Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

“GESEKAN PADA BENDA MIRING”

Disusun Oleh :
1. Susanto 065114333
2. Naufal Firansyah 065114327
3. Muhammad Husni Farid 065114343
4. Dian Rizki Fitriyani 065114335
5. Ahmad Ardiansyah 065114328
Kelas : J
Tanggal Percobaan : 22 November 2014
Asisten Dosen:
1. Desi Astrianingsih
2. Fenita Wulan Sari
3. Septi Anggraeni

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan

Dengan dilakukannya percobaan ini, maka mahasiswa dapat mencari koefisien gesekan
statis dan kinetis, percepatan dan kecepatan benda yang bergerak meluncur pada bidang miring.

1.2 Dasar Teori

Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda
yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun
gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis,
sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.

Secara umum gaya gesek dapat dituliskan sebagai suatu ekspansi deret, yaitu

di mana suku pertama adalah gaya gesek yang dikenal sebagai gaya gesek statis dan kinetis,
sedangkan suku kedua dan ketiga adalah gaya gesek pada benda dalam fluida.

Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus,
yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara
kedua permukaan yang tetap atau saling berganti (menggeser). Untuk benda yang dapat
menggelinding, terdapat pula jenis gaya gesek lain yang disebut gaya gesek menggelinding
(rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus pada permukaan atau ber-spin, terdapat
pula gaya gesek spin (spin friction). Gaya gesek antara benda padat dan fluida disebut sebagai
gaya Coriolis-Stokes atau gaya viskos (viscous force).
Gaya gesek statis dihasilkan dari gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak
relatif satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur ke
bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan μs, dan pada
umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis. Gaya gesekan maksimum antara dua
permukaan sebelumgerakan terjadi adalah hasil dari koefisien gesek statis dikalikan dengan
gaya normal f =μs Fn. Ketika tidak ada gerakan yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai
dari nol hingga gaya gesek maksimum. Setiap gaya yang lebih kecil dari gaya gesek maksimum
yang berusaha untuk menggerakkan salah satu benda akan dilawan oleh gaya gesek anyang
setara dengan besar gaya tersebut namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari
gaya gesek maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan terjadi, gaya
gesekan statis tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika benda, sehingga
digunakan gaya gesek kinetis.

Gaya gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu sama
lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan dengan μk dan
pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang sama.
BAB II
ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat dan Bahan

a. Papan luncur
b. Mistar ukur
c. Stopwatch

2.2 Bahan
a. Dua buah balok kayu
BAB III
METODE PERCOBAAN

1. Diletakkan balok di atas bidang luncur pada tempat yang sudah diberi tanda. Ukur panjang
lintasan yang akan dilalui oleh benda (St).
2. Diangkat bidang luncur perlahan-lahan hingga balok pada kondisi akan meluncur. Diukur posisi
vertikal (y) dan horizontal (x) balok.
3. Diangkat bidang luncur sedikit ke atas lagi hingga balok meluncur. Dengan menggunakan
stopwatch diukur waktu yang diperlukan balok selama meluncur sepanjang lintasan tadi.
4. Diulang percobaan nomor 1 sampai 3 lima kali, kemudian hitung koefisien gesek statis ( s),
percepatan (a), koefisien gesek kinetis ( k), dan kecepatan benda pada saat mencapai ujung
bawah bidang luncur (Vt).
5. Dilakukan percobaan diatan dengan menggunakan benda lain.
BAB V
PEMBAHASAN

Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Permukaan
bidang yang kasar akan membuat gesekan semakin besar sehingga kecepatan laju balok sedikit
lambat atau lebih cepat balok yang permukaannya licin atau halus.
Jika benda tersebut permukaannya halus dan bidang luncurnya pun halus maka benda
tersebut akan lebih cepat meluncur dari pada benda yang meluncur pada permukaan bidang yang
permukaannya kasar.
BAB VI
KESIMPULAN

Dari percobaan, pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat
ditarikkesimpulan sebagai berikut.

 Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda
akan bergerak.
 Massa pada balok mempengaruhi kecepatan meluncur balok tersebut diatas bidang miring
 Sudut kemiringan bidang mempengaruhi kecepatan dan waktu tempuh balok saat meluncur
 Perhitungan hasil percobaan dilakukan dengan bantuan fungsi SD pada kalkulator
LAMPIRAN

Tugas Akhir
1. Apa yang dapat anda simpulkan hubungan antara kekasaran balok (koefisien gesek statis)
dengan sudut kemiringan bidang luncur.
2. Jika dua balok yang beratnya berbeda tetapi kekasarannya sama, apa yang dapat anda simpulkan
mengenai:
a. Sudut kemiringan bidangnya
b. Percepatan (pada yang sama)
c. Kecepatan pada jarak tempuh dan waktu yang sama. Perkuat pendapat anda dengan rumus-
rumus yang berlaku pada teori

Jawab
1. Permukaan bidang yang kasar akan membuat gesekan semakin besar sehingga kecepatan laju
balok sedikit lambat atau lebih cepat balok yang permukaannya licin atau halus, pada saat
mendorong benda secara terus-menerus maka akan muncul fs (arah gaya gesek) yang membesar
sampai benda itu tepat bergerak, setelah benda bergerak, gaya gesek menurun sampai mencapai
nilai yang tepat, keadaan itu dikenal dengan gaya gesek kinetis. Maka gesekan kinetis akan besar
ketika sudut kemiringan itu rendah.

2. Kesimpulan
a. Sudut kemiringan bidangnya lebih besar benda yang lebih berat dikarenakan terjadi tekanan
pada bidang miring dengan berat benda yang menyebabkan hambatan, sedangkan benda
yang lebih ringan akan mengalami tekanan pada bidang lebih kecil, yang menghasilkan
sudut kemiringan lebih kecil pula.
b. Percepatannya akan berbeda antara balok yang beratnya ringan dengan yang lebih berat.
Sebab massa juga mempengaruhi kecepatan dan gaya. Seperti pada Hukum Newton 2
F = m. a
Dari rumus tersebut dapat dibuktikan bahwa massa dan percepatan berbanding lurus.
c. Kecepatannya lebih cepat yang ringan, karena berat balok mempengaruhi tekanan balok
ke bidang kasar, sehingga gesekan semakin besar, bisa dihubungkan dengan W = m x g.
jadi ada gravitasi yang mempengaruhi gesekan dan mempengaruhi terhadap kecepatan.
Kecepatan pada Balok A, massa = 113,2 gram
v = 291,3 cm/s
Kecepatan pada Balok B, massa = 125 gram
v = 256,43 cm/s
DAFTAR PUSTAKA
 Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar Ilmu Komputer. Bogor: Universitas Pakuan.
 http://www.slideshare.net/hanifahipeh/laporan-fisika-dasar-gesekan-pada-bidang-
miring, 28 November 2014
 http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_gesek, 28 November 2014

Anda mungkin juga menyukai