Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN DISKUSI

MODUL KARDIOVASKULAR
PEMICU 3

KELOMPOK DISKUSI 1

1. David Aron Mampan P. I11112065


2. Sundari I1011131012
3. Herwandi I1011141003
4. Nabiyur Rahma I1011141015
5. Bambang Aditya R. I1011141020
6. Destri Rakhmawati I1011141034
7. Uray Ria Aprini I1011141037
8. Kevin Chikrista I1011141053
9. Rifa Faysia Dea Dita I1011141059
10. Erik Ahmad Hasyim I1011141065
11. Diah Poppy Utami I1011141070
12. Ahmad Dian Setiawan I1011141073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pemicu
Seorang laki-laki 55 tahun datang ke IGD dibawa oleh keluarganya dengan
keluhan sesak nafas. Keluhan sesak dirasakan sejak 3 bulan terakhir. Sesak nafas
dirasakan terutama pada malam hari sehingga pasien sering terbangun dan
mengganggu tidur. Pasien mengaku nyaman jika tidur dengan posisi agak tinggi
2-3 bantal sebagi penahan. Sesak juga dirasakan saat berganti posisi dari tidur ke
duduk atau duduk ke posisi berdiri. Pasien mengeluhkan mudah lelah meskipun
melakukan aktivitas ringan, pasien juga suka berdebar dan batuk di malam hari
sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sesak. Keasadaran
compos mentis. Tekanan vena jugularis 5+4 CmH2O. Pemeriksaan auskultasi
jantung didapatkan s1-s2 ireguler, s3 (+). Pemeriksaan paru : ronki basah halus
dibasal paru kanan dan kiri, pemeriksaan abdomen : hepar teraba membesar
dengan konsistensi keras, lien dan ren tidak teraba. Pemeriksaan ekstermitas :
pitting edema yang tidak nyeri pada ke dua tungkai.

1.2 Klarifikasi dan Definisi


1. Ronki basah : Suara nafas yang terputus-putus bersifat non
musikal biasanya terdengar saat inspirasi akibat udara yang melewati
cairan dalam saluran nafas.
2. Kompos mentis : Kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat
menjawab semua pertanyaan tentang keadaan disekelilingnya.
3. Sesak nafas : Kondisi ketika ada kesulitan dalam bernafas atau
tidak cukup mendapat asupan udara.
4. S1 : Bunyi jantung pertama akibat penutupan katup AV
saat terjadi sistol ventrikel.
5. S2 : Bunyi jantung kedua akibat penutupan katup
semilunar saat terjadi diastol ventrikel.

2
6. S3 : Bunyi jantung patologis pada fase pengisian cepat
ventrikel.

1.3 Kata Kunci


1. Laki-laki 55 tahun
2. Sesak nafas pada malam hari
3. Mudah lelah
4. Berdebar
5. Batuk malam hari
6. Sesak saat berganti posisi
7. Tidur nyaman dengan 2-3 bantal
8. Hepar membesar
9. Pitting edema pada kedua tungkai
10. Ronki basah halus
11. Bunyi S1, S2 ireguler, S3 (+)

1.4 Rumusan Masalah


Apa yang menyebabkan keluhan pada laki-laki 55 tahun tersebut?

3
1.5 Analisis Masalah

Laki-laki 55 tahun

Faktor yang memperberat


Faktor yang memperingan
- Malam hari
Sesak nafas - Posisi tidur agak
- Berganti posisi dari
tinggi
tidur ke duduk /
duduk ke berdiri
Anamnesis :

- Mudah lelah
- Jantung berdebar
- Batuk dimalam hari

Pemeriksaan Fisik :

TD : 170/90 mmHg

Nadi : 135/menit

RR : 30x/menit

Suhu : 36,6

JVP : 5+4 cmH2O

Auskultasi : S1, S2 Ireguler, S3 (+)

Pemeriksaan paru : ronki basah

Pemeriksaan abdomen : hepar


membesar, lien dan ren tidak
teraba

Ekstermitas : pitting edema

DD : 1. CHF

2. MVD

Pemeriksaan penunjang Diagnosis Tata Laksana

4
1.6 Hipotesis
Keluhan yang dialami laki-laki 55 tahun tersebut karena peningkatan retensi air,
pengurangan suplai darah ke jaringan.

1.7 Pertanyaan Diskusi


1. Kriteria framingham (2,6)
2. Congestive Heart Failure
a. Definisi(4)
b. Etiologi (8,10)
c. Klasifikasi(12,1)
d. Patofisiologi (3,5)
e. Faktor resiko (7,9)
f. Diagnosis (11,2)
g. Manisfestasi klinis (4,6)
h. Pencegahan (12,1)
i. Tata laksana (3,5)
j. Prognosis (7,9)
3. Mitral Valve Disease
a. Definisi (11)
b. Etiologi (2, 4)
c. Klasifikasi (6,8)
d. Patofisiologi (10,12)
e. Faktor resiko (1,3)
f. Diagnosis (5,7)
g. Manisfestasi klinis (9,11)
h. Komplikasi (1,3)
i. Pencegahan (5,7)
j. Tata laksana (9,11)
k. Prognosis (12,2)
4. Sesak nafas
a. Definisi (4)
b. Etiologi (6,8)
c. Klasifikasi (10,12)
5. Penyakit jantung hipertensi
5
a. Klasifikasi (1,3)
b. Tata laksana (5,7)
6. Jelaskan mengenai gagal jantung beserta klasifikasinya! (9,11)
7. Bagaimana cara auskultasi bunyi jantung dan bunyi tambahan? (12,2)
8. Bagaimana pengaruh hipertensi pada pasien tersebut? (4,6)
9. Apa yang menyebabkan edema pada kedua tungkai? (8,10)
10. Bagaimana hubungan hepatomegali dengan CHF? (12,1)
11. Apa yang menyebabkan sesak nafas pada malam hari? (3,5)
12. Apa yang menyebabkan ronki basah halus dibasal paru? (7,9)
13. Jelaskan mengenai bunyi jantung S1, S2, S3! (11,12)
14. Bagaimana edukasi yang tepat untuk pasien tersebut? (2,4)
15. Jelaskan diet yang sesuai untuk pasien tersebut! (6,8)
16. Bagaimana kelainan denyut jantung pada penderita CHF? (10,12)

Anda mungkin juga menyukai