Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIUKUM FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI

ANASTESI DAN PEMBEDAHAN

Disusun oleh :

Aimi Ratnasari

Erva Arpiani

Iis Nurjanah

Utiani Khoirunnisa

Wenda Nurmeyda Andriani

PRODI S1 FARMASI

STIKes BAKTI TUNAS HUSADA

TASIKMALAYA

2014
A. Tujuan Praktikum
 Mampu mengetahui dan melaksanakan anastesi terhadap hewan
percobaan
 Mampu mengetahui dan melaksanakan pembedahan terhadap hewan
percobaan

B. Dasar Teori
Anastesi adalah tindakan menghilangkan rasa nyeri dan sensasi
lainnya. Sedangkan anastesiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang
mendasari berbagai tindakan yang meliputi pemebrian anastesi, penjagaan
keselamatan penderita yang mengalami pembedahan ataupun tindakan
lainnya, pemberian terapi dan penanggulangannya.
Anastesi dilakukan untuk membantu dalam proses pembedahan
dimana anastesi akan mampu menghilangkan rasa nyeri akibat
pembedahan.

Tahap-tahap anastesi antara lain :

1. Analgetika : Pada tahap ini terjadi pengurangan kesadaran


2. Eksitasi : Masuk tahap ini kesadaran mulai menghilang dan muncul
kegelisahan.
3. Anestesi : Tahap ini pernafasan menjadi dangkal dan berjalan dengan
cepat akibat adanya kegelisahan.
4. Pelumpuhan sum-sum tulang : Pada tahap ini kerja jantung mulai
berhenti dan pernafasan tidak berjalan lagi.

Bedah atau pembedahan (bahasa inggris : surgery, bahasa yunani :


cheirourgria) adalah spesialisasi dalam kedokteran yang mengobati
penyakit atau luka dengan operasi manual dan instrument. Dalam hal ini
mencit atau tikus dibedah dengan menggunakan alat bedah seperti gunting
bedah, pinset, pisau dan yang lainnya, kemudian amati organ-organ
dalamnya dan ambil tiap bagiannya.
C. Alat dan Bahan
Alat : Kapas
Toples bertutup
Sarung tangan
Ram kawat
Jarum
Alat bedah

Bahan : Na- pentobarbital


Eter
Halotan
Uretan

Hewan Percobaan : Mencit


Tikus
Kelinci

D. Prosedur
1. Cara menganastesi hewan percobaan
1) Mencit
Dengan menggunakan eter, halotan (pentobarbital Na dan
heksobarbital Na) maupun uretan. Obat diletakan dalam suatu
wadah, kemudian hewan dimasukan kedalam wadah dan tutup.
Hewan dikeluarkan dan siap dibedah. Penambahan selanjutnya
diberikan dengan bantuan kapas yang dibasahi dengan obat
tersebut.
2) Tikus
Lakukan hal yang sama seperti pada mencit
2. Cara mengorbankan hewan percobaan
1) Mencit
 Cara kimia
Antara lain dengan menggunakan eter atau pentobarbital-Na
pada dosis yang mematikan
 Cara fisik
Dilakukan dengan dislokasi leher. Proses dislokasi leher
dilakukan dengan cara :
 Ekor mencit dipegang dan kemudian ditempatkan pada
permukaan ram kawat.
 Mencit akan meregangkan badannya.
 Saat mencit meregangkan badannya, pada tengkuk
ditempatkan suatu penahan misalnya pensil atau batang
logam yang dipegang dengan tangan kiri.
 Ekornya ditarik dengan tangan kanan dengan keras,
sehingga lehernya akan terdislokasi dan mencit akan
terbunuh.

2) Tikus
 Cara kimia
Dengan menggunakan eter atau pentobarbital-Na pada dosis
yang mematikan.
 Cara fisik
Cara fisik dilakukan dengan proses sebagai berikut :
 Tikus diletakan diatas sehelai kain, kemudian badan tikus
dibungkus termasuk kedua kaki depannya dengan kain
tersebut. Tikus selanjutnya dibunuh dengan cara memukul
bagian belakang telinganya dengan tongkat.
 Tikus dipegang dengan perutnya menghadap keatas,
kemudian bagian belakang kepalanya dipukuul dengan
keras pada permukaan yang keras seperti meja.
 Ekor tikus dipegang, kemudian diayunkan sampai
tengkuknya tepat mengenai permukaan benda keras seperti
bagian pinggir meja.
E. Hasil Pengamatan
Berat Mencit : 23,30 gram
No Nama Organ Berat Organ
Panjang usus 56,5 cm
1.
Usus 2,96 gram
2. Lambung 0,52 gram
Ginjal kiri 0,16 gram
3.
Ginjal kanan 0,16 gram
4. Hati 1,25 gram
5. Limfa 0,14 gram
6. Jantung 0,13 gram
7. Empedu 0,04 gram
8. Paru 0,18 gram
9. Kelamin jantan 0,13 gram
10. Otak 0,32 gram

F. Perhitungan
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛
Indeks organ = x 100 %
𝐵𝐵 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡
2,96 𝑔
1. Indeks organ usus = x 100 % = 12,7 %
23,30 𝑔
0,52 𝑔
2. Indeks organ lambung = x 100 % = 2,23 %
23,30 𝑔
0,32 𝑔
3. Indeks organ ginjal = x 100 % = 1,37 %
23,30 𝑔
1,25 𝑔
4. Indeks organ hati = x 100 % = 5,36 %
23,30 𝑔
0,14 𝑔
5. Indeks organ limfa = x 100 % = 0,6 %
23,30 𝑔
0,13 𝑔
6. Indeks organ jantung = x 100 % = 0,56 %
23,30 𝑔
0,04 𝑔
7. Indeks organ empedu = x 100 % = 0,17 %
23,30 𝑔
0,18 𝑔
8. Indeks organ paru-paru = x 100 % = 0,77 %
23,30 𝑔
0,13 𝑔
9. Indeks organ kelamin jantan = x 100 % = 0,56 %
23,30 𝑔
0,32 𝑔
10. Indeks organ otak = x 100 % = 1,37 %
23,30 𝑔

G. Pembahasan
Pada praktikum cara mengorbankan hewan percobaan metode yang
digunakan adalah cara kimia, yaitu dengan cara menganastesi sampai mati
mencitnya. Setelah mati, langsung dibedah kemudian diambil organ-
organnya yaitu usus, hati, jantung, limfa, ginjal kiri da kanan, paru-paru,
lambung, otak dan testis.
Adapun fungsi dari organ-organ tersebut yaitu, otak berfungsi untuk
mengatur atau mengordinir sebagian gerakan, prilaku dan fungsi tubuh
homeeostatis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan
tubuh dan suhu tubuh. Jantung berperan dalam sistem peredaran darah.
Limpa merupakan organ dari sistem limfoid, sistem limfoid berfungsi
untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat zat asing. Ginjal berfungsi
menyaring kotoran dari darah dan membuangnya bersama air dalam
bentuk urin. Hati berfungsi membantu fungsi ginjal dengan cara memecah
beberapa senyawa yang bersifat racun. Lambung berfungsi sebagai tempat
dimana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap.
Sedangkan, Paru-paru berfungsi untuk menukar oksigen dari udara dengan
karbon dioksida dari darah.
Masing-masing organ ditimbang kemudian didapatkan data-data berat dari
setiap organ sehingga dapat dihitung indeks organnya.
Indeks organ ini merupakan perbandingan berat organ dengan berat badan
hewan. Selain pembedahan yang dilakukan berfungsi pula untuk
mengetahui letak-letak organ tubuh pada mencit.
Setelah diketahui indeks organnya, kemudian diolah secara statistik
dengan menggunakan SPSS. Pada tabel one sample test pada kolom rata-
rata (mean difference) didapat nilai 0,334.

Anda mungkin juga menyukai