Anda di halaman 1dari 12

INTRO TO PETROLEUM AND GEOTHERMAL ENERGY

TAPP – 13

ASSIGMENT – 1

Dibuat oleh :

Nama : Junita Nur Salsha Bella

NIM : 10019028

Program Studi : Teknik Perminyakan

JAKARTA

2019
ASAL USUL MINYAK BUMI

Minyak bumi merupakan sumber bahan bakar fosil yang berasal dari pelapukan
sisa-sisa makhluk hidup,dan terbentuk dalam waktu yang lama dan melalui proses
yang sangat panjang yakni sekitar 300-350 juta tahun.Minyak bumi merupakan bahan
bakar fosil yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.Dari banyak
sumber energi yang ada didunia,58,8% diantaranya adalah minyak bumi.Ada 3 teori
yang mengungkapkan asal usul pembentukan minyak bumi,yaitu :

A. Teori Biogenetik (Teori Organik)

Menurut Teori Biogenitik, minyak bumi terbentuk dari pelapukan berbagai


jenis binatang dan tumbuhan (mahluk hidup) yang mati dan tertimbun di dalam
endapan lumpur, hanyut terbawa oleh arus sungai, menuju laut, dan akhirnya
berkumpul di dasar laut, bertemu dengan timbunan-timbunan hasil pelapukan mahluk
hidup yang sebelumnya telah ada. Timbunan ini kemudian selama beratus juta tahun
terendap dan mengalami proses dekomposisi menjadi gelembung minyak bumi atau
gas alam. Dekomposisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu endapan,
waktu, serta tekanan lapisan batuan yang berada di atasnya

B. Teori Anorganik

Menurut Teori Anorganik, minyak bumi terbentuk akibat adanya aktivitas


bakteri yang mampu melakukan reaksi biokimia, merubah unsur-unsur seperti
Oksigen, Hidrogen, Karbon, Belerang, dan nitrogen dari batuan induk menjadi zat
minyak yang mengandung hidrokarbon.

C. Teori Duplex

Teori Duplex sebetulnya merupakan perpaduan antara Teori Biogenetik dan


Teori Anorganik. Teori ini banyak diterima oleh para ilmuan secara umum. Dalam
teori ini, dijelaskan bahwa minyak bumi berasal dari materi-materi hidup baik nabati
maupun bewani yang berada di laut, yang karena pengaruh suhu, tekanan, dan waktu
akhirnya berubah menjadi batuan induk pembentuk bahan-bahan hidrokarbon. Batuan
ini kemudian mengalami proses biokimia dan akhirnya berubah menjadi minyak bumi
dan gas alam. Keduanya berkumpul dan berpindah ke tempat yang memiliki tekanan
lebih rendah bertemu dengan minyak bumi dan gas alam hasil dari proses sebelumnya.
Mereka semua terjebak dan terperangkap, terakumulasi dengan sesamanya dan tak
sanggup menguap. Dalam perangkap ini bisa terkandung 3 bahan campuran yang
antara lain (1) minyak, gas, dan air; (2) minyak dan air; atau (3) gas dan air. Gas alam
dalam hal ini akan selalu berada di lapisan atas, minyak di lapisan tengah, dan air ada
di lapisan bawah. Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dan
karena sifat ini proses penambangan minyak bumi dan gas alam menjadi lebih mudah.
SEJARAH MINYAK BUMI

PETROLEUM berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 2 suku kata,
yaitu Petra dan Oleum. Petra atau petro sendiri berarti batu sedangkan Oleum
bermakna minyak. Seorang pakar mineralogi berkebangsaaan Jerman, Georg Bauer,
di dalam sebuah karyanya yang berjudul De Natura Fossillium yang diterbitkan pada
tahun 1546, adalah yang pertama kali menggunakan istilah petroleum.
Minyak bumi diperkirakan pertama kali ditemukan pada 5000 tahun SM oleh
bangsa Asyiria, Sumeria, dan Babilonia kuno. Cara mendapatkan minyak bumi
tersebut tidak dilakukan dengan cara pemboran yang sama dengan era saat ini, akan
tetapi bangsa-bangsa tersebut memperoleh minyak bumi dengan mengambilnya di
permukaan bumi karena minyak bumi tersebut merembes sampai ke
permukaan.Pengeboran minyak bumi pertama kali tercatatdilakukan di Pennsylvania,
Amerika, tahun 1859, di tambang milik Edwin L. Drake yang merupakan pelopor
industri minyak bumi dunia. Mulai abad ke-19, industri minyak yang modern muncul
di AS dan disusul oleh negara-negara di Eropa yang selanjutnya diusahakan secara
komersil.Von Humbold da Gay Lussac (1805), memperkirakan bahwa minyak bumi
berhubungan dengan aktivitas gunung api. Ide tersebut juga dikemukakan oleh ahli
geologi Perancis, Virlet d' Aoust (1834), teori ini didasarkan bahwa sering kali
minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan lumpur gunung api. Sir William
Logan (1842), menghubungkan rembesan minyak bumi dengan struktur antiklin dan
ini merupakan pengamatan pertama kali yang dilakukan terhadap hubungan rembesan
itu.
Tahun 1847 di Glasgow, Inggris, pertama kali ditemukan suatu cara mengolah
minyak bumi menjadi minyak lampu, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti
lilin sebagai sumber penerangan utama saat itu, dan pada saat itu dengan penemuan
tersebut maka minyak bumi merupakan bahan utama yang banyak dicari oleh para
pengusaha.Tahun 1859 merupakan munculnya pertama kali industri minyak bumi.
Salah satu proyek pada saat itu dilakukan pengeboran minyak bumi dan ditemukan
pada kedalam 69 ft di daerah Tutisville, negara bagian AS. Pada akhir abad 19,
pencarian minyak bumi telah menyebar di luar AS, terutama Amerika Latin (Meksiko)
pada tahun 1890 dan Eropa Timur (Romania dan Rusia) serta mencapai wilayah Asia
(Burma dan Indonesia).

Eksplorasi di Timur Tengah pada tahun 1919 dan tahun 1927 dilakukan
pemboran minyak bumi pertama kali dan ditemukan lapangan minyak Kirkuk dengan
produksi minyak bumi mencapai 100.000 bpd. Pada tahun 1939 juga ditemukan
beberapa lapangan minyak bumi raksasa di Saudi Arabia. Pada tahun 1960 di Kuwait,
dilakukan pencarian minyak bumi di lepas pantai.
PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI

Minyak bumi sebagian besar tersusun atas senyawa-senyawa hidrokarbon jenuh


(alkana). Setiap jenis senyawa hidrokarbon memiliki titik didih yang berbeda.
Semakin panjang rantai hidrokarbon maka titik didihnya juga semakin besar.
Perbedaan titik didih tersebut menghasilkan beberapa fraksi-fraksi minyak bumi yang
memiliki kegunaan dan akhirnya terbentuklah sebuah produk yang berguna bagi
kehidupan sehari-hari.Untuk memperoleh minyak bumi, perlu dilakukan proses
pengeboran. Minyak bumi yang ditemukan biasanya akan bercampur dengan gas
alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam berbentuk cairan kental hitam
dan berbau disebut minyak mentah (crude oil). Minyak mentah ini masih belum bisa
dimanfaatkan secara langsung, oleh karena itu perlu dilakukan pemurnian (refining)
dengan distilasi bertingkat. Prinsip distilasi ini adalah pemisahan komponen-
komponen campuran berdasarkan perbedaan titik didih sehingga diperoleh kelompok-
kelompok komponen dalam rentang titik didih tertentu yang disebut fraksi-fraksi.

Fraksi Minyak Jumlah atom Titik didih


Bumi C (oC) Manfaat Minyak Bumi

Bahan bakar gas (LPG) dan bahan


Gas C1-C4 < 20 baku sintesis senyawa organic

Eter petroleum C5-C7 30 – 90 Pelarut dan cairan pembersih

Bensin (Gasolin) C5-C10 40 – 180 Bahan bakar kendaraan bermotor

Nafta C6-C10 70 – 180 Bahan baku sintesis senyawa organic

Bahan bakar jet dan bahan bakar


Kerosin C11-C14 180 – 250 kompor paraffin

Bahan bakar kendaraan bermesin


Minyak solar dan diesel dan bahan bakar tungku di
diesel C15-C17 250 – 300 industry
Minyak pelumas C18-C20 300 – 350 Oil dan pelumas

Petroleum jelly dan lilin paraffin


untuk membuat lilin, kertas berlapis
lilin, lilin batik, dan bahan pengkilan
Lilin C20+ > 350 seperti semir

Bahan bakar kapal, pemanas industri


Minyak bakar C20+ > 350 (boiler plant), dan pembangkit listrik

Material aspal jalan dan atap


Bitumen C40+ > 350 bangunan
PENYEBAB KICK DAN BLOWOUT PREVENTER
(BOP) SUMUR

Pada saat pemboran berlangsung normal, pada umumnya menggunakan


metoda Overbalance Drilling, artinya di dalam lubang sumur diisi dengan lumpur
yang memiliki densitas tertentu sehingga memiliki tekanan hidrostatis yang melebihi
tekanan formasi (tekanan fluida pada pori batuan bawah tanah) yang ditembus, namun
pada kasus yang lain terdapat pula metoda Underbalance Drilling yang biasa dipakai
untuk menembus tekanan formasi yang sangat rendah, bahkan lebih rendah dari kolom
air tawar sekalipun yang dikenal dengan zona subnormal.
Kick adalah proses merembesnya fluida formasi (minyak, gas, atau air) dari
dalam tanah masuk ke lubang yang sedang dibor tanpa disengaja. Hal ini dapat terjadi
ketika tekanan di dalam lubang lebih kecil dari tekanan formasi yang ditembus, yang
seharusnya justru tekanan hidrostatis lumpur lebih besar dari formasi yang sedang
ditembus pahat pemboran.
Blowout adalah aliran fluida formasi (bawah tanah) yang tidak terkendali
yang merupakan kelanjutan dari kick yang tidak terkendalikan. “Saat ini, kita kenal
Surface Blowout (SBO) yang merupakan aliran tak terkendali yang sampai di atas
permukaan tanah melalui lubang sumur, sedangkan Underground Blowout (UGBO)
terjadi di bawah permukaan tanah dan merembes ke permukaan atau ke lapisan lain di
luar lubang sumur.

A.Penyebab Kick
Ada 3 hal yang menjadi penyebab kick yaitu :

Penyebab Pertama adalah dimulai dengan kejadian Lost-Circulation, yaitu


masuknya sebagian lumpur pemboran kedalam formasi yang mengakibatkan kolom
fluida di dalam sumur turun dan akhirnya tekanan di dalam sumur menjadi lebih kecil
dari tekanan formasi, walaupun secara densitas equivalen lumpur yang dipakai sudah
cukup berat.
Penyebab kedua adalah menembus zona abnormal, dimana tekanan yang
dimiliki formasi jauh lebih besar dari lapisan sebelumnya dan melampaui tekanan
hidrostatik yang dimiliki lumpur pemboran di dalam lubang. Kasus ini akan menjadi
tambah sulit ketika zona abnormal tersebut mengandung gas.

Penyebab ketiga adalah terjadinya efek swabbing (sedotan) pada saat pipa
pemboran ditarik ke permukaan, seperti halnya sebuah suntikan yang sedang ditarik
akan menghasilkan efek menyedot, sehingga seolah-oleh tekanan hidrostatis lumpur
berkurang jauh, dan pada saat sudah lebih rendah dari tekanan formasi maka akan
merangsang fluida dari formasi keluar menuju lubang sumur.
B.Penyebab Blowout

Penyebab terjadinya blowout yaitu ketika kick tidak dapat tertanggulangi, baik
karena kick datangnya terlalu cepat,karena operator yang terlalu lambat mengetahui,
atau karena memang secara alamiah alamnya sangat ganas, misalnya zona gas yang
bertekanan sangat tinggi.Ketika blowout akhirnya terjadi, maka kecenderungan
pertama akan mengakibatkan SBO, kemudian petugas biasanya akan dengan segera
menutupkan Blow Out Preventer (alat yang berfungsi sebagai penyekat di
permukaan), kemudian dilakukan proses Pressure Control untuk segera mengeluarkan
fluida kick dengan cara memompakan lumpur yang sesuai dan membuka valve sesuai
prosedur.Namun, adakalanya ketika proses pressure control dilakukan ternyata
kekuatan tekanan dari bawah jauh melebihi kekuatan batuan ataupun casing di bagian
atas, maka bisa terjadi UGBO.
KOMPONEN RIG

Komponen penyusun rig diantaranya yaitu :

 Casing
Fungsi casing adalah mencegah gugurnya dinding sumur,mencegah
terkontaminasinya air tanah oleh lumpur pemboran,menutup zona bertekanan
abnormal dan zona loss,membuat diameter sumur tetap dan tempat kedudukan
BOP dan peralatan produksi
 Blow Out Prevention System
Komponen penyusun rig yang berfungsi untuk mencegah blowout (meledaknya
sumur dipermukaan akibat tekanan tinggi dari dalam sumur) dan tersusun atas
berbagai katup (valve) yang terpasang dikepala sumur (wepphead).
 Power system
Power system yaitu sumber tenaga untuk menggerakkan semua system di atas
dan juga untuk suplai listrik. Sebagai sumber tenaga, biasanya digunakan mesin
disel berkapasitas besar.
 Hoisting Completion.
Hoisting completion fungsinya adalah menurunkan dan menaikkan tubular
(pipa pengeboran, peralatan completion atau pipa produksi) masuk-keluar
lubang sumur. Menara rig termasuk dalam sistim ini.
 Rotary System
Rotary system berfungsi untuk memutarkan pipa-pipa tersebut di dalam sumur.
Pada pemboran konvensional, pipa pemboran (drill strings) memutar mata bor
(drill bit) untuk menggali sumur.
 Circulation System
Circulation system berfungsi untuk mensirkulasi fluida pemboran keluar masuk
sumur dan menjaga agar properti lumpur seperti yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://mistersukoco.wordpress.com/2011/01/21/apa-saja-komponen-rig/
http://blogduwekku.blogspot.com/2016/01/fungsi-casing-di-drilling-rig.html
http://mistersukoco.wordpress.com/2011/01/21/apa-saja-komponen-rig/
http://oildomes.blogspot.com/2013/11/blog-post.html
https://www.studiobelajar.com/minyak-bumi/

Anda mungkin juga menyukai