Anda di halaman 1dari 3

2.

4 Manifestasi Klinis
Salah satu manifestasi klinis dari leukemia adalah perdarahan yang
disebabkan oleh berbagai kelainan hemostasis. Manifestasi perdarahan yang
paling sering ditemukan berupa ptekie, purpura atau ekimosis, yang terjadi
pada 40 – 70% penderita leukemia akut pada saat didiagnosis. Lokasi
perdarahan yang paling sering adalah pada kulit, mata, membran mukosa
hidung, ginggiva dan saluran cerna. Perdarahan yang mengancam jiwa
biasanya terjadi pada saluran cerna dan sistem saraf pusat, selain itu juga pada
paru, uterus dan ovarium. Manifestasi perdarahan ini muncul sebagai akibat
dari berbagai kelainan hemostasis.
Penderita letih, lemah dengan sakit tulang. Kegagalan sumsum tulang
akan terlihat dengan adanya perdarahan, bruising, panas dan infeksi. Kadang
ditemukan penderita dengan sakit kepala karena infiltrasi sel leukemia ke otak,
dapat tampak seperti tanda stroke. Tanda lain arthralgia, sesak atau hipoksia
karena leukostasis. Hepato-splenomegali dan limfadenopati sering ada.

2.5 Pemeriksaan Diagnostik


Gejala klinis dan pemeriksaan darah lengkap dapat dipakai untuk
menegakkan diagnosis leukemia. Namun untuk memastikannya harus
dilakukan pemeriksaan aspirasi sumsum tulang, dan dilengkapi dengan
pemeriksaan radiografi dada, cairan serebrospinal, dan beberapa pemeriksaan
penunjang yang lain. Cara ini dapat mendiagnosis sekitar 90% kasus,
sedangkan sisanya memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, yaitu sitokimia,
imunologi, sitogenetika, dan biologi molekuler. Pada pemeriksaan darah
lengkap didapatkan anemia, kelainan jumlah hitung jenis leukosit dan
trombositopenia. Bisa terdapat eosinofilia reaktif, pada pemeriksaan preparat
apus darah tepi didapatkan sel-sel blas.
PROSES DIAGNOSIS LEUKEMIA

ANAMNESIS
 Pucat
 Demam tanpa sebab yang jelas
 Perdarahan kulit
 Nyeri tulang
 Lesu, berat badan turun

PEMERIKSAAN FISIS
 Pucat
 Epitaksis/petekie/ekimosis
 Pembesaran kelenjar getah bening
 Hepatomegali
 Splenomegali

Pemeriksaan Penunjang
Puskesmas RS Tipe C dan B RS Tipe A
Darah rutin jenis (perhatikan  Darah rutin dan hitung  Darah jenis rutin dan
kadar haemoglobin dan jenis hitung jenis
trombosit yang rendah, kadar  Foto toraks AP dan  Foto toraks AP dan
leukosit yang rendah atau lateral lateral
meningkat > 100.000/µl, ada  Aspirasi sumsum tulang  Aspirasi sumsum tulang
tidaknya sel blast, dan hitung  Pungsi lumbal  Pungsi lumbal
jenis limfositer) 2 dari 3 kel  Sitokimia sumsum  Sitokimia sumsum tulang
drh tepi tulang  Imunofenoti ping
Sitogenetik
gambaran darah tepi leukemia akut
2.6 Penatalaksanaan
1. Kemoterapi
2. Penanganan suportif
a. Pemberian tranfusi komponen darah yang diperlukan
b. Pemberian komponen untuk meningkatkan kadar leukosit
c. Pemberian nutrisi yang baik dan memadai
d. Pemberian antibiotik, anti jamur, dan anti virus bila diperlukan
e. Pendekatan psikososial
f. Perawatan di ruang yang bersih
g. Kebersihan Oro-anal (mulut dan anus)
Referensi :
http://eprints.undip.ac.id/43856/3/BAB_2_KTI_Faisal_iswandi.pdf
Rofinda, Zelly Dia. 2012. Kelainan Hemostasis pada Leukemia. Jurnal Kesehatan
Andalas. 2012; 1(2)
http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2016/10/Pedoman-Penemuan-Dini-Kanker-Pada-
Anak.pdf

Anda mungkin juga menyukai