Tata Cara Commisionong
Tata Cara Commisionong
1
DAFTAR ISI
4. Persyaratan ......................................................................................................................... 3
i
PENDAHULUAN
Tata Cara Commissioning Test Bendung Tirtonadi ini berisi mengenai persyaratan umum, teknis dan
cara pengerjaan yang diperlukan dalam melaksanakan commissioning. Sehingga dengan adanya
standar ini akan memberikan kemudahan bagi Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa melaksanakan
commissioning sebagai jaminan mutu pekerjaan. Commissioning dilakukan dengan menilai kinerja
setiap bagian dari Bendung Tirtonadi dan membandingkan dengan parameter proses dan operasi pada
dokumen Spesifikasi Teknis dan perencanaan.
• Menilai keandalan kinerja Bendung Tirtonadi yang baru dibangun, sesuai dengan yang
direncanakan.
• Menilai fleksibilitas kinerja Bendung Tirtonadi yang baru dibangun.
• Memberikan rekomendasi dan perbaikan-perbaikan apabila terdapat ketidaksesuaian untuk
rencana operasi dan pemeliharaan.
Sesuai dengan klasifikasinya, Bendung Tirtonadi adalah termasuk bendung gerak dengan pintu jenis
flape gate dengan penggerak karet isi udara (flap gate with inflatable air bladder).
ii
Tata Cara Commissioning Test Bendung Tirtonadi
1. Ruang Lingkup
Tata cara commissioning test Bendung Tirtonadi ini meliputi : istilah dan definisi, persyaratan yang
berlaku, cara commissioning dan pelaporannya. Commissioning Bendung Tirtonadi merupakan uji
coba terhadap semua komponen bendung yang dilaksanakan oleh tim commissioning untuk jaminan
mutu sebelum diserahkan kepada pengguna jasa.
2. Acuan Normatif
Acuan normatif yang dipergunakan dalam tata cara commissioning Bendung Tirtonadi adalah :
• Bendung adalah bangunan melintang alur sungai yang berfungsi untuk meninggikan muka air
sungai.
• Bendung gerak adalah bendung yang bisa melayani operasi untuk meniadakan
pembendungan air.
• Bendung gerak pintu adalah bendung gerak yang terbuat dari pintu sebagai sarana operasi
pembendungan air.
• Commissioning adalah proses penilaian kinerja bendung oleh suatu tim yang dibentuk khusus
setelah selesai dibangun dan sebelum diserahterimakan dari penyedia jasa kepada pengguna
jasa
• Pengembangan (inflated) adalah proses pengisian udara ke dalam tabung karet hingga tabung
karet mengembang menggerakkan pintu ke arah menutup aliran menjadi bendung yang kaku.
• Waktu pengembangan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk pengembangan.
• Pengempisan (deflated) adalah proses pengosongan udara dalam tabung karet hingga tabung
karet terlipat menggerakkan pintu ke arah membuka aliran dan tidak memberikan efek
pembendungan.
• Waktu pengempisan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk pengempisan tabung karet.
• Bentang bendung adalah panjang total bagian pelimpah tubuh bendung.
• Bentang panel adalah panjang masing-masing panel tubuh bendung.
• Span adalah bagian bendung dari pilar satu ke pilar lainnya.
• Restarining strap adalah karet pengikat pintu agar pintu tidak bergerak melebihi batas yang
direncanakan.
1
• Nappe breaker adalah karet pemecah arus yang melimpas melewati panel pintu.
• Torsi adalah sama dengan gaya pada gerak translasi. Torsi menunjukkan kemampuan sebuah
gaya untuk membuat benda melakukan gerak rotasi. Sebuah benda akan berotasi bila dikenai
torsi.
• Bladder adalah karet kantong udara yang dikembangkan atau dikempiskan untuk
menggerakkan panel pintu bendung.
• Genset (generator set) adalah suatu mesin atau perangkat yang terdiri dari pembangkit listrik
(generator) dengan mesin penggerak yang disusun menjadi satu kesatuan untuk
menghasilkan suatu tenaga listrik dengan besaran tertentu.
• Compressor adalah suatu mesin mekanik yang berfungsi untuk mengisi udara pada bladder
melalui pipa distribusi.
• PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebuah rangkaian elektronik yang dapat
mengerjakan berbagai fungsi-fungsi kontrol pada level-level yang kompleks agar bendung
dapat beroperasi secara otomatis.
• APC (Air Pressure Controller) adalah pengontrol tekanan udara yang ditambahkan untuk
mengembangkan bladder atau dikurangi untuk mengempiskan bladder
• Mode pengoperasian manual atau mode manual adalah model pengoperasian pintu bendung
yang dilakukan secara manual tanpa pengaturan tekanan udara melalui PLC
• Mode pengoperasian otomatis atau mode otomatis adalah model pengoperasian pintu
bendung yang dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan PLC untuk mengatur tekanan
udara
• Transduser adalah sensor untuk mengetahui ketinggian elevasi muka air sungai di hulu
bendung
• Main Anchor (angkur utama) adalah angkur yang dipasang untuk mengikat bladder ke lantai
bendung
• Valve (katup) adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran
udara dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.
• Flap gate adalah adalah jenis pintu air yang diputar pada sumbu tetap di bagian ujung pintu.
• Flap gate with inflatable air bladder adalah pintu air tipe flap gate dengan penggerak karet isi
udara.
2
4. Persyaratan
4.1. Umum
a. Bangunan utama dan semua komponen bendung sudah terpasang dan akan mulai dioperasikan
dan atau difungsikan.
c. Hasil uji commissioning ditandatangani oleh tim commissioning yang ditetapkan oleh pengguna
jasa.
4.2. Teknis
a. Tersedia data hasil pengujian pada saat kondisi kering dan ada air.
c. Pengoperasian ditujukan untuk menilai keandalan kinerja bendung sesuai dengan perencanaan
dengan fleksibilitas kinerja memenuhi syarat kemanan dan keselematan kerja.
4.2.2. Bahan
a. Minyak pelumas untuk genset dan compressor dengan jumlah yang cukup selama commissioning
3
4.2.3. Peralatan Uji
Tenaga commissioning terdiri dari tenaga ahli dengan latar pendidikan dan pengalaman yang sesuai,
sebagai berikut :
4
5. Cara Commissioning
f. Menyiapkan buku manual genset dan compressor serta melakukan analisa kesesuaian
spesifikasinya
Pengujian di lapangan terdiri dari pengujian saran penunjang dan pengujian proses dan operasi
Bendung Tirtonadi.
Sarana penunjang yang dimaksud dalam dokumen ini adalah tenaga pembangkit (genset). Periksa dan
pastikan hal-hal sebagai berikut :
c. Jumlah bahan bakar solar dalam tangki harian, cukup setiap kali akan menjalankan mesin, dan
setiap 5 jam operasi, apabila kurang tambahkan dan catat penambahannya beserta jam
operasinya. Bandingkan konsumsi bahan bakar dengan spesfikasi yang tercatat dalam spesfikasi
yang dikeluarkan oleh pabrik.
d. Jumlah minyak pelumas cukup setiap kali akan menjalankan mesin, dan setiap 5 jam operasi,
apabila kurang tambahkan dan catat penambahannya beserta jam operasinya.
e. Cek tingkat kebesingan genset, catat dan bandingkan dengan batas maksimum yang diijinkan
dalam spesifikasi teknis dan batasan yang tertuang dalam spesfikasi yang dikeluarkan oleh pabrik.
5
5.2.2. Pengujian Instalasi Komponen Bendung
a. Pintu Bendung
1. Cek secara visual kerapian dan kelurusan pemasangan panel pintu dan bladder
3. Cek torsi (kekencangan) baut dan mur pintu bendung sebagai berikut :
4. Cek kerapatan pemasangan seal, pastikan bahwa rembesan air yang melewati pintu tidak
lebih dari 1 ltr/det/m
5. Cek ketersediaan spare part abutment seal, restaining strap, nappe breaker, dan cat pelapis
panel pintu
b. APC Cabinet
c. PLC Cabinet
6
d. Air Compressor
f. Pipa Udara
2. Cek apakah jenis pipa yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis
3. Cek apakah ada kebocoran pada jaringan pipa udara, terutama pada bagian sambungan pipa
a. Pintu Bendung
1. Cek waktu yang dibutuhkan untuk menutup pintu sampai dengan kondisi maksimum
pada saat kondisi kering
2. Cek tekanan udara yang dibutuhkan untuk menutup pintu sampai dengan kondisi
maksimum pada saat kondisi kering
3. Cek waktu yang dibutuhkan untuk membuka pintu sampai dengan kondisi maksimum
pada saat kondisi kering
7
4. Cek tekanan udara yang dibutuhkan untuk membuka pintu sampai dengan kondisi
maksimum pada saat kondisi kering
5. Cek waktu yang dibutuhkan untuk menutup pintu sampai dengan kondisi maksimum
pada saat kondisi ada air
6. Cek tekanan udara yang dibutuhkan untuk menutup pintu sampai dengan kondisi
maksimum pada saat kondisi ada air
7. Cek waktu yang dibutuhkan untuk membuka pintu sampai dengan kondisi maksimum
pada saat kondisi ada air
8. Cek tekanan udara yang dibutuhkan untuk membuka pintu sampai dengan kondisi
maksimum pada saat kondisi ada air
1. Cek apakah pintu di span 1 dapat dibuka dan ditutup secara otomatis
2. Cek apakah pintu di span 2 dapat dibuka dan ditutup secara otomatis
3. Cek apakah pintu di span 3 dapat dibuka dan ditutup secara otomatis
6. Cek elevasi bukaan pintu apakah sama dengan yang tertera di monitor PLC
7. Cek apakah pintu bisa membuka secara otomatis pada saat elevasi muka air di atas
elevasi muka air maksimum (+93.35)
b. APC Cabinet
2. Cek baypass valve berfungsi pada saat pintu ditutup dan dibuka
3. Cek selenoid valve berfungsi pada saat pintu ditutup dan dibuka
8
c. PLC Cabinet
1. Cek Pressure Transducer berfungsi dengan baik untuk bacaan inlet pressure dan bladder
pressure, bandingkan kesesuain bacaan pada indikator dan aktual
6. Cek apakah level transduser dapat membaca dengan baik, bandingkan nilai yang ditampilkan
pada indikator dan nilai aktual. Batas ketelitian bacaan 20 mm
- Emergency stop
- Lampu panel alarm
- Pilot pressure high dan Pilot pressure low
d. Compressor
a. Pengujian kinerja bendung dengan cara membandingkan kinerja yang diuji dilapangan dengan
kriteria kinerja yang ada dalam dokumen perencanaan dan atau spesifikasi teknis. Apabila oleh
karena suatu hal dalam dokumen perencanaan dan atau spesfikasi teknis tidak terdapat kriteria
kinerja, digunakan kriteria yang lazim, setelah disetujui oleh pengguna jasa.
b. Pengujian fleksibilitas sistem bendung untuk mendapatkan gambaran kinerja sistem, apabila
terdapat perubahan input terhadap sistem. Pengujian dilakukan dengan melakukan percobaan
pada batas maksimum tinggi muka air yang diijinkan di atas pintu.
c. Pengujian keandalan untuk mendapatkan gambaran kinerja sistem bendung dalam waktu relatif
panjang untuk membandingkan keakuratan tabel-tabel operasional yang direncanakan.
9
d. Untuk pengujian keandalan dan fleksibitas sistem tidak termasuk dalam kegiatan commissioning
test, namun karena pentingnya manfaat pengujian akan tetap menjadi tanggung jawab penyedia
jasa dan harus selesai dilaksanakan 1 (satu) bulan sebelum serah terima pekerjaan.
e. Detail tata cara pengujian keandalan dan fleksibilitas sistem disusun secara terpisah dari dokumen
tata cara commissioning test ini.
a. Nama Pengguna Jasa, nama Penyedia Jasa dan nama Konsultan Supervisi
b. Tanggal commissioning, nomor commissioning dan tim pelaksana commissioning
c. Hasil uji commissioning yang dilaksanakan berupa :
1. Pengujian instalasi engsel, angkur dan baut
2. Pengujian instalasi pintu baja pelindung
3. Pengujian kebisingan dan getaran dari mesin penggerak
4. Pengujian pengoperasian dalam kondisi kering
5. Pengujian pengoperasian dalam kondisi ada air
6. Pengujian intalasi panel dan pengoperasiannya
7. Pengujian rembesan air yang terjadi pada badan bendung
d. Standar dari setiap yang diuji
e. Laporan kinerja bendung hasil commissioning
f. Rekomendasi perbaikan operasi dan pemeliharaan
g. Semua dokumen commissioning ditanda tangani untuk disetujui oleh pihak Pengguna Jasa,
Penyedia Jasa, Konsultan Supervisi dan tim commissioning.
10