Anda di halaman 1dari 7

As-Syifaa Vol 05 (02) : Hal.

185-191 , Desember 2013


ISSN : 2085-4714

ANALISIS KANDUNGAN PEMANIS BUATAN PADA SARI BUAH MARKISA


PRODUKSI MAKASSAR

Ika Amilah Citra Tahir, Vitrianty

Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia


Email : ikhaamilahcitra@yahoo.co.id

ABSTRACT

An investigation on analyse of artificial sweeteners saccharin and cyclamate


content has been done in Markisa essence beverage production in Makassar. The
aim was to determinet the quantity of the sweeteners contained in the beverages.
Four branded of the beverages that has been taken from several Supermakets in
Makassra as the sample’s. quantitative analyse has done by spesific reagent mean
while quantitative analyse by means of UV-Visible Spectrofotometry upon saccharin
and Gravimetry method upon cyclamate. Result on quantitative test shown that
these four sample’s containing these two artificial sweetenes. Quantitative test upon
these four samples the concentration of saccharin was mero than the concetration
that estabilished bt the departement of health and for cyclamate was met the
requirement by the departement.

Key words : Saccharin, Cyclamate, Markisa Essence Beverages Production,


Makassar.

PENDAHULUAN makanan yang tidak atau hampir tidak


Untuk mempertahankan sari mempunyai nilai gizi. Oleh karena itu,
buah markisa agar tetap awet selama digunakan oleh mereka yang
penyimpanan dalam jangka lama dan membatasi konsumsi gulanya atau
untuk menjaga aroma serta cita oleh pasien diabetes mellitus. Tetapi
rasanya, maka sari buah tersebut karena harganya relatif murah dari
sering dipekatkan. Disamping itu, gula maka sering digunakan oleh
biasanya ditambahkan bahan pedagang dalam produk-produknya.
tambahan seperti pengawet, pemanis Salah satu diantaranya adalah dalam
dan lain sebagainya (Apriyantono, pembuatan Sari Buah Markisa di mana
1989). Sari Buah ini telah banyak di
Pemanis buatan adalah bahan konsumsi oleh masyarakat luas
tambahan makanan yang dapat utamanya masyarakat di Sulawesi
menyebabkan rasa manis pada Selatan (Winarno, 1992). Pemanis

185
Analisis Kandungan Pemanis Buatan Pada Sari Buah Markisa Produksi Makassar

buatan yang banyak digunakan di Resolsinol p.a, Sakarin p.a, Sampel


Indonesia adalah Sakarin dan Sari Buah Markisa
Siklamat. Beberapa penelitian
Prosedur Kerja
terhadap hewan pecobaan
Pengambilan Sampel
menunjukkan bahwa Sakarin dan
Sampel Sari Buah Markisa
Siklamat bersifat karsiogenik yang
Produksi lokal diambil dari beberapa
dapat menyebabkan timbulnya kanker,
Supermaket di Makassar secara acak
sehingga penambahan pemanis
dari ke empat sampel yang dipilih
buatan dalam makanan dan minuman
sampel A, sampel B, sampel C, dan
selalu diatur dalam surat keputusan
sampel D Produksi Makassar.
Pejabat/Pemerintah yang berwenang
Pengolahan Sampel
melalui Menteri Kesehatan RI No.
Sampel yang akan dianalisis
722/MenKes/Per/IX/1988 tentang
dimasukkan ke dalam gelas piala lalu
Pemanis Buatan. Penggunaan Sakarin
ditambahkan air suling secukupnya
yang di izinkan adalah 50 – 300 mg/kg
kemudian diaduk hingga homogen dan
bahan dan Siklamat adalah 500 gr – 3
disaring dengan menggunakan kertas
g/kg bahan (Sunita. 2003, Syafri.
saring.
1997).
METODE PENELITIAN Analisis Kualitatif
Alat dan Bahan Analisis Kualitatif Sakarin dengan
Alat yang digunakan Cawan Uji Resorsinol
porselin. Corong pisah, Eksikator. Sampel dimasukkan ke dalam
Gelas Erlenmeyer. Gelas ukur, Gelas corong pisah dan diasamkan dengan
arloji, Kertas saring biasa, Kertas 10 tetes HCl 10%, dan diekstraksi
saring Whatman 42, Labu tenkukur, dengan 25 ml eter sebanyak 3 kali.
Pipet volum, Pengaduk kaca, Ekstrak eter dikumpulkan dan di
Penangas air, Spektrofotometri uapkan dalam tabung reaksi di udara
UV.Visibel, Timbangan analitik, terbuka hingga kering. Tambahkan 10
Tanur. tetes H2SO4 pekat dan 40 mg
Bahan yang Digunakan Air resorsinol lalu dipanaskan perlahan
suling, Eter, Larutan HCl 10%, lahan hingga warna hijau kotor,
Larutan H2SO4 pekat, Larutan NaOH selanjutnya didinginkan dan
10%, Larutan NaOH 0,1 N, Larutan ditambahkan 10 ml air suling dan
BaCl2 10%, Larutan NaNO2 10%,
186
Analisis Kandungan Pemanis Buatan Pada Sari Buah Markisa Produksi Makassar

NaOH 10 % berlebih. Bila terjadi 50 mg resolsinol dan 1 ml H2SO4


warna hijau berfloresensi berarti pekat kemudian dipanaskan di atas
sakarin positif dalam contoh. penangas air selama 3 menit.
Analisis Kualitatif Siklamat dengan Dinginkan, dan masukkan ke dalam
uji pengendapan labu ukur 100 ml. Ditambahkan 10 ml
Ditambahkan 10 ml larutan HCl NaOH 0,1 N dan cukupkan volumenya
10% ke dalam hasil saringan contoh sampai tanda garis. Diukur serapan
kamudian ditambahkan 10 ml larutan larutan standar 75 bpj pada panjang
BaCl2 10%. Biarkan 30 menit lalu gelombang maksimum.
saring lagi dengan kertas saring Pembuatan Kurva Baku
Whatman 42, kemudian ditambahkan Larutan standar 25 bpj, 50 bpj,
10 ml NaNO2 10%. Dipanaskan di atas 75 bpj, 100 bpj, dan 125 bpj diukur
penangas air selama 30 menit. Bila serapannya pada panjang gelombang
timbul endapan putih dari BaSO4 250 nm.
berarti contoh mengandung siklamat. Penentuan Kadar Sakarin
Analisis Kuantitatif a. Ditimbang dengan teliti 10 gram
Analisis Kuantitatif Sakarin dengan contoh, lalu di encerkan dengan
Spektrofotometri UV-Visible air suling 100 ml.
Pembuatan Larutan Baku b. Ditambahkan arang aktif untuk
Ditimbang dengan teliti  0,1 menghilangkan warna lalu disaring
gram sakarin kemudian dilarutkan sebanyak 3 kali .
dengan air suling. Di tambahkan 1 ml c. Hasil saringan dipipet 10 ml
H2SO4 pekat, lalu dipanaskan diatas kedalam erlenmeyer lalu
penangas air selama 3 menit. ditambahkan 50 mg resolsinol dan
Dibiarkan sampai dingin, lalu 1 ml H2SO4 pekat.
masukkan ke dalam labu ukur 100 ml. d. Dipanaskan diatas penangas air
Dicukupkan volumenya sampai tanda selama 3 menit, kemudin
(konsentrasi 1000 bpj). didinginkan dan dimasukkan ke
Penentuan Panjang Gelombang dalam labu ukur 100 ml.
Maksimal e. Ditambahkan 10 ml NaOH 0,1 N,
Dibuat larutan standar 75 bpj dengan dan encerkan sampai tanda garis.
cara dipipet larutan baku 7,5 ml ke f. Diukur absorbannya pada alat
dalam labu erlenmeyer ditambahkan spektrofotometri UV-Visibel pada
panjang gelombang 250 nm .
187
Analisis Kandungan Pemanis Buatan Pada Sari Buah Markisa Produksi Makassar

Analisis Kuantitatif Siklamat beserta kertas saring ke dalam krus


Dengan Metode Gravimetri yang sudah ditimbang. Dipijarkan
Ditimbang dengan teliti  15 gr hingga berat konstan, didinginkan
contoh, kemudian diencerkan dengan dalam eksikator lalu timbang.
air suling hingga 100 ml (jika keruh, HASIL PENELITIAN
saring). Pada contoh ditambahkan 10 Berdasarkan hasil analisis
ml HCl pekat dan 10 ml BaCl2 10%. kualitatif pada sampel Sari Buah
Diaduk dan dibiarkan selama 30 menit. Markisa menunjukkan bahwa semua
Jika terjadi endapan, disaring lalu cuci sampel positif mengandung pemanis
kertas saring dengan air. Filtrat buatan sakarin dengan terbentuknya
dikumpulkan dan ditambah 10 ml warna hijau berflouresensi dan
larutan NaNO2 10% lalu diaduk. Tutup pemanis buatan siklamat dengan
dengan kaca arloji dan dipanaskan adanya endapan putih.
diatas penangas air selama 2 jam, Hasil analisis kuantitatif
sambil kadang-kadang diaduk lalu kandungan pemanis buatan sakarin
dibiarkan ditempat hangat selama dan siklamat dalam sampel Sari Buah
semalaman. Saring endapan Markisa dapat dilihat pada tabel di
kemudian di pindahkan endapan bawah ini :
Tabel 1. Kadar Rata-rata Pemanis Buatan Sakarin dan Siklamat
Sampel Sakarin Siklamat
A 1021,1 mg/kg 2,71 gr/kg
B 4829,00 mg/kg 2,88 gr/kg
C 1761,91 mg/kg 1,51 gr/kg
D 629,59 mg/kg 2,37 gr/kg

PEMBAHASAN menggunakan metode Gravimetri dan


Penelitian ini dilakukan dengan menetapkan kadar tersebut sesuai
menganalisis kandungan pemanis dengan aturan Departemen
buatan sakarin dan siklamat dalam Kesehatan.
minuman sari buah markisa produksi Pada umumnya dalam
makassar. Dimana penelitian ini pembuatan minuman sari buah
bertujuan untuk menentukan kadar markisa tidak sepenuhnya
pemanis buatan sakarin dengan menggunakan gula sebagai bahan
menggunakan spektrofotometri UV- pemanis melainkan sebagian
Visibel dan siklamat dengan menggunakan pemanis buatan seperti

188
Analisis Kandungan Pemanis Buatan Pada Sari Buah Markisa Produksi Makassar

sakarin dan siklamat. Hal tersebut bereaksi dengan resolsinol


bertujuan untuk mencapai keuntungan menghasilkan senyawa yang berwarna
, karena di samping harganya relatif hijau berflouresensi. Hasil analisis
murah juga mempunyai tingkat secara kualitatif dari keempat macam
kemanisan yang jauh lebih tinggi dari minuman sari buah markisa ini
pemanis alami. menunjukkan bahwa semua sampel
Pada penelitian ini dilakukan yang dianalisis positif mengandung
analisis secara kualitatif dan kuantitatif pemanis buatan sakarin. Pada
sakarin dan siklamat dalam minuman siklamat dilakukan analisis kualitatif
sari buah markisa di mana sampel dengan uji pengendapan. Uji
tersebut terdiri dari 4 macam merk pengendapan pada analisis dilakukan
yang berbeda diambil secara acak di dengan penambahan asam klorida
beberapa supermaket di makassar. dengan tujuan untuk mengubah garam
Sampel yang akan dianalisis siklamat dalam minuman sari buah
terlebih dahulu ditambahkan air suling markisa menjadi asam siklamat yang
kemudian di aduk hingga homogen hal tidak larut dalam air. Selanjutnya di
ini bertujuan agar dapat tambahkan BaCl2 10 % dengan
mempermudah penyaringan dan tujuan untuk membantu timbulnya
selanjutnya siap untuk di analisis. endapan lalu di biarkan selama 30
Pada sakarin dilakukan analisis menit dan kemudian disaring dengan
kualitatif dengan uji resolsinol. Uji kertas saring whatmen 42. Selanjutnya
resolsinol pada analisis dilakukan ditambahkan lagi larutan NaNO2
dengan penambahan asam klorida dengan tujuan agar dapat bereaksi
dengan tujuan untuk mengubah garam dengan suasana asam kuat sehingga
sakarin dalam minuman sari buah dapat terbentuk larutan BaSO4.
markisa menjdi asam sakarin yang Kemudian di panaskan diatas
tidak larut dalam air. Selanjutnya penangas air selama 30 menit hingga
diekstraksi dengan menggunakan eter timbul endapan putih. Hasil analisis
sehingga asam sakarin dapat ditarik secara kualitatif dari keempat macam
oleh eter.hasil ekstrak tersebut minuman sari buah markisa ini
kemudian dibiarkan kering diudara menunjukkan bahwa semua sampel
terbuka agar diperoleh sakarin. Lalu yang dianalisis positif mengandung
dengan penambahan H2SO4 pekat pemanis buatan siklamat
terbentuk o-benzoatsulfonamida dan
189
Analisis Kandungan Pemanis Buatan Pada Sari Buah Markisa Produksi Makassar

Pada pembuatan larutan baku banyak saja perusahaan yang


ditambahkan asam sulfat pekat untuk menggunakan pemanis buatan
mengubah garam sakarin dalam tersebut tanpa memikirkan akibat yang
minuman Sari Buah Markisa menjadi di timbulkan jika di konsumsi dengan
asam sakarin menjadi larut. kadar yang berlebih yaitu adanya
Selanjutnya pada penentuan kanker kandung kemih. Hal ini
panjang gelombang maksimal dan kemungkinan di sebabkan oleh
penentuan kadar sakarin dilakukan harganya yang relatif murah dan
dengan penambahan asam sulfat tingkat kemanisannya pun relatif lebih
pekat sehingga terbentuk o- tinggi di banding dengan pemanis
benzoatsulfonamida dan bereaksi alami separti gula.
dengan resolsinol dan didinginkan dan
KESIMPULAN
setelah diencerkan dengan air suling
Dari hasil penelitian dapat
ditambahkan dengan NaOH agar
disimpulkan bahwa ke empat sampel
diperoleh basa yang sempurna.
minuman Sari Buah Markisa positif
Selanjutnya diukur pada
mengandung pemanis buatan sakarin
Spektofotometri UV-Visibel.
dan siklamat dengan kadar rata-rata
Dari ke empat merk sampel
untuk sakarin dalam minuman sari
minuman Sari Buah Markisa
buah markisa melebihi batas yang
semuanya positif mengandung
ditetapkan oleh Menkes dan siklamat
pemanis buatan sakarin dan siklamat
memenuhi syarat yang diperbolehkan
dimana pada pemanis buatan sakarin
oleh Menkes.
didapatkan kadar yang jauh melebihi
batas yang telah di tetapkan oleh DAFTAR PUSTAKA
Menteri Kesehatan yaitu 50 – 300 Almatsier, S., 2003, Prinsip Dasar Ilmu
mg/kg bahan, sedangkan pada Gizi, PT. Gramedia Pustaka
Umum, Jakarta, Hal. 48.
siklamat di dapat kadar yang tidak
melampui batas yang telah di tetapkan Apriyantono, dkk. 1989, Analisis
Pangan, Departemen
oleh Menteri Kesehatan yaitu 500 mg Pendidikan dan Kebudayaan
– 3 gr/kg bahan. Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Pusat Antar Universitas
Walaupun pemerintah telah Pangan dan Gizi, Institut
mengeluarkan batasan untuk Pertanian Bogor, Bogor.

menggunakan pemanis buatan pada Ashari, S., 1995. Holtikultura Aspek


produk-produk minuman tetapi masih Budidaya, Penerbit Universitas

190
Analisis Kandungan Pemanis Buatan Pada Sari Buah Markisa Produksi Makassar

Indonesia, Jakarta, Hal.346- Airlangga University Press,


349. Surabaya, Hal.19-41, 48-58

Balai Penelitian Pengembangan Rismunandar,1986, Mengenal


Industri, 1995, Minuman Sari Tanaman Buah-buahan, CV.
Buah, Standardisasi Nasional Sinar Baru, Bandung, Hal. 3-8
Indonesia, SNI 01 – 3719 – Rismana, E., Paryanto I. 2002,
1995, Makassar. Beberapa Bahan Pemanis
Bassett J., Denney, R.C., Jeffery, Alternatif yang Aman, Jakarta,
G.H., Mendham, J., 1994. Kompas Cyber Media.
Vogel : Kimia Analisis
Kuantitatif Anorganik. Edisi 4, Rukmana, R., 2003, Usaha Tani
Penerbit Buku Kedokteran Markisa, Kanisius, Yogyakarta.
Jakarta, Hal. 472 – 811. 9-11.

Cahyadi, W. 2006, Kajian dan Analisis Trenggono, dkk, 1990, Bahan


Bahan Tambahan Pangan, Tambahan Pangan (Food
Edisi Pertama, Jakarta, Bumi Additivies)., Penerbit Pusat
Aksara. Antar Universitas Pangan dan
Gizi, Universitas Gajah Mada,
Day, R.A., Underwood, A.L., 1963, Yogyakarta, Hal. 141.
Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi
V, Alih Bahasa Setiono, L., Syafri , 1997/1998, Identifikasi Pemanis
Erlangga, Jakarta. Hal. 472 Buatan (Sakarin, Siklamat,
Dulsin) Dalam Makanan dan
Departemen Perindustrian & Minuman Secara
Perdagangan., 1994, Mutu Spektrofotometer, Buletin
dan Cara Uji Makanan yang Litbung Industri, No.2, Vol.15,
Mengandung Pemanis Buatan, Hal. 13-14.
Badan Penelitian
Pengembangan Perindustrian. Sastrohamidjojo, H., 1985,
Standar Nasional Indonesia, Spectroscopy, Liberty,
SNI No. 2893/94. Hal. 4. Yogyakarta. Hal. 382.

Menteri Kesehatan, 1988, Peraturan Verheij, E.W.M., dan Coronel, R.E.,


menteri Kesehatan Tentang 1997. Buah-buahan yang
Bahan Tambahan Makanan, Dapat Dimakan. Penerbit PT.
DepKes RI, Jakarta. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Mulja, M, Suharman, 1995, Analisis
Instrumental, Penerbit Winarno F.G., 1997. Kimia Pangan
dan Gizi. Jakarta, Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama.

191

Anda mungkin juga menyukai