Anda di halaman 1dari 11

MODUL 9

KB-1

Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

A. Perkembangan Kognitif Masa Bayi dan Bawah Tiga Tahun (BATITA)


Ada beberapa sudut pandang yang dapat dilihat dalam mempelajari tahapan
perkembangan kognitif bayi dan Batita, yaitu tahapan Perkembangan Intelektual,
Perkembangan Bahasa, dan kompetensi.

1. Tahapan Perkembangan Intelektual


Pada tahapan perkembangan intelektual, kita akan melihat dua pendekatan, yaitu
pendekatan Piaget (Piagetian Cognitive Stages) dan Information Processing
Approach.
a. Piagetian approach:cognitive stage
Menurut Piaget, anak usia 0 sampai dengan 2 tahun berada pada tahapan sensori
motor
b. Information processing approach: perceptions and symbols
Bayi dapat memproses informasi yang ia dapat karena ia memiliki visual
recognition memory, yaitu kemampuan untuk mengingat dan mengenali sesuatu
yang telah mereka lihat sebelumnya.

2. Perkembangan Bahasa
Ada tahapan yang dilalui seorang anak dalam perkembangan berbahasanya, yaitu
prespeech, gestures, first words, creating sentences.

3. Kompetensi
Kompetensi menyebabkan seorang anak dapat bergaul dengan baik, menggunakan
bahasa dengan baik, dapat merencanakan serta melaksanakan sebuah tugas yang
cukup rumit dan dual focusing (memberi perhatian pada dua hal sekaligus).

B. Perkembangan Kognitif Masa Awal Kanak-kanak (Early Childhood)


Aspek-aspek perkembangan yang akan kita lihat pada anak usia ini adalah Perkembangan
Memori, Perkembangan Kognitif Piaget, dan Perkembangan Bahasa Anak.
1. Perkembangan Memori
Pada tahapan ini, memori anak berkembang dengan cukup pesat. Bahkan tidak jarang,
kita masih dapat mengingat apa yang terjadi pada kita sewaktu kita berada di usia ini.
Ada 3 hal yang berkembang pada anak usia ini, yaitu autobiographical memory,
recognition, dan recall.
a. Autobiographical memory
Autobiographical memory adalah ingatan kita akan kejadian-kejadian spesifik
yang terjadi pada kehidupan kita.
b. Recognition
Recognition adalah kemampuan untuk mengidentifikasi sesuatu yang sudah kita
ketahui sebelumnya.
c. Recall
Recall adalah kemampuan untuk memproduksi pengetahuan dari ingatan

2. Perkembangan Kognitif Piaget


Menurut Piaget pada usia 3 – 6 tahun anak berada pada masa praoperasional. Pada
masa ini anak sudah dapat berpikir dalam symbol, namun belum dapat menggunakan
logika.

3. Perkembangan Bahasa
Mulai usaha 3 tahun, bahasa anak sudah mulai berkembang menuju kemampuan
berbahasa orang dewasa.

C. Perkembangan Kognitif Masa Tengah Kanak-Kanak (Middle childhood)


Pada bagian ini kita akan membahas perubahan yang terjadi pada masa tengah kanak-
kanak. Pada usia ini anak berada di sekolah dasar, yaitu usia 6 – 11 tahun. Kita akan
membahas perkembangan intelegensi anak, yaitu berdasarkan teori piaget dan pendekatan
Information Processing serta perkembangan bahasa anak

Perkembangan Intelegensi Anak


Mengacu pada pendekatan Piaget bahwa pada tahapan konkret operasional (7-11
tahun), anak mengembangkan kemampuan untuk berpikir secara logis mengenai keadaan
saat ini namun belum mampu berpikir abstrak.
a. Pendekatan information processing: perkembangan memori pada tahap middle
childhood
Menurut teori ini, ingatan atau memori, seperti system file. Ingatan mengikuti 3
tahapan dasar, yaitu encoding, storage, dan retrieval.

b. Perkembangan bahasa anak


Pada saat anak mulai memasuki sekolah dasar, ia akan sudah menguasai sebuah
bahasa dengan fasih.

KB-2

Perkembangan Kognitif Anak Usia 4 – 6 Tahun

Flavell dalam buku “Cognitive Development“ mengemukakan lima postulat dalam


perkembangan kognitif anak usia 4 – 6 tahun. Postulat – postulat tersebut terdiri dari
1. Pikiran itu Ada
2. Pikiran mempunyai Hubungan ke Dunia Fisik
3. Pikiran Terpisah dan Berbeda dari Dunia Nyata
4. Pikiran dapat Mempresentasikan Objek dan Kejadian secara Akurat dan Tidak Akurat
5. Pikiran secara Aktif menghubungkan antara Interpretasi Realitas dan Pengalaman Emosi

A. Kemampuan Berhitung Anak Usia 4-6 Tahun


Menurut Flavell ada 5 prinsip dalam berhitung pada masa ini, yaitu the one on one
principle, the stable order principle, the cardinal principle, the abstraction principle,
dan the order irrelevance principle

B. Perkembangan Bahasa
Pada usia ini berkembang dua kemampuan, yaitu social speech dan private speech.

C. Perkembangan Memori
Menururt papalia, pada usia 3 tahun anak mulai mengembangkan autobiographical
memory, yaitu ingatan akan kejadian tertentu pada kehidupannya sendiri.

D. Tahapan Praoperasional Piaget


Menurut Piaget pada usia 3-6 tahun anak berada pada masa praoperasional.

KB-3

Kegiatan Pembelajaran untuk Anak Usia 4 - 6 tahun

A. Membuat Pelajaran Dapat Diingat


Untuk dapat memberikan banyak informasi dan pengetahuan tentang suatu hal kepada
anak usia 4-6 tahun ada beberapa prinsip yang harus diingat yaitu General Knowledge,
Mastery Motivation dan Study Activities, Unusual Activities, Social Interaction

B. Belajar Berhitung Pada Anak


Anak usia 4-6 tahun sudah mulai diajarkan berhitung disekolah. Ada 4 cara yang dapat
diterapkan pada saat mengajarkan mereka berhitung yaitu The one-one Principle, The
Stable Order Principle, The Cardinal Principle, The Order Irrelevance Principle

C. Pendekatan Kognitif Lain


Essa menambahkan beberapa hal yang sebaiknya dikembangkan dalam pendidikan anak
usia 4 – 6 tahun, yaitu klasifikasi, seri, konsep waktu, dan konsep spasial

D. Pretend Play
Bermain pura-pura dapat dijadikan cara yang amat efektif dalam mengajar anak usia 4 –
6 tahun. Sebab utamanya adalah pada usia early childhood, bermain merupakan kegiatan
utama yang menarik bagi anak.

MODUL 10

KB-1

Perkembangan Sosia – Emosional Anak Usia Dini

A. Batasan Aspek Perkembangan Sosial – Emosional


Perkembangan social emosional meliputi perkembangan daam hal emosi, kepribadian,
dan hubungan interpersonal. Pada usia masa kanak-kanak awal terdapat tiga tujuan dalam
perkembangan social emosional, yaitu
1. Mencapai sense of self atau pemahaman diri serta berhubungan dengan orang lain
2. Bertanggung jawab terhadap diri sendiri meliputi kemampuan untuk mengikuti aturan
dan rutinitas, menghargai orang lain, dan mengambil inisiatif
3. Menampilkan perilaku social seperti empati, berbagi dan menunggu giliran

B. Perkembangan Social Emosional Anak Usia Dini


1. Perkembangan Pemahaman Diri
2. Perkembangan Hubungan Sosial
3. Perkembangan Kemampuan Mengatur Diri Sendiri
4. Perkembangan Perilaku Sosial

C. Kompetensi Anak berdasarkan Perkembangan Sosial Emosional


Kompetensi social emosional merupakan hal yang penting untuk kesejahteraan dan
keberhasilan anak, baik disekolah maupun dalam kehidupannya secara keseluruhan.

KB-2

Karakteristik Perkembangan Sosial Emosional

A. Perkembangan Pemahaman Diri


Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perubahan dalam pemahaman diri antara usia lima
dan tujuh tahun. Perubahan tersebut terjadi dalam tiga langkah. Pertama, pernyataan
tentang diri merupakan single representation, artinya pernyataan-pernyataan yang dibuat
anak merupakan satu dimensi yang terpisah-pisah. Kedua, representational mapping,
hubungan logis yang dibuat antara bagian-bagian dari gambaran dirinya masih
diekspresikannya dalam cara yang sepenuhnya positif dan bersifat hitam putih. Ketiga,
representational systems, mengambil tempat pada masa usia sekolah ketika anak mulai
mengintegrasikan ciri-ciri khusus dari diri kedalam konsep yang umum dan
multidimensional.

B. Perkembangan Hubungan Sosial


Pada masa kanak-kanak awal, hubungan social dengan teman sebaya menjadi meningkat
terutama dalam konteks bermain. Enam kategori perilaku anak dimasa kanak-kanak awal
yaitu Unoccupied Behavior, Solitary play, Onlooker Behavior, Parallel Play, Associative
Play, Cooperative Play

C. Perkembangan Kemampuan Mengatur Diri Sendiri


Pada masa kanak-kanak awal, perkembangan mengatur diri sendiri makin besar, dan hal
ini berlangsung sekurang-kurangnya selama tiga tahun.

D. Pengambilan Inisiatif
Pada usia 3 – 6 tahun, anak mengembangkan inisiatif dan berusaha untuk menguasai
lingkungan. Anak yang penuh inisiatif akan membuat rencana, membuat tujuan dan
berusaha untuk mencapai apa yang diinginkannya

E. Perkembangan Perilaku Prososial


Kebanyakan anak usia 4 – 5 tahun mengawali sejumlah perilaku prososial dengan
berbagai alasan mulai dari alasan kepuasan untuk diri sendiri, adanya respons-respons
tertentu terhadap perilaku prososial yang anak lakukan sampai dengan alasan-alasan yang
berfokus pada kebutuhan orang lain.

F. Perkembangan Empati
Pada masa kanak-kanak awal, anak menjadi sadar bahwa orang lain mungkin mempunyai
reaksi terhadap situasi yang berbeda dari reaksi anak terhadap situasi yang sama.
MODUL 11

KB-1

Aspek Perkembangan Bahasa secara Umum

A. Pengertian
Ada beberapa istilah penting pada aspek perkembangan bahasa, yaitu bahasa, bicara, dan
komunikasi.
Bahasa adalah system lambang bunyi yang berartikulasi yang dipakai sebagai alat
komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran, perkataan-perkataan yang dipakai
oleh suatu bangsa, serta percakapan yang baik, sopan santun, tingkah laku yang baik.
Bicara adalah ekspresi oral dari bahasa.
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi, ide, perasaan atau
pesan.

B. Bahasa dan Bicara


Pada awal bahasa telah dikatakan bahwa bahasa dan bicara adalah sesuatu yang terpisah
walaupun memiliki hubungan. Keduanya merupakan dari proses komunikasi.
Pada kenyataannya, untuk dapat berbicara dengan baik dan benar, seorang anak harus
menguasai 4 aspek yang berbeda dari bahasa, yaitu phonology, semantic, grammar, dan
pragmatic.

C. Faktor-Faktor yang Mendukung dan Menghambat Perkembangan Bahasa


Menurut Petty dan Jensen, hal tersebut dikarenakan perkembangan bahasa merupakan
suatu proses yang kompleks, yang melibatkan 4 faktor yang mempengaruhinya, yaitu
1. Berbeda cara bagaimana si anak mempelajari bahasa tersebut
2. Berbedanya jenis bahasa yang dipelajari si anak
3. Berbedanya karakteristik kepribadian anak,
4. Berbedanya lingkungan tempat proses pembelajaran bahasa itu terjadi

Selain hal-hal tersebut, terdapat pula perbedaan individual yang tampak khas pada
setiap anak yang mempengaruhi perkembangan bahasa mereka, yaitu sebagai berikut,
1. Kecerdasan
2. Jenis Kelamin
3. Kondisi Fisik
4. Lingkungan Keluarga
5. Kondisi Ekonomi
6. Setting Sosial/Lingkungan-Budaya
7. Bilingualism (2 bahasa)

KB-2
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Usia 4 – 6 tahun
A. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Usia 4 – 6 tahun
Usia 4 – 6 tahun atau masa prasekolah merupakan saat perkembangan bahasa yang sangat
pesat. Apabila pada tahap usia sebelumnya mereka baru belajar mengucapkan kata dan
mulai menggabungkan 2 – 3 kata menjadi kalimat maka pada usia ini mereka mulai
tampil kompeten dalam melakukan komunikasi. Pembicaraan mereka mulai mendekati
orang dewasa.

B. Masalah-Masalah Perkembangan Bahasa Yang Sering dialami Anak Usia 4 – 6 tahun


1. Kesulitan untuk Mengungkapkan Keinginan secara Verbal
2. Kesulitan untuk Berkomunikasi dengan Menggunakan Kalimat Lengkap

C. Cadel
Cadel merupakan kesalahan artikulasi yang paling banyak dijumpai pada anak.
Bagaimana Cara Berbicara dengan Anak Kecil
a. Gunakan kalimat yang singkat dan mudah dicerna
b. Bicarakan mengenai hal/objek yang tampak (konkret) atau kegiatan yang sedang
dilakukannya
c. Ulangi perkataan mereka dengan ucapan yang lebih jelas dan benar
d. Gunakan nada yang tinggi dan intonasi yang jelas
e. Gunakan banyak pertanyaan/perintah

Membantu Perkembangan Bahasa pada Anak Usia 4 – 6 tahun


a. Sering mengajak anak berbicara, jadikan anak sebagai partner dalam percakapan –
coba untuk berbicara dengan anak secara interaktif, tidak mengarahkan
b. Dengarkan anak bicara, beri perhatian penuh pada saat anak mengajak berbicara,
jangan dibarengi dengan mengejarkan hal lain karena anak akan menganggap anda
tidak sungguh-sungguh mendengarkannya.
c. Demikian sebaliknya, yakinkan dahulu bahwa anak member perhatian pada saat kita
berbicara, yakni anak menatap mata kita.
d. Selalu menghargai, member pujian, dan mendorong anak untuk mengutarakan
kemauannya, meskipun cara pengucapannya belum tepat.
e. Ulangi pembicaraan anak dengan tata bahasa yang lebih baik
f. Dorong anak untuk berbicara dengan kalimat bahasa lengkap bukan hanya singkatan
atau satu kata
g. Kenalkan anak pada kosa kata baru, sertai dengan pengertian dan penggunaan yang
tepat
h. Jika bicara anak pelan dan tidak lengkap, dorong ia untuk lebih mengekspresikan diri.
Beri perhatian dan respons yang tepat pada apa yang dikatakan anak
i. Mulai mengajarkan pengertian hubungan antarkata, seperti tingkatan hubungan yang
berlawanan
j. Buatlah kegiatan belajar bahasa menjadi situasi yang menyenangkan. Gunakan alat
bantu, misalnya permainan, buku, kaset
k. Bantu anak untuk memahami 2 atau 3 permintaan yang disampaikan bersamaa
(tolong pergi kekamar ibu, dan ambilkan buku ibu diatas meja dekat tempat tidur)
l. Menggunakan setiap lingkungan / situasi untuk memperkaya pemahaman.
m. Mengajak anak bermain peran
n. Temani anak saat menonton TV
o. Mengajak anak bercerita mengenai kejadian yang dialaminya sepanjang hari
p. Membacakan cerita dan anak diajak untuk mengulangi isi cerita dengan bahasa
mereka atau mengajukan pertanyaan berhubungan dengan isi cerita

MODUL 12

KB-1

Perkembangan Moral dan Agama Anak Usia 4 – 6 Tahun

A. Batasan Perkembangan Moral


Istilah moral atau moralitas mengacu pada suatu kumpulan aturan dasar yang berlaku
secara umum mengenai benar dan salah.
Lingkungan utama yang mempengaruhi perkembangan moral individu adalah keluarga,
sekolah, dan hubungan-hubungan sosial sehingga tugas orang dewasa dalam membantu
perkembangan moral adalah mengalihtugaskan dan memberikan pengertian atas
peraturan yang ada dikebudayaan pada anak.
Sedangkan tujuan utama dari pendidikan moral adalah untuk mengembangkan kesadaran
akan benar dan salah atau lebih dikenal dengan hati nurani

B. Pendekatan Studi Terhadap Perkembangan Moral


1. Sosialisasi
2. Kognisi
3. Emosi

C. Perkembangan Moral dan Perkembangan Agama


1. Perkembangan Moral
Kohlberg mengelompokkan tahapan-tahapan dalam teorinya menjadi 3 tinngkatan
moral yaitu Prakonvensional, Konvensional, dan Postkonvensional.
2. Perkembangan Moral
Pada anak usia dini perkembangan agama identik dengan pemahamannya akan
Tuhan, yaitu bagaimana mereka memahami keberadaan TuhanNya.
Ahli lain membagi perkembangan akan pemahaman konsep tuhan dalam tahapan-
tahapan.
a. Tahap 1
Berlangsung dalam 2 tahun pertama kehidupan
b. Tahap 2
Berlangsung pada 10 tahun pertama kehidupan

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral


1. Penggunaan Alasan
2. Interaksi dengan Sebaya
3. Contoh Tingkah Laku Moral dan Perilaku Sosial
4. Isu-isu dan Dilema Moral

KB-2
Karakteristik dan Kompetensi Anak Usia 4 – 6 Tahun Berdasarkan Perkembangan Moral

A. Karakteristik Perkembangan Moral Anak Usia 4 – 6 Tahun


1. Anak Mulai Menggunakan Standar Internal untuk Mengevaluasi Tingkah Lakunya
pada Usia yang Sangat Dini
2. Anak mulai membedakan antara Transgresi Moral dan Trangresi Konvensional
3. Pemahaman Anak Mengenai Keadilan berlangsung selama Masa Anak Awal
4. Emosi yang Berkaitan dengan Perilaku Moral yang Berkembang di Masa Usia Dini
5. Secara Bertahap Anak mulai Memperhatikan Variabel-variabel “Kesempatan” dalam
Evaluasi Perilaku Mereka

B. Kompetensi Perkembangan Moral Anak Usia 4 – 6 Tahun


Kemampuan-kemampuan dalam perkembangan moral anak usia 4 – 6 tahun
1. Mulai mengembangkan kesadaran akan keadaan mental dan emosi orang lain
2. Memiliki kemampuan yang minimal untuk memahami pandangan orang lain dengan
menunjukkan perilaku empati atas kesulitan orang lain
3. Terlalu memperhatikan kebutuhan dirinya sendiri dibandingkan kebutuhan orang lain
4. Memiliki pengetahuan yang minim atau bahkan tidak memiliki sama sekali atas
keberadaan institusi social
5. Mengembangkan kesadaran bahwa ada perilaku yang salah tetapi memiliki
kecendrungan untuk mendefinisikan tingkah laku “benar” atau “salah” berdasarkan
konsekuensi terhadap dirinya sendiri
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK

RESUME MODUL 9 – 12
D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA : HERAWATI
NIM : 821735533
POKJAR KURNIA
UT PANGKALPINANG
2013 - 2014

Anda mungkin juga menyukai