Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Teknik Khusus dalam Konseling
Dosen Pengampu : Chandra Dewi Sukma Wardhani, M.Pd, Kons

Oleh :
Ruri Rinukti Prabandani
(1601015097)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2019
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

Identitas Klien:
Konseli ke :3
Nama : KH
Umur : 20 Tahun
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Mahasiswa
Waktu Pelaksanaan : Jumat, 5 Juli 2019

Masalah :
Trauma atau cemas pada bebek

Gambaran masalah :
KH merupakan mahasiswa di suatu perguruan tinggi di Kota Jakarta. KH memiliki kecemasan
pada bebek yang cukup berat, ia mempunyai pengalaman yang membuatnya cemas kepada bebek,
KH menceritakan bahwa keluarganya mempunyai peternakan bebek di kampung halamannnya,
sewaktu kecil KH pernah diajarkan cara beternak dan mengurus peternakan bebek tersebut hal
yang membuatnya trauma pada bebek ialah KH pernah digigit dan di kejar sekelompok bebek di
kampung halamannya. Setiap tahun KH selalu pulang ke kampung halamannya setiap tahunnya,
tetapi ia tidak mau pulang ke kampung halaman Karena ia tahu di kampungya banyak sekali bebek.

Hubungan Awal :
Klien merupakan saudara dari rekan satu kampus dengan Konselor, teman konselor meminta
kepada konselor untuk membantu saudaranya untuk malakukan konseling.

Pengkajian Keadaan Awal


2. Dikaji hal-hal yang menyebabkan klien memiliki kecemasan kepada bebek, terungkap bahwa
klien mempunyai pengalaman sewaktu TK dikejar dan digigit oleh bebek dan waktu ia masih
sekolah di bangku Sekolah Menengah Pertama, klien di bully oleh temen-temannya karena
mengetahui dirinya memiliki trauma terhadap bebek. Ia dibully peternak bebek yang takut
kepada bebek
2. Dikaji sejauh mana konseli menghadapi kecemasan yang dialami, terungkap konseli memiliki
kecemasan yang cukup terhadap bebek, ketika ia mendengar nama bebek dirinya akan lemas dan
menimbulkan reaksi bulu berdiri, ketika ia mendengar suara bebek sekujur tubuh konseli bergetar
dan mengeluarkan keringat, ketika ia melihat bebek konseli akan lari ataupun mengumpat
3. Dikaji apa yang memperkuat kecemasan konseli, terungkap bahwa dari SD, SMP konseli di bully
karena ia memiliki peternakan bebek di kampong, konseli di bully kampungan tetapi takut pada
bebek ketika duduk di bangku SD dan SMP setelah itu kecemasannya di perkuat karena ia
mengaggap dirinya tidak berani pada bebek dan tidak pernah melawan kecemasannya dan selalu
menghindar jika di ajak ke kampong halaman.
4. Dikaji apa saja yang sudah dilakukan klien dalam mengatasi kecemesannya, terungkap bahwa
klien menutup apa yang di alaminya selama ini terutama di bully oleh temen-temannya, dirinya
menjadi kurang percaya diri dan menutup diri karena pernah menceritakan kepada temannya
tetapi malah mendapatkan perlakan yang kurang baik. Orang tua yang cenderung sibuk dan tidak
mengetahui kecemasannya sehingga klien mengahadapi kecemasan seorang diri

PENETAPAN APA YANG KAN DIUBAH:


Dari hasil konseing, hal yang perlu diubah pada diri klien adalah klien mampu menghadapi rasa
cemasnya terhadap bebek, klien harus sadar bahwa pengalaman masalalunya adalah sebuah masa
lalu dan belum tentu terjadi kembali, klien harus menghadapi rasa cemasnya dan mengubah pikiran-
pikiran jelek terhadap bebek. Konseli diharapkan dapat menghadapi kecemasannya dan tidak lari
dari masalah atau kecemasannya.
Tujuan Perubahan:
Tujuan Perubahan :
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari perubahan yang perlu dilakukan klien dalam mengentaskan
masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Agar konseli dapat mengatasi kecemasannya terhadap bebek
2. Agar konseli dapat membedakan pikiran irrasional yang belum terjadi
3. Agar konseli memaafkan trauma masalalu
4. Agar konseli dapat belajar mengatasi kecemasannya tanpa bantuan konselor

RENCANA USAHA MENCAPAI TUJUAN:


1. Pemberian Layanan konseling individual
2. Menganalisis pikiran irrasional dan rasional
3. Menyadarkan konseling mengenai pikiran pikiran irrasional
4. Memberanikan konseli menghadapi kecemasan dengan memberikn sesuatu yang
mengingatkan pada kecemesan, sperti gambar, suara, video dan boneka
5. Menganalisis solusi dan dampak pada konseli
6. Memberikan homework atau agenda tugas yang harus di kerjakan konseli

PELAKSANAAN USAHA
1. Menelaah cara pandang konseli terhadap kecemasan
2. Menggali akar permasalahan yang dihadapi oleh konseli
3. Mengubah keyakinan irrasional konseli dengan pertanyaan mendalam atau sokratik
4. Mengajarkan konseli untuk membedakan mana pikiran rasional dan irrasional
5. Memberikan penguatan atau reinforcement pada saat konseli menghadapi kecemsan melalui
relaksasi.
6. Memberanikan konseli dalam menghadapi kecemsan melalui suara, video, gambar dan boneka
bebek.
7. Mengevaluasi hal-hal yang membuatnya cemas dan sudah dilalui
8. Diberikan homework atau agenda yang nantinya di kerjakan konseli
9. Evaluasi homerok atau agenda yang sudah dikerjakan
PENILAIAN:
Setelah melakukan konseling beberapa hal yang menjadi komitmen klien adalah:
1. Memberanikan diri untuk menghadapi kecemsan pada bebek
2. Berani pulang kampong untuk tidak berpikir irrasional atau yang belum tentu terjadi
3. Melupakan dan memaafkan teman-teman yang sudah membully dirinya
4. Bertekad menghilangkan trauma pada bebek

Jakarta, 19 Juli 2019


Konselor

Ruri Rinukti Prabandani

Anda mungkin juga menyukai