PNEUMOTHORAKS SPONTAN
Oleh:
Preseptor
dr. Rohayat Bilmahdi, Sp.PD
Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................... 2
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 3
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 3
1.2. Batasan Masalah............................................................................... 4
1.3. Tujuan Penulisan ............................................................................. 4
1.4. Manfaat Penulisan............................................................................ 4
1.5. Metode Penulisan............................................................................. 4
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA ……........................................................... 5
Pneumothoraks 5
BAB III. LAPORAN KASUS ...................................................................... 17
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN …………………………….. 30
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 34
2.7 Komplikasi9,10
1. Infeksi sekunder, sehingga dapat menimbulkan pleuritis, empiema,
hidropneumotoraks.
2. Gangguan hemodinamika
Pada pneumotoraks yang hebat, seluruh mediastinum dan jantung dapat
tergeser ke arah yang sehat dan mengakibatkan penurunan kardiak "output",
sehingga dengan demikian dapat menimbulkan syok kardiogenik.
3. Emfisema, dapat berupa emfisema kutis atau emfisema mediastinalis
2.8 Prognosis
Prognosis pneumotoraks bergantung kepada tingkat dan jenis pneumotoraks.
Pneumotoraks kecil umumnya akan hilang sendiri tanpa pengobatan.
Pneumotoraks sekunder jauh lebih serius dan dapatmenyebabkan kematian
mencapai 15%. Tingkat kekambuhan pneumotoraks baik tipe primer atau
sekunder sekitar 40%, yang biasanya terjadi dalam waktu 1,5 sampai dua tahun.4
II. ANAMNESIS
Pasien masuk ke bangsal Penyakit Dalam RSUP dr. M.Djamil Padang pada
tanggal 15 Oktober 2019 dengan :
Keluhan Utama
Sesak nafas semakin meningkat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang
- Sesak nafas semakin meningkat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Sesak nafas tidak diikuti bunyi menciut. Pasien tiba-tiba terbangun saat
tidur dan merasa sangat sesak. Sesak nafas sudah dirasakan sejak 2
minggu sebelum masuk rumah sakit. Sesak nafas dipengaruhi oleh batuk
dan posisi. Sesak nafas tidak dipengaruhi emosi, cuaca dan makanan.
Karna sesak nafas, pasien dibawa ke IGD SPH, telah dilakukan rontgen
thoraks di SPH, kemudian dirujuk ke RSUP dr. M. Djamil Padang
- Batuk ada, dirasakan sejak 2 bulan ini. Batuk tidak berdahak, tidak
berdarah
- Nyeri dada sebelah kanan ada, dirasakan sejak 2 minggu yang lalu pada
saat batuk. Nyeri tidak bisa ditunjuk dan tidak menjalar
- Demam ada, hilang timbul, tidak tinggi, tidak menggigil, dirasakan sejak 2
minggu yang lalu
- Riwayat trauma dan dada terbentur tidak ada
- Keringat malam disangkal
- Penurunan nafsu makan disangkal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah rutin
Hb : 14,4 gr/dl
Leukosit : 7.440/mm3
Trombosit : 302.000/mm3
Hematokrit : 44%
Kesan : hasil dalam batas normal
Kimia klinik
GDS : 92 mg/dl
Na/K/Cl/Ca : 141/4,1/106 Mmol/l / 9,7 mg/dl
Ur/Cr : 15/0,8 mg/dl
Alb/Glb : 4,7/3,2 g/dl
PT/APTT : 11,1/43,4 detik
Kesan: hasil dalam batas normal
DIAGNOSIS KERJA
- Secondary spontaneous pneumothoraks dextra ec suspect TB paru
DIAGNOSIS BANDING
- Primary spontaneous pneumothoraks dextra
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Rontgen Thoraks
ANJURAN PEMERIKSAAN
- Pemeriksaan Gene Expert Sputum
- Pemeriksaan Rontgen Serial Post WSD
PENATALAKSANAAN
Nonfarmakologis
- Diet MB TKTP 1300 kkal
- Terapi oksigen 3 liter / menit
Farmakologis
- IVFD NaCl 0,9% 8 jam/kolf
PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : dubia
FOLLOW UP
Hari, tanggal Follow up
Rabu, 16 S/ Sesak nafas (+), batuk (+) hilang timbul, dahak (-), demam
Oktober 2019 (-), nyeri dada (+) saat batuk
08.00 pagi O/ KU : sedang
Kesadaran : CMC
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x /menit
Nafas : 25 x / menit
Suhu : 36,50 C
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Pulmo : suara nafas kanan menghilang, rh (-/-) Wh(-/-)
Cor : S1, S2 reguler murmur (-), gallop (-)
Abdomen : bising usus (+) normal
Ekstremitas : edem (-/-), akral hangat, CRT < 2 detik
A/ - secondary spontaneous pneumothoraks dextra ec suspect
TB Paru
- DD/ primary spontaneous pneumothoraks dextra
P/ - Diet MB TKTP 1300 kkal
- IVFD NaCl 0,9% 8 jam /kolf
- Inj Ceftriaxone 2 x 1 gram
- Asam mefenamat 3 x 500 mg
10. Bourke SJ. Lecture Note On Respiratory Medicine. 6th ed. Black
Well. USA. 2003. Albert RK, Spiro SG, Jett JR. Clinical Respiratory
Medicine. Third ed. Mosby Elsevier. China. 2008
11. Permenkes RI No. 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan
Tuberkulosis