Bab I Makalah Osteochondroma
Bab I Makalah Osteochondroma
Bab I Makalah Osteochondroma
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Osteoma ialah tumor yang seluruh komponennya terdiri dari tulang.
Chondroma ialah tumor yang seluruh komponennya terdiri dari kartilago atau
tulang rawan. Sehingga osteochondroma (osteocartilogenous exostosis) diartikan
sebagai pertumbuhan tulang yang berasal dari permukaan tulang (biasanya di
dekat lempeng pertumbuhan) yang dilapisi pembungkus dari kartilago. Meskipun
dominan komponen tulang, osteochondroma dianggap merupakan tumor yang
berasal dari kartilago karena massa tumor dihasilkan oleh proses ossifikasi
endochondral progressif oleh kapsul pembungkus kartilago (Barnes, 2001).
B. Etiologi
Pada 1891, Virchow menyampaikan postulat bahwa osteochondroma berasal
dari fragmen kartilago epifiseal yang lepas dan kemudian rotasi 900 lalu
berkembang dengan arah transversal sepanjang axis tulang. Keith menjelaskan
bahwa osteochondroma kemungkinan besar disebabkan oleh herniasi dari fragmen
lempeng epifisis pertumbuhan melalui defek manset tulang periosteal. Sementara
itu menurut Lichtenstein osteochondroma merupakan hasil dari aktivitas tidak
lazim periosteum yang membentuk foci anomali kartilago metaplastik. Foci
kartilago ini dengan pertumbuhan dan osifikasi endochondral dapat bermanifestasi
sebagai exostosis (Barnes, 2001). Penyebab utama dari berbagai kemungkinan
proses terbentuknya osteochondroma ini masih belum diketahui dengan jelas
namun salah satu teori yakni herniasi fragmen lempeng epifisis pertumbuhan
diduga merupakan akibat dari trauma atau idiopatik atau defisiensi cincin
perichondrial (Dickey, 2013). Radiasi juga disinyalir dapat memberikan efek
merusak pada lempeng epifisis sehingga terjadi migrasi jaringan kartilago ke
metafisis yang dengan pertumbuhan selanjutnya dapat menjadi osteochondroma
(Murphey et.al., 2000). Proses normal remodelling tulang panjang dan kelainan
genetik juga dapat menjadi sebab terjadinya osteochondroma (Murpheyet.al.,
2000).
C. Patofisiologi
Herniasi fragmen kartilago lempeng pertumbuhan epifiseal kemudian menjadi
kartilago metaplastik yang memberi respon pada faktor-faktor yang menstimulasi
lempeng pertumbuhan. Pulau-pulau kartilago tersusun menjadi struktur yang
mirip dengan epifisis yang dibuktikan dengan tampakan histologi pada kapsul
kartilago yang mencerminkan zona yang juga ditemuka pada lempeng
pertmbuhan yakni zona proliferasi, kolumniasi, hipertrofi, kalsifikasi, dan
ossifikasi. Sehingga ketika kartilago metaplastik ini distimulasi, pembentukan
tulag enchondral terjadi dan berkembangnya bony stalk atau daun/bunga tulang
(Dickey, 2013) . Penonjolan tulang ini harus tetap memiliki kelanjutan/hubungan
langsung dengan korteks dan medulla tulang di bawahnya untuk dikatakan
sebagai osteochondroma (Murphey et.al., 2000).
D. Gambaran Klinis
1. Foto Polos
Radiografi polos adalah pemeriksaan penunjang dalam pencitraan untuk
osteochondroma. Radiograf dengan kualitas yang baik harus diperoleh dalam 2
bidang untuk mendapatkan ciri lesi sepenuhnya. Fitur radiografi klasik yang
ditemukan termasuk orientasi lesi dari fisis dan kontinuitas meduler. Lihat gambar
di bawah :
Gambar 1. Foto polos lutut menunjukkan osteochondroma pedunculated dengan
panah putih menunjukkan kontinuitas tulang femur dan area lusen (panah hitam)
menunjukkan fraktur.
F. Terapi
Apabila terdapat gejala penekanan pada jaringan lunak misalnya pembuluh
darah atau saraf sekitarnya atau tumor tiba-tiba membesar disertai rasa nyeri maka
diperlukan tindakan operasi secepatnya, terutama bila hal ini terjadi pada orang
dewasa. Tidak ada terapi medis saat ini ada untuk osteochondromas. Andalan
pengobatan nonoperative adalah observasi karena lesi kebanyakan tanpa gejala.
G. Komplikasi
1. Fraktur
Fraktur pada osteochondroma adalah komplikasi yang tidak biasa yang
merupakan hasil dari trauma yang terlokalisir dan biasanya melibatkan dasar
dari tangkai lesi . Osteochondroma pedunkulata di lutut yang paling mungkin
untuk terjadinya fraktur. Selanjutnya, pembentukan kalus menyebabkan
sklerosis bandlike pada radiografi terjadi dengan penyembuhan. Tidak ada
kejadian signifikan nonunion yang dilaporkan. Menariknya, ditemukan
regresi atau resorpsi osteochondroma soliter yang terjadi baik secara spontan
dan setelah patah tulang.
2. Komplikasi Vaskuler
Komplikasi vaskular yang berhubungan dengan osteochondroma termasuk
kelainan pembuluh darah, stenosis, oklusi, dan pembentukan
pseudoaneurysm. Gejala klinis pada kasus komplikasi vaskular termasuk rasa
sakit, bengkak, dan jarang klaudikasio atau massa berdenyut teraba biasanya
mempengaruhi pasien muda. Trombosis pembuluh darah atau oklusi dapat
mempengaruhi baik sistem arteri atau vena dan paling sering terlihat dalam
pembuluh tentang lutut, terutama arteri poplitea atau vena. Pseudoaneurysm
formasi yang terkait dengan osteochondroma pertama kali dilaporkan oleh
Paulus pada tahun 1953. lokasi dari kelainan komplikasi ini terutama
mengenai arteri femoralis, brakialis, dan arteri tibialis posterior, arteri
poplitea. Komplikasi ini mempengaruhi pasien muda di dekat akhir
pertumbuhan tulang normal dan terjadi dengan lesi soliter dan beberapa
dengan frekuensi yang sama.