Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN PENGETAHUAN DALAM TEKNOLOGI SISTEM


INFORMASI TRANSPORTASI

DOSEN :

ADHIE SURACHMAN., S.P, M.M

PENYUSUN :

1. Abiem Aschwin E1A.17.0008

2. Dhina Khoerunisa E1A.17.0013

3. Nurwidianti E1A.17.0002

4. Natasya Joana E1A.17.0014

5. Arsyad Al Faruq E1A.17.

UNIVERSITAS SUBANG

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah mata kuliah Manajemen Pengetahuan khususnya tentang manajemen
pengetahuan dalam teknologi sistem informasi transportasi. Shalawat serta salam
kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan
pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Pengetahuan di program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi di
Universitas Subang. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak Adhie Surachman., S.P, M.M, selaku dosen pengampu dan
kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Subang, 23 Oktober 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………….. iii
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………. iii
1.3 Tujuan ………….…………………………………………….. iii
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian, fungsi, dan unsur………………………………… 1
2.2 Tipe dan Model……………………………………………… 4
2.3 Dimensi dan Perspektif………………………………………. 6
2.4 Efektifitas…………………………………………………….. 7
2.5 Hambatan Implementasi……………………………………... 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………… 9
3.2 Saran………………………………………………………….. 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 10

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seseorang yang sadar akan hadir nya teknologi canggih dalam segala bidang,
mereka selalu berpikir bagaimana cara menggunakan dan melestarikan nya. Kedua
hal tersebut merupakan inti dari Manajemen Pengetahuan yang mana pengetahuan
hadir dalam setiap diri manusia untuk bekal kehidupan nya, harus di akui
Manajemen Pengetahuan sangat berguna bagi setiap manusia karena hal tersebut
dapat membantu kelangsungan hidup nya dan orang lain serta menjaga nya agar
dapat di wariskan ke generasi selanjut nya.
Namun sangat di sayangkan orang-orang belum sadar akan adanya hal tersebut,
seolah-olah mereka acuh dan hanya menikmati nya saja tanpa ada pengolahan dan
pelestarian akan apa yang mereka lakukan. Dalam kasus ini kami akan
memperdalam tentang sebuah teknologi sistem informasi yang merubah wajah pola
transportasi secara global.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan menjadi bahahasan diantaranya yaitu :
1. Bagaimana konsep manajemen pengetahuan dalam teknologi sistem
informasi transportasi?
2. Apa tujuan di hadirkan nya konsep tersebut?
3. Mengapa perubahan itu terjadi (dalam pola transportasi umum)?
4. Bagaimana cara mengatasi hambatan dalam sistem dan implementasi
teknologi tersebut?

1.3 Tujuan
1. Berbagi pemahaman akan adanya teknologi praktis.
2. Menyadarkan penting nya manajemen pengetahuan.

iii
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, fungsi, dan unsur


Segala sesuatu yang akan kita kerjakan alangkah baik nya kita ketahui terlebih
dahulu permukaan nya sebelum kita jauh mendalami kedalaman nya agar kita
paham betul dari mana kita akan memulai, seperti hal nya dalam pembahasan kali
ini tentang Manajemen Pengetahuan dalam Teknologi Sistem Informasi
Transportasi yang mana jika kita pecah kata per kata kalimat tersebut memiliki
beberapa definisi untuk dijadikan sebuah sistem yang telah kita nikmati saat ini, di
antara nya :
a. Berangkat dari definisi Jann dan Lantu (2006) yang menurut nya manajemen
pengetahuan adalah proses sistematik untuk menemukan, memilih,
mengorganisasikan, menyarikan dan menyajikan pengetahuan dengan cara tertentu,
sehingga para pekerja mampu memanfaatkan dan meningkatkan penguasaan
pengetahuan dalam suatu bidang kajian yang spesifik, untuk kemudian ada proses
institusionalisasi agar pengetahuan yang diciptakan menjadi pengetahuan
perusahaan. Dari pendapat ahli tersebut bisa kita lihat bahwa manajemen
pengetahuan itu merupakan sebuah cara autentik dari pemikiran seseorang untuk
berusaha mendapatkan sebuah inovasi baru yang berdasarkan pengetahuan dalam
pemikiran nya, sehingga hal demikian dapat di implementasikan kedalam sebuah
bentuk nyata dari konsep pemikiran tersebut.
b. Teknologi merupakan segala bentuk ilmu pengetahuan yang di dalam nya
dapat melatih dan menciptakan segala bentuk sarana yang digunakan untuk
membantu kehidupan manusia, seperti hal nya menciptakan alat bantu kebutuhan
manusia, metode pengolahan, dan sebagai nya.
c. Sistem informasi merupakan sebuah penggabungan dari teknologi informasi
yang di kaitkan dengan pengolahan data atau informasi dari berbagai aspek

1
kehidupan manusia untuk mendukung jalan nya informasi dan manajemen suatu
sistem.
Jika kita lihat, dari ketiga penjelasan di atas ada pola yang sama semua nya
berawal dari pengolahan pikiran untuk mewujudkan suatu inovasi dan pengetahuan
baru yang diperuntukan demi kemudahan hidup manusia. Dapat kita simpulkan
bahwa manajemen pengetahuan dalam teknologi sistem informasi transportasi
adalah proses pengumpulan seluruh sarana atau instrumen dari berbagai teknologi
sistem informasi yang ada pada saat ini serta di gabungkan satu sama lain unttuk
membuat sebuah sistem informasi yang dapat di aplikasikan kedalam sebuah
bentuk start up dalam ruang lingkup transportasi umum, seperti hal nya yang sedang
ramai saat ini aplikasi start up Go-jek dan Grab yang mana kedua aplikasi tersebut
menyediakan berbagai macam sarana sistem informasi dengan kecanggihan
teknologi di dalam nya yang dapat mempermudah kita untuk memanggil sarana
transportasi modern, memesan makanan atau minuman, serta sarana untuk membeli
atau mengambil barang. Kedua aplikasi modern tersebut dengan sangat inovatif nya
dapat mengubah era transaksi dan transportasi umum yang dahulu memerlukan
tenaga dan sedikit usaha sekarang tinggal duduk santai dirumah menggunakan
aplikasi yang udah di sediakan sebagian kebutuhan hidup kita akan terpenuhi.
Bayangkan saja dahulu untuk menemukan jasa kendaraan umum sangat sulit
di temukan, bahkan kita sampai harus menunggu berlama-lama dan itu pun belum
tentu ada. Untuk itu dibentuk lah sebuah aplikasi modern yang dapat
menghubungkan penumpang dan pengemudi alat transportasi secara langsung
dengan segala bentuk sistem informasi yang ada di dalam nya.
Tentu saja inovasi tersebut memiliki fungsi yang sangat beragam baik di pihak
internal perusahaan atau di pihak eksternal perusahaan, di antara nya :
 Fungsi internal
a. Peningkatan pengambilan keputusan
Keberhasilan dalam hadir nya aplikasi start up ini di dukung oleh adanya
manajerial yang baik untuk mengolah seluruh elemen yang ada untuk saling
membantu satu sama lain, dalam hal demikian instrument utama nya adalah sharing
experience artinya dalam satu perusahaan tersebut harus dapat berbagi segala

2
bentuk pengalaman atau pengetahuan nya satu sama lain dan memfokuskan kepada
aspek-aspek yang berkaitan dengan perusahaan agar terjalin nya koneksi
pemahaman satu sama lain, tidak dapat di pungkiri jika akhir nya hal demikian akan
merubah cara atau proses pengambilan keputusan yang semula bertele-tele menjadi
efektif.
b. Meningkatkan efisiensi cara kerja dan proses
Hal ini berkaitan dengan poin sebelum nya, karena ketika kita telah sadar
bekerja di lingkungan seperti itu yang dibekali dengan pengalaman luar biasa serta
sering melakukan sharing experience satu sama lain tentu itu akan membentuk
sebuah budaya perusahaan yang aktif dan efisien dalam proses kerja nya.
c. Meningkatkan kemampuan berinovasi
Jika seluruh elemen yang ada dalam perusahaan tersebut telah megetahui
kondisi pasar dan keinginan konsumen maka dari situ akan timbul dorongan untuk
berpikir dan mencari cara baru dalam rangka membuat sebuah inovasi lain yang
dapat menarik minat konsumen. Perkembangan dan kemajuan perusahaan akan
terlihat dari sini, seberapa berhasil perusahaan tersebut dalam
mengimplementasikan hasil dari pemikiran elemen perusahaan yang ada.
 Fungsi Eksternal
a. Membantu segala bentuk kegiatan manusia yang berkaitan dengan layanan
transportasi.
b. Banyak terjadi kerja sama antara perusahaan satu dengan lain nya.
c. Menyerap tenaga kerja.
d. Membantu kemajuan negara dalam bidang industry teknologi transportasi.
Selain fungsi-fungsi di atas ada pula beberapa unsur penting yang mendukung
manajemen pengetahuan dalam penerapan teknologi sistem informasi transportasi
di perusahaan tersebut, seperti di bawah ini :
a. People
Unsur pertama yang paling penting adalah sumber daya manusia yang ada di
dalam nya. Betul sekali manusia menjadi inti dari sebuah kemajuan, seperti dalam
perusahaan ini misal nya di lihat dari dari CEO Gojek Indonesia Nadiem Makarim.
Ia sangat paham betul permasalahan yang di hadapi oleh masyarakat Indonesia

3
ketika ingin melakukan suatu hal yang berkaitan dengan layanan jasa dan
transportasi, dahulu sebelum adanya perusahaan ini mereka harus mencari,
menunggu, dan bersabar untuk memenuhi kebutuhan nya. Dari situ Nadiem
berpikir untuk membuat sebuah sistem teknologi informasi yang dapat
menghubungkan langsung pengguna dan pengendara nya secara langsung, ia
memanfaatkan segala bentuk pengalaman, pengetahuan serta instrument yang ada
pada saat ini demi membuat sebuah aplikasi canggih seperti saat ini, setelah itu
berhasil ia mulai mengembangkan sayap nya untuk mencari inovasi lain yang tidak
hanya berhubungan dengan transportasi kendaraan tetapi layanan jasa lain nya
hingga lengkap seperti saat ini.
b. Technology
Gadget, internet, GPS, serta jaringan perusahaan tertentu semua itu adalah
merupakan beberapa instrument yang di gabungkan menjadi satu kedalam sebuah
aplikasi layanan jasa dan transportasi. Jika kita sadar akan adanya teknologi yang
ada pada saat ini dan kita bisa bekerja sama dengan pihak lain disitu kita bisa
membuat sebuah inovasi baru dari segala bidang dan menanamkan segala bentuk
pengetahuan kita untuk di nikmati dan di kembangkann oleh seluruh pihak.
c. Processes
Hal ini terdiri atas menangkap, menyaring, mengesahkan,
mentransformasikan, dan menyebarkan pengetahuan ke seluruh perusahaan
dilengkapi dengan menjalankan prosedur dan proses tertentu. Kegiatan tersebut
dimaksudkan untuk pembentukan dan penanaman kembali pengetahuan yang ada
agar tetap bisa di kembangkan oleh pihak lain dan berguna bagi seluruh masyarakat.

2.2 Tipe dan Model


Untuk tipe manajemen pengetahuan itu sendiri dapat kita menjadi dua bagian
yaitu tacit dan explicit. Tacit knowledge merupakan pengetahuan yang masih
berada dalam benak pikiran manusia dan sukar untuk dilihat dan di ketahui oleh
manusia lain nya. Sedangkan, explicit knowledge merupakan pengetahuan yang
sudah di buat dan di bentuk secara sistematis dan dapat dilihat secara data dan
angka.

4
Dalam implementasi nya di perusahaan start up ini, tipe pengetahuan tersebut
hadir dari pengetahuan individual (individual knowledge) yang berawal dari
pengalaman CEO Gojek Indonesia Nadiem Makarim, dulu ia pernah bekerja di
salah satu perusahaan daerah Jakarta yang terletak di jalur titik kemacetan ibu kota
tersebut, setiap pagi ia harus mencari menunggu dan berusaha untuk mencari
kendaraan agar bisa sampai ke tempat kerja nya, tidak hanya itu saja ia pun sering
terjkena macet sehingga sering telat dan merasa lelah. Ia berpikir untuk
menghadirkan sebuah layanan yang dapat menghubungkan pengguna dan
pengendara secara langsung dan pasti, berbekal pengalaman dan relasi nya ia
berusaha untuk membuat sebuah sistem aplikasi yang di dalam nya terdapat layanan
jasa dan transportasi online dengan memanfaatkan hasil kerja sama dengan pihak
lain dan teknologi yang ada pada saat ini, di buatlah konsep perusahaan, kebijakan,
perekrutan, infrastruktur dan sebagai nya sampai jadi sebuah perusahaan penyedia
layanan jasa dan transportasi online dalam bentuk aplikasi seperti saat ini.
Dari situ dapat kita lihat bahwa perusahaan ini menerapkan model sistem
konseptual yang memperhitungkan pengetahuan individual (individual knowledge)
sebagai starting point bagi penciptaan pengetahuan keorganisasian . Dan sejak
informasi telah menjadi bahan dasar dari pegangan pengetahuan individual, maka
ia merupakan landasan dasar dari organisasi pengetahuan (knowledge
organization). Cut Zurnali (2008) menambahkan bahwa pengetahuan individual
yang muncul merupakan kombinasi dari informasi, interpretasi, refleksi, dan
pengalaman dalam sebuah konteks yang pasti. Selanjutnya perlu dipertimbangkan
juga pentingnya mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang ada. Hal
demikian senada penerapan manajemen pengetahuan yang diterapkan dalam
perusahaan tersebut, berawal dari individu yang memiliki keinginan untuk
membantu mempermudah kegiatan manusia kemudian ia kembangkan menjadi
sebuah bentuk konsep dasar dengan merealisasikan pemikiran nya tersebut. Tidak
hanya itu saja, perusahaan harus mampu menciptakan pengetahuan organisasional
yang terjadi melalui konversi yang penggabungan dari setiap kedua dimensi
(internal dan eksternal), jadi mempromosikan pembelajaran kelompok dan
penyebaran kepada seluruh level organisasional. Proses pentransformasian

5
informasi ke dalam pengetahuan ditempatkan dalam tingkat internal individual
perusahaan, mencakup sosialisasi, pemaknaan dan koneksi untuk praktek
percobaan dalam konteks yang tepat.
Menurut Cut Zurnali (2008), Model konseptual knowledge management
menyajikan enam phase dari pelajaran pengetahuan yaitu:
-Penciptaan arti atau visi bersama dari tujuan pengembangan pengetahuan
-Penyediaan informasi
-Penginduksian pemrosesan internal bagi penciptaan pengetahuan individual
-Pengkonversian pengetahuan individual ke dalam pembelajaran kelompok
-Penyebaran pengetahuan ke level organisasional lainnya
-Pengaplikasian pengetahuan secara praktis

2.3 Dimensi dan Perspektif


Untuk dimensi yang di terapkan dalam perusahaan ini merupakan dimensi
konseptual karena beberapa hal di antara nya agar organisasi mampu
mengembangkan suatu konstruksi yang terintegrasi yang dapat digunakan untuk
mendiskusikan pengetahuan dalam perusahaan, adanya pendekatan multidimensi
kepada setiap elemen dan pihak luat perusahaan, proses penyaluran informasi harus
dilakukan sesuai kebijakan yang telah di tetapkan dan di sesuaikan dengan
kebutuhan para pegawai terkait dengan penerapan manajemen pengetahuan
perusahaan.
Serta dalam hal perspektif nya dapat kita lihat dari perspektif organisasi yang
mana mengandung tiga hal, seperti di bawah ini :
1. Perspektif bisnis, sudah tentu dalam sebuah perusahaan pasti kental dengan
aspek bisnis nya atas dasar seberapa besar kemampuan perusahaan untuk
melakukan investasi atau eksploitasi pengetahuan.
2. Perspektif manajemen, dalam sebuah perusahaan besar harus memiliki peran
manajerial yang baik untuk meningkatkan praktek dan aktifitas berkaitan dengan
strategi bisnis serta mengembangkan pengetahuan untuk mencapai tujuan.

6
3. Perspektif praktis, di titik beratkan kepada setiap elemen perusahaan untuk
meningkatkan skill nya masing-masing untuk mempercepat dan mempermudah
melakukan pekerjaan dan tugas yang di berikan oleh perusahaan.

2.4 Efektifitas
Jika seluruh elemen yang ada dalam perusahaan sudah paham kebijakan dan
situasi yang terjadi di luar maupun perusahaan tentu mereka akan dengan mudah
meningkatkan pola praktis kerja dan menjaln hubungan dengan pihak lain, hal
demikian untuk membentuk efektifitas dalam proses bertukar pengetahuan, berbagi
pengetahuan, mengolah pengetahuan, dan menanam pengetahuan yang sudah ada
agar dapat di kembangkan di masa yang akan datang. Berbagai kemudahan itu hadir
karena adanya konsep dasar perusahaan yang baik dalam manajemen pengetahuan
agar dapat di pahami dan di serap dengan mudah oleh seluruh elemen yang ada di
dalam nya, serta akan mudah pula untuk di wariskan jika sudah ada kesepahaman
satu sama lain. Skill individu akan terangsang untuk meningkat karena adanya
dorongan satu sama lain dan akan dengan sendiri nya pengetahuan serta informasi
pun bertambah untuk di implementasikan dalam bentuk loyalitas kepada
perusahaan.

2.5 Hambatan Implementasi


Berbicara menenai hambatan selalu saja mendampingi usaha dan perjuangan,
dari awal ketika Nadiem Makarim ingin membuat perusahaan untuk menghasilkan
sebuah aplikasi layanan dan jasa ia kesulitan untuk mencari inspirasi dalam
membentuk konsep dasar perusahaan tersebut karena hal yang akan ia buat benar-
benar inovasi baru dan membutuhkan instrument yang lumayan banyak untuk
mewujudkan nya, serta kesulitan mencari pihak lain yang satu pemahaman dan satu
pemikiran dengan diri nya entah karena proses penyampaian informasi yang kurang
baik atau memang perbedaan pandangan antara kedua nya. Hal utama yang paling
sulit adalah cara diri nya untuk mengubah pengetahuan tacit nya berdasarkan
pengalam diri nya menjadi pengetahuan explicit, ia harus mengumpulkan segala

7
sarana untuk mewujudkan keinginan nya dan membuat pengetahuan tersebut secara
fisik serta dapat di kembangkan oleh generasi selanjut nya.

8
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan: Pengalaman yang baik akan menjadi guru terbaik kita, jika kita
sadar akan apa yang kita miliki dan kita tahu cara untuk mengembangkan nya.
Niscaya semua hal itu dilakukan, akan menjadi sebuah pengetahuan yang
bermanfaat bagi seluruh manusia. Satu hal terpenting dari pengetahuan adalah sejati
nya pengetahuan yang baik itu adalah pengetahuan yang dapat di pahami dan di
kembangkan selama nya.

3.2 Saran : Pahami seluruh pengalaman yang kita lalui dan coba pikirkan
pengalaman itu serta kaitkan dengan kepentingan orang banyak yang akan
membuat sesuatu semula kecil dan bermanfaat bagi seluruh manusia.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://tsauri.web.id/tipe-knowledge-dalam-knowledge-management/
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_pengetahuan
https://forum.teropong.id/2017/10/09/pengertian-manajemen-pengetahuan-
elemen-manfaat-tujuan-dan-kategori-manajemen-pengetahuan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Gojek

10

Anda mungkin juga menyukai