1. Pengkajian
a. Anamnesa
Identitas
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekerang
Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat psikososial
Pengumpulan informasi diperlukan untuk mengetahui seluruh aktivitas pasien,
terutama yang beresiko mengalami serangan jantung atau angina pectoris. Tanyakan
mengenai :
Kapan biasanya terjadi serangan? Setelah melakukan aktivitas tertentu?
Bagaimana gambaran nyeri yang dirasakan?
Apakah awitan nyeri mendadak atau bertahap?
Berapa lama nyeri tersebut berlangsung dalam beberapa detik? Menit? Jam?
Apakah kualitas nyeri menetap dan terus-menerus?
Apakah rasa tidak nyaman disertai rasa mual, sakit kepala, palpitasi dan napas
pendek?
Bagaimana nyeri berkurang?
b. Pemeriksaan Fisik
B1 (Breath) : Dyspnea
B2 (Blood) : Palpitasi
B3 (Brain) : normal, biasanya ditemukan pusing
B4 (Bladder) : normal
B5 (Bowel) : Obesitas, biasa ditemukan mual dan muntah
B6 (Bone) : normal
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan ateroskelorosis atau spasme koroner
b. Intoleran aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan
kebutuhan
c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakpahaman proses dan pengobatan
penyakit
a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan disfungsi konduksi listrik
d. Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian
3. Intervensi Keperawatan
4. Penurunan curah jantung Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tekanan darah, adanya 1. Takikardi dapat terjadi
berhubungan dengan keperawatan selama ….x 24 sianosis dan status pernapasan. karena nyeri, cemas,
disfungsi konduksi listrik jam diharapkan peningkatan hipoksemia, dan menurunnya
curah jantung, dengan kriteria curah jantung.
hasil :
1. Menunjukkan penurunan 2. Mempertahankan tirah baring 2. Menurunkan kebutuhan
curah jantung teratasi pada posisi nyaman selama oksigen dan menurunkan
dibuktikan dengan episode akut kerja jantung.
keefektifan pompa
jantung, status sirkulasi 3. Berikan kesempatan kepada 3. Penghematan energy dan
dan perfusi jaringan. pasien untuk istirahat yang menurunkan kerja jantung.
2. Menunjukkan status adekuat dan bantu dalam
sirkulasi dibuktikan melakukan ADL
dengan tekanan darah 4. NTG mempunyai efek
dalam batas normal, 4. Kolaborasi dengan dokter sebagai vasodilator, yang
bunyi napas tambahan untuk pemberian obat anti menyebabkan aliran darah ke
tidak ada, distensi vena aritmia, nitrogliserin dan miokardium lebih terpenuhi,
jugularis tidak ada.. fasodilator untuk sehingga nyeri dada pun
mempertahankan kontraktilitas berkurang.
prelod dan afterlod.
5. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau tanda dan gejala dari 1. Perasaan yang tidak
dengan ancaman kematian keperawatan selama ….x 24 ansietas. diekspresikan dapat
jam diharapkan klien dalam menimbulkan kekacauan
keadaan rileks dan tidak cemas, internal.
dengan kriteria hasil :
1. Pasien dalam tenang, 2. Berikan informasi tentang 2. Menurunkan cemas dan takut
tidak ditemukan adanya penyakit dan prognosis pasien. terhadap diagnose dan
palpitasi. prognosis penyakit.
2. Pasien mengekspresikan
perasaan yang positif. 3. Dorong pasien untuk 3. Membantu pasien dalam
3. Pasien dapat mengekspresikan perasaan mengurangi tingkat
menunjukkan koping pada orang yang penting pada kecemasan.
dalam memecahkan pasien.
masalah.
4. Pasien melaporkan cemas
berkurang atau teratasi. 4. Kolaborasi dengan dokter 4. Membantu pasien untuk
pemberian obat (misalnya, dapat rileks.
sedative)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANGINA PECTORIS
A. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Data Demografi Klien
Nama : Tn. F
Usia : 50 tahun
Jenis kelamin : Pria
Suku/bangsa : -
Alamat : -
Agama : -
Tgl MRS : -
Jam MRS : -
Diagnosa : Angina pectoris
b. Keluhan utama
Pasien mengatakan dada kiri seperti ditusuk.
2. Pemeriksaan Fisik
B1 (Breath) : RR = 15 x/m.
B2 (Blood) : TD = 130/90 mmHg, N = 90 x/m, Suara S1 dan S2 tunggal,
tidak tampak adanya anemia.
B3 (Brain) : -
B4 (Bladder) : -
B5 (Bowel) : BB = 75 kg, TB = 160 cm
B6 (Bone) : -
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Hb, Leukosit, Trombosit, Hct dalam batas normal.
b. EKG
Irama sinus 88x/menit, Hipertropi ventrikel kiri.
B. Analisa Data
Data Penyebab Masalah
Data subjektif : Beban kerja jantung Nyeri
- Pasien mengatakan
meningkat
dada kiri terasa seperti
Kebutuhan O2 meningkat
di tusuk yang
muncaknya kadang- Aterosklerosis
kadang khususnya
pada saat bermain tenis Arteri koroner tidak dapat
lapangan. berdilatasi
Suplai O2 ke miokard
Data objektif :
berkurang
-
Proses glikolisis anaerob
Menyentuh ujung-ujung
saraf reseptor
Dipersepsikan
Intoleran Aktivitas
Nyeri
C. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan ateroskelorosis atau spasme koroner
b. Intoleran aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen
dan kebutuhan.
D. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional
(NOC) (NIC)
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Instruksikan pasien untuk 1. Pasien perlu mengetahui
dengan ateroskelorosis atau keperawatan selama ….x 24 pemberian NTG sublingual. tentang gejala nyeri dada dari
spasme koroner jam nyeri terkontrol, dengan Pada saat pemberian NTG iskemia mikord.
kriteria hasil : minta pasien untuk duduk dan
1. Pasien melaporkan berbaring.
ketidaknyamanan mulai 2. Ketidaknyamanan dari
berkurang. 2. Monitor karakteristik nyeri; angina sering susah
2. Pasien tampak rileks dan kualitas, lokasi, skala, dan dijelaskan oleh pasien.
nyaman. durasi nyeri.
3. Menurunkan kebutuhan
3. Instruksikan pasien untuk oksigen myocard sehingga
rileks dan istirahat. mengembalikan
keseimbangan antara suplai
oksigen dan kebutuhan.
4. Meningkatkan saturasi
4. Kolaborasi pemberian oksigen oksigen sehingga arteri
membawa lebih banyak
oksigen ke otot jantung dan
mengurangi suplai oksigen
dan kebutuhan yang tidak
seimbang.
1. Apakah Faktor resiko yang ada pada Tn. F? Secara teori, factor resiko terjadinya
Angina adalah?
2. Bagaimanakah fisiologi terjadinya nyeri yang dialami Tn. F?
3. Hasil pemeriksaan ECG pada kasus angina, seharusnya ditemukan gambaran apa?
4. Apa alasan dilakukan uji latihan beban (Treadmil)?
5. Bagaimana Web Of Caution pada kasus Angina?
6. Diagnosa keperawatan yang muncul dari Tn.F? Susunlah Diagnosa keperawatan,
tujuan, intervensi dan rasional yang tepat untuk Tn.F?
Jawaban :
1. Faktor resiko yang ada pada pada Tn. F, yaitu:
Tn. F berusia 50 tahun
Tn. F memiliki berat badan 75 Kg
Riwayat penyakit masa lalu hipertensi
Merokok sejak usia 25 tahun, sekitar 2 batang perhari
Secara teori faktor resiko terjadinya angina, yaitu:
Faktor risiko yang tidak dapat diubah :
Umur, jenis kelamin dan riwayat penyakit dalam keluarga.
Faktor risiko yang dapat diubah :
Merokok, Aktivitas fisik, Manajemen lipid, hipertensi, obesitas dan DM.
2. Fisiologi terjadinya nyeri yang dialami Tn. F berawal dari faktor resiko yang
mempengaruhi yakni umur, Berat badan (obesitas), riwayat hipertensi, dan merokok
sejak usia 25 tahun. Factor-faktor resiko tersebut memungkinkan terjadinya
penimbunan plak pada pembuluh darah koroner (ateroskelorosis), yang
mengakibatkan pada saat beban kerja jantung meningkat dan kemudian dipersepsik,
maka kebutuhan oksigen miokard juga meningkat, dengan adanya ateroskelorosis
pada arteri koroner menyebabkan kekakuan/penyempitan pada arteri koroner sehingga
arteri koroner tidak mampu berdilatasi dan suplai O2 ke miokard juga berkurang
(tidak adekuat). Akhirnya untuk memenuhi kebutuhan energi, sel-sel miokardium
melakukan proses glikolisis anaerob yakni proses pembentukan energy tanpa
menggunakan oksigen, pada proses ini juga terjadi penimbunan asam laktat yang
kemudian menyentuh ujung-ujung saraf an sebagai nyeri. (Elizabeth, 2009).
MK: Ansietas
Gangguan konduktivitas Terbentuk asam laktat
dan kontraktilitas
Menyentuh ujung-ujung
saraf reseptor
MK :
Penurunan
curah jantung
dipersepsikan MK: Kurang
Pengetahuan
MK : Nyeri
6. Diagnosa, Intervensi dan Rasional pada Tn. F
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional
(NOC) (NIC)
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Instruksikan pasien untuk 1. Pasien perlu mengetahui
dengan ateroskelorosis atau keperawatan selama ….x 24 pemberian NTG sublingual. tentang gejala nyeri dada dari
spasme koroner jam nyeri terkontrol, dengan Pada saat pemberian NTG iskemia mikord.
kriteria hasil : minta pasien untuk duduk dan
1. Pasien melaporkan berbaring.
ketidaknyamanan mulai
berkurang. 2. Monitor karakteristik nyeri; 2. Ketidaknyamanan dari
2. Pasien tampak rileks dan kualitas, lokasi, skala, dan angina sering susah
nyaman. durasi nyeri. dijelaskan oleh pasien.
Houn, H. Gray, Keith D. Dawkins, Iain A. Simpson & Jhon M. Morgan. 2005. Lecture notes
kardiologi. Jakarta : Erlangga.
Kathleen, Ouimet Perrin. 2009. Understanding the essentials of critical care nurshing.
London : PEARSON
Morton, Patricia gonce & Fontaine, Dorrie K. 2009. Critical care nurshing a holistic
approach. USA: Wolters Kluwer Health
Ruhyanudin, faqih. 2006. Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan system
kardiovaskuler. Malang : UMM Press
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC dan
kriteria hasil NOC. Jakarta: EGC