Laporan Praktek Kerja Industri Prakrin Tune Up
Laporan Praktek Kerja Industri Prakrin Tune Up
“TUNE UP”
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir
Prakerin Tahun Pelajaran 2017/2018
Disusun Oleh :
i
PENGESAHAN
Laporan kegiatan ini telah diperiksa, disetujui dan disahkan oleh Dewan Penguji,
pada :
hari :
tanggal :
tempat :
Mengetahui,
ii
MOTTO
iii
PERSEMBAHAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Industri
(Prakerin) yang telah dilaksanakan di Bengkel Tirta Kencana Magelang. Laporan ini
disusun sebagai salah satu persyaratan mengikuti Uji Kompetensi di SMK Yos
Soedarso, tahun pelajaran 2017/2018.
Kegiatan Prakerin dimaksudkan sebagai salah satu bekal dalam memasuki
dunia usaha atau dunia industri dan untuk memupuk sikap mental yang lebih baik
dalam melaksanakan kewajiban sebagai penerus bangsa sehingga mampu dan siap
bekerja.
Sehubungnya dengan terlaksananya Prakerin ini tidak lepas dari bantuan dan
dorongan dari semua pihak secara morol maupun material, oleh karena itu saya
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ir. Parsiyam, S.Pd. MM, selaku kepala SMK Yos Soedarso Sidareja
2. Antonius Tripriyo Hadiyanto,S.Pd, selaku kepala Program TKR
3. Joko Suparwanto,A.Md, selaku ketua panitia Prakerin
4. Gito, selaku Pembimbing di Bengkel Rapi Motor
5. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan laporan
ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi
pembaca dan masyarakat umum, semoga laporan ini bermanfaat.
Penyusun
v
DAFTAR ISI
vi
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 22
A. Kesimpulan…………… .................................................................. 22
B. Saran-saran……………………………………… .......................... 22
DAFTAR PUSTAKA……………………………………… ............................... 23
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap proesionalisme yang
diperlakukan oleh siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan
jurusan atau bidangnya.
5. Memberikan kesempatan siswa untuk memasyarakatkan baik sebagai
pekerja penerima upah (emplove) maupun pekerja mandiri (enteremer)
terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja lapangan yang sedang
dilaksanakan.
6. Memperoleh pendidikan dari sekolahan yang akan diterapkan di lapangan
kerja industri kerja atau dunia industri atau sebaliknya.
7. Meningkatkan kemampuan ketrampilan di dalam pelaksanaan praktek kerja
lapangan dan maupun mengembangkan ide-ide yang bagus.
8. Memperoleh masukan dari dunia usaha yang belum diberikan dibangku
sekolah tentang ketrampilan dalam bekerja maupun berorganisasi dalam
berusaha.
9. Dapat menerapkan ajaran yang diberikan oleh Bapak / Ibu Guru waktu di
bangku sekolah di dunia industri / waktu bekerja di lapangan.
10. Mampu menyesuaikan diri dan bersikap baik atau disiplin dalam bekerja
waktu masuk dan sebagainya.
2
BAB II
PENGELOLAAN PERUSAHAAN
Pemilik Bengkel
GITO
Mekanik I Mekanik II
DIAN ARIF
3
C. Pengaturan Jam Kerja
Jadwal pada saat mengikuti pelatihan Prakerin di Bengkel Rapi Motor sebagai
berikut :
Hari Masuk : Senin – Sabtu
Jam kerja : Pukul 08.00 – 17.00 (Senin s/d Sabtu)
Tata tertib selama di DU / D :
- Selama berada di dalam bekerja harus
menggunakan baju wearpack
- Pada saat bekerja tidak di perbolehkan
bercanda.
- Pada saat memperbaiki atau melepas sesuatu
harus menggunakan alat sesuai fungsinya
E. Letak Perusahaan
Letak perusahaan berada di tempat yang strategis dengan perumahan /
jangkauan konsumen dan pengambilan tempat bengkel dekat dengan toko-toko
penjualan spearpart. Bengkel tempat kami Praktek Industri (Prakerin) terletak di Jln.
Magelang KM 5, Depan TVRI Yogyakarta
4
BAB III
KAJIAN TEORI
A. Tune Up
Tune up merupakan pekerjaan pemeriksaan, dan penyetelan secara berkala
pada mesin yang dilakukan seorang mekanik yang bertujuan untuk merekondisikan
mesin agar performanya dapat maksimal. Tune up harus selalu dilakukan pada
kendaraan sehingga kendaraan selalu siap bila digunakan kapanpun.
5
3. Penggantian Oil Filter.
Oil filter pada mesin harus diganti secara rutin, sebab kotoran yang tertumpuk
didalam oil filter dapat menyumbat dan merusak oil filter, sehingga kinerja oil
filter akan memburuk dalam menyaring kotoran pada oli mesin. Pada kendaraan
Toyota, oil filter harus diganti tiap 10.000 KM atau tiap ganti oli ke 2 dan
kelipatannya.
6
kandungan air pada cairan elektrolit semakin bertambah. Bila hal tersebut terjadi
pada baterai, maka baterai tidak dapat menyimpan arus listrik dengan baik. Berat
jenis cairan elektrolit baterai yang nomal ialah 1,25 – 1,27 pada suhu 200C.
Pengukuran dilakukan dengan cara menghisap cairan elektrolit baterai kedalam
hidrometer dengan menekan rubber bulbnya, kemudian baca hasil pengukuran
pada float.
Kondisi elektrolit :
2. Pemeriksaan Busi
7
Busi merupakan komponen pada sistem pengapian yang berfungsi untuk
memercikkan bunga api melalui elektroanya pada akhir langkah kompresi. Baik
buruknya kondisi busi akan mempengaruhi sempurna atau tidaknya suatu proses
pembakaran pada mesin.
Pemeriksaan busi dilakukan dengan melihat secara visual kondisi
elektrodanya ,melakukan pembersihan ulir dan penyetelan gap / celah antara
elektroda dan massa busi menggunakan feeler gauge busi.
Elektroda busi yang masih baik bentuknya rata atau tidak cacat. Bila bentuknya
tidak rata seperti terpotong ( cacat ), maka elektroda busi tersebut sudah jelek
dan harus diganti. Penggantian busi juga dilakukan bila elektroda busi sudah
hampir habis / terkikis.
8
3. Penyetelan Celah Platina dan Sudut Dwell
Penyetelan celah platina dan sudut dwell hanya dilakukan pada mesin
konvensional, sedangkan pada mesin dengan sistem kontrol elektronik atau EFI
tidak dilakukan sebab mesin EFI tidak lagi menggunakan platina untuk
menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari primer koil ke massa. Mesin
EFI dilengkapi dengan igniter yang untuk menyalakan percikan bunga api pada
busi.
Platina pada mesin konvensional ditempatkan pada breaker plate
distributor. Besar nya celah platina di setel untuk mendapatkan sudut dwell yang
tepat. Sudut dwell merupakan sudut lamanya platina pada saat posisi celah
platina tertutup. Sudut dwell harus distel hingga ukurannya antara 460 – 580,
tetapi sudut dwell yang baik ialah tepat pada 520. Pengukuran sudut dwell
menggunakan dwell angle tester atau tune up tester.
9
Langkah – langkah penyetelan celah platina adalah sebagai berikut :
Posisikan rubbing blok pada nok distributor yang rata, tempatkan feller
gauge pada diantara rubbing blok atau pada kontak point.
Kendorkan baut platina dan atur celah sesuai dengan ukuran feller
gauge.
Keraskan baut pengikat platina.
Dengan menggunakan dwell angel tester, periksa sudut dwell apakah sudut
dwell sudah sesuai dengan stadar atau tidak. Bila tidak sesuai, setel kembali
celah platina hingga sudut dwell tepat sesuai standar.
10
5. Pemeriksaan Vacuum Advancer dan Governoor Advancer
Vacuum advancer pada sistem pengapian kovensional berfungsi untuk
memajukan timing pengapian berdasarkan besarnya kevakuman pada intake
manifold, dengan cara memajukan platina melawan putaran poros nok
distributor untuk lebih cepat membuka sehingga bunga api pada busi lebih cepat
timbul. Pemajuan timing pengapian terjadi bilamana beban mesin bertambah.
11
Pemeriksaan dilakukan dengan cara memutarkan rotor distributor
berlawanan dengan arah jarum jam. Apabila rotor dapat kembali ke posisinya
semula setelah diputarkan, berarti governoor advancer kondisinya masih baik,
bila tidak berarti kondisinya sudah jelek dan pegas governoor harus diganti.
12
7. Pemeriksaan Timing Pengapian
Timing pengapian adalah saat dimana busi memercikkan bunga api.
Timing pengapian merupakan awal proses pembakaran yang hasil akhirnya akan
mendapatkan tekanan pembakaran maksimal. Pemeriksaan dilakukan dengan
menggunakan alat timing light. Kisaran timing pengapian saat selang vacuum
advancer dilepas ialah 50 – 80 menjelang TMA.
13
tekanan angin dari kompresor. Arah penyemprotan dilakukan dari saluran masuk
fuel filter.
2. Penyetelan campuran bahan bakar – udara pada karburator
Penyetelan campuran bahan bakar – udara pada karburator dilakukan
untuk mendapatkan campuran gas yang ideal sesuai dengan kebutuhan mesin.
Penyetelan dilakukan dengan memutar idle mixture adjusting screw pada
karburator hingga mesin tidak mengeluarkan asap yang berlebihan.
14
BAB IV
KEGIATAN PRAKTEK
2. Bahan
- 1 unit mobil Toyota Avanza
- Oil Filter
- Oli Mesin TGMO Semi Syntetic ( 4 liter )
C. Keselamatan Kerja
1. Keselamatan manusia
- Gunakan wearpack yang sesuai dengan badan kita untuk kenyamanan.
- Gunakan masker dan sarung tangan.
15
- Gunakan safety shoes untuk melindungi kaki.
2. Keselamatan alat
- Gunakan alat – alat kerja dengan benar dan hati – hati untuk menghin
dari kerusakan pada alat kerja.
- Simpan kembali alat kerja setelah digunakan dalam caddy apabila telah
selesai bekerja, bila masih diperlukan simpan saja di atas caddy.
3. Keselamatan bahan
- Hindari kerusakan pada bahan kerja.
- Pisahkan bahan kerja yang dibutuhkan dengan bahan kerja yang rusak.
- Hati – hati dalam menangani bahan kerja.
- Simpan baut – baut dan mur – mur yang dilepas pada wadah yang
disediakan.
D. Proses Pengerjaan
a. Persiapan sebelum bekerja
1. Buka bagian kap mesin.
2. Pasangkan fender dan grill cover pada bagian fender dan grill
kendaraan, untuk melindungi kedua bagian bodi kendaraan tersebut dari
kerusakan dan kotoran.
3. Pasangkan steer cover pada steering wheel ( roda kemudi ), pada floor
mat pada bagian lantai kendaraan, dan seat cover pada bagian jok supir.
b. Pemeriksaan Busi
Pembongkaran
1. Lepaskan selang yang terpasang pada box saringan udara, dengan
mengendorkan bautnya menggunakan rachet handle, sambungan
pendek, dan kunci sock , lalu lepaskan selang tersebut.
2. Lepaskan sensor THA, dan PIM serta selang pemasukannya dari
box saringan udara.
3. Lepaskan box saringan udara dari mesin, dengan cara melepaskan
baut – bautnya terlebih dahulu menggunakan rachet handle,
16
sambungan pendek, dan kunci sock. Simpan box saringan udara
pada bagian rak bawah caddy.
4. Lepaskan ignition koil ( koil ini tipe stik koil ), dengan cara
melepaskan bautnya menggunakan rachet handle, sambungan
pendek, dan kunci sock.
5. Lepaskan busi dari mesin, dengan menggunakan sliding,
sambungan panjang, dan kunci busi.
Pemeriksaan busi :
Bersihkan bagian ulir dan ujung insulator busi menggunakan sikat
busi dan menyemprotkannya dengan tekanan angin kompresor
menggunakan air gun. Hati – hati jangan sampai merusak electrode
busi. Lalu setel celah businya menggunakan feeler gauge busi. Celah
busi TOYOTA Avanza yaitu 1,00 mm. Hati – hati jangan sampai
merusak elektrode dan massa busi ketika menyetel celahnya.
Pemasangan :
1. Pasang kembali busi – businya pada lubang busi. Alat yang
digunakan adalah sliding, sambungan panjang, dan kunci busi. Hati
– hati jangan sampai merusak busi ketika mengencangkannya.
2. Pasang kembali ignition koil pada lubang busi, lalu kencangkan
bautnya. Alat yang digunakan adalah rachet handle, sambungan
pendek, dan kunci sock. Hati – hati jangan sampai salah dalam
memasang koil, pasang kembali masing – masing koil pada busi
sesuai dengan urutannya pada saat melepas koil dari busi. Bila
pemasangan koil tidak sesuai dengan urutannya, pengapian tidak
akan sesuai dengan Firing Order nya.
3. Pasang kembali box saringan udara pada mesin, dan kencangkan
baut – bautnya. Alat yang digunakan adalah rachet handle,
sambungan pendek, dan kunci sock.
4. Pasangkan sensor THA, dan MAP pada box saringan udara. Dan
juga pasangkan selang udara pada box saringan udara. Dengan cara
:
17
- Pasangkan selang udara pada box saringan udara.
- Kencangkan baut pengikatnya, menggunakan rachet handle,
beserta sambungan pendek dan kunci sock.
c. Mengganti Oil Filter Mesin
1. Lepaskan oil filter dari dudukannya, menggunakan oil filter wrench.
Putar berlawanan arah jarum jam oil filternya untuk melepaskan oil
filtyer dari dudukannya.
2. Bersihkan dudukan oil filter dari oli mesin.
3. Pasangkan oil filter baru pada dudukannya menggunakan tangan untuk
pengerasan awalnya, dan untuk pengerasan terakhir menggunakan oil
filter wrench. Jangan terlalu kencang ketika mengencangkan oil filter –
nya, sebab bila terlalu kencang dapat merusak seal oli pada oil filter.
d. Mengganti Oli mesin
1. Persiapan pertama, siapkan wadah penampungan oli mesin bekas,
sarung tangan dan lap majun. Jangan lupa menggunakan helm.
2. Naikkan kendaraan dengan lift stall, dengan menekan tombol “Up”
hingga ketinggiannya diatas kepala kita. Tekan tombol “Lock” untuk
mengunci lift stall.
3. Kendorkan drain plug oil pan menggunakan kunci ring.
4. Lepaskan drain plug dengan tangan. Hati – hati dalam menurunkan oli
mesin karena oli mesin kadang – kadang masih panas.
5. Tampung oli mesin pada wadah penampungan oli mesin bekas yang
disediakan.
6. Setelah oli mesin dikeluarkan dari oil pan, tutup kembali drain hole oil
pan dengan drain plugnya. Kencangkan drain plug-nya menggunakan
kunci ring.
7. Buang oli mesin bekas pada drum penampungan oli mesin bekas.
8. Turunkan kendaraan. Tekan tombol “Lock” kembali untuk meng –
unlock lift stall, lalu tekan tombol “Down” untuk menurunkan
kendaraan.
9. Buka tutup oli mesin, dengan menggunakan corong oli masukkan Oli
Mesin TGMO semi Syntetic sebanyak 3,5 liter.
18
10. Periksa kuantitas oli mesin pada oil pan mengunakan oil dip stick.
Terdapat 2 garis pada oil dip stick, yaitu garis atas dan garis bawah.
Pastikan jumlah oli mesin yang terukur pada oil dip stick berada di
garis atas oil dip stick.
11. Hidupkan mesin selama kurang lebih 3 menit, kemudian matikan
mesin.
12. Periksa kembali kuantitas oli mesin pada oil pan mengunakan oil dip
stick. Pastikan jumlah oli mesin yang terukur pada oil dip stick tetap
berada di garis atas oil dip stick.
e. Pembersihan Saringan Udara Mesin.
Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor, semprotlah
saringan udara dengan tekanan angin dari kompresor menggunakan air gun
untuk membersihkannya.
f. Pemeriksaan Cairan Pendingin Mesin.
Periksa air radiator pada recervoir tank nya. Pastikan permukaan air
radiator berada tepat pada garis “full”, bila tidak tambahkan air pada
recervoir tank-nya hingga permukaan air radiator tepat pada garis full.
g. Pemeriksaan Baterai.
Pemeriksaan baterai meliputi :
1. Pemeriksa kecukupan cairan elektrolit baterai. Pastikan bahwa cairan
elektrolit baterai berada pada garis upper level. Bila tidak, tambahkan
air suling pada baterai.
2. Periksa kondisi baterai. Alat yang digunakan adalah battery tester. cara
penggunaannya adalah :
19
Hubungkan kabel berwarna merah dengan terminal positif baterai,
dan kabel berwarna hitam dengan terminal negatifnya. Setelah
battery tester terkoneksi dengan baterai, tekan tombol enter.
Battery tester akan meminta kita untuk memilih jenis baterai, pilih
“ standar “ bila jenis baterai yang digunakan adalah baterai standar.
Kemudian tekan tombol enter.
Battery tester akan meminta kita untuk memilih lokasi baterai (
battery location ), pilih “in vehicle”. Kemudian tekan tombol enter.
Battery tester akan meminta kita untuk memilih kode baterai yang
digunakan. Tekan kursor atas atau bawah hingga menemukan kode
baterai yang cocok. Karena baterai yang diperiksa jenisnya standar,
maka pilih “34B19”, lalu tekan tombol enter.
Kemudian akan muncul tulisan “ Testing “. Tunggu hingga tulisan
tersebut hilang. Setelah itu battery tester akan memberitahukan
voltase atau tegangan baterai pada saat mesin tidak dihidupkan.
Kemudian tekan tombol enter ketika muncul kata “ Press enter to
start engine”. Hal ini menandakan bahwa battery tester akan
memeriksa kondisi baterai pada saat engine di start.
Hidupkan mesin. Perhatikan ukuran tegangan baterai pada saat
mesin di start ( cranking result ). Setelah itu tekan tombol enter.
Setelah menekan tombol enter, battery tester akan mengukur
tegangan pengisian baterai ( charging voltage ). Tegangan
pengisian baterai maksimal harus 14 volt. Kemudian tekan enter
untuk mencetak ( printer ) hasil pemeriksaan baterai.
h. Penutupan
1. Periksa kembali hasil pekerjaan kita.
2. Periksa kekerasan mur roda menggunakan kunci momen. Momen
standar pengencangan mur roda yaitu 12 Kg.m.
3. Periksa dan setel tekanan udara ban depan dan ban belakang dengan tire
pressure tester. Pastikan bahwa tekanan udara ban depan 30 psi dan
tekanan udara ban belakang 32 psi.
20
4. Lepaskan fender cover, seat cover, gril cover, dan floor mat dari
kendaraan.
5. Tutup kabin mesin.
6. Lapor kepada foreman bahwa pekerjaan kita telah selesai. Foreman
akan melakukan test drive untuk memeriksa kondisi kendaraan.
7. Setelah test drive selesai dan foreman memastikan kondisi kendaraan
setelah tune up baik, kendaraan akan diserahkan kepada pelanggan.
8. Bereskan kunci – kunci kedalam cady.
21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya praktek kerja Industri di Bengkel Rapi Motor dapat membawa
pengaruh yang sangat positif. Adanya kegiatan praktek kerja industri, segala ilmu
atau teori yang telah didapatkan dari sekolah dapat diterapkan atau diaplikasikan
secara langsung ke lapangan sehingga kebenaran dari suatu teori dan analisa dapat
diketahui, dibuktikan serta dapat menambah wawasan tentang segala hal-hal baru
yang tidak didapatkan sebelumnya.
Dengan melaksanakan praktek kerja industri, kami telah mendapatkan
pengalaman dan pelajaran yang bermanfaat. Juga sebagai bekal bekerja untuk terjun
ke dunia usaha/industri dan kami dapat mengetahui secara langsung cara kerja alat-
alat yang digunakan dalam perusahaan.
B. Saran-saran
1. Untuk Sekolah :
- Waktu yang digunakan untuk PRAKERIN dijadikan lebih lama dan
program TKR lebih di tingkatkan.
- Waktu pemberangkatan PRAKERIN mohon pada waktu kelas XI akhir
atau kelas XII awal supaya bekal untuk Prakteknya lebih matang.
2. Untuk Bengkel:
- Supaya para pegawai dan pimpinan saling membantu tanpa ada
perbedaan antara pimpinan dan pegawai.
- Supaya jangan pernah bosan dalam membimbing peserta program TKR
22
DAFTAR PUSTAKA
http://otomotifgriz.blogspot.co.id/2016/11/pengertian-tune-up.html
23