Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

FISIKA DALAM KEPERAWATAN


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan
Dosen : Siti Nur Qomariah,S.Kep.,Ns.,

DISUSUN OLEH :
1. Shilvia Anggraini (201908007)
2. Jacklin Vierdhy Bima (2019080008)
3. Adisthi Amellinda G (2019080009)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GRESIK
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Biomedik I yang berjudul “PENERAPAN FISIKA DALAM KEPERAWATAN” Kemudian
shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah tersebut saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah
ini di susun oleh penulis sendiri dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri saya
maupun yang datang dari luar .Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
.
Akhir kata, penulis pun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
terdapat banyak kekurangan, namun semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, maka dari itu
saya mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Gresik, 28 November 19
DAFTAR ISI

HALAM JUDUL...........................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan...................................................................................................
BAB II ISI......................................................................................................................
1.1 Definisi Biomekanika...................................................................................................
1.2 Biomekanika.................................................................................................................
1.2.1 Biomekanika Kerja Tubuh..................................................................................
1.2.2 Biomekanika dan Perencanaan Kerja.................................................................
1.2.3 Biomekanika Dalam Pengukuran.......................................................................
1.2.4 Biomekanika Dalam Satuan...............................................................................
1.3 Prinsip Traksi.................................................................................................................
1.4 Pengertian Biotermal.....................................................................................................
1.4.1 Jenis-jenis Termometer.......................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................................
Kesimpulan..........................................................................................................................
Saran....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam dunia
IT (Informatic Technology). Perkembangan dunia IT berimbas pada perkembangan berbagai
macam aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terkena efek perkembangan dunia
IT adalah kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembengan
teknologi yang menggunakan prinsip ilmu fisika untuk meningkatkan efisiensi serta
efektivitas di dunia kesehatan.
Abad 20 ditandai dengan perkembangan yang menakjubkan di bidang ilmu dan
teknologi, termasuk disiplin ilmu dan teknologi kesehatan. Terobosan penting dalam bidang
ilmu fisika dan teknologi ini memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam diagnosis
dan terapi berbagai penyakit termasuk penyakit-penyakit yang menjadi lebih penting secara
epidemologis sebagai konsekuensi logis dari pembangunan di segala bidang yang telah
meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Dalam makalah ini kita akan membahas
tentang bagaimana penerapan fisika itu sendiri dalam bidang kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana penerapan fisika dalam bidang kesehatan?
2. Apa yang dimaksud dengan biomekanika : prinsip traksi?
3. Apa yang dimaksud dengan biotermal dalam bidang kesehatan?
4. Bagaimana proses perpindahan panas itu?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui penerapan fisika dalam kesehatan
2. Untuk mengetahui biomekanika : prinsip traksi dalam kesehatan
3. Untuk menegtahui penerapan biotermal dalam kesehatan
4. Untu mengetahui proses perpindahan panas konduksi, evaporasi, konveksi, dan radiasi
BAB II
PEMBAHASAN

1. DEFINISI BIOMEKANIKA

Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari
gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang
disebut gaya. Sedangkan definisi biomekanika adalah bidang ilmu aplikasi mekanika pada sistem
biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu
biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh
makhluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan
konsep, analisis, disaign dan pengembangan perawatan dan sistem dalam biologi dan kedokteran.
. Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dan sedang berkembang
secara dinamis. Akan tetapi sebenarnya bidang ilmu ini sudah terkenal sejak abad ke 15 masehi
ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan signikansi mekanika dalam
penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalam bidang ilmu biologi,
kedokteran, ilmu-ilmu dasar dan teknik ilmu perkembangan biomekanika akhir-akhir ini.

2. BIOMEKANIKA

Menurut Frankel dan Nordin 1980 biomekanika merupakan ilmu mekanika teknik untuk
analisa sistem kerangka otot manusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan
biomekanika, yaitu: Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskan
gerakan pada aktivitas sehari-hari. Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yang bekerja pada
satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetika menjelaskan gaya yang
menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajian kinematika, kajian lebih sulit untuk
diamati, pada kajian kinetik yang terlihat adalah akibat dari gaya.

2.1. BIOMEKANIKA KERJA TUBUH

Tubuh manusia dipandang sebagai sistem yang terdiri dari link (penghubung) dan joint
(smbungan), tiap link mewakili segmen-segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan
sendi yang ada

2.2. BIOMEKANIKA DAN PERANCANGAN KERJA


Aspek biomekanika sangat berkaitan dengan proses perancangan peralatan kerja misalnya
pembuatan alat bantu gerak yang dapat digunakan untuk meringankan penderita cacat meupun
peralatan kerja lainnya. Penggunaannya harus sesuai dengan keadaan biomekanika seseorang.
Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan atau menggerakkan peralatan
dapat mengakibatkan edera. Penerapan biomekanika menghindari hal tersebut , dan
mengupayakan agar dengan pe ngeluaran energi yang minimum namun dapat dicapai hasil yang
optimal.

Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri dari enam link, yaitu :

1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dan siku.
2. Link lengan atom yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.
3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.
4. Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.
5. Link betis yang dibatasi oleh joint lutut dan mata kaki.
6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.

Seperti yang disebutkan diatas bahwa manusia dapat disamakan dengan segmen benda
jamak maka panjang setiap link dapat diukur berdasarkan persentase tertentu dari tinggi badan,
sedangkan beratnya berdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa tiap
link didasarkan pada persentase standart yang ada. Panjang setiap link tiap segmen berotasi di
sekitar sambungan dan mekanika terjadi mengikuti hukum newton. Prinsip-prinsip ini digunakan
untuk menyatakan gaya mekanik pada rubuh dan gaya otot yang diperlukan untuk mengimbangi
gaya-gaya yang terjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk
mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material dan peralatan dengan tujuan
untuk meminimumkan keluhan pada sistem kerangka otot agar produktivitas kerja dapat
meningkat. Menghindari keluhan pada sistem kearangka otot dapat ditanggulangi dengan
melakukan pengendalian administratif (pemilihan personil yang tepat, peatihan dengan teknik-
teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalah keseimbangan dari
pasien. Gerakan ini akan memperlihatkan bagaimana kedua kaki saling menyeimbangkan berat
tubuh dalam pergerakan berpindah.

2.3. BIOMEKANIKA DALAM PENGUKURAN


Dalam bidang keperawatan dan kedokteran sampai sekarang masih senang
mempergunakan kwantitas ukuran dalam satuan Non Standar. Sebagai contoh satuan tekanan
dinyatakan sebagai Nm-2. Tekanan darah dinyatakan dalam milimeter air raksa, satuan
panjang/tinggi zat cair.

Suatu contoh lain,satuan non standar yang telah lama dipergunakan tetapi mempunyai arti
sejarah yaitu pengukuran tentang pulse rate pada penderita. Sanctorium (1602)(teman kedokteran
galileo) memperkenalkan pulsogium(suatu pendulum simple)untuk mengukur pulse rate pada
penderita.

2.3.1. Proses pengukuran

Ilmu kedokteraan mengalami pertumbuhan,bilangan dan ketelitian dari pengukuran kuwantitas


dalama praktis klinis ditingkatkan.Dalam pengukuran fisik dibagi menjadi dua grub yaitu:

a. Proses pengukuran pengulangan

Proses ini biasanya mencakup sejumlah pengulangan perdetik, permenit, perjam dan
sebagainya

b. Proses pengukuran yang tidak ulang


pengukuran ini dilakukan sekali terhadap individu.

Proses pengukuran ini,perlu perhatian “ketelitian(accuracy) dan


kebeneran(precision).ketelitian dan kebenaran memiliki arti yang berbeda didalam
pengukuran.ketelitian(accuracy) pengukuran pendekatan untuk memperoleh suatu standar.

Rumus ketelitian:

Sedangkan kebenaran(precision) pengukuran yang tidak


mempedulikan ketelitian didalam pengukuran.
2.3.2. Registrasi

Meregistrasi adalah pencatatan hal-hal yang didapat dari hasil pengukuran.registrasi sangat
penting dalam mendapat informasi.terkadang dibutuhkan registrasi kontinyu dalam waktu
tertentu ini disebut registrasi analog

2.3.3 False Positif dan False Negatif

False positif adalah suatu error(penyimpanan) yang terjadi pada penderita dinyatakan menderita
padahal sama sekali tidak. False negative adalah suatu error yang terjadi pada penderita
dinyatakan tidak menderita padahal menderita sesuatu penyakit.

False positif dan false negative sangat berkaitan dengan hasil test laboratorium.Untuk
menghindari false positif atau false negative perlu memperhatikan:

 Dalam pengambilan pengukuran


 Pengulangan pengukuran
 Penggunaan alat-alat yang dapat dipercayai
 Kaliberasi sepatutnya terhadap alat-alat

Skema dasar pengukuran

Dari uraian di atas dapat dibuat suatu skema dasar pengukuran yaitu:

Ketelitian dan kebenaran


Proses pengukuran

Data-data
lain

False positif atau False


negatif

2.4. BIOMEKANIKA DALAM SATUAN


Apabila ingin mengatakan suatu kuawntitas fisik yang melibatkan hukum atau
prinsip,harus mengetahui bagaimana cara mengukur suatu kuwantitas.Dalam cabang ilmu fisika
yang dikenal sebagai ilmu mekanika,kuantitas dasar adalah panjang,massa dan waktu sedangkan
satuan dasar adalah meter,kilogram,dan detik.

Cabang ilmu fisika lainnya mempergunakan lebih dari 3 kuantitas dasara dan satuan yaitu
temperature(Kelvin),arus listrik(Amper) dan intensitas luminasi(candela).Tahun 1954 dan
1960,seluruh kuantitas fisika dan satuan telah dinyatakan dalam istilah satuan disebut satuan
internasional(SI) dan beberapa derivate/keturuanan dari SI.

Tabel Satuan Internasional

Kuantitas Satuan Singkatan


Panjang Meter M
Massa Kilogram Kg
Waktu Detik Sec
Arus Ampere A
Temperatur Kelvin K
Intensitas Luminasi Candela Cd
Tabel Turuanan Satuan Internasional

Kuantitas Satuan Singkatan Dimensi

Gaya Newton N Kgm/sec2


Tekanan Pascal Pa.N/m2 Kg/m sec2
Energi Youle J.Nm Kgm2/sec2
Tenaga Watt W.J/sec Kgm2/sec3
Torque Meter Newton r.mN Kgm2/sec2
Electriic charge Coulomb C A sec
Potensial Listrik Volt V.J/c Kgm2/sec3A
Tahanan Listrik Ohm V/A Kgm2/sec3A2
Kapasitas Farad F,C/V,C2/J Sec4A2/Kgm2
Induktan Henry H,J/A2,sec Kgm2/sec3A2
Fluks magnetis Weber Wb,J/A,Vsec Kgm2/sec3A

Tabel Turuanan Satuan Internasional(Lanjutan)

Kuantitas Satuan Singkatan Dimensi


-intensitas Testa T.Wb/m2,Vsec/m2 Kg/sec2A
magnetis
-frekwensi Hertz Hz sec-1
-disinttegrasi rate Beoquerel Bq sec-1
-dosis absorpsi Gray Gy,J/Kg m2/sec2

Dalam bidang kedokteran system SI ,maupun turunan system SI tidak semua dipergunakan
masih banyak mempergunakan non SI (lihat table dibawah ini )

Table non SI

Kuantitas Satuan Singkatan

Massa Gram G
Panjang Foot,centimeter Ft,Cm
Volume Liter -
Waktu Menit Min
Gaya Dyne -
Pound Force Lbf
Energi Kalori Cal
Kilokalori Kcal
Tenaga Kilokalori/menit Kcal/min
Tekanan Pound/inch2 Psi
Milimeter merkuri Mm Hg
Sentimeter air Cm H2O
Atmosfir Atm
Temperatur Fahrenheit F
Celcius C

Di bawah ini disajikan data standar manusia yang menggunakan system satuan
internasional,turuanan SI dan non SI

Umur 30 tahun
Berat Badan 690 N(154 Lb)
Tinggi Badan 172 cm
Massa 70 Kg
Luas permukaan 1,85 m2
Temperatur tubuh 37,00C
Temperatur panas 34,00C
Kapasitas panas 0.86 Kcal/Kg C

Tabel Sistem Satuan Internasional,Turunan SI dan non SI(Lanjutan)

Umur 30 tahun

Basal Metabolisme 38 Kcal/m2 hr


Kebutuhan O2 260 ml/min
Produksi CO2 208/min
Volume darah 5,2 liter
Cardiac output 5 liter/menit
Tekanan Darah 120/80 mm Hg
Heart rate 70 beat/min
Total Lung capacity 6 liter
Vital capacity 4,8 liter
Tidal capacity 0,5 liter
Dead space 0,15 liter
Breathing rate 15/min
Muscle mass 30000 g(45% dari massa badan)
Fat mass 10000 g(14% dari massa badan)
Dan sebagainya

3. PRINSIP TRAKSI
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan
atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur,
dislokasim atau spasme otot dalam usaha memperbaiki deformitas dan mempercepat
penyembuhan.
Prinsip traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai, pelvis
atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang berlawanan disebut
dengan counter traksi.
Penggunaan traksi telah dimulai 3000 tahun yang lalu.Suku Aztec dan mesir menggunakan
traksi manual dan membuat splint dari cabang pohon. Traksi telah menjadi sebuah ketetapan
dalam management ortopedi hingga 1940 ketika fiksasi internal menggunakan nail, pin dan plate
menjadi praktek yang sering. Pengembangan ini berpasangan dengan kurangnya pembedahan
fraktur dengan kebutuhan ekonomi untuk perawatan rumah sakit yang lebih.

Kita dapat menggunakan traksi :


1. untuk mendorong tulang fraktur kedalam tempat memulai, atau
2. untuk menjaga mereka immobile sedang hingga mereka bersatu, atau
3. untuk melakukan kedua hal tersebut, satunya ikuti dengan yang lain. Untuk
mengaplikasikan traksi dengan sempurna, kita harus menemukan jalan untuk
mendapatkan tulang pasien yang fraktur dengan aman, untuk beberapa minggu jika
diperlukan.
Ada 2 cara melakukan hal tersebut :
1. memberi pengikat ke kulit (traksi kulit).
2. dapat menggunakan Steinmann pin, a Denham pin, atau kirschner wir melalui tulangnya
(traksi tulang).
Traksi membutuhkan waktu untuk diaplikan dan diatur, tetapi hal ini dapat dengan mudah
diatur dengan asisten.Traksi kebanyakan berguna pada kaki.Di lengan hal ini masih kurang
nyaman, tidak menyakinkan, sulit untuk dijaga, dan frustasi untuk pasien.Untuk kesemua
alas an ini, traksi lengan hanya digunakan dalam keadaan pengecualian yang lebih jauh.
Klasifikasi traksi di dasari pada penahan tubuh yang di capai:
1. Traksi Manual, menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan terhadap seseorang
dibagian tubuh yang terkena melalui tangan mereka.Traksi manual digunakan untuk
mengurangi fraktur sederhana sebelum aplikasi plesrer atau selama pembedahan.
2. Traksi Skeletal, menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan langsung ke
sekeleton melalui pin, wire, atau baut dimasukkan dalam tulang. Traksi skeletal
digunakan untuk fraktur yang tidak stabil, untuk mengontrol rotasi dimana berat lebih
besar dari 25 kg dibutuhkan dan fraktur membutuhkan traksi jangka panjang.
3. Traksi kulit, menunjukkan dimana dorongan tahanan diaplikasikan kepada bagian tubuh
yang terkena melalui jaringan lunak.

4. PENGERTIAN BIOTERMAL
Biotermal (Suhu & Termometer) berasal dari kata bio artinya makhluk hidup,sedangkan
termal adalah suhu. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat dalam mengukur suhu cenderung menggunakan
indra peraba,tetapi dengan adanya perkembangan teknolgi maka diciptakan termometer
untuk mengukur suhu dengan hasil yang valid

4.1. JENIS-JENIS TERMOMETER

Jenis-jenis termometer antara lain:

1. Celcius
Termometer celciys ditemukan oleh Andreas Celcius, seorang ahli fisika asal Swedia.
Celcius menentukan titik tetap bawah termometer dengan patokan suhu es yang sedang
mencair dan diberi skala 0°. Titik tetap ats termometer celcius diberi patokan berdasarkan
suhu air yang sedang mendidih pada tekanan 76cm Hg, yaitu 100°. Suhu satuan yang diukur
menggunakan termometer celcius diberi satuan derajat celcius (ditulis : ℃)
2. Reamor
Jenis termometer ini pertama kali ditemukan oleh reamor, seorang ahli fisika
berkebangsaan Perancis. Reamor menentukan titik tetap bawah dan titik tetap atas
termometer ini sama dengan cara yang dilakukan oleh Andreas Celcius untuk menentukan
skala termometernya. Hanya saja, reamor memberikan titik tetap bawah termometer reamor
pada skala 0° dan titik tetap atas pada skala 80°. Satuan suhu yang digunakaan untuk
menuliskan suhu yang diukur dengan termometer reamor adalah derajat reamor (ditulis : °R)

3. Fahrenheit
Termometer Fahrenheit adalah salah satu jenis-jenis termometer yang perlu kita
ketahui, termometer ini ditemukan oleh seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman bernama
Gabriel D.Fahrenheit. untuj menentukan titik tetap atas dan titk tetap bawahnya, Fahrenheit
berpatokan pada suhu antara campuran es dan garam mulai mencair untuk titik tetap bawah
dan titik tetap atasnya ada pada titik didih campuran tersebut. Titik tetap bawah Fahrenheit
ada pada skala 32° dan titik tetap atasnya ada pada skala 212°. Satuan suhu yang diukur
menggunakan termometer Fahrenheit adalah derajat Fahrenheit ( ditulis : °𝐹 )

Dari ketiga jenis termometer diatas termometer yang umum digunakaan di Indonesia
adalah termometer Celcius. Sedangkan dibeberapa negara seperti Inggris dan Amerika
Serikat, termometer yang digunakan adalah termometer Fahrenheit. Akan tetapi, skala suhu
untuk satuan suhu dalam sistem internasional (SI) atau yang disebut skala termodinamika
adalah skala Kelvin.

4. Kelvin
Termometer Kelvin ditemukan oleh Lord Kelvin yang nama aslinya adalah William
Thompson yang merupakan seorag ilmuwan berkebangsaan Inggris. Kelvin menggunakan
skala termometer Celcius yang dengan mengubah skala titik tetap bawah dan titik tetap
atasnya. Jika pada termometer Celcius titik tetap bawah adalah 0°, maka pada termometr
Kelvin suhu titik tetap bawah adalah 273. Sedangkan jika titik tetap atas termometer Celcius
adalah 100°, maka pada termometer Kelvin suhu titik tetap atasnya adalah 373. Contoh : 308
K (baca : 308 Kelvin).

Selain keempat jenis termometer diatas, ada juga termometer lain yang juga
digunakan sebagai alat pengukur suhu yaitu termometer Klinik dan Six-Bellani.

5. Klinik
Termometer Klinik adalah termometer yang sering disebut sebagai termometer badan
atau termometer demam karna termometer ini khusus digunakan sebagai alat pengukur suhu
badan manusia. Skala termometer ini dibuat antara 35°𝐶 sampai dengan 43°𝐶 sesuai dengan
suhu badan manusia. Termometer badan mempunyai ketelitian sampai dengan 0,1°𝐶.
Termemoter ini adalah termometer celcius biasa yang di titik tertentu cela tapi
kapilernya di persempit. Fungsi penyempitan celah kapiler ini adalah ketika suhu naik,raksa
dalam tandon mengembang dan mendesak masuk ke celah kapiler sehingga air raksa di atas
penyempitan juga ikut naik.Setelah suhu turun, maka raksa di bawah celah penyempitan turun,
demikian juga air raksa di atas celah penyempitan, namun raksa terputus di celah penyempitan
dengan kata lain raksa di atas titik penyempitan tidak ikut turun.

Cara Kerja Termometer :


1. Pemuaian : Termometer Hg dan Alkohol
2. Rahan Listrik : Resisto thermometer
3. Potensial Listrik : Termokopel
4. Raiasi : Pirometer

Perpindahan Panas

Perpindahan panas adalah salah satu dari ilmu teknik termal yang mempelajari
cara menghasilkan panas menggunakan panas atau mengubah panas dan menukarkan
panas di antara sistem fisik.

Ada 4 cara pemindahan panas yaitu :


1) Konduksi
Konduksi ialah perpindahan panas yang di hasilkan dari kontak langsung
antara permukaan permukaan benda. Konduksi terjadi hanya dengan menyentuh
atau menghubungkan permukaan-permukaan yang mengandung panas. Setiap
benda mempunyai konduktivitas termal (kemampuan mengalirkan panas) tertentu
yang akan mempengaruhi panas yang di hantarkan dari sisi yang panas ke sisi
yang lebih dingin. Semakin tinggi nilai konduktivitas termal suatu benda, semakin
cepat ia mengalirkan panas yang di terima dari satu sisi ke sisi yang lain
Contoh konduksi : tindakan mengompres adalah upaya untuk menurunkan
deman melalui konduksi. Bahan yang digunakan untuk mengompres harus lebih
dingin dari suhu tubuh

2) Konveksi
Konveksi adalah pemindahan panas berdasarkan gerakan fluida konveksi.
Dalam hal ini fluidanya adalah udara didalam ruangan
Contoh konvenksi : ketika tiupan angin dari AC, udara dingin yang
dibawa oleh angin tersebut membuat suhu tubuh kita semakin dingin

3) Evaporasi ( penguapan)
Dalam pemindahan panas yang didasrkan pada evaporasi, sumber panas
hanya dapat kehilangan panas. Misalnya panas yang dihasilkan oleh tubuh
manusia, kelembaban dipermukaan kulit menguap ketika udara melintasi tubuh
Contoh evaporai : tubuh yang berkeringat tidak akan mengalami
penurunan suhu sebelum karingat tersebut mengering

4) Radiasi
Radiasi adalah pemindahan panas atas dasar gelombang-gelembang
elektro magnetik. Misalnya tubuh manusia akan mendapat panas pancaran dari
setiap permukaan dari suhu yang lebih tinggi dan ian akan kehilangaan panas atau
memancarkan panas kepada setiap obyek atau permukaan yang lebih sejuk dari
tubuh manusia itu.
Panas pancaraan yang diperoleh atau hilang, tidak dipengaruhi oleh
gerakan udara, juga tidak oleh suhu udara antara permukan-permukaan atau
obyek-obyek yang memancar, sehingga radiasi dapat terjadi diruang hampa.
Jumlah keseluruan panas pindahan yang dihasilkan oleh masing-masing cara
hampir seluruhnyaditentukan oleh kondisi-kondisi lingkungan.
Tujuan ini tercapai dengan mengolah dan menyampaikan udara yang
nyaman dari segi suhu, uap air (kelmbaban), dan Velositas (gerak udara dan pola-
pola distribusi). Kebersihan udara dan hilangnya bau (melalui ventilasi)
merupakan kondisi-kondisi kenyamanaan tambahan yang harus dikendalikan oleh
sistem penghawaan buatan.
Contoh radiasi : saat bermain api unggun udara di sekitar kita menjadi lebih
hangat karna ada tranferan dari gelombang elektro magnetik
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Analisa gaya serta kegunaan klinik Biomekanika bagian ilmu fisika yang mempelajari
penerapan ilmu fisika didalam bidang kesehatan terutama tentang gaya pada tubuh
manusiaPenerapan Hukum Termodinamika Dalam Pelayanan Kesehatan adalah adanya energi
panas dalam bidang kedokteran. Apabila energi panas mengenai salah satu bagian tubuh, akan
menaikkan temperature daerah tersebut. Penerapan Akustik Dalam Kesehatan adalah adanya
Gelombang bunyi timbul akibat terjadi perubahan mekanik pada gas.

Biotermal adalah suhu dan termometerberasal dari kata bio artinya makhluk
hidup,sedangkan termal adalah suhu. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin
suatu benda. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dalam mengukur suhu cenderung
menggunakan indra peraba,tetapi dengan adanya perkembangan teknolgi maka diciptakan
termometer untuk mengukur suhu dengan hasil yang valid.

Saran

Kepada mahasiswa untuk lebih memahami materi-materi dalam fisika dasarkhususnya


dalam bidang kesehatan. Diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan dan mempelajari makalah
ini dengan semestinya.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/2016/08/11/Biomekanika Prinsip Traksi Dalam Keperawatan

Gabriel, J. F.1996. Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC

http://suharbara.wordpress.com/2012/04/25/fisika-kesehatan

https://id.scribd.com/doc/2015/09/15/ Biotermal

Anda mungkin juga menyukai