Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Modul 3.32
Seminar 1

Disusun oleh:
Kelompok 2

Aqillah Aeriza Putti 040001800019


Areta Salim Andri Putri 040001800020
Areta Vania Bhanuwati 040001800021
Arneta Putri 040001800022
Auliya Urrohman 040001800023
Aurellia Nadia Cendana 040001800024
Ayu Lubna Nasua 040001800025
Caesiovita Indah Virandani 040001800026
Christian Natanael 040001800029
Christopher Arvando J 040001800030
Cindy 040001800031
Cindy Kovianti 040001800032
Citra Satelina Salsabila 040001800033
Cornellia Aninda Kusuma P 040001800034
Cristina Dewi 040001800035
Danisa Alivia 040001800036

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS TRISAKTI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Kami berterima kasih kepada dosen yang telah
membimbing kami pada modul 3.32 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, adanya kritik, saran, dan usulan demi
perbaikan laporan yang akan datang sangat diharapkan mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Penulis mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik serta
saran yang membangun demi perbaikan di masa depannya.

Jakarta, 22 Oktober 2019

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
Bab II PEMBAHASAN
2.1
Bab III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seorang dokter gigi ditugaskan untuk melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut
pada 350 siswa/i kelas 1 s.d kelas 6 di suatu Sekolah Dasar dan 100 siswa/i kelas 7 s.d kelas 9
di suatu SMP.
Pada pemeriksaan intra oral seorang anak SD kelas 1 ditemukan kondisi sebagai berikut:

Gigi Kondisi Kondisi Gigi

16 Fissure Sealant di oklusal Preventif resin restoration di 26


oklusal

55 Sehat Sudah dicabut karena karies 65

54 Karies sekunder di distal Sudah dicabut karena karies 64

53 Tumpatan GIC di labial Sehat 63

52 Sehat Sehat 62

51 Karies dentin di mesial Tumpatan kompomer di mesial 61

41 Sehat Sehat 31

82 Sehat Karies dentin di distal 72

83 Karies sekunder di labial Karies dentin di mesial 73

84 Sudah dicabut karena karies Tumpatan GIC di oklusal 74

85 Sudah dicabut karena karies Sudah dicabut karena karies 75

46 Preventif resin restoration di Fissure Sealant di oklusal 36


oklusal

Pada pemeriksaan intra oral seorang anak SD kelas 6 ditemukan kondisi sebagai berikut:

Gigi Debris Kalkulus

16 Debris > 1/3 permukaan gigi, Kalkulus subgingiva pada sebagian


tetapi < 2/3 permukaan gigi servikal gigi
11 Tidak ada debris Tidak ada kalkulus

26 Debris < 1/3 permukaan gigi Kalkulus supragingiva < 1/3 permukaan
gigi

36 Debris < 1/3 permukaan gigi Kalkulus subgingiva pada sebagian


servikal gigi

31 Debris < 1/3 permukaan gigi Tidak ada kalkulus

46 Debris > 2/3 permukaan gigi Kalkulus supragingiva > 1/3 permukaan
gigi, tetapi < 2/3 permukaan gigi

Hasil pemeriksaan jaringan periodontal menggunakan indeks CPITN pada siswa/i SMP adalah
sebagai berikut:

Nilai Frekuensi (n)

0 13

1 4

2 60

3 20

4 3

Total 100

Pada pemeriksaan keadaan gingiva dengan menggunakan indeks GI pada salah satu siswa SMP
ditemukan kondisi sebagai berikut:

Gigi Kondisi

16 Gingiva warna kemerahan, oedem, ulserasi dan ada perdarahan spontan

12 Gingiva normal
24 Gingiva sedikit perubahan warna, tidak ada perdarahan saat probing

36 Gingiva warna kemerahan, oedem, ulserasi dan ada perdarahan spontan

32 Gingiva normal

44 Gingiva kemerahan, oedem dan perdarahan saat probing

1.2 Rumusan Masalah


1. Untuk pemeriksaan intraoral pada siswa kelas 1:
● Jika indeks yang akan digunakan adalah indeks deft dan DMF-T:
❖ Apakah instrumen yang digunakan untuk indeks tsb!
❖ Jelaskan kriteria masing-masing komponen indeks di atas secara
berurutan!
❖ Tuliskan hasil pemeriksaan gigi responden pada lembar pemeriksaan!
❖ Tuliskan skor masing-masing komponen indeks pada lembar
pemeriksaan!
❖ Tuliskan skor indeks pada lembar pemeriksaan!
❖ Jelaskan edukasi yang perlu diberikan kepada responden terkait upaya
kuratif!
● Jika indeks yang akan digunakan adalah indeks karies WHO:
❖ Apakah instrumen yang digunakan untuk indeks tsb!
❖ Jelaskan kriteria masing-masing komponen indeks di atas secara
berurutan!
❖ Tuliskan hasil pemeriksaan gigi responden pada lembar pemeriksaan!

2. Untuk pemeriksaan intraoral pada siswa kelas 6:


● Apakah indeks yang tepat digunakan sesuai dengan tabel di atas?
● Sebutkan dua (2) komponen indeks yang digunakan oleh dokter gigi tersebut!
● Sebutkan permukaan gigi yang diperiksa berdasarkan indeks tersebut secara
berurutan!
● Sebutkan instrumen yang digunakan pada pemeriksaan dengan indeks tersebut!
● Tuliskan skor penilaian debris secara berurutan!
● Tuliskan skor penilaian kalkulus secara berurutan!
● Tuliskan skor indeks beserta kategorinya!

3. Untuk pemeriksaan intraoral pada siswa SMP:


● Jelaskan hasil pemeriksaan jaringan periodontal pada tabel di atas!
● Jelaskan kebutuhan untuk perawatan sesuai dengan tabel di atas!

4. Untuk pemeriksaan keadaan gingiva pada siswa SMP:


● Hitung berapa skor GI untuk siswa tsb!
● Apakah kategori hasil pemeriksaan GI tsb?

5. Apabila survey pada kelas 1 s.d kelas 9 tsb di atas dimasukkan sebagai pilot pathfinder
survey, apakah jumlah sampel minimal telah memenuhi?
BAB III
PEMBAHASAN

2.1 Pemeriksaan Intraoral pada Siswa Kelas I


Jika indeks yang akan digunakan adalah indeks deft dan DMF-T:
a. Instrumen def-t dan DMF-T 11 citra
Instrumen yang digunakan untuk pemeriksaan deft dan DMF-T menggunakan
probe. Karena probe memiliki ujung yang lebih membulat dan tumpul, sehingga
tidak akan melukai jaringannya.

a. Kriteria masing-masing komponen indeks di atas secara berurutan


Kriteria komponen indeks DMF-T
Indeks DMF-T adalah indeks yang digunakan untuk mengukur pengalaman
seseorang terhadap karies, indeks DMF-T ini digunakan pada gigi permanen.
D = Decayed (Gigi Berlubang)
- Karies aktif yang masih/belum dilakukan perawatan.
- Kerusakan gigi permanen karena karies yang masih dapat ditambal.
- Gigi tetap yang mengalami karies dengan tanda klinis; pemeriksaan dengan
probe, probe akan masuk ke dalam cavitas gigi dan teraba jaringan lunak.
- Gigi tetap yang ditambal dengan tumpatan sementara
- Sekunder karies; karies yang terjadi di sekeliling atau di bawah tumpatan
gigi.
M = Missing
Meliputi Missing Indicated (Mi) dan Missing Extracted (Me). Mi adalah gigi
yang diindikasikan untuk pencabutan karena gigi tersebut sudah sedemikian
rusaknya karena karies sehingga tidak dapat direstorasi. Sedangkan Me adalah
gigi yang telah dilakukan pencabutan dikarenakan karies.
F = Filled
Filled merupakan tambalan permanen dengan kondisi yang masih baik.
Kriteria komponen indeks def-t
def-t adalah suatu keadaan gigi di mana dilakukan pemeriksaan pada gigi geligi
susu seseorang yang pernah mengalami kerusakan, hilang dan perbaikan yang
disebabkan penyakit karies (Depkes,1995).
Dalam indeks def-t kriteria yang digunakan sama seperti kriteria pada indeks
DMF-T tetapi yang membedakan nya adalah pada komponen :
e = extracted
Gigi sulung berkaries yang telah dilakukan pencabutan.

b. Hasil pemeriksaan gigi responden pada lembar pemeriksaan 13 corn

55 54 53 52 51 61 62 63 64 65

s d f s d f s s e e

F F

17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27

47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37

F S S F

e e d s d d f e

85 84 83 82 81 71 72 73 74 75

c. Skor masing-masing komponen indeks pada lembar pemeriksaan 13 corn


D=0
Mi = 0
Me = 0
F=4
S=2
d=5
e=5
f=3
s=5
d. Skor indeks pada lembar pemeriksaan 11 citra
e. Edukasi yang perlu diberikan kepada responden terkait upaya kuratif
Upaya kuratif yang telah didapatkan oleh responden terlihat dengan adanya
tumpatan GIC pada gigi bagian labial gigi 53 dan bagian oklusal gigi 36. Lalu
ada pula tumpatan kompomer pada bagian mesial gigi 61. Upaya kuratif ini
sudah dilakukan oleh dokter gigi terhadap gigi-gigi yang mengalami karies.
Selain itu ada fissure sealant pada bagian oklusal gigi 16 dan 36, yang upaya
preventif untuk menutup lokasi yang rentan terhadap karies karena fissure pada
oklusal gigi molar sulit untuk dibersihkan. Namun upaya-upaya kuratif dan
preventif tersebut tidak cukup untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
responden karena jika dilihat dari hasil pemeriksaan, banyak gigi lainnya yang
mengalami karies seperti pada gigi 54, 51, 83, 72, dan 73.
Metode sikat gigi yang baik dengan metode bass yaitu :
- Teknik penyikatan ini ditujukan untuk membersihkan daerah leher
gingival dan untuk ini, ujung sikat dipegang sedemikian rupa sehingga
bulu sikat terletak 45º terhadap sumbu gigi geligi.
- Ujung bulu sikat mengarah ke leher gingival. Sikat kemudian ditekan
kearah gingiva dan digerakkan dengan gerakan memutar yang kecil
sehingga bulu sikat masuk ke daerah leher gingival dan juga terdorong
masuk di antara gigi geligi. Teknik ini dapat menimbulkan rasa sakit bila
jaringan terinflamasi dan sensitif.
- Bila gingival dalam keadaan sehat, teknik bass merupakan metode
penyikatan yang baik, terbukti teknik ini merupakan metode yang paling
efektif untuk membersihkan plak (Depkes, 1991).

Jika indeks yang akan digunakan adalah indeks karies WHO


a. Instrumen yang digunakan untuk indeks tersebut 15 vania

b. Kriteria masing-masing komponen indeks di atas secara berurutan 16 ck, vita


c. Hasil pemeriksaan gigi responden pada lembar pemeriksaan 15 vania

2.2 Pemeriksaan Intraoral pada Siswa Kelas 6


a. Indeks yang tepat digunakan sesuai dengan tabel di atas 21 lubna
Indeks yang digunakan pada table di atas ialah OHI-S (Oral Hygine Index-
Simplified
b. Dua komponen indeks yang digunakan oleh dokter gigi tersebut 22 putti
1) Komponen indeks DMF-t / def-t
○ D = Decayed (Gigi berlubang)
■ Adalah karies aktif yang belum atau masih dilakukan perawatan.
■ Yang termasuk D yaitu: karies pada pit & fissure, enamel undermined,
tumpatan sementara, karies sekunder, karies pada permukaan akar gigi,
karies profunda yang masih dapat dirawat.
○ M = Missing (Gigi hilang)
■ Adalah gigi yang hilang atau dicabut karena karies atau gigi berkaries
yang mempunyai indikasi pencabutan.
■ Yang termasuk M yaitu: gangren pulpa, pulpitis kronis, nekrosis pulpa
yang sudah tidak bisa dirawat lagi, dan gangren radix.
● F = Missing (Gigi hilang)
○ Gigi berkaries yang telah ditambal.
○ Yang termasuk F = Tambalan tanpa karies sekunder
● e = Extraction
○ Gigi susu berkaries yang terindikasi untuk dicabut.

Komponen def-t sama dengan komponen DMF-T, perbedaannya def-t


digunakan untuk gigi susu dan DMF-T digunakan untuk gigi permanen

c. Permukaan gigi yang diperiksa berdasarkan indeks tersebut secara berurutan:


16 = Bukal
11 = Labial
26 = Bukal
36 = Lingual
31 = Labial
46 = Lingual

d. Instrumen yang digunakan pada


pemeriksaan dengan indeks tersebut adalah sonde. Sonde terbuat dari logam stainless
dengan ujung yang runcing pada satu sisi (single end) atau kedua sisi (double end).
Kegunaan sonde untuk mencari karies dan kedalamannya, memeriksa adanya debris
dan kalkulus, tangkai untuk perkusi, dan untuk mengetahui tumpatan/tepi tumpatan
sudah rata atau belum.

e. Skor penilaian debris secara berurutan!


DI-S
16 11 26

2 0 1

3 1 1
46 31 36
8
DI-S : = 1,3
6
f. Skor penilaian kalkulus secara berurutan!
CI-S
16 11 26

3 0 1

2 0 3
46 31 36
9
CI-S : = 1,5
6
g. Skor indeks beserta kategorinya!
DI-S : 1,3
CI-S : 1,5

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

OHI-S : 2,8

Sehingga didapatkan kategori :


● DI-S : Cukup
● CI-S : Cukup
● OHI-S : Cukup

2.3 Pemeriksaan Intraoral pada Siswa SMP


a. Hasil pemeriksaan jaringan periodontal pada tabel di atas!
Rata-rata indeks CPITN pada siswa SMP ini adalah (4+120+60+12) dibagi dengan 100
menjadi 196/100 menjadi 1,96. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai indeks untuk
jaringan periodontal pada anak smp adalah 1,96/siswa
b. Kebutuhan untuk perawatan sesuai dengan tabel di atas!
Rata-rata nilai indeks jaringan periodontal pada anak smp ialah 1,96/siswa, maka kebutuhan
perawatan yang tepat ialah skor 1 atau perlu peningkatan kebersihan mulut/penyuluhan.

2.4 Pemeriksaan Keadaan Gingiva pada Siswa SMP


a. Skor GI untuk siswa tsb
b. Kategori hasil pemeriksaan GI tsb
16 12 24

3 0 1

2 0 3
44 32 36
Skor total = 9
Permukaan : 4 x 6 = 24
GI : Jumlah skor seluruh gigi / Jumlah permukaan yang diperiksa
GI : 36 / 24 = 1,5
Kategori : sedang

2.5 Apabila survey pada kelas 1 s.d kelas 9 tsb di atas dimasukkan sebagai pilot pathfinder
survey, apakah jumlah sampel minimal telah memenuhi ?
Memenuhi ,karena ada kelompok usia lebih dari 2 yang salah satunya usia 12 tahun.
BAB III
KESIMPULAN

Citra

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai