DISUSUN OLEH:
1. Agnes Sihsinarmiyati
2. Amalia Suryani
3. Anggun Kurnia Wahyuni
4. Ari Cahya Ramadhan
5. Asyifa Udzakira
6. Bella Arsita
7. Dea Amanda Aviliani Rahman
8. Dea Murti Ariyani
Penyusun
HALAMAN PENGESAHAN
Preseptor Akademik
( )
I. Tujuan
Tujuan Umum
Keluarga dapat merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa ketika dirumah dan dapat menjadi sistem pendukung yang efektif.
Tujuan Khusus
Keluarga mampu mengambil keputusan dalam melakukan perawatan
terhadap klien
Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap klien ketika di rumah.
Keluarga mampu mengidentifikasi support sistem yang ada di keluarga.
Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
dimasyarakat.
Melakukan pendidikan kesehatan sesuai dengan masalah yang ada pada
klien.
Memotivasi keluarga untuk melanjutkan pengobatan dan perawatan ketika
klien pulang dari rumah sakit.
Keluarga mampu melakukan perawatan pasien di rumah dengan masalah
perilaku kekerasan
III. Sasaran
Keluarga dan klien dengan resiko perlaku kekerasan di Poli RSKJ Provinsi
Bengkulu
Layar Proyektor
Moderator penyaji
Notulen
Fasilitator Fasilitator
VI. Pengorganisasian
Ketua : Ari Cahya Ramadhan
Moderator : Asyifa Udzakirah
Penyaji : Dea Amanda
Bella Arsita
Notulen : Agnes Sihsinaramiyati
Fasilitator : Anggun Kurnia Wahyuni
Konsumsi : Dea Murti Ariyani
Perlengkapan dan Dokumentasi : Amalia Suryani
2) Faktor Presipitasi
Faktor-faktor yang dapat mencetuskan perilaku kekerasan sering kali
berkaitan dengan (Yosep, 2009):
a. Ekspresi diri, ingin menunjukkan eksistensi diri atau simbol
solidaritas seperti dalam sebuah konser, penonton sepak bola, geng
sekolah, perkelahian masal dan sebagainya.
b. Ekspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi
sosial ekonomi.
c. Kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam keluarga serta
tidak membiasakan dialog untuk memecahkan masalah cenderung
melalukan kekerasan dalam menyelesaikan konflik.
d. Ketidaksiapan seorang ibu dalam merawat anaknya dan
ketidakmampuan dirinya sebagai seorang yang dewasa.
e. Adanya riwayat perilaku anti sosial meliputi penyalahgunaan obat
dan alkoholisme dan tidak mampu mengontrol emosinya pada saat
menghadapi rasa frustasi.
f. Kematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan pekerjaan,
perubahan tahap
3) Tanda dan Gejala
Yosep (2009) mengemukakan bahwa tanda dan gejala perilaku
kekerasan adalah sebagai berikut :
a. Fisik
1) Muka merah dan tegang
2) Mata melotot/ pandangan tajam
3) Tangan mengepal
4) Rahang mengatup
5) Postur tubuh kaku
6) Jalan mondar-mandir
b. Verbal
1) Bicara kasar
2) Suara tinggi, membentak atau berteriak
3) Mengancam secara verbal atau fisik
4) Mengumpat dengan kata-kata kotor
5) Suara keras
6) Ketus
c. Perilaku
1) Melempar atau memukul benda/orang lain
2) Menyerang orang lain
3) Melukai diri sendiri/orang lain
4) Merusak lingkungan
5) Amuk/agresif
d. Emosi
Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, rasa terganggu, dendam dan
jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi,
menyalahkan dan menuntut.
e. Intelektual
Mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, sarkasme.
f. Spiritual
Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang
lain, menyinggung perasaan orang lain, tidak perduli dan kasar.
g. Sosial
Menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, sindiran.
h. Perhatian
Bolos, mencuri, melarikan diri, penyimpangan seksual.
DAFTAR PUSTAKA
Fitria Nita, (2010). Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta :
Salemba Medika.
Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004).
Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Stuart, GW & Sunden, SJ. 2006. Buku Saku Keperwatan Jiwa. Jakarta: EGC.