Anda di halaman 1dari 47

PERAWATAN PALIATIF

PASIEN DIABETES MELITUS


PENDAHULUAN
SLIDE 2

Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa. Di tahun 2011,
lebih dari 29 Juta orang meninggal dunia akibat penyakit terminal. Menurut WHO (2016)
salah satu penyakit yang membutuhkan perawatan paliatif adalah
diabetes mellitus. Perkiraan jumlah orang yang membutuhkan perawatan paliatif sebesar
20,4 Juta orang.
Di tahun 2016, WHO menyatakan jumlah orang dewasa yang terserang diabetes telah
meningkat hampir empat kali lipat di seluruh dunia sejak 1980.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Apa itu DM?
Diabetes Melitus adalah penyakit jangka

DIABETES panjang atau kronis yang ditandai dengan


kadar gula darah (glukosa) yang jauh di
atas normal. Glukosa sangat penting bagi

MELLITUS kesehatan kita karena merupakan sumber


energi utama bagi orak maupun sel-sel
yang membentuk otot serta jaringan pada
tubuh kita.
DIABETES Menurut American Diabeter Association
(ADA, 2011), Diabetes Melitus adalah
penyakit kronik yang membutuhkan

MELLITUS perawatan dan self management yang


kontinu serta dukungan yang adekuat
untuk mencegah komplikasi.
KLASIFIKASI
SLIDE 6

DM TIPE DM TIPE DM
GESTASIO
1 2 NAL
Berawal dari resistensi
Destruksi sel insulin yang
predominan dengan
beta, biasanya defisinesi insulin DM yang terjadi
menjurus ke relative menuju ke pada saat
defek sekresi insulin
defisiensi yang predominan kehamilan
insulin absolut dengan resistensi
insulin
The Power of PowerPoint - thepopp.com
ETIOLOGI
SLIDE 7

1
3
POLA 5
MAKAN
2 FAKTOR
GENETIK 4
PENYAKIT
OBESITAS DAN INFEKSI
KIMIA DAN
OBAT

The Power of PowerPoint - thepopp.com


PENATALAKSANAAN UMUM
TUJUAN PENATALAKSANAAN DM
SLIDE 9

Jangka Pendek
Menghilangkan keluhan DM, memperbaiki
kualitas hidup, dan mengurangi komplikasi akut.

Jangka Panjang
Mencegah dan menghambat progresivitas
penyulit mikroangiopati dan makroangiopati

Tujuan Akhir
Turunnya morbiditas dan mortalitas DM

The Power of PowerPoint - thepopp.com


PENATALAKSANAAN UMUM
SLIDE 10

RIWAYAT PENYAKIT
Usia dan karakteristik saat onset
diabetes, pola makan, status
nutrisi, riwayat tumbuh kembang,
pengobatan, riwayat komplikasi
1 EVAL
2 PEMERIKSAAN FISIK
Antropometri, ttv, pemeriksaan
funduskopi, pemeriksaan
rongga mulut dan kelenjar
tiroid, pemeriksaan jantung,
akut dan kronik, riwayat infeksi, pemeriksaan kaki, pemeriksaan
faktor risiko, riwayat penyakit, dll. kulit, tanda-tanda penyakit lain.
EVALUASI
LABORATORIUM
Pemeriksaan kadar glukosa
UASI PENAPISAN
KOMPLIKASI
Harus dilakukan pada setiap
SAAT PERTEMU penderita yang baru
darah puasa dan 2 jam

3 4
AN PERTAMA terdiagnosis DM tipe 2,
setelah TTGO
dilakukan di pelayanan
kesehatan primer.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


DM TIPE 1
SLIDE 11

• INSULIN HARUS DIBERIKAN MESKIPUN


PADA KONDISI PENYAKIT TERMINAL UNTUK
MENGHINDARI DIABETES KETOASIDOSIS
• JIKA PASIEN MUNTAH, TIDAK LAGI MAU MAKAN
• RENTANG TARGET KONSENTRASI GLUKOSA DAN MEMILIKI NAFSU MAKAN BERUBAH,
DARAH 10-15 mmol/L KECUALI PADA GUNAKAN INSULIN REAKSI PANJANG MISALNYA
PASIEN SIMPTOMATIK GLARGINE (LANTUS) HARIAN DAN RESEPKAN
INSULIN ANALOG REAKSI CEPAT MISALNYA LISPRO
• KETIKA NAFSU MAKAN BERKURANG,
(HUMALOG) ATAU GLULISINI (APIDRA) SETELAH
TINGKATKAN MONITOR GLUKOSA DARAH MAKAN SIANG—JIKA MAKAN.
DAN KURANGI INSULIN • JIKA PASIEN MENDEKATI KEMATIAN DISKUSIKAN
KELANJUTAN PENGGUNAAN INSULIN DENGAN
PASIEN DAN KELUARGA
The Power of PowerPoint - thepopp.com
DM TIPE 2
SLIDE 12

• JALANKAN RENCANA DIET DAN SESUAIKAN


INSULIN/AGEN HIPOGLIKEMIK SECARA
BENAR.
• UNTUK PASIEN RAWAT JALAN, AGEN HIPOGLIKEMIK
• JIKA PASIEN MENDAPATKAN METFORMIN, ORAL YAITU SULPHONYLUREAS TDAK DIBUTUHKAN
PERTIMBANGKAN UNTUK DIBERHENTIKAN KECUALI ADA INFEKSI—JIKA TERJADI INFEKSI
UNTUK MENGHINDARI EFEK MUAL, MONITOR GLUKOSA DARAH TIAP 2 HARI DAN
PENURUNAN BERAT BADAN DAN ASIDOSIS TANGANI HIPERGLIKEMIA
LAKTIK. • GEJALA HIPERGLIKEMIA BIASA AKAN MUNCUL SAAT
KONSENTRASI GLUKOSA DARAH >15 mmol/L
• KETIKA MULAI TERJADI PENURUNAN BB SEHINGGA PERAWATAN/PENGOBATAN BISA DIMULAI
ATAU PENURUNAN NAFSU MAKAN, HANYA KETIKA KONSENTRASINYA DIATAS 15 mmol/L
KURANGI DOSIS AGEN ANTIDIABETIK (SAAT MENDEKATI FASE TERMINAL, BISA
DIPERTIMBANGKAN UNTUK PENGOBATAN KETIKA
MENJADI SETENGAHNYA GLUKOSA DARAH > 20-25 mmol/L)
The Power of PowerPoint - thepopp.com
MANAJEMEN HIPERGLIKEMIA
SLIDE 13
Pada pasien paliatif aktif, monitor rutin konsentrasi
1 glukosa darah karena dapat membantu untuk
mempertahankan fungsional.

Pasien terminal cek konsentrasi glukosa darah puasa


2 setiap dua hari selama satu minggu dan kemudian
sesuaikan dengan status klinis.

Obat yang berhubungan dengan monitor glukosa


3 darah—kortikosteroid, misalnya deksametason dan
prednisone.

4 Pada pasien DM tipe 2, rehidrasi untuk mengembalikan


kondisi hiperglikemia. Bisa diberikan insulin sekali/hari.
DM tipe 1 dapat diberikan Insulin dua kali/hari,
sesuaikan dosis dengan berat badan dan prediksi intake
5 karbohidrat. Jika diabetes ketoasidosis, tangani dengan
rehidrasi dan insulin IV.
The Power of PowerPoint - thepopp.com
MANAJEMEN HIPERGLIKEMIA
SLIDE 14

Pada pasien menjelang ajal


✓ Minimalkan monitoring dan maksimalkan kenyamanan
✓ “Fokuskan pada perawatan pasien daripada konsentrasi glukosa darah”
✓ Arahkan untuk memaksimalkan kualitas hidup dengan melonggarkan kontrol konsentrasi
glukosa darah dan anjurkan untuk makan jika memungkinkan.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


MANAJEMEN HIPOGLIKEMIA
SLIDE 15
TANGANI/HILANGKAN PENYEBAB JIKA
MEMUNGKINKAN
BERIKAN GLUKOSA (oral ataupun IV),
GLUKAGON
MONITOR KONSENTRASI GLUKOSA
DARAH

The Power of PowerPoint - thepopp.com


PENATALAKSANAAN KHUSUS
EDUKASI Cara pemantauan
glukosa darah dan
Intervensi dan pemahaman hasil
Pengendalian dan target glukosa darah
pemantauan DM pengobatan atau urin mandiri

2 4 6

1 3 5 7
Perjalanan Penyulit DM dan Interaksi nutrisi, Mengenal gejala
penyakit DM risikonya aktivitas dan dan penanganan
pengobatan awal hipoglikemia

The Power of PowerPoint - thepopp.com


EDUKASI
SLIDE 18
Penatalaksanaan
Mengenal dan DM selama
Pentingnya mencegah menderita penyakit
perawatan kaki penyulit akut DM lain

9 11 13

8 10 12 14
Pentingnya Cara Penyulit menahun Rencana kegiatan
latihan jasmani mempergunakan DM khusus (contoh:
fasilitas perawatan
yang teratur olahraga)
kesehatan

The Power of PowerPoint - thepopp.com


EDUKASI
SLIDE 19

15 16 17

Kondisi Khusus Yang Hasil Penelitian dan


Elemen Perawatan
Dihadapi (contoh: Pengetahuan masa
Kaki
hamil, puasa, dll) kini tentang DM

The Power of PowerPoint - thepopp.com


PERAWATAN KAKI
Edukasi perawatan kaki diberikan secara rinci pada semua
orang dengan ulkus maupun neuropati perifer atau peripheral
atrial disease
1 Tidak boleh berjalan tanpa alas kaki, termasuk di pasir dan
di air
2 Periksa kaki setiap hari, dan dilaporkan ke dokter apabila
kulit terkelupas, kemerahan atau luka.
3 Periksa alas kaki dalam keadaan bersih, tidak basah, dan
mengoleskan krim pelembab pada kulit kaki yang kering
4 Potong kuku secara teratur
5 Keringkan kaki dan sela-sela jari kaki secara teratur setelah
dari kamar mandi

The Power of PowerPoint - thepopp.com


PERAWATAN KAKI
Edukasi perawatan kaki diberikan secara rinci pada semua
orang dengan ulkus maupun neuropati perifer atau peripheral
atrial disease
6 Gunakan kaos kaki dari bahan katun yang tidak
menyebabkan lipatan pada ujung jari kaki
7 Kalau ada kalus atau mata ikan, tipiskan secara teratur
8 Jika sudah ada kelainan bentuk kaki, gunakan alas kaki
yang dibuat khusus
9 Sepatu tidak boleh terlalu sempit atau longgar, jangan
menggunakan hak tinggi
10 Hindari penggunaan abntau atau botol berisi air
panas/batu untuk menghangatkan kaki
11 Selalu menjaga kaki dalam keadaan bersih, tidak basah
dan mengoleskan krim pelembab pada kulit kaki yang
kering
The Power of PowerPoint - thepopp.com
TERAPI NUTRISI
KOMPOSISI MAKANAN
SLIDE 23

KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK

45-65% total asupan energi 10-20% total asupan 20-25% kebutuhan kalori
energi
Glukosa dalam bumbu Lemak jenuh < 7%, lemak
diperbolehkan Ikan, udang, cumi, daging tidak jenuh ganda < 10%,
tanpa lemak, ayam tanpa selebihnya lemak tidak jenuh
Sukrosa maksimal 5% total kulit, susu rendah lemak, tunggal dari kebutuhan kalori
asupan energi kacang-kacangan, tahu Batasi daging berlemak dan
Dapat menggunakan pemanis
dan tempe/ susu fullcream karna
Pasien nefropati diabetic mengandung lemak jenuh
alternative
dan lemak trans
perlu menurunkan
Dianjurkan makan 3x/hari aasupan protein menjadi
dengan makanan selingan Kolestrol < 200mg/hari
0,8 g/KgBB perhari
The Power of PowerPoint - thepopp.com
KOMPOSISI MAKANAN
SLIDE 24

NATRIUM SERAT PEMANIS ALTERNATIF


Digunakan selama tidak melebihi
batas aman
< 2300 mg/hari
Pemanis berkalori diperhitungkan
20-35 g/hari kandungan kalorinya sebagai
bagian dari kebutuhan kalori
Jika menderita hipertensi Glukosa alcohol antara lain
perlu dilakuakn isomalt, lactitol, maltitol, mannitol,
pengurangan natrium sorbitol, dan xylitol.

Sumber: kacang- Fruktosa tidak dianjurkan karna


meningkatkan kadar LDL
Sumber: Garam dapur, kacangan, buah dan
vetsin, soda dan bahan sayuran Pemanis tak berkalori termasuk
aspartame, sakarin, acesulfame,
pengawet potassium, sucralose, neotame.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


KEBUTUHAN KALORI
SLIDE 25

KEBUTUHAN KALORI
BASAL FAKTOR YANG
Jumlah kalori yang dibutuhkan penyandang DM
besarnya 25-30 kal/KgBB
MEMPENGARUHI
• Jenis kelamin
• Perhitungan BBI menggunakan rumus Broca
• Umur
90% 𝑥 𝑇𝐵 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑐𝑚 − 100 𝑥 1 𝑘𝑔
• Aktivitas fisik atau pekerjaan
• Perhitungan BBI menurut IMT
• Stres metabolik
BB(𝑘𝑔)/𝑇𝐵2 (𝑚)
• Berat badan

The Power of PowerPoint - thepopp.com


JASMANI
SLIDE 26

LATIHAN DAN OLAHRAGA


Kegiatan jasmani dilakukan secara teratur sebanyak 3-5
kali perminggu selama 30-45 menit, dengan total 150
menit perminggu. Jeda antar latihan tidak lebih dari 2
hari berturut-turut. Dianjurkan memeriksa glukosa
darah sebelum latihan. Apabila < 100 mg/dL harus
mengkonsumsi karbohidrat terlebih dahulu dan apabila
>250 mg/dL dianjurkan untuk menunda. Latihan
jasmani yang dianjurkan berupa latihan yang bersifat
aerobic dengan intensitas sedang seperti jalan cepat,
sepeda santai, jogging dan berenang.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


TERAPI FARMAKOLOGIS
SLIDE 27

ANTIHIPERGLIKEMIA ANTIHIPERGLIKEMIA
ORAL
Pemacu sekresi insulin, peningkat
SUNTIK
Insulin, agonis GLP-1 dan kombinasi insulin
sensitivitas insulin, penghambat absorpsi dan agonis GLP-1
glukosa di saluran pencernaan, penghambat
DPP-IV dan penghambat SGLT-2
The Power of PowerPoint - thepopp.com
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
SLIDE 30
KELUHAN STATUS RIWAYAT
KESEHATAN PENYAKIT
UTAMA
Adanya rasa kesemutan pada
SEKARANG
Kapan terjadinya luka,
TERDAHULU
Riwayat penyakit DM atau
kaki/tungkai bawah, rasa penyebab terjadinya luka penyakit lain yang ada
raba menurun, adanya luka kaitanyya dengan defisiensi
yang tidak sembuh dan serta upaya yang insulin, jantung, obesitas,
berbau. dilakukan untuk mengatasi maupun arterosklerosis
RIWAYAT RIWAYAT PEMERIKSAAN
PENYAKIT
KELUARGA
Genogram keluarga
PSIKOSOSIAL
Perilaku, perasaan dan
FISIK
Keadaan umum dan
riwayat penderita DM, emosi serta tanggapan TTV.
hipertensi, dan jantung. keluarga terhadap
penyakit.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


PEMERIKSAAN FISIK PERSISTEM
SLIDE 31
SISTEM PERSYARAFAN: Penurunan sensoris,
1 paraesthesia, anastesia, letargi, mengantuk,
reflek lambat, kacau mental, disorientasi

2 SISTEM PENGLIHATAN: Dapat menyebabkan


retinopati diabetic

SISTEM PENCERNAAN: Polifagi dan polidipsi,


3 mual, muntah, diare, konstipasi, perubahan berat
badan.
SISTEM PERKEMIHAN: Poliuri, retensi urine,
4 inkontinensia urine, rasa panas dan sakit saat
berkemih
SISTEM KARDIOVASKULAR: Perfusi jaringan menurun,
5 nadi perifer lemah atau berkurang, taki/bradikardi,
hiper/hipotensi, aritmia, kardiomegalis.
The Power of PowerPoint - thepopp.com
PEMERIKSAAN FISIK PERSISTEM
SISTE SISTEM
SLIDE 32

M SISTEM SISTEM
MUSKUL
INTEG PERNAP
EDOK OSKE-
LETAL UMEN ASAN
RIN
Pada pasien DM Penyebaran Adanya luka atau Mengeluarkan
lebih banyak CO2
warna kehitaman
tipe 1 ttidak lemak, bekas luka, pembentuk asam
menghasilkan penyebaran kelembaban dan sebagai tindakan
insulin, pada masa otot, cepat suhu kulit di darah kompensasi
sekitar ulkus dan
pasien DM tipe 2 Lelah, lemah dan gangrene, asidosis
sel beta nyeri, adanya kemerahan, metabolic
berkurang 50- gangrene dermatitis, infeksi seperti sesak
bakteri dan jamur, napas dan napas
60% dari normal ekstremitas pruritus. cepat
The Power of PowerPoint - thepopp.com
POLA FUNGSI KESEHATAN GORDON
SLIDE 33
POLA PERSEPSI DAN TATALAKSANA
KESEHATAN
Kurang pengetahuan terhadap dampak gangrene kaki diabetic sehingga menimbulkan
persepsi yang negatif terhadap dirinya dan kecenderungan untuk tidak mematuhi
prosedur pengobatan dan perawatan yang lama

POLA NUTRISI DAN METABOLISME


Menimbulkan keluhan sering kencing, banyak makan, banyak minum, berat
badan menurun dan mudah Lelah.

POLA ELIMINASI
Diuresis osmotic menyebabkan poliuri dan pengeluaran glukosa pada urine.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


POLA FUNGSI KESEHATAN GORDON
SLIDE 34

POLA AKTIVITAS
Adanya luka gangrene dan kelemahan otot menyebabkan penderita tidak mampu
melaksanakan aktivitas sehari-hari secara maksimal, mudah kelelahan.

POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR


Adanya poliuri dan nyeri pada kaki mengganggu pola tidur

POLA KOGNITIF DAN PERSEPSI


SENSORI
Cenderung mengalami neuropati/nati rasa pada daerah luka sehingga tidak
peka terhadap adanya trauma

The Power of PowerPoint - thepopp.com


POLA FUNGSI KESEHATAN GORDON
SLIDE 35

POLA KONSEP DIRI


Memiliki gangguan pada gambaran diri, kecemasan, dan gangguan
peran pada keluarga.

POLA HUBUNGAN-PERAN
Penderita sering malu dan menarik diri dari pergaulan akibat luka
gangrene yang sukar sembuh.

POLA SEKSUALITAS
Angiopati dapat terjadi sehinggan menyebabkan gangguan potensi seks, gangguan
kualitas maupun ereksi, serta memberi dampak pad aproses ejakulasi serta
orgasme.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


POLA FUNGSI KESEHATAN GORDON
SLIDE 36

POLA MEKANISME
KOPING POLA NILAI DAN
Lamanya waktu perawatan, perjalanan
penyakit yang kronik, perasaan tidak berdaya
karena ketergantungan menyebabkan reaksi KEPERCAYAAN
psikologis yang negatif berupa marah, Adanya perubahan status kesehatan dan
kecemasan, mudah tersinggung dan lain-lain penurunan fungsi tubuh serta luka pada kaki
yang dapat menyebabkan penderita tidak menghambat penderita dalam
menggunakan mekanisme koping melaksanakan ibadah tetapi mempengaruhi
konstruktif/adaptif. pola ibadah penderita.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA BERDASARKAN PRIORITAS
SLIDE 38

1 2 3

KETIDAKSEIMBANGA
N NUTRISI KURANG KERUSAKAN
GANGGUAN CITRA
DARI KEBUTUHAN INTEGRITAS KULIT
TUBUH
TUBUH BERHUBUNGAN
BERHUBUNGAN
BERHUBUNGAN DENGAN DIABETES
DENGAN PENYAKIT
DENGAN FAKTOR MELITUS
BIOLOGIS
The Power of PowerPoint - thepopp.com
DIAGNOSA BERDASARKAN PRIORITAS
SLIDE 39

4 5 6

DEFISIENSI
RISIKO INFEKSI
PENGETAHUAN KESIAPAN
BERHUBUNGAN
BERHUBUNGAN MENINGKATKAN
DENGAN PENYAKIT
DENGAN KURANG KESEJAHTERAAN
KRONIS (DIABTES
SUMBER SPIRITUAL
MELITUS)
PENGETAHUAN
The Power of PowerPoint - thepopp.com
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Kegiatan
1 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi
nutrisi kurang dari keperawatan selama 3x24 1. Tentukan status gizi
kebutuhan jam diharapkan pasien dan pasien dan kemampuan
berhubungan keluarga dapat memantau (pasien) untuk
dengan faktor status nutrisi dengan memenuhi kebutuhan
biologis kriteria hasil gizi
2. Tentukan jumlah kalori
Skala 1 (tidak adekuat) dan jenis nutrisi yang
s/d 5 (sepenuhnya dibutuhkan untuk
adekuat) memenuhi persyaratan
gizi
• Asupan kalori (4) 3. Monitoring kalori dan
• Asupan protein (4) asupan makanan
• Asupan lemak (4) 4. Atur diet yang
• Asupan karbohidrat (4) diperlukan
• Asupan serat (4)
• Asupan vitamin (4)
• Asupan mineral (4)
• Asupan natrium (4)
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Kegiatan
2 Kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan Perawatan Kaki
kulit berhubungan keperawatan selama 1x24 1. Periksa kulit untuk
mengetahui adanya iritasi,
dengan diabetes jam diharapkan pasien retak, lesi, ketimumul,
melitus dapat mengalami kapalan, kecacatan, atau
perubahan integritas kulit edema
dengan kriteria hasil 2. Monitor edema pada kaki
dan tungkai kaki
Skala 1 (sangat terganggu) 3. Periksa sepatu pasien agar
dapat menggunakan
s/d 5 (tidak terganggu) dengan tepat
4. Anjurkan pasien akan
• Sensasi (4) pentingnya pemeriksaan
• Tekstur (4) kaki terutama ketika
• Perfusi jaringan (4) sensasi mulai terasa
berkurang
• Integritas kulit (4)
5. Ajarkan pasien bagaimana
• Lesi pada kulit (4) mempersiapkan dan
• Nekrosis (4) memotong kuku
6. Diskusikan dengan pasien
mengenai perawatan rutin
kaki
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Kegiatan
2 Kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan Perawatan Luka
kulit berhubungan keperawatan selama 1x24 1. Monitor karakteristik
dengan diabetes jam diharapkan pasien luka, termasuk
melitus dapat mengalami drainase, warna,
perubahan integritas kulit ukuran, dan bau
dengan kriteria hasil 2. Ukur luas luka, yang
sesuai
Skala 1 (sangat terganggu) 3. Berikan perawatan
s/d 5 (tidak terganggu) ulkus pada kulit, yang
diperlukan
• Sensasi (4) 4. Ganti balutan sesuai
• Tekstur (4) dengan jumlah
• Perfusi jaringan (4) eksudat dan drainase
• Integritas kulit (4) 5. Periksa luka setiap kali
• Lesi pada kulit (4) perubahan balutan
• Nekrosis (4) 6. Anjurkan pasien dan
keluarga untuk
mengenal tanda dan
gejala infeksi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Kegiatan
3 Gangguan citra Setelah dilakukan tindakan Peningkatan Citra Tubuh
tubuh berhubungan keperawatan selama 1x24 jam 1. Monitor apakah pasien bisa
diharapkan pasien dapat melihat bagian tubuh mana
dengan penyakit
mengatasi gangguan citra yang berubah
tubuh dengan kriteria hasil 2. Monitor frekuensi dari
pernyataan mengkritisi diri
Skala 1 (tidakpernah positif) 3. Gunakan bimbingan
s/d 5 (konsisten positif) antisipatif menyiapkan
pasien terkait dengan
• Deskripsi bagian tubuh yang perubahan-perubahan citra
terkena (dampak) (3) tubuh yang telah
• Sikap terhadap menyentuh diprediksikan
bagian tubuh yang terkena 4. Bantu pasien mendiskusikan
dampak (3) perubahan-perubahan
• Penyesuaian terhadap (bagian tubuh) disebabkan
perubahan tampilan fisik (3) adanya penyakit atau
• Penyesuaian terhadap pembedahan dengan cara
perubahan tubuh akibat yang tepat
pembedahan 5. Ajarkan untuk melihat
pentingnya respon keluarga
terhadap perubahan tubuh
pasien
6. Fasilitasi kontak dengan
individu yang mengalami
perubahan yang sama
dalam hal citra tubuh
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Kegiatan
4 Defisiensi Setelah dilakukan tindakan Pengajaran: Proses Penyakit
pengetahuan keperawatan selama 1x24 jam 1. Kaji tingkat pengetahuan
diharapkan pasien dan keluarga pasien terkait dengan
berhubungan proses penyakit yang
dapat memantau status nutrisi
dengan kurang dengan kriteria hasil spesifik
sumber 2. Jelaskan patofisiologi
pengatahuan Skala 1 (tidak pernah penyakit dan bangaimana
menunjukkan) s/d 5 (secara hubungannya dengan
konsisten menunjukkan) anatomi dan fisiologis,
sesuai kebutuhan
• Menerima diagnosis (5) 3. Kenali pengetahuan pasien
• Melakukan tindakan mengenai kondisinya
pencegahan dengan 4. Jelaskan tanda dan gejala
perawatan kaki (5) yang umum dari penyakit,
• Melaporkan luka yang tidak sesuai kebutuhan
sembuh-sembuh kepada 5. Jelaskan mengenai proses
pemberi pelayanan primer penyakit, sesuai kebutuhan
(5) 6. Jelaskan komplikasi kronik
• Berpartisipasi dalam program yang mungkin terjadi,
edukasi yang dianjurkan (5) sesuai kebutuhan
• Memantau glukosa darah (5) 7. Perkuat informasi yang di
• Mengikuti diet yang berikan dengan anggota
direkomendasikan (5) tom kesehatan lain, sesuia
kebutuhan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Kegiatan
5 Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Perlindungan Infeksi
berhubungan keperawatan selama 2x24 jam
1. Monitor adanya tanda
pasien terhindar dari infeksi
dengan penyakit dan gejala infeksi
dengan kriteria hasil
kronis (diabetes sistemik dan local
melitus) Skala 1 (tidak pernah 2. Pertahankan asepsis
menunjukkan) s/d 5 (secara
pada pasien berisiko
konsisten menunjukkan)
3. Tingkatkan asupan
• Mengenali faktor risiko nutrisi yang cukup
individu terkait infeksi (4)
• Mengidentifikasi tanda dan 4. Ajarkan pasien dan
gejala infeksi (4) keluarga mengenai
• Mempertahankan lingkungan tanda dan gejala
yang bersih (5) infeksi dan kapan
• Mencuci tangan (4) harus melaporkannya
• Mempraktekkan strategi
kepada pemberi
untuk mengontrol infeksi (4)
layanan kesehatan
5. Kolaborasi pemberian
antibiotic
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Kegiatan
6 Kesiapan Setelah dilakukan tindakan Dukungan Spiritual
meningkatkan keperawatan selama 2x24 1. Gunakan alat untuk
memantau dan
kesejahteraan jam pasien siap untuk mengevaluasi
spiritual meningkatkan kesejahteraan spiritual
kesejahteraan spiritual pasien
dengan kriteria hasil 2. Dengarkan perasaan
pasien
Skala 1 (sangat terganggu) 3. Gunakan komunikasi
terapeutik dalam
s/d 5 (tidak terganggu) membangun hubungan
saling percaya dan caring
• Perasaan kedamaian (4) 4. Fasilitasi individu terkait
• Kemampuan berdoa (4) dengan penggunaan
• Kemampuan beribadah meditasi, bersembahyang
dan ritual keagamaan yang
(4)
lain.
• Berpartisipasi dalam tata 5. Ajarkan metode relaksasi,
cara spiritual (4) meditasi dan imajinasi
• Berinteraksi dengan terbimbing
orang lain untuk berbagi 6. Dorong partisipasi terkait
ide, perasaan, dan dengan keterlibatan
anggota keluarga,teman
keyakinan (4)
dan orang lain.
Thank You! ☺
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai