Anda di halaman 1dari 4

Oleh:

Vianny Permata Audina

1711313009

PRINSIP ETIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

Prinsip etik keperawatan komunitas, terdiri dari 6 prinsip yaitu :

1. Autonomy = Bebas untuk Memilih

Contoh Kasus:

a) Seorang pasien Tn. A berusia 50 tahun, telah dirawat selama 4 bulan dirumah sakit karena
gagal ginjal kronik, kondisinya dalam keadaan kurang baik dan memang mengharuskan
dirawat dirumah sakit. Akan tetapi klien mempunyai keinginan untuk melakukan
perawatan dirumah. Tn. A memiliki alasan tersendiri mengapa dia mau dirawat dirumah.
Perawat S menghargai keputusan Tn. A dan menyarankan Tn. A untuk selalu dapat kontrol
ke rumah sakit terdekat.

b) Ny. D merupakan warga di kelurahan Melati yang memiliki anak perempuan berusia 7
bulan. Saat melakukan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak, Ny. D mengatakan bahwa
anaknya tidak mengikuti imunisasi dengan alasan imunisasi tidak halal. Setelah, perawat J
memberikan edukasi mengenai manfaat dari imunisasi itu sendiri, sang ibu tetap saja
menolak. Perawat J memahami dan menghargai keputusan Ny.D
2. Beneficience = Berbuat Baik dan Menguntungkan

Contoh Kasus :

a) Seorang pasien Ny. M berusia 45 tahun akan melakukan pemeriksaan di ruang radiologi.
Ny. M tampak lemah dan tidak mampu berjalan. Perawat J yang melihat hal tersebut
menyarankan Ny.M untuk menggunakan kursi roda serta menemani Ny.M sampai ke ruang
radiologi.
b) Perawat T bekerja di Puskesmas Dahlia di ruang BP umum. Meskipun terdapat banyak
pasien, perawat T tetap tersenyum dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada
pasiennya. Kemudian datang pasien Tn.E yang mengeluh batuk lebih dari 2 bulan. Perawat
T menyarankan agar pasien Tn.E untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut tetapi Tn. E
menolak dengan alasan takut mengetahui penyakitnya dan mengatakan bahwa obat batuk
saja cukup. Akhirnya perawat T memberikan penjelasan mengenai pentingnya
pemeriksaan lebih lanjut agar pengobatan dapat dilakukan secara maksimal.

3. Non Malefience = Mencegah Kerusakan atau Bahaya

Contoh Kasus :

a) Seorang pasien Tn.G berusia 55 tahun dirawat diruang perawatan neurologi dengan
diagnosa medis stroke iskemic. Perawat S ditugaskan untuk memberikan obat injeksi
captopril kepada Tn.G. Setelah melakukan pemberian obat, perawat S tidak lupa untuk
memasang pengaman tempat tidur (side drill) agar pasien tidak jatuh.
b) Seorang pasien Tn. L berusia 25 tahun menderita gagal ginjal. Pasien baru saja dilakukan
intervensi dan tindakan medis. Dokter mengatakan sudah ada komplikasi yang beresiko
kematian. Perawat B yang melihat kejadian tersebut mencoba untuk menyemangati dan
memberi dukungan kepada pasien untuk bisa sembuh. Perkataan perawat B pun membuat
pasien lebih senang dan membuat beban psikologis pasien lebih berkurang.
4. Justice = Adil

Contoh Kasus :

a) Suatu hari Ny. W berobat ke puskesmas karena anaknya demam tinggi dan muntah-muntah
dengan hanya mengandalkan kartu miskin yan diterima dari keluarahan setempat. Pada
menit kemudian, ada juga seorang anggota dewan yang berobat dengan keluhan sakit di
bagian kepala. Perawat M tidak memilih-memilih pasien dan melayani Ny.W dan anaknya
terlebih dahulu. Perawat M melayani pasien dengan adil tanpa memandang status
ekonominya.

b) Pasien Tn. A merupakan pasien yang dirawat di bangsal Nuri sedangkan pasien Tn.B
merupakan pasien yang dirawat di ruang VIP. Perawat C merupakan perawat yang bertugas
untuk melakukan tindakan keperawatan pada kedua pasien tersebut. Perawat C melakukan
tindakan keperawatan secara terbaik dan sesuai SOP tanpa membeda-bedakan pasien.

5. Veracity = Memberi Tahu yang Sebenarnya

Contoh Kasus :

a) Tn. S seorang pria lansia dengan usia 65 tahun, dirawat di Rumah sakit dengan berbagai
macam fraktur karena kecelakan mobil. Istrinya yang juga ada dalam kecelakaan tersebut
masuk kerumah sakit yang sama dan meninggal. Tn.S bertanya berkali-kali kepada perawat
tentang keadaan istrinya. Dengan berat hari dan mengatakan keprihatinnya kepada pasien,
perawat memberi tahu yang sebenarnya. Perawat memberi semangat dan dukungan kepada
pasien agar pasien dapat cepat sembuh dan mengikhlaskan istrinya.

b) Perawat N adalah perawat komunitas yang ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan


HIV/AIDS di kelurahan Genting. Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan hasil bahwa
terdapat anggota keluarga Tn. O yang menderita HIV/AIDS. Sesuai dengan prinsip etik,
perawat N menyampaikan hal tersebut agar nantinyapasien akan mendapatkan penanganan
yang lebih lanjut dan melakukan pengobatan.
6. Fidelity = Menjaga Rahasia

Contoh Kasus :

a) Ny.A merupakan pasien berusia 47 tahun yang di diagnosa menderita karsinoma payudara.
Pasien mengatakan tidak ingin memberi tahu penyakit kepada siapa pun selain keluarganya
karena malu dan takut menjadi bahan bicara orang lain. Perawat H menghargai keputusan
dan menyanggupi permintaan Ny.A . Perawat H menjaga kerahasiaan penyakit pasien dari
orang lain sesuai permintaan pasien Ny.A

b) Tn. J menderita diare sudah lebih dari 3 bulan tidak kunjung sembuh, Perawat S
menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dengan mengambil
sampel darahnya. Tn. J yang ingin tahu mengenai hasilnya meminta perawat segera
memberi tahu setelah mendapatkan hasil pemeriksaan. Perawat S harus menepati janji yang
sudah disepakati dengan Tn. J yang bersedia akan menginformasikan hasil pemeriksaan
kepada Tn. J jika hasil pemeriksaannya sudah selesai Hasilnya mengatakan bahwa Tn. J
positif terjangkit penyakit HIV/AIDS. Tn. J tampak sedih dan meminta perawat untuk
merahasiakan penyakitnya kepada orang lain. Perawat S pun menyanggupi permintaan
yang diberikan oleh pasien.

Anda mungkin juga menyukai