Sanitasi merupakan penciptaan atau pemeliharaan kondisi yang mampu mencegah
terjadinya kontaminasi makanan atau terjadinya penyakit yang disebabkan oleh makanan [1,2]. Sedangkan pengertian sanitasi merupakan upaya pencegahan terhadap kemungkinan bertumbuh dan berkembang biaknya jasad renik pembusuk dan pathogen dalam makanan, minuman, peralatan dan bangunan yang dapat merusak pangan dan membahayakan manusia [5]. Secara luas ilmu sanitasi merupakan penerapan dari prinsip-prinsip yang akan membantu memperbaiki, mempertahakan, dan mengembalikan kesehatan yang baik pada manusia [3,4]. Sanitasi pekerja meliputi kesehatan pekerja, kebersihan tubuh pekerja sampai kebersihan semua perlengkapan yang digunakan oleh pekerja [6,7]. Sanitasi pekerja merupakan orang perseorangan yang menangani secara langsung dan atau secara langsung berada dilingkungan kegiatan atu proses produksi, penyimpanan, pengangkutan dan atau peredaran pangan wajb memenuhi persyaratan santasi [5]. Standar Umum Personal dan Pakaian pekerja : 1) Pakaian Pelindung (seluruh pekerja, kontraktor, dan pengunjung yang datang ke areal penanganan produk harus diberikan pakaian pelindung); 2) Penutup Kepala (headgear dan hairnet); 3) Sarung Tangan (sarung tangan karet dan sarung tangan disposable); 4) Sepatu Pelindung [8]. Uji Sanitasi Pekerja, meliputi : 1) Uji Kebersihan Tangan, dilakukan pada media (Plate Count Agar) PCA, karena yang ditujukan hanya untuk menghitung jumlah koloni mikroorganisme yang tumbuh ; 2) Uji Kebersihan Rambut, dilakukan uji sanitasi karena rambut juga merupakan salah satu kontaminan pekerja [9]. Upaya menjaga sanitasi pada area yang menjadi pertimbangan untuk hygiene pekerja adalah sebagai berikut: 1) Pertolongan pertama pada kecelakaan: a) Luka yang terbuka merupakan ancaman kontaminasi; b) Perlengkapan pertolongan kepada kecelakaan harus tersedia di semua tempat. 2) Pencucian tangan, diantaranya memastikan mencuci tangan setelah terjadi kontaminasi yang potensial. Prosedur pencucian tangan yang benar, serta melatih dan memeriksa semua karyawan mengenai kepahaman prosedur pencucian tangan. 3) Hygiene personal: Mandi, cuci tangan yang teratur, menggunakan toilet yang ada di tempat kerja, dll. 4) Pengurusan pekerja sakit, misaslnya pekerja harus secara ketat mengikuti hygiene personal yang benar untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau perpindahan penyakit. 5) Air minum, penyediaan air minum harus memenuhi standar air minum dan tersedia di semua tempat kerja. Praktek hygiene juga harus diikuti oleh pengunjung, inspector, dan pekerja perawatan dari luar fasilitas [10]. NAMA : ERMA LORA PRABAWATI
DAFTAR PUSTAKA
1. Purnawijayanti, H.A. 2001. Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja dalam
Pengolahan Makanan. Kanisius: Yogyakarta. 2. Firdausi, Fathika., Mursid Rahardjo., danYusniar Hanani. 2017. Hubungan Kondisi Sanitasi Dan Personal Higiene Pekerja dengan Jumlah Angka Kuman pada Ikan Asap di Bandarharjo Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 5 (5) 3. Kieswari. 2009. Hubungan Antara Kebersihan Perorangan dan Sanitasi Tempat Kerja dengan Kejadian Infeksi Soil Transmitted Helminth pada Pengrajin Genteng di Desa Singorojo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara. Jurnal Keselamatan dan Kesehatan Kerja 4. Jenie, B. S. L. 1988. Uji Sanitasi dalam Industri Pangan. Bogor: IPB 5. Anonim. 1996. Undang – Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1996/No. 99, 1996 Perdagangan, Pangan, Pertanian, Kesehatan, (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3656). Jakarta 6. Sumiati, Tuti. 2013. Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja Bidang Makanan 2, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 7. Puspaningdyah, Martini, Yuliawati S. 2005. Kontaminasi Staphylococcus aureus Pada Ikan Asap di Tingkat Produsen dan Penjual di Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2(2) 8. Gunara, Santoso. 2017. Buku Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Sudirman Central Business District 9. Fardiaz, S. dan Jenie B. S. L., 1989. Uji Sanitasi Dalam Industri Pangan PAU Pangan dan Gizi. Bogor : IPB. 10. Antara, Nyoman Semadi. 2012. Pedoman PErosonal Hygiene. Bali : Pusat Studi Ketahanan Pangan Universitas Udayana NAMA : ERMA LORA PRABAWATI
11.
DAFTAR PUSTAKA
1. Purnawijayanti, H.A. 2001. Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja dalam