Fisika Modul 4 KB4 - Rangkaian Arus Bolak Balik PDF
Fisika Modul 4 KB4 - Rangkaian Arus Bolak Balik PDF
DAR 2/Profesional/184/016/2018
MODUL 4 KB 4:
RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK
A. Pendahuluan ..................................................................................................... 1
B. Capaian Pembelajaran (CP) ............................................................................. 1
C. Sub Capaian Pembelajaran (Sub CP)............................................................... 2
D. Uraian Materi ................................................................................................... 2
1. Pengantar ............................................................................................................ 2
2. Arus Bolak-Balik dalam Resistor ................................................................... 3
3. Arus Bolak-Balik dalam Induktor .................................................................. 6
4. Arus Bolak-Balik dalam Kapasitor ................................................................ 8
5. Fasor ................................................................................................................. 10
6. Rangkaian Induktor dan Kapasitor (Rangkaian LC) Tanpa Generator ... 10
7. Rangkaian Induktor, Kapasitor dan Resistor (Rangkaian LCR) Seri
Dengan Generator. .......................................................................................... 13
8. Resonansi ......................................................................................................... 15
9. Rangkaian RCL Paralel .................................................................................. 17
E. Rangkuman .................................................................................................... 18
F. Tugas .............................................................................................................. 20
G. Daftar Pustaka ................................................................................................ 20
H. Tes Formatif ................................................................................................... 20
- iv -
-v-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
A. PENDAHULUAN
-1-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
D. URAIAN MATERI
1. Pengantar
-2-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
Gambar 1
Generator AC dihubungkan dengan resistor
-3-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
V,I
Gambar 2
Grafik V dan I pada resistor
Daya sesaat.
Daya yang didisipasikan pada resistor berubah terhadap waktu, dengan nilai
sesaatnya adalah
𝑃 = 𝐼 2 𝑅 = (𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 cos 𝜔𝑡)2 𝑅 = 𝐼 2 𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑅 𝑐𝑜𝑠 2 𝜔𝑡
Daya P berubah dari nol hingga mencapai daya maksimum 𝐼 2 𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑅.
Daya rata-rata.
𝑃 = 𝐼 2 𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑅 𝑐𝑜𝑠 2 𝜔𝑡
(𝑐𝑜𝑠 2 𝜔𝑡) 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = ½
𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = ½ 𝐼 2 𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑅
(1)
Nilai rms.
Alat ukur amperemeter dan voltmeter dirancang untuk mengukur nilai rms (root
mean square = akar rata-rata kuadrat) dari arus dan tegangan, bukan nilai
maksimumnya. Definisi arus rms adalah 𝐼𝑟𝑚𝑠 = √(𝐼 2 )𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Nilai rata-rata 𝐼 2 adalah (𝐼 2 )𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = [(𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 cos 𝜔𝑡)2 ]𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = ½ 𝐼 2 𝑚𝑎𝑘𝑠
-4-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
1
𝐼𝑟𝑚𝑠 = √½ 𝐼 2 𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 (2)
√2
Dengan mensubstitusikan 𝐼 2 𝑟𝑚𝑠 untuk ½ 𝐼 2 𝑚𝑎𝑘𝑠 maka kita peroleh daya rata-rata
yang didisipasikan ke resistor adalah
𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝐼 2 𝑟𝑚𝑠 𝑅
(3)
Dari persamaan (3) kita lihat bahwa arus rms sama dengan arus searah konstan,
yang akan menghasilkan pemanasan Joule yang sama dengan arus searah.
Untuk rangkaian sederhana seperti pada gambar 1, daya rata-rata yang diberikan
generator sama dengan daya rata-rata yang didisipasikan dalam resistor.
𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = (Ɛ𝐼)𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = [(Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 cos 𝜔𝑡 )(𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 cos 𝜔𝑡)]𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
= Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 (𝑐𝑜𝑠 2 𝜔𝑡)𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
1
= 2 Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠
1 1
Dengan menggunakan 𝐼𝑟𝑚𝑠 = 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 dan Ɛ𝑟𝑚𝑠 = Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 diperoleh
√2 √2
Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠
Dengan memperhatikan bahwa 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 = maka diperoleh
𝑅
Ɛ𝑟𝑚𝑠
𝐼𝑟𝑚𝑠 = 𝑅
(5)
Contoh Soal
Mesin pengering pakaian 5,0 kW beroperasi pada 240 V rms. Carilah:
a. 𝐼𝑟𝑚𝑠
b. 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠
Penyelesaian
𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 5000 𝑊
a. Persamaan (4) 𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = Ɛ𝑟𝑚𝑠 𝐼𝑟𝑚𝑠 . 𝐼𝑟𝑚𝑠 = = =
Ɛ𝑟𝑚𝑠 240 𝑉
20,8 𝐴
1
b. Persamaan (2) 𝐼𝑟𝑚𝑠 = 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 . 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝐼𝑟𝑚𝑠 × √2 = 29,5 A
√2
-5-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
Gambar 3
Generator AC dihubungkan
dengan induktor
merupakan nilai arus rata-rata. Karena rata-rata fungsi sinus 𝜔𝑡 dalam satu
siklus adalah nol, maka dengan memilih komponen DC dari arus sama dengan
nol, maka kita peroleh
-6-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 (6)
𝐼= 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 =𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡
𝜔𝐿
Bandingkan fungsi arus I pada persamaan (6) dengan fungsi tegangan pada
induktor
𝑉𝐿 = Ɛ = Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 cos 𝜔𝑡.
Ternyata arus pada induktor tidak sefase dengan tegangannya. Tegangan pada
induktor mendahului arus sebesar 900 atau arus pada induktor ketinggalan dari
tegangan induktor sebesar 900. Secara matematis bisa dilihat dari 𝑉𝐿 = Ɛ =
Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 cos 𝜔𝑡 dan 𝐼 = 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 = 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑐𝑜𝑠(𝜔𝑡 − 𝜋/2)
Gambar 4
Grafik V dan I pada induktor
.
Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠
𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 = = (7)
𝜔𝐿 𝑋𝐿
Tidak seperti pada resistor yang tahanannya tidak tergantung pada frekuensi
arus, pada induktor reaktansi induktif berbanding lurus dengan frekuensi arus.
Masukan daya sesaat dari generator ke induktor adalah
-7-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
(9)
P = (Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 ) cos 𝜔𝑡 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡
1
P = (Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 ) 2 𝑠𝑖𝑛 2𝜔𝑡
Daya rata-rata ke dalam induktor (tanpa tahanan) sama dengan nol, karena
1
nilai 2 𝑠𝑖𝑛 2𝜔𝑡 bernilai nol dalam satu siklus.
Gambar 5
Generator AC dihubungkan dengan kapasitor
𝑑𝑄
𝐼= = −𝜔Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 C sin 𝜔𝑡 (10)
𝑑𝑡
-8-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
Gambar 6
Grafik V dan I pada kapasitor
Contoh Soal
Sebuah generator AC bekerja pada frekuensi 60 Hz. Induktor dengan induktansi 1,0
mH dan kapasitor dengan kapasitas 1,0 nF dihubungkan dengan generator.
a. Berapa reaktansi induktif
b. Berapa reaktansi kapasitif.
Penyelesaian
a. Reaktansi induktif = 𝑋𝐿 = 𝜔𝐿 = 2𝜋𝑓 × 𝐿 = 2𝜋 × 60 × 10−3 𝑜ℎ𝑚 =
0,377 𝑜ℎ𝑚
1 1 1
b. Reaktansi kapasitif = 𝑋𝐶 = = = 𝑜ℎ𝑚 = 2,65 𝑀𝛺
𝜔𝐶 2𝜋𝑓𝐶 2𝜋×60×10−9
-9-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
5. Fasor
Gambar 7
Contoh Diagram Fasor
Gambar 8
Rangkaian LC Tanpa
Generator
- 10 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
Pada rangkaian LC ini kapasitas kapasitor kita ambil sama dengan C dan mampu
menyalurkan muatan sebesar Q sementara induktansi induktor adalah L. Mula-mula
saklar dalam keadaan terbuka. Saklar ditutup pada saat t = 0. Tanda plus dan minus
pada kapasitor dan induktor, serta arah I seperti yang ditunjukkan gambar. Dengan
menggunakan kaidah tegangan Kirchhoff pada rangkaian tertutup, dapat ditulis
𝑉𝐿 + 𝑉𝐶 = 0
𝑑𝐼 𝑄
𝐿 + =0
𝑑𝑡 𝐶
𝑑𝑄
Dengan mensubstitusi 𝐼 = diperoleh
𝑑𝑡
𝑑2 𝑄 𝑄
𝐿 𝑑𝑡 2 + 𝐶 = 0
(11)
Persamaan ini memiliki bentuk yang sama dengan persamaan percepatan massa
pada pegas,
𝑑2 𝑥
𝑚 𝑑𝑡 2 +𝑘𝑥 = 0.
Perilaku rangkaian LC analog dengan perilaku massa pada pegas, dengan L analog
dengan m, Q analog dengan kedudukan x dan 1/C analog dengan kontanta pegas k.
𝑑𝑄 𝑑𝑥
Arus I = analog dengan kecepatan 𝑣 = . Dalam mekanika, massa benda
𝑑𝑡 𝑑𝑡
menjadi ukuran kelembaman (inersia) benda. Makin besar massa, makin lembam
pula benda dan makin sukar digerakkan atau diubah kecepatannya. Dalam
rangkaian, L yang dianalogikan dengan m juga menunjukkan ukuran kelembaman
rangkaian. Makin besar L makin sukar pula mengubah I.
𝑑2 𝑄 1
= - 𝐿𝐶 𝑄 yang analog dengan
𝑑𝑡 2
𝑑2 𝑥 𝑘 𝑘
= − 𝑚 𝑥 = −𝜔2 𝑥 dengan 𝜔2 = 𝑚
𝑑𝑡 2
- 11 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
𝑘
𝑥 = 𝐴 cos(𝜔𝑡 − 𝛿) dengan 𝜔 = √𝑚 merupakan frekuensi anguler, A adalah
amplitudo, 𝛿 adalah kontante fase yang tergantung pada keadaan awal. Perhatikan
𝑑2 𝑄 1 𝑑2 𝑥 𝑘
persamaan = - 𝐿𝐶 𝑄 yang analog dengan = − 𝑚 𝑥 = −𝜔2 𝑥 dengan 𝜔2 =
𝑑𝑡 2 𝑑𝑡 2
𝑘
. Sehingga dapat ditulis
𝑚
𝑑2 𝑄
= - 𝜔2 𝑄
𝑑𝑡 2
(12)
1 1
𝜔2 = atau 𝜔 =
𝐿𝐶 √𝐿𝐶
𝑑𝑄
𝐼= = −𝜔𝐴 sin(𝜔𝑡 − 𝛿).
𝑑𝑡
𝑄 = 𝑄0 cos 𝜔𝑡 (13)
Contoh Soal
- 12 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
Penyelesaian
𝜔 1 1 1
a. 𝑓 = = × = = 712 Hz.
2𝜋 2𝜋 √𝐿𝐶 2𝜋√(10×10−3 )(5×10−6 )
𝑄0
b. 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝜔𝑄0 =
√𝐿𝐶
Gambar 9
Rangkaian LCR Seri Dengan Generator
Pada rangkaian ini kita ambil nilai beberapa variabel sebagai berikut.
GGL generator Ɛ = 𝑁𝐵𝐴𝜔 cos 𝜔𝑡 = Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 cos 𝜔𝑡. Hambatan resistor adalah R,
kapasitas kapasitor adalah C dan induktansi induktor adalah L. Gunakan kaidah
tegangan Kirchhoff untuk rangkaian ini, maka dapat ditulis
𝑑𝐼 𝑄 𝑑𝑄
Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 cos 𝜔𝑡 − 𝐿 𝑑𝑡 − − 𝐼𝑅 = 0 dengan menggunakan 𝐼 = dan mengatur
𝑉 𝑑𝑡
𝑑2𝑄 𝑑𝑄 𝑄
𝐿 2
+𝑅 + = Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 cos 𝜔𝑡
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑉 (15)
Persamaan ini analog dengan persamaan untuk osilasi massa dengan pemberian
gaya baru pada pegas,
𝑑2 𝑥 𝑑𝑥
𝑚 𝑑𝑡 2 + 𝑏 𝑑𝑡 + 𝑚𝜔0 2 𝑥 = 𝐹0 𝜔𝑡
- 13 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
𝐼 = 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 cos(𝜔𝑡 − 𝛿)
(16)
𝑋𝐿 −𝑋𝐶
dengan 𝛿 adalah sudut fase yang diberikan oleh tan 𝛿 = 𝑅
𝑍 = √𝑅 2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2 (18)
disebut impedansi
𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 disebut reaktansi total.
Arus sebagai fungsi waktu dalam rangkaian dapat ditulis
Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠
𝐼= 𝑐𝑜𝑠(𝜔𝑡 − 𝛿) (19)
𝑍
Gambar 9
Diagram Fasor Rangkaian LCR Seri
- 14 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
8. Resonansi
GGL. Makin tinggi frekuensi GGL makin kecil nilai reaktansi kapasitif.
Perubahan nilai frekuensi berpengaruh pada nilai impedansi Z (lihat
persamaan 18) dan akhirnya berpengaruh pula pada I (lihat persamaan 19).
Pada suatu frekuensi tertentu dapat terpenuhi 𝑋𝐿 = 𝑋𝐶 . Pada kondisi ini, sudut
𝑋𝐿 −𝑋𝐶
fase 𝛿 dengan tan 𝛿 = bernilai nol, impedansi Z mencapai nilai
𝑅
𝑋𝐿 = 𝑋𝐶
1
𝜔𝐿 =
𝜔𝐶
𝜔2 𝐿𝐶 = 1
1
𝜔= (20)
√𝐿𝐶
- 15 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
1
𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝐼 Ɛ cos 𝛿
2 𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠
Dalam nilai rms, kita peroleh
Besaran cos 𝛿 disebut faktor daya rangkaian LCR. Pada saat resonansi 𝛿 = 0,
maka faktor daya cos 𝛿 = 1.
Bagaimana daya dinyatakan sebagai fungsi waktu? Perhatikan diagram fasor
pada gambar 9.
𝑍
cos 𝛿 =
𝑅
Masukkan ke persamaan (21)
𝑅 Ɛ𝑟𝑚𝑠
𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = Ɛ𝑟𝑚𝑠 𝐼𝑟𝑚𝑠 𝑍 . Karena 𝐼𝑟𝑚𝑠 = maka dapat ditulis
𝑍
𝑅
𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = Ɛ2 𝑟𝑚𝑠
𝑍2
Dari persamaan (18)
𝑍 2 = (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2 + 𝑅 2
1 2
= (𝜔𝐿 − 𝜔𝐶) + 𝑅 2
𝐿2 1 2
= (𝜔𝐿 − 𝜔𝐶) + 𝑅 2
𝜔2
𝐿2
= (𝜔2 − 𝜔02 )2 + 𝑅 2
𝜔2
Contoh Soal.
Rangkaian LCR seri dengan 𝐿 = 2 𝐻, 𝐶 = 2𝜇𝐹, 𝑅 = 20 𝛺 digerakkan oleh
generator dengan GGL maksimum 100 V dan frekuensi yang berubah-ubah.
a. Carilah frekuensi resonansi
- 16 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
b. Pada frekuensi 60 Hz
𝑋𝐿 = 𝜔𝐿 = (2𝜋)(60 𝐻𝑧)(2 𝐻) = 754 𝛺
1 1
𝑋𝐶 = = = 1326 𝛺
𝜔𝐶 (2𝜋)(60 𝐻𝑧)(2 × 10−6 )
𝑍 = √𝑅 2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2 = √(20 𝛺)2 + (−572𝛺 )2 = 572 𝛺
Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 100 𝑉
𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 = = = 0,175 A
𝑍 572 𝛺
𝑋𝐿 −𝑋𝐶 −572 𝛺
c. Untuk mencari sudut fase 𝛿 gunakan tan 𝛿 = = = - 28,6
𝑅 20𝛺
𝛿 = −880
Gambar 10
Rangkaian LCR Paralel
- 17 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
Gambar 11
Diagram Fasor Rangkaian LCR Paralel
Tegangan sesaat V sama untuk tiga elemen ini. Arus total dari generator, terbagi ke
tiga elemen ini. Arus dalam resistor 𝐼𝑅 sefase dengan tegangannya dan memiliki
𝑉
nilai maksimum 𝑅. Arus dalam induktor 𝐼𝐿 terlambat 900 terhadap tegangannya dan
𝑉
memiliki nilai maksimum . Arus dalam kapasitor 𝐼𝐶 mendahului 900 terhadap
𝑋𝐿
𝑉
tegangannya dan memiliki nilai maksimum 𝑋 . Besaran arus total sama dengan
𝐶
𝑉 𝑉 2 𝑉 2 𝑉
𝐼 = √𝐼𝑅2 + (𝐼𝐿 − 𝐼𝐶 )2 = √(𝑅) + (𝑋 − ) = (23)
𝐿 𝑋𝐶 𝑍
1 1 2 1 1 2
= √( ) + ( − ) (24)
𝑍 𝑅 𝑋𝐿 𝑋𝐶
E. RANGKUMAN
- 18 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 16: Rangkaian Arus Bolak Balik
𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝐼 2 𝑟𝑚𝑠 𝑅
𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = Ɛ𝑟𝑚𝑠 𝐼𝑟𝑚𝑠
𝑍 = √𝑅 2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2
Keadaan di mana 𝑋𝐿 = 𝑋𝐶 disebut keadaan resonansi.
Frekuensi resonansi
1
𝜔0 =
√𝐿𝐶
𝑉 𝑉 2 𝑉 2 𝑉
𝐼 = √𝐼𝑅2 + (𝐼𝐿 − 𝐼𝐶 )2 = √(𝑅) + (𝑋 − ) =
𝐿 𝑋𝐶 𝑍
- 19 -