Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEBERHASILAN DAKWAH
RASULULLAH SAW

DISUSUN OLEH :
REGITA INTAN PERMATASARI ( 19.01.0644)
RISQI IJLAL ARAFE E (19.01.0645)
RIZKI DWI PRASETIO (19.01.0646)
SAIFUL ANWAR ZUKRI (19.01.0647)
SHABIRA ANISA PRABANINGGAR (19.01.0648)

KELAS MKTJ-B
POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI
JALAN
2019

1
KATA PENGANTAR

Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan
rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan
makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah
memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun
bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya.
Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan
demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. 1


Kata Pengantar ................................................................................................. 2
Daftar Isi .......................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 4
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Faktor yang menentukan keberhasilan dakwah Rasulullah ................. 5
2. Strategi kesuksesan dakwah Nabi ........................................................ 9
3. Model kesuksesan dakwah Rasulullah SAW....................................... 11
4. Manajerial Dakwah Rasulullah ........................................................... 12
5. Dakwah Fardiyah Rasulullah .............................................................. 14
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................... 16
Daftar Pustaka .................................................................................... 18

3
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Dakwah sangatlah penting bagi semua umat karena tujuan dakwah
menunutun kita untuk menjadi yang lebih baik dan agar kita selau beriman kepada
Allah SWT. Disini telah dijelaskan bagaiman dakwah Nabi untuk menuntun umat
di seluruh alam, Nabi telah berhasil dan sukses berdakwah dalam menjalankan
tugas dakwah, Nabi Muhammad saw hanya berkewajiban menyampaikan ajaran
Allah kepada umat manusia. Sasaran dakwah adalah agar orang yang bukan muslim
mau mengikuti agama Allah dan agar orang yang muslim mau mengikuti ajaran Al-
Qur'an dan sunnah Nabi saw.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa faktor yang menentukan keberhasilan dakwah Rasulullah ?
2. Apa saja strategi kesuksesan dakwah Rasulullah ?
3. Bagaimana model kesuksesan dakwah Rasulullah ?
4. Apa saja manajerial dakwah Rasulullah ?
5. Bagaimana cara dakwah fardiyah Rasulullah ?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui faktor yang menentukan keberhasilan dakwah Rasulullah
2. Mengetahui strategi kesuksesan dakwah Rasulullah
3. Mengetahui model kesuksesan dakwah Rasulullah
4. Mengetahui saja manajerial dakwah Rasulullah
5. Mengetahui cara dakwah fardiyah Rasulullah

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Faktor yang menentukan keberhasilan dakwah Rasulullah


A. Adanya konsistensi Nabi saw dengan kode etika dakwah.

1. Tidak memisahkan antara ucapan dan perbuatan.


2. Tidak mencerca sesembahan lawan (non Muslim).
3. Tidak melakukan kompromi dalam masalah agama
4. Tidak memungut imbalan.
5. Tidak melakukan diskriminasi social
6. Tidak mengawani pelaku maksiat.
7. Tidak menyampaikan hal-hal yang tidak diketahui
B. Adanya keteladanan yang beliau berikan kepada para Sahabat.

Tanpa adanya contoh dan teladan yang diberikan Nabi saw sulit rasanya para
Sahabat mengamalkan ajaran-ajaran Al-Quran. Masalahnya bukan karena mereka
tidak mampu memahami kandungan al-Quran, melainkan karena mereka tidak
menemukan sosok yang dapat dijadikan model dalam mengaplikasikan ajaran-
ajaran itu kedalam kehidupan sehari-hari.
Manusia lebih cenderung mencontoh seseorang yang dianggapnya idola bagi
mereka, dari pada menerapkan ajaran yang termaktub dalam buku. Maka dari itu
Nabi sebagai teladan kita semua dapat selalu mencontohkan kebaikan didalam
kehidupannya.
C. Faktor Ajaran Islam itu Sendiri

Kebenaran, dan ketinggian nilai Islam itulah yang memberi daya tarik yang kuat
bagi umat manusia untuk memeluknya. Apabila seseorang telah mengakui dengan
mendalam ajaran Islam, maka kebenaran agamanya itu akan berekspresi dalam
segala tingkah laku dan amal perbuatannya sehingga kehidupannya sudah
merupakan daya tarik bagi manusia untuk masuk Islam.

5
Betapa kuatnya daya tarik dan ketinggian ajaran Islam itu, dapat kita lihat dalam
proses berpindahnya bangsa Arab yang bersuku-suku dan saling bermusuhan
kedalam ukhuwah Islamiyah dibawah pimpinan Rosulullah.
Tugas besar ini berhasil dengan sukses, dan ketika Nabi afat terbentanglah satu
wilayah Arabia yang luas dalam suatu damai dan beriman kepada Tuhan. Suatu
keadaan yang tidak pernah dialami oleh bangsa Arab sebelumnya. Bangsa yang
tadinya gemar kepada peperangan dan bermusuhan, dan Agama Islamlah satu-
satunya yang menciptakan suasana perdamaian yang harmonis.
D. Faktor Pedoman Pokok Penyelenggaraan Dakwah yang Tepat Guna

Diantara pedoman pokok itu, tercantum dalam Q.S An-Nahl 125 :


Artinya :“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk"[5]
Pada ayat tersebut diatas, dijumpai tiga cara pokok yang dapat dijadikan
sandaran bagi penyelenggaraan dakwah yaitu :
a. Dakwah bilhikmah
b. Dakwah bil Mauidlotil Hasanah
c. Dakwah bilmujadalah
E. Faktor Budi Pekerti

Rosulullah dengan budi pekertinya yang luhur telah dapat memikat hati manusia.
Budi pekerti luhur telah dimiliki rosul sejak sebelum beliau diangkat menjadi rosul.
Bahkan beliau diangkat menjadi orang yang amin (dapat dipercaya).
F. Faktor Strategi Dakwah

a. Alasan-alasan yang kuat

Dalam dakwahnya beliau berpegang kepada apa yang yang diterima oleh
akal sehat, menggugah perasaan dan menyentuh hati nurani, tidak berlawanan
dengan hal-hal yang realistis dan tidak diingkari oleh hakikat kebenaran.

6
b. Tutur kata yang bijaksana

Rosulullah dalam dakwahnya selalu menyesuaikan dengan keadaan orang


yang menerimanya. Diantara tutur kata Rosulullah ialah apabila beliau ditanya
tentang sesuatu beliau menjawabnya dengan jawaban umum, mengenai orang yang
bertanya dan orang-orang lain
c. Siasat yang bijaksana

Tidak kita kenal dalam sejarah para pemimpin, para pendidik dan lainn-lain
yang mencakup keunggulan akal pikiran, ketepatan pendapat, kebenaran firast
sebagai Rosulullah. Kebijakan siasat itu sebagai berikut:
1. Menyampaikan nasehat dan pengajaran dengan memilih cara, materi
dan waktu yang tepat.
2. Memperbuat sesuatu sesuai dengan kehendak orang yang beliau
ketahui, orang itu menghendakinya.
3. Melunakkan hati orang dengan :
· Harta
· Perkataan lemah lembut
· Membalas kejahatan dengan maaf
· Sabar menerima penderitaan dari musuh
G. Faktor Ekonomi

Kebaikan kepribadian Muhammad melebihi apa yang disangka khadijah.


Muhammad ternyata bukan hanya sebagai suami yang amat mencintainya, atau
sebagai ayah yang sangat dikagumi anak-anaknya, tapi ia juga sebagai pelindung,
sebagai panutan yang lebi luas pengetahuannya dalam mengurus segala persoalan
baik dalam urusan rumah tangga maupun dalam mengatasi problem sosial
masyarakat. Karena itulah khadijah dengan ikhlas menyerahkan harta kekayaannya
kepada suaminya, karena ia yakin suaminya pasti akan menggunakan harta itu
untuuk tujuan kemaslahatan.
Keadaan semacam ini memberikan kesempatan yang luas kepada
Muhammad untuk lebih berbuat lebih baik bagi semua umat manusia. Dengan harta

7
itu, ia memiliki lebih banyak ruang dan kesempatan untuk lebih membebaskan
budak-budak, menolong fakir miskin, dan kegiatan sosial lainnya.
H. Faktor Dukungan Istri dan Para Sahabat

Khadijah sebagai istri, memiliki andil cukup besar dalam mendukung


keberhasilan dakwah Rosulullah Muhammad saw. Ia meyakinkan ketika beliau
ragu, menghibur ketika beliu sedih, dan menfasilitasi seluruh kegiatannya dngan
jiwa, pemikiran dan seluruh hartanya.
Begitu juga para sahabat, seperti Abu Bakar, Utsman, Umar, Ali tidak
segan-segan mngorbankan jiwa, raga, harta, untuk kepentingan dakwah.
I. Faktor Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi, mengarahkan dan


menggerakkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk
mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.
Menunjuk pengertian diatas, maka kepemimpinan dakwah adalah kemampuan
mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan suatu tindakan dakwah pada diti
seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan dakwah pada situasi
tertentu.
Ciri-ciri kepemimpinan Rosulullah yang menjadi kunci sukses beliau adalah :
a. Akhlak Nabi yang terpuji tanpa tercela.
b. Karakter yang tahan uji, angguh, ulet, sederhana dan semangat baja.
c. Sistem dakwah nabi deengan hikmah.
d. Tujuan perjuangan jelas.
e. Prinsip persamaan.
f. Prinsip kebersamaan.
g. Mendahulukan kepentingan dan keslamatan para pengikutnya.
h. Tipe kepemimpinan karismatik dan demokratis.

8
2. Strategi kesuksesan dakwah Nabi
Kesuksesan dakwah Rasulullah SAW tidak terlepas dari metode dan strategi
dakwah yang beliau terapkan secara sistematis dan terprogram. Metode dakwah
adalah ilmu tentang cara menyampaikan dakwah dan cara menghilangkan
halangan-halangan yang merintangi tujuan dakwah Rasulullah.Adapun di antara
strategi sukses dakwah beliau adalah:

1. Sebagai langkah persiapan, beliau membangun public-image yang positif dari


sisi personalitas dan akhlaknya. Dalam hal ini, sejak awal beliau telah
mampu menyadang predikat “al-amin”.
2. Sebagai langkah awal dakwahnya, Rasulullah melakukan dakwah dengan
rahasia dan memilih objek dakwah yang paling dekat dengan beliau, seperti
istri, keluarga dan para sahabat dekatnya yang dapat dipercaya.
3. Setelah ada perintah dakwah secara terang-terangan, beliau langsung
melakukan dakwah secara terbuka dan mengambil langkah strategis dengan
menggunakan media gunung shofa untuk mengumpulkan masyarakat dengan
memanfaatkan kesan publik akan kejujurannya untuk memasukkan
pesan dakwahnya kepada mereka dan besarnya kasih sayang Abu
Tholib kepada beliau sebagai langkah defensive.
4. Rasulullah juga mengembangkan sikap “Umat Oriented“, artinya
lebih mementingkan keselamatan umatnya di atas dirinya.
5. Setelah hijrah ke Madinah langkah pertama yang beliau lakukan
adalah membangun masjid sebagai tempat ibadah dan media
mengumpulkan pengikutnya serta bermusyawarah tentang rencana
perjuangan berikutnya. Langkah kedua, dengan ikatan persaudaraan
antar umat Islam beliau mantapkan dengan meletakkannya atas satu
landasan, yaitu Islam.
6. Setelah itu, barulah beliau membangun politik kenegaraan yang dimulai
dengan terciptanya Perjanjian Madinah dan beliau sendiri sebagai Kepala
Negara.

9
Dakwah Nabi Muhaammad SAW. Dapat dibagi dalam dua periode penting,
yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Setiap periode memiliki
karakteristik dakwah masing-masing.

1. Metode Dakwah Nabi di Mekkah


Beliau mengambil langkah-langkah bertahap dalam pencapaian dakwah.
Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
A. Tahapan dakwah secara rahasia secara rahasia selama tiga tahun

Orang-orang pada masa ini adalah orang-orang terdekat dengan Rasulullah


SAW. Dan orang-orang yang dianggap mampu memegang rahasia. Orang yang
pertama masuk Islam adalah Khodijah, istrinyalah yang paling tahu tentang
Muhammad. Orang yang masuk Islam atas ajakan beliau adalah: Utsman bin Affan,
Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqash, Thalhah bin
Ubaidillah. Delapan inilah yang merupakan pelopor Islam generasi pertama,
mereka melakukan shalat dan selalu membenarkan apa yang disampaikan oleh
Rasullullah SAW.
B. Tahapan dakwah secara terang-terangan terhadap penduduk Mekkah,
mulai tahun keempat kenabian sampai akhir Tahun kespuluh Kenabian

Dakwah terang-terangan terhadap penduduk Mekkah dimulai sejak turunya


ayat 214 surah asy-Syu'ara: "dan berilah peringatan kepada kaum kerabatmu yang
terdekat".
Adapun metode yang dilakukan Nabi pada tahapan ini adalah sebagai berikut :
1) Mengundang bani Hasyim kerumahnya, dilakukan selama dua kali untuk
menjelaskan bahwa beliau diutus oleh Allah.
2) Undangan terbuka kepada seluruh masyarakat Quraisy di Bukit Shafa.
Disini beliau ingin melihat bagaimana pandangan masyarakat
Quraisy tahapan kepribadian beliau. Masyarakat Quraisy sepakat bahwa
beliau adalah orang yang tidak berdusta. Setelah itu beliau
mengumumkan kenabianya.

10
3) Menyatakan sikap tegas terhadap hakikat ajaran yang dibawa dan
mengecam keyakinan keliru yang tersebar di masyarakat. Hal ini
dilakukan setelah turun ayat 94 Surah al-Hijr.
4) Melakukan pembinaan dan pengkaderan intensif dirumah Arqam bin
Abil Arqam.
5) Menyuruh sebagian kaum mislimin untuk melakukan hijarh ke
Habsyah dengan tujuan untuk menyelamatkan sebagian iman kaum
Muslimin dari fitnah (tahun kelima kenabian).
C. Tahapan dakwah diluar Mekkah, berlangsung dari akhir tahun kesepuluh
kenabian sampai hijrah ke Madinah.

Dalam tahapan ini Rasulullah melakukan beberapa langkah dalam


menajalankan aktifitas dakwahnya, diantaramya:
1) Melakukan perjalanan ke Thaif
2) Menawarkan Islam kepada kabilah-kabilah dan pribadi-pribadi.
2. Dakwah Nabi di Madinah
a. Hijrah sebagai Metode dakwah
Dakwah di Madinah dianggap kelahiran baru agama Islam setelah ruang
dakwah di Mekkah terasa sempit bagi kaum muslimin Madinah memang layak
untuk dijadikan kawasan percontohan. Berawal dari masuk Islamnya beberapa
orang asal Madinah pada tahun ke-11 kenabian dalam gerakan dakwah Rasulullah
kepada orang-orang yang datang ke Mekkah, dakwah dikawasan ini berkembang
dengan pesat. Tidak ada satu rumah pun dikawasan rumah ini yang tidak mengenal
nama Rasulullah SAW. Negara Madinah, Sarana Baru Dakwah Rasulullah
1) Membangun masjid
2) Membangun persatuan sesama muslim.

3. Modal kesuksesan dakwah Rasulullah SAW.


Di samping itu, ada beberapa hal yang menjadi modal kesuksesan utama dalam
berdakwah sehingga mudah diterima oleh segala lapisan masyarakat yang
mendambakan kebenaran dan ketentraman, di antaranya :
a) Meletakkan dasar keimanan yang kokoh

11
b) Menciptakan keteladanan yang baik seperti yang dilukiskan Al Qur’an
c) Menetapkan persamaan derajat manusia dengan mengangkat harkat
dan martabat mereka di atas azaz toleransi
d) Menjadikan ukhuwah islamiyah sebagai tiang kebudayaan
e) Pembinaan sistem akhlakul karimah dan pendidikan dalam menjalani
kehidupan
f) Menegakkan secara bersama-sama syari’at Islam menuju muslim
kaffah.
4. Manajerial Dakwah Rasulullah
Manajemen Dakwah Pada Masa Rasulullah Banyak teladan dalam
manajemen yang dapat di ambil dari kehidupan dakwah Rasulullah SAW. Karena
pada dasarnya beliau diutus di muka bumi ini untuk mengatur tatanan umat islam
supaya selaras dengan aturan-aturan Allah SWT. Karakter tersebut terpancar dari
kepribadian Rasulullah yang mulia dan direfleksikan secara nyata dalam aktivitas
dakwahnya serta dalam kehidupan bermasyarakat-bernegara pada masanya.
Melalui petunjuk dan hidayah dari Allah SWT, Rasulullah mulai menata dan
mengatur aktifitas dakwahnya.
Secara hierarkis, tugas utama beliau adalah sebagai Nabi, kemudian sebagai
pengingat keluarga dekatnya, pengingat kaumnya, pengingat bangsa Arab, dan
yang terakhir beliau adalah pengingat seluruh manusia untuk kerja dakwah beliau
sampai akhir zaman. Pada kondisi semacam itu objek dakwah nabi tidak pada
masyarakat secara umum maelainkan melakukan pendekatan-pendekatan secara
persuasive pada orang-orang yang terdekat secara sembunyi-sembunyi. Betapa
tidak, bila dakwah dilaksanakan secara terbuka, maka langsung mereka akan
menolaknya dan bahkan bereaksi keras. Secara sistematis urutan dakwah yang
dilakukan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:
a. Dakwah pertama ditujukan kepada orang-orang yang serumah dengan
beliau.
b. Berdakwah kepada orang-orang yang bersahabat dengan beliau.
c. Berdakwah kepada orang-orang yang dekat dengan beliau.

12
Pada periode madinah ini islam tampil menjadi dua kekuatan, yaitu kekuatan
dunia dan kekuatan spiritual. Dalam periode madinah ini banyak terobosan dakwah
yang dilakukan oleh Nabi Muhammmad SAW.
Yang diperuntukkan untuk memperkokoh kekuatan masyarakat baru sekaligus
merupakan instrument diletakkan dasar-dasar masyarakat yaitu:
1) Mendirikan Masjid untuk kaum muslimin serta melakukan shalat jum’at. Dalam
khotbah jumat yang kemudian oleh para ahli politik di nyatakan sebagai
proklamasi lahirnya negara Islam. Masjid ini bukan hanya sebagai tempat
ibadah saja melainkan sebagai central aktivitas umat Islam. Masjid ini selain
sebagai tempat ibadah, juga memilki fungsi sosial, yakni mempererat hubungan
dan ikatan para jamaah, karena mereka disini bisa saling berkumpul untuk
berdiskusi dan bermusyarawarah.
2) Ukhuwah Islamiah, persaudaraan sesama Muslim, yaitu mempersatukan antara
muhajirin dengan muhajirin, antara anshar dengan anshar, dan antara muhajirin
dan anshar. Dalam langkah ini selain untuk menghapuskan perbedaan antara
mereka baik dari faktor perbedaan suku, status sosial, atau spun kejayaan juga
merupakan satu langkah guna mengatasi.
3) Mengadakan hubungan toleransi antara Islam dan pihak non Islam. Ini
merupakan salah satu perhatian khusus Nabi Muhammad SAW kepada orang-
orang yang belum masuk Islam, tetapi mereka hidup bersama masyarakat Islam
di madinah. Salah satu wujud dari toleransi ini adalah dengan melakukan
perjanjian antara orang-orang Muslim dengan masyarakat non Muslim dipihak
lain. Isi dari perjanjian tersebut adalah tentang persamaan hak dalam bidang
politik dan beragama, menjamin kemerdekaan beragama, kewajiban
mempertahankan keamanan dari pihak luar. Kesemuanya itu dimaksudkan
untuk menciptakan suatu tatanan masyarakat yang harmonis, damai dan
sejahtera.
4) Penaklukan kota Makkah. Dari kota Makkah inilah kemudian islam disiarkan
ke daerah-daerah lain. Di Makkah inilah direncanakan beberapa program
dakwah. Kota Makkah adalah kota pusat keagamaan yang disucikan oleh

13
bangsa Arab, melalui konsolidasi dengan kabilah bangsa Arab, maka islam
dapat tersebar secara luas.
Secara ringkas berdakwah mesti mengikuti cara-cara yang telah Allah ajarkan
di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Lakukan dakwah dengan hikmah, yaitu kata-kata yang benar dan tegas yang
dapat membedakan yang hak dan bathil. Selain hikmah, Allah juga
mengajarkan cara mauizhah hasanah atau memberikan dakwah dengan
pelajaran yang baik. Memberikan contoh dan suri tauladan yang baik serta
mengambil pelajaran yang ada dalam setiap peristiwa. Terakhir adalah
memberikan nasihat yang menyentuh hati dengan argumentasi dari dalil-dalil
yang sharih ”jelas”.
2) Lakukan dakwah dengan materi yang sesuai dengan kemampuan masyarakat
sasaran dakwah. Materi untuk kalangan cendikiawan beda dengan materi orang
awam. Materi dikampung dengan kompleks perumahan juga beda. Dakwah
untuk orang kantoran dan kaum pesantren beda. Semuanya disesuaikan dengan
kondisi dan kadar penalaran audiens “khalayak”.
3) Lakukan dakwah secara bertahap dan berkesinambungan sampai terjadi
perubahan prilaku dari sasaran dakwah. Jika ingin mengubah suatu kaum yang
mempunyai kebiasan buruk agar berubah janganlah terburu-buru.
4) Dakwah hendaknya tidak sekedar dengan lisan, tetapi juga dengan tulisan
bahkan dengan perbuatan yang merupakan contoh dan suri tauladan.

5. Dakwah Fardiyah Rasulullah


Dakwah fardiyah merupakan jenis dakwah yang pertama kali Rasulullah
terapkan dalam dakwahnya.
Cara-cara dakwah fardiyah Rasulullah:
1) Rasulullah pernah berpidato dibukit Shofa, Rasulullah pernah melakukan
dakwah dengan tulisan (bil qolam) melalui pengiriman surat kepada para raja
di sekitar Arab,
2) Rasulullah praktekkan adalah dakwah dengan pendekatan personal, dakwah
fardiyah. Bagi pelakunya, dakwah fardiyah terasa seperti sebuah seni yang

14
indah. Mengatur strategi, mencoba menyentuh hati, berbahagia kala objek
dakwah mulai berubah baik, dan cemburu saat objek dakwah melakukan hal
yang negatif.
Berikut ini sumbang saran mengenai sasaran dan target dalam dakwah
fardiyah.
Sasaran Objek Dakwah
1. Orang yang Terdekat
Karena dakwah fardiah memerlukan interaksi yang sangat intens, maka sasaran
yang paling mungkin untuk dipengaruhi adalah orang terdekat dengan kita. Berbeda
dengan dakwah bil qolam (tulisan) atau dakwah di mimbar-mimbar di mana kita
mencoba mempengaruhi banyak orang bahkan yang tidak kita kenal sekalipun.
Dakwah fardiyah memerlukan fokus yang tinggi dan interaksi yang pas agar bisa
menyentuh hati mad'u (objek dakwah).
Diantaranya orang-orang yang di dakwai Rasulullah dengan cara dakwah
Fardiyah:
a. Istri beliau saw, Khadijah r.ha adalah orang yang pertama kali masuk
Islam.
b. Syaikh Al-Albani mengatakan: "Lelaki dewasa dan merdeka yang
pertama kali beriman adalah Abu Bakar,
c. Dari kalangan anak-anak adalah Ali bin Abi Thalib,
d. Dari kalangan budak Zaid bin Haritsah." Abu Bakar r.a. adalah teman
Rasulullah sejak kanak-kanak.
2. Yang Mudah
Orang yang lebih mudah dan ada kemauan didakwahi lebih diprioritaskan
daripada orang yang susah menerima dakwah. Sekalipun orang yang susah itu
simpul masa atau orang terpandang.

15
BAB III
KESIMPULAN

Jadi dapat disimpulkan beberapa dari kesuksesan atau keberhasilan dakwah


Nabi diantaranya :
A. Adanya konsistensi Nabi saw dengan kode etika dakwah.
B. Adanya keteladanan (uswah, qudwah) yang beliau berikan kepada para
Sahabat.
C. Aspek agama
D. Aspek politik
E. Aspek sosial
Faktor-faktor pendukung:
1. Faktor ajaran Islam itu sendiri
2. Faktor pedoman pokok penyelenggaraan dakwah yan tepat guna
a. Dakwah bilhikmah
b. Bakwah bil mauidlotil hasanah
c. Dakwah bilmujadalah
3. Faktor budi pekerti
4. Faktor strategi dakwah
a. Alasan yang kuat
b. Tutur kata yang bijaksan
c. Siasat yang bijaksana
5. Faktor ekonomi
6. Faktor dukungn istri dan para sahabat
7. Faktor kepemimpinan.
Bahawasanya kesuksesan dakwah Nabi juga tidak telepas dari strategi atau
metode dakwah yang dilakukan oleh beliau yang mana beliau melakukan dakwah
tersebut dalam dua periode penting, yaitu Madinah dan Mekkah.

16
Adapun di antara strategi sukses dakwah islamiyah beliau di tengah-tengah
umat sebagai berikut:
1. Sebagai langkah persiapan, beliau membangun public-image yang positif dari
sisi personalitas dan akhlaknya.
2. Sebagai langkah awal dakwahnya, Rasulullah melakukan dakwah dengan rahasia
dan memilih objek dakwah yang paling dekat dengan beliau, seperti istri,
keluarga dan para sahabat dekatnya yang dapat dipercaya.
3. Setelah ada perintah dakwah secara terang-terangan, beliau langsung
melakukan dakwah secara terbuka dan mengambil langkah strategis dengan
menggunakan media gunung shofa.
4. Rasulullah juga mengembangkan sikap “Umat Oriented“, artinya
lebih mementingkan keselamatan umatnya di atas dirinya.
5. Setelah hijrah ke Madinah; langkah pertama yang beliau lakukan
adalah membangun masjid sebagai tempat ibadah dan media mengumpulkan
pengikutnya serta bermusyawarah tentang rencana perjuangan
berikutnya. Langkah kedua, dengan ikatan persaudaraan antarumat Islam beliau
mantapkan dengan meletakkannya atas satu landasan, yaitu Islam (bukan etnis,
stratta sosial dan sebagainya)
6. Setelah itu, barulah beliau membangun politik kenegaraan yang dimulai
dengan terciptanya Perjanjian Madinah dan beliau sendiri sebagai Kepala Negara.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://artikelpanduan.blogspot.com/2013/06/rahasia-sukses-dakwah-
rasulullah.html

http://mailzidni.blogspot.com/2016/12/keberhasilan-dakwah-rasullah-saw.html

https://alif.id/read/nur-hasan/strategi-dakwah-rasulullah-saw-ketika-berada-di-
mekkah-b216167p/

18

Anda mungkin juga menyukai