Anda di halaman 1dari 16

4.4.

Analisa Citra Kawasan


4.4.1. Elemen Citra Kawasan

A. Path (jalur)

path adalah elemen yang paling penting dalam citra kota. Kevin Lynch menemukan dalam risetnya bahwa
jika elemen ini tidak jelas, maka kebanyakan orang meragukan citra kota secara keseluruhan. Path
merupakan rute-rute sirkulasi yang biasanya digunakan orang untuk melakukan pergerakan secara umum,
yakni jalan, gang-gang utama, jalan transit, lintasan kereta api, saluran, dsb. Path memiliki identitas yang
lebih baik kalau memiliki tujuan yang besar (misalnya ke stasiun, tugu, alun-alun), serta ada penampakan
yang kuat (misalnya fasade gedung, pohon besar, sungai), atau ada belokan/tikungan yang jelas.

B. Edge (tepian)

Edge adalah elemen linear yang tidak dipakai/dilihat sebagai Path. Edge berada pada batas antara dua
kawasan tertentu dan berfungsi sebagai pemutus linear, misalnya pantai, tembok, batasan antara lintasan
kereta api, sungai, topografi,dsb. Edge lebih bersifat sebagai referensi daripada misalnya elemen sumbu
yang bersifat koordinasi (Linkage). Edge merupakan penghalang walaupun kadang-kadang ada tempat
untuk masuk. Edge merupakam pengakhiran dari sebuah District atau batasan sebuah District dengan
yang lainnya. Edge memiliki identitas yang lebih baik jika kontinuitas tampak jelas batasnya. Demikian
pula fungsi batasnya harus jelas : membagi atau menyatukan.

C. Node (simpul)

Node merupakan simpul atau lingkaran daerah strategis dimana arah atau aktivitasnya saling bertemu
dan dapat diubah ke arah atau aktivitas yang lain, misalnya persimpangan lalu lintas, stasiun, lapangan
terbang, jembatan, atau bagian kota secara keseluruhan dalam skala makro misalnya pasar, taman,
Square, dsb.

Ciri-ciri Node :

 Pusat kegiatan
 Prtemuan beberapa ruas jalan
 Tempat pergantian alat transportasi

Tipe Node :

 Junction Node, misalnya stasiun bawah tanah, stasiun kereta api utama.
 Thematic Concentration, berfungsi sebagi Core, Focus, dan simbol sebuah wilayah pentinG
 Junction dan Concentration

D. District (kawasan)

District merupakan kawasan-kawasan kota dalam skala dua dimensi. Sebuah kawasan / District memiliki
ciri khas yang mirip (baik dalam hal bentuk, pola, dan wujudnya), dan khas pula dalam batasnya, dimana
orang merasa harus mengakhiri atau memulainya. District dalam kota dapat dilihat sebagai referensi
Interior maupun Eksterior. District mempunyai identitas yang lebih baik jika batasnya dibentuk dengan
jelas tampilannya dan dapat dilihat homogen, serta fungsi dan posisinya jelas (introver/ekstrover atau
berdiri sendiri atau dikaitkan dengan yang lain).

5. Landmark (tetenger)

Landmark merupakan lambang dan symbol untuk menunjukkan suatu bagian kota, biasanya dapat berupa
bangunan gapura batas kota (yang menunjukkan letak batas bagian kota), atau tugu kota (menunjukkan
ciri kota atau kemegahan suatu kota), patung atau relief ( menunjukkan sisi kesejarahan suatu bagian
kota), atau biasa pula berupa gedung dan bangunan tertentu yang memiliki suatu karakteristik tersendiri
yang hanya dimiliki kota tersebut. Sehingga keberadaan suatu Landmark mampu menunjukkan dan
mengingatkan orang tentang tetenger suatu kota.

3 unsur penting Landmark :

 Tanda fisik berupa elemen fisual


 Informasi yang memberikan gambaran tepat dan pasti
 Jarak yang dikenali

Adapun kriteria Landmark:

 Unique memorable
 Bentuk yang jelas atau nyata (Clear Form)
 Identiafiable
 Memiliki hirarki fisik secara visual
4.4.2. Analisis Citra Kelurahan
1.Wonoplumbon

Sumber: dibuat oleh kelompok 3B

Kelurahan Wonoplumbon memiliki berberapa jenis karakter citra yaitu

1. Path

Path pada kelurahan Wonoplumbon terdapat di persimpangan jalan raya Wonoplumbon. Path ini
menghubungkan antara kelurahan Wonolopo , Kelurahan Wono plumbon dan Kelurahan Ngadirgo.
Sumber: google earth Kelurahan Wonoplumbon, Kecamatan Mijen

Gambar tersebut dapat di katakan sebagai path karena sesuai dengan perngertian path yaitu debagai
sirkulasi atau tempat pergerakan umum contohnya seperti jalan jalan besar atau jalan utama. Gambar
diatas sebagai jalan utama sebagai pengubung kelurahan Wonoplumbon ,Kelurhahan Wonolopo dan
kelurahan Ngadirgo

2. Landmark
Lanndmark pada Kelurahan Wonoplumbon ini terdapat di persimpangan Jalan Raya Wonoplumbon.

Sumber: google earth Kelurahan Wonoplumbon, Kecamatan Mijen

Gambar tersebut disebut sebagai landmark yaitu karena sebagai penanda / simbol kelurahan yaitu Tugu
AMD. Landmark pada suatu kawasan juga dapat berupa tugu atau gapura suatu kawasan.

3. Nodes

Nodes pada Kelurahan Wonoplumbon terdapat di persimpangan Jalan Raya Wonoplumbon

Sumber: google earth Kelurahan Wonoplumbon, Kecamatan Mijen


Pada gambar di atas dapat di sebeut nodes karena di persimpangan yang menghubungkan antara
Kelurahan Wonoplumbon dan Kelurahan Wonolopo tersebut terjadi beberapa aktifitas masyarakat
seperti aktifitas jual beli karena terdapat bebeberapa warung dan toko.

4. Edge.

Edge pada kelurahan Wonoplumbon terdapat di sepanjang Jalan Raya Nolokerto-kaliwungu-Kendal yaitu
Sungai Kali Blorong.

Sumber: google earth Kelurahan Wonoplumbon, Kecamatan Mijen

Sumber: google Kali Blorong Kelurahan Wonoplumbon, Kecamatan Mijen

Gambar diatas dapat di sebut sebebagai Edge karena sungai kali Blorong sebagai pemisah antara
Kelurahan Wonoplumbon Semarang dengan Kelurahan Kedungserem di Kendal. Edge berupa batas yang
dapat memisahkan suatu kawasan dengan kawasan lain Contoh Edge yaitu sungai.
2.Kelurahan Kedungpani

Sumber: dibuat oleh kelompok 3

1. Path

Path pada Kelurahan Kedungpane terdapat di Jalan Raya Semarang Boja yang masih dalam kawasan BSB.

Sumber: google Street Map Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen


Gambar diatas dapat dikatakan sebagai path karena berupa jalan utama yang menghubungkan Semarang
dengan Kendal. Path pada gambar mengberbentuk lingkaran dan dapat disebut simpang lima.

2. Distrik

Pada Kelurahan Kedungpane terdapat kawasan yang cukup menonjol yaitu kawasan TPA Jatibarang

Sumber: google TPA Jatibarang Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen

Kawasan TPA Jati Barang tersebut dapat di katakana sebagai distrik karena disana terdapat kawasan yang
bersifat homogeny yaitu TPA dan tempat pengolaan sampah di Kota Semarang.

3. Landmark

Landmark pad Kelurahan Kedungpane terdapat di Perumahan BSB (Bukit Semarang Baru)

Sumber: google BSB Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen

Berdasarkan gambar diatas dapat di sebut sebgai landmark karena 3 gambar terseut merupakan symbol
atau penanda yang paling menonjol ketika berkunjung ke kawasan BSB di kedungpane. Landmark dapat
berupa gapura, tugu , ataupun patung dalam sebuah kawasan yang digunakan sebagai penenda kawasan
tersebut.
4. Edge

Edge pada Kelurahan Kedungpane yaitu terdapat di Waduk JatiBarang

Sumber: google Waduk Jatibarang Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen

Pada gamabar diatas Waduk Jatibarang dapat di disebut sebagai edge karena Waduk tersebut sebagai
pemisah antara Kecamatan Mijen dengan Kecamatan Gunungpati.

3. Kelurahan Mijen

Sumber: dibuat oleh kelompok 3B


1. Landmark

Landmark pada Kelurahan Mijen terdapat di Jalan Raya Mijen . Tugu Durian tersebut mengubungkan
antara Jalan Raya mijen dengan Jalan Raya Semarang Boja.

Sumber: google Tugu Durian Kelurahan Mijen, Kecamatan Mijen

2. Path

Path di Kelurahan Mijen terdapat di Jalan Raya Mijen menuju jalan kelurahan di Kelurahan Mijen

Sumber: Kelurahan Mijen, Kecamatan Mijen

Gambar tersebut di sebut sebagai path karena jalan utama menghubungkan dengan gang gang yang ada
di permukiman kelurahan Mijen.
4. Kelurahan Pesantren

Sumber: dibuat oleh kelompok 3B

1. Path

Path pada kelurahan Pesantren terdapat di perempatan Kelurahan Pesantren dan Kelurahan Jatibarang.

Sumber: dibuat oleh kelompok 3B


Perempatan tersebut dapat di sebut sebagai Path karena jalan tersebut adalah jalan utama yang di lalui
masyarakat dari kelurahan Pesantren menuju Kelurahan Jatibarang.

5. Kelurahan Jati Barang

Sumber: dibuat oleh kelompok 3B

1. Path

Path pada Kelurahan Jatibarang terdapat di jalan Raya Jatibarang.

Sumber: google earth kelurahan Jatibarang, Kecamatan Mijen.


Berdasarkan gambar diatas disebut sebagai path karena Jalan Raya Jatibarang tersebut sebagai jalan
utama yang menghubungkan jalan utama dengan jalan permukiman atau jalan Kelurahan. Path sebagai
tempat sirkulasi jalan suatu kawasan.

2. Distrik

Distrik pada Kelurahan Jatibarang terdapat di kawasan industri BSB yang terdapat di jalan Taman Industri
Bukit Semarang Baru.

Sumber: google earth kelurahan Jatibarang, Kecamatan Mijen.

Sumber: google Kawasan industry BSB kelurahan Jatibarang, Kecamatan Mijen.

Dapat di katakana sebagai distrik karena kawasan industri tersebut bersifat homogen dan sangat
menonjol di antara kawasan di sekitarnya.
6. Kelurahan Ngadirgo

Sumber: dibuat oleh kelompok 3B

1. Path

Path pada Kelurahan Ngadirgo terdapat di Jalan Raya Ngadirgo kecamatan Mijen.

Sumber: google kelurahan Ngadirgo , Kecamatan Mijen.


Jalan tersebut di sebut sebagai path karena sebagai jalan utama yang menghubungkan jalan utama
kecamatan dengan jalan kelurahan yang menuju permukiman.

2. Landmark

Landmark pada kelurahan ini terdapat di jalan Raya Kelurahan Ngadirgo

Sumber: google earth kelurahan Ngadirgo , Kecamatan Mijen.

Gambar tersebut disebut sebagai landmark yaitu karena sebagai penanda / simbol kelurahan yaitu Tugu
AMD. Landmark pada suatu kawasan juga dapat berupa tugu atau gapura suatu kawasan.

3. Nodes

Nodes pada kelurahan Ngadirgo ini terdapat di jalan Raya Ngadirgo

Sumber: google earth kelurahan Ngadirgo , Kecamatan Mijen.

Pada gambar di atas dapat di sebeut nodes karena di persimpangan yang di dalam nya terdapat beberapa
aktifitas seperti aktifitas pasar, perkotoan, pedagang kaki lima dan lain lain.
7. Kelurahan Wonolopo

Sumber: dibuat oleh kelompok 3B

1. Path

Path pada Kelurahan Wonolopo ini terdapat di jalan Raya Wonolopo

Sumber: google Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen


Disebut path karena jalan Raya Wonolopo teresbut menghubungkan antar jalan utama dengan jalan
kelurahan atau gang gang utama permukiman .

Anda mungkin juga menyukai