Laporan Kasus Retinopati Diabetes
Laporan Kasus Retinopati Diabetes
Retinopati Diabetes
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
2012
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LAPORAN KASUS
1. Identitas Pasien
Nama : Ibu “S”
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Belo Utara, Bima
Tanggal Pemeriksaan : 11 Juni 2012
2. Anamnesis
A. Keluhan Utama:
Terdapat bayangan hitam berbetuk garis - garis di bagian bawah
penglihatan pasien
E. Riwayat Alergi
Riwayat alergi makanan (-)
Riwayat alergi obat (-)
F. Riwayat Pengobatan
Pasien menyatakan teratur minum obat diabetes berupa pil dari dokter.
Pasien belum pernah berobat untuk penyakit mata yang dideritanya.
3. Pemeriksaan Fisik
− Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran/GCS : Compos mentis / E4V5M6
− Pemeriksaan Tanda Vital
Tekanan darah : 130/60 mmHg
Nadi : 82 kali/menit
Frekuensi Napas : 16 kali/menit
Suhu : 36,1 O C
− Status Lokalis
No Pemeriksaan Mata Kanan Mata Kiri
1. Visus 1/60 sc 6/40 sc
2. Lapang pandang Menyempit dari Menyempit dari
segala arah, lapang segala arah, lapang
pandang inferior pandang inferior
menyempit hingga menyempit hingga
pertengahan pertengahan
3. Gerakan bola mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah
4. Palpebra Edema (-) (-)
Superior
Hiperemi (-) (-)
Pseudoptosis (-) (-)
Entropion (-) (-)
Ektropion (-) (-)
5. Palpebra Edema (-) (-)
Inferior
Hiperemi (-) (-)
Entropion (-) (-)
Ektropion (-) (-)
6. Fissura palpebra + 10 mm + 10 mm
7. Konjungtiva Hiperemi (-) (-)
Palpebra
Sikatrik (-) (-)
Superior
8. Konjungtiva Hiperemi (-) (-)
Palpebra
Sikatrik (-) (-)
Inferior
9. Konjungtiva Injeksi (-) (-)
Bulbi Konjungtiva
Injeksi Siliar (-) (-)
Massa (-) (-)
Edema (-) (-)
10. Kornea Bentuk Cembung Cembung
Kejernihan Jernih Jernih
Permukaan Licin Licin
Sikatrik (-) (-)
Benda Asing (-) (-)
11. Bilik Mata Kedalaman Cukup Cukup
Depan
Hifema (-) (-)
12. Iris Warna Coklat Coklat
Bentuk Bulat dan regular Bulat dan regular
13. Pupil Bentuk Bulat Bulat
Refleks cahaya (+) (+)
langsung
Refleks cahaya (+) (+)
tidak langsung
14. Lensa Kejernihan Jernih Jernih
Iris Shadow (-) (-)
15. TIO Palpasi Kesan normal Kesan normal
Tonometri 12 mmHg 17 mmHg
16. Funduskopi Refleks Fundus (+) Terang (+) Terang
Gambaran fundus Eksudat (+) Eksudat (+)
Perdarahan (+) Perdarahan (+)
Pelebaran vena (+) Pelebaran vena (+)
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISA KASUS
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data medis pasien diatas, ditemukan beberapa permasalahan.
Adapun permasalahan medis yang terdapat pada pasien adalah:
a. Penglihatan kabur perlahan - lahan
b. Penyempitan lapang pandang dan Bayangan hitam berbetuk garis – garis
di lapang pandang inferior
2. Analisa Kasus
A. Penglihatan kabur perlahan – lahan
Penglihatan pasien kabur perlahan – lahan pada pasien dapat
diakibatkan oleh kelainan kelainan progresif media katarak dan kelainan
saraf optik. Penglihatan berkurang perlahan – lahan yang tidak diikuti
dengan mata merah dapat disebabkan oleh katarak, glaukoma simpleks,
retinopati diabetik, degenerasi makula, retinopati hipertensi.
Pada pasien ini tidak ditemukan katarak OD dan OS, jadi diagnosis
katarak dapat disingkirkan. TIO pasien masih dalam batas normal jadi
kemungkinan glaukuma simpleks dapat disingkirkan. Lapang pandang
perifer pasien menyempit dari segala arah, jadi untuk memastikan dengan
benar bahwa pasien tidak menderita glaukoma maka dapat dilakukan
pemeriksaan uji suspek glaukoma. Degenerasi makula dapat disingkirkan
karena tidak terdapat gambaran penumpukan pigmen dan memucatnya
makula. Retinopati hipertensi disingkirkan karena pada retinopati
hipertensi pembuluh darah cenderung mengecil, sedangkan pada pasien
terlihat pelebaran pembuluh darah.
Kemungkinan diagnosis yang mendekati untuk pasien adalah
retinopati diabetik, karena pasien saat pemeriksaan funduskopi didapatkan
gambaran perdarahan, eksudat, dan pelebaran vena. Kemungkinan
diagnosis ini juga ditunjang oleh riwayat pasien yang menderita diabetes
mellitus sejak 10 tahun yang lalu.
RINGKASAN AKHIR
Pasien seorang perempuan, usia 48 tahun dengan keluhan ada bayangan hitam
berbetuk garis - garis di bagian bawah lapang pandang pasien. Pasien merupakan
pasien konsulan dari poliklinik penyakit dalam RSU NTB dengan diagnosis
diabetes mellitus. Pasien mengalami keluhan ini sejak 3 bulan yang lalu pada mata
kanannya, kemudian dilanjutkan 2 bulan yang lalu pada mata kirinya.
Pada pemeriksaan fisik, visus OD 1/60, dan visus OS 6/40. Lapang pandang
menyempit dari segala arah, lapang pandang inferior menyempit hingga
pertengahan pada kedua mata. Pada funduskopi ditemukan perdarahan (+),
eksudat (+), pelebaran vena (+) pada kedua mata. Pasien di diagnosis dengan
retinopati diabetik. Rencana pemeriksaan tambahan adalah dengan fotografi
fundus digital, pemeriksaan angiografi fluoresein, uji suspek glaukoma : Uji
minum air, atau uji steroid. Rencana tatalaksana untuk pasien adalah fotokoagulasi
laser. Prognosis penglihatan dubia ad malam.
DAFTAR PUSTAKA
Iljas, S. 2007. Ilmu Penyakit Mata, Edisi ketiga. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
Riordan, Paul dkk. 2010. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum, Jakarta; EGC