Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

Buergers Disease

Oleh :
Putri Widiya Pusvita
16360233
Pembimbing :
Dr.Beren R Sembiring, Sp.B FINACS
Pendahuluan
Sebenarnya Penyakit Buerger (Tromboangitis
Obliterans) merupakan penyakit oklusi pembuluh darah
perifer yang lebih sering terjadi di Asia dibandingkan di
Negara-negara barat.
Hampir 100% kasus Tromboangitis Obliterans (kadang
disebut Tromboarteritis Obliterans) atau penyakit
Winiwarter Buerger menyerang perokok pada usia
dewasa muda. Penyakit ini banyak terdapat di Korea,
Jepang, Indonesia, India dan Negara lain di Asia Selatan,
Asia tenggara dan Asia Timur.
Anatomi Pembuluh Darah
Pembuluh darah
terdiri atas 3 jenis :
1. arteri,
2. vena,
3. kapiler.
Histologi Pembuluh Darah
Tunica intima (sel
endothel)
Tunica media (sel otot
polos dan jaringan
elastic)
Tunica adventitia
(jaringan ikat)
Definisi
Penyakit Buerger atau
Tromboangitis Obliterans
(TAO) adalah penyakit oklusi
kronis pembuluh darah arteri
dan vena yang berukuran kecil
sampai sedang.
Terutama mengenai
pembuluh darah perifer
ekstremitas inferior dan
superior.
EPIDEMIOLOGI

Tingkat kejadian TAO lebih besar di Asia


dibandingkan di Amerika atau Eropa utara dan
Afrika. Sedangkan India, Indonesia, Korea, Jepang,
mempunyai insiden penyakit yang paling tinggi.
Sering terjadi pada orang yang merokok.
75-90% terjadi pada pria kurang dari 45 tahun. 10-
25% terjadi pada pasien wanita. Paling sering pada
umur 20-40 tahun, jarang di atas 50 tahun
Etiologi
Penyebabnya tidak jelas,
hubungannya dengan
penyakit diabetes melitus pun
tidak ada. Penderita
penyakitnya ini umumnya
merupakan perokok berat
yang kebanyakan mulai
merokokk pada usia muda
ataupun juga pada
pengunyah tembakau.
Patofisiologi Serum
Rokok antiendotelHLA-A9,
HLA-A54, dan HLA-
Nikotin B5

Peningkatan pH Proliferasi sel


asam darah otot polos

Reaksi imunologi Vasokontriksi


tubuh vaskuler

Hipersensitivitas Obstruksi kurang


seluler kolagen tipe vaskuler suplai darah
I dan tipe III & O2
Peradangan
sianosis
arteri dan vena
injuri
TAO
jaringan
Manifestasi klinik
Gambaran klinis Tromboangitis
Obliterans terutama
disebabkan oleh iskemia.

Klaudikasia
Nyeri istirahat iskemik
Tanda sianosis atau rubor, bila
bergantung
Tangan dan kaki biasanya dingin
dan edema ringan
Infark kulit kecil bisa timbul
(menjadi gangren atau ulserasi
Tanda 6P:
kronis yang nyeri)
1. Pulseless
Thromboplebitis superfisial 2. Paralisis
(biasa migrasi) terjadi hampir 3. Parastesia
separuh dr penderita. 4. Pain
Paresthesia 5. Pallor
Gangguan pulsasi distal 6. Perishing cold
Ulkus dan gangren terjadi pada
fase yang lebih lanjut
Kaki pasien Buerger disease.
Ulkus iskemia pada jari kaki

Tromboplebitis Superfisial pada


penderita Buerger disease
Merupakan gambar jari pasien
penyakit Buerger yang telah
terjadi gangren. Kondisi ini
sangat terasa nyeri dan dimana
suatu saat dibutuhkan amputasi
pada daerah yang tersebut
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Saat ini belum ada pemeriksaan e. Profi l lipid


laboratorium khusus untuk f. Tes Venereal Disease Research
mendiagnosis penyakit Laboratory
(VDRL)
Buerger. Pemeriksaan yang
g. Penapisan autoimun:
dapat dilakukan
Laju sedimentasi eritrosit (ESR
untuk membantu diagnosis Westergren).
adalah sebagai Pada penyakit Buerger biasanya
berikut: normal.
a. Darah lengkap, hitung platelet Faktor reumatoid (RF). Pada
b. Tes fungsi hati penyakit
c. Tes fungsi ginjal dan urinalisis Buerger biasanya normal.
Antibodi antinuklear (ANA). Pada
d. Gula darah puasa untuk
penyakit Buerger normal
menyingkirkan DM

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Antibodi antisentromer Kadar protein C, protein S, dan
merupakan petanda serologis antitrombin III
untuk sindrom CREST dan Scl Antibodi antifosfolipid
70 (penanda serologis untuk Faktor V Leiden
skleroderma). Prothrombin
h. Penapisan keadaan Homosisteinemia
hiperkoagulasi:
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Gambaran CTA

USG Doppler
Angiografi
Computed Tomography
Angiogram (CTA) scan
Magnetic resonance angiografi
(MRA)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Pada pemeriksaan angiografi


dapat ditemukan
gambaran lesi oklusi segmental
pembuluh
darah kecil dan sedang (medium)
diselingi
gambaran segmen normal,
tanda Martorell atau gambaran
kolateral pembuluh darah
seperti corkscrew, spider legs,
or tree roots
ABI (Ankle Brachial Index)
Ankle Brachial Pressure Index
(ABPI) adalah test non invasive INTERPRETASI NILAI ABI
untuk mengukur rasio tekanan 1. ABPI = > 1.2 berarti arteri tidak
darah sistolik kaki (ankle) dengan dapat terkompresi, Diabetes
tekanan darah sistolik lengan mellitus, penyakit ginjal atau
(brachial). kalsifikasi arteri berat.
2. ABPI = 1.2-0.8 berarti sirkulasi
Nilai ABI = arteri normal.
Tekanan darah sistolik brachialis 3. ABPI = 0.8-0.5 berarti
Tekanan darah sistolik ankle insufisiensi arteri ringan.
4. ABPI = <>
5. ABPI = 0.2 berarti ischemic
kaki kritis.
DIAGNOSIS BANDING

Atherosclerosis obliteran
pengerasan dan hilangnya fleksibilitas dari arteri
Takayasus arteritis
peradangan pada arteri-arteri terbesar pada tubuh
dan cabang-cabang utamanya(aorta)
Diabetes Melitus
penyakit yang mempengaruhi gula darah, hal ini
terjadi karena glukosa (gula sederhana) di dalam
darah terlalu tinggi.
PENATALAKSANAAN
A. Terapi secara umum
Berhenti merokok
(efektif dalam sebagai
terapi dan perbaiki
kualitas hidup)
Prinsip :
menghindari dan menghentikan faktor yang memperburuk penyakit
memperbaiki aliran darah menuju tungkai atau ekstremitas
mengurangi rasa sakit akibat iskemi, mengobati tromboflebitis
memperbaiki penyembuhan luka atau ulkus.
Terapi suportif antara lain, meliputi:

Pemijatan lembut dan penghangatan


Menghindari kondisi dingin,
Menghindari duduk atau berdiri pada satu posisi
dalam waktu lama,
Gunakan alas kaki yang dapat melindungi untuk
menghindari trauma kaki dan panas atau juga luka
karena kimia lainnya,
Menghindari pakaian yang ketat, dan
Lakukanlah perawatan lebih awal dan secara agresif
pada lula-luka ektremis untuk menghindari infeksi.
B. Terapi medikametosa
Aspirin dosis rendah
obat iloprost (analog prostasiklin)
Cilostazol (PDE III inhibitor)
Naftidrofuryl (Serotonin antagonis)
Antibiotic (infeksi sekunder)
Bosentan (endotelin antagonis)
Calcium-channel blockers,
Terapi gen dengan vascular endothelial growth factor (VEGF)
: penyembuhan ulkus akibat iskemi
Terapi stem cell (terapi autolog whole bone marrow stem cell
(WBMSC)
Spinal Cord Stimulation
C. Terapi Bedah

Debridement konservatif jaringan nekrotik atau


gangrenosa
Amputasi konservatif dengan perlindungan panjang
maksimum bagi jari atau ekstremitas
Revaskularisasi Arteri
Simpatektomi
Penyisipan kawat Kirschner intramedulla.
Pada beberapa pasien, dapat merangsang
angiogenesis, penyembuhan ulkus tungkai
dan meredakan nyeri saat istirahat.
KOMPLIKASI
Gangren
Ulkus
Kemerahan
Sianosis

Anda mungkin juga menyukai