PDF PDF
PDF PDF
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
berkas rekam medis sangat penting untuk dilakukan dalam suatu institusi
1
penataan tertentu melalui prosedur yang sistematis sehingga sewaktu-waktu
dibutuhkan dapat menyajikan secara cepat dan tepat. Dokumen Rekam Medis
penyakit pasien.
kesalahan letak (missfile) pada berkas rekam medis dengan rata-rata 30 berkas
yang salah letak dalam satu bulan. Hal tersebut mengakibatkan semakin
dimana dokumen rekam medis rawat jalan dan rawat inap dipisah. Sistem
B. Rumusan Masalah
Yogyakarta?”.
2
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Yogyakarta.
3
rekam medis yaitu berkas rekam medis dan rak penyimpanan berkas
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
b. Bagi Peneliti
2. Manfaat Teoritis
4
b. Bagi Peneliti Lain
penelitian lain.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rekam Medis
Kesehatan, 2008).
harus memiliki data yang cukup tertulis dalam rangkaian kegiatan guna
pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang
Rekam medis memiliki arti yang cukup luas, tidak hanya sebatas
berkas yang digunakan untuk menuliskan data pasien tetapi juga dapat
6
kesehatan sehingga dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, seperti
yang telah diberikan, dan dapat juga sebagai bukti tentang kinerja
(Hatta, 2013).
rekam kesehatan dapat dilihat dalam 2 kelompok besar (Dick, Steen, dan
7
2) Pelayanan Pasien, rekam kesehatan mendokumentasikan pelayanan
hukum. Oleh Karena itu rekam medis yang lengkap harus setiap saat
diberikan.
8
besarnya pembayaran yang harus dibayar, baik secara tunai atau
yang bermutu juga diperlukan untuk persiapan evaluasi dan audit medis
tenaga medis maupun pihak rumah sakit akan sulit membela diri di
Soedjaga (dalam Lubis, 2009), mutu rekam medis yang baik adalah
sebagai berikut:
2) Keakuratan
3) Tepat Waktu
9
4. Bentuk Pelayanan Rekam Medis
pelayanan rekam medis ini dapat dilihat dari level terendah sampai pada
10
5) Pelayanan MIK dengan Rekam Kesehatan Elektronik (WAN)
Elektronik.
Berkas medis berisi data individu yang bersifat rahasia, maka setiap
lembar formulir berkas rekam medis harus dilindungi dengan cara dimasukkan
ke dalam folder atau map sehingga setiap folder berisi data dan informasi hasil
penyimpanan folder atau map perkantoran. Pada berkas rekam medis memiliki
”lidah” yang digunakan untuk menulis nomor rekam medis dan menempelkan
sehingga akan nampak nomor rekam medis kode warna diantara beberapa
rak filling, (b) mudah mengambil dari tempat penyimpanan, (c) mudah
11
diperlukan sistem penyimpanan dengan mempertimbangkan jenis sarana dan
Syarat berkas rekam medis dapat disimpan yaitu apabila pengisi data hasil
pelayanan pada lembar formulir rekam medis telah berisi dengan lengkap
1. Nama pasien harus lengkap, minimal terdiri dari dua suku kata.
a. Nama pasien sendiri apa bila sudah terdiri dari dua suku kata.
12
c. Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama orang tua,
disempurnakan.
Rekam Medis Rumah Sakit, (1991: 13) ada 3 (tiga) macam sistem
13
Pasien (KIUP) pasien yang bersangkutan. Rekam medisnya
pasien baik pasien tersebut berobat jalan maupun rawat inap. Pada
nomor.
satu unit rekam medis. Apabila satu rekam medis lama diambil dan
masuk tersebut, pemberian nomor cara unit lah yang lebih baik
14
digunakan, karena dengan cara ini seorang pasien hanya memiliki satu
rawat jalan maupun rawat inap terkumpul dalam satu map (folder)
medis lama untuk disimpan ke nomor baru seperti dalam sistem seri
unit.
1. Sentralisasi
rekam medis pasien rawat jalan, rawat darurat, dan rawat inap ke
2. Desentralisasi
15
rawat inap pada folder terdiri dan atau ruang jalan dan rawat atau
dan nama yang salah eja. Selain itu, tidak dapat melakukan
16
perkiraan terhadap kebutuhan penggunaan area rak tertentu,
sedikit.
17
berdasarkan urutan nomor rekam medisnya keempat
beberapa nomor.
adalah :
penyimpanan.
18
menyimpan. Makin banyak angka yang diperhatikan,
19
medis di rak filing dengan menjajarkan berkas rekam
20
c. Sistem Penyimpanan Kronologis
21
e. Sistem Penyimpanan Wilayah
22
nomor dengan terminal digit filing. Fasilitas pelayanan kesehatan
bawah ini:
23
d) Selain menunggu pasien meminta berkas untuk pelayanan dan
medis dari irak lama ke rak baru dengan sistem yang baru dengan
tetap menyisipkan tracer pada rak penyimpanan yang lama. Hal ini
(Budi, 2011).
diantaranya ada:
24
1. Pengeluaran rekam medis
a. Rekam medis tidak boleh keluar dari ruangan reka medis, tanpa
kembali lagi keraknya pada setiap akhir kerja pada hari yang
bersamaan.
25
3. Kode warna untuk map (sampul) rekam medis
Medik, 1991:30).
26
f. Perencanaan terhadap Rekam Medis yang Tidak Aktif
medis yang baru. Patokan utama untuk menentukan rekam medis aktif
tahun adalah batas umur untuk rekam medis aktif, sedangkan di rumah
sakit lain rekam medis yang berumur 2 tahun sudah dinyatakan tidak
lain yang terpisah dari bagian rekam medis atau dibuat microfilm. Jika
digunakan microfilm, rekam medis aktif dan tidak aktif dapat disimpan
27
Retensi atau lamanya penyimpanan rekam medis diatur
di rumah sakit.
cepat kepada seluruh pasien, mudah dicapai dari segala penjuru dan
hal berikut:
tetap kering. Supaya ruangan tidak terlalu lembab perlu diatur berkisar
650 F sampai 750 F dan kelembaban udara sekitar 50% sampai 65%.
28
Untuk dihidupkan selama 24 jam terus menerus. Perhatikan AC juga
5) Alat penyimpanan rekam medis yang umum dipakai adalah rak terbuka
(open self file unit), lemari lima laci (five-drawer file cabinet), dan roll
o’pack. Alat ini hanya mampu dimiliki oleh rumah sakit tertentu karena
29
rekam medis dan tidak terlalu makan tempat. Harus tersedia rak-rak
6) Jarak antara dua buah rak untuk lalu lalang, dianjurkan selebar 90 cm.
Jika menggunakan lemari lima laci dijejer satu baris, ruangan lowong
membuka laci-laci tersebut. Lemari lima laci memang tampak lebih rapi
medis sebuah rumah sakit. Petugas rekam medis selaku pihak pengelola
sebagai berikut:
dengan baik, mempunyai daya ingat yang tajam sehingga tidak muda
lupa.
30
c. Penuh minat dan perhatian terhadap tugas dan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
arsip atau rekam medis selain harus memiliki kualifikasi pendidikan yang
medis harus pintar, cerdas, rapi, teliti, dan tekun dalam melaksanakan
di atas.
31
diantaranya Follet yang dikutip oleh Wijayanti (2008: 1) mengartikan
daya manusia organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
status mereka karena mereka mencapai standar prestasi kerja tertentu, dan para
nyata. Hal tersebut meliputi pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan,
32
harus melakukannya dan mengukur efektivitas dari usaha-usaha yang telah
dilakukan.
Budi, 2011). Organisasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja sama
antara dua orang atau lebih, sedemikian rupa sehingga segala kegiatan dapat
manajemen yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Unit rekam
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan
33
tersebut diperlukan 5 unsur manajemen atau sarana manajemen yaitu : man,
manusia paling menentukan. Manusia membuat tujuan dan dia pula yang
ditentukannya. Tanpa manusia, tidak akan ada proses kerja. Titik pusat dari
tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan pada bab II jenis tenaga kesehatan pasal 2, bahwa perekam medis
medis.
34
menguasai kompetensinya sebagai seorang perekam medis. Kompetensi
1) Kemitraan Kesehatan
dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai besar
kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan tools yang penting untuk
pada pasien.
35
tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan kepada sasaran,
kegiatan usaha.
Secara teori cara sistem sentralisasi lebih baik dari pada cara sistem
yang berkaitan dengan situasi dan kondisi antara lain (Dirjen Yankes, 1993:
8):
Pemerintah Daerah.
36
jumlah rekam medis sedikit. Hal ini juga tidak disarankan saat pegawai
standar profesi.
pengelolaan unit rekam medis dan menjadi acuan bagi staf rekam medis
petunjuk keluar atau tracer yaitu untuk memastikasn bahwa rekam medis
setiap kali akan dipindahkan dari penyimpanan untuk tujuan apapun, harus
37
diganti dengan tracer, yang menunjukkan dimana rekam medis telah
penyimpanan.
tidak akan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Faktor material dalam
material.
maka setiap lembar formulir berkas rekam medis harus dilindungi dengan
cara dimasukan ke dalam folder atau map sehingga setiap folder berisi
data dan informasi hasil pelayanan yang diperoleh pasien secara individu
38
Tujuan penyimpanan dokumen rekam medis adalah sebagai
berikut:
3. Mudah pengembaliannya.
tersedianya tenaga ahli dan kondisi organisasi. Syarat berkas rekam medis
dapat disimpan yaitu apabila pengisian data hasil pelayanan pada formulir
rekam medis telah terisi dengan lengkap sedemikian rupa sehingga riwayat
Jarak antara dua buah rak untuk lalu lalang, dianjurkan selebar 90
cm, jika menggunakan jari lima laci satu baris ruangan lowong didepannya
39
harus 90 cm jika diletakkan saling berhadapan harus disediakan ruang
tersebut lemari lima laci memang tampak lebih rapi dan berkas dapat
terlindung dari debu dan kotoran dari luar, namun satu pemeliharaan
kebersihan yang baik, akan memelihara berkas tetap rapi dalam hal
D. Penelitian Relevan
40
2. Saiful Hidayah (2014) “Aspek Keamanan Pengelolaan Pada
41
penyebab terjadinya missfile adalah duplikasi nomor Rekam Medis.
menggunakan tracer.
42
tercantum dalam prosedur tetap penyimpanan dan pencarian
Terminal Digit Filing atau sistem angka akhir. Prosedur tetap No.
43
E. Kerangka Teori
Man
Money
Pelaksanaan Penyimpanan
Methode Berkas Rekam Medis
Machine
Material
44
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Rancangan Penelitian
45
C. Subyek dan Obyek
1. Subyek
2. Objek
Yogyakarta.
D. Definisi Konsep
Yogyakarta.
Yogyakarta.
5. Material adalah berkas rekam medis dan rak penyimpanan berkas rekam
46
6. Pelaksanaan penyimpanan rekam medis adalah tata cara penyimpanan
E. Pengumpulan Data
1. Jenis data
2. Sumber data
a. Wawancara (interview)
b. Pengamatan (observation)
47
F. Langkah-Langkah Penelitian
1. Instrumen penelitian
a. Lembar Observasi
b. Pedoman wawancara
a. Alat
1. Alat tulis
Alat tulis dalam penelitian ini adalah ATK (alat tulis kantor)
2. Alat perekam
wawancara.
48
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil observasi dan
wawancara.
c. Jalannya Penelitian
Jalannya penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan,
tersebut.
1) Tahap Persiapan
2) Tahap Pelaksanaan
49
yang peneliti lakukan adalah wawancara dan observasi.
observasi.
3) Tahap Akhir
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, misal data yang
G. Analisa Data
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
50
3. Penarikan Kesimpulan
dari penelitian.
51
BAB IV
HASIL
2014, diketahui bahwa pada tahun 1981 didirikan Poliklinik Umum dr.
sahabat dari dr. H. Moh. Aliwafa, yakni dr. Adib Mochtar, SpOG; dr.
Hasto, SpOG; dr. Amir Syarifudin, Sp.B.; dan dr. Kasirun, SpOG.
menjadi Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak dan berubah nama
Ibu dan Anak dan mendapat Izin Sementara kemudian tahun 2013
Khusus Kelas C.
52
2. Visi dan Misi RSKIA. Permata Bunda
a. Visi
b. Misi
keterpaduan.
3. Profil Fasilitas
Bunda Yogyakarta dipengaruhi oleh berbagai hal bila ditinjau dari lima
53
unsur manajemen, meliputi man, money, methode, machine dan material.
Berikut ini adalah hasil data yang dikumpulkan terkait unsur 5M yang
1. Man
petugas, shift siang 2 petugas dan shift malam 1 petugas. Jika ada 2
54
Tabel.1 karakteristik petugas pendaftaran
dan SMA Jurusan Akuntansi 1 orang. Masa kerja petugas rekam medis
dengan responden:
55
“belum pernah ikut kalau pelatihan rekam medis”(Responden B)
“belum pernah ada pelatihan”(Responden C)
Berikut adalah alur pengambilan berkas rekam medis pada saat
pasien mendaftar:
Pasien mendaftar
Pasien memberikan
Petugas mengambil berkas
kartu pasien kepada
rekam medis
petugas
56
Gambar.3 buku register pendaftaran pasien
Isi dari register pendaftaran pasien antara lain nomor, tanggal pasien
berkunjung, medical record pasien yaitu pasien lama atau baru, nama
pasien, jenis kelamin pasien, umur pasien, alamat pasien, nama dokter
Berkas dikembalikan
Petugas mencatat hasil
dari poliklinik oleh
pemeriksaan
bidan/perawat ke
bagian pendaftaran
Petugas menyimpan
berkas ke ruang
penyimpanan
57
2. Money
“anggaran khusus tidak ada tetapi jika ada permintaan barang atau
dari rekam medis membutuhkan pengadaan barang nanti harus
membuat form permintaan barang dulu ditulis butuhnya apa saja nanti
diserahkan ke saya. Kalau sudah saya setujui kemudian ke bagian
kepala rumah tangga untuk pengadaan barangnya” (Responden D)
58
3. Methode
unit rekam medis kepada pasien baik pasien tersebut berobat jalan
maupun rawat inap. Pada saat seorang pasien berkunjung pertama kali
desentralisasi.
Bunda berkas rekam medis pasien rawat jalan dan rawat inap disimpan
dalam rak yang berbeda namun masih pada satu ruangan penyimpanan
59
Gambar.5 sistem penjajaran berkas rekam medis
responden yang mengatakan tidak ada aturan atau SOP tertulis yang
60
“tidak ada SOP. Penyimpanan rekam medisnya mengikuti ketentuan
rumah sakit saja ” (Responden C)
Tabel 2. observasi
4. Machine
rekam medis untuk bagian rekam medis. Selain sistemnya yang masih
61
pengganti berkas rekam medis yang keluar. Berikut hasil wawancara
dengan responden:
“alat khusus tidak ada tracer juga tidak ada. Sebenernya kan lebih
gampang kalau ada tracer. biar gampang kalau untuk mencarinya”
(Responden A)
“belum ada mbak, ngambil berkasnya ya ambil aja. Raknya juga
masih bisa dijangkau” (Responden B)
“Cuma ngambil aja kalau alat-alatnya kurang tau” (Responden C)
Berikut hasil dokumentasi bahwa tidak ada tracer pada
penyimpanan berkas:
5. Material
rawat jalan tidak menggunakan map dan berkas rekam medis rawat
62
menggunakan kertas kuarto yang berukuran panjang keatas 21,6 cm
dan lebar 16 cm. Berkas rekam medis rawat jalan di RSKIA Permata
Bunda dibagi menjadi 3 warna yaitu warna kuning, warna biru dan
merah muda. Warna kuning untuk status anak usia 0 sampai 18 tahun,
warna biru untuk wanita dewasa usia diatas 18 tahun dan warna merah
muda untuk status pria usia usia diatas 18 tahun. Isi dari lembar rekam
medis rawat jalan untuk status anak adalah nomor rekam medis
kemudian identitas anak yang terdiri dari nama anak, jenis kelamin,
tempat tanggal lahir, umur, golongan darah, agama, nama orang tua,
alamat, nomor telepon, jenis alergi yang di derita oleh anak jika anak
63
Gambar.7 status rawat jalan
berkas rekam medis untuk bayi adalah grafik bayi, catatan perawatan
bayi baru lahir, lembar identifikasi bayi, lembar jadwal pemberian susu
bayi.
64
“kertasnya pakai kuarto yang rawat jalannya hanya 1 lembar tidak
ada mapnya. Kalau yang rawat inap pakai map” (Responden B)
“bahan kertasnya kuarto. Kalau yang rawat jalan tidak menggunakan
map. Tapi yang rawat inap sudah pakai map” (Responden C)
Rak penyimpanan berkas rekam juga merupakan material yang
2 rak, 1 rak untuk menyimpan berkas rekam medis rawat jalan dan 1
rak rekam medis yang ada memiliki 5 shaft, ada pembatas dalam setiap
shaft dan terdapat 5 kotak dalam setiap shaft. Untuk berkas rekam
medis rawat jalan dalam satu kotak berisi rata-rata 13 bendel berkas
rekam medis yang dalam satu bendel berisi 100 berkas rekam medis.
65
BAB V
PEMBAHASAN
“Man”
Kesehatan, tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan pada bab
66
66
kompetensi pendukung meliputi 2 hal, yaitu Kemitraan Kesehatan dan
pendaftaran dan petugas yang bertugas menyimpan berkas rekam medis adalah
petugas rekam medis namun jika petugas rekam medis sedang tidak bekerja
dan berganti shift maka yang bertugas pada penyimpanan berkas rekam medis
adalah petugas pendaftaran. Petugas di shift pagi, shift siang dan shift malam.
dengan tugas menyediakan dokumen rekam medis yang cukup banyak. Hal
petugas masih kurang dan dibutuhkan pelatihan terhadap petugas filing guna
“Money”
dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai besar
kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
67
perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan tools yang penting untuk
Dana adalah salah satu hal yang paling berperan untuk mencapai suatu
sistem di rumah sakit agar tercapai pelayanan yang baik dan cepat sesuai
dengan yang diharapkan pasien. Apabila dana rumah sakit tidak memenuhi
diajukan. Dari jawaban responden bahwa tidak ada anggaran khusus untuk
kegiatan rekam medis, jadi tergantung pengajuan dari petugas rekam medis.
pada unsur money diketahui ada dana untuk pengelolaan dokumen rekam
sehingga tidak ada kekurangan. Baik dana itu dari Rumah Sakit sendiri maupun
swasta.
68
3. Pelaksanaan penyimpanan berkas rekam medis berdasarkan unsur
“Methode”
Secara teori cara sistem sentralisasi lebih baik dari pada cara sistem
berkaitan dengan situasi dan kondisi antara lain karena terbatasnya tenaga yang
angka kedua , kemudian rekam medis di simpan di dalam urutan sesuai dengan
Depkes, 1997 ).
jalan dan rawat inap dipisah, sistem penomoran UNS dan sistem penjajarannya
sejumlah rekam medis dengan nomor yang berurutan dan untuk rekam medis
yang tidak aktif lagi, memudahkan dalam melatih petugas penyimpanan rekam
69
medis. sementara kelemahan dari SNF adalah kesibukan tidak merata, kegiatan
tersebuk terjadi pada rak penyimpanan rekam medis dengan nomor terbaru,
pengambilan berkas rekam medis karena harus menghafal letak angka tersebut.
yang ada di dalam dokumen tersebut tidak dapat diketahui sehingga informasi
Yogyakarta masih ada kejadian file yang salah letak karena kurangnya
sesuai karena berdasarkan Terminal Digit Filing (TDF) serta berdasarkan kode
ditemukan adanya dokumen rekam medis yang salah letak ( misfile). Hal ini
70
Kedokteran BAB I pasal 1 ayat 10 Standar Prosedur Operasional adalah suatu
untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh
pengelolaan unit rekam medis dan menjadi acuan bagi staf rekam medis yang
penyimpanan berkas rekam medis yang mengatur tentang aturan atau langkah-
terhadap para responden yang mengatakan tidak ada aturan atau SOP tertulis
penyimpanan berkas rekam medis dan tidak terdapat langkah kerja pada ruang
petugas.
“Machine”
71
petunjuk keluar atau tracer yaitu untuk memastikasn bahwa rekam medis
setiap kali akan dipindahkan dari penyimpanan untuk tujuan apapun, harus
penyimpanan.
Permata Bunda. Dari jawaban responden didapatkan hasil tidak adanya alat
observasi didapatkan hasil tidak ada tracer pada penyimpanan berkas rekam
medis. Petugas juga mengeluhkan dengan tidak adanya tracer yang dapat
keluar.
72
prosedur tetap sendiri, namun kebijakannya tercantum dalam prosedur tetap
penjajaran Terminal Digit Filing atau sistem angka akhir. Prosedur tetap
“Material”
Menurut Savitri Citra Budi (2011:9) berkas rekam medis berisi data
individual yang bersifat rahasia, maka setiap lembar formulir berkas rekam
medis harus dilindungi dengan cara dimasukan ke dalam folder atau map
sehingga setiap folder berisi data dan informasi hasil pelayanan yang diperoleh
tenaga ahli dan kondisi organisasi. Syarat berkas rekam medis dapat disimpan
yaitu apabila pengisian data hasil pelayanan pada formulir rekam medis telah
73
terisi dengan lengkap sedemikian rupa sehingga riwayat penyakit seorang
medis di RSKIA Permata Bunda Yogyakarta berkas rekam medis rawat jalan
dibedakan menjadi 3 warna yaitu warna kuning, warna biru dan merah muda.
Warna kuning untuk status anak usia 0 sampai 18 tahun, warna biru untuk
wanita dewasa usia diatas 18 dan warna merah muda untuk status pria usia usia
diatsa 18 tahun. Sedangkan berkas rekam medis rawat inap menggunakan map.
Secara teori material yang digunakan belum sesuai, karena pada RSKIA
pada unsur material dokumen rekam medis tidak menggunakan map dan DRM
kegairahan kerja dan produktivitas para pekerja, rak terbuka lebih dianjurkan
dan menyimpan berkas lebih cepat, menghemat ruangan supaya tidak terlalu
makan tempat.
74
Jarak antara dua buah rak untuk lalu lalang, dianjurkan selebar 90
cm, jika menggunakan jari lima laci satu baris ruangan lowong didepannya
paling tidak 150 cm. Untuk memungkinkan terbuka laci-laci tersebut lemari
lima laci memang tampak lebih rapi dan berkas dapat terlindung dari debu dan
kotoran dari luar, namun satu pemeliharaan kebersihan yang baik, akan
memelihara berkas tetap rapi dalam hal penggunaan rak terbuka (DepKes RI,
2006:88).
rak, 1 rak untuk menyimpan berkas rekam medis rawat jalan dan 1 rak untuk
menyimpan berkas rekam medis rawat inap. Masing-masing rak rekam medis
yang ada memiliki 5 shaft, ada pembatas dalam setiap shaft dan terdapat 5
kotak dalam setiap shaft. Untuk berkas rekam medis rawat jalan dalam satu
kotak berisi rata-rata 13 bendel berkas rekam medis yang dalam satu bendel
bahwa pada unsur material, filing menggunakan lemari kayu kotak berupa laci.
Filing terdiri 90 kotak laci, 1 laci berisi kurang lebih 190 DRM. Selain itu
karena banyaknya dokumen pasien membuat DRM di laci file penuh dan
75
rak penyimpanan berkas rekam medis di RSKIA Permata Bunda Yogyakarta
sudah sesuai.
76
BAB VI
A. `Simpulan
medis.
SNF dan masih ada kejadian file yang salah letak. Serta tidak terdapat
77
77
5. Pelaksanaan penyimpanan berkas rekam medis berdasarkan unsur
B. Saran
78