PENDAHULUAN
dari 1 cm. Limfadenopati terjadi bila limfonodus lokal dan pembuluh darah
kepala dan leher. Kelenjar getah bening pada daerah servikal sering terlihat yang
dari 1 cm dan cenderung lebih besar pada orang dewasa muda. Pada orang
normal, kelenjar getah bening sering teraba di daerah inguinal karena trauma
kronik dan infeksi yang sering terjadi di ekstremitas bawah, dapat juga teraba di
daerah leher (terutama daerah submandibular) setelah infeksi daerah kepala dan
leher. Pada umumnya, kelenjar getah bening dengan ukuran lebih besar dari 1 cm
primer mengidap keganasan. Faktor risiko utama keganasan meliputi usia tua,
karakteristik kelenjar yang keras, terfiksasi, berlangsung lebih dari 2 minggu, dan
berlokasi di supraklavikula.2
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Limfadenopati
2.1.1 Definisi
ukuran lebih besar dari 1 cm. Sumber lain juga mendefinisikan limfadenopati
kelenjar getah bening supraklavikula, iliaka, atau poplitea dengan ukuran berapun
2.1.2 Klasifikasi
Dari semua kasus pasien yang berobat ke sarana layanan kesehatan primer,
2.1.3 Etiologi
condition (lain-lain dan kondisi tak lazim), dan iatrogenik causes (sebab-sebab
iatrogenik).2
2
Obat-obat yang dapat menyebabkan limfadenopati, antara lain, adalah :
Sarkoidisis
Silikosis/beriliosis
penyakit Tangier.
Hipertiroidisme
Histiositosis X
Hipertrigliseridemia berat
Limfadenopati angioimunoblastik
Penyakit kawasaki
Limfadenitis Kikuchi
Penyakit Kimura2
3
Infeksi
- Bruselosis Demam, menggigil, malaise Kultur darah, serologi
- Cat-scratch disease Demam, menggigil, atau Diagnosis klinis, biopsi
asimptomatik
4
komplemen
Penghentian obat
Malaise umum: BB turun, demam 38⁰C Malaise umum: BB turun, demam 38⁰C
2.1.4 Patofisiologi
Beberapa plasma dan sel (misalnya sel kanker dan mikroorganisme) dalam ruang
interstisial, bersama dengan bahan selular tertentu, antigen dan partikel asing
5
penyaringan juga menyajikan antigen kepada limfosit yang terkandung dalam
KGB. Respon imun dari limfosit melibatkan proliferasi sel limfosit dan makrofag,
KGB yang akan menyebabkan limfadenitis, dan apabila terdapat sel-sel kanker
2.1.5 Diagnosis
2.1.5.1 Anamnesis
periode neonatal dan sebagian besar anak sehat mempunyai kelenjar getah
bening servikal, inguinal dan aksila yang teraba. Sebagian besar penyebab
limfadenopati pada anak adalah infeksi atau penyebab yang bersifat jinak.
Berdasarkan sebuah laporan, dari 628 penderita yang menjalani biopsi karena
pada 79% penderita berusia kurang dari 30 tahun, 59% penderita antara 31 –
Pajanan
kontak penderita infeksi dan riwayat infeksi rekuren penting dalam evaluasi
6
seperti tuberkulosis, tripanosomiasis, scrub typhus, leishmaniasis, tularemia,
bruselosis, sampar, dan anthrax. Pajanan rokok, alkohol, dan radiasi ultraviolet
dan leher, atau kanker kulit. Pajanan silikon dan berilium dapat menimbulkan
penyebab limfadenopati.2
7
Selain itu anamnesis juga harus difokuskan pada kemungkinan tempat
peradangan atau penyakit jaringan ikat seperti artritis reumatoid, SLE, atau
hanya sedikit informasi yang didapatkan dan akan lebih akurat jika dilakukan
pemeriksaan fisik langsung dan juga bisa menentukan level dari limfadenopati itu
sendiri. Dalam pemeriksaan ini yang utama adalah palpasi kelenjar getah bening
a. Ukuran
1 cm, tetapi beberapa penulis menyatakan bahwa kelenjar epitroklear lebih dari
0,5 cm atau kelenjar getah bening inguinal lebih dari 1,5 cm merupakan hal
pada penderita dengan ukuran kelenjar di bawah 1 cm, keganasan ditemukan pada
8% penderita dengan ukuran kelenjar 1-2,25 cm dan pada 38% penderita dengan
ukuran kelenjar di atas 2,25 cm. Pada anak, kelenjar getah bening berukuran lebih
besar dari 2 cm disertai gambaran radiologi toraks abnormal tanpa adanya gejala
8
Tidak ada ketentuanpasti mengenai batas ukuran kelenjar yang menjadi
dan 1,5 cm merupakan batas ukuran yang memerlukan evaluasi lebih lanjut untuk
inflamasi karena infeksi. Pada kasus yang jarang, limfadenopati yang nyeri
disebabkan oleh perdarahan pada kelenjaryang nekrotik atau tekanan dari kapsul
mengarahkan kecurigaan kanker, sedangkan bila lunak dan bisa digerakan lebih ke
arah infeksi.2
c. Nyeri Tekan
d. Lokasi Limfadenopati
9
infeksi virus akut yang swasirna.Pada infeksi mikobakterium atipikal, cat-
disease). Kelenjar getah bening servikal yang keras, terutama pada orang
usia lanjut dan perokok menunjukkan metastasis keganasan kepala dan leher
mikobakterium non-tuberkulosa.2
diperiksa juga semua kelompok kelenjar limfe serta palpasi untuk mencari
10
Gambar 2.2 Kelenjar getah bening leher dan drainasenya.
Limfadenopati Epitroklear
Limfadenopati aksila
11
Gambar 2.3 Kelenjar getah bening aksila dan daerah drainasenya.
Limfadenopati inguinal
pada orang normal, terutama yang bekerja tanpa alas kaki. Limfadenopati
Karsinoma sel skuamosa pada penis dan vulva, limfoma, serta melanoma
12
Gambar 2.4 Limfadenopati daerah inguinal dan drainase
Limfadenopati generalisata
Lokasi kelenjar getah being daerah leher dapat dibagi menjadi 6 level.
leher.
13
Kesulitan diagnosis adalah jika anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak
mengarah pada diagnosis tertentu yang dapat dilanjutkan dengan uji spesifik.
Tidak ada bukti yang mendukung manfaat pemberian antibiotik atau steroid pada
Tabel 2.2 Kelompok Kelenjar Getah Bening Daerah Leher Berdasarkan Level.
Level I
-Sublevel I A (submental) Kelenjar getah bening dalam batas segitiga
antara m. digastrikus bagian anterior dan tulang
hioid.
Kelompok ini mempunyai risiko metastasis
keganasan dari dasar mulut, anterior lidah,
anterior mandibula, bibir bawah
-Sublevel I B (submandibular) Kelenjar getah bening dalam batas m.digastrik
bagian anterior, m. Stilohioid, dan mandibula.
Kelompok ini mempunyai risiko metastasis
keganasan dari kavum oral, kavum nasal
anterior, jaringan lunak wajah, dan glandula
submandibularis.
14
Sublevel IIA Terletak di bagian anterior nervus asesorius
spinalis
Sublevel IIB Terletak di bagian anterior nervus asesorius
spinalis
15
Gambar 2.5 Level kelenjar getah being leher2
a. Tes Laboratorium
Tes laboratorium yang dilakukan adalah darah lengkap, LED dan tes
fungsi hati. Setelah itu pemeriksaan laboratorium yang lain bisa dilakukan sesuai
b. Imaging
lebih akurat dari pada pemeriksaan fisik.USG berguna untuk menilai jumlah,
ukuran, lokasi, bentuk, margin, dan struktur internal kelenjar getah bening. CT
scan dan MRI berguna untuk evaluasi kelenjar getah bening pada kavum toraks
dan abdomen.5
c. Biopsi kelenjar
paling besar, paling dicurigai, dan paling mudah diakses dengan pertimbangan
16
paling rendah.Kelenjar getah bening supraklavikular mempunyai nilai diagnostik
sensitivitas dan spesifisitas biopsi aspirasi jarum halus, biopsi eksisi tetap
pada biopsi merupakan hal yang penting untuk diagnostik yang tepat, terutama
17
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Identitas
Pasien berusia 65 tahun Hal ini sesuai tinjauan pustaka pada bab II yang
dan meningkat seiring bertambahnya usia. Berdasarkan sebuah laporan, dari 628
penderita yang menjalani biopsi karena limfadenopati, penyebab yang jinak dan
swasirna (self limiting) ditemukan pada 79% penderita berusia kurang dari 30
tahun, 59% penderita antara 31 – 50 tahun, dan 39% penderita di atas 50 tahun.2
3.2 Anamnesis
1. Benjolan di leher kanan dan kiri awalnya sebesar kelereng. Namun lama
ukuran awalnya hingga saat ini Sesuai dengan tinjauan pustaka yang
bening dengan ukuran lebih besar dari 1 cm. Sumber lain juga
abnormal.
18
2. Selain itu pasien juga mengeluhkan demam yang dirasakan sejak 1 tahun
Demam tidak bertambah berat dan tidak bertambah ringan dengan apapun.
penurunan nafsu makan sejak beberapa bulan SMRS. Setiap kali makan
hanya 5-6 sendok makan. Mual (-), muntah (-). Pasien juga mengeluhkan
badan lebih dari 10% dapat merupakan gejala limfoma B symptom. Pada
dan 68% penderita stadium IV. Hal ini juga didukung oleh tinjauan
berat badan.
19
1. Massa et regio coli dextra et sinistra, bentuk membulat, ukuran 5x3 cm,
dan bisa digerakan lebih ke arah infeksi.2Selain itu kelenjar getah bening
2. Massa et regio coli dextra et sinistra, bentuk membulat, ukuran 5x3 cm,
sinistra
20
DAFTAR PUSTAKA
21