Laporan Praktikum Body Barr Dan Drum Stick
Laporan Praktikum Body Barr Dan Drum Stick
Oleh:
Kelompok 9
M. Ilyas Saputera Mulia Sari
Azwar Lauzardi Annisafitria
Ilham Murtala Eka Rahma
Noor Shabrina Abqariyatuzzahra M.
Reni Dwi Parihat Novia Putri R.
Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya serta nikmat yang tiada hentinya kepada manusia.
Terutama nikmat iman dan akal yang menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling
sempurna. Dengan nikmat akal tersebutlah kita dituntut untuk dapat memanfaatkannya
dengan sebaik-baiknya tanpa menyimpang dari perintah-Nya.
Salawat serta salam bagi makhluk mulia junjungan kita baginda Nabi Muhammad
SAW, yang telah mengajarkan ilmu dari Allah kepada umat-umatnya. Ilmu tersebut tidak
akan habis sekalipun air laut dijadikan tinta untuk menuliskan ilmunya itu. Dan manusia
hanya diberi sedikit sekali.
Alhamdulillah, kami dapat menyelesaikan laporan praktikum tentang body barr dan
drum stick. Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat menambah pengetahuan kita.
”Tiada gading yang tak retak” demikian pepatah mengatakan. Karena itu tiada menutup
kemungkinan jika dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.
Untuk itu, segala kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Terima
Kasih.
Kelompok 9
Daftar Isi
B. Tujuan Praktikum
Mengetahui letak barr body dan drumstick dan menentukan jenis kelamin
berdasarkan ada atau tidaknya barr body dan drumstick.
C. Landasan Teori
Kromosom pada manusia berjumlah 46, yang dikelompokkan menjadi 44 kromosom
tubuh dan 2 kromosom seks. Pada perempuan, pasangan kromosom seksnya adalah XX,
sedangkan pada laki-laki adalah XY. Penentuan jenis kelamin seseorang dapat ditentukan
dengan pemeriksaan kromatin X. Seorang ahli genetic dari Universitas Wertren Ontario,
Murray Barr dan Bertman pada tahun 1940 telah membuat suatu eksperimen akan adanya
pengaruh kerja struktur dari sel kucing. Ia menemukan bahwa walaupun sel saraf dapat
dilihat saat sel melakukan pengulangan stimulasi, beberapa diantaranya memiliki “small
body” didalam nucleus dengan noda padat dengan zat warna yang memiliki afinitas untuk
DNA.
Selama diperiksa, ia menemukan badan kromatin ini hanya ada pada sel-sel saraf
kucing betina yang sedang tidak membelah, tetapi tidak ditemukan pada kucing jantan.
Kemudian diketahui bahwa tidak adanya badan tersebut pada jantan adalah sejak masa awal
pertumbuhan embrio. Selanjutnya penemuan ini menunjukkan bahwa badan tersebut tidak
hanya terdapat pada sel saraf, namun ada pada banyak tipe sel dari kucing betina, yang
kemudian diketahui sebagai kromatin seks atau badan Barr.
Barr body dan drum stick termasuk dalam jenis sex chromatin. Sex chromatin
merupakan sebuh kromosom-X yang inaktif. Inaktivasi kromosom X terjadi pada awal
embriogenesis. Kromosom-X yang teraktivasi tersebut dapat berasal dari ayah maupun ibu.
Inaktivasi kromosom-X bersifat tetap atau stabil, yaitu kromosom-X inaktif diwariskan dari
parental tetap dalam bentuk inaktif (Klug & Cummings 1994: 171). X yang inaktif pada
perempuan terkondensasi dan berbentuk seperti pemukul genderang (Drum Stick) pada
membrane inti neutrofil dan struktur gelap pada membrane inti sel somatis.
Badan barr dapat diamati pada sel epitel yang banyak ditemukan dari lapisan mukosa
mulut, vagina, atau uretra. Neutrofil granulosit dari wanita memperlihatkan adanya drumstick
seperti alat pemukul genderang.
Lyon seorang ilmuan di bidang genetika membuat sebuah hipotesis tentang sex
chromatin maka untuk menghormatinya hipotesis tersebut disebut hipotesis Lyon. Hipotesis
Lyon menyatakan bahwa jumlah sex chromatin = jumlah total kromosom X – 1. Jadi apabila
sex chromatin-nya berjumlah 1 maka individu tersebut adalah wanita normal, bila jumlah sex
chromatin-nya tidak ada maka individu tersebut pria karena pria hanya memiliki satu
kromosom-X (Suryo 2003:194).
b. Pemeriksaan Drumstick
1. Preparat Peripheral Human Female Smear
2. Preparat Peripheral Human Male Smear
3. Mikroskop
E. Cara Kerja
a. Pemeriksaan Barr Body
1. Sediakan satu objek glass yang telah dibersihkan.
2. Dengan menggunakan ice cream’s sticks, ambillah sel mukosa pipi dengan cara
mengerok sisi dalam pipi.
3. Buatlah sediaan apus setipis mungkin dari hasil kerokan tersebut di atas objek glass,
kemudian tunggu hingga mengering.
4. Setelah kering, tetesi dengan alkohol dan tunggu hingga mengering.
5. Selanjutnya tetesi dengan giemsa dan biarkan hingga kering.
6. Bilas dengan air, dan amati di bawah mikroskop.
7. Catat hasil pengamatan.
b. Pemeriksaan Drumstick
1. Siapkan preparat yang akan diamati yaitu Peripheral Human female Smear (apusan
darah tepi pada wanita).
2. Amatilah dibawah mikroskop.
3. Untuk dapat mengamati drumstick, terlebih dahulu carilah neutrofil yang memiliki
3 lobus inti.
4. Amatilah bagian selaput inti sel neutrofil dan temukanlah tonjolan seperti
gendering (drumstick).
5. Lakukan juga pengamatan pada preparat Peripheral Human male Smear, kemudian
bandingkan.
6. Catat hasil pengamatan.
F. Hasil Pengamatan
nukleus
Barr body
eritrosit
Lobus inti
neutrofil
drumstick
G. Pembahasan
H. Kesimpulan
W.A. Newman Dorland. Kamus Kedokteran Dorland.-Ed 31-. Jakarta: EGC; 2010.
Devi A, Endah W, Et Al. Buku Panduan Praktikum Modul Celluler & Molecular Basis Of
Inheritance Semester I. Jakarta: PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2012.