perbandinga garam:air adalah 1:10 s.d. 10:10. Perebusan
dilakukan hingga mendidih. Daya simpan pindang telur sekitar 5 hari.
Penyimpanan Susu
Secara alamiah susu diartikan sebagai hasil pemerahan sapi atau hewan menyusui lainnya
yang dapat dimakan atau dapat digunakan sebagai bahan makanan yang aman dan sehat serta tidak
dikurangi komponen-komponennya atau ditambah bahan-bahan lain. Yang dimaksud dengan hasil
olahan susu adalah produk yang dibuat dari susu atau produk-produk suatu perlakuan terhadap susu
atau produk-produk yang dibuat dari hasil sisa keduanya.
2. Pendinginan
Pendinginan dimaksudkan untuk mencegah bakteri perusak susu berkembang didalam susu.
Pendinginan yang biasa dilakukan adalah pada temperatur 10oC atau lebih rendah lagi.
3. Pateurisasi
Pasteurisasi adalah pemanasan susu dengan suhu sekitar 60 – 70oC dalam waktu tertentu
(biasanya tidak lebih dari 30 menit) dengan maksud agar bakteri patogen mati.
Penyimpanan Susu:
1. Susu bubuk
a. Kemasan bebas oksigen, uap air dan cahaya
b. Penutupan hermetis dan pengemasan vakum
c. Simpan pada kondisi kering.
2. Susu Evaporasi/skim
Kerusakan :
a. Viskositas menurun, terbentuk lapisan pd permukaan susu
b. pH turun dari 6,1 menjadi < 5,9
c. Peruahan warna menjadi agak gelap
Penyimpanan :
a. Kaleng atau kotak tertutup rapat
b. Suhu rendah
3. Susu kental manis
Kerusakan:
a. Viskositas meningkat
b. Warna jadi gelap
c. Kadang-kadang rasa berpasir
d. Kaleng gembung
Penyimpanan:
a. Kaleng atau kotak tertutup rapat
b. Suhu rendah.
4. Keju
Kerusakan :
a. Pertumbuhan kapang atau bakteri
b. Infestasi kuman (penutupan bagian atas atau luar seperti debu berwarna coklat)
Penyimpanan :
a. Simpan pd suhu rendah , buang segera bila ada yg berjamur
b. Perendaman dlm lar. Potassium sorbat10% sblm pengeringan
c. Menggunakan as. Sorbat 0.1 % saat pngolahan
d. Menggunakan kertas film sbg pembungkus
e. Hindari penumpukan terlalu tinggi.
5. Mentega
Kerusakan :
Bau tengik
Penyimpanan :
1. Mentega dibungkus plastik rapat atau aluminium foil sebelum disimpan di refrigerator atau
freezer.
2. Mentega yg hampir kadaluarsa dicairkan dgn cara mengetim sampai cair kemudian
disaring. Ektraknya dapat disimpan kembali dlm freezer
http://elyunizar.blogspot.co.id/2014/03/penyimpanan-bahan-makanan-hewani.html
Penyimpanan Daging
Daging merupakan salah satu bahan pangan hewani yang dibutuhkan bagi kelangsungan hidup
manusia karena kaya akan protein dan asam amino lengkap yang diperlukan oleh tubuh. Daging
didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk hasil pengolahan jaringan-jaringan
tersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang
memakannya.
Daging mengandung protein 19% (16% - 22%), air 75% (65% – 80%), lemak 3%, karbohidrat
1% dan komponen anorganik 1% (Forrest, dkk., 1989). Daging merupakan sumber utama untuk
mendapatkan asam 9 amino esensial. Asam amino esensial terpenting didalam otot segar adalah alanin,
glisin, asam glutamat, dan histidin. Daging sapi mengandung asam amino leusin, lisin, dan valin yang
lebih tinggi daripada daging babi atau domba (Lawrie, 2003). Kandungan lemak pada daging
menentukan kualitas daging karena lemak menentukan cita rasa dan aroma daging (Soeparno, 2005).
5. Pengasapan
a. Menghambat pertumbuhan bakteri perusak dan oksidasi lemak
b. Gunakan kayu keras atau bahan yg mengandung sellulosa, hemisellulosa dan lignin yang tinggi.
Olahan daging:
1. Sosis, Sosis atau sausage berasal dari bahasa latin salsulus yang berarti digarami. Jadi sosis
sebenarnya merupakan daging yang diolah melalui proses penggaraman.
2. Bakso merupakan produk olahan daging yang populer di kalanganmasyarakat Indonesia. Tahapan
pembuatannya meliputi curing (bila diperlukan), penggilingan, pembuatan adonan, pembentukan
bulatan dan perebusan hingga bulatan bakso mengapung.
3. Kornet adalah bahan olahan daging yang diawetkan. Pembuatannya merupakan campuran dengan
bumbu-bumbu, garam dan nitrit. Prosesnya adalah curing, penggilingan, pembumbuan,
pengalengan dan sterilisasi.
4. Abon merupakan produk olahan daging dengan cara disuwir. Prosesnya: daging direbus hingga
empuk kemudian dipuku-pukul dan disuwir-suwir.
5. Nugget, Nugget biasanya dibuat dari daging ayam tetapi semua daging bisa dibuat nugget. Bahan
untuk membuat nugget adalah daging, garam, bumbu-bumbu, tepung, kuning telur, bisa
ditambahkan susu full cream dan lain-lain.