Cva Ich
Cva Ich
Oleh:
NIM. 190070300111053
KELOMPOK 3B
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa : Shilfi Indah Ekowati Tempat Praktik : Ruang 26S RSSA
NIM : 190070300111053 Tgl. Praktik : 9-14 Desember 2019
A. Identitas Klien
Nama : Ny. M No. RM : 11453xxx
Usia : 53 tahun Tgl. Masuk : 30 November 2019
Jenis kelamin : Perempuan Tgl. Pengkajian : 9 Desember 2019
Alamat : Ngandeng, Poncokusumo Sumber informasi : Keluarga, RM
No. telepon :- Nama klg. dekat yg bisa dihubungi: Ny. X
Status pernikahan : Cerai Mati Status : Menikah
Agama : Islam Alamat : Ngandeng, Poncokusumo
Suku : Jawa No. Telepon : 0813317xxxxx
Pendidikan : SLTA/sederajat Pendidikan : SLTA/sederajat
Pekerjaan : Tidak Bekerja Pekerjaan : Swasta
Lama berkerja :-
Riwayat Keluarga
Keluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
GENOGRAM
Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
Kebersihan bersih tidak bekerja
Bahaya kecelakaan tidak beresiko tidak bekerja
Polusi tidak terdapat polusi tidak bekerja
Ventilasi baik tidak bekerja
Pencahayaan baik tidak bekerja
Pola Aktifitas-Latihan
Rumah Rumah Sakit
Makan/minum 0 4 (dibantu perawat)
Mandi 0 4 (dibantu perawat)
Berpakaian/berdandan 0 4 (dibantu perawat)
Toileting 0 4 (dibantu perawat)
Mobilitas di tempat tidur 0 4 (dibantu perawat)
Berpindah 0 4 (dibantu perawat)
Berjalan 0 tidak dilakukan
Naik tangga 0 tidak dilakukan
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu 1 orang, 3 = dibantu >1 orang, 4 = tidak mampu
Pola Eliminasi
Rumah Rumah Sakit
BAB :
- Frekuensi/pola 2x sehari tidak BAB selama MRS
- Konsistensi - -
- Warna & bau - -
- Kesulitan tidak ada tidak ada
- Upaya mengatasi - -
BAK :
- Frekuensi/pola 4-5x sehari terpasang kateter
- Konsistensi cair cair
- Warna & bau kuning pucat, tidak bau kuning pucat, tidak bau
- Kesulitan tidak ada kesulitan tidak ada kesulitan
- Upaya mengatasi tidak ada tidak ada
Pola Tidur-Istirahat
Rumah Rumah Sakit
Tidur siang:Lamanya 3 jam penurunan kesadaran
- Jam …s/d… 12.00 – 15.00 penurunan kesadaran
- Kenyamanan stlh. tidur nyaman penurunan kesadaran
Tidur malam: Lamanya 7 jam penurunan kesadaran
- Jam …s/d… 22.00-05.00 penurunan kesadaran
- Kenyamanan stlh. tidur nyaman penurunan kesadaran
- Kebiasaan sblm. tidur tidak ada kebiasaan tidak ada kebiasaan
- Kesulitan tidak ada kesulitan penurunan kesadaran
- Upaya mengatasi tidak ada tidak ada
Konsep Diri
1. Gambaran diri : tidak terkaji
2. Ideal diri : tidak terkaji
3. Harga diri : tidak terkaji
4. Peran : tidak terkaji
5. Identitas diri : tidak terkaji
Pola Komunikasi
1. Bicara: ( ) Normal ( )Bahasa utama: Indonesia
( ) Tidak jelas ( ) Bahasa daerah: Jawa
( ) Bicara berputar-putar ( ) Rentang perhatian
(v) Penurunan kesadaran & tidak berbicara ( ) Afek
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : pasien mengalami penurunan kesadaran
Kesadaran : GCS : 111 (coma)
Tanda-tanda vital: - Tekanan darah : 164/94 mmHg - Suhu : 36oC
- Nadi : 96 x/menit - RR : 23 x/menit
LLA : 32 cm
%LLA: 107%
2. Kepala & Leher
a. Kepala :
- Inspeksi
Bentuk kepala bulat dan simetris
Tidak ada massa atau benjolan
Distribusi rambut merata
Warna rambut hitam
Kulit kepada tidak ada luka
Wajah tidak perot
- Palpasi
Nyeri tekan tidak terkaji
Tidak teraba benjolan
b. Mata:
Posisi alis, mata dan kelopak mata simetris
Konjungtiva anemis
Sklera tidak ikterik
Pupil : (v) reaksi terhadap cahaya (v)isokor 3mm / 3 mm ( ) miosis ( ) pin point
( ) midriasis
Fungsi penglihatan : ( ) baik ( ) kabur
Penggunaan alat bantu : ( ) ya (v) tidak
c. Hidung:
- Inspeksi
Bentuk simetris
Warna kulit tidak ada kemerahan
Tidak ada perdarahan (rinnorhea)
Ada sekret
Terpasang NGT
- Palpasi
Tidak teraba adanya pembengkakan
Nyeri tekan tidak terkaji
d. Mulut & tenggorokan:
- Inspeksi
Warna bibir kehitaman
Mukosa bibir lembab
Tidak ada ulkus
Tidak ada lesi
Warna lidah pink pucat
Gigi teratur dan berwarna putih kekuningan
Kesulitan menelan tidak terkaji
- Palpasi
Tidak teraba massa atau benjolan
Tidak ada deviasi trakhea
Nyeri telan tidak terkaji
e. Telinga:
- Inspeksi
Bentuk simetris
Warna sawo matang seperti warna kulit
Tidak ada lesi atau luka
Tidak ada perdarahan (otorea)
Fungsi pendengaran tidak terkaji
- Palpasi
Tidak teraba massa atau benjolan
Nyeri tekan tidak terkaji
f. Leher
- Inspeksi
Tidak terlihat ada pembesaran
- Palpasi
Distensi vena jugularis :
Nyeri tekan tidak terkaji
Kaku kuduk :
3. Thorak & Dada:
Jantung
- Inspeks : tidak tampak ictus cordis
- Palpasi : palpasi pada dinding thorax teraba kuat
- Perkusi : Batas jantung normal dimana batasnya yaitu :
Kanan atas : Intercostae II Linea para sternalis dextra
Kanan bawah : Inercostae IV Linea para sternalis dextra
Kiri atas : Intercostae II Linea para sternalis sinistra
Kiri bawah : Inercostae IV Linea Medio clavicularis sinistra
- Auskultasi : S1 tunggal terdengar di parasternal sinistra ICS 4 dan ICS 5
Midclavicula (menutupnya katub atrioventrikular), S2 tunggal
terdengar di ICS 2 parasternal sinistra (menutupnya katub
semilunaris), tidak ada gallop dan murmur
Paru
- Inspeksi : terdapat retraksi dada, ekspansi paru simetris, perkembangan
dinding dada kanan dan kiri sama, tidak terdapat benjolan ataupun hematoma
- Palpasi : fremitus raba normal
- Perkusi : sonor
- Auskultasi :
Ronki + + Wheezing - -
+ - - -
+ - - -
4. Payudara & Ketiak
- Inspeksi
Bentuk simetris dan tidak ada pembengkakan
- Palpasi
Tidak terdapat benjolan / massa
Nyeri tekan tidak terkaji
5. Punggung & Tulang Belakang
- Inspeksi
Tidak ada kelainan tulang belakang
Bentuk anatomi normal
Tidak ada luka pada punggung
- Palpasi
Tidak teraba massa / benjolan
Nyeri tekan tidak terkaji
6. Abdomen
Inspeksi : bentuk normal tidak ada lesi dan pembesaran
Palpasi : tidak ada distensi abdomen, tidak
ada massa benjolan tambahan
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus 26x/menit
7. Genetalia & Anus (tidak terkaji)
8. Ekstermitas
Atas
Inspeksi :
Kekuatan Otot
1 1
1 1
9. Sistem Neorologi
GCS E1V1M1
Pemeriksaan Saraf Kranial
Syaraf cranial I (olfaktori) :
- Pemeriksaan dengan minyak kayu putih dan meminta klien untuk menebak bau
- Hasil: Tidak dapat dikaji pasien kondisi koma
Syaraf cranial II (opticus) :
- Pemeriksaan dengan salah satu mata klien tertutup dan menggunakan salah satu
benda untuk memeriksa apakah klien dapat melihat benda tersebut
- Hasil: Tidak dapat dikaji pasien kondisi koma
Syaraf cranial III, IV, VI :
- Tidak ada edema palpebra dan konjunctiva hiperemi
- Pemeriksaan reflek cahaya (+)/ (+), pupil 2mm/2mm
- Memeriksa gerakan bola mata dengan meminta klien mengikuti arah telunjuk pemeriksa
dengan bola matanya bola mata dapat bergerak
- Hasil: Tidak dapat dikaji pasien kondisi koma
Syaraf cranial V :
- Pemeriksaan dengan cara meminta klien mengatupkan rahang dan merapatkan gigi
- Hasil: Tidak dapat dikaji pasien kondisi koma
Syaraf cranial VII :
- Pemeriksaan dilakukan dengan cara meminta klien tersenyum dan mengangkat kedua
alis bersamaan
- Hasil: Tidak dapat dikaji pasien kondisi koma
Syaraf cranial VIII :
- Meminta klien berdiri tegak, kedua tangan rapat, klien menutup mata tanpa mengubah
posisi
- Hasil: Tidak dapat dikaji pasien kondisi koma
Syaraf cranial IX :
- Periksa gag reflek dengan menyentuh bagian dinding belakang faring menggunakan
spatula lidah dan observasi gerakan faring
- Hasil: Tidak dapat dikaji pasien kondisi koma
Syaraf cranial X :
- Pemeriksaan dengan meminta klien menelan air minum, tidak ada kesulitan menelan
- Hasil: Tidak dapat dikaji pasien kondisi koma
Syaraf cranial XI :
- Pemeriksaan dengan cara meminta klien mengangkat kedua bahu dan mengobservasi
kesimetrisan gerakan
- Meminta klien untuk menoleh ke kiri dan ke kanan dan meminta klien mendekatkan
telinga ke bahu
- Hasil: Tidak dapat dikaji pasien kondisi koma
Syaraf cranial XII : (kekuatan lidah ke kanan ada kelemahan) (aphasia broca)
- Hasil: Tidak dapat dikaji pasien kondisi koma
Kuku
Kuku bersih, rapi, CRT 2 detik
- Tampak lesi hiperdes dengan edema perifocal pada mesencephalon sisi kanan hingga pons
sisi kanan ukuran ± 1,5 x 2,3 x 1,4 cm
- Tampak lesi hiperdens mengisi ventrikel IV
- Tampak lesi hipodens batas tegas pada nucleus caudatus kanan kiri, capsula interna limba
anterior kanan kiri,thalamus kiri , nucleus lentiformis kiri
- Sulcii, fissura sylvii melebar dan gyrii normal
- Diferensiasi white dan grey matter baik
- Ventrikel III , ventrikel lateral kanan kiri melebar dengan cornu anterior membulat (VSI 31 %)
dan cornu temporal terbuka
- Tidak tampak prgeseran garis tengah
- Infratentorial :, CPA dan cerebellum normal
- Orbita dan air cell mastoid kanan kiri normal
- Tampak lesi isodens pada sinus sphenoidalis kanan
- Tampak kalsifikasi pada a cerebri media kanan kiri, a. basilaris, a. vertebralis kanan kiri
Kesimpulan :
- ICH pada mesencephalon sisi kanan hingga pons sisi kanan dengan diameter terbesar ± 2,3
cm, volume ±2,5 cc
- IVH mengisi ventrikel IV
- Infark kronis pada nucleus caudatus bilateral, capsula interna limb anterior bilateral, thalamus
kiri, nucleus lentiformis kiri
- Mild communicating hydrocephalus
- Sinusitis sphenoidalis kanan
- Arteriosklerosisi a. cerebri media bilateral, a.basilaris, a. vertebralis bilateral
Kesimpulan :
Terapi
- Head up 30°
- Oksigen 8-10 lpm
- Infus NaCl 0,9% 20 tpm
- Injeksi citicoline 2 x 250 mg
- Injeksi omz 1 x 40 mg
- Injeksi paracetamol 3x100 mg
- Injeksi PCT 1 gr
- Drip nicardipin 5 – 15 mg / jam
- Injeksi metoclopramide 3 x 10 mg
- PO Amlodipin 10 mg – 0 – 0
- PO Acetazolemid 3x250 mg
- Valsartan 0 – 0 – 100 mg
- Allopurizol 100 mg/24 jam
- Diet cair
Kesimpulan
- Klien mengalami penurunan kesadaran
- Hasil auskultasi paru : tidak terdapat wheezing, ronkhi (+)
- Hasil pemeriksaan CT - Scan : ICH pada mesencephalon sisi kanan hingga pons sisi kanan
dengan diameter terbesar ± 2,3 cm, volume ±2,5 cc
Perencanaan Pulang
Tujuan pulang : rumah
Transportasi pulang : kendaraan pribadi (mobil)
Dukungan keluarga : baik
Antisipasi bantuan biaya setelah pulang : BPJS
Antisipasi masalah perawatan diri setalah pulang : dibantu oleh saudaranya
Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah : kepatuhan diet dan pengobatan penderita stroke
Keterangan lain: tidak ada
ANALISA DATA
Masalah
No. Data Etiologi
Keperawatan
1. Data Subjektif : Riwayat hipertensi 3 tahun Penurunan
- Keluarga klien tidak terkontrol Kapasitas Adaptif
mengatakan bahwa klien ↓ Intrakranial
menderita hipertensi Diet yang tidak diatur
sudah sejak 4 tahun yang ↓
lalu namun tidak rutin Aterosklerosis akibat plak
minum obat (uncontrolled) terbentuk pada dinding
- Keluarga pasien pembuluh darah
mengatakan sebelum ↓
dibawa ke rumah sakit Aneurisma pembuluh darah
pasien mengeluh nyeri di otak
kepala ↓
Pecahnya pembuluh darah
Data Objektif : otak
- Pasien mengalami ↓
penurunan kesadaran Perdarahan ke dalam
- Hasil pemeriksaan TTV jaringan otak
Tekanan darah : 164/94 ↓
Nadi : 96 x/menit Cedera Serebro Vaskuler
- Hasil pemeriksaan CT – ↓
Amlodipin 10 mg – 0 – 0
Valsartan 0 – 0 100 mg
ANALISA DATA
Masalah
No. Data Etiologi
Keperawatan
2. Data Subjektif : Pasien mengalamai Ketidakefektifan
- Keluarga pasien penurunan kesadaran Bersihan Jalan
mengatakan pasien ↓ Nafas
terkadang batuk dahaknya Hipersekresi mulus
susah keluar ↓
Pasien tidak dapat batuk
Data Objektif : dan menelan
- Pasien sesakali batuk saat ↓
di ruang 26S Secret tertahan di saluran
- Retraksi dinding dada pernafasan
- Hasil inspeksi terkadang ↓
terlihat secret seperti Pasien nampak susah
menumpuk di tenggorakan bernafas, terdapat retraksi
dan menelan ↓
10 lpm
ANALISA DATA
Masalah
No. Data Etiologi
Keperawatan
3. Faktor Resiko : Penurunan kesadaran Resiko Aspirasi
- Pasien terpasang NGT ↓
- Pasien sesekali batuk saat Hipersekresi mulus
diruang 26S ↓
- Pasien mengalami Pasien tidak dapat batuk
penurunan kesadaran dan menelan
- Hasil inspeksi terkadang ↓
terlihat secret seperti Secret tertahan di saluran
menumpuk di tenggorakan pernafasan
No. Indikator 1 2 3 4 5
1 Tekanan Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan Tidak
intrakranial > 3 gejala 3 gejala 2 gejala 1 gejala menunjukkan
peningkatan peningkatan peningkatan peningkatan gejala
TIK TIK TIK TIK peningkatan
TIK
4 Penurunan Skor GCS Skor GCS Skor GCS Skor GCS Skor GCS
tingkat 1-6 7-9 10 -11 12 - 13 14 - 15
kesadaran
No. Indikator 1 2 3 4 5
1 Frekuensi pernafasan 51-60 41-50 31-40 21-30 12-20 x/mnt
(RR)
x/mnt x/mnt x/mnt x/mnt
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama ± 3 x 24 jam, pasien tidak
beresiko terjadi aspirasi
No. Indikator 1 2 3 4 5
1 Frekuensi pernafasan 51-60 41-50 31-40 21-30 12-20
(RR)
x/mnt x/mnt x/mnt x/mnt x/mnt
No. Indikator 1 2 3 4 5
Sangat Banyak Cukup Sedikit Tidak
terganggu terganggu terganggu terganggu terganggu
1 Makan
2 Mandi
3 Berpakaian
4 Kebersihan
5 Kebersihan mulut
6 Eliminasi
Tgl No. Dx Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien TTD & Nama
Kep Terang
09/12/2019 1,4 08.00 Meninggikan kepala tempat tidur Subjektif :
pada pasien 30 derajat -
Memberikan terapi trombolitik Objektif :
Drip nicardipin Pasien masih mengalami penurunan
Injeksi manitol kesadaran
Amlodipin GCS pasien 1x4
KSR TD : 167 / 112 mmHg
Valsartan Nadi : 103 x menit
Menghitung GCS pasien
Menghitung TD dan nadi pasien
Memandikan pasien + oral hygine
Tgl No. Dx Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien TTD & Nama
Kep Terang
10/12/2019 1,4 08.00 Meninggikan kepala tempat tidur Subjektif :
pada pasien 30 derajat -
Memberikan terapi trombolitik Objektif :
Drip nicardipin Pasien masih mengalami penurunan
Injeksi manitol kesadaran
Amlodipin GCS pasien 2x4
KSR TD : 159 / 102 mmHg
Valsartan Nadi : 99 x menit
Menghitung GCS pasien
Menghitung TD dan nadi pasien
Memandikan pasien & oral hygine
TD sistolik 3 5 3
TD diastolic 2 4 2
Penurunan 1 3 1
kesadaran
Suara nafas 1 3 3
tambahan
Batuk 2 4 3
Akumulasi sputum 2 4 2
Suara nafas 1 3 3
tambahan
Batuk 2 4 3
Akumulasi sputum 2 4 2
Mandi 3 5 5
Berpakaian 3 5 5
Kebersihan 3 5 5
Kebersihan mulut 3 5 5
Eliminasi 3 5 5
A: Masalah teratasi
P: Melanjutkan intervensi agar pasien tetap terjaga
kebersihannya