Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN TUTORIAL PROFESIONAL

COMMUNICATION AND BEHAVIOUR


“Komunikasi Dalam Pelayanan Kesehatan”

Disusun Oleh :
Nama: Adinda Syifa Salsabila
NIM: 190600050

Dosen pembimbing:
Raden Jaka Sarwadhamana,S.Kep., Ns., M.P.H

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


UNIVERSITAS ALMA ATA
2019
A. Skenario

Di suatu RS sedang ada Rapat tim kesehatan, sebagai media komunikasi antara tim
kesehatan (rapat multidisiplin) untuk membahas hal-hal yang terkait dengan
manajerial.Tujuan rapat tim kesehatan yaitu menyamakan persepsi terhadap informasi
yang didapat dari masalah yang ditemukan (khususnya masalah manajerial),
meningkatkan kesinambungan pemberian pelayanan kesehatan, mengurangi kesalahan
informasi, dan meningkatkan koordinasi antara anggota tim kesehatan.
B. Seven jum
1) Klarifikasi kata-kata sulit
1. Manajerial
Berhubungan dengan manajer: keterampilan yang tinggi sangat diperlukan
bagi setiap pemimpin. (Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI))

2. Persepsi
Tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu; serapan. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI))

3. Rapat Multidisiplin
Pertemuan atau berkumpulnya minimal dua orang atau lebih untuk
memutuskan suatu tujuan dengan strategi riset yang melibatkan minimal
dua disiplin akademik untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu secara
bersama-sama.

4. Kesinambungan
Keberlanjutan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI))

5. Koordinasi
Perihal mengatur suatu organisasi atau kegiatan sehingga peraturan dan
tindakan yang akan dilaksanakan tidak saling bertentangan atau simpang
siur. (Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI))

6. Media Komunikasi
Alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
2.) Pertanyaan diskusi/menentukan masalah

1) Selain dokter siapa saja tim kesehatan?


2) Apa saja bentuk media komunikasi?
3) Apa pentingnya komunikasi dalam pelayanan kesehatan?
4) Apa saja komponen dalam komunikasi?
5) Cara meningkatkan koordinasi antara anggota tim?
6) Bagaimana cara menyamakan persepsi antar orang dalam organisasi?
7) Mengapa dapat terjadi ketidaksesuaian dalam menyampaikan komunikasi?
8) Kesalahan apa saja yang terjadi dalam pelayanan kesehatan?
9) Apa yang dimaksud dengan meningkatkan kesinambungan pemberian pelayanan
kesehatan?
3.) Hasil diskusi sementara/jawaban singkat (Brainstroming)

1) Dokter,perawat,analis kesehatan,laboratorium

2) Surat,HP,poster,kentungan,gerak tubuh/bahasa isyarat,TV,radio,TOA,Koran

3) Penting,karena kita perlu berkomunikasi agar tidak terjadi kesalahan dalam pelayanan
kesehatan,agar lebih optimal dalam menjalankan pelayanan kesehatan

4) Komunikator,penerima,isi pesan,media,respon

5)
 Adanya perencanaan yang matang
 Pentingnya menyamakan persepsi
 Pemahaman materi
 Sikap terbuka dan toleransi
 Meminta feedback
 Penegasan dan motivasi
 Komunikasi informal

6)
 Toleransi berpendapat
 Sikap terbuka
 Bertukar pendapat

7)
 Adanya ketidaksesuaian
 Informasi yang salah
 Salah sasaran
 Ketidaksesuaian nada/intonasi
 Waktu yang tidak sesuai

8) Malpraktik,misskomunikasi,kurang kompenten dalam penangganan,kesalahan dalam


pencatatan dokumentasi

9) Proses meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan pasien dari awal masuknya


sampai akhir
4.) Menentukan Learning Objective

1) Jelaskan alasan manusia perlu komunikasi!


2) Jelaskan tiga komunikasi seperti yang disampaikan oleh Rosenbaum!
3) Jelaskan dan gambarkan sepuluh elemen proses komunikasi!
4) Jelaskan dan gambarkan tujuh halangan komunikasi!
5) Berikan contoh dari masing-masing halangan komunikasi!
6) Jelaskan tujuh tujuan komunikasi beserta contohnya!
7) Jenis-jenis komunikasi
8) Bagaimana pentingnya komunikasi yang efektif
9) Bagaimana cara komunikasi yang baik internal(tenaga kesehatan) maupun eksernal
(pasien,keluarga)
10) Bagaimana teknik dalam berkomunikasi yang baik dalam menangani keluhan pelanggan
dan mampu mempraktekkannya
11) Apa saja permasalahan manajerial di RS?
12) Hal-hal apa saja yang terkait dengan manejerial?
5.) Belajar mandiri/mengumpulkan informasi dari luar diskusi

1. Pentingnya komunikasi dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan interaksi.


komunikasi dapat mengumpulkan informasi tentang orang lain maksudnya kita dapat
mengetahui atau belajar dari tentang orang lain. Disini dapat memilih topik pembicaraan
juga dalam memutuskan atau pembicaraan. Informasi dapat diperoleh secara non verbal
maupun verbal adalah penting dalam komunikasi antar banyak berhubungan dengan
orang lain.

Komunikasi menolong seseorang memenuhi kebutuhan interpersonal maksudnya apabila


anda merasa sedih atau gelisah, anda membutuhkan sebuah percakapan dengan orang lain
untuk memberikan anda sebuah kenyamanan, persahabatan dan bahkan kehangatan.
Sehingga kebutuhan komunikasi dan interaksi dengan orang lain.

Komunikasi membentuk identitas pribadi yang dimaksud disini adalah bagaimana kita
dapat menentukan dan menjelaskan identitas kita. Mengetahui baik secara pribadi
ataupun dengan budaya. Disini mengingatkan fungsi penting dari suatu komunikasi
adalah menfasilitasi untuk mengetahui jati diri.

Komunikasi memengaruhi orang lain yang dimaksud adalah komunikasi ini mengizinkan
untuk mengirim pesan verbal maupun non-verbal. Fungsi tersebut untuk memenuhi
kebutuhan sosial dan membentuk identitas

2. Terdapat tiga ulasan definisi komunikasi dari Rosenbaum yaitu sebagai berikut:
1) Transmisi informasi
2) Penyampaian pesan verbal atau pesan non-verbal, serta
3) Proses tukar-menukar informasi antara satu individu dengan individu yang lain melalui
proses simbol, tanda-tanda maupun tingkah laku.(Herry Susanto,2014.(Communication
Skills "Sukses Komunikasi, Presentasi Dan Berkarier".)

3.
I. Pengirim
Orang yang menyampaikan komunikasi dengan menyampaikan pesan kepada
penerima baik dalam bentuk verbal(oral/tertulis) maupun non verbal (symbol-
simbol)
II. Penerima
Orang yang menjadi pasangan komunikasi dari seorang pengirim,penerima
seringkali juga disebut dengan pendegar atau penerima pesan
III. Isi yang dimaksud
Bahan pembicaraan atau topic komunikasi yang masih berada didalam benak
pengirim dan selanjutnya akan disampaikan kepada penerima
IV. Dampak
Persepsi pengirim atau keinginan harapan dari komunikator atas hasil yang akan
didapatkan setelah pesan yang dimaksut terkirim
V. Pesan
Isi utama atau informasi yang akan disampaikan misalnya surat,email,kalimat
perintah
VI. Saluran
Media atau alat penyampai pesan.saluran ini bias berupa udara(melalui proses
temu muka)alat komunikasi,maupun simbol-simbol
VII. Gangguan
Faktor eksternal diluar pesan yang disampaikan oleh seorang pengirim dimana
gangguan ini senantiasa menyertai biasa berupa gerak tubuh,suara sekitar,jarak,dll
VIII. Timbal-balik
Hasil proses komunikasi yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima
IX. Isi yang akan diterima
Inti pesan yang masih murni tanpa distorsi apapun yang selanjutnya dikemas
dalam bentuk pesan kepada komunikan.pesan yang disampaikan biasa
membentuk dua persepsi yaitu persepsi yang sama atau berbeda
X. Dampak
Hasil akhir dan merupakan penentu keberhasilan proses komunikasi (Herry
Susanto,2014.(Communication Skills "Sukses Komunikasi, Presentasi Dan
Berkarier".)
4.

1. Persoalan Semantik
Halanggan yang didasarkan atas perbedaan bahasa pelaku komunikasi.
2. Gangguan persepsi
Gangguan yang didasarkan atas perbedaan persepsi antara pelaku komunikasi.
3. Gangguan fisik
Gangguan yang dipengaruhi oleh fisik pelaku komunikasi
4. Saluran komunikasi buruk
Media penghalang yang bisa membuat informasi baik menjadi jelek dan begitu pula
sebaliknya yang jelek menjadi baik.
5. Tidak ada umpan balik
Suatu kondisi antara para pelaku komunikasi yang tidak melakukan suatu reaksi atas
proses komunikasi yang dilakukan.
6. Perbedaan budaya
Penghalang komunikasi yang terjadi apabila pelaku memiliki perbedaan kebudayaan
7. Pengaruh status sosial
Penghalang komunikasi karena baik pengirim maupun penerima pesan memiliki
tingkat social yang berbeda. (Herry Susanto,2014.(Communication Skills "Sukses
Komunikasi, Presentasi Dan Berkarier".)

5.
 Persoalan semantik
Contoh si A hanya memahami bahasa inggris dan si B memahami bahasa
Indonesia perbedaan bahasa ini pasti menjadi penghalang dalam berkomunikasi
 Gangguan persepsi
Contoh pola piker seseorang seperti latar belakang pendidikan bias
mempengaruhi persepsi antar komunikator
 Gangguan fisik
Misalnya jika pengirim pesan memiliki keterbatasan fisik untuk berbicara seperti
bisu atau sebaliknya penerima pesan memilki keterbatasan fisik untuk mendengar
seperti tuli maka hal ini berpotensi menjadi hambatan untuk komunikasi yang
efektif
 Saluran komunikasi
Seseorang mengalami gangguan sinyal pada saat melakukan komunikasi via
telepon. Ini bisa dikatakan sebagai salah satu gangguan yang disebabkan akibat
saluran. Pola komunikasi organisasi yang baik diperlukan agar saluran
komunikasi juga tetap baik.
 Tidak ada umpan balik
Contoh si A bicara dengan si B namun ada suatu kondisi si B sama sekali tidak
melakukan tindakan merespon konversasi tersebut karena bias saja si B sedang
larut dalam lamunannya atau mungkin memang sengaja tidak menjawab saat
ditanya
 Perbedaan budaya
Di Thailand untuk mengucapkan kalimat “terimakasih” akan berbeda bila
disampaikan perempuan menjadi “Kopunka” sedangkan apabila laki-laki menjadi
“Kopunkap”. Untuk budaya tertentu misalnya perempuan dalam berkomunikasi
mendapat porsi nomor dua setelah ayah, suami dan kakak laki-laki
 Pengaruh status social
Contoh apabila si A adalah seorang walikota berbicara dengan salah satu satpol
PP maka akan Nampak kecanggungan sebagai bentuk penghalang untuk
melakukan komunikasi halnya mereka yang memiliki strata yang sama. (Herry
Susanto,2014.(Communication Skills "Sukses Komunikasi, Presentasi Dan
Berkarier".)
6.
1) Memotivasi
Tujuan pertama yaitu untuk memotivasi orang-orang sekitar sehingga terdorong
untuk melakukan sesuatu atas apa yang dimotivasikan oleh si pengirim pesan.
Apa yang diminta, apa yang diarahkan akan menggerakkan si penerima atau si
pendengar untuk melakukan aksi dan upaya seperti apa yang diminta. Apabila
pengirim meminta seseorang atau sekelompok orang untuk segera menabung
maka mereka akan menabung, apabila seorang kyai meminta jamaahnya untuk
segera bersedekah atau berderma maka mereka segera berderma. Apabila hal ini
dengan segera dilakukan maka si pengirim bisa dikatakan berhasil dalam
upayanya memotivasi pendengar atau penerima informasi yang diinginkan maka
tercapailah tujuan komunikasi ini.
2) Membujuk
Para penjual jamu, penjual produk asuransi, penjaga toko kelontong dan profesi
penjualan lainnya atau lebih sering disebut dengan marketing pasti melakukan
kegiatan bujuk rayu kepada calon pembeli produknya.Seorang marketing staff
harus memiliki skill menjual yang baik agar para pembeli tergerak hatinya untuk
membeli produk yang sedang ditawarkan.
3) Memberikan informasi
Informasi ada disekitar kita, pesan menyelimuti kita dan keberadaanya ada
didalam kehidupan kita. Kegiatan memberikan informasi sudah sangat jelas yaitu
sebagai upaya mengkomunikasikan keinginan si penyampai pesan. Kondisi
tersebut bisa dilakukan oleh siapapun misalnya olah atasan, ketua RT, kepala
daerah, seorang Master of Ceremony (MC), seorang penyiar dan lainnya.
4) Memberikan instruksi
Instruksi adalah perintah, pihak pemberi instruksi biasanya dilakukan oleh pihak
superior atau atasan kepada bawahan atau orang yang dianggap berposisi
dibawahnya guna melakukan suatu pekerjaan yang sejelas-jelasnya. Tindakan
memberikan instruksi dilakukan untuk memberikan penjelasan dan arahan yang
sejelas-jelasnya kepada pihak penerima instruksi agar bisa melakukan kegiatan
atau tugas dengan lancer dan benar sesuai dengan yang diperintahkan.
5) Menghibur
Pernah menonton acara konser musik? Pasti bukan! dan apa yang Anda rasakan
dan inginkan setelah menonton acara tersebut? salah satunya adalah kepuasan
karena Anda sudah terhibur. Seorang penyanyi dengan alunan nada suara yang
merdu serta alunan suara band pengiring yang pas ditelinga telah berhasil
menyampaikan tujuan komunikasi yaitu menghibur. Siapapun dan dimanapun
tujuan ini bisa dilakukan namun dengan syarat bahwa si penerima telah merasa
terhibur atas apa yang ditawarkan.
6) Memperkenalkan
Perkenalkanlah kolega, sahabat, keluarga Anda kepada lingkungan Anda maka
mereka akan saling menyapa, berbicara bahkan hubungan yang terjalin melebihi
hubungan yang telah Anda bangun saat ini. Begitu pula benda-benda mati yang
ada disekitar kita, produk, barang dagangan dan perusahaan bisa kita perkenalkan
kepada siapapun agar mereka tahu bahwa produk Anda masih ada, masih
menarik, masih berguna, masih layak dibeli dan bahkan untuk mengembangkan
bisnis yang jauh lebih menguntungkan untuk keduanya begitu terbuka.
7) Menghimbau
Kegiatan menghimbau ini biasanya dipergunakan untuk mengajak seseorang,
kelompok orang bahkan masyarakat luas agar melakukan ataupun untuk tidak
melakukan sesuatu. Misalnya Komisi Pemberantasan Pemilu (KPK) yang
menghimbau untuk tidak melakukan tindakan korupsi, kepala daerah yang
menghimbau masyarakatnya untuk tetap menjaga kerukunan, dan himbauan
lainnya. (Herry Susanto,2014.(Communication Skills "Sukses Komunikasi,
Presentasi Dan Berkarier".)
7.
a. Jenis jenis komunikasi menurut kelangsunganya
 Komunikasi langsung : Proses komunikasi langsung maksudnya adalah bahwa
komunikasi yang dilakukan tanpa bantuan, campur tangan, perantara pihak
lain ataupun media komunikasi serta tidak dibatasi oleh jarak.
 Komunikasi tidak langsung : Komunikasi tidak langsung dilakukan melalui
perantara, baik itu pihak ketiga atau bantuan alat-alat komunikasi lainnya.
b. Jenis jenis komunikasi menurut perilakunya
 Komunikasi formal : Komunikasi formal biasanya terjadi dalam suatu
organisasi, komunikasi seperti ini biasanya sudah mempunyai aturan dan tata
caranya sendiri menurut rules dari organisasi atau perusahaanya.
 Komunikasi informal : Komunikasi informal terjadi dalam suatu oraganisasi
yang tidak ditentukan dalam struktur organisai dan tidak dapat pengakuan
resmi yang juga tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi yang
bersangkutan, misalnya adalah obrolan antar teman, desa-desus dan lain
sebagainya.
 Komunikasi nonformal : Komunikasi nonformal adalah komunikasi yang
terjadi antara bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang bertujuan
dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi.
c. Jenis jenis komunikasi menurut maksudnya
 Menurut maksud dilakukanya komuniksi ada beberapa komunikasi yang jika
diperhatikan dilakukan dengan maksud tertentu dari yang menyampaikan
informasi, inisiatif komunikator menjadi suatu penentu diantaranya adalah:
1.Pidato
2.Ceramah
3.Wawancara
4.Memberi tugas atau perintah
d. Jenis jenis komunikasi menurut ruang lingkupnya
 Komunikasi Internal
Komunikasi Internal merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dalam ruang
lingkup lingkaran organisasi atau perusahaan yang berlangsung di antara
anggota-anggotanya saja.
 Komunikasi Eksternal
Komunikasi Eksternal adalah komunikasi yang terjadi antara organisasi dan
pihak masyarakat di luar organisasi atau perusahaan tersebut.

e. Jenis jenis komunikasi menurut aliran informasi


 Komunikasi satu arah, yaitu merupakan komunikasi yang berlangsung dari
satu pihak saja.
 Komunikasi dua arah, yaitu merupakan komunikasi yang bersifat timbale
balik, dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respons
atau feedbeck kepada komunikatornya.
 Komunikasi ke atas yaitu merupakan komunikasi yang terjadi dari bawahan
kepada atasan
 Komunikasi ke bawah, yaitu meruakan komunikasi yang terjadi dari atasan
kepada bawahan.
 Komunikasi kesamping, yaitu merupakan komunikasi yang terjadi diantara
orang yang memiliki kedudukan sejajar. Dengan demikian arah informasi
tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.

f. Jenis jenis komunikasi menurut jaringan kerja


 Komunikasi jaringan kerja rantai : Komunikasi terjadi menurut saluran
hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola
komunikasi formal.
 Komunikasi jaringan kerja lingkaran : Komunikasi terjadi melalui saluran
komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran.
 Komunikasi jaringan bintang : Komunikasi yang terjadi melalui satu sentral
dan saluranya yang dilalui lebih pendek.

g. Jenis jenis komunikasi menurut jumlah pelaku dalam komunikasi


1. Komunikasi perseorangan : Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau
individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat
pribadi juga.
2. Komunikasi kelompok : Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok
atau group tentang masalah-masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang
dalam kelompok.

8. Komunikasi yang efektif dapat dipahami sebagai komunikasi yang mampu menghasilkan
perubahan sikap (attitude change) pada orang lain. Perubahan sikap ini biasanya terlihat
pada proses maupun masa pasca komunikasi.

Komunikasi yang efektif biasanya memiliki tujuan untuk memudahkan orang lain dalam
memahami pesan yang disampaikan oleh seorang pemberi pesan (komunikator).

Komunikasi yang efektif juga bertujuan supaya informasi yang disampaikan dapat
menimbulkan feedback dari si penerima pesan (komunikan). Karena alasan-alasan
tersebut, maka proses komunikasi yang efektif haruslah dilakukan dengan menggunakan
bahasa yang jelas dan dapat dipahami oleh orang lain.
Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp, komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan
mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator
dan komunikan dalam proses komunikasi. Sebuah komunikasi dikatakan efektif apabila:

 Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud
oleh pengirimnya.
 Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindak
lanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
 Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya
dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim
(S Dharmawansyah,manajemen rumah sakit)

9.
 Berkomunikasi terhadap tenaga kesehatan

Petugas kesehatan yang menerima hasil nilai kritis secara verbal dari petugas kesehatan
lain harus menuliskan informasi hasil/nilai kritis tersebut dan membacakan kembali
informasi tersebut ke pemberi informasi dan pemberi pesan mengkonfirmasi bahwa yang
ditulis dan di baca ulang oleh penerima pesan adalah benar. Informasi nilai kritis
seringkali ditransmisikan melalui tulisan tangan, email, atau pesan teks yang dapat
menimbulkan akibat serius jika terjadi kesalahan komunikasi, sehingga proses
penyampaian pesan/instruksi/pelaporan hasil nilai kritis harus menggunakan komunikasi
efektif secara verbal (lisan atau telepon) dengan Metode TBaK. Komunikasi harus
dilaksanakan dengan terencana, terpola, efektif dan sistematis agar terhindar dari
kesalahpahaman yang dapat menimbulkan masalah. Salah satu metode komunikasi yang
dapat digunakan saat serah terima pasien antar petugas kesehatan adalah SBAR. Metode
SBAR memberikan kesempatan bagi para petugas kesehatan untuk bertanya dan
berespon terhadap isi komunikasi yang terjadi. (The Joint Commission Journal On
Quality And Patient Safety pada tahun 2010)

 Adapun langkah-langkah atau cara-cara umum yang bisa diterapkan dalam


berkomunikasi dengan pasien oleh tenaga medis antara lain adalah sebagai
berikut.

1. Mendengarkan dengan utuh


Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam berkomunikasi dengan pasien adalah
mendengarkan dengan utuh. Dokter atau tenaga medis harus mampu mendengarkan
keluhan dan ungkapan perasaan yang dimiliki oleh pasien. Sebaiknya ungkapan
pasien harus didengarkan sampai mereka lega dan berikan kesan bahwa kita
mendengarkan dan mencoba memahami apa yang diungkapkan oleh pasien.
2. Menjawab dengan sabar dan pengertian
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang membuat lawan bicaranya bisa
merasa nyaman, khususnya dalam hal ini adalah komunikasi dengan pasien. Oleh
karena itu, dokter harus bisa memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang
diberikan oleh pasien dengan sabar dan pengertian. Dengan demikian pasien bisa
merasa nyaman dan tenang serta memahami pesan dokter dengan baik.
3. Penjelasan singkat, jelas dan mudah dimengerti
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak semua pasien memiliki wawasan
yang sama dengan dokter ataupun tenaga medis lainnya berkaitan dengan kesehatan
manusia. Oleh karena itulah, dokter harus menggunakan penjelasan yang singkat,
jelas, dan juga mudah dimengerti. Ibaratnya kita berusaha untuk menjelaskan suatu
hal pada anak kecil atau orang lain yang belum paham dan tidak memiliki wawasan
tentang hal tersebut sebelumnya. Dengan ini kamu juga bisa menggunakannya
sebagai cara mengatasi gap komunikasi.
4. Gunakan bahasa tubuh yang sesuai
Bahasa tubuh adalah salah satu hal yang bisa mempengaruhi persepsi pasien terhadap
maksud dari komunikasi yang dilakukan oleh dokter. Walaupun bahasa yang
digunakan baik, akan tetapi dari bahasa tubuhnya dokter tidak menunjukkan bahasa
tubuh yang mendukung, maka bisa jadi maksud yang sebenarnya dari pesan tersebut
justru berlawanan dengan apa yang diinginkan oleh dokter. Oleh karena itulah, dokter
harus menunjukkan bahasa tubuh yang sesuai. Misalnya senyum, intonasi yang sesuai
untuk menunjukkan keramahan, dan berbagai macam bahasa tubuh lain yang
mendukung sesuai dengan kepentingan komunikasi dokter.

 Penyedia Layanan Kesehatan dengan Keluarga

Komunikasi antara penyedia layanan kesehatan dengan keluarga memiliki peran


penting dalam kaitannya mendukung pasien dan meningkatkan kemungkinanuntuk
kesehatan yang positif bagi pasien. Anggota keluarga dapat mempengaruhikepatuhan
pasien dalam berobat dan mendukung perawatan yang dilakukan. Namun begitu
komunikasi ini memiliki faktor penghambat yang bisa diperparah oleh kedua belah
pihak, yaitu kontak yang terbatas dengan tenaga kerja kesehatan dan aksesinformasi
yang terbatas. Biasanya tenaga kerja kesehatan mengalami kesulitan
dalammenerangkan informasi kepada keluarga karena kurangnya pengetahuan
dalammasalah kesehatan. Untuk itu informasi yang diberikan harus disaring
danmenggunakan bahasa yang mudah dipahami. (Yuni Desak.komunikasi antar
tenaga kesehatan.)

10. Langkah-langkah penting untuk menangani keluhan-keluhan tersebut, seperti yang


diungkapkan oleh (Rangkuti, 2003:89):
1. Mendengarkan keluhan yang datang dari konsumen,
2. Mengerti masalah dan mengkroscek dengan pihak yang bersangkutan
3. Meminta maaf atas nama perusahaan dan berterima kasih atas keluhan yang
disampaikan
4. Menjelaskan proses yang akan dilakukan oleh perusahaan untuk memecahkan
masalah tersebut
5. Berikan informasi secara detail kapan keluhan tersebut dapat terselesaikan, dan
dengan siapa konsumen dapat menghubungi.
11.
 Masalah input, jumlah staf kurang, keterampilan dan moti!asi kerja rendah,
peralatankurang memadai, jenis obat yang tersedia tidak sesuai.
 Masalah proses, terkait dengan fungsi manajemen (POAC) yaitu kurang jelas
tujuan program, kurang jelas rumusan masalah program (Planning), pembagian
tugas tidak jelas(organizing), kepemimpinan kurang (actuating), pengawasan atau
supervisi lemah(controlling). (Dharmawansyah S,2019.manajemen rumah sakit.)
 Redudansi Data, pencatatan data medis yang sama dapat terjadi berulang-ulang
sehingga menyebabkan duplikasi data dan ini berakibat membengkaknya
kapasitas penyimpanan data. Pelayanan menjadi lambat karena proses retreiving
(pengambilan ulang) data lambat akibat banyaknya tumpukan berkas.
 Unintegrated Data, penyimpanan dan pengelolaan data yang tidak terintegrasi
menyebabkan data tidak sinkron, informasi pada masing-masing bagian
mempunyai asumsi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing
unit /Instalasi.
 Out of date Information, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap
secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat
dipercaya kebenarannya
 Human Error, kelemahan manusia adalah kelelahan, ketelitian dan kejenuhan hal
ini berakibat sering terjadi kesalahan dalam proses pencatatan dan pengolahan
data yang dilakukan secara manual terlebih lagi jika jumlah data yang dicatat atau
di olah sangatlah besar. Pemasukan data yang tidak sinkron untuk pasien atau
barang yang sama tentu saja akan meyulitkan pengolahan data dan tidak jarang
berdampak pada kerugian materi yang tidak sedikit bagi rumah sakit.( Wimmie
Handiwidjojo)

12.
 Proses pengawasan kinerja RS
 koordinasi sumber daya RS
 Membantu Manajer Menyelesaikan Masalah
 Mengatur Keuangan
 Memeriksa lingkungan industri, perusahaan dan perekonomian
 mengevaluasi jika terjadi pergantian manajer baru
DAFTAR PUSAKA

Susanto Herry,2014. Communication Skills "Sukses Komunikasi, Presentasi Dan Berkarier".

Dharmawansyah S,2019.manajemen rumah sakit.

Desak yuni,2018.komunikasi antar tenaga kesehatan.

Handiwidjojo wimmie,2009.Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai