STEP 2
1. Mengapa pada pasiem ditemukan keluhan mual, muntah, nyeri ulu hati dan sesak nafas ?
2. Apa intepretasi vital sign pasien ?
3. Mengapa didapatkan pupil miosis dan bardikardi ?
4. Apa hubunganya disuntikannya 10 ampul morfin terhadap gejala pada pasien ?
5. Mengapa pasien mengalami kesadaran somnolen, lemah dan tampak sakit sedang ?
6. Mengapa pada pemeriksaan analisi gas darah didaptkan metabolic morfin ?
7. Apa saja macam-macam dari anti dotum ?
8. Apa yang diberikan antidotum untuk meghilangkan efek pada pasien ?
9. Apa komplikasi yang dapat muncul pada kasus tersebut ?
10. Bagaimana tatalaksana pada scenario ?
STEP 3
1. Mengapa pada pasien ditemukan keluhan mual, muntah, nyeri ulu hati dan sesak nafas ?
mekanisme kerja farmako dinamik opioid sampai reseptor
Suntikan morfin 10 ampul toksik dosis mental
Morfin golongan opioid bekerja di 3 reseptor mu, delta, kapa
Mu : didaerah abdomen , otak , pleksus sub mukosa
Delta : sama dengan Mu namun tanpa pleksus sub mukosa
Kappa : otak dan medulla spinal
Sesak bekerja secara langsung kebatang otak (medulla oblongata dan pons ) mengatur
kedalaman nafas mempengaruhi depresi nafas(menghambat mengkenaisme respirasi)
asidosis respiratorik , kemoreseptor karotis aorta
Mual muntah motfin berkerja di ctz
Nyeri ulu hati efek saluran cerna duc. Coleodoktus tekanan tinggi menimbulkan
perasaan tidak nyaman di epigastius kolik
Morfin menghambat sekresi HCL pergerakan lambung berkurang sebagian tonus antrum
meninggi dan mortilitas berkurang sedangkan spinter pylorus berkontraksi sehingga pergerakan
isi lambung di duodenum di diperlambat
Usus besar : morfin mengurangi gerakan proposi usus besar dan meninggikan spasme dari usus
besar
FD DAN FK OPIOID
FARMAKODINAMIK
2. Apa intepretasi vital sign pasien ?
TD : 95/63 morfin dapat merangsang n.vagus dan akan memepengaruhi hipontensi, morfin
meyebakan penekanan pusat sypra medular menyebabkan reflex otonom. Melepas non
adrenalin dengan mengaktivasi reseptor MU untuk meingkatakan kerja jantung dan tek darah,
Morfin hipotensi yang disebkan oleh dilatasi arteri dan vena akibat mekanisme depresi central
dan pelepasan histamine ssp
Nadi : 55 bardikardi , simpatis dihambat parasimpatis dirangsang
RR : 29 depresi pernapasan
Suhu : 39,5 injeksi(morfin) merangsang PAG/ periacuteductal gray letak di otak pag akan
melakukan gungsi biomekanik dimana akan menyebabkan mengeluarkan tnf alfa diaman akan
mempengarugi peningkatan suhu dan sebgai tanda putus obat. Morfin menghambat
hipotalamus akan memepengarugi dari suhu.
4. Mengapa pasien mengalami kesadaran somnolen, lemah dan tampak sakit sedang ?
Kesadaran somnolen : ssp efek analgetik (akibat reseptor MU berikatan dgn SSP berkurang rasa
nyeri. Menurunkan neuratransmiter eksitotorik sifat opioid G.couple memberikan efek sebagai
ion canel getik memodulasi intraseluler ca2+ dan meningkatkan fosfolasi protein berikatan
dengan G. couple efek menutup aliran CA pada saraf terminal presinaps terjadi penurunan
transmitter . Menyebabkan efek hiperpolarisasi dan emncegah neuron transmitter terbuka K+
hiposinaps ) dan narkotik (rasa tenang dan mengantuk )