Anda di halaman 1dari 25

LK-9 SISTEMATIKA LAPORAN BEST PRACTICE

DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran tematik terpadu di SD sesuai dengan tuntutan Kurikulum
2013 merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa
muatan pelajaran dalam satu pembelajaran namun ada yang berdiri sendiri
seperti matematika. Muatan PPKn disatukan dalam tema kemudian disajikan
dalam satu pembelajaran utuh yang saling berkaitan.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama
ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa
buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis
mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan
latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan
pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan
demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami
(C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran
yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran.
Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak
ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi
bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru
dengan cara ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru
adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang
hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu
model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Inquiry Learning
Terbimbing . Inquiry Learning merupakan model pembelajaran yang
mengedepankan kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis,
logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuan-
penemuannya. Dalam Inquiry Learning siswa dituntut untuk mampu
memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual).
Dengan kata lain, Inquiry Learning membelajarkan siswa untuk berpikir secara
kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang
sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran tematik terpadui dengan model
Inquiry Learning, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa
meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model
Inquiry Learning ini diterapkan pada kelas V yang lain ternyata proses dan hasil
belajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran Inquiry Learning yang
berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik)
pembelajaran berorientasi HOTS dengan model Inquiry Learning.

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan
pembelajaran Matematika Kelas IV dan PPKn kelas V.

C. Manfaat Kegiatan

Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa


dalam pembelajaran tematik integratif yang berorientasi HOTS.

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik
baik penulis dalam meerapkan pembelajaran berorientasi higher order
thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas IV
sebanyak 20 orang dan Kelas V semester 1 di SD Negeri Tanjung
sebanyak 28 orang.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi
kelas V untuk tema 5: Kandungan Moral Pancasila seperti berikut ini

PPKn
KD 3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari

Menyajikan hasil identifikasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-


hari
KD 4.1

Matematika

Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, persegi


panjang, dan segitiga
KD 3.9

Menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luas daerah


persegi, persegi panjang, dan segitiga
KD 4.9

C. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah
menerapkan pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran
Discovery Learning.

Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah


dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan KD yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas
V, penulis memilih tema Nilai-nilai Pancasila untuk membelajarkan KD 3.1
dan 4.1 muatan PPKn di kelas V semester 1.

2. Analisis Target Kompetensi


Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi

PPKn
3.1.1 Menjelaskan nilai-nilai Pancasila dalam khidupan sehari-hari
4.1.1 Menyajikan hasilidentifikasi nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari
Mengidentifikasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-
KD 3.1 hari

Menyajikan hasil identifikasi nilai-nilai Pancasila dalam


kehidupan sehari-hari
KD 4.1
Matematika
3.9.1 3.9.1. Mengidentifiasi berbagai bangun datar
4.9.2 3.9.2. Menganalisis cara menghitung keliling bangun datar

3.9.3
3.9.3. Menganalisis cara menghitung Luas bangun datar
4.9.2 4.9.2. Menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling bangun
datar (persegi, persegi panjang, dan segitiga).
4.9.3 4.9.3. Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
keliling bangun datar
Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi,
KD 3.9 persegi panjang, dan segitiga
Menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luas
KD 4.9 daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga

4. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah Inquiry Learning .
5. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model
Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak Inquiry Learning.

Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan


berdasarkan model Inquiry Learning.
Sintak Model Guru Siswa
Pembelajaran
Orientasi Orientasi peserta didik pada masalah di 1) Menyimak
Masalah sajikan masalah pada peserta didik (nilai-nilai penjelasan guru
Pancasila dalam kehdupan sehari-hari ) dan menjawab
pertanyaan guru.

Mengorganisasi Mengorganisasikan peserta didik untuk


belajar ( apa yang dilakukan oleh anak )
-peserta didik dibentuk kelompok untuk setiap
kelompok terdiri dari kurang lebih 2 orang
-guru memberikan tugas kepada masing masing
kelompok untuk melakukan diskusi tentang nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Membimbing Membimbing individu atau kelompok
penyelidikan o anak mulai bekerja dengan kelompoknya
masing masing.
o Guru membimbing siswa menyelesaikan
tugasnya.
o Guru memberi bantuan dan atau menja-wab
pertanyaan dari siswa bila dibutuhkan

Mengembangka o Mendampingi siswa dalam mengembangkan Menyusun laporan


n dan dan menyajikan laporan hasil kerja. hasil kerja kelompok.
menyajikan o Peserta didik menyajikan hasil diskusi Mempresentasikan
laporan hasil tentang nalisis pelaksanaan nilai- hasil kerjanya dalam
karya nilaiPancasila dalam kehidupan sehari-hari. diskusi kelas.
Kelompok lain
memberikan
tanggapan,
mengajukan
pertanyaan, atau usul
terhadap hasil kerja
kelompok lain.
Menganalisis Setelah proses diskusi Setelah proses Menyimak penjelasan
dan penyajian hasil diskusi tentang analisis guru.
mengevaluasi pelaksanaan nilai-nilaiPancasila dalam Mengajukan
proses kehidupan sehari-hari. pertanyaan dan atau
pemecahan 1. Siswa dan gru menganalisis dan tanggapan bila belum
masalah. mengevaluasi hasil hasil kerja siswa kerja paham.
kelompok dan menarik suatu kesimpulan
2. Memberi penguatan hasil belajar siswa.
Pembelajaran
setelah
istirahat
Orientasi Orientasi peserta didik pada masalahdi Menyimak penjelasan
Masalah sajikan masalah pada peserta didik (nilai-nilai guru.
Pancasila dalam kehdupan sehari-hari ) Menjawab
Guru menjelaskan tujuan permasalahan, alat pertanyaan guru.
yang digunakan, langkahlangkah melakukan
penyelesaian masalah dan pelaporan hasil
pemecahan masalah
Mengorganisasi Mengorganisasikan peserta didik untuk Duduk dalam
belajar ( apa yang dilakukan oleh anak ) kelompoknya.
o peserta didk dibentuk kelompok untuk setiap Membagi tugas.
kelompok terdiri dari kurang lebih 2 orang
o guru memberikan tugas kepada masing
masing kelompok untuk melakukan diskusi
tentang luas dan keliling bangun datar
o Guru Mengorganisasi siswa untuk
memecahkan masalah.
o Pada kegiatan ini guru membantu siswa
mengorganisir dan menemukan masalah
yang diajukan dan merumuskan dengan cara
apa masalah ini akan diselesaikan.
Membimbing Membimbing individu atau kelompok Menyimakgambar.
penyelidikan o anak mulai bekerja dengan kelompoknya Membuat catatan
masing masing penting sesuai dengan
o Guru mengikuti cara yang dilakukan oleh tugas yang harus
siswa dalam mecahkan masalah. Biarkan dikerjakan.
pemecahan masalah bisa berbeda dengan
kelompok lainnya.
o Guru membimbing cara menggunakan alat
yang telah disiapkan.
Mengembangka Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Mendiskusikan hasil
n dan o peserta didik menyajikan hasil diskusi simakan.
menyajikan tentang Mengembangkan dan menyajikan Mengerjakan tugas
laporan hasil hasil karya. yang disajikan dalam
karya o Pada kegiatan ini siswa memaparkan, LKS.
memperagakan dan menjelaskan hasil Mempresentasikan
pemecahan masalah yang dilakukan. hasil kerja kelompok.
o Guru Mendampingi siswa menyelesaikan Menanggapi
kerja kelompoknya. presentasi kelompok
lain.
Menganalisis Menganalisis dan mengevaluasi pemecahan Menyimak penjelasan
dan masalah guru.
mengevaluasi o Setelah proses diskusi Mengajukan
proses o Setelah proses penyajian hasil diskusi pertanyaan bila belum
pemecahan tentang analisis pelaksanaan nilai- paham.
masalah. nilaiPancasila dalam kehidupan sehari-hari.
o Siswa dan gru menganalisis dan
mengevaluasi hasil kerja kelompok dan
menarik suatu kesimpulan
6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 5 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian.
RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan
pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a)
contoh teks ekplanasi berjudul “Nilai – Nilai Pancasila”, (b) video Nilai – Nilai
Pancasila” diambil dari video pembelajaran dan (c) lembar kerja siswa (LKS)
tematik.
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a)
instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi
dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan
(a) tes uraian.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 23 sampai 30 Oktober tahun
2019 bertempat di kelas V SD Negeri Tanjung.
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih
aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan
pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang
sesuai sintak Discovery Learning megharuskan siswa aktif selama proses
pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer knowledge.
Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi
tentangNilai – Nilai Pancasila, siswa tidak hanya memahami konsep teks
eksplanasi (pengetahuan konseptual) dan bagaimana membuat ringkasan
yang benar (pengetahuan prosedural), tetapi juga memahami konsep Nilai
– Nilai Pancasila. Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari
materi PPKn tentang Kandungan moral nilai-nilai Pancasila. Pemahaman
tentang kandungan moral Pancasila membantu siswa dalam menganalisis
Nilai-Nilai Pancasila.
Pemahaman siswa tentang kandungan moral Pancsila terhadap Nilai –
nilai Pancasilai. Pemahaman ini dapat menjadi pengantar bagi siswa
untuk memahami Nilai-nilai Pancasila di dalam lingkungan masyarakat.
3. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning meningkatkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa
berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa
cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas
yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat
menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir
siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan
dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang
dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung
menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang
diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi
HOTS dengan menerapkan Discovery Learning ini. Dalam pembelajaran
ini pemahaman siswa tentang konsep teks eksplanasi, kandungan moral
pancasila diri benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan
diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning juga meningkatkan
kemampuan siswa dalam memecahkan menemukan konsep. Discovery
Learning yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan video berisi
teks kontekstual mampu mendorong siswa membangun .
Sebelum menerapkan Discovery Learning, penulis melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun
permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai
dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis
teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan Discovery Learning, siswa tak hanya belajar dari
teks tulis, tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk
mencari data, materi dari sumber lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa
belajar dengan model Discovery Learning. Dengan tujuan untuk mendapat
nilai ulangan yang baik guru selalu menggunakan metode ceramah, siswa
pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah
mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai
untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media
pembelajaran,. Video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga
harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.
C. Cara Mengatasi Masalah
Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan Discovery Learning
dapat membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru
memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan
manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan
pentingnya HOTS ajkan membuat siswa termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar
menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan
HOTS.
Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi
dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik
dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain
menerapkan kegiatan literasi baca = tulis, siswa juga dapat meningkatkan
literasi digitalnya.
Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery Learning
layak dijadikan praktik baik pembeljaran berorientasi HOTS karena
dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer
pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran Discovery Learning yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan
kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran Discovery Learning, berikut disampaikan rekomendasi yang
relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku
siswa dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan,
tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual
sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya.
Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar
dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih
mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk
ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif
sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan
kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini akan
menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan


Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 4 : LKS
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraia
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
Lampiran 7 : Lembar observasi proses pembelajaran
Lampiran 8 : Kuesioner motivasi belajar siswa
Lampiran 1:

URAIAN MATERI

Nilai-Nilai yang terkandung dalam Pancasila

Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia, sebagaimana dinyatakan


dalam Pembukaan UUD 1945 alenia keempat. Pancasilamerupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegarabagi seluruh rakyat
Indonesia. Sebagaimana ditegaskan dalam Ketetapan
MPR–RI Nomor XVIII/MPR/1998, pada Pasal 1 menyebutkan bahwa “Pancasila
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara”. Pancasila
merupakan sumber hukum di Indonesia. Hal ini ditegaskan dalam Ketetapan
MPR No. III/MPR/2000, diantaranya menyebutkan, bahwa Sumber Hukum
dasar nasional yang tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa; Kemanusia yang Adil dan Beradab;
Persatuan Indonesia; Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan; serta dengan mewujudkan Keadilan Sosial
Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pancasila mengandung nilai-nila luhur nan mulia. Nilai-nilai yang terkandung


dalam Pancasila antara lain dapat diuraikan sebagaimana disebutkan C.S.T
Kansil 2011:56, sebagai berikut:
1. Sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Sila pertama mengandung pengertian bahwa masyarakat Idonesia wajib
meyakini dan mengimani bahwa Allah subhanahu wata’ala adalah Tuhan
Yang Maha Tunggal yang tidak satu pun yang dapat menyamai-Nya, Tuhan
yang Maha Sempurna, Pencipta alam semesta beserta segala isinya. Sila
Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai-nilai antara lain sebagai
berikut:
a) Kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai
dengan agama dan kepercayaannya menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab.
b) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antar
pemeluk beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
c) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d) Hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa sebagai hak
asasi yang paling hakiki.
e) Tiap-tiap penduduk mempunyai kebebasan dalam menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
f) Tidak memaksakan agama dan kepercayaan kepada orang lain.

2. Sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”


Sila kedua mencerminkan sifat hakiki manusia sebagai makhluk sosial
(homo socius). Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yang merupakan
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Adapun nilai-nilai yang terkandung
dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah sebagaiberikut:
a) Mengakui dan menghargai manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban tanpa
membeda-bedakan agama dan kepercayaan, suku, ras, keturunan, adat,
status sosial, warna kulit, jenis kelamin, dan lain sebagainya.
c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
Mengembangkan sikap tenggang rasa (tepo seliro).
d) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain
e) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
f) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g) Berani membela kebenaran dan keadilan dengan penuh
kejujuran.
3. Sila ketiga “Persatuan Indonesia”
Sila ketiga mengandung pengertian bersatu tidak pecah-belah. Yakni
mempersatukan beraneka ragam suku, budaya, adat isitadat, bahasa
menjadi satu kesatuan dalam naungan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Sila Persatuan Indonesia mengandung nilai-nilai antara
lain:
a) Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan.
b) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
c) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah
air Indonesia.
e) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
4. Sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan” Sila keempat mengandung beberapa kata
yang perlu dipahami, yaitu,hikmat kebijaksanaan, permusyawaratan,
perwakilan, kerakyatan. Kerakyatan juga sering disebut kedaulatan rakyat.
Hal ini berarti rakyatlah yang berkuasa, rakyatlah yang memerintah atau
sering disebut dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Hikmat
kebijaksanaan mempunyai arti suatu sikap yang dilandasi penggunaan akal
sehat dan selalu mempertimbangkan kepentingan persatuan dan kesatuan.
Permusyawaratan berarti suatu tata cara yang khas bagi bangsa Indonesia
untuk merumuskan atau memutuskan sesuatu berdasarkan kehendak
rakyat sehingga tercapai keputusan berdasarkan mufakat. Perwakilan
berarti suatu tata cara untuk mengusahakan ikut sertanya rakyat
mengambil bagian dalam urusan Negara. Sila keempat mengandung
beberapa nilai, antara lain:
a) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
b) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
d) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai dalam musyawarah.
e) Dengan itikad baik dan rasa tanggungjawab menerima dan
melaksanakan hasil putusan musyawarah.
f) Dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
g) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
5. Sila kelima “Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”
Keadilan sosial mengandung pengertian bahwa keadilan bukanlah milik
golongan tertentu saja, tetapi untuk seluruh masyarakat indonesia tanpa
membedakaan kekayaan, jabatan maupun suku tertentu. Sila ini
mengandun nilai-nilai, antara lain:
a) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. Menjaga
keseimbangan hak dan kewajiban. Menghormati hak orang lain.
c) Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
d) Tidak menggunakan hak milik perorangan untuk memeras orang lain.
e) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
f) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bertentangan
dengan atau merugikan kepentingan umum.
g) Suka bekerja keras.
h) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
i) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan keadilan sosial.
LEMBAR KERJA SISWA

Lembar Kerja Peserta Didik 1


Judul : Lembar Kerja Aktivitas 1
Tujuan : Peserta didik dapat mengidentifikasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Identitas Mata Pelajaran : PPPKn
Petunjuk Kerja :
 Identifikasilah kegiatan apa saja dalam kehidupan sehari-hari yang
sesuai atau tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Gunakan Format
LK.1
 Silahkan menggunakan bahan bacaan yang ada atau sumber lain
seperti koran, majalah, artikel, dan lain-lain
 Buatlah klipping gambar atau foto kegiatan dalam kehidupan seharihari
yang sesuai atau tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila;
 Tempelkan pada kolom Lembar Kerja yang tersedia (poin a). lalu
lengkapilah poin b dan c. Gunakan Format LK. 2
Format Kegiatan :
Format LK.1: Identifikasi Kegiatan dalam Kehidupan Sehari-
hari

No Nama Kegiatan Sesuai dengan Tidak sesuai


sila ke …. dengan sila ke …
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum makan Pertama

2 Mencuri mangga tetangga Kedua

5
Dst

Keterangan:
Kolom No. 1 diisi dengan urutan kegiatan
Kolom No. 2 diisi dengan nama kegiatan yang teridentifikasi
Kolom No. 3 diisi dengan kesesuaian kegiatan dengan sila Pancasila
Kolom No. 4 diisi dengan ketidaksesuaian dengan sila Pancasila

Format LK.2: Kliping


a.

Apakah nama kegiatan tersebut?

…………………………………………………………………………………………….
.

……………………………………………………………………………………………

Kegiatan tersebut sesuai dengan nilai Pancasila sila ke berapa?

……………………………………………………………………………………..........
…………………………………………………………………………………………….
a.

Apakah nama kegiatan tersebut?

…………………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………………
Kegiatan tersebut sesuai dengan nilai Pancasila sila ke berapa?

…………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………….
a.

Lembar Kerja Peserta Didik 2


Judul : Lembar Kerja Aktivitas 2
Tujuan : Peserta didik dapat menganalisis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari Identitas Mata Pelajaran : PPPKn
Petunjuk Kerja :
1) Bacalah bahan bacaan yang telah disiapkan atau ditunjukkan oleh guru
2) Cermati dan diskusikanlah dengan kelompok hal-hal apa sajakah dalam
bahan bacaan tersebut yang merupakan penerapan nila-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari!

a. Format Kegiatan :
Bacalah cerita berikut ini !
Namaku Fairuz, Aku bersekolah di Sekolah Dasar Jaya Indonesia.
Saat ini aku duduk di Kelas 6. Aku tergolong anak yang biasa-biasa saja.
Namun, Aku berusaha untuk bisa menjadi lebih baik, tidak malas, dan berusaha
disiplin. Aku selalu ingin membanggakan orang tua, Karena itu Aku berusaha
belajar dengan sungguh-sungguh.
Hari ini di sekolah Ibu guru Indah memberikan tugas tentang
pengamalan nilai-nilai Pancasila. Para siswa Kelas 6 diminta membuat sebuah
tulisan tentang pengamalan nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekitar. Aku
merasa tertantang dengan tugas ini, Karena itu Aku berpikir untuk menulis
keadaan yang terjadi di rumahku.
Sepulang sekolah di sepanjang jalan Aku terus mimikirkan tugas
ini dan mencari-cari ide bagaimana menyelesaikannya. Dan akhirnya ide itu
muncul. Idenya Aku akan mencatat kegiatan ibu, bapak, kak Mano, dan adik
Haura. Dalam perjalanan pulang sekolah, Aku berpapasan dengan Mubarak
tetangga rumah, Ia sedang mengendarai sepeda. Aku menyapanya dengan
mengucapkan salam “Assalamu ‘Alaikum”, Ia pun menjawabnya
“Wa’alaikumussalam”. Ia mengajakku pulang bersama dan memboncengku.
Sepanjang perjalan kami bergurau, dan akhirnya diseberang jalan
menuju rumah kami. Aku dan Ahmad berhenti karena kami melihat ada tiga
orang anak yang sedang bertengkar meributkan sesuatu. Kami mencoba
mendekatinya, ternyata mereka sedang meributkan kelereng saat mereka
bermain.
Akupun menoleh kepada Mubarak dan mencoba memberi kode
untuk melerai dan mendamaikan mereka. Kami berusaha melerai dan
mendamaikan mereka, hingga akirnya mereka berdamai dan kamipun
melanjutkan perjalanan.Alhamdulillah… sampailah kami di depan rumah dan
kuucapkan terima kasih kepada Ahmad yang telah membonceng saya.
Akupun melangkah masuk ke rumah dan tidak lupa Aku mengetuk pintu dan
mengucapkan salam “Assalamu ‘alaikum”kepada Ibu, bapak, dan Kak Mano
yang tengah duduk di ruang tengah. Ibu, Bapak, dan Kak Mano menjawab
“Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh”. Aku langsung
menyalaminya dan mencium tangannya. Ibu meminta Aku mengganti pakaian
dan mencuci tangan dahulu, danmengajak kami ke ruang makan untuk makan
siang bersama.
Kami sekeluarga berkumpul di ruang makan. Namun, sebelum
makan Bapak mengingatkan kami untuk berdoa sebelum makan. Lalu, Ibu
berdiri dan membagikan kami makanan sesuai dengan porsi kami masing-
masing. Ibu selalu mengingatkan kami untuk tidak mubazzir dan berlebih-
lebihan apalagi membuangnya-buangnya, karena di sekita kita ada banyak
orang yang kekurangan makanan.
Selesai makan, kembali Bapak mengingatkan kami berdoa dan
bersyukur atas nikmat makanan yang diberikan Allah SWT Tuhan Yang Maha
Kuasa. Setelah makan, Aku dan Kak Mano membantu Ibu merapikan ruang
makan. Kemudian Bapak mengajak kami keruang tengah. Kebetulan besok
Hari Ahad dan sekolah libur. Bapak berencana membersihkan lingkungan
rumah. Karena itu, Bapak mengajak kami bermusyawarah membicarakan
rencana besok. Kami berbagi tugas.
Setelah itu, Bapak dan Ibu istirahat demikian pula Kak Mano. Aku
sendiri ke kamar dan mencoba menyelesaikan tugas yang diberikan Ibu Indah.
Sementara adik Haura melanjutkan menonton televisi.
1) Setelah membaca cerita tersebut, diskusikan bersama kelompokmu,
analisis hal-hal apa sajakah yang merupakan penerapan nilai – nilai
pancasila.
2) Tulislah hasil diskusimu pada lembar kerja, berikut ini!

Nama Sikap atau Perilaku Pengamalan


Pelaku yang ditunjukkan sesuai
dengan Sila ke..

3) Presentasikan hasil diskusimu!


R-9 Rubrik Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.

A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!


2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja peserta
sesuai rubrik berikut!

B. Kegiatan Praktik

1. Memuat Lembar Judul


2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan
yang ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan
Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang
dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik

90  nilai  100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai  90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai

70  nilai  80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

60  nilai  70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai

<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai

Anda mungkin juga menyukai