Anda di halaman 1dari 6

PEMUDA MEMIMPIN

Oleh : Muhammad Maisunni Arifbillah


Pemuda merupakan kata benda yang mendefinisikan seseorang yang sedang memasuki
fase pertumbuhan dan perkembangan pada rentang usia 16-30 tahun (Pemerintah RI, 2009).
Seorang pemuda sejatinya memiliki semangat yang bergelora di dalam dirinya, mereka
memiliki keinginan untuk memperjuangkan apa yang telah mereka anggap benar. Di dalam hati
mereka terdapat gairah dan kemauan untuk berkorban demi meraih cita-cita yang mereka
inginkan, mereka memiliki api idealisme yang menyala-nyala, mereka tidak menuntut balasan
baik berupa materi maupun kedudukan. Semangat seorang pemuda tidak akan pernah padam
meskipun jiwa dan raganya diancam. Pemuda merupakan ujung tombak demi menentang
keegoisan para wakil rakyat, mereka adalah benih yang harus terdidik baik secara fisik, mental,
dan idealisme. Pemuda-pemuda Indonesia memiliki posisi vital dalam negara ini dimana
mereka mereka berperan sebagai penyokong moral, sosial, serta agen perubahan dan tolak ukur
dari kemajuan negara. Merekalah yang kelak akan memegang kemudi dari sebuah kapal raksasa
bernama Indonesia ini (Sanusi AR, 2016).
Memimpin merupakan sebuah kata kerja yang dapat diartikan sebagai kegiatan untuk
mempengaruhi, mengarahkan, atau mengatur perilaku suatu individu maupun kelompok untuk
melakukan pekerjaan atau suatu kegiatan. Kepemimpinan sendiri dapat diartikan sebagai
sebuah seni yang memiliki bentuk berupa sugesti baik secara lisan, tulisan, maupun perilaku
dari pemimpin yang membuat orang lain mengikuti kehendaknya. Seorang pemimpin memiliki
wewenang serta tanggung jawab untuk mengambil keputusan, menetapkan tujuan kelompok,
serta mengarahkan orang-orang yang dipimpinnya untuk melakukan suatu pekerjaan
(Nurhayati T, 2012). Kegiatan memimpin dapat dilakukan oleh suatu individu maupun
kelompok perwakilan dari golongan jika yang dipimpin merupakan sebuah institusi yang cukup
besar dan membutuhkan pengaturan yang lebih daripada kepemimpinan secara individual,
itulah yang sekarang disebut sebagai sistem demokrasi (Zaini A, 2018).
Pemuda memimpin merupakan sebuah kalimat yang menunjukan suatu motivasi serta
keyakinan bahwa pemuda memiliki kemampuan, hak, serta potensi besar untuk menjadi
seseorang yang memegang tanggung jawab dalam memimpin. Secara struktural, kepemimpinan
dapat didefinisikan sebagai proses untuk memotivasi, memberikan semangat, dukungan secara
fisik maupun materi kepada orang-orang yang dipimpin untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
demi memenuhi program kerja yang telah disepakati bersama antara pemimpin dan orang-orang
yang dipimpin (Nurhayati T, 2012). Dari definisi tersebut dapat ditangkap bahwa seseorang
yang memiliki kompetensi untuk memotivasi, menggerakan orang bayak, serta berani
memberikan bantuan baik secara fisik maupun materi dapat disebut sebagai seorang pemimpin
berapapun usianya. Kompetensi-kompetensi tersubut dapat diperoleh melalui pendidikan serta
pelatihan, melaui pendidikan serta pelatihan yang baik dan konsisten, seorang pemimpin dapat
dilahirkan. Pemuda merupakan benih, tergantung bagaimana kita merawat dan
membesarkannya, benih tersebut dapat memberikan manfaat kepada kita. Pemuda memiliki
fisik yang tangguh, jiwa muda yang membara, serta mental dan kecerdasan yang dapat diasah
sedemikan rupa (Sanusi AR, 2016).
Dalam sebuah negara, pemuda memiliki peran penting dalam usaha untuk memajukan
bangsanya. Oleh karena itu negara memiliki tanggung jawab untuk mendidik dan melatih para
pemudanya untuk menjadi pilar-pilar negara. Pendidikan dan pelatihan pemuda sendiri tidak
hanya menjadi tanggung jawab dari negara melainkan juga merupakan kewajiban bagi pemuda
tersebut untuk melatih dan mendidik dirinya sendiri. Sikap nasionalisme, beridealismekan
pancasila, dan rasa kecintaan kepada bangsa dan negara harus dimiliki oleh setiap pemuda
karena negara memiliki jasa yang besar sebagai tampat kelahiran dan kehidupannya (Rahaditya
R, 2017). Lingkungan dan sekolah memegang peran dalam pembentukan karakter seorang
pemuda melalui edukasi dan interaksi sosial. Selain itu, orang tua juga merupakan faktor
penting dalam membentuk karakter seorang pemuda. Pembentukan karakter seorang pemuda
oleh orang tuanya memberikan pengaruh yang besar terhadap cara berpikirnya, hal ini terjadi
sejak seorang pemuda dilahirkan kemudian menginjak usia dimana dia mulai mengikuti
kebiasaan yang dilakukan oleh orang tuanya baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Orang tua mampu memberikan sugesti yang kuat untuk membentuk karakter anaknya
(Rahaditya R, 2017).
Seorang pemimpin sejatinya diharuskan memenuhi kompetensi untuk memegang
kepemimpinan, pemimpin harus memiliki karakter yang kuat. Diantara karakter yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin adalah mampu menjadi yang terdepan dalam bekerja, hal ini
diartikan bahwa seorang pemimpin harus mampu membagi pekerjaan terhadap orang-orang
yang dipimpinnya. Seorang pemimpin dituntut untuk memahami setiap pekerjaan yang telah
diberikannya dan mampu menentukan kepada siapa tugas tersebut harus diberikan, setiap tugas
harus diberikan kepada orang yang tepat berdasarkan kemampuannya demi mencapai target
kerja dalam waktu yang efisien, oleh karena itu seorang pemimpin juga diharuskan untuk
memahami karakteristik serta kemampuan orang-orang yang dipimpinnya (Saputra MI, 2016).
Karakteristik lain yang juga harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah dapat
memberikan motivasi dan membangkitkan semangat dari orang-orang yang dipimpinnya,
seorang pemimpin juga harus menjadi percontohan yang baik bagi orang-orang yang
dipimpinnya. Hal ini berkaitan dengan kualitas serta kepuasan kerja bagi mereka yang
dipimpin. Pemimpin juga harus menjadi pemberi arahan yang baik, pemimpin diwajibkan untuk
mampu menyampaikan perintah kepada orang-orang yang dipimpinnya dengan pembawaan
karakter yang tegas, sopan, cerdas dan bijaksana serta menjaga agar program dan target kerja
yang telah disepakati berjalan dengan semestinya. Selain karakteristik tersebut, pemimpin juga
dituntut untuk mampu menjunjung tinggi kehormatan dari lembaga atau orang-orang yang
dipimpinnya. Kemudian seorang pemimpin harus mampu memprediksi alur dari program kerja,
teliti, serta memiliki semangat dan tekad yang kuat untuk mewujudkan suksesnya program kerja
(Saputra MI, 2016).
Pemimpin yang ideal diharuskan memiliki sifat-sifat mulia sebagai seorang pemimpin.
Pemimpin harus memiliki karakter yang amanah atau bertanggung jawab atas semua pekerjaan
dan orang-orang yang dipimpinnya. Sifat ini mampu menjadikan seorang pemimpin dipercaya
oleh orang-orang yang dipimpinnya dimana saling mempercayai merupakan pondasi sebuah
organisasi. Seorang pemimpin juga dituntut untuk bersikap terbuka dalam menghadapi
pendapat dan kritik dari orang-orang yang dipimpinnya maupun orang-orang diluar
kepemimpinannya. Pemimpin harus mampu memberikan arahan yang tepat kepada orang-
orang yang dipimpinnya. Selain itu pemimpin juga dianjurkan untuk memiliki jasmani dan
rohani yang yang sehat dan bugar, hal ini terkait dengan kelancaran proses pelaksanaan
program kerja dimana keberadaan pemimpin memiliki peran penting untuk mengarahkan
proses tersebut (Saputra MI, 2016).
Seorang pemimpin yang dapat disebut sebagai pemimpin yang ideal adalah memiliki
sifat pantang menyerah dan dapat belajar dari kesalahan dan menjadikan kesalahan tersebut
sebagai motivasi untuk terus melangkah ke depan. Pemimpin harus cerdas, cerdik, bijaksana,
berwawasan luas, serta bersedia untuk terus belajar dan berani menghadapi tantangan. Hal ini
penting agar program kerja terlaksana sesuai dengan visi dan misi kerja. Sifat yang juga wajib
melekat pada diri seorang pemimpin adalah jujur, pemimpin harus mampu bersikap jujur
terutama dalam memeberikan perintah dimana perintah tersebut ada demi kepentingan bersama,
bukan kepentingan pihak atau individu tertentu (Saputra MI, 2016).
Selain wajib memiliki karakteristik ideal, ada beberapa sifat yang tidak boleh dimiliki
oleh seorang pemimpin. salah satu sifat yang tidak boleh dimiliki oleh seorang pemimpin adalah
sifat sombong dimana dia menganggap bahwa dirinya adalah orang yang memiliki posisi diatas
segala-galanya. Sejatinya pemimpin adalah seseorang yang melayani orang-orang yang
dipimpinnya, tanggung jawab yang dipegangnya merupakan amanah yang harus dipenuhi.
Seorang pemimpin juga harus membuang sifat egois yang dimilikinya, dimana sifat egois
memiliki potensi besar untuk merubuhkan keharmonisan dalam suatu kelompok. Selain itu,
sifat malas, berbohong, serta tidak melaksanakan amanah yang telah diberikan merupakan sifat
yang juga harus dihindari oleh seorang pemimpin (Saputra MI, 2016)
Dalam membentuk pemuda yang siap untuk menjadi seorang pemimpin, diperlukan
pelatihan dan pendidikan. Pelatihan dan pendidikan sendiri tidak akan cukup untuk membentuk
pemuda menjadi seorang pemimpin, pelatihan dan pendidikan harus diiringi dengan kemauan
dan niat yang kuat dari si pemuda itu sendiri. Latihan dan edukasi utama yang harus diberikan
kepada pemuda adalah sugesti serta motivasi untuk lebih menggelorakan semangatnya dalam
meraih cita-cita serta mimpinya. Dalam proses pendidikan dan pelatihan, seorang pemuda harus
ditanamkan jiwa nasionalisme terhadap bangsa dan negara, idealisme yang kokoh, serta rasa
kecintaan terhadap tanah air. Pemuda juga harus dididik secara mental, rohani dan fisik demi
memenuhi kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin (Zulhendra J, 2019).
Pembentukan karakter pribadi dari seorang pemuda untuk menjadi seorang pemimpin
merupakan proses yang memiliki jangka waktu abstrak atau tidak dapat ditentukan, hal ini
dipengaruhi oleh besarnya motivasi serta niat yang dimiliki oleh pemuda tersebut. Semakin
besar dan kokoh niatnya, target edukasi untuk menjadi seorang pemimpin akan semakin cepat
dicapai (Sanusi AR, 2016).
Setiap orang memiliki hak untuk menjadi seorang pemimpin. Berapapun usianya, dari
suku manapun dia berasal, selama orang itu memiliki kompetensi untuk menjadi seorang
pemimpin maka dia berhak menjadi pemimpin. kriteria utama yang harus dimiliki seorang
pemimpin adalah dia harus memiliki sifat amanah atau mampu menjaga dan bertanggung jawab
atas orang-orang yang dipimpinnya, kemudian seorang pemimpin juga harus memiliki
kemampuan untuk menyampaikan arahan dan terbuka terhadap pendapat maupun kritikan dari
orang-orang yang dipimpinnya maupun dari orang-orang diluar kepemimpinannya. Seorang
pemimpin harus cerdas, berwawasan luas, bijaksana, dan mampu melihat ke arah mana dia
membimbing orang-orang yang dipimpinnya. Hal ini penting untuk setiap pengambilan
keputusan bersama serta menentukan hasil yang dicapai oleh kelompok. Sifat jujur merupakan
sifat utama yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin, seorang pemimpin harus jujur dalam
mengemban tugas yang dimilikinya, setiap arahan dan perintah dari seorang pemimpin harus
berasaskan untuk mencapai tujuan bersama.
Pemuda merupakan individu yang memiliki fisik yang prima, cerdas, serta memiliki
mental dan keahlian yang masih bisa terus diasah dan dikembangkan. Melalui pendidikan dan
pelatihan baik di rumah, di sekolah, maupun penanaman sugesti pada diri sendiri, seorang
pemuda pasti mampu untuk menjadi seorang pemimpin. Seorang pemuda yang memiliki
kompetensi dan kesempatan untuk memegang kepemimpinan dapat memjadikan individu atau
lembaga yang dipimpinnya menjadi lebih maju. Hal ini dikarenakan seorang pemuda memiliki
semangat yang bergelora serta rela berkorban demi meraih cita-cita dan tujuan yang dia
inginkan. Dengan hasil pendidikan dan pelatihan yang dilaluinya secara terus-menerus untuk
memenuhi kompetensi sebagai seorang pemimpin, seorang pemuda kemudian mampu untuk
bersikap lebih inovatif dan kreatif dalam memikirkan cara untuk memajukan lembaga yang
dipimpinnya untuk mencapai cita-cita bersama, inilah yang disebut sebagai kepemimpinan
muda yang menjadikan para pemuda sebagai subjek dalam melakukan kepemimpinan dimana
mereka lebih revolusioner baik secara pemikiran maupun pengaplikasian program kerja.

Anda mungkin juga menyukai