Anda di halaman 1dari 2

1.

Bambang Yuliawan sebagai Direktur pada perusahaan PT Yasa Buana, menikah tanpa
anak dan menanggung ibu kandung dan ibu mertua, memperoleh gaji sebulan Rp
20.000.000,00 untuk tahun 2017 dan pada bulan Juni 2017 memperoleh THR sebesar Rp.
20.000.000,00. PT Yasa Buana mengikuti program BPJS, premi Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-
masing 0,50% dan 0,30% dari gaji. PT Yasa Buana menanggung iuran Jaminan Hari Tua
setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Bambang Yuliawan membayar iuran
Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap bulan. Disamping itu PT Yasa Buana
juga mengikuti program pensiun untuk pegawainya. PT Yasa Buana membayar iuran
pensiun untuk Bambang Yuliawan ke dana pensiun, yang pendiriannya telah disahkan
oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebeasr Rp 100.000,00, sedangkan Bambang
Yuliawan membayar iuran pensiun sebesar Rp 50.000,00. Rina adalah istri Bambang
Yuliawan. Rina bekerja pada PT Kapal Laut sebagai manajer keuangan dengan gaji
sebulan Rp. 9.000.000,- dan pada bulan Juni 2017 memperoleh THR sebesar Rp.
9.000.000,-. Rina tidak memiliki NPWP dan pemenuhan perpajakan menggunakan
NPWP suami. Diminta hitung PPh 21 Bambang Yuliawan dan Rina atas gaji dan atas
THR pada bulan Juni 2017?

2. Wardi bekerja pada perusahaan elektronik dengan dasar upah harian. Wardi bekerja dari
tanggal 20 Agustus 2017 sampai dengan tanggal 12 September 2017 dengan upah sehari
adalah Rp 500.000,00. Wardi menikah dengan memiliki 3 anak. Anak pertama lahir
tanggal 7 Juli 2007, anak kedua lahir tanggal 2 Februari 2012 dan anak ketiga lahir
tanggal 30 Januari 2017. Hitung PPh 21 Wardi bulan Agustus 2017 dan September 2017?

3. Bambang Eko pegawai (memiliki NPWP) pada perusahaan PT Candra Kirana, menikah
(istri tidak bekerja) dengan tanggungan 1 anak kandung, 2 anak angkat (telah
mendapatkan pengesahan dari instansi terkait 1 anak angkat) dan mertua, memperoleh
gaji sebulan Rp 28.000.000,00. PT Candra Kirana mengikuti program BPJS
Ketenagakerjaan, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar
oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing 0,50% dan 0,30% dari gaji. PT Candra
Kirana menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji
sedangkan Bambang Eko membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji
setiap bulan. Disamping itu PT Candra Kirana juga mengikuti program pensiun untuk
pegawainya. PT Candra Kirana membayar iuran pensiun untuk Bambang Eko ke dana
pensiun, yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebesar
Rp200.000,00, sedangkan Bambang Eko membayar iuran pensiun sebesar Rp
100.000,00. Pada bulan Januari 2018 Bambang Eko hanya menerima pembayaran berupa
gaji. Hitung PPh pasal 21 Bambang Eko pada bulan Januari 2018?

4. Tanti Agustin (tidak memiliki NPWP) adalah seorang karyawati dengan status menikah
memiliki 2 anak, bekerja pada PT Dharma Utama dengan gaji sebulan sebesar
Rp8.500.000,00. Tanti Agustin membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp50.000,00 sebulan. PT.
Dharma Utama membayar premi asuransi kesehatan dan asuransi jiwa masing-masing
sebesar Rp. 300.000,- & Rp. 200.000,-.Berdasarkan surat keterangan dari Pemerintah
Daerah (Pemda) tempat Tanti Agustin berdomisili yang diserahkan kepada pemberi kerja,
diketahui bahwa suaminya tidak mempunyai penghasilan apapun. Pada bulan Januari
2018 selain menerima pembayaran gaji juga menerima pembayaran atas lembur
(overtime) sebesar Rp2.000.000,00. Hitung PPh Pasal 21 bulan Januari 2018?

5. Paidi (memiliki NPWP) menikah dan menanggung 1 anak serta orang tua, bekerja
sebagai buruh harian lepas pada PT. Aji Mumpung dengan upah Rp. 460.000,-/hari.
Selama bulan januari 2018 bekerja 13 hari dan bulan februari 2018 bekerja 9 hari. Hitung
PPh pasal 21 Paidi bulan januari 2018 & februari 2018?

Anda mungkin juga menyukai