KEBERHASILAN DAKWAH
RASULULLAH SAW
DISUSUN OLEH :
REGITA INTAN PERMATASARI ( 19.01.0644)
RISQI IJLAL ARAFE E (19.01.0645)
RIZKI DWI PRASETIO (19.01.0646)
SAIFUL ANWAR ZUKRI (19.01.0647)
SHABIRA ANISA PRABANINGGAR (19.01.0648)
KELAS MKTJ-B
POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI
JALAN
2019
1
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan
rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan
makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah
memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun
bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya.
Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan
demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
3
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mengetahui faktor yang menentukan keberhasilan dakwah Rasulullah
2. Mengetahui strategi kesuksesan dakwah Rasulullah
3. Mengetahui model kesuksesan dakwah Rasulullah
4. Mengetahui saja manajerial dakwah Rasulullah
5. Mengetahui cara dakwah fardiyah Rasulullah
4
BAB II
PEMBAHASAN
Tanpa adanya contoh dan teladan yang diberikan Nabi saw sulit rasanya para
Sahabat mengamalkan ajaran-ajaran Al-Quran. Masalahnya bukan karena mereka
tidak mampu memahami kandungan al-Quran, melainkan karena mereka tidak
menemukan sosok yang dapat dijadikan model dalam mengaplikasikan ajaran-
ajaran itu kedalam kehidupan sehari-hari.
Manusia lebih cenderung mencontoh seseorang yang dianggapnya idola bagi
mereka, dari pada menerapkan ajaran yang termaktub dalam buku. Maka dari itu
Nabi sebagai teladan kita semua dapat selalu mencontohkan kebaikan didalam
kehidupannya.
C. Faktor Ajaran Islam itu Sendiri
Kebenaran, dan ketinggian nilai Islam itulah yang memberi daya tarik yang kuat
bagi umat manusia untuk memeluknya. Apabila seseorang telah mengakui dengan
mendalam ajaran Islam, maka kebenaran agamanya itu akan berekspresi dalam
segala tingkah laku dan amal perbuatannya sehingga kehidupannya sudah
merupakan daya tarik bagi manusia untuk masuk Islam.
5
Betapa kuatnya daya tarik dan ketinggian ajaran Islam itu, dapat kita lihat dalam
proses berpindahnya bangsa Arab yang bersuku-suku dan saling bermusuhan
kedalam ukhuwah Islamiyah dibawah pimpinan Rosulullah.
Tugas besar ini berhasil dengan sukses, dan ketika Nabi afat terbentanglah satu
wilayah Arabia yang luas dalam suatu damai dan beriman kepada Tuhan. Suatu
keadaan yang tidak pernah dialami oleh bangsa Arab sebelumnya. Bangsa yang
tadinya gemar kepada peperangan dan bermusuhan, dan Agama Islamlah satu-
satunya yang menciptakan suasana perdamaian yang harmonis.
D. Faktor Pedoman Pokok Penyelenggaraan Dakwah yang Tepat Guna
Rosulullah dengan budi pekertinya yang luhur telah dapat memikat hati manusia.
Budi pekerti luhur telah dimiliki rosul sejak sebelum beliau diangkat menjadi rosul.
Bahkan beliau diangkat menjadi orang yang amin (dapat dipercaya).
F. Faktor Strategi Dakwah
Dalam dakwahnya beliau berpegang kepada apa yang yang diterima oleh
akal sehat, menggugah perasaan dan menyentuh hati nurani, tidak berlawanan
dengan hal-hal yang realistis dan tidak diingkari oleh hakikat kebenaran.
6
b. Tutur kata yang bijaksana
Tidak kita kenal dalam sejarah para pemimpin, para pendidik dan lainn-lain
yang mencakup keunggulan akal pikiran, ketepatan pendapat, kebenaran firast
sebagai Rosulullah. Kebijakan siasat itu sebagai berikut:
1. Menyampaikan nasehat dan pengajaran dengan memilih cara, materi
dan waktu yang tepat.
2. Memperbuat sesuatu sesuai dengan kehendak orang yang beliau
ketahui, orang itu menghendakinya.
3. Melunakkan hati orang dengan :
· Harta
· Perkataan lemah lembut
· Membalas kejahatan dengan maaf
· Sabar menerima penderitaan dari musuh
G. Faktor Ekonomi
7
itu, ia memiliki lebih banyak ruang dan kesempatan untuk lebih membebaskan
budak-budak, menolong fakir miskin, dan kegiatan sosial lainnya.
H. Faktor Dukungan Istri dan Para Sahabat
8
2. Strategi kesuksesan dakwah Nabi
Kesuksesan dakwah Rasulullah SAW tidak terlepas dari metode dan strategi
dakwah yang beliau terapkan secara sistematis dan terprogram. Metode dakwah
adalah ilmu tentang cara menyampaikan dakwah dan cara menghilangkan
halangan-halangan yang merintangi tujuan dakwah Rasulullah.Adapun di antara
strategi sukses dakwah beliau adalah:
9
Dakwah Nabi Muhaammad SAW. Dapat dibagi dalam dua periode penting,
yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Setiap periode memiliki
karakteristik dakwah masing-masing.
10
3) Menyatakan sikap tegas terhadap hakikat ajaran yang dibawa dan
mengecam keyakinan keliru yang tersebar di masyarakat. Hal ini
dilakukan setelah turun ayat 94 Surah al-Hijr.
4) Melakukan pembinaan dan pengkaderan intensif dirumah Arqam bin
Abil Arqam.
5) Menyuruh sebagian kaum mislimin untuk melakukan hijarh ke
Habsyah dengan tujuan untuk menyelamatkan sebagian iman kaum
Muslimin dari fitnah (tahun kelima kenabian).
C. Tahapan dakwah diluar Mekkah, berlangsung dari akhir tahun kesepuluh
kenabian sampai hijrah ke Madinah.
11
b) Menciptakan keteladanan yang baik seperti yang dilukiskan Al Qur’an
c) Menetapkan persamaan derajat manusia dengan mengangkat harkat
dan martabat mereka di atas azaz toleransi
d) Menjadikan ukhuwah islamiyah sebagai tiang kebudayaan
e) Pembinaan sistem akhlakul karimah dan pendidikan dalam menjalani
kehidupan
f) Menegakkan secara bersama-sama syari’at Islam menuju muslim
kaffah.
4. Manajerial Dakwah Rasulullah
Manajemen Dakwah Pada Masa Rasulullah Banyak teladan dalam
manajemen yang dapat di ambil dari kehidupan dakwah Rasulullah SAW. Karena
pada dasarnya beliau diutus di muka bumi ini untuk mengatur tatanan umat islam
supaya selaras dengan aturan-aturan Allah SWT. Karakter tersebut terpancar dari
kepribadian Rasulullah yang mulia dan direfleksikan secara nyata dalam aktivitas
dakwahnya serta dalam kehidupan bermasyarakat-bernegara pada masanya.
Melalui petunjuk dan hidayah dari Allah SWT, Rasulullah mulai menata dan
mengatur aktifitas dakwahnya.
Secara hierarkis, tugas utama beliau adalah sebagai Nabi, kemudian sebagai
pengingat keluarga dekatnya, pengingat kaumnya, pengingat bangsa Arab, dan
yang terakhir beliau adalah pengingat seluruh manusia untuk kerja dakwah beliau
sampai akhir zaman. Pada kondisi semacam itu objek dakwah nabi tidak pada
masyarakat secara umum maelainkan melakukan pendekatan-pendekatan secara
persuasive pada orang-orang yang terdekat secara sembunyi-sembunyi. Betapa
tidak, bila dakwah dilaksanakan secara terbuka, maka langsung mereka akan
menolaknya dan bahkan bereaksi keras. Secara sistematis urutan dakwah yang
dilakukan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:
a. Dakwah pertama ditujukan kepada orang-orang yang serumah dengan
beliau.
b. Berdakwah kepada orang-orang yang bersahabat dengan beliau.
c. Berdakwah kepada orang-orang yang dekat dengan beliau.
12
Pada periode madinah ini islam tampil menjadi dua kekuatan, yaitu kekuatan
dunia dan kekuatan spiritual. Dalam periode madinah ini banyak terobosan dakwah
yang dilakukan oleh Nabi Muhammmad SAW.
Yang diperuntukkan untuk memperkokoh kekuatan masyarakat baru sekaligus
merupakan instrument diletakkan dasar-dasar masyarakat yaitu:
1) Mendirikan Masjid untuk kaum muslimin serta melakukan shalat jum’at. Dalam
khotbah jumat yang kemudian oleh para ahli politik di nyatakan sebagai
proklamasi lahirnya negara Islam. Masjid ini bukan hanya sebagai tempat
ibadah saja melainkan sebagai central aktivitas umat Islam. Masjid ini selain
sebagai tempat ibadah, juga memilki fungsi sosial, yakni mempererat hubungan
dan ikatan para jamaah, karena mereka disini bisa saling berkumpul untuk
berdiskusi dan bermusyarawarah.
2) Ukhuwah Islamiah, persaudaraan sesama Muslim, yaitu mempersatukan antara
muhajirin dengan muhajirin, antara anshar dengan anshar, dan antara muhajirin
dan anshar. Dalam langkah ini selain untuk menghapuskan perbedaan antara
mereka baik dari faktor perbedaan suku, status sosial, atau spun kejayaan juga
merupakan satu langkah guna mengatasi.
3) Mengadakan hubungan toleransi antara Islam dan pihak non Islam. Ini
merupakan salah satu perhatian khusus Nabi Muhammad SAW kepada orang-
orang yang belum masuk Islam, tetapi mereka hidup bersama masyarakat Islam
di madinah. Salah satu wujud dari toleransi ini adalah dengan melakukan
perjanjian antara orang-orang Muslim dengan masyarakat non Muslim dipihak
lain. Isi dari perjanjian tersebut adalah tentang persamaan hak dalam bidang
politik dan beragama, menjamin kemerdekaan beragama, kewajiban
mempertahankan keamanan dari pihak luar. Kesemuanya itu dimaksudkan
untuk menciptakan suatu tatanan masyarakat yang harmonis, damai dan
sejahtera.
4) Penaklukan kota Makkah. Dari kota Makkah inilah kemudian islam disiarkan
ke daerah-daerah lain. Di Makkah inilah direncanakan beberapa program
dakwah. Kota Makkah adalah kota pusat keagamaan yang disucikan oleh
13
bangsa Arab, melalui konsolidasi dengan kabilah bangsa Arab, maka islam
dapat tersebar secara luas.
Secara ringkas berdakwah mesti mengikuti cara-cara yang telah Allah ajarkan
di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Lakukan dakwah dengan hikmah, yaitu kata-kata yang benar dan tegas yang
dapat membedakan yang hak dan bathil. Selain hikmah, Allah juga
mengajarkan cara mauizhah hasanah atau memberikan dakwah dengan
pelajaran yang baik. Memberikan contoh dan suri tauladan yang baik serta
mengambil pelajaran yang ada dalam setiap peristiwa. Terakhir adalah
memberikan nasihat yang menyentuh hati dengan argumentasi dari dalil-dalil
yang sharih ”jelas”.
2) Lakukan dakwah dengan materi yang sesuai dengan kemampuan masyarakat
sasaran dakwah. Materi untuk kalangan cendikiawan beda dengan materi orang
awam. Materi dikampung dengan kompleks perumahan juga beda. Dakwah
untuk orang kantoran dan kaum pesantren beda. Semuanya disesuaikan dengan
kondisi dan kadar penalaran audiens “khalayak”.
3) Lakukan dakwah secara bertahap dan berkesinambungan sampai terjadi
perubahan prilaku dari sasaran dakwah. Jika ingin mengubah suatu kaum yang
mempunyai kebiasan buruk agar berubah janganlah terburu-buru.
4) Dakwah hendaknya tidak sekedar dengan lisan, tetapi juga dengan tulisan
bahkan dengan perbuatan yang merupakan contoh dan suri tauladan.
14
indah. Mengatur strategi, mencoba menyentuh hati, berbahagia kala objek
dakwah mulai berubah baik, dan cemburu saat objek dakwah melakukan hal
yang negatif.
Berikut ini sumbang saran mengenai sasaran dan target dalam dakwah
fardiyah.
Sasaran Objek Dakwah
1. Orang yang Terdekat
Karena dakwah fardiah memerlukan interaksi yang sangat intens, maka sasaran
yang paling mungkin untuk dipengaruhi adalah orang terdekat dengan kita. Berbeda
dengan dakwah bil qolam (tulisan) atau dakwah di mimbar-mimbar di mana kita
mencoba mempengaruhi banyak orang bahkan yang tidak kita kenal sekalipun.
Dakwah fardiyah memerlukan fokus yang tinggi dan interaksi yang pas agar bisa
menyentuh hati mad'u (objek dakwah).
Diantaranya orang-orang yang di dakwai Rasulullah dengan cara dakwah
Fardiyah:
a. Istri beliau saw, Khadijah r.ha adalah orang yang pertama kali masuk
Islam.
b. Syaikh Al-Albani mengatakan: "Lelaki dewasa dan merdeka yang
pertama kali beriman adalah Abu Bakar,
c. Dari kalangan anak-anak adalah Ali bin Abi Thalib,
d. Dari kalangan budak Zaid bin Haritsah." Abu Bakar r.a. adalah teman
Rasulullah sejak kanak-kanak.
2. Yang Mudah
Orang yang lebih mudah dan ada kemauan didakwahi lebih diprioritaskan
daripada orang yang susah menerima dakwah. Sekalipun orang yang susah itu
simpul masa atau orang terpandang.
15
BAB III
KESIMPULAN
16
Adapun di antara strategi sukses dakwah islamiyah beliau di tengah-tengah
umat sebagai berikut:
1. Sebagai langkah persiapan, beliau membangun public-image yang positif dari
sisi personalitas dan akhlaknya.
2. Sebagai langkah awal dakwahnya, Rasulullah melakukan dakwah dengan rahasia
dan memilih objek dakwah yang paling dekat dengan beliau, seperti istri,
keluarga dan para sahabat dekatnya yang dapat dipercaya.
3. Setelah ada perintah dakwah secara terang-terangan, beliau langsung
melakukan dakwah secara terbuka dan mengambil langkah strategis dengan
menggunakan media gunung shofa.
4. Rasulullah juga mengembangkan sikap “Umat Oriented“, artinya
lebih mementingkan keselamatan umatnya di atas dirinya.
5. Setelah hijrah ke Madinah; langkah pertama yang beliau lakukan
adalah membangun masjid sebagai tempat ibadah dan media mengumpulkan
pengikutnya serta bermusyawarah tentang rencana perjuangan
berikutnya. Langkah kedua, dengan ikatan persaudaraan antarumat Islam beliau
mantapkan dengan meletakkannya atas satu landasan, yaitu Islam (bukan etnis,
stratta sosial dan sebagainya)
6. Setelah itu, barulah beliau membangun politik kenegaraan yang dimulai
dengan terciptanya Perjanjian Madinah dan beliau sendiri sebagai Kepala Negara.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://artikelpanduan.blogspot.com/2013/06/rahasia-sukses-dakwah-
rasulullah.html
http://mailzidni.blogspot.com/2016/12/keberhasilan-dakwah-rasullah-saw.html
https://alif.id/read/nur-hasan/strategi-dakwah-rasulullah-saw-ketika-berada-di-
mekkah-b216167p/
18