Anda di halaman 1dari 5

BAB 3

BENTUK-BENTUK NILAI
DAN NORMA SOSIAL
10
BAB 3 NILAI DAN NORMA SOSIAL

NILAI SOSIAL (SOCIAL VALUES)


NILAI:
Prinsip,standar atau acuan/dasar yang sangat dihargai dan dijunjung tinggi oleh masyarakat

UKURAN NILAI DIANGGAP PENTING/BERGUNA


Berdasarkan masyarakat yang menjunjung nilai itu sendiri Nilai Sosial

Dengan nilai masyarakat memiliki arah/tujuan tentang tindakan yang baik dan yang buruk

Nilai sosial merupakan sesuatu hal yang tidak bisa kita sentuh ,
NILAI adalah konsepsi abstrak terhadap sesuatu hal berupa
kita raba , tetapi BISA KITA RASAKAN.
pandangan suatu tindakan apa yang dianggap baik dan apa yang
Contoh: mencium tangan orang yang lebih tua merupakan
dianggap buruk yang ada di dalam masyarakat.
budaya turun-temurun.

NILAI PADA DASARNYA

Asumsi/anggapan tentang perilaku baik/buruk

Ukuran atau patokan baik-buruk prilaku

Bersifat relative dengan waktu dan tempat (komunitas)

Bersifat kualitatif,bukan kuantitatif,seperti SKOR

Bersifat ideal dan menjadi acuan/orientasi dari prilaku sosial

CONTOH IMPLEMENTASI NILAI SOSIAL YANG BERKEMBANG DI MASYARAKAT

Nilai Kebersihan Nilai Keindahan Nilai Kebahagiaan Nilai Persahabatan

ASUMSI NORMA SOSIAL merupakan aturan bertindak yang


NILAI SOSIAL adalah sesuatu yang baik, diinginkan, PERBEDAAN
dibenarkan untuk mewujudkan cita-cita tersebut
dan di cita-citakan oleh masyarakat (abstrak). NILAI DAN
NORMA SOSIAL (konkrit).

FUNGSI / PERAN NILAI SOSIAL

a) Dapat b) Dapat mengarahkan


c) Memberi motivasi d) Sebagai alat e) Sebagai alat
menyumbangkan masyarakat dalam berpikir
untuk mewujudkan ssolidaritas di kalangan pengawas, pembatas,
seperangkat alat untuk dan bertingkah laku
harapan, sikap mandiri, anggota kelompok dan pendorong perilaku
menetapkan “harga” (sebagai
dan tanggung jawab (masyarakat) manusia dengan daya
dan kelas sosial dari acuan/orientasi/tujuan/cit
stratifikasi sosial. a-cita) guna menciptakan tekan
ketertiban

1) Nilai sosial merupakan gambaran mmengenai apa yang diinginkan pantas, berharga, dan
Robert mempengaruhi prilaku social orang-orang yang dianutnya. (Robert M.Z. Lawang)
M.Z Lawang
2) Nilai sosial ditunjukkan oleh asumsi-asumsi abstrak dan sering tidak disadari mengenai apa
yang benar dan apa yang penting (Kimball Young)
Kimball Young
3) Nilai sosial adalah petunjuk umum yang telat berlangsung lam yakni mengarahkan tingkah
laku dan kepuasaan dalam kehidupan sehari-hari (Claudia Wood)
11
CIRI – CIRI NILAI SOSIAL
Merupakan konstruksi (persepsi) masyarakat sebagai hasil interaksi Bukan bawaan individu sejak lahir melainkan hasil sosialisasi (proses
antarwarga masyarakat. belajar).
EX: solidaritas di kelas EX: anak diajarkan untuk pamit dan izin saat mau berpergian

Bersifat abstrak (nilai hanya dipikiran manusia),menjadi alat Disebarkan diantara warga masyarakat dan dapat mempengaruhi
pengawas (control social),menjadi daya ikat (supaya individu perkembangan diri seseorang.
berkelakuan baik),alat solidaritas (sebagai pemersatu masyarakat EX: pandangan mengenai hijab menjaga kehormatan perempuan,hanya
supaya berkehidupan yang tertib) propaganada kapilatisas supaya produk yang dijual laris manis

KLASIFIKASI NILAI SOSIAL

NILAI SOSIAL Jenis-jenis nilai sosial menurut Prof. Dr. Notonegoro

Penghargaan yang diberikan oleh masyarakat terhadap


1.Nilai Material = Suatu nilai mutlak/wajib yang sifatnya harus
sesuatu yang dianggap baik, penting, luhur, pantas, dan dipenuhi oleh semua orang untuk melanjutkan kehidupannya.
mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan Contoh : sandang, pangan, papan, obat-obatan.
kehidupan manusia.

2.Nilai Vital = Nilai yang berguna untuk penumpangaaktivitas manusia


3.Nilai Kerohanian (immaterial ) = Nilai yang berasal dari dalam kejiwaan
(sifatnya tidak wajib dipenui oleh semua orang, hanya diperlukan oleh
manusia.
orang-orang yang membutuhkan saja. Contoh : Dokter membutuhkan
Contoh : ajaran-ajaran agama, ilmu pengetahuan, hasil karya seni.
stetoskop, pelajar membutuhkan buku tulis.

PEMBAGIAN RUANG LINGKUP ORIENTASI NILAI BUDAYA MANUSIA


Klasifikasi 5 masalah dasar dalam hidup menurut C.Kluckhonh
A.Nilai B.Nilai C.Nilai D.Nilai
1)Hakikat Hidup itu buruk Hidup itu baik Hidup itu buruk Kebenaran moral keindahan Religius =
(empiris) = (etika) = (estetika) = Nilai Nilai yang
hidup manusia namun manusia Nilai yang Nilai yang yang bersumber bersumber
wajib berusaha bersumber bersumber pada unsur pada unsur
pada unsur pada unsur perasaan keyakian
supaya hidup akal/daya watak yang estetika yang dimiliki
menjadi baik nalar manusia dilakukan manusia manusia
c/ Orang yang manusia. terhadap suatu
2)Hakikat Karya untuk Karya untuk Karya untuk terhadap
dituduh c/Menyumb hal (relatif & sang
karya manusia nafkah kedudukan menghasilkan bersalah tapi angkan subjektif) Rumah pencipta
belum uang untuk akan terasa c/ Puasa
karya terbukti salah, yang tidak lebih asri saat
3)Persepsi Orientasi masa Orientasi masa Orientasi masa harus melalui mampu. ditanami bunga Ramadhan.
pengadilan
manusia lampau sekarang depan
tentang waktu KLASIFIKASI NILAI SOSIAL BERDASARKAN CIRINYA
4)pandangan Manusia Manusia Manusia Nilai dominan/penting
manusia tunduk kepada berhasrat berusaha nilai yang diperjuangkan lebih penting daripada nilai lainnya.
**(dominan nilai ini berbeda-beda tergantung kepentingan masyarakat).
terhadap alam alam menguasai alam menjaga CONTOH: sebagian besar anggota masyarakat menghendaki perubahan ke arah
keselarasan yang lebih baik di segala bidang, seperti politik, ekonomi, hukum, dan sosial.

5)hakikat Orientasi Orientasi Individualism,


Nilai yang mendarah daging
hubungan vertikal rasa horizontal rasa menilai tinggi nilai yang telah menjadi kepribadian,ciri khas,dan kebiasaan seseorang.Bila
dilanggar akan merasa bersalah.
manusia ketergantunga ketergantungan usaha atas
CONTOH: Seorang anak yang belum bisa membalas kebaikan orangtuanya pada
dengan n terhadap pada sesama kekuatan sendiri usia tertentu akan merasa bersalah dan tak berguna
sesamanya atasan
Nilai Instrumental :
KLASIFIKASI NILAI BERDASARKAN FUNGSI Nilai yang bersifat dinamis dan tidak terikat hukum. Mayoritas ditemukan dalam
kelompok primer.
1)Nilai integratif adalah nilai yang mengarahkanindividu/kelompok dalam CONTOH: perhatian dari guru untuk murid-muridnya
usaha mencapai cita-cita Bersama. Contoh: Toleransi dalam kelas
CONTOH NILAI RELIGIUS CONTOH NILAI INTEGRATIF
2) Nilai Disentegratif adalah Nilai yang berlaku untuk sekelompok di
wilayah tertentu (bersifat lokal dan etnosentris/kedaerahan).
Contoh : Di Amerika pasangan tidak menikah tinggal bersama merupakan
hal yang wajar berbeda dengan di Indonesia yang mengharuskan setiap
pasangan menikah sebelum tinggal serumah.
NORMA SOSIAL 12
CIRI-CIRI NORMA SOSIAL: PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI
Umumnya tidak tertulis NORMA SOSIAL Patokan/tatanan Isi: Printah, ajuran
Hanya diingat serta diserap melalui bentuk interaksi antar anggota berperilaku pada dan larangan agar
masyarakat. masyarakat tertentu seseorang
Contoh : Pelanggar lalu lintas = “TILANG” (Mayoritas masyarakat tidak 1)Cara (Usage) : agar dapat hidup rukun, memiliki standar
paham UU) Tingkatan norma damai dan sejahtera berperilaku
yang mempunyai
Hasil kesepakatan bersama sangsi paling Terdapat sanksi sosial (penghargaan/hukuman)
Mengarahkan perilaku masyarakat melalui bentuk kesepakatan rendah, wujudnya
perilaku dalam
pergaulan sehari- Terbentuk jenis-jenis norma berdasarkan
hari masyarakat. tingkatan (daya ikat)
Ditaati bersama (Memiliki batasan) Sanksi yang
Menerbitkan perilaku masyarakat agar sesuai keinginan bersama (mana diberikan untuk ini 2)Kebiasaan (Folkways) : Tingkatan norma yang
yang boleh dan mana yang tidak boleh) hanya berupa wujudnya berupa suatu perbuatan yang
celaan, ejekan atau berulang-ulang serta dilakukan secara sadar dan
cemooh. mempunyai tujuan. Sanksi berupa caci maki,
Memiliki sanksi (bersifat memaksa) Contoh: meludah teguran, atau sikap yang tidak menyenangkan
Daya ikat sanksi *(norma) sesuai tingkatan pelanggaran dari masyarakat sembarangan (pengucilan). Contoh: pamit saat hendak
yang mendiami daerah tempat tersebut. -> ditegur berpergian

Mengalami perubahan 5)Hukum (Laws): 3)Tata Kelakuan/Tata Tertib (Mores): Tingkatan


Bersifat fleksibel karena disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Bersifat formal, norma yang wujudnya berupa suatu anjuran dan
masyarakat saat ini. tidak tertulis larangan dalam hidup bermasyarakat. Sanksi
maupun tertulis sosial pelanggarnya mendapat labeling
dari UU. Sanksi (penjahat). Contoh: dilarang parkir sembarangan
U M sosial = bersifat
memaksa dan
S O 4)Adat-istiadat (Custom) :Tingkatan norma yang
produk hukumnya
A R paling tegas berkaitan dengan hukum adat masyarakat
G E LAWS setempat. Sanksi sosial gabungan folkways dan
u Contoh: pengguna
E S narkoba mores. Contoh: di Jawa Barat terdapat larangan
dilaporkan ke BNN bersiul, dilarang bersiul di kamar mandi

C. NORMA SOSIAL YANG MENGATUR MASYARKAT BERDASARKAN SIFAT


F C
O U 1. Norma formal/resmi = bersumber dari lembaga masyarakat (institusi)
L S yang formal atau resmi. Norma ini biasanya tertulis (dikodifasi)
K T Contoh: Perintah Presiden, Konstitusi.
W O
A M
2. Norma nonformal/ tidak resmi = biasanya tidak tertulis dan jumlahnya
Y
lebih banyak dari norma formal (konvensi). Contoh: Sopan santun
B) KLASIFIKASI NORMA BERDASARKAN ASPEK-ASPEKNYA (SANKSI)

Norma Kesusilaan (Kebajikan) :


Norma Kesopanan : petunjuk Norma kebiasaan : Peraturan Norma Hukum =
Norma Agama: sebagai petunjuk Peraturan sosial yang berasal
hidup yang mengatur sosial yang muncul dari perilaku Peraturan sosial yang
dan pegangan hidup bagi umat dari hati nurani yang
bagaimana seseorang harus yang diulang-ulang sehingga dibuat oleh lembaga
manusia yang berasal dari Tuhan menghasilkan akhlak. Sanksi
bertingkah laku dalam menjadi kebiasaan. Sanksi berupa tertentu. Sanksi
bersifat. Contoh : beribadah ke pengucilan fisik/batin. Contoh :
masyarakat. Contoh : salam kritik, celaan, atau pengucilan. berupa denda atau
pura/ atau candi minta maaf jika salah, toleransi
dengan orang yang lebih tua Contoh : mencuci tangan hukuman fisik.
umat beragama
Contoh : 17 tahun
keatas harus punya
KTP

Contoh gambar klarifikasi norma berdasarkan aspek-aspeknya

Anda mungkin juga menyukai