Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEGIATAN

ZIAROH WALI LAMPUNG


D
I
S
U
S
U
N
O
L
E
H
Nama : SOLEK
Kelas : IX

MTS MA’ARIF 31 TRIMURJO KECAMTAN TRIMURJO


KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2019/2020

i
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU
MTS 31 TRIMURJO
KAECAMATAN TRIMURJO
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

PENGESAHAN
Propsal ini berjudul : Lapran Kegiatan Ziaroh Wali Lampung yang disusun
oleh kelompok :

NAMA : SOLEK
KELAS : IX

Yang disetujui dan diseminarkan pada :


Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat : MTS Ma’arif 31 Trimurjo

Trimurjo, 2 Oktober 2019


Tim Penguji : Bpk. Abidin Muhammad

ii
MOTTO
 Berangkat dengan penuh keyakinan
 Berjalan dengan penuh keikhalasan
 Istiqomah dalam menghadapi cobaan

“YAKIN, IKHLAS,ISTIQOMAH”
(TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID )

iii
DAFTAR LAMPIRAN
1. RIWAYAT HIDUP
2. KATA MUTIARA UNTUK GURU, SAHABAT DAN SEKOLAH
3. FOTO-FOTO

iv
Daftar Isi
Halaman Pengesahan ..................................................................................... 1
Halaman Motto............................................................................................... 2
Daftar lampiran .............................................................................................. 3
Daftar isi ......................................................................................................... 4
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Manfaat Dan Tujuan .................................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Ratu Darah Putih Melinting ..................................................................... 3
1. Kisah Ratu Darah Putih Melinting ........................................................... 3
2. Keratuan Melinting Dalam Sejarah .......................................................... 5
B. Raden Inten 2 ............................................................................................. 7
1. Perjuangan Raden Inten 2 Melawan Penjajah Belanda ............................ 7
2. Meneruskan Perjuangan Ayah................................................................... 8
3. Terbunuhnya Raden Inten 2 ...................................................................... 9
C. Pesanggrahan Makam Keramat Baru Syekh Tubagus Yahya ................... 10
D. Habib Ali Abdullah Alaydrus ................................................................... 11
BAB 3 PENUTUP ......................................................................................... 13
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran .......................................................................................................... 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................. 15
A. Riwayat Hidup ........................................................................................... 15
B. KataMutiara Untuk Guru, Sahabat dan Sekolah ....................................... 15
C. Foto-Foto ................................................................................................... 16

v
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ziarah kubur merupakan perkara yang disyariatkan dalam agama kita


dengan tyjuan agar orang yang melakukannya dapat mengambil pelajaran
dengannya dan dapat mengingat akhirat, dengan syarat tidak mengatakan disisi
kuburan tersebut ucapan-ucapan yang bisa membuat Allah murka. mulanya
berziarah kubur itu dilarang, larangan Rasulallah SAW pada masa permulaan itu
ialah karena masih dekatnya masa umat Islam waktu itu dengan zaman jahiliyah
dan kurang kuatnya akidah Islamiyah. Namun saat akidah mereka kuat dan
memiliki pengetahuan keislaman yang cukup, Rasulullah SAW. Pun
mengizinkannya. Betapapun ada sebagian kecil pihak yang tidak menerima ritual
ziarah, itu disebabkan karena perselisihan paham tanpa harus menyinggung
masalah akidah. Dan ini pun termasuk pada ranah furu'iyah. Maka
sepatutnyapihak yang berseberangan pemahaman tidak mudah menganggap sesat
atau kafir terhadap muslim lainnya.

Al- quran dan hadis merupakan sumber hukum utama bagi umat islam.
Hukum yang terkandung didalamnya tidak di ragukan lagi kebenarannya, namum
dalam memahami dan menafsiri al-quran dan hadis banyak terjadi perbedaan
pendapat. Sebenarnya itu merupakan bukti yang menunjukkan betapa besanya
ilmu yang terkandung di dalam al-quran dan hadis tersebut, sehingga untuk
mencari maknanya dibutuhkan pemikiran yang keras. Sebagai contoh hadis
riwayat Muslim dari Abu Hurairah berikut: "Apabila seorang manusia meninggal
maka pufuslah amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah (terus menerus
berjalan) atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya atau anak shalih yang
mendo'akannya".Sebagian golongan memaknai : Kata-kata ingata'a amaluhu
(putus amalnya) pada hadits tersebut menunjukkan bahwa amalan-amalan apapun
kecuali yang tiga itu tidak akan sampai pahalanya kepada mayit.

1
Dalam syarah Thahawiyah halaman 456 disebutkan: bahwa dalam hadits
tersebut tidak dikatakan ingata'a intifa'uhu (terputus keadaannya untuk
memperoleh manfaat) hanya disebutkan ingata'a amaluhu (terputus amalnya).
Adapun amalan orang lain maka itu adalah milik orang yang mengamalkannya,
jika dia menghadiahkannya kepada si mayit, maka akan sampailah pahala

orang yang mengamalkan itu kepadanya. Jadi yang sampai itu adalah
pahala orang yang mengamalkan bukan pahala amal si mayit itu.

B. Manfaat Dan Tujuan

Adapun tujuan dan Manfaat di antaranya adalah

1. Memahami makna ziarah kubur dan mengetahui macam macam ziarah kubur.
2. Untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
3. Untuk mendoakan wali-wali Allah (guru-guru kita) yang sudah wafat.
4. Menambah wawasan tentang sejarah islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ratu Daerah Putih Melinting


1. Kisah Ratu darah Putih melinting
Ratu Dipugung atau Ratu Galuh memiliki dua orang anak laki-laki.
Anak pertema bernama Seginder Alam dang yang kedua bernama Gayung
Gerunggung. Seginder Alam memiliki anak perempuan yang bernama Putri
Sinar Kaca, sedangkan Gayung Gerunggung juga mempublikasikan anak
perempuan yang bernama Putri Sinar Alam.
Kala itu datanglah Sultan Banten ke Lampung, ia melihat cahaya terang
yang memenacar dari bumi ke langit. Sultan mendapat firasat di Pugung ada
seorang putri yang dapat memutuskan hal baik jika menikah. Ratu Dipugung
menunjukkan cucunya yaitu putri Seginder Alam yang tak lain adalah Putri
Sinar Kaca. Dan kemudian Sultan pun menikahi Putri Sinar Kaca.
Beberapa lama setelah Sultan meni Putri Sinar Kaca, Sultan
memutuskan untuk kembali sementara ke Banten tanpa Putri Sinar Kaca.
Belum lama Sultan pergi di Banten, ia melihat kembali cahaya terang yang
memenacar dari bumi ke langit seperti yang ia lihat sebelum menikahi Putri
Sinar Kaca. Sang Sultan berkata dalam kemenangan, “Jika demikian, tentu
saja putri itu masih ada di Pugung (Lampung). Putri yang kunikahi akan
berubah yang terlihat sinarnya. ”Oleh karena itu, Sultan memutuskan untuk
kembali ke Lampung, yang diundang bukan untuk membicarakan“ Putri Sinar
Kaca ”tetapi akan mencari dan menikahi sesegera mungkin Putri yang terlihat
sinarnya tadi.
Setelah tiba di Pugung, ia terus berkata pada kakeknya yaitu Ratu
Dipugung, bahwasanya yang dinikahinya adalah putri yang terlihat di sinar
yang dilihatnya. Ratu Dipugung lalu menunjukkan cucunya yang lain, putri
Gayung Gerunggung yaitu Putri Sinar Alam. Akhirnya Sultan pun

3
menikahinya. Beberapa lama setelah Sultan menikahi Putri Sinar Alam,
Sultan memutuskan untuk kembali lagi ke Banten tanpa Putri Sinar Alam.
Beberapa lama menyanyikan lagu Sultan berada di Banten, Putri Sinar
Kaca menerima putra yang diberi nama Kejalo Bidin. Dan kemudian Putri
Sinar Alam pun melahirkan seorang putra yang bernama Kejalo Ratu. Kejalo
Bidin dan Kejali Ratu tumbuh dan besar di Pugung Lampung. Saat mereka
berdua bermain di halamn rumah mereka, mereka melihat tiga ekor burung
perkutut yang hinggap di pelepah pohon kelapa, mereka melihat tiga ekor
burung perkutut tersebut dan berlari ke ibu mereka untuk bertanya:
”Mengapa burung membungkuk itu ada tiga ekor, biasanya hanya ada
bungkus burung? Tanya Kejalo Bidin (anak Putri Sinar Kaca). Putri Sinar
Kaca pun menjawab "Yang di sebelah kiri adalah miliknya, di tengah yang di
belakang, dan di sebelah kanan adalah yang di belakang". Kejalo Bidin pun
kembali melontarkan kata-kata ”berarti kami pun memiliki ayah juga, siapa
ayah kami Ibu ??”
Putri Sinar Kaca tidak berkenan menjelaskan kepada pasangan. Puteri
Kaca menjelaskan untuk mereka yang akhirnya Puteri Kaca pun menjelaskan
kepada mereka tentang ayah mereka yang sama yaitu Sultan Banten.
Setelah mereka tumbuh dewasa, mereka berdua pun memutuskan pergi
ke Banten untuk meminta ayah mereka adalah Sultan Banten. Tiba di Banten
dan bertemu Sultan Banten, Sultan Banten pun tidak langsung mempercayai
mereka, dan menyanyikan Sultan memutuskan untuk menoreh pedangnya di
dahi kedua bersaudara tersebut, jika darah putih yang keluar dari dahi mereka
benar-benar ada di sana.
Sang Sultan pun mencabut pedangnya dan menorehkannya ke dahi
kedua bersaudara itu. Ternyata darah putih bercampur keluar dari dahi Kejalo
Bidin, sedangkan darah putih keluar dari dahi Kejalo Ratu. Sang Sultan pun
langsung percaya dan yakin bahwa mereka adalah putra kandungnya.

4
Sultan pun memberikan gelar kepada putra putra kandungnya. Kejalo
Bidin diberi gelar ”MINAK KEJALO BIDIN”, sedangkan Kejalo Ratu diberi
gelar ”MINAK KEJALO RATU DARAHPUTIH”.
Mereka berdualah yang menjadi cikal bakal kebuaian Melinting dan
kebuaian Ratu Darahputih. Minak Kejalo Bidin di Melinting dan Minak
Kejalo Ratu Darahputih di Kalianda.
Setelah diterima-tahun sejak episode itu, Ratu Dipugung meminta dua
orang ini masuk keratuan baru di dalam keratuan Ratu Dipugung. Minak
Kejalo Bidin membuat kontrak pendirian di Melinting (Labuhanmaringgai)
dan Minak Kejalo Ratu Darahputih di Kalianda. Keturunan Ratu Darahputih
di Kalianda diterbitkan adalah Raden Intan yang menjadi pahlawan nasional
asal Lampung (dugaan Raden Intan yang ketujuh dari Minak Kejalo Ratu
Darahputih).
2. Keratuan Melinting dalam Sejarah
Bermula dari sebuah situs sejarah kini dikenal sebagai Taman
Purbakala Pugung Raharjo yang keberadaannya telah ada sejak berabad abad
silam. Bahkan banyak hikayat menyebutkan kawasan itu ada sejak sebelum
Masehi. Berbagai prasasti dan temuan arkeolog pun menarik untuk diteliti,
hingga mengkerucut pada dua zaman yakni Melinting Labuhan Maringgai
Lampung Timur, dan Ratu Darah Putih di Kalianda, Lampung Selatan.
Keduanya bermuara dan tak terpisahkan dengan Keratuan Pugung. Namun
setiap daerah memiliki kisahnya sendiri, tulisan ini hanya gambaran dan hasil
merangkum dari berbagai sumber.
Menurut Buk, turunan Ratu Darah Putih, di Kampung Labuhan
Maringgai, Marga Melinting dan cerita Dalem Ratu Melinting yang
merupakan keturunan Ratu Melinting Generasi ke 16, serta keterangan para
pemuka adat, Keratuan di Pugung, menurunkan keturunan Ratu Darah Putih,
satu bernama Keratuan Darah Putih, bermukim di Kahuripan Kalianda
Lampung Selatan, dan satu ada di Kampung Maringgai, Lampung Timur
dengan sebutan Ratu Melinting.

5
Bila kita akan mengetahui asal muasal keturunan Ratu Melinting maka
kita akan mengkaitkan Keratuan di Pugung, dan Kesultanan Banten,
Bagaimanakah keterkaitan itu, dimanakah tempatnya, kapan waktunya,
siapakah tokohnya dan pada peristiwa apakah itu?
Keterangan Ratu Pugung dan dimana tempat Pugung menurut buk
turunan Ratu Darah Putih yang ada di Kampung Maringgai, Marga Melinting
berbunyi Sbb; “Ini asal Ratu di Pugung namanya Ratu Galuh kampungnya
suku apus, waktu Ratu Empat bebagi tanah di Sekala Brak dia pulang maka
dia laju pindah di Pugung ialah Nama Ratu di Pugung. Tempat pugung itu
diantara Gunung Sugih Besar dan Bujung.Tempat Pugung berdasarkan
keterangan pemuka adat setempat adalah yang sekarang Taman Purbakala
Pugung Raharajo, desa Pugung Raharjo yang letaknya diapit Desa Gunung
Sugih Besar dan desa Bojong Kecamatan Sekampung Udik Lampung Timur,
berarti dua pendapat terdapat kesamaan.Kata Pugung Raharjo, mempunyai
dua suku kata yaitu Pugung adalah nama sudah ada terlebih dahulu yang
menurut bahasa daerah setempat menunjukkan tempat yang tinggi dan
Raharjo adalah yang ditambahkan setelah datangnya para Transmigran di
daerah tersebut, Raharjo artinya, ‘Subur’.(Endjat.DJ,1985:12).

Begitu banyak benda-benda peninggalan yang ada di lokasi taman


purbakala kita dapat melihat peninggalan yang berasal dari tradisi megalitik
(zaman prasejarah), klasik (Hindu/Budha) dan bekembangnya agama islam
dibawah ini akan di tampilakan beberapa saja yang mewakili masing- masing
periode zamannya.

Menurut Robert Von Heine Geldren, pembawa kebudayaan megalitik


ke Indonesia adalah bangsa ras Austronesia kira-kira pada tahun 2500-1500
SM. Melihat benda–benda yang ditemukan di lokasi tersebut yang sudah di
teliti oleh team gabungan antara Lembaga Purbakala dan Peninggalan

6
Nasional (LPPN) dengan Pennsylvania Museum University dari USA, dari
keterangan para ahli pugung sudah ditempati masusia sejak 2500 sebelum
masehi. Periode zaman prasejarah, adapun tradisi megalitik ciri cirinya dapat
dilihat dengan dengan adanya alat alat kehidupan yang terbuat dari batu – batu
besar seperti menhir (batu tegak) sebagai tanda peringatan tempat pemujaan,
dolmen (meja batu) sebagi tempat musyawaah, kubur batu sebagi tempat
penguburan lokasi benda-benda trdapat dalam satu komplek dan masyarakat
setempat menyebunya lokasi batu mayat.
B. Radin Inten II
1. Melawan Belanda
Radin Inten II dengan Gelar Kesuma Ratu lahir pada tahun 1834. Ia
terkenal sebagai pemuda yang tangguh, cerdas, dan gagah berani menentang
penjajah Belanda di tanah Lampung. Radin Inten II yang merupakan putra
tunggal Radin Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas,
dan keluarganya di tengah hutan.
Ihwal ini belum banyak terungkap ke publik. Banyak warga Lampung
yang tidak tahu bahwa masa kecil dan remaja Radin Inten II penuh dengan
rahasia. Mengapa harus dirahasiakan? Kisahnya teramat panjang. Dan itu
berkaitan dengan perjuangan Radin Imba II dan keluarga besarnya di
Keratuan Darah Putih melawan Belanda.
Pada usianya yang masih sangat muda (22 tahun) Radin Intan II gugur
di tangan tentara Belanda. Hingga akhir hayatnya, pemuda gagah berani yang
tidak sudi takluk kepada Belanda itu belum (tidak) menikah.
Radin Intan II merupakan putra tunggal dari Raden Imba II yang
dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas dan keluarganya ditengah
hutan dan dengan penuh kerahasiaan. Sedangkan Raden Imba II adalah putra
Radin Inten I.
Berdasarkan silsilah, Radin Intan I adalah keturunan dari dari Ratu
Darah Putih, Minak Gejala Ratu atau Muhammad Aji Saka putra dari Syarif
Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang menyebarkan agama Islam di

7
Keratuan Pugung, Lampung Timur sekitar abad 15.
Dari sini diketahui bahwa Radin Inten II masih keturunan langsung Sultan
Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang menjadi penyebar agama
Islam di Tanah Jawa. Sunan Gunung Jati dan delapan wali lain terkenal
dengan sebutan Wali Songo (Sembilan Wali).
2. Meneruskan Perjuangan Ayah
Salah satu senjata Radin Inten II (Foto: Teraslampung/Zainal Asikin)
Radin Inten II meneruskan kepemimpinan ayahandanya, Radinm Imba
II, di Keratuan Ratu Darah Putih. Ia pun melanjutkan perlawanan mengusir
penjajah Belanda di tanah Lampung.
Kepada Teraslampung.com, belum lama ini, Budiman Yaqub gelar
Khadin Kusuma Yuda, anak keturunan Radin Inten yang juga seorang
budayawan dan sejarawan Lampung Selatan, berkisah panjang lebar tentang
Keratuan Darah Putih dan perjuangan melawan penjajah Belanda.
Sembari duduk santai di kursi ruang tengah Lamban Balak atau rumah
peninggalan sejarah Keratuan Ratu Darah Putih, Budiman Yaqub megisahkan
bahwa Radin Inten II dilahirkan ibunya di tengah hutan pada tahun 1834 saat
Benteng Raja Gepeh jatuh ke pemerintahan Belanda.
Semasa kecil, Radin Inten II diliputi suasana perang melawan Belanda
dan sekutu-sekutunya. Pada saat itu, Keratuan Darah Putih di bawah
Perwalian Dalom Mangku Bumi dan sedang melakukan perlawanan terhadap
penjajah Belanda.
Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II
dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Radin Inten II dipercaya
meneruskan tahta kepemimpinan dengan dinobatkan sebagai Ratu (Raja) di
Keratuan Darah Putih atau Negara Ratu. Penobatannya dilakukan oleh
seorang ulama dari Banten bernama H. Wakhia, disaksikan oleh para pengikut
dan rakyat Lampung.

8
Sejak saat itulah Radin Inten II mulai menyusun segala sarana dan
prasarana yang telah rusak akibat perlawanan kakek dan ayahnya melawan
penjajah Belanda.
“Radin Inten II memperbaiki benteng-benteng yang rusak akibat
perang dan membangun kembali benteng yang baru, seperti benteng Galah
Tanoh, Pematang Sentok, Kahuripan dan Salaitahunan. Semua benteng
tersebut, dilengkapi dengan parit yang dalam dan terowongan rahasia.
Sedangkan untuk mengenai persenjataan, masih sangat sederhana seperti
keris, badik, pedang, meriam kecil dan besar,”ujarnya kepada
teraslampung.com.
Selain itu juga, Radin Inten II membentuk pasukan yang mana
pasukan-pasukan tersebut dibagi menjadi beberapa unit-unit kecil yang terdiri
dari 40 orang yang dipimpin oleh seorang komandan prajurit. Sarana lain
yang dipersiapkan seperti dapur umum atau pejunjungan, yakni untuk
menopang pasukan yang berjuang melawan penjajah Belanda.
Lalu pemerintahan disusun dengan menetapkan empat Marga Ratu dan
pemerintahannya dibagi menjadi empat Paksi, yang dikepalai oleh seorang
berpangkat Kario. Masing-masing Paksi tersebut, dibagi menjadi empat Pekon
dan masing-masing Pekon dipimpin seorang Temenggung.

C. Pesanggrahan Makam Kramat Baru Syehk Tubagus Yahya


Satu hari menjelang bulan suci Ramadan 1440 Hijriah/2019 para peziarah
dari berbagai daerah berdatangan ke makam keramat Syekh Tubagus Yahya yang
berada di Kampung Keramat Baru, Kelurahan Bakung, Kecamatan Telukbetung
Barat, Bandarlampung untuk mendoakan dan menghormati.
"Kami datang ke sini untuk mendoakan sekaligus menghormati beliau,"
kata Setiawan rombongan peziarah dari Kabupaten Pesawaran, di
Bandarlampung, Minggu.
Makam keramat yang telah dikategorikan pesanggrahan itu tidak hanya
didatangi oleh warga Bandarlampung saja namun juga didatangi oleh sejumlah

9
warga dari luar kota seperti Pringsewu, Pesawaran, Lampung Selatan dan lain-
lain.
Makam tersebut telah menjadi jadwal rutin tahunan bagi warga dalam kota
maupun luar kota yang berdatangan untuk berdoa khususnya pada saat
menyambut bukan suci Ramadan. Mereka berdatangan dengan rombongan
menggunakan kendaraan mobil pribadi bahkan kendaraan bus.
"Kami datang rombongan sekeluarga bersama saudara-saudara juga," kata
dia.
Amir (70) salah satu warga setempat mengatakan dirinya sering
mendampingi pengunjung yang berdatangan untuk berziarah. Tidak hanya
mendampingi peziarah ke makam Syekh Tubagus Yahya, ia juga sering
memberikan pendampingan bagi warga yang ingin berziarah ke makam umum
yang berada tepat di belakang makam keramat tersebut.
"Terkadang peziarah minta didampingi untuk memimpin doa. Tidak hanya
saya saja ada juga beberapa warga setempat yang mendampingi para peziarah,"
ungkapnya.
Amir melanjutkan kebanyakan para peziarah yang berasal dari luar kota
yang berdatangan ke makam tersebut.
Bahkan katanya, makam keramat yang tepat berada di pinggir jalan itu
sering dipenuhi oleh kendaraan mobil pribadi maupun bus milik peziarah yang
datang.
"Sampai macet jalanan karena banyak mobil peziarah yang parkir di
pinggir jalan. Belum lagi motor milik warga sini yang ikut ziarah," katanya.

Makam keramat Syekh Tubagus Yahya tersebut berada di dalam sebuah


bangunan dengan luas 4x6 meter. Makam Tubagus Yahya itu juga ditutupi oleh
sebuah kain tirai yang berwarna hijau.
Selain makam milik Syekh Tubagus Yahya di bagunan tersebut juga ada
empat makam yang diketahui milik kuncen atau juru kunci penjaga makam Syekh
Tubagus Yahya.

10
Dua makam juru kunci masih tertera ada nama yakni Rojali dan Saleh
sedangkan dua makam lainnya sudah tidak tertera namanya lagi.

Di dekat bangunan makam Syekh Tubagus Yahya tersebut ada sebuah


mushalla dan dua pondok yang beralasan keramik. Selain itu juga ada satu
warung yang disiapkan untuk pengunjung ziarah jika ada kebutuhan.
Di depan pinggir jalan sebelum memasuki makam keramat itu juga sudah
tersedia bunga atau air yang dijual oleh warga setempat. Bagi warga yang
berkunjung dan tidak sempat membeli bunga bisa membeli di lokasi tersebut.
"Bagi peziarah bisa udhu sebelum memasuki makam. Terus yang tidak
sempat bawa bunga sudah ada jualannya," terang Amir.
D. Makam al-Habib Ali Bin Alwi Idrus
Satu hari menjelang bulan suci Ramadan 1440 Hijriah/2019 para peziarah
dari berbagai daerah berdatangan ke makam keramat Syekh Tubagus Yahya yang
berada di Kampung Keramat Baru, Kelurahan Bakung, Kecamatan Telukbetung
Barat, Bandarlampung untuk mendoakan dan menghormati.
"Kami datang ke sini untuk mendoakan sekaligus menghormati beliau," kata
Setiawan rombongan peziarah dari Kabupaten Pesawaran, di Bandarlampung,
Minggu.
Makam keramat yang telah dikategorikan pesanggrahan itu tidak hanya
didatangi oleh warga Bandarlampung saja namun juga didatangi oleh sejumlah
warga dari luar kota seperti Pringsewu, Pesawaran, Lampung Selatan dan lain-
lain.
Makam tersebut telah menjadi jadwal rutin tahunan bagi warga dalam kota
maupun luar kota yang berdatangan untuk berdoa khususnya pada saat
menyambut bukan suci Ramadan. Mereka berdatangan dengan rombongan
menggunakan kendaraan mobil pribadi bahkan kendaraan bus.
"Kami datang rombongan sekeluarga bersama saudara-saudara juga," kata
dia.

11
Amir (70) salah satu warga setempat mengatakan dirinya sering
mendampingi pengunjung yang berdatangan untuk berziarah. Tidak hanya
mendampingi peziarah ke makam Syekh Tubagus Yahya, ia juga sering
memberikan pendampingan bagi warga yang ingin berziarah ke makam umum
yang berada tepat di belakang makam keramat tersebut.
"Terkadang peziarah minta didampingi untuk memimpin doa. Tidak hanya
saya saja ada juga beberapa warga setempat yang mendampingi para peziarah,"
ungkapnya. Amir melanjutkan kebanyakan para peziarah yang berasal dari luar
kota yang berdatangan ke makam tersebut.
Bahkan katanya, makam keramat yang tepat berada di pinggir jalan itu
sering dipenuhi oleh kendaraan mobil pribadi maupun bus milik peziarah yang
datang.
"Sampai macet jalanan karena banyak mobil peziarah yang parkir di pinggir
jalan. Belum lagi motor milik warga sini yang ikut ziarah," katanya.
Makam keramat Syekh Tubagus Yahya tersebut berada di dalam sebuah
bangunan dengan luas 4x6 meter. Makam Tubagus Yahya itu juga ditutupi oleh
sebuah kain tirai yang berwarna hijau.
Selain makam milik Syekh Tubagus Yahya di bagunan tersebut juga ada
empat makam yang diketahui milik kuncen atau juru kunci penjaga makam Syekh
Tubagus Yahya.
Dua makam juru kunci masih tertera ada nama yakni Rojali dan Saleh
sedangkan dua makam lainnya sudah tidak tertera namanya lagi.
Di dekat bangunan makam Syekh Tubagus Yahya tersebut ada sebuah
mushalla dan dua pondok yang beralasan keramik. Selain itu juga ada satu
warung yang disiapkan untuk pengunjung ziarah jika ada kebutuhan.
Di depan pinggir jalan sebelum memasuki makam keramat itu juga sudah
tersedia bunga atau air yang dijual oleh warga setempat. Bagi warga yang
berkunjung dan tidak sempat membeli bunga bisa membeli di lokasi tersebut.
"Bagi peziarah bisa udhu sebelum memasuki makam. Terus yang tidak
sempat bawa bunga sudah ada jualannya," terang Amir.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan dapat di simpuikan Ziarah kubur yang dilakukan


adalah kegiatan rutin dalam mendaiangi makam terutama terhadap orang yang
berjasa dalam menyebarkan agama Islam di Indonssia khususaya untuk di daerah
Lampung, mendoakan orang yang sudah meninggal dengan tujuan beribadah
untuk mendapatkan berkah serta mengingat tentang kematian dan akhirat

Prilaku aktivitas ziarah bagi masyarakat yaitu berupa sarana, waktu dan cara
berziarah di kelompok makam Ratu Darah Putih Melinting, Radin Inten , Makam
Tubagus Yahya, Makam Tubagus Machdum, dan makam Al Habib Alwi bin AN
ialaidryus. Yang merupakan kebudayaan aiarah yang sudah ada pada sejak jaman
dulu.

Peziarah mendapat ketenangan batin dalam menata kehidupan, mendapatkan


keyakinan dalam beragama, menambah sikap optimisme dalam menghadapi
kehidupan setelah berziarah kemakam wall lampung. Agama Islam masuk ke
Lampung sekitar abad ke-15 melalui tiga pinta utama, salah satunya yaitu dari
arah selatan atau Banten oleh Fatahillah atau Sunan Gunung Jati, melalui
Labuhanmaringgai di Keratuan Pugung pada 1525. Pintu masuk Islam dari jalur
ini diyakini merupakan yang paling berpengaruh. Hal tersebut ditandai dengan
keberadsan situs-situs sejarah makam keramat Tubagus Machdum di Kuala.
Telukbetumg Selatan, dan makam Tubagus yahya di
lempasing,kehidupan.diduga,kedua musafir yg membawa ajaran islam ke
lampung ini masih keturunan sultan hasanuddin banten

13
B. Saran

Tradisi yg ada perlu di jaga dg baik dan perkembangannya,halini dikarnakan tidak


ada kesalah pahaman pd ziaroh dan syirik.Karna masih ada masyarakat awam yg
menggunakan makam sebagai tempat pertolongandunuawi bukan semata mata
minta pertolongan dari Allah SWT.

14
LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Riwayat hidup

1. Nama : Solek

Tanggal lahir : 4 Januari 2005

B. Kata Mutiara

1. Untuk Guru

Seorang guru adalah seorang pahlawan besar dan kepahlawanan tersebut terukir
di setiap keberhasilan orang2 besar yg sekarang anda kenal Seorang guru
selamanya akan menjadi guru anda meskipun ilmu ilmu nya sudab anda
melupakan atau lupa Dan bahkan sekalipun anda telah melupakan Wajah dari
mereka. Setiap keberhasilan yang ande raih Adalah buah dari jutaan tetes keringat
yang tertes dari jasa GURU Anda dalam memberikan dan mengajarkan imu
terbaik dan mengupayakan agar anda memahami segala yang mereka ajarkan.
Orang hebat akan melahirkan Beberapa karya bermutu.Tapi guru yang bermutu
akan melahirkan TRILIUNAN ORANG HEBAT.

2. Untuk Sahabat

Kalau kau ingin tahu siapa kawan sejatimu, libatkan dirimu dengan masalah atau
lalui masa-masa sulit. Lihatlah siapa yang akan bertahan di sisimu.

3. Untuk Sekolah

Pendidikan adalah senjata paling mematikan didunia, karena dengan itu anda
dapat mengubah dunia. Jika anda mendidik seorang pria, maka seorang pria akan
terdidik. Tapi jika anda mendidik seorang wanita sebuah generasi akan terdidik.
Hiduplah seolah engkau mati besok, belajarlah seolah engkau hidup
SELAMANYA.

15
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. MAKAM RADIN INTEN

2. MAKAM RATU DARAH PUTIH

16

Anda mungkin juga menyukai